Anda di halaman 1dari 2

Salah satu indikator majunya sebuah Negara selain infrastrukturnya yang

memadai adalah kekuatan ekonomi negara tersebut. Ekonomi secara real-time


berpengaruh dalam keseharian masyarakat. Bisa dikatakan bahwa kemakmuran
masyarakat diukur berdasarkan kekuatan ekonomi mereka. Indonesia telah
berhasil menurunkan angka kemiskinan penduduknya, berarti itu merupakan
indikasi adanya peningkatan dalam perekonomian di Indonesia.

Adanya pertumbuhan ekonomi menghasilkan pertumbuhan dalam produksi


barang dan jasa dalam masyarakat yang dipandang akan terjadi dalam jangka
panjang. Hal tersebut juga telah menjadi peluang untuk mengurangi angka
pengangguran. Tumbuhnya perekonomian negara sekaligus merangsang
percepatan pembangunan. Sehingga pembangunan akan terjadi secara merata dan
impian akan kehidupan masyarakat yang makmur akan terwujud.

Fenomena pertumbuhan ekonomi telah terjadi sejak jaman dahulu kala sehingga
banyak ahli-ahli yang telah merumuskan teori-teori seputar hal tersebut. Dan
seiring berubahnya zaman, teori-teori tersebut juga ikut berubah. Teori-teori
tersebut mulai dari hasil pemikiran kuno lama --kelamaan menjadi modern.
Berikut adalah teori-teori yang membahas tentang pertumbuhan ekonomi.

• Teori Basis Ekonomi

Menurut Tarigan (2005), teori ekonomi basis adalah laju pertumbuhan ekonomi di
suatu wilayah yang ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor di wilayah
tersebut. Teori basis ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu sektor basis dan sektor non
basis. Sektor basis adalah sektor perekonomian yang berhasil memenuhi
kebutuhan pasar daerah sekaligus mengekspor hasil produksinya. Sedangkan
sektor non basis adalah sektor yang hanya bisa memenuhi kebutuhan pasar daerah
saja. Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi mana sektor yang basis dan
yang non basis adalah analisis Location Quotient (LQ).

• Teori Pertumbuhan Klasik

Para ahli ekonomi yang telah mengemukakan mengenai teori pertumbuhan klasik
adalah Adam Smith dan David Ricardo dengan T.R Malthus. Teori yang
dikemukakan Adam Smith berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo dan T.R Malthus. Adam Smith mengemukakan bahwa dengan adanya
pertumbuhan penduduk, maka akan terjadi pertumbuhan pada perekonomiannya
pula. Di sisi lain, David Ricardo dan T.R Malthus mengemukakan bahwa jika
pertumbuhan penduduk terjadi secara berlebihan, maka upah dan bahan makanan
tidak akan mencukupi kebutuhan mereka sehingga perekonomian akan statis atau
mengalami stagnasi.
• Teori Pertumbuhan Neoklasik

Teori ini dibahas oleh Harry W Richardson (1973) dalam bukunya, Regional
Economic Growth. Richardson mengatakan bahwa pertumbuhan suatu wilayah
tergantung pada faktor tenaga kerja, faktor ketersediaan modal dan faktor
kemajuan teknologi wilayah tersebut. Di samping ketiga faktor tersebut, salah satu
hal yang ditekankan pada teori ini adalah mobilitas faktor produksi, terutama
tenaga kerja dan investasi antar wilayah, dan negara. Hal ini ditekankan karena
akan menciptakan sebuah keseimbangan pertumbuhan antar wilayah.

• Teori Keunggulan Komparatif

Pencetus teori ini adalah David Ricardo. Ricardo mendefinisikan keunggulan


komparatif sebagai suatu keuntungan yang dapat diperoleh oleh suatu negara yang
memproduksi dan mengekspor barang hasil produksinya yang unggul dan
memiliki harga relatif (relative price) lebih rendah daripada produk negara lain. Ia
juga mengatakan bahwa dengan adanya perbedaan keunggulan komparatif maka
hubungan perdagangan internasional akan muncul.

• Teori Ekonomi Geografi Baru

Teori ini berhubungan dengan tarikan kegiatan ekonomi pada suatu wilayah.
Yang mengemukakan teori ini adalah Krugman (1998). Menurut Krugman, yang
biasanya berspesialisasi dalam hal perindustrian adalah kota-kota. Ia mengatakan
bahwa pekerja cenderung bermigrasi ke wilayah yang memiliki pusat pekerja
terbesar sehingga akan menghasilkan variasi produk yang beragam. Dengan kata
lain, kegiatan produksi dalam hal barang dan jasa akan terkonsentrasi lokasi
pembuatannya.

• Teori Baru Pertumbuhan Wilayah

Teori baru pertumbuhan wilayah ini adalah teori yang percaya bahwa faktor
terbesar yang berperan dalam pertumbuhan wilayah adalah tingkat kekuatan
teknologi dan inovasi yang ada pada wilayah tersebut. Selain itu, kedua hal
tersebut perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas sehingga
perlu adanya investasi terhadap pengembangan sumber daya manusia. Menurut
teori ini, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 2,
yaitu faktor ekonomi (seperti sumber daya alam, kemajuan teknologi, dll) dan
faktor non ekonomi (seperti sumber daya manusia, faktor sosial, dll).

Anda mungkin juga menyukai