Anda di halaman 1dari 34

Program Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum &

Perumahan Rakyat dan Perguruan Tinggi

Laporan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik Infrastruktur Permukiman
Tema Sanitasi Berbasis Masyarakat
(SANIMAS)

Kelurahan: Kecamatan: Kabupaten:


KASONGAN LAMA KATINGAN HILIR KATINGAN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM)


Universitas Palangka Raya
2019
Tim Penyusun Laporan
Nama Mahasiswa Fakultas Jurusan
Adhe Setiawan FKIP Ilmu Pendidikan
Bibit Harianto FKIP Pendidikan MIPA
Dian Tri Ekawati FKIP Ilmu Pendidikan
Endry Yoshua Todas FT Teknik Sipil
Inda FKIP Pendidikan MIPA
Pendidikan Teknologi
Indra Pramana FKIP
dan keguruan
Kika FKIP Ilmu Pendidikan
Lupi Apiani FKIP Pendidikan MIPA
Mutiara Annisa FKIP Ilmu Pendidikan
Reynaldi Anwar FEB Manajemen
Rima Simamora FKIP Ilmu Pendidikan
Sahrul Huda FKIP Ilmu Pendidikan
Saputri Dwi Meilani FKIP Pendidikan MIPA
Ummi Siregar FEB Akuntansi
Yusiana Damayanti FEB Akuntansi

Direview dan disetujui Dosen Pembimbing


Tanggal: ...................................................

Dr. Ir. Wilson Daud, M.Si


NIP.19651108 199302 1 001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan


Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman di desa
.Kasongan Lama Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan dapat
terselesaikan dengan baik.
Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman telah dilakukan secara
partisipatif yang melibatkan unsur dosen pembimbing lapangan, perangkat
keluarahan/desa, kelompok swadaya masyarakat, kelompok pemanfaat dan
pemelihara serta masyarakat.
Hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman
tersebut kemudian disusun dalam suatu rencana pembangunan jangka menengah
program pengembangan infrastruktur permukiman, yang merupakan bagian dari
RPJM Kelurahan.
Dokumen laporan ini adalah dasar dari RKM dan merupakan bagian dari
Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM) serta jumlah penerima manfaat
sarana dan prasarana sanitasi berbasis masyarakat.

Palangka Raya, September 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Profil Kelurahan

Bab II Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi


2.1. Gambaran Umum
2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan
2.3. Sarana yang terbangun
2.4. Jumlah Penduduk dan sarana penerima SANIMAS
2.5. Fasilitas Kesehatan yang Terdapat di Wilayah Kelurahan
2.6. Fasilitas Pendidikan yang Terdapat di Wilayah Kelurahan
2.7. Permasalahan dan Potensi
2.8. Peta Sosial dan Kondisi Eksisting Infrastruktur (Terlampir)

Bab III Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik dan Rencana Kerja
Masyarakat
3.1. Jadwal Pelaksanaan Kkn Tematik Infrastruktur Permukiman
3.2. Kegiatan Sosisalisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat
3.2.1. Jenis Pelatihan PHBS atau Gerakan STOP BABS
3.2.2.1. Biaya
3.2.2.2. Pelaksanaan
3.2.2. Jenis Pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun
3.2.1.1. Biaya
3.2.1.2. Pelaksanaan
3.3. Rancangan Kegiatan Optimalisasi Atau Rehabitilitasi Sarana Sanimas
3.3.1 Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat
3.3.2 Optimalisasi dan Rehabilitasi Sanimas yang direncanakan
3.3.3 Rencana Jenis Sarana Sanitasi Komunal yang akan direhabilitasi di
masyarakat
3.3.4 DED dan/atau Gambar Sketasa
3.3.5 Rencana Biaya
3.3.6 Rencan Pelaksanaan
3.4. Rencana Kegaitan Operasional KSM / KPP
3.4.1 Kegiatan KSM dalam pengelolaan Kegiatan Rencana Kerja
Masyarakat
3.4.2 Rincian Biaya
3.5. Rancangan Kegiatan Pembangunan Sarana Sanitasi di Sekolah
3.5.1 Jenis Sarana Sanitasi Sekolah
3.5.2 Rincian Biaya
3.5.3 Rencana Pelaksanaan

Bab IV Rekapitulasi Kegiatan dan Biaya RKM


4.1. Rekapitulasi Kegiatan
4.2. Prioritas Kegaitan Pendampingan KKN
Bab V Rekap Hasil Pelaksanaan KKN Tematik
5.1. Jumlah Penerima Manfaat
5.2. Pembentukan Kelembagaan

Bab VI Kesimpulan
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan sangat memprihatinkan, walaupun
telah di bangun sarana sanitasi tak mampu mengejar pertambahan penduduk yang
semakin tinggi. Selain itu, beberapa persoalan dapat terjadi karena permasalahan
tidak di rasakan oleh masing-masing warga, serta dalam pembangunan sanitasi
tersebut membutuhkn investasi yang cukup besar, atau adanya ketidakoptimalan
didalam mengkoordinir satuan kerja perangkat daerah terkait dengan sanitasi yang
telah di bangun. Sekalipun, tujuan daripada untuk memperbaiki lingkungan
permukiman dan kesehatan masyarakat, tetapi secara faktual justru memberikan
dampak negatif terhadap masyarakat, sehingga secara relatif tidak menghasilkan
kemajuan yang signifikan.
Pemahaman masyarakat sekitar mengenai sanitasi masih sangat minimal, hal
ini terbukti dari Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang di lakukan oleh
masyarakat jauh dari kata ideal (tepat). Kemudian kegiatan masyarakat yang dapat
mengakibatkan pencemaran yakni Buang Air Besar Sembarangan (BABS),
dimana hal ini dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar karena pemukiman yang
dekat dengan area sungai, kurangnya tingkat kepedulian terhadap kesehatan,
masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah dan sebagainya. Masyarakat
yang memiliki akses sanitasi yang aman seperti (tangki septik) pun memiliki
permasalahan yakni tidak pernahnya dilakukannya penyedotan selama bertahun-
tahun. Kemudian pengelolaan sampah yang belum mumpuni akan menimbulkan
pencemaran dari berbagai bidang. Ditambah lagi apabila masyarakat yang
membuang sampah di sungai atau di bakar. Kurangnya saluran drainase pada
pemukiman masyarakat akan mengakibatkan genangan di suatu wilayah, sehingga
hal ini akan berdampak pada lingkungan.
Tepat Kabupaten Katingan, Kecamatan Katingan Hilir, Kelurahan Kasongan
Lama penyehatan lingkungan/sanitasi juga merupakan permasalahan yang harus
di atasi, hal ini di akibatkan dari belum pahamnya sebagian masyarakat sekitar
mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), hal ini tercermin pada suatu
kasus seperti; belum meratanya instalasi pembuangan air limbah (IPAL),
kurangnya pengelolaan sampah yang terjadi pada masyarakat, serta kurangnya
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Kondisi lingkungan yang ada
di Kelurahan Kasongan Lama dapat dikatakan relatif dalam kondisi sedang
sampai buruk. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pada salah satu RT
yakni RT 17, dimana Rukun tetangga tersebut terdapat Instalasi Pembuangan Air
Limbah (IPAL), hanya terdapat 44 (empat puluh empat) Rumah yang telah
menyalur atau menggunakan Instalasi tersebut. Demikian pula dengan
penanganan berbagai masalah kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat
seperti, air minum, air limbah, persampahan, jalan lingkungan, drainase, penataan
bangunan, dan proteksi kebakaran yang masih relatif rendah. Dimana hal ini dapat
di ukur dengan rasio jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Kasongan Lama
berbanding dengan jumlah TPS, rasio jumlah penduduk yang menggunakan
IPAL, rasio jumlah penduduk berbanding agen air minum, serta tingkat
pencemaran dan kualitas air sungai.
Kondisi lingkungan tersebut tentunya tidak lekang dari aspek yang ada di
Kelurahan Kasongan Lama, salah satunya adalah tingkat kesejahteraan
masyarakat, serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan itu sendiri. Yang
mana aspek ini akan membawa dampak terhadap penyediaan sarana air bersih dan
penyehatan lingkungan.
Sehubungan dengan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi, maka
diperlukan dokumen kebijakan, strategi dann pengelolaan sanitasi di Kelurahan
Kasongan Lama dengan prioritas kawasan perkotaan dan kawasan padat
penduduk. Dokumen inilah yang akan di jadikan sebagai dasar pembangunan
sanitasi yang terkait dengan bidang sanitasi untuk mengimplementasikannya
dalam bentuk program dan kegiatan yang konkrit.

1.2. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun atau mengumpulkan suatu
masalah yang ada di Kelurahan Kasongan Lama mengenai sanitasi. Serta IMAP
yang dihasilkan dari survei dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan
pembangunan sanitasi di Kelurahan Kasongan Lama. Pembuatan IMAP yang di
lakukan menggunakan data-data hasil survei dan tidak bersifat sepihak, data yang
di himpun berdasarkan dari beberapa narasumber seperti pihak kantor lurah, pihak
RT, ketua KPP, masyarakat sekitar yang bersangkutan dengan masalah yang di
analisis.

1.3. Profil Kelurahan Kasongan Lama


Berdasarkan hasil observasi (survei) yang telah dilakukan oleh kelompok
KKN-T di Kelurahan Kasongan Lama, maka didapatkan hasil observasi
diantaranya yaitu jumlah penduduk di Kelurahan Kasongan Lama berjumlah
10.908 jiwa dengan total jumlah penduduk laki-laki sebesar 5.580 jiwa dan total
jumlah penduduk perempuan sebesar 5.328 jiwa. Sedangkan jarak Kelurahan
Kasongan Lama dengan Kecamatan dan Kabupaten sekitar dua kilometer
(beradasarkan hasil wawancara oleh lurah Kelurahan Kasongan Lama).
Kecamatan Katingan Hilir memiliki luas wilayah sebesar 665,80 km2. Serta
memiliki prosentase terhadap luas kabupaten/kota sebesar 3,26%. Adapun
beberapa Kelurahan yang terdapat di daerah Kecamatan Katingan Hilir yaitu
Tewang Kadamba, Tumbang Liting, kasongan Baru, Kasongan Lama, Talian
kereng, Banut Kalanaman, Telangkah, dan Hampalit. Kelurahan Kasongan Lama
sendiri memiliki jumlah RT (Rukun Tetangga) sebanyak dua puluh dan RW
(Rukun Warga) sebanyak empat.
Adapun sosial-ekonomi mayoritas masyarakat di Kelurahan Kasongan Lama
adalah sebagai pegawai, swasta, nelayan, dan pedagang. Kemudian untuk sarana
dan prasarana yang ada di Kelurahan Kasongan Lama diantaranya kantor desa,
Aula desa, IPAL, dan TPS 3R. adapun letak sanitasi berbasis masyarakat yakni
IPAL dan TPS 3R terdapat di RT 17. Kelurahan Kasongan Lama terdapat potensi
wisata daerah seperti; Taman Hijau, Taman religi, serta Taman Kota Kasongan.
BAB II. HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI
2.1. Gambaran Umum Kelurahan Kasongan Lama
Jumlah penduduk di Kelurahan Kasongan Lama sebesar 10.600 jiwa. Dengan
total KK yang telah teridentifikasi masih sebanyak 5.012 KK dari dua puluh RT.
Kemudian untuk jumlah Rukun Warga (RW) yang ada di Kelurahan Kasongan
Lama terdapat empat RW. Sehingga pembagian wilayahnya adalah sebagai
berikut; RW 1 (RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05), RW 02 ( RT 06, RT 07, RT
08, RT 09, RT 10), RW 03 ( RT 11, RT 12, RT 13, RT 14, RT 15), RW 04 (RT
16, RT 17, RT 18, RT 19, RT 20). Jarak Kelurahan Kasongan Lama ke pusat
pemerintahan sejauh 2 kilometer. Dengan kondisi jalan yang sudah dapat
dikatakan baik dimana dapat dilihat dari bukti fisik jalan yang dilewati telah di
aspal.
Adapun infrastruktur sanitasi yang terbangun di Kelurahan Kasongan Lama
diantaranya yaitu IPAL dan TPS 3R yang mana keduanya terdapat di RT 17 RW
04. Berdasarkan hasil observasi kepada pihak ketua KPP IPAL, lokasi profil
bangunan terdapat di perumahan Griya Cahaya Pratama RT.17 dengan luas lokasi
lahan 150 m2 dengan rincian panjang dan lebar lokasi berturut-turut adalah 15 M
dan 10 M dan titik koordinat lokasi S;01°52’58.2” dan E: 113°25’15.3”. Adapun
pemilihan teknologi dalam pembangunan proyek oleh masyarakat adalah IPAL
Komunal dengan sistem Perpipaan yang terdiri dari beberapa unit bangunan
sebagai berikut;
1. Bangunan IPAL terdiri dari Unit Bak Inlet Komunal, Unit Anaerobic baffle
rektor, unit Anaerobik filter, unit selter one chamber.
2. Sambungan Rumah SR.

