Anda di halaman 1dari 8

P-ISSN : 2527-3310

T.M. Rafsanjani E-ISSN : 2548-5741


doi: 10.30867/action.v3i2.112 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Nopember 2018 (3)2: 124-131

PENGARUH INDIVIDU, DUKUNGAN KELUARGA DAN SOSIAL BUDAYA


TERHADAP KONSUMSI MAKANAN IBU MUDA MENYUSUI (Studi Kasus
Di Desa Sofyan Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue)
(The Influence of Individuals, Family Support and Social Culture toward Food
Consumption of Young Breastfeeding Mother (Case Study in Sofyan Village,
Simeulue Timur Districts, Simeulue District)
T.M. Rafsanjani1*

1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Serambi Mekkah, Jl. Teuku Nyak Arief, No. 206. Simpang Mesra
Jeulingke, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Email: tmrafsanjani@serambimekkah.ac.id

Received: 11/9/2018 Accepted: 20/10/2018 Published online: 29/11/2018

ABSTRAK knowledge, lack of confident/attitude, also lack of


family support and environment. This research used
Makanan yang diberikan kepada ibu menyusui analytical survey with cross sectional study approach.
harus mengandung cukup kalori (energi) guna The respondents of this research were 34 mothers that
mengganti energi yang dikeluarkan maupun yang also the total of population. Data analysis was
dibutuhkan untuk menghasilkan ASI. Berbagai faktor performed in univariate and bivariate analysis with
yang mempengaruhi gizi ibu pada masa menyusui, the purpose of testing the hypothesis. Then, the method
adalah kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya rasa used was Chi-Square Test (x2) and used the SPSS 17 th
percaya diri ibu/sikap, serta kurangnya dukungan version. The result would considered significant if p
keluarga dan lingkungan. Penelitian ini bersifat value < 0,05. The result of this study shows that there
survey analitik, pendekatan cross sectional dengan were influence of individual understanding toward
responden penelitian 34 orang yang merupakan total consumption of young breastfeeding mother with p
dari populasi. Analisis data dilakukan dengan analisis value 0,003. There were influence of family support
univariat dan bivariat dengan tujuan menguji toward consumption of young breastfeeding mother
hipotesis, dengan menggunakan aplikasi komputer with p value 0,028. Then, there were influence of
SPSS versi 17, dan digunakan uji Chi-Square Tets social culture toward consumption of young
(x 2), dengan kategori bermakna jika p value < 0,05. breastfeeding mother with p value 0,027. It can be
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh concluded that there was an influence between
pemahaman individu terhadap konsumsi makanan individual understanding, family support and social
ibu muda menyusui dengan p= 0,003, ada pengaruh culture toward food consumption of young
dukungan keluarga terhadap konsumsi makanan ibu breastfeeding mothers. Midwives and the community
muda menyusui dengan nilai p= 0,028, dan ada are expected to improve the understanding of
pengaruh sosial budaya terhadap konsumsi makanan individual breastfeeding young mothers and the
ibu muda menyusui dengan nilai p= 0,027. Dapat community about nutritional needs during
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara breastfeeding in various ways, including counseling
pemahaman individu, dukungan keluarga dan sosial and mentoring.
budaya terhadap konsumsi makanan ibu muda
menyusui. Diharapkan kepada Puskesmas, bidan dan Keywords : Balanced nutrition, breastfeeding, breast
masyarakat agar dapat meningkatkan pemahaman milk, culture
individu ibu muda menyusui dan masyarakat tentang .
kebutuhan nutrisi pada masa menyusui melalui .

Kata kunci : ASI, budaya, gizi seimbang, menyusui PENDAHULUAN


Menyusui adalah proses pemberian air
ABSTRACT susu ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir sampai
Food that given to the breastfeeding mother should berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja
contains sufficient calories (energy) to replace the sampai usia enam bulan tanpa menambahkan
energy released as well as the energy needed to
produce breast milk. Various factors that influence
dan mengganti dengan makanan atau minuman
mother’s nutrient in breastfeeding period are lack of lainnya merupakan proses menyusui eksklusif. 1

*
Penulis untuk korespondensi: tmrafsanjani@serambimekkah.ac.id

124 AcTion Journal, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018


Pengaruh Individu, Dukungan Keluarga dan...

