DISUSUN OLEH :
Siti Najrah
NIM. 201714401110094
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan keadaan infeksi anak
paling lazim, tetapi kemakananya tergantung frekuensi relatif dari komplikasi
yang terjadi pada anak. Sindrom ini lebih luas dari pada orang dewasa.
Biasanya anak dengan ISPA mengalami penurunan nafsu makan tetapi
tindakan memaksa dia untuk makan hidangan tidak ada gunanya.
Sebagian besar penyakit pada anak-anak adalah infeksi, sebagian
besar infeksi ini terjadi pada saluran nafas, sebagian besar adalah ISPA,
kebanyakan adalah virus. Ispa dapat mencetus kejang demam, dan serangan
asma .
Dinding dan seluruh sistem pernapasan dilapisi oleh mukosa yang
saling berhubungan sehinga infeksi yang terjadi disuatu tempat dengan mudah
bisa mempengaruhi bagian saluran pernapasan atas lainnya. ISPA juga
menjadi alasan utama mengapa pasien lebih memilih perawatan
ambulatory atau rawat jalan. Oleh karena itu menjadi penting bahwa perawat
perlu dipersiapkan untuk memberikan perawatan terbaik, memberikan
penyuluhan dan informasi mengenai obat- obatan kepada pasien. Meskipun
teknologi kedokteran telah berkembang sedemikian pesatnya, namun
pertanyaan-pertanyaan klinis yang umum untuk penyakit ISPA selalu
mementingkan pada strategi yang efektif untuk pencegahan, diagnosa dan
perawatan.
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk
terserang berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan
organisasi kesehatan dunia (WHO) diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap
tahun. Yang disebabkan karena diare, HIV/AIDS, Malaria dan ISPA.
Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama di
indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada Anak-
Anak dan balita. ISPA mengakibatkan sekitar 20% - 30% kematian anak
balita. ISPA merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien pada sarana
kesehatan. Sebanyak 40% - 60% kunjungan berobat di puskesmas dan 15% -
30% kunjungan berobat dirawat jalan dan rawat inap.
D. Analisa Situasi
Peserta hadir di tempat penyuluhan ± 15 menit sebelumnya dan dikondisikan
berdasarkan bagan sebagaimana berikut :
Keterangan :
: Pemateri / Penyuluh
: Fasilitator
: Peserta
E. Proses Penyuluhan
No TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 1. Salam pembuka Leaflet
2. Menjelaskan tujuan pertemuan
5 menit
3. Menyebutkan kontrak waktu
Menjelaskan :
1. Pengertian dari penyakit ISPA
2. Penyebab dari penyakit ISPA Leaflet
3. Faktor-faktor terjadinya ISPA
2. Pelaksanaan 15 menit
4. Tanda dan gejala ISPA
5. Komplikasi akibat ISPA
6. Pengobatan dan Perawatan ISPA
7. Pencegahan ISPA
1. Mengajukan pertanyaan kembali
kepada masyarakat /
3. Penutup 10 menit
memberikan evaluasi Leaflet
2. Memberikan kesimpulan
3. Menutup pembelajaran dengan
salam
TOTAL 30 Menit
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Demonstrasi
G. Media
Leaflet
H. Materi
Terlampir
I. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Fasilitator :
J. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
c. Undangan sudah disampaikan 1 hari sebelum penyuluhan.
d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Akut.
Akut.
Martapura , 2019
Mengetahui Pembimbing/CI,
(........................................................)
MATERI
A. Pengertian.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan atas yang dengan batuk dan
pilek . ISPA adalah infeksi saluran pernafasan atas yang berlangsung sampai
14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernafasan atas adalah organ mulai
dari hidung sampai gelembung paru beserta organ-organ disekitarnya seperti
sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi
saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotic namun demikian anak akan
menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotic
dapat mengakibatkan kematian. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah,
darah, bersin, udara, pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh
orang sehat kesaluran pernaasannya.
B. Penyebab
Infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyakit yang kompleks
dengan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA
terdiri dari 300 lebih virus dan riketsia serta jamur virus penyebab ISPA antara
lain golongan miksi virus (termasuk didalamnya virus influenza, virus
parainfluenza dan campak) dan adenovirus, bakteri penyebab ISPA misalnya
streptococus haemolitikus, stafilococus, penemococus, hemovilius influenza,
berdetella pertusis dan korine bakterium difteria.
G. Pencegahan
1. Dapur di beri ventilasi yang cukup, sehingga asap keluar dengan cepat.
2. Perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar.
3. Tinggal di lingkungan yang bebas polusi.
4. Tetap menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi.
5. Pada bayi / anak dilakukan imunisasi.
6. Selalu menjaga kebersihan baik kebersihan pribadi maupun
lingkungantempat tinggal.
7. Mencegah anak agar tidak berhubungan dengan penderita ISPA.
DAFTAR PUSTAKA