Kemudian untuk aspek kelembagaan yang dibentuk yaitu KPP dengan


struktur organisasi Inti yaitu ketua Bapak Wiltelmus Tanturung, Sekertaris Bapak
Fi’ibadi, dan Bendahara Bapak Razak.yang ditetapkan pada tanggal 13 April
2016. Aspek pembiayaan yang di pakai untuk pembangunan proyek yakni
menggunakan anggaran dari APBD Provinsi sebesar Rp 400.000.000,00. Dimana
anggaran tersebut telah dijelaskan secara rinci didalam RKM yang telah disusun
masyarakat yang besangkutan di bantu oleh beberapa pihak PUPR.
Berdasarkan pada aspek lingkungan untuk kondisi lokasi sanimas
diperumahan Griya Cahaya Pratama RT 17 Kelurahan Kasongan Lama
Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten katingan berada di tengah-tengah
pemukiman yang padat penduduknya, sehingga sangat cocok untuk dilaksanakan
pembangunan Sanimas di lokasi tersebut. Sebagian dari masyarakat Kelurahan
Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten katingan telah meimiliki
sarana air limbah (WC) pada masing-masing rumah dengan kondisi yang tidak
standar, dimana air limbah yang berasal dari WC masyarakat tersebut ada yang
sebagian langsung menuju tanah atau ada sebagian yang menggunakan septic tank
tapi tidak pernah dilakukan pengurasan pada septik tank dan ini dapat
menimbulkan tersumbatnya septik tank sehingga akan menimbulkan bau dan akan
menyebabkan terganggunya aktivitas.
Berdasarkan aspek sosial, adapun mata pencaharian sebagian besar
masyarakat berprofesi sebagai pegawai negersi sipil dilingkungan pemerintahan
kabupaten katingan dan swasta. Sumber air dan listrik di perumahan Griya
Cahaya Pratama RT 17 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir,
Kabupaten Katingan yaitu menggunakan air PDAM, sedangkan untuk sambungan
listrik rata-rata masyarakat telah menggunakan listrik dari PLN sebagai
penerangan di masing-masing rumahnya.
Permasalahan yang ditemukan setelah dilakukan observasi yakni;Pada awal
bulan pembangunan IPAL masih menimbulkan bau yang tak sedap disekitar
bangunan IPAL. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya aktivitas dari bakteri
yang di gunakan, Kemiringan daratan pada masing-masing rumah tidak sama
sehingga menyebabkan susahnya penyambungan pipa ke saluran IPAL,
kurangnya sosialisasi pada saat pemasangan saluran septik tank dari rumah
masyarakat ke bak komunal, Tidak berjalannya iuran untuk pemeliharaan IPAL,
Kurangnya kepedulian kelompok pemanfaatan dan pemeliharaan (KPP) dalam
menjaga lingkungan IPAL.

2.2 Kondisi Eksisting Kelurahan Tentang Sanitasi


Sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk
mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik, yaitu
tanah, air, dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Kelurahan
Kasongan Lama terdapat sungai yang memisahkan daerah tersebut. Kondisi
sungai yang kotor, dan keruh tepat berada di kawasan Kelurahan tersebut.
Terdapat beberapa jamban (WC yang ada di sungai) yang ada di salah satu Rukun
Tetangga (RT) sehingga hal ini akan berpengaruh pada kualitas air.
Sampah pun tak lekang mengiringi aliran air dan terdapat pula pada bibir
sungai. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya tempat pembuangan sampah yang
ada pada daerah sekitar sungai. Disamping itu pula, rasio jumlah penduduk
dengan banyaknya tempat sampah pun terdapat kesenjangan. Sehingga hal ini
akan menimbulkan sampah berserakan dimana-mana. Air baku yang di gunakan
pada masyarakat sekitar yakni berasal dari beberapa sumber yakni; PDAM dan
sumur boor, kemudian untuk air minum banyak masyarakat yang mengonsumsi
air galon (air suling).
Jalan lingkungan yang ada pada Kelurahan Kasongan Lama dapat di katakan
relatif baik walaupun di beberapa Rukun Tetangga (RT) masih terdapat beberapa
jalan yang belum terlapisi oleh aspal sehingga pada saat hujan adanya genangan
air. Kemudian jalan tersebut pun kurang dapat dikatakan baik karena kondisi
jalan yang masih naik turun. Kelurahan Kasongan Lama merupakan Kelurahan
yang dekat dengan kantor Kabupaten/kota. Sehingga hal ini mempengaruhi
jumlah penduduk yang bertempat tinggal di kawasan tersebut. Padatnya jumlah
penduduk, akan menimbulkan lokasi rumah yang padat pula sehingga hal ini
akan menimbulkan permasalahan lain yakni drainase yang kurang stabil,
penataan bangunan yang tak lagi ideal. Permasalahan ini tak luput dari kawasan
perkotaan apalagi area dekat pasar.
FORMULIR DATA DAN INFORMASI MASYARAKAT
2.2. Jumlah Penduduk di Kelurahan Kasongan Lama
Jumlah Penduduk
Dusun/RW Jumlah KK
Laki-laki Perempuan Jumlah
RT 01 170 219 389 91
RT 02 143 95 238 85
RT 03 206 188 394 122
RT 04 165 185 350 115
RT 05 153 150 303 81
RT 06 575 725 1.300 600
RT 07 419 406 825 230
RT 08 159 122 281 70
RT 09 185 189 374 120
RT 10 143 112 255 66
RT 11 285 251 536 157
RT 12 525 275 800 225
RT 13 753 883 1.638 400
RT 14 250 250 500 200
RT 15 500 500 1.000 700
RT 16 670 830 1.500 730
RT 17 767 842 1.609 700
RT 18 310 293 603 180
RT 19 176 110 450 80
RT 20 120 108 228 60
Total 6.674 6.733 13.573 5.012

