Anda di halaman 1dari 6

lainnya akan meningkatkan kebutuhan air pada beton, sedangkan bahan organik

akan mengganggu hidrasi semen.

Ada beberapa yang bisa atau dapat dikategorikan kotoran-kotoran yang melekat

atau