Balok Gerger : adalah balok yang ditumpu oleh banyak tumpuan tetapi masih
bersifat statis tertentu, adalah balok yang menjadi tumpuan dari bagian anak sehingga
setiap beban yang berada diatas bagian anak akan dirasakan pula pengaruhnya pada bagian
induk.
Untuk mengatasi penyeberangan sungai yang mempunyai lebar penampang cukup besar
(>100m) maka dibuatlah suatu jembatan yang berbentang lebih dari satu, sehingga
berarti untuk bisa menyelesaikan struktur jembatan masih memerlukan 1 buah persamaan
baru lagi, supaya bilangan yang tidak diketahui yaitu RAV; RAH; RBV, RCV bisa didapat
sedang untuk konstruksi statis tertentu persamaan yang tersedia hanya 3 buah yiatu SV =
masih bisa dipakai untuk menyelesaikan konstruksi jembatan tersebut (4 buah bilangan yang
dicari yaitu RAV; RAH; RBV, RCV dengan 4 buah persamaan yaitu SV = 0; SH = 0; SM = 0
dan 1 (satu) persamaan baru). Dalam kondisi tersebut konstruksi masih statis tertentu,
Jadi konstruksi balok gerber adalah suatu konstruksi balok jembatan yang
mempunyai jumlah reaksi perletakan > 3 buah, namun masih bisa diselesaikan dengan syarat-
syarat keseimbangan.
Jika dalam balok ABC, sendi gerber belum ada, maka konstruksinya masih statis tak
tertentu, dan jika diberi beban terbagi rata sebesar q kg/m’, maka gambar bidang
momennya (bidang M) seperti gambar dibawahnya. Bagaimana cara mencari bidang momen
(bidang M) tersebut, untuk mahasiswa semester I belum bisa mengerjakan, jadi untuk
sementara diterima saja. Di titik D dibuat sendi gerber dengan persamaan baru SMD = 0,
maka alangkah tepatnya jika untuk menentukan posisi di titik D dicari tempat-tempat yang
nol adalah titik 1 dan 2 yang posisinya di kiri dan kanan perletakan B. Karena kita hanya
membutuhkan 1 (satu) buah persamaan baru, maka kita cukup memilih salah satu dari 2
Cara memilih : alternatif (1), jika kita memilih titik (1) sebagai sendi gerber, maka
gambarnya adalah seperti pada Gambar a1 dimana balok AD terletak di atas balok DBC,
balok tersebut jika disederhanakan akan seperti pada Gambar a2, dan jika diuraikan
Apakah mungkin ?
Lihat balok AD, perletakan A = sendi dengan 2 reaksi (RAV, RAH) perletakan D = sendi
dengan 2 reaksi (RDV, RDH), sehingga jumlah reaksi ada 4 (empat) buah, sehingga
Perhatikan balok DBC; perletakan B = rol dengan 1 buah reaksi (RBV); perletakan C = rol
dengan 1(satu) buah reaksi (RCV), sehingga jumlah reaksi hanya ada 2 (dua) buah, karena
kedua perletakan B dan C adalah rol, maka struktur balok DBC tidak stabil sendi gerber
Jika yang dipilih adalah titik (2) sebagai sendi gerber, maka gambarnya adalah
seperti gambar (b1) dimana balok DC terletak diatas balok ABD, balok tersebut jika
gambarnya disederhanakan akan seperti pada gambar (b2), dan jika diuraikan strukturnya
Perhatikan balok DC yag terletak diatas balok ABD. Perletakan D = sendi mempunyai 2 (dua)
reaksi yaitu RDV dan RDH, sedang perletakan C = rol dengan 1 (satu) reaksi yaitu RCV.
Jumlah letak reaksi adalah 3 (tiga), maka konstruksi balok DC adalah statis tertentu
•Perhatikan balok ABD, perletakan A = sendi, mempunyai 2 (dua) reaksi yaitu RAH dan RAV,
Jumlah total reaksi adalah 3 (tiga) buah, jadi konstruksi balok ABD masih statis tertentu.
Jika ada suatu konstruksi balok gerber seperti pada gambar a, maka yang perlu
dikerjakan pertama adalah memisahkan balok tersebut menjadi beberapa konstruksi balok
statis tertentu.
Jika konstruksinya seperti pada gambar (a), maka kita bisa memisahkan konstruksi
tertentu seperti pada gambar (b) atau (c), dimana gambar (b) terdiri dari gambar (b1) dan
(b2), demikian juga gambar (c) terdiri dari gambar (c1) dan (c2).