Air Susu Ibu menjadi salah satu program Terdapat beberapa faktor yang
World Health Organization (WHO) dan mempengaruhi gizi ibu pada masa menyusui,
Pemerintah RI yang gencar dikemukakan di diantaranya adalah kurangnya pengetahuan ibu,
sektor kesehatan untuk mengurangi morbiditas kurangnya rasa percaya diri ibu/sikap, serta
dan mortalitas anak. ASI adalah sumber nutrisi kurangnya dukungan keluarga dan lingkungan
yang primer bagi anak sejak dilahirkan sampai ia pada proses menyusui ibu. 3 Banyaknya ASI
mampu mencernakan asupan lain setelah usia yang akan dihasilkan seorang ibu tidak
enam bulan. Lemak, protein, karbohidrat, tergantung pada besarnya payudara, tetapi pada
vitamin, mineral, enzim, dan hormon yang gizi ibu selama hamil dan menyusui, serta cara
terdapat dalam ASI tidak dapat digantikan oleh menyusui, namun tidak sedikit ibu yang belum
susu buatan industri. ASI mengandung zat-zat mengerti dan menganggap remeh hal itu,
kekebalan yang melindungi anak dari infeksi dan seharusnya ibu mesti mencari informasi tentang
penyakit kronis, serta mengurangi kemungkinan gizi makanan ketika menyusui agar bayi tumbuh
menderita gangguan kesehatan di kemudian hari sehat, dan saat menyusui ibu memerlukan
seperti obesitas, diabetes, dan asma. 2 makanan 1½ kali lebih banyak daripada biasanya,
Jumlah produksi ASI bergantung pada dan minum minimal 8 gelas sehari.7 Kurangnya
besarnya diet ibu selama menyusui, ibu menyusui dukungan keluarga menjadi salah satu
harus mendapatkan tambahan zat sebesar 800 pembentukkan emosional ibu pada saat
kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI menyusui. Dukungan keluarga memiliki empat
dan untuk aktivitas ibu sendiri.3 Pada fungsi dukungan meliputi dukungan informasi,
prinsipnya, makanan yang diberikan kepada dukungan penilaian, dukungan instrumental,
ibu menyusui harus mengandung cukup kalori dan dukungan emosi.8 Jika ibu mengalami
(energi) untuk dapat mengganti energi yang gangguan emosi, maka kondisi itu bisa
dikeluarkan maupun yang dibutuhkan untuk menganggu proses let down reflex yang
menghasilkan ASI. Komposisi yang terkandung mengakibatkan ASI tidak keluar, sehingga bayi
dalam makanan diusahakan seimbang dan tidak mendapat ASI dalam jumlah yang cukup.7
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk Penelitian ini sesuai dengan penelitian
menjaga keadaan dan berat badan ibu selama tentang gambaran pengetahuan ibu tentang
menyusui.4 menyusui dan dampaknya terhadap pemberian
Selama pemberian ASI, pihak keluarga, ASI eksklusif, dimana diperoleh bahwa tingkat
pemerintah daerah dan masyarakat harus pengetahuan ibu yang berkaitan dengan menyusui
mendukung ibu secara penuh dengan penyediaan masih dikatagorikan rendah dan informasi/nasihat
waktu dan fasilitas khusus. Penyediaan fasilitas yang diberikan tenaga kesehatan terkait menyusui
khusus dimaksudkan adalah pada lokasi tempat ini juga masih kurang. Hal ini diduga berdampak
ibu menyusui tersebut bekerja. 5 buruk terhadap buruknya kualitas pemberian asi,
Diperhatikan agar dapat menyusui, tubuh yang dibuktikan rendahnya cakupan ASI
disiapkan mulai dari masa kehamilan, payudara eksklusif.9 Selain itu juga merujuk pada penelitian
membesar, dilanjutkan dengan menyimpan yang dilakukan terkait hubungan asupan gizi
cadangan energi berupa tambahan jaringan dengan produksi asi pada ibu yang menyusui bayi
lemak, dan volume darah. Pada ibu menyusui, umur 0-6 bulan di Puskesmas Sewon I Bantul
Kebutuhan kalori proposional dengan jumlah air yogyakarta, dengan hasil bahwa ada hubungan
susu ibu yang dihasilkan, dan lebih tinggi antara asupan gizi dengan produksi asi ibu.10
dibanding selama hamil (+ 500 kkal/hr) x Jumlah Melihat penelitian sebelumnya maka
produksi ASI yang tergantung pada besarnya muncul hal yang membedakan antara penelitian
cadangan lemak yang tertimbun selama hamil. ini, yaitu penelitian dilakukan pada spesifik ibu
Untuk menghasilkan 100 cc susu dibutuhkan yang masih muda atau anak pertama, dan kajian
kalori sekitar 85 kkal, 850 cc susu = 750 kkal yg sosial budaya lebih dominan pada penelitian ini,
dibutuhkan dari makanan dan cadangan sehingga memperoleh pengetahun bukan hanya
endogen.6 dari aspek indovidu saja tapi juga kearifan lokal
masyarakat.

Jurnal AcTion, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018 125


T.M. Rafsanjani

Desa Sefoyan memiliki penduduk faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi


sebanyak 267 orang, dengan jumlah balita makanan ibu muda menyusui, dengan responden
sebanyak 56 orang dan jumlah ibu menyusui yaitu seluruh ibu menyusui pertama yang
sebanyak 34 orang. Bayi yang diberikan ASI memiliki anak usia 0-24 bulan berjumlah 34
eksklusif sebanyak 4 orang, dengan jumlah orang yang merupakan total populasi.
balita gizi kurang sebanyak 10 orang, 1 orang Penelitian ini dilakukan selama 25 hari di
ibu hamil mengalami KEK, dan 3 orang ibu wilayah penelitian dengan menggunakan Alat
menyusui mengalami status gizi kurang. pengumpulan data adalah kuisioner yang
Berdasarkan studi pendahuluan awal yang berbentuk pilihan multiple choise dan
peneliti lakukan di Desa Sefoyan Wilayah Kerja dhicotomy choise untuk mengukur variabel
Puskesmas Simeulue Timur selama enam hari, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
diperoleh bahwa hingga saat ini masih banyak makanan ibu menyusui.
ibu-ibu yang belum mengetahui bagaimana pola Analisis data dilakukan dengan univariat
konsumsi makanan pada masa menyusui, dan dengan tujuan melihat distribusi frekuensi
dari hasil wawancara dengan 10 orang ibu variabel independen dan variabel dependen dan
menyusui, diperoleh bahwa 4 dari 10 orang ibu analisis bivariat dengan tujuan menguji
menyusui tidak memiliki menu khusus pada hipotesis, dengan menggunakan aplikasi
saat menyusui, mereka hanya makan makanan komputer SPSS versi 17, dan untuk menentukan
nasi, sayur dan lauk pauk tanpa memiliki menu hubungan antara variabel digunakan uji Chi-
seimbang untuk meningkatkan kelancaran ASI. Square Tes (x2), dengan kategori bermakna jika
Disisi lain kurangnya dukungan keluarga dalam p value < 0,05. Data hasil peneilitian disajikan
proses menyusui ibu diakrenakan proses dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
menyusui pada ibu muda, merupakan hal biasa tabulasi silang serta dalam bentuk narasi.
seperti orang tua terdahulu.
Masyarakat Sefoyan memiliki kondisi
sosial budaya yang tergolong unik, dimana HASIL DAN PEMBAHASAN
keberadaan tetua yang masih dominan, menjadi 1. Karakteristik Responden
panutan dalam hal mengkonsumsi makanan saat Penelitian dilakukan pada responden yang
hamil dan saat menyusui, kurang disadari bahwa, memiliki karakteristik sebagai berikut:
asupan makanan yang tidak memenuhi standar
gizi yang baik, mengakibatkan kurangnya asupan Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian
asi pada bayi, dengan demikian masyarakat akan
menganggap bahwa ASI tidak memenuhi
Karakteristik Responden n %
kebutuhan si bayi yang pada akhirnya juga
Umur
mempengaruhi atau mendorong ibu untuk
Reproduktif (20-35 Th) 28 82,4
memberikan makanan tambahan pada bayi.
Non Reproduktif (> 35 Th) 6 17,6
Berdasarkan permasalahan demi
Pendidikan
permasalahan yang tersebut di atas, maka laik dan
Tinggi (D3-S1) 3 8,1
menarik untuk dilakukan penelitian dengan
Menengah (SMA/MA) 21 61,8
tujuan mengetahui pengaruh faktor individu,
Dasar (SD-SMP) 10 29,4
dukungan keluarga dan sosial budaya terhadap
Pekerjaan
konsumsi makanan ibu muda menyusui di desa
PNS 6 17,6
Sefoyan Kabupaten Simeulue.
Swasta 11 32,4
Petani 5 14,7
IRT 12 35,3
METODE
Jumlah 34 100
Penelitian ini bersifat survey analitik
dengan pendekatan cross sectional yaitu Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa
variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dari 34 responden yang diteliti, maka diperoleh
dan diteliti pada waktu yang bersamaan tentang

126 AcTion Journal, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018


Pengaruh Individu, Dukungan Keluarga dan...

sebanyak 82,4 % responden dengan umur wilayah yang dekat dengan laut. Sebagaimana
reproduktif (20 – 35 tahun), dan 61,8% dijelaskan pada tabel 2 berikut:
berpendidikan menengah dan sebanyak 35,3 %
berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel
Penelitian yang dilakukaan pada variabel Penelitian
individu, dukungan keluarga dan sosial budaya
masyarakat, memberikan beberapa informasi Variabel n %
penting secara tunggal dan murni, yaitu secara Konsumsi Makanan Ibu
kuantitas 79,4% responden memiliki konsumsi Menyusui
makanan yang cukup, namun secara kualitas Cukup 27 79,4
yang dinilai dari aspek gizi seimbang, maka Kurang 7 20,6
dapat disimpulkan bahwa belum memenuhi gizi Pemahaman Individu
seimbang. Baik 21 61,8
Secara individu, responden memiliki Kurang Baik 13 38,2
perhatian dan pemahaman terhadap diri sendiri Dukungan Keluarga
yang berkaitan dengan pola makan Mendukung 27 79,4
dikategorikan kurang baik sebesar 38,2%, Kurang Mendukung 77 20,6
sedangkan untuk dukungan keluarga dengan Sosial Budaya
indikator yang dilihat adalah motivasi, dan Baik 19 55,9
membantu menyediakan makanan bagi ibu muda Kurang Baik 15 44,1
menyusui, diperoleh sebesar 26,6% kurang Jumlah 34 100
mendukung. Pada variabel sosial budaya
diperoleh sebesar 44,1% dengan kategori sosial
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis
budaya kurang baik, hal ini diasumsikan bahwa,
secara bivariat ditemukan hasil yang
segenap kebiasaan masyarakat setempat hampir
menunjukkan hubungan antara variabel
seutuhnya merujuk pada perilaku orang
dependen dengn variabel independen, sebagai
terdahulu, dan dalam penyediaan makanan
berikut ini:
hanya diutamakan pada nasi dan ikan, karena

Tabel 3. Hasil uji chi square test pada variabel independen terhadap konsumsi makanan ibu
menyusui

Konsumsi Makanan Ibu


Muda Menyusui Total
Variabel Independen p
Cukup Kurang
n % n % n %
Pemahaman Individu
Baik 19 90,5 2 9,5 21 100
0,003
Kurang Baik 6 46,2 7 53,8 13 100
Dukungan Keluarga
Mendukung 23 85,2 4 14,8 27 100
0,028
Kurang Mendukung 2 28,6 5 71,4 7 100
Sosial Budaya
Baik 16 84,2 3 15,8 19 100
0,027
Kurang Baik 9 60,0 6 40,0 15 100

2. Hubungan Pemahaman Individu dengan individu baik, diketahui 9,5% konsumsi


Asupan Makanan Ibu Muda Menyusui makanan ibu muda menyusui kurang, sedangkan
Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan 13 responden yang pemahaman individu kurang
bahwa dari 21 responden dengan pemahaman baik, diperoleh 46,2% konsumsi ibu muda

Jurnal AcTion, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018 127


T.M. Rafsanjani

menyusui cukup. Berdasarkan uji Chi Square muda dan kepercayaan dari orang tua yang mesti
didapatkan nilai p = 0,003 (p<0,05), dapat jalankan. Namun dalam realita, ibu muda
disumpulkan bahwa hipotesis (Ha) diterima, menyusui sudah mulai memperhatikan pola
yang berarti ada pengaruh pemahaman individu makan, meskipun sebagian dari ibu tersebut
terhadap konsumsi makanan ibu muda bukan karena menyusui, melainkan menjaga
menyusui di Desa Sefoyan Kecamatan Simeulue kualitas makanan demi bentuk tubuh yang ideal.
Timur Kabupaten Simeulue.
Pemahaman individu sangat dipengaruhi 3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
oleh pengetahuan, dimana pengetahuan menjadi Asupan Makanan Ibu Muda Menyusui
landasan penting untuk menentukan suatu Hasil pada tabel 3, diketahui dari 27
tindakan. Pengetahuan, sikap dan perilaku responden yang memperoleh dukungan
seseorang akan kesehatan merupakan faktor keluarga, maka sebanyak 14,8% konsumsi
yang menentukan dalam mengambil suatu makanan ibu muda menyusui kurang, dan dari 7
keputusan. Orang yang berpengetahuan baik responden dengan dukungan keluarga kurang,
akan mengupayakan kemampuan menerapkan maka 28,6% konsumsi makanan ibu muda
pengetahuannya didalam kehidupan sehari- menyusui cukup. Hasil uji Chi Square
hari. 11 didapatkan nilai p = 0,028 (p<0,05), dapat
Pada saat menyusui sudah seharusnyalah disumpulkan bahwa hipotesis (Ha) diterima,
ibu memiliki Pemahaman diri, bahwa yang berarti ada pengaruh dukungan keluarga
banyaknya ASI yang akan dihasilkan seorang terhadap konsumsi makanan ibu muda
ibu tidak tergantung pada besarnya payudara, menyusui di Desa Sefoyan Kecamatan Simeulue
tetapi pada gizi ibu selama hamil dan menyusui, Timur Kabupaten Simeulue.
serta cara menyusui, dan dengan pengetahuan Dukungan keluarga adalah dukungan-
yang dimiliki ibu.7 dukungan sosial yang dipandang oleh anggota
Kondisi psikis dan juga makanan yang keluarga sebagai sesuatu yang dapat diadakan
dikonsumsi oleh ibu juga dapat untuk keluarga yang berupa memberikan
mempengaruhi produksi ASI. Kesulitan ibu dukungan. Dukungan keluarga memiliki
menyusui tersebut menyebabkan ibu merasa fungsi dukungan informasi yaitu keluarga
cemas dan kawatir, menyebabkan ibu menjadi berfungsi sebagai pengumpul dan penyebar
pesimis dengan jumlah ASI yang diperoleh dan tentang suatu informasi baik yang diterima
menghambat produksi ASI. Apalagi bila gizi secara langsung dari istri, orang dekat dan
ibu kurang bisa menyebabkan kualitas ASI tenaga kesehatan atau tidak langsung dari media
menjadi menurun. Dengan produksi ASI yang cetak dan elektronik), dan dukungan penilaian
kurang tersebut, ibu yang memiliki dimana keluarga bertindak sebagai sebuah
pemahaman individu kurang mencari alternatif bimbingan umpan balik, membimbing dan
lain dengan memberikan susu formula pada menengahi pemecahan masalah dan sebagai
bayinya yang menyebabkan intensitas isapan sumber dan pengambil keputusan dalam ber-KB.
14
bayi menjadi berkurang karena bergantian
dengan susu formula yang membuat ASI Kebutuhan dasar manusia merupakan
menjadi semakin sedikit yang keluar. 12 sumber kekuatan yang mendorong kearah
Merujuk pada penelitian yang dilakukan di tujuan tertentu secara disadari maupun tidak
Karanganyar, diperoleh bahwa terdapat disadari. Dorongan itu disebut dengan
hubungan yang signifikan dengan p= 0,001 motivasi, motivasi bisa timbul dari dalam diri
antara pengetahuan gizi dengan status gizi ibu individu itu sendiri maupun yang datang dari
menyusui di Posyandu Desa Gawanan lingkungan sekitarnya khususnya dukungan
Colomadu Karanganyar.13 suami atau keluarga terdekat.15
Pemahaman diri ibu muda saat ini juga Hasil penelitian ini sejelan dengan
dipengaruhi oleh dua hal yang saling penelitian yang dilakukan di Purworejo, dimana
bertolakbelakang yang perlu dikaji lebih dalam, terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
yaitu mudahnya akses media sosial bagi ibu perilaku menyusui pada ibu yang mempunyai

128 AcTion Journal, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018


Pengaruh Individu, Dukungan Keluarga dan...

bayi 0-6 bulan di Puskesmas Kaligesing bertingkah laku dan memenuhi kebutuhan dasar
Kabupaten Purworejo tahun 2010, dengan nilai biologisnya termasuk kebutuhan terhadap
signifikansi p : 0,032.16 pangan. Pola makan yang seimbang, yaitu sesuai
Keluarga memberi pemahaman yang dengan kebutuhan disertai pemilihan bahan
diketahui oleh keluarga berdasarkan turun makanan yang tepat akan melahirkan status gizi
temurun, yang hendaknya harus dijalankan, yang baik.19 Pada banyak masyarakat, usia atau
keluarga kurang memperhatikan ibu menyusui kondisi seseorang dapat dipakai sebagai alasan
pada aspek pemenuhan gizi makanan, melainkan untuk melarang makanan-makanan tertentu.
fokus pada cara-cara perawatan tradisional Sebagai contoh, permasalahan gizi pada ibu
semata, dan dalam dukungan yang diberikan hamil di Indonesia tidak terlepas dari faktor
juga terbatas anjuran untuk makan nasi saja, budaya setempat. Hal ini disebabkan karena
tanpa memperhatikan keseimbangan gizi bagi adanya kepercayaan-kepercayaan dan
ibu hamil pantangan-pantangan terhadap beberapa
makanan.20
4. Hubungan Sosial Budaya dengan Asupan Dilakukan penelitian kualitatif Daerah
Makanan Ibu Muda Menyusui Jepara, dengan hasil bahwa selama kehamilan,
Merujuk pada tabel 3, diketahui dari 19 biasanya si ibu akan melakukan berbagai upaya
responden dengan sosial budaya baik, maka agar bayi dan ibunya sehat dan dapat bersalin
diperoleh 15,8% konsumsi makanan ibu muda dengan selamat, normal dan tidak cacat.
menyusui kurang, sedangkan dari 15 responden Sebagian masyarakat masih berpantang makan
dengan sosial budaya kurang baik, maka 60% makanan tertentu seperti udang atau kepiting dan
konsumsi makanan ibu muda menyusui cukup. buah nenas, walaupun menurut kesehatan
Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p = 0,027 pantangan makanan tertentu tidak dibenarkan
(p<0,05), dapat disumpulkan bahwa hipotesis apalagi kalau makanan tersebut bergizi.21
(Ha) diterima, yang berarti ada pengaruh Masyarakat setempat secara umum masih
sosial budaya terhadap konsumsi makanan ibu memiliki kebiasaan atau kepercayaan yang
muda menyusui di Desa Sefoyan Kecamatan membudaya terhadap makanan pada ibu hamil,
Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. seperti banyak pantangan dan tidak pengaruh
Lingkungan setempat/budaya adalah makan dengan gizi seimbang terhadap kualitas
faktor yang berhubungan dengan nilai-nilai ASI yang diberikan kepada bayi, sehingga masih
dan pandangan masyarakat yang lahir dari ibu muda menyusui sebagian masih mengikuti
kebiasaan yang ada, dan pada akhirnya sosial budaya yang ada di masyarakat tersebut.
mendorong masyarakat untuk berperilaku sesuai
dengan tuntutan budaya. Misalnya budaya yang
baru berkembang sekarang ini adalah KESIMPULAN DAN SARAN
pandangan untuk tidak mengkonsumsi bahan
Berdasarkan pelaksanaan dan uji hasil
makanan yang dipantang oleh budaya, karena
penelitian, maka diperoleh hasil bahwa, terdapat
dapat berdampak bagi kesehatan bayi.17
pengaruh pemahaman diri terhadap konsumsi
Pola konsumsi makan merupakan hasil
makanan ibu muda menyusui. Terdapat
budaya masyarakat yang bersangkutan dan
pengaruh pemahaman individu terhadap
mengalami perubahan terus menerus sesuai
konsumsi makanan ibu muda menyusui, terdapat
dengan kondisi lingkungan dan tingkat
pengaruh dukungan keluarga terhadap
kemajuan budaya masyarakat. Pola konsumsi ini
konsumsi makanan ibu muda menyusui dan
diajarkan dan bukan diturunkan secara herediter
terdapat pengaruh sosial budaya terhadap
dari nenek moyang sampai generasi
18 konsumsi makanan ibu muda menyusui di
mendatang. Kebudayaan suatu masyarakat
Desa Sefoyan Kecamatan Simeulue Timur
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
Kabupaten Simeulue.
mempengaruhi seseorang dalam memilih dan
Diharapkan puskesmas dan kepada para
mengolah pangan yang akan dikonsumsi.
bidan dan masyarakat agar dapat meningkatkan
Kebudayaan menuntun orang dalam cara

Jurnal AcTion, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018 129


T.M. Rafsanjani

pemahaman individu ibu muda menyusui eksklusif. Jurnal Kesehatan Reproduksi.


tentang kebutuhan nutrisi pada masa menyusui 2012;3(1):52-61.
dengan berbagai cara, diantaranya penyuluhan 10. Permatasari E. Hubungan Asupan Gizi
dan pendampingan. Dan kepada ibu hamil Dengan Produksi Asi Pada Ibu Yang
diharapkan untuk memperhatikan asupan Menyusui Bayi Umur 0-6 Bulan Di
makanan dengan gizi seimbang pada saat masa Puskesmas Sewon I Bantul Yogyakarta.
kehamilan dan menyusui. Bagi Peneliti Lain, Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
diharapakan penelitian ini dapat menjadi ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2015.
bahan dasar dalam melaksanakan penelitian 11. Unicef Indonesia. Ringkasan Kajian Gizi
lanjut dengan variabel yang lebih bervariasi dan Ibu dan Anak. Retrieved January.
mendalam. October 2012:1-6.
12. Rahayu D. Faktor–Faktor yang
Mempengaruhi Produksi ASI pada Ibu
DAFTAR PUSTAKA Nifas. 2012.
13. Wulansari MA. Hubungan Antara
1. Hidajati A. Mengapa Seorang Ibu Harus pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi Ibu
Menyusui. Yogyakarta: FlashBooks; Menyusui Di Posyandu Desa Gawanan
2012. Colomadu Karanganyar. 2009.
2. WHO. Report of the Expert Consultation 14. Sukarni I, Wahyu P. Buku Ajar
of the Optimal Duration of Exclusive Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:
Breastfeeding. Geneva: World Health Nuha Medika; 2013.
Organization; 2014. 15. Aprida S, Utami S, Hasneli Y. Efektifitas
3. AL-Rahmad AH, Miko A, Hadi A. Kajian pendidikan kesehatan tentang imunisasi
stunting pada anak balita ditinjau dari Tetanus toksoid (TT) terhadap
pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, status pengetahuan ibu hamiltentang imunisasi
imunisasi dan karakteristik keluarga di TT. Jurnal Online Mahasiswa Program
Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Ilmiah Nasuwakes. 2013;6(2):169-184. Riau. 2015;1(2):1-9.
4. Al-Rahmad AH, Fadillah I. 16. Oktalina O, Muniroh L, Adiningsih S.
Perkembangan Psikomotorik Bayi 6–9 Hubungan Dukungan Suami dan
Bulan berdasarkan Pemberian ASI Dukungan Keluarga dengan Pemberian
Eksklusif. Aceh Nutrition Journal. ASI Eksklusif Pada Ibu Anggota
2016;1(2):99-104. Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI).
5. Depkes RI. Undang-undang kesehatan Media Gizi Indonesia. 2016;10(1):64-70.
nomor 36. 2009. 17. Nuzulia F. Hubungan antara dukungan
6. Trisnawati Y, Purwanti S, Retnowati M. keluarga dengan pemberian ASI eksklusif
Studi Deskriptif Pengetahuan dan Sikap pada bayi di Desa Bebengan Kecamatan
Ibu Hamil tentang Gizi 1000 Hari Boja Kabupaten Kendal. Jurnal
Pertama Kehidupan di Puskesmas Keperawatan Maternitas. 2013;1(1):1-8.
Sokaraja Kabupaten Banyumas. Jurnal 18. Mufidah NL. Pola konsumsi masyarakat
Kebidanan. 2016;8(02):127-224. perkotaan: studi deskriptif pemanfaatan
7. Prasetyono DS. ASI Eksklusif foodcourt oleh keluarga. Jurnal
Pengenalan, Praktik Dan Biokultur. 2012;2(2):157-178.
Kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press 19. Sakti RE, Hadju V, Rochimiwati SN.
8. Friedman M. Keperawatan Keluarga Hubungan Pola Pemberian MP-ASI
Teori Dan Praktik. Jakarta: Penerbit dengan Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan
Buku Kedokteran (EGC); 2009. di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota
9. Amran Y, Afni Amran VY. Gambaran Makassar Tahun 2013. Jurnal MKMI.
pengetahuan ibu tentang menyusui dan 2013;2(1):1-12.
dampaknya terhadap pemberian ASI

130 AcTion Journal, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018


Pengaruh Individu, Dukungan Keluarga dan...

20. Khasanah N. Dampak Persepsi Budaya dan pasca persalinan (Studi di Kecamatan
terhadap Kesehatan Reproduksi Ibu dan Bangsri Kabupaten Jepara). The
Anak di Indonesia. Jurnal Muwazah. Indonesian Journal of Health Promotion
2011;3(1):487-492. (Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia).
21. Suryawati C. Faktor sosial budaya dalam 2007;2(1):21-31.
praktik perawatan kehamilan, persalinan,

Jurnal AcTion, Volume 3, Nomor 2, Nopember 2018 131

Anda mungkin juga menyukai