Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN BENCANA

“BENCANA DIKOTA PALU PADA TANGGAL 28 SEPTEMBER 2018”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

KELAS 4A KEPERAWATAN

MARWATI P. SAPENI 201601023

SITI NURHALIZA S 201601039

SERIL 201601037

ALFANDI 201601004

I WAYAN SUMADO 201601020

YUSRAN 201601047

EDI RISWANDI 201601061

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

PRODI S1 KEPERAWATAN

2019/2020
NO FASE PEMULIHAN PENJELASAN

1 Analisa kejadian Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan


bencana 28 September Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) lalu. Gempa tersebut
2018 menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di pantai Palu dengan
ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, di pantai Donggala kurang dari 50
sentimeter, dan pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter. Eko
mengungkapkan letak Palu berada di atas sesar Palu Koro. “Sesar
Palu Koro adalah patahan yang membelah Sulawesi menjadi dua
bagian barat dan timur. Sesar ini mempunyai pergerakan aktif dan
jadi perhatian para peneliti geologi. Pakar kegempaan LIPI, Danny
Hilman Natawidaja mengungkapkan, ada detail-detail fenomena
alam yang membuat gempa dan tsunami Palu patut mendapat
perhatian. “Ada tsunami yang justru terjadi di mekanisme
pergerakan struktur sesar mendatar juga likuifaksi tanah,”

2 Fase tanggap darurat BNPB menyebut Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola
menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari. Masa tanggap
darurat dimulai sejak 28 september 2018 hingga 11oktober 2018.

3 Masa transisi Tanggap Darurat tidak perlu dilanjutkan karena situasi dan kondisi
kehidupan masyarakat sudah membaik. dengan tidak dilanjutkannya
tanggap darurat ini adalah untuk mempercepat tahap berikutnya
yaitu transisi menuju pemulihan dan kita akan masuk segera pada
tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” Dalam masa Transisi Darurat
Menuju Pemulihan terhitung mulai tanggal 27 Oktober hingga 25
Desember, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan melakukan
perbaikan darurat terhadap fasilitas sosial dan fasilitas umum seperti
puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan pasaryang rusak. Dalam waktu
yang sama pula akan dilakukan pendataan terhadap kerusakan
perumahan penduduk, bangunan-bangunan milik pemerintah,
fasilitas sosial, fasilitas umum dan infrastruktur jalan raya
4 Masa rehabilitasi Masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa dan tsunami
Sulawesi Tengah akan dimulai awal November 2018. Pemkot Palu
menunjuk Kelurahan Duyu untuk lokasi relokasi warga Balaroa,
sementara Kelurahan Ngata Baru ditunjuk untuk korban bencana di
wilayah Petobo. Adapun untuk rencana pembangunan hunian tetap,
Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan mengenai
penetapan relokasi di Kota Palu seluas 360, 93 Ha, meliputi
Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, seluas 79,3 Ha; serta
Kelurahan Tondo, Talise, dan Kecamatan Mantikulore seluas 481,63
Ha. Sementara untuk wilayah Kabupaten Sigi seluas 362 Ha yang
terletak di Desa Pombewe 201, 12 Ha dan Desa Oloboju seluas 160,
lalu 88 Ha di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap
itu akan menggunakan konstruksi tahan gempa. Demikian pula
pembangunan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan
puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai