Anda di halaman 1dari 10

MODUL

PSIKOLOGI
OROK

A. Pendahuluan

Dorongan pertama untuk meneliti anak secara ilmiah ialah keinginan untuk
memecahakan masalah praktis yang berhubungan dengan anak – anak. Seperti halnya
penyelidikan anak pertama kali dirancang untuk meneemukan jawaban terhadap maslah praktis
mengenai bagaiamana sebaikanya mendidik anak, maka para ilmuwan masa kini menginginkan
jawaban yang memungkin mereka memeca hkan masalah praktis tentang perilaku dan
pendidikan anak yang dihadapi orang tua guru dan orang lain yang bertaggung jawab terhadap
anak.

Misalnya, bayi yang baru lahir telah dipelajari untuk menemukan apa saja perilaku yang
diturunkan, yang harus diajarkan, dan bila mereka sebaiknya diajarkan. kelahiran bukanlah awal
kehidupan, melainkan interupsi dalam pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan.
Itulah saatnya ketika individu harus melakukan perslihsn dari lingkungan intern di dalam rahim
ke dunia di luar tubuh ibu. Dengan melakukan hal tersebut individu yang hidup sebagai parasit
dan bergantung mutlak pada ibunya bagi kelangsungan hidupnya harus menyesuaikan diri untuk
hidup mandiri.

Pada saat peralihan dilakukan pengalaman perilahir (perinatal) dan penyesuaian yang
diperlukan dikenal dengan “ Masa Bayi” ( infacy), istilah yang menunjukkan ketidak berdayaan
mutlak. Waalupun waktu yang digunakan untuk perubahan tempat dari tubuh ibu ke dunia luar
jarang melebihi 48 jam, bahkan pada persalinan yang sulit sekalipun, waktu yang diperlukan
untuk menyesuaikan terhadap perubahan relatif lama. Banyak bayi membutuhkan sedikitnya 2
minggu dan bagi persalinan sulit atau prematur membutuhkan waktu yang lebih lama.1

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu menjelaskan tentang karakteristik


perkembangan pada Fase Orok dengan fokus pembahasan sebagai berikut:
1. Perkembangan Fisik
2. Kegiatan – Kegiatan Pasca Lahir
3. Perkembangan Kepribadian

1 Hurlock, B. Elizabeth Perkembangan Anak edisi keenam : penerbit ERLANGGA hal, 4


1
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

B. Pengertian Umum
Masa bayi dibagi menjadi dua periode:

1. Periode partunate

Periode partunate mengacu pada saat proses terjadinya kelahiran sebenarnya periode ini
berlangsung selama 15 menit atau 30 menit setelah lahir. Berakhirnya periode ini ditandai
dengan pemutusan tali pusat, bayi menjadi individu yang terpisah, berbeda dan mandiiri

2. Periode neonate

periode neonate berasal dar kata yunani neos yang berarti “baru” dan kata kerja latin,
nascor yang berarti “lahir” merupakan periode penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi
karena melahirkan terasebut. Periode ini meliputi periode bayi. Menurut kriteria medis ia
berakhir dengan putusnya tali pusat, sekitar 2 minggu setelah lahir. Menurut kriteria
psikologis, ia nberakhir dengan bertambahnya kembali berat lahir yang hilang dan indikasi
dimulai Kembali perkembangan. Penyesuaian yang diperlukan untuk hidup bebas dari
perlindungan lingkungan rahim dilaksanakan dengan berhasil2

Pada waktu dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan pascalahir tidak ada perubahan
nyata yang terjadi dalam perkembangan. Oleh karena itu dapat dianggap sebagai “ dataran “
(plateau) dalam perkembangan yaitu ketika perkembangan memasuki kedaan diam untuk
sementara atau bahkan menunjukkan tanda kemunduran ( regresi).

Karena kebanyakan bayi akan melakukan penyesuaian terhadap hidup pasca lahir, masa
bayi seringkali disebut “ periode bayi yang baru lahir” atau periode neonate.