Titik D dari balok ABD (gambar (b1) menumpu pada titik D pada balok DC, dan jika
dijabarkan (diuraikan) strukturnya akan menjadi seperti gambar (b2), dimana titik D pada
balok ABD menumpu pada titik D balok DC, sehingga reaksi RD dari balok ABD akan menjadi
-Perhatikan struktur balok ABD (gambar b2), perletakan A = sendi (ada 2 reaksi);
perletakan B = rol (ada 1 reaksi), perletakan D = sendi (ada 2 reaksi). Jadi total perletakan
balok ABD ada 5 (lima) buah, jadi balok ABD merupakan balok statis tidak tertentu.
-Perhatikan balok DC (gambar b2), titik D = bebas (tak mempunyai tumpuan), jadi tidak ada
reaksi, perletakan, c = rol (ada 1 reaksi), jadi jumlah total reaksi hanya ada 1 buah yaitu
RCV di C. Dalam kondisi seperti tersebut diatas balok DC merupakan balok yang tidak stabil
Titik D dari balok DC (gambar (C1) menumpu pada titik D balok ABD, dan jika diuraikan
strukturnya akan menjadi seperti pada gambar (C2), dimana titik D dari balok DC menumpu
pada titik D balok ABD, sehingga reaksi RD dari balok DC akan menjadi beban (aksi) pada
-Perhatikan struktur balok DC gambar (C2), perletakan D = sendi, (ada 2 reaksi), perletakan
-Perhatikan struktur balok ABD (gambar (C2)), perletakan A = sendi (ada 2 reaksi),
perletakan B = rol (ada 1 reaksi) jumlah perletakan ada 3 (tiga) buah. Jadi balok ABD adalah
Kalau kita mempunyai balok gerber ABC seperti pada gambar (a), yang kemudian diuraikan
seperti pada gambar (b), maka tahapan pengerjaannya adalah sebagai berikut :
• Reaksi RD dari balok DC akan menjadi beban di titik D dan balok ABD.
• Dengan beban yang ada (q) dan beban RD, maka balok AB bisa diselesaikan.
• Bidang-bidang gaya dalam (M, N, D) bisa diselesaikan sendiri-sendiri pada balok DC dan
AB.
Konstruksi balok gerber adalah suatu konstruksi balok yang terdapat titik yang
tidak dapat terjadi momen lentur karena momen lentur pada titik itu seolah-olah dilepas
(di-release). Pada soal-soal, titik dimana momen dilepas disebut titik sendi dalam dan
biasanya ditandai dengan tanda lingkaran (∘) dengan notasi S. Sendi dalam ini akan
memungkinkan adanya balok dan perletakan tambahan tanpa membuat struktur itu menjadi
statis tak tentu (statically indeterminate structure) sehingga reaksi perletakan tetap
masih dapat dicari dengan menggunakan tiga persamaan keseimbangan. Struktur balok
gerber ini sebenarnya ada dua balok, satu balok yang dipikul balok yang lebih stabil, dan
balok yang stabil untuk memikul balok yang satu lagi.
Dari gambar di atas, terlihat dua balok pada ujung kiri kanan dipikul/disupport oleh
balok yang di tengah. Balok yang dipikul akan dikerjakan dahulu, dan reaksi-rekasinya akan
diteruskan dan dijadikan sebagai beban pada balok yang memikul. Berikut ini adalah
beberapa contoh balok gerber dengan ilustrasi balok yang mana yang dipikul dan balok yang
mana yang memikul.
Untuk lebih jelas, simak contoh-contoh soal berikut ini.
5 VB = 790
VB = 158 kN (↑)
5 VS = 10
Vs = 2 kN (↑)
Σ V = 0 → VA - 300 -2 - 160 = 0
VA = 462 kN (↑)
Σ H = 0 → -HA + HS = 0
-HA + 100 = 0
HA = 100 kN (←)
Portal A-B-D-E-F-G-S sendiri sudah stabil, sehingga bagian S-C-H dilihat dahulu karena
bagian itu menumpang pada portal A-B-D-E-F-G-S
Σ H = 0 → -HS + 300 = 0
HS = 300 kN (←)
VC = 920 kN (↑)
VS = 380 kN (↑)
VA ke atas (↑)
VB ke atas (↑)
HA ke kanan (→)
HA = 500 kN (←)
Σ MA = 0 → -VB (5) - HS (6) + VS (7) + 200 (5) - 200 (6) + 400 (3) + 400 (6) - (200 x 2) (1) =
0
5 VB = 7400
VB = 1492 kN (↑)
Σ MB = 0 → VA (5) + HA (2) - (200 x 2)(5 + 1) - 400 (2) + 400 (4) - 200(4) + VS (2) + HS (4) =
0
VA = -112 kN
VA = 112 kN (↓)
Check Σ V = 0
A. PENGERTIAN PORTAL
Portal adalah bagian struktur dengan elemen yang berupa balok dan kolom baik
miring ataupun tegak. Portal merupakan suatu struktur yang tersusun dari batang-batang
Struktur potal pada gambar a adalah struktur statis tertentu dimana diselesaikan dengan
tiga persamaan keseimbangan. Bila tumpuan rol pada gambar a diganti jepit, seperti pada
perletakannya maksimum 3 buah dan terdiri atas satu buah portal, sehingga dengan
dihitung.
Pada portal sederhana ada 2 macam jenis portal yaitu : Portal simetris dan Portal
tidak simetris/ asimetris. Struktur portal asimetris tidak mempunyai cerminan yang sama
jika diberikan sumbu tengah yang membagi portal tersebut. Untuk menganalisis sebuah
portal asimetris menggunakan ukuran model yang utuh sehingga membutuhkan ketelitian
dan
1. PORTAL SIMETRIS
Penyelesaian :
Reaksi Perletakan :
∑ MB = 0,
RAV . L - P . b = 0
RAV = P . b/L (ton).
∑ MA = 0,
- RBV . L + P . a = 0
RBV = P . a/L (ton).
Kontrol (pengecekan hasil perhitungan) :
∑ V = 0,
RAV + RBV – P = 0
∑MA = 0,
– RBV . L + P1 . a + P2 . d = 0
RBV = P1 . a/L + P2 . d/L (ton)
∑H = 0,
– RAH + P2 = 0
RAH = P2 (ton, kekiri).
Kontrol(pengecekan hasil perhitungan) :
∑ V = 0,
RAV + RBV – P1 = 0
C. Memikul muatan/beban campuran.
Penyelesaian :
Reaksi Perletakan.
∑MB = 0
RAV . L – RAH . 0 + q . h . ½ h – P1 . b + P2 . d = 0
MA=0
– RBV . L + P1 . a + P2 . d + q . h . ½ h = 0
RBV = P1 . a/L + P2 . d/L + ½ q . h2/L
2. PORTAL ASIMETRIS
A. Kolom miring sebelah, memikul muatan terpusat vertikal dan horisontal.
Penyelesaian :
Reaksi Perletakan :
∑MB = 0
RAV . L – RAH . 0 – P1 . c + P2 . e = 0
RAV = P1 . c/L – P2 . e/L
∑ MA =0
– RBV . L + P1 . (a + b) + P2 . e = 0
RBV = P1 . (a+b)/L + P2 . e/L
∑ H=0
– RAH + P2 = 0
Penyelesaian :
Reaksi Perletakan :
MB = 0,
RAV . L – RAH . (h2 – h1) – P1 . b + P2 . d
= 0
RAV = P1 . b/L + RAH . (h2 – h1)/L – P2 . d/L
MA = 0,
– RBV . L + P1 . a + P2 . (h1 – c) =
0
RBV = P1 . a/L + P2 . (h1 – c)/L
H = 0,
– RAH + P2 = 0
RAH = + P2
Penyelesaian :
Reaksi Perletakan :
R1 = q . a
R2 = q . b
H=0 ,
– RAH + P2 = 0
MB=0
RAV . L – RAH . (h2 – h1) – R1 . (L + ½a) – R2 . (L – ½ b) + P1 . d + P2 . f = 0
RAV = RAH . (h2 – h1)/L + R1 . (L + ½a)/L + R2 . (L – ½ b)/L – P1 . b/L
– P2 .
d/L
MA=0
– RBV . L + P1 . (L + d) + P2 . (h1 – e) – R1 . ½a + R2 . ½ b = 0
RBV = P1 . (L + d)/L + P2 . (h1 – e)/L – R1 . ½ a/L + R2 . ½ b/L
Kontrol (pengecekan hasil perhitungan) :
V=0
RAV + RBV – R1 – R2 – P1 = 0
Pada portal gerber atau portal majemuk, struktur portal yang ada lebih banyak merupakan
struktur portal statis tak tentu, yaitu jumlah komponen reaksi lebih dari 3. Misal, jika
portal ditumpu pada 2 buah sendi yang masing-masing mempunyai 2 reaksi, sehingga
mempunyai total reaksi 4 buah. Dengan 4 buah reaksi dan hanya 3 buah persamaan
keseimbangan, maka tidak dapat diselesaikan.
Untuk memperoleh jumlah persamaan sama dengan jumlah reaksi, ditambahkan sendi
tambahan pada portal diantara 2 tumpuan. Syarat utama bahwa sendi tambahan tersebut
tidak terjadi momen atau (MS = 0). Dengan demikian diperoleh satu persamaan tambahan
untuk menyelesaikan 4 buah reaksi.
1. PORTAL SIMETRIS
Penyelesaian :
Reaksi Perletakan :
=0
Freebody kiri
=0
Freebody kanan
=0
Kontrol (pengecekan hasil perhitungan) :
a)
b)