Dusun/RW yang ada Sanitasi Berbasis Mayarakat (SANIMAS) diberi huruf BOLD
2.3. Sarana yang dibangun

Nama Tahun Lembaga Sumber


Lokasi
Sarana Dibangun Pengelola Biaya
Sanimas dengan
KSM APBD
Teknologi 2017 Pendahara
Pendahara Provinsi
Perpipaan
Sanimas dengan
- - - -
teknologi MCK
Sanimas dengan KSM
perpipaan + (Griya APBD
2016 Jl. Kasturi
MCK Cahaya Provinsi
Pratama)
Tangki Septic Desa
Komunal Manduing
>10KK Taheta APBD
2019 KSM
Desa Dahian (DAK)
Tunggal
Desa Tewang
Papari
Desa Rantau
Puka
Desa Tewang
Darayu
Desa Tumbang
Banjang
Desa Rantau
Bahai
Desa Tewang
Karangan
Sumber: Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Katingan, 2019

2.4. Jumlah Penduduk dan sarana penerima SANIMAS


Jumlah Sanitasi Berbasis Masyarakat Prosentase
Rukun Jumlah Perilaku
Rumah MCK yang
Tetangga Penduduk Sambungan Buang Air
Tangga terbangun di
(RT) (jiwa) Rumah Besar
(rumah/kk) sanimas
terhadap Sembarangan
Sanimas (BABS)
RT 17 1609 700 44 KK 1 0%
Total 1609 700 44 KK 1 0%
Sumber: KPP Cipta Griya, 2019

2.5. Fasilitas Kesehatan yang Terdapat di Kelurahan Kasongan Lama

Fasilitas
Jumlah Lokasi
Kesehatan
1. Kasongan I : Jln. Tugu
Puskesmas 2 2. Kasongan II : Jln. Srikaya Kel.Kasongan
Lama
1. Posyandu Yasmin, Jln. Semangka no.10
Kel.Kasongan Lama
2. Posyandu Teratai, Jln. Tjilik Riwut KM. Kel.
Kasongan Lama
3. Posyandu Cempaka, Jln. Nanas Kel.
Posyandu 6
Kasongan Lama
4. Posyandu Bakung, Jln.Stroberi Kel.
Kasongan Lama
5. Posyandu Sakura, Desa. Bukit Batu
6. Posyandu Melati, Desa. Talian Kereng
Puskesmas 1. Desa Bukit Batu
Pembantu 2 2. Desa Talian Kereng
(PUSTU)
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2019

2.6. Fasilitas Pendidikan yang Terdapat di Wilayah Kelurahan

Jumlah Siswa Jumlah Sarana Sanitasi


Jumlah
Nama Tempat
Jamba Tempat Sarana Air
Sekolah L P Jumlah Cuci
n Sampah Minum
Tangan
SDN 3 183 161 344 8 15 29 PDAM,
Kasongan sumur,
Lama dan air isi
ulang

SDN 4 230 165 395 6 6 8 Air isi


Kasongan ulang dan
Lama sumur bor

SDN 5 82 74 156 2 7 7 Sumur dan


Kasongan air galon
Lama
SMP N 5 190 187 377 4 12 12 Sumur,
Kat. Hilir dan
PDAM
SMA N 1 221 247 468 9 2 29 PDAM,
Kat.Hilir Air
Bor(Sumu
r)
SMA N 2 188 250 438 12 5 23 Sumur
Kat.Hilir Pompa.
SMK N 2 191 136 337 10 13 13 Sumur
Kat.Hilir Pompa.
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
2.7. Permasalahan dan Potensi

Kelompok Potensi Masyarakat


Faktor Yang Upaya Yang Ingin
Masyarakat Yang Lokasi Terjadi Untuk Upaya
Masalah Menyebabkan Masyarakat Lakukan
Menghadapi Masalah Perbaikan/
Terjadinya Masalah Untuk Peningkatan
Masalah Peningkatan

Air Minum - - - - -

Sebenarnya
masyarakat yang
Rukun tetangga berkaitan dapat
Masyarakat yang Jauhnya bak sampah
yang ada di dekat mengajukan
Persampahan bertempat tinggal serta Kurangnya bak -
sungai yakni RT pembangunan bak
di dekat sungai sampah akhir
(1,dan 2). sampah dari pihak
DLH yang
bersangkutan.
Adanya masyarakat
Mengajukan
Masyarakat yang yang buang air besar
pembanguan WC
Air limbah bertempat tinggal RT 01 sembarangan Membuat WC umum
umum kepada
di dekat sungai (BABS) yakni di
pihak PUPR
sungai
Masyarakat yang RT (1, 2, 3, 4 dan Kurangnya Adanya kegiatan rutin
Perilaku bertempat tinggal 5) kepedulian untuk menanamkan
-
kesehatan di dekat sungai masyarakat akan pola pikir masyarakat
kebersihan akan perilaku hidup
lingkungan serta bersih dan sehat yang
perilaku hidup sehat. didukung melalui
kerjasama oleh pihak
pemerintahan
Kelurahan dan pihak
kesehatan (puskesmas).

2.8. Peta Sosial dan Kondisi Eksisting Infrastruktur (Terlampir)

Peta sosial dan kondisi eksisting infrastruktur di dalam laporan ini terdiri dari:
1. Saluran IPAL
2. Kondisi eksisting sanitasi setiap RT di Kelurahan Kasongan Lama
BAB 3 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK DAN RENCANA KERJA MASYARAKAT
3.1. Jadwal Pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur Permukiman
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur Permukiman
Waktu
Kegiatan Output

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14


Orientasi Informal Mahasiswa mendapatkan gabaran umum Kelurahan

FGD 1 (Orientasi dan 1. Data umum


Perkenalan di Kelurahan) 2. Data akses sanitasi desa X
3. Daftar masalah dan potensi akses sanitasi
Pertemuan warga dilokasi 1. Gambaran peta jaringan sanimas
Sanimas 2. Nama-nama KK yang sudah mendapat akses X
sanimas
Transeck sarana Data sarana terverifikasi
X X
Penyusunan laporan Identifikasi Drat laporan IMAP, data hasil transeck sarana menjadi
Masalah dan Analisa Potensi lampiran laporan IMAP X
(IMAP)
Penyiapan bahan/paparan Bahan presentasi hasil IMAP
X
pertemuan hasil IMAP
FGD 2 (Presentasi Hasil 1. Klarifikasi dan masukan terhadap hasil IMAP
Identifikasi Masalah dan 2. Daftar masalah yang perlu ditangani disepakati warga X
Analisa Potensi (IMAP))
Persiapan pembentukan Format kepenguruasan Kelompok Pemanfaat dan
kelembagaan dan/atau Pemelihara (KPP) disepakati
X
penguatan kapasistas
kelembagaan sanimas
Penyiapan struktur Kelompok Struktur kepengurusan Kelompok Pemanfaat dan
Pemanfaat dan Pemelihara Pemelihara (KPP) dilengkapi X
(KPP)
Penyiapan AD/ART dan 1. Draft aturan pengelolaan tersusun
X
penetapan tarif 2. Draft besaran tarif disiapkan
Penyiapan SOP/Aturan Main Draft Standart Operasiona Prosedur / Aturan main
X
Pengguna Sarana Sanimas disiapjan
Pertemuan warga penyiapan 1. Usulan susunan kepengurusan disepakati oleh warga
struktur pengurus, SOP/Aturan 2. Rancangan peraturan Kelompok Pemanfaat dan
X
Main Pengguna, rancangan Pemelihara (KPP)
AD/ART dan rencana Tarif 3. Ketetapan besaran tarif disepakati
Penyiapan SK Kepala Desa SK pengurus Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) X
dan ketentuan tarif
Waktu
Kegiatan Output

H15 H16 H17 H18 H19 H20 H21 H22 H23 H24 H25 H26 H27 H28
Pendampingan Kelompok Meknisme kerja pengurus disepakati diantara pengurus
Pemanfaat dan Pemelihara
(KPP) penyiapan mekanisme X X X X
kerja dan pembagian tugas
antar pengurus
Pendampingan Kelompok Buku-buku administrasi pengelolaan Sanimas
Pemanfaat dan Pemelihara dipersiapkan
(KPP) disepakati penyiapan X X X
kelengkapan administaris
pengelola sanimas
FGD 3 Pendampingan Matrik rencana pemenuhan akses sanitasi jangka
Kelompok Pemanfaat dan menengah Kelurahan dibahas dan disepakati dengan
Pemelihara (KPP) kepala lurah X
penyusunan Rencana Jangka
Menengah Sanimas
Pendampingan Kelompok X
Pemanfaat dan Pemelihara
(KPP) penyusun usulan X X X X X
pengembangan jaringan dan
optimalisasi Sanimas
3.2 KEGIATAN SOSISALISASI PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
3.2.1 Jenis Pelatihan Perilaku Hidup Bersih Sehat atau Gerakan STOP BABS

Unsur yang mengikuti


Pelaksana/
Total Peserta Kegiatan pelatihan Waktu Tempat
Narasumber
Sekolah Kelurahan
Abay √
Nur Halimah √
Noin √
Sina √
Raina √
Sumarmi √
Budiono √
Nia √ 3 bidan serta
Posyandu
Sariman √ perawat yang 19 Agustus
lansia
Hate √ ada di 2019
kamboja
Ramai √ kasongan 1
Desun √
Saryani √
Mastiyah √
Bacok Saleh √
Amron √
Idar √
Yudira √
Sumber: Data primer yang Diolah, 2019
3.2.2.1 Biaya
Adapun pembiayaan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah sebagai berikut;
Uraian penggunaan kebutuhan Harga satuan Total
Pelatihan Pola Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dan konsumsi 5.000 x 30 150.000
konsumsi obat antibiotik

3.2.2.2 Pelaksanaan
Pelatihan yang di lakukan atas kerjasama dengan puskesmas yang ada di Kasongan 1
yang pada tanggal tersebut merupakan kegiatan rutin oleh para lansia untuk melakukan
chek up dari puskesmas yang bersangkutan. Pada pelatihan tersebut terdapat tiga
narasumber yang berasal dari Puskesmas Kasongan 1. Kegiatan tersebut di hadiri oleh
masyarakat yang berada di RT 07, yang rutin melakukan chek up setiap tanggal 19.
Kegiatan tersebut di isi dengan materi salah satunya yaitu cara mengkonsumsi obat
antibiotik serta perilaku hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan pakai sabun.
Disamping itu pula, kegiatan disambung dengan kegiatan pemeriksaan kondisi peserta
yakni tensi darah serta pemberian obat dan penimbangan berat badan.