C. Pembahasan

2 Ibid, 84
2
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

1. Perkembangan Fisik

Pada umumnya bayi yang baru lahir memiliki kemampuan otak telah berbentuk 50% dan
kemampuan itu akan terus bertambah sampai dengan umur 5 tahun. Pertumbuhan otak sangat
bergantung pada kondisi kesehatan anak, untuk anak yang berumur 2 thn berat badan yang
ideal adalah 10kg dan untuk anak yang berumur 3thn berat badan idealnya adalh 11,5 kg.
Pertamabhan berat badan tersebut dipengaruhi oleh keadaan gizi yang terkandung dalam
kebutuhan makanan.

Anak laki-laki cenderung lebih panjang dan berat dibandingkan dengan anak perempuan
dan seorang anak sulung cenderung memiliki berat yang lebih kecil dibandingkan anak
berikutnya. Pada hari pertama, bayi kehilangan berat badan sebanyak 10% dari keseluruhan
berat badannya, terutama kehilangan cairan. Berat badan mulai meningkat kembali pada saat
hari ke 5 dan umumnya kembali ke berat setelah lahir saat hari ke 10 sampai hari ke 14.

Bayi memiliki karakteristik yang sagat khas, termasuk kepala yang berukuran sangat
besar seperempat dari ukuran panjang tubuh dan dagu yamg menonjol kebelakang. Pada
awalnya kepala bayi mungkin berbentuk panjang dan aneh karena ‘molding’ yang
memudahkan bayi melewati panggul ibunya. Banyak bayi yang baru lahir yang memiliki
warna kulit merah muda, kulitnya sangat tipis sehingga memperlihatkan pembuluh dimana
darah mengalir. Selama beberapa hari pertama, beberapa bayi sangat berambut karena
beberapa lanugo, rambut lebat masa prenatal belum rontok. Semua bayi yang baru lahir
diselimuti oleh verniks kaseosa yaitu minyak pelindung infeksi yang mengering dalam
beberapa hari pertama.

Pada saat lahirnya bayi yang satu menunjukkan perbedaan dengan bayi yang lain.
Perbedaan itu adalah perbedaan keadaan tubuh (berat badan, panjang tubuh, rambutnya dan
sebgainya ) Dan perbedaan kesanggupan ( menentang cahaya , menggenggam , menangis dan
sebagainya ) anal mengalami perubahan yang pesat dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya. Untuk mengimbangi kebutuhan seperti makanan sehat dan bergizi, pakaian yang
bersih, perawatan yang teratur, sampai ia berusaha satu setengah tahun.3
3 Wiarto, Giri Psikologi Perkembangan Manusia penerbit : Psikosain 2015 hal, 33
3
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

2. Kegiatan – kegiatan pasca lahir

Karak teristik yang khas dari bayi yang baru lahir adalah ketidak berdayaan semua bayi
yang baru lahir tidak berdaya. Ini karena belum berkembangnya keadaan tubuh dan sistem
saraf. Terdapat empat hal penting tidak adanya perkembangan ini memainkan peran penting
bagi ketidakberdayaan bayi yang baru lahir, yaitu :

a. Ketidakmampuan untuk mempertahankan HOMEOSTASIS

b. Ketidakmampuan mengendalikan kegiatan motorik

c. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi

d. Keadaan organ indera yang belum berkembang 4

a. Ketidakmampuan untuk Memepertahankan HOMEOSTASIS

Kondisi pertama yang menyebabkan ketidakberdayaan bayi adalah ketidakberdayaan


untuk mempertahankan HOMEOSTASIS – kecenderungan organisme untuk
mempertahankan sendiri kondisi temperatur, komposisi kimiawi, atau yang sejenis agara
relatif stabil melalui mekanisme pengaturannya sendiri. Dalam lingkungan pralahir,
homeostasis janin dipertahankan oleh ibunya. Setelah lahir tubuh abyi harus mengambil allih
tanggung jawab tersebut. Hal ini tidak mungkin dilakukan bayi karena keadaan sistem saraf
otonomus yang mengendalikan homeostasis tubuh berkembang.

Penelitian mengenai fungsi fisiologis bayi yang baru lahir menunjukkan betapa tidak
stabilnya mereka . contohnya :

1. Kecepatan pulsa basal berkisar antara 130 sampai 150 denyut per menit pada saat
lahir dan kemudian menurun hingga rata rata 117 denyut beberapa hari kemudian.
Dibandingakan dengan laju kecepatan basal rata – rat orang dewasa 70 denyut per menit.

4 Hurlock, B. Elizabeth Perkembangan Anak edisi keenam : penerbit ERLANGGA hal, 92


4
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

2. Kecepatan pernapasan selama seminggu pertama adalah 35 sampai 45 gerakan


bernapas setiap menit, dibandingkan dengan 18 gerakan pada orang dewasa.

3. Temperatur tubuh lebih tinggi dan lebih bervariasi pada bayi yang sehat daripada
orang dewasa

Menghisap dan mengunyah yang mungkin terjadi pada saat lahir belum
berkembang baik. Pertama – tama bayi menghisap secara singkat sebanyak tiga atau
empat hisapan, seringkali tercekik ketika berusaha menelan, maka buang air besar dan
gurgitasi sering terjadi, serta bunyi mendesah dan kolik merupakan hal yang biasa. Waktu
dan jumlah buang air besar yang bervariasi. ‘mungkin, tidak satu pun fungsi tubuh yang
lebih terganggu dengan tiadanya homeostasis selain tidur. Biasanya tidur bayi terganggu
oleh periode bangun yang singkat disebabkan oleh rasa sakit, lapar, dan ketidaknyamanan
didalam tubuh. Bayi yang tidur ringan, dapat dibangunkan dengan mudah dan kemudian
tidur kembali dengan mudah.5

b. Ketidakmampuan Mengendalikan Kegiatan Motorik

Kondisi kedua yang menyebabkan ketidakberdayaan bayi yang baru lahir ialah
ketidakmampuan mengendalikan gerakan tubuh. Untuk mandiri, seseorang harus mampu
melakukan kegiatan sukarela – kegiatan yang dikendalikan oleh keinginan sadar. Bayi
yang baru lahir tidsk mampu melakukan jenis kegiatan tersebut walupun
merekanbergerak dengan konstan, mereka tidak dapt mengedalikan gerakan yang
dilakukannnya.

Penelitian tentang gerakan yang dilakukan bayi yang baru lahir menunjukkan bahwa
grakan itu secara garis besar dapat dibagi kedalam dua kategori6 :

1. Kegiatan massa

5 Santrock W. John Perkembangan Anak edisi kesebleas penerbit : Erlangga thn 2007 hal, 140

6 Upton Panney Psychology Express: Developmental Psychology Penerbit : Erlangga thn 2012 Hal, 57
5
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

Bila salah satu bagian tubuh dirangsang, seluruh tubuh bereaksi, wlaupun yang
terbanyak ditemukan pada bagian yang terangsnag. Kegiatan massa paling besar
terjadi pada bagian tubuh dan kaki dan paling sedikit di bagian kepala. Gerakan ini
isanagat tidak terkoordinasi dan meyebar serta mengakibatkan penggunaan energi
yang besar. Biasanya kegiatan massa meningkat frekuensinya ketika bayi
meyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir.

2. Kegiatan spesifik

Terdapat dua jeis kegiatan spesifik. Refleks dan tanggapan umum.

Refleks pertama yang muncu adalah refeleks yang penting artinya bagi kelangsungan
hidup yang nyata. Refleks jantung, bernapas, bersin, dan pencernaan makan. Refleks
lainnya dapat timbul dalam beberapa jam atau beberapa hari sesudah lahir.

Tanggapan Umum mencakup bagian tubuuh yang lebih besar daripada refleksalnya
kegiatan massa seperti gerakan acak lengan dan tangan , kaki yang meregang dan
meneyepak, dan tolehan kepala seperti , tanggapan umum meningkat jumalhnya
segera sesudah lahir

Terlepas dari kenyataan bahwa semua gerakan yang dilakukan bayi baru lahir
bahkan refleks yang ada pada saat lahir, adalah acak dan tidak terkoordinasi, gerakan itu
penting karena merupakan dasar bagi gerakan yang terkoordinasi yang akan berkembang
nantinya sebagai hasil belajar dan kematangan.

Terspat perbedaan besar dan stabil dari satu bayi ke bayi yang lain, tidak saja
dalam gerakan umum tubuh tetapi juga dalam beberapa gerakan spesifik, sperti
perputaran kepala, kontak tangan dan mulut pada bayi yang sama juga terdapat pola
variasi. Sebagai contoh, bayi yang paling aktif sebelum lahir juga paling aktif sesudah
lahir. Namun, terdapat variasi kegiatan pada berbagai waktu, yang memuncak pada pagi
hari dan periode paling tenag pada sore hari. Kegiatan terbesar terjadi selama menangis

6
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

merasa lapar, sakit, dan ketidaknyamanan tubuh umumnya serta paling sedikit terjadi
pada saat bayi tidur, menghisap atau baru saja diberi makan.

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi kegiatan neonatal. Sebagai contoh :


rangsangan cahaya an suara memperbesar jumlah kegiatan, seperti halnya pemberian
pakaian atau selimut yang berlebihan. Sulitmya persalinan mengakibatkan penurunan
kegiatan selama hari-hari awal sesudah lahir dan akhirnya variasi kegiatan dapat
disebabkan oleh perbedaan ketegangan yang timbul karena berbagai jenis perlakuan
terhadapa bayi yang baru lahir.

c. Ketidakmampuan untuk Berkomunikasi

Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan dan keingianan kepada orang lain


merupakan kondisi ketiga yang menyebabkan ketidakberdayaan bayi yang baru lahir.
Karena tubuh tidak terkoordinasi bayi tidak dapat berbicara, menunjuk atau melakukan
geak lainnya. Cara terbaik yang dapat dilakukannya ialah menangis untuk berkomunikasi
dengan orang lain.

Ternyata cara menangis juga sangat berlainan, ada yang seakan –akan
bersemangat dan ada yang seakan –akan lesu. Ketika bayi lahir kedunia, dunia ini akan ia
salami dengan salam tangis . jika tidak menangis, dokter, bidan atau dukun akna
memaksanya menangis. Menangis tersebut dimungkinkan karena adanaya perasaan tidalk
nyaman yang disebabkan karena peralihan yang tiba – tiba dari alam kandungan ke dunia
yang dirasakannya sangat dingin.

Setelah beberapa minggu dari hari kelahirannya, suara tangis itu berubah dari
yang semuala berbunyi serupa, sekarang kadang-kadang bunyinya meninggi atau
merendah bahkan terdengarnya berselang – seling. Berikut ada 3 macam tangis yaitu
(zulkifli,2012) :

7
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

1. Tangis untuk menyatakan rasa tidak nyaman ( tak senang ). Tangis ini merupakan
reaksi terhadap perangsang yang tak menyenangkan seperti lapar, haus, pakaian basah
dan sebagainya.

2. Tangis yang tidak disebabkan suatu hal tertentu ( perangsang tertentu ) ketika bayi
menangis dengan sendirinya tanpa suatu sebab. Tangis ini kita namakan tangis
spontan, tangis yang bertujuan untuk latihan pernapasan.

3. Tangis dengan selingan – selingan sedikit. Tangsis ini dinamakan tangis manja,
untuk maksud minta digendong atau ditimang – timang.7

d. Keadaan Organ Indera yang Belum Berkembang

Kondisi keempat yang menyebabkan ketidakberdayaan bayi yang baru lahir ialah
keadaan organ indera yang belum berkembang, terutama pada organ indera yang paling
penting bagi perilaku mandiri yaitu mata dan telinga.

Mempelajari sensivitas bayi yang baru lahir jauh lebih sulit daripada biasanya
diketahui. Karena kesulitan tersebut bukti yang ada sekarang mengenai keadaan
perkembangan organ indera bayi yang baru lahir mungkin tidak seluruhnya akurat.
Mungkin sekali bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk
memebedakan indera daripda yang diprlihatkan pada studi yang sekarang ini. Hal ini
terutama dapat diterapkan pada penglihatan dan pendengaan dua bidang diamana
ketakutan akan kemungkinan kerusakan terhadap organ indera yang halus telah menjadi
hambatan yang serius dalam penelitian percobaan. Semua ilmiah yang terdapat saat ini
menunjukkan bahwa, pada saat lahir, organ indera telah siap berfumgsi tetapi beberapa
diantaranya jauh lebih bekembang dari pada yang lain.

3. Perkembangan Kepribadian
Pada minggu – minggu pertama kehidupan bayi, kegiatan yang mula – mula dilakukan
adalah menghisap untuk memperoleh makanan bagi kelangsungan hidupnya tanpa makan
pun, menghisap merupakan suatu kebutuhan tersendiri yang mempunyai fungsi lain,
7 Wiarto, Giri Psikologi Perkembangan Manusia penerbit : Psikosain 2015 hal, 33
8
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

misalnya : karet dot, yaitu untuk mencegah anak terlalu aktif dan supaya menjadi tenang. Jadi
menghisap mempunyai fungsi menenangkan pada bayi meskipun cara membuai atau
mengayun dipakai juga untuk tujuan yang sama.
Pada tahap pertama prkembanagan ini anak belum mempunyai konsep tentang dunia luar.
Bagi anak yang realistis adalah yang dirasakannya. Ia belum dapat memebedakan perasaan –
perasaan dari tubuhnya dengan yang berasal dari luar. Kita dapat menyebut anak itu
egosentrik, karena bagi anak pusat dunia adalah pemuasan kebutuhannya. Biala pada saat ini
anak tak dirawat atau selalu memeperoleh pemuasan kebutuhanya,baik karena orang tua ,
melalaikan perawatan atau karena sakit ataupun situasi lingkungan buruk, maka dalam hal ini
bayi tak dapat bertindak memperbaiki sendiri keadaan – keadaan tersebut. Ia tak berdaya,
menderita dan mengalami kekecewaan bayi yang demikian akan memiliki kecenderungan
sikap pesimis dalam kehidupannya kelak. Si anak kecewa karena dorongan dorangan dalam
dirinya untuk memperoleh kepuasan tak tercapai.
Tahap oral terbagi dalam dua tahap yang pertama dinamakan oral dependent karena pada
saat ini bayi sepenuhnya tergantung pada rangsang makanan pada mulutnya. Yang kedua
dinamakan oral aggression karena terjadi sikap agresif pada saat penyapihan yang
menimbulkan kecewa dan marah tetapi karena juga pertumbuhan gigi, sehingga tingkah laku
menggigit timbul pada saat ini. Yang merupakan sumber kesenangan lain bagi anak.
Dari uraian psikoanalisa disimpulkan bahwa frustasi dorongan oral pada anak
menyebabkan timbulnya kebiasaan menghisap ibu jari. Apakah dorongan oral merupakan
bawaan atau merupakan hal yang dipelajari keudian ? pertanyaan ini menimbulkan
pertentangan pendapat. Para ahli yang mendasarkan pada teori “ dorongan oral merupakan
bawaan” mewawancarai ibu ibu mengenai kebiasaan menghisap ibu jari pada anak-anak
mereka menyatakan bahwa timbulnya tingkah laku menghisap tanpa makan disebabkan
kurangnya anak menghisap pada masa menyusu. Sebaliknya pada ahli-ahli lain mendasarkan
pada teori “ddorongan oral merupakan hal yang dipelajari kemudian” mengatakan bahwa
kurangnya kebiasaan menghisap pada ibu jari disebabkan kurangnya menghisap pada masa
menyusu. Kiranya terlalu mudah dan sederhana untuk menimpulkan bahwa tingkah laku
menghisap tanpa makan erjadi sebagai akibat terhadap suatu dorongan yang diperoleh

9
MODUL
PSIKOLOGI
OROK

kemudian menghisap juga suatu kebutuhan untuk memenuhi rasa aman pada bayi. Hal ini
juga terlihat pada binatang yang menyusui, memegang dada induknya serta menghisap.
Tingkah laku ini mempunyai fungsi yang berlainan, pertama untuk memperoleh makan dan
kedua, untuk keterikatan.
Pada masyarakat primitif bayi – bayi yang yang melakukan tingkahlaku menghisap tanpa
makan, biasanya mencari buah dada ibu untuk memperoleh perasaan tentram. Pada
masyarakat lain, perasaan tentram itu diperoleh dengan cara menghisap pengganti puting
susu ibu, yaitu ibu jari atau benda lain. Dengan demikian tingkahlaku menghisap dianggap
sebgai bagian keseluruhan dari tingkahlaku keterikatan dan pendekatan pada ibu.8

8 Gunarsa D. Singgih , Gunarsa D. Yulia Singgih Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja penerbit : PT. BPK
GUNUNG MULIA thn 2003 cetakan ke-10 hal, 42
10

Anda mungkin juga menyukai