Anda di halaman 1dari 6

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis (constituer) yang

berartimembentuk.Secaraistilahberartipertaurandasarmengenaipembentukan negara. Dalam


bahasa belanda istilah konstitusi di kenal dengan istilah “Ground wet “ yang di terjemahkan sebagai
undang-undang dasar. Dalam bahasa indonesia, wet di terjemahkan sebagai undang undang,
dan Groundyang berarti
tanah.Denganinimakakonstitusimemuataturanaturanpokokmengenaisendisendi yang
diperlukanuntukberdirinyanegara.Istilahkonstitusidalambahasainggrisconstitution yang
memilikimaknakeseluruhandariperaturanperaturanbaik yang tertulismaupuntidaktertulis
yangmengatursecaramegikatcarabagaimanasuatupemerintahandilaksankandalammasyarakat.

Institusi Legislasi Institusi (lembaga) yang bertugas untuk membuat konstitusi dan peraturan

perundang-undangan yang ada dibawahnya adalah meliputi dua institusi, yaitu: Badan

Legislatif (DPR) dan Badan Eksekutif (presiden). Kedua institusi ini bertugas untuk membuat

undang-undang.Dalam UUD 1945 pasal 20 sampai 22 Adijelaskan tentang kelembagaan serta

mekanisme pembuatan konstitusi ataulebih tepatnya pembuatan dasar-dasar Negara. Berikut

adalah bunyi pasal 20, 20 A, 21, 22, dan 22 A :

a. Pasal 20 “(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-

undang. (2) setiap rancangan undag-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan

Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. (3) jika rancangan undang-undang itu

tidak mendapat persetujuan bersama, racangan undang-undang itu tidak boleh diajukan

lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.(4) presiden mengesahkan

rancangan undang-undang yang telah disetujuibersama untuk menjadi Undang-undang.(5)

dalam ha rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan

oleh presiden dalam waktu tiga puluh hari sejak rancangan undang-undang tersebut

disetujui, rancangan undag-undag tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib

diundangkan.”

b. Pasal 21 “(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak megajukan usul rancangan

undang-udang. (2) jika ranvangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat,

tidak disyahkan oleh Pesiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam masa

peridangan Dewan perwakilan Rakyat masa itu.”


c. Pasal 22 “ (1) dalam hal ihwal kepentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan

Peraturan Pemerintah sebagai pengganti undag-undang. (2) Peraturan Pemerintah itu

harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan berikut. (3)

jika tidak mendapat persetujuan, maka Peraturan Pemerintah itu harus dicabut”

d. Pasal 22 A” ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pemebntukan undang-undang diatur

dengan Undang-Undang.”

Sedang tingkat I dan II yang bertugas adalah masing-masing gubernur bersama DPRD tingkat I

dan bupati/walikota bersama DPRD tingkat II. Institusi lain diluar kedua institusi diatas, baik

yang bersifat infrastruktur maupun suprastruktur politik memiliki tugas memberi dukungan

sesuai dengan peran kompetensinya. Bentuk produk peraturan perundang-undangan yang

dihasilkan oleh institusi diatas adalah berupa UUD, UU, PERPU dan PP, serta PERDA.

Dinamika Pelaksanaan Konstitusi

Sebagai negara hukum, Indonesia memiliki konstitusi yang sering disebut sebagai UUD 1945.

UUD dirancang sejak 29 Mei 1945 smapai 16 Juli 1945 oleh BPUPKI. UUD atau konstitusi

negara Republik Indonesia disahkan dan ditetapkan pleh PPKI pada hari sabtu tanggal 18

Agustus 1945. Dengan demikian sejak itu Indonesia telah menjadi suatu negara modern

karena telah memiliki suatu sistem ketatanegaraan, yaitu Undang-undang Dasar 1945 atau

konstitusi negara yang memuat tata kerja konstitusi modern.

Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah berlaku

tiga macam undang-undang dasar dalam empat periode, yaitu :

a. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri dari

bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan, 2 ayat

Aturan Tambahan dan bagian penjelasan.


b. Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS. UUD RIS terdiri atas 6

bab, 197 pasal dan beberapa bagian.

c. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 yang terdiri atas 6 bab, 146 pasal
dan beberapa bagian.

d. Periode 5 Juli 1959 – sekarang kembali berlaku UUD 1945.

Diantara hasil perubahan yang prinsipil dari amandemen UUD 1945 antara lain :

1. Tentang MPR dimana anggotanya semua berasal dari hasil pemilu(tidak ada yang
diangkat)

2. Presiden dipilih langsung oleh rakyat

3. Keberadaan DPA dihapus

4. Munculnya lembaga yudikatif yang baru yaitu MK

5. Masa jabatan presiden maksimal hanya 2 periode

6. Ada pembatasan-pembatasan tentang wewenang presiden

7. Dimasukkannya pasal-pasal hak asasi manusia.

8. Pemerinttah memprioritaskan anggaran pendidiikan minimal 20% dari APBN dan APBD
dan lain lainnya.

Pengertian Rule of Law

Pengertian Rule of Law dan negara hukum sebenarnya sulit dipisahkan, namun pengertian

sebenarnya dariRule of Law adalah suatu gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa

kekuasaan raja maupun penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu

peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaanya dengan segala hubungan dan peraturan-

peraturan undang-undang.

berikut adalah fungsi dariRule of Law adalah :

1. Menjamin kesejahteraan masyarakatnya disektor sosial ekonomi


2. Melindungi konstitusional, maksutnya selain melindungi hak individualisme, konstitusi

hendaknya juga menentukan tejnis prosedural untuk memperoleh perlindungan atas

hak-hak yang dijamain.

3. Memberikan kebebasan kepada rakyatnya, berupa kebebasan menyampaikan

pendapat, berserikat, berorganisasi, dan berposisi.

Hak Asasi Manusia(HAM) adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma,[1] yang


menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi secara teratur
sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan internasional.[2] Mereka umumnya dipahami
sebagai hal yang mutlak[3] sebagai hak-hak dasar "yang seseorang secara inheren berhak
karena dia adalah manusia" [4], dan yang "melekat pada semua manusia" [5]terlepas dari
bangsa, lokasi, bahasa, agama, asal-usul etnis atau status lainnya

Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global

Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM ,yaitu:

a. Ham menurut konsep Negara-negara Barat

1) Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.

2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.

3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.

4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.

b. HAM menurut konsep sosialis;

1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat

2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.

3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.

c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:

1.Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.


2.Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap kepala
keluarga

3.Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban sebagai anggota
masyarakat.

d.HAM menurut konsep PBB;

Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor Roosevelt dan secara
resmi disebut “Universal Decralation of Human Rights”.

Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:

a. Hak untuk hidup

b. Kemerdekaan dan keamanan badan

c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum

d. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana

e. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara

f. Hak untuk mendapat hak milik atas benda

g. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan

h. Hak untuk bebas memeluk agama

i. Hak untuk mendapat pekerjaan

j. Hak untuk berdagang

k. Hak untuk mendapatkan pendidikan

l. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat

m. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan perlindungan
HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hak
pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan, baik dalam penerapan,
pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB
upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui sutu konsep kerja sama internasional
yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negaraserta
hukum internasional yang berlaku.
Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan
HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan
sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme
dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.

HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat
hidup layak sebagai manusia.

Anda mungkin juga menyukai