3.2.2 Jenis Pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun

Unsur yang mengikuti


Total Kegiatan Cuci Tangan Pelaksana/
Pakai Sabun Waktu Tempat
Peserta Narasumber
Sekolah Kelurahan
30 siswa SDN 5 Kasongan Mahasiswa Kamis, 08 SDN 5
Kasongan Lama KKN-T 2019 Agustus Kasongan
Lama 2019 Lama

3.2.2.1 Biaya
Adapun pembiayaan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah sebagai berikut;

Uraian Harga/Satuan Harga Total


Bahan/Alat Kuantitas Satuan
Penggunaan (Rp) (Rp)
Kain lap tangan 5.000 3 lembar 15.000
Cat 25.000 1 Buah 25.000
Pelatihan cuci
Sabun cair 25.000 1 Botol 25.000
tangan pakai
Ember kran 55.000 2 Buah 110.000
sabun
konsumsi 3.000 30 Kotak 90.000
Air mineral - 2 Kardus 50.000
Total 315.000
3.2.3.2 Pelaksanaan
Adapun teknis dari pelaksanaan kegiatan pelatihan cuci tangan pakai sabun
diantaranya yaitu; pertama, dilakukan observasi oleh kelompok KKN-T Kasongan Lama
di beberapa sekolah untuk mengetahui permasalahan mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat. Dimana, permasalahan yang timbul setalah di observasi adalah tidak adanya
tempat cuci tangan di area sekolah. Kemudian, setelah itu dilakukan koordinasi oleh
pihak kepala sekolah dan beberapa pihak dewan guru untuk meminta izin melakukan
sosialisasi di sekolah tersebut. Sistem sosialisasi yang di lakukan oleh kelompok KKN-T
Kasongan Lama yaitu dengan sistem kelas dengan mengumpulkan tiga kelas di satu
kelas besar. Kemudian narasumber untuk kegiatan pelatihan cuci tangan pakai sabun
yaitu lima mahasiswa peserta KKN-T. Setelah dilakukannya sosialisasi mengenai tata
cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar, siswa di sarankan untuk
mempraktikan tentang cuci tangan pakai sabun, dimana peralatan dan perlengkapan telah
disediakan oleh mahasiswa KKN-T Kasongan Lama. Kemudian peralatan dan
perlengkapan yang digunakan untuk sosialisasi di pasang di area sekolah dimana tempat
sosialisasi dilakukan sesuai dengan arahan dari kepala sekolah dan dewan guru.

3.3 RANCANGAN KEGIATAN OPTIMALISASI ATAU REHABITILITASI SARANA


SANIMAS
3.3.1. Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat
Kondisi lokasi Sanimas di perumahan Griya Cahaya Pratama RT.17 Kelurahan
Kasongan Lama Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan berada di tengah-tengah
pemukiman yang padat penduduk sehingga sangat cocok untuk dilaksanakan
pembangunan sanimas di lokasi tersebut. Sebagian dari masyarakat Kelurahan Kasongan
Lama, Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten katingan telah meimiliki sarana air limbah
(WC) pada masing-masing rumah dengan kondisi yang tidak standar, dimana air limbah
yang berasal dari WC masyarakat tersebut ada yang sebagian langsung menuju tanah atau
ada sebagian yang menggunakan septic tank tapi tidak pernah dilakukan pengurasan pada
septic tank dan ini dapat menimbulkan tersumbatnya septic tank sehingga akan
menimbulkan bau dan akan menyebabkan terganggunya aktivitas.
Pembangunan Sanimas tersebut berasal dari dana APBD Provinsi. Adapun pemilihan
teknologi yang dipilih oleh masyarakat Perumahan Griya Cahaya Pramana Kelurahan
Kasongan Lama yaitu IPAL komunal dengan sistem perpipaan yang terdiri dari beberapa
unit bangunan sebagai berikut; Bangunan IPAL terdiri dari unit Bak Inlet Komunal, Unit
Anaeorobic baffle rektor, Unit Anaerobik Filter, Unit Selter one Chamber, dan
Sambungan Rumah (SR).
Setelah pembangunan IPAL, terdapat keluhan dari beberapa masyarakat sekitar
karena adanya bau yang tidak sedap berasal dari IPAL Komunal. Hal ini dipengaruhi oleh
bakteri-bakteri yang dapat mengurai kotoran (Tinja) belum berkembang biak secara
maksimal. Mampet yang di alami pada saluran KPP di akibatkan oleh beberapa faktor
seperti; kurangnya ketelitian masyarakat dalam membuang sisa-sisa makanan, minyak,
serta plastik dan pembalut. Sehingga hal ini akan berpengaruh pada aliran air/kotoran
menuju tangki komunal.
Kesulitan yang di alami masyarakat serta ketua KPP pada saat ada sebagian
masyarakat hendak menyambungkan pembuangan air limbahnya ke tangki komunal
adalah tingginya daratan atau rumah masyarakat. Tinggi rendahnya daratan ini akan
mengakibatkan aliran (arus) kotoran menuju tangki komunal. Sehingga hal ini
membutuhkan konstruksi pembangunan yang tepat agar kotoran dapat mengalir ke tangki
komunal dengan tepat. Kesulitan lainnya adalah, terlalu rapatnya jarak antara saluran
pembuangan air limbah yang ada di rumah masyarakat serta rumah masyarakat. Sehingga
hal ini akan berpengaruh pada konstruksi yang tidak tepat dan pemakaian pipa yang tidak
benar.

3.3.2. Optimalisasi dan Rehabilitasi Sanimas yang Direncanakan


Pengoptimalisasian sanimas yang dilakukan oleh masyarakat KPP adalah dengan
membentuk suatu organisasi yang bergerak untuk mengamati serta mengkoordinir
kegiatan pembangunan sanimas yang telah terbangun. Terdapat masalah yang dialami oleh
masyarakat KPP yakni tidak berjalannya administrasi atau iuran masyarakat guna untuk
melakukan pengoptimalan serta rehabilitasi sanimas. Berdasarkan hasil wawancara
terbuka dengan ketua KPP serta beberapa masyarakat KPP yang ada di RT.17 hal ini
dikarenakan ketua KPP yang sekaligus penanggung jawab dalam pengkonstruksian
penyambungan tidak berada di rumah setiap waktu dikarenakan pekerjaan. Kemudian, hal
ini juga bertujuan agar masyarakat KPP dapat mandiri dalam mengoperasikan sarana
sanimas terkhusus IPAL yang telah dibangun. Pengambilan kesepakatan tersebut di
ketahui oleh seluruh masyarakat KPP sebelum mahasiswa melakukan KKN-T di
Kelurahan tersebut.
Melihat kondisi eksisting di area IPAL, terlihat bahwa area IPAL banyak
terdapat sampah berserakan, serta rumput yang rimbun pun menggambarkan
kondisi area IPAL yang kurang terawat. Oleh karena itu, melalui kesepakatan yang
dilakukan oleh mahasiswa KKN-T serta ketua KPP akan mengadaka renovasi IPAL
seperti mengecat kembali arena bulu tangkis, membersihkan sampah, menebas
rumput, serta membuat tanam yang berada di samping area IPAL.

3.4. RENCANA KEGIATAN OPERASIONAL KSM / KPP


3.4.1. Kegiatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) / Kelompok Pemanfaat dan
Pemeliahara (KPP) dalam Pengelolaan Kegiatan RKM

Berdasarkan hasil analisis serta wawancara yang telah dilakukan oleh mahasiswa
KKN-T tidak adanya aktivitas masyarakat KPP dalam pengelolaan kegiatan RKM. Hal ini
dikarenakan tidak tersedianya biaya konstruksi yang ada di bendahara. Kegiatan
pengelolaan berjalan apabila ada salah satu rumah mengalami gangguan terhadap aliran
kotoran (tinja).
Disamping itu, kondisi IPAL yang tidak bersih dikarenakan adanya sampah dimana-
mana serta kondisi cat yang sudah terkelupas hal ini memperlihatkan kondisi
kepengurusan yang tidak stabil. Hal yang serupa dengan kepengurusan pada 3R,
pengolahan sampah pun tak berjalan lagi hal ini diakibatkan oleh tidak adanya orang yang
memgolahnya (pekerja). Sementara sampah tetap ada, oleh karena itu, ketua KPP
menambah iuran perbulan oleh para masyarakat KPP.
3.5. RANCANGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA SANITASI DI
SEKOLAH
3.5.1. Jenis Sarana Sanitasi Sekolah
Jumlah Sarana Kualitas Sarana Jumlah Sarana
Jenis Sarana yang Ada Saat yang Ada yang akan Keterangan
Ini (Baik/Tidak Baik) Dibangun
Sarana yang dibangun
terdapat di luar kelas
yakni dekat dengan
Tempat Cuci kantin. Hal ini di
3 baik 1
Tangan karenakan siswa-siswi
sebelum dan sesudah
makan mencuci tangan
terlebih dahulu.
Sarana di bangun
terdapat di dekat
kantin. Sifat dari bak
sampah ini bukan untuk
menimbun atau
membakar sampah
6 baik/ 2 tidak
Bak sampah 8 1 melainkan di jadikan
baik
sebagai tempat
sampah sementara
yang kemudian akan di
angkut oleh mobil yang
bertugas mengambil
sampah.

3.5.2. Rincian Biaya tempat cuci tangan

Kegiatan Bahan/alat Harga/satuan kuantitas satuan total


Kain lap tangan Rp.5.000 3 Lembar Rp.15.000
Pembangunan Pilox Rp.25.000 1 Botol Rp.25.000
saran cuci tangan Sabun cair Rp.25.000 1 botol Rp.25.000
pakai sabun Ember kran Rp.90.000 1 Buah Rp. 90.000
Air mineral - 2 Kardus Rp.50.000
Total Rp. 205.000

3.5.3. Rencana Pelaksanaan tempat cuci tangan


Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana cuci tangan tersebut atas persetujuan
dari seluruh dewan guru serta pendapat dari mahasiswa KKN-T. pembangunan sarana
cuci tangan ini di lakukan setelah adanya sosialisasi dengan siswa-siswi SDN 5
Kasongan Lama yang pada waktu itu di ikuti oleh siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 3 dan
3 orang dewan guru. Pembangunan sarana tersebut di lakukan oleh seluruh mahasiswa
KKN-T 2019 setiap sore hari selama 3 hari. Lokasi dari pembangunan ini di pilih yakni di
dekat kantin hal ini bertujuan agar siswa-siswi seluruh SDN 5 Kasongan Lama sebelum
dan sesudah makan dapat mencuci tangannya terlebih dahulu.
3.5.4. Rincian Biaya bak sampah

Harga/satuan Satuan Total


Kegiatan Bahan/alat kuantitas
(Rp) (Rp)
Cat 50.000 1 kaleng 50.000
Serok 30.000 2 buah 60.000
Penanggulangan
Semen 100.000 1 karung 100.000
Persampahan
Batako 2.600 40 buah 104.000
pasir - - - 100.000
Total 414.000

3.5.5. Rencana Pelaksanaan pembuatan bak sampah


Pelaksanaan kegiatan pembuatan bak sampah tersebut atas persetujuan dari
seluruh dewan guru serta pendapat dari mahasiswa KKN-T 2019. Pembuatan bak
sampah ini juga merupakan hasil dari survei mahasiswa KKN-T di lingkungan Sekolah
SDN 5 Kasongan Lama yang belum memiliki bak sampah yang mumpuni yang terdapat
di luar sekolah. Hal ini terlihat adanya sampah plastik banyak berserakan serta sampah
tersebut tampak di bakar dan sebagian di angkut oleh jasa pengangkut sampah. Bak
sampah yang di bangun tersebut pun berdasarkan hasil diskusi oleh kepala sekolah
tersebut tidak di jadikan tempat sampah akhir melainkan sebagai pembuatan tempat
sampah sementara yang sebelum sampah di masukan ke dalam bak sampah tersebut di
lapisi oleh plastik hitam besar khusus untuk sampah. Sehingga apabila sampah telah
penuh akan di angkut oleh jasa pengangkut sampah. Hal ini akan berpengaruh pada
kondisi lingkungan sekolah terhadap sampah yang berserakan.
BAB 4 REKAPITULASI KEGIATAN DAN BIAYA RKM

4.1 REKAPITULASI KEGIATAN dan Biaya RKM


Uraikan tentang Rekapitulasi Kegiatan dan Biaya RKM
Sumber dana
No. Kegiatan Jumlah Biaya Bantuan Langsung Kontribusi
APBD
Masyarakat Masyarakat

RKM I

Pembuatan
1 400.000.000 - 400.000.000 -
IPAL Komunal

Total 400.000.000 - 400.000.000 -

4.2 Prioritas Kegiatan Pendampingan KKN Tematik

Masalah yang akan Target hasil yang ingin Bentuk dukungan/bantuan


diselesaikan dicapai teknis yang diperlukan
Masyarkat yang tinggal di
Tidak Buang Air Besar
bibir sungai paham akan
Sembarangan dan tata Sosialisasi kepada
pola hidup bersih dan sehat
cara pengonsumsian obat masyarakat
dengan tidak buang air
antibiotik
besar sembarangan
Gotong royong
adanya kepedulian membersihan area IPAL,
Pembersihan area
masyarakat KPP dengan mengecat kembali lapangan
saluran Pipa Sanimas
kondisi IPAL komunal bulu tangkis serta mebuat
taman di area IPAL
Menanamkan pola pikir
kepada siswa-siswi SDN 5
Sosialisasi serta membuat
Kasongan Lama untuk
Pelatihan Cuci Tangan tempat cuci tangan pakai
menjaga kebersihan serta
Pakai Sabun sabun di area dekat kantin
kesehtan dengan rajin
di SDN 5 Kasongan Lama
mencuci tangan pakai
sabun.
Pemeliharaan IPAL induk
serta pemeliharaan Adanya SOP pengelolaan Sosialisasi dan diskusi
saluran IPAL secara IPAL Komunal bersama KPP
berkala oleh para KPP
BAB V. REKAP HASIL PELAKSANAAN KKN TEMATIK
5.1. Jumlah Penerima Manfaat

Kegiatan JUMLAH Peserta

Penerima Sarana Sanimas Yang Telah


44 KK (rumah)
Terbangun
Sosialisasi Cuci Tagan Pakai Sabun 55 siswa/siswi
Sosialisasi Stop BABS dan Konsumsi Obat
26 orang
Antibiotik

5.2. Pembentukan Kelembangaan


a. Semula (diisi sebelum ada nya pendampingan KKN Tematik)

Keterangan Sudah ada Belum ada


Lembaga Pengelola Sanimas/ IPAL √
AD/ART Lembaga Pengelola

SANIMAS/IPAL
SOP tentang Aturan Pengguna dan Pemanfaat

SANIMAS/IPAL
SOP tentang Aturan Pengurus Sanimas/IPAL √
Rencana Kerja Masyarakat √ √

b. Menjadi (diisi setelah ada nya pendampingan KKN Tematik) hasil dari KKN Tematik

Keterangan Sudah ada Belum ada


Lembaga Pengelola Sanimas/ IPAL √
AD/ART Lembaga Pengelola

SANIMAS/IPAL
SOP tentang Aturan Pengguna dan Pemanfaat

SANIMAS/IPAL
SOP tentang Aturan Pengurus Sanimas/IPAL √
Rencana Kerja Masyarakat √
BAB VI. KESIMPULAN
Setelah implementasi program selesai dilakukan, masyarakat secara swadaya akan
melakukan kegiatan operasional dan pemeliharaan (O&P) sarana, dan pengembangan
terhadap sarana yang ada, serta melanjutkan kegiatan-kegiatan untuk mendukung
peningkatan perilaku sehat di masyarakat. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut maka
dibutuhkan suatu perencanaan biaya (pendanaan) dan suatu badan pengelola, yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :

A. Pendanaan Kegiatan
Sumber dana O&P berasal dari masyarakat berupa iuran penggunaan IPAL Komunal
yang ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat melalui musyawarah desa. Dimana
pada lokasi KKN-T yakni Kelurahan Kasongan Lama, sumber dana mulanya memang
berasal dari iuran masyarakat KPP. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi serta
wawancara yang dilakukan iuran tersebut telah ditiadakan atas keputusan bersama oleh
pihak KPP. Sehingga hal ini akan berdampak pada keuangan KPP yang mana tidak akan
ada saldo dan hal ini berdampak pada kondisi IPAL Komunal yang tidak terawat.
Kemudian untuk TPS 3R yang ada di Kelurahan Kasongan Lama, iuran masyarakat
KPP masih tetap berlaku akan tetapi proses pengolahan sampah tidak lagi berfungsi. Hal
ini dikarenakan pekerja yang bertugas untuk mengoperasikan alat pengolah sampah tidak
ada.

A. Badan Pengelola
Agar pelaksanaan O&P sarana dan kegiatan lain dapat berjalan lancar maka
diperlukan suatu organisasi untuk mengelola sarana air minum dan atau sanitasi yang
telah dibangun serta kegiatan lain seperti kesehatan. Organisasi ini disebut dengan Badan
Pengelola.
Badan Pengelola pada dasarnya adalah KSM yang pada saat pelaksanaan Program
berfungsi sebagai pengelola Program di masyarakat yang kemudian berubah fungsi
untuk mengoperasionalkan dan memelihara sarana, serta menyinambungkan kegiatan
peningkatan perilaku kesehatan.
Badan pengelola untuk IPAL Komunal yang ada di Kelurahan Kasongan Lama
adalah KPP yang mana diketuai oleh bapak Witelmus Tanturung. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara terhadap ketua KPP terdapat delapan rumah yang
menyambung saluran IPAL Komunal. Sehingga total keseluruhan yang menyambung
saluran IPAL berjumlah 44 rumah (KK).
LAMPIRAN:
- Absensi/daftar hadir pertemuan asli
- Dokumentasi gambar sebelum dan sesudah ada nya KKN Tematik
- SK Lembaga pengelolaa
- AD/ART (format)
- SOP/peraturan yang disepakati
- Peta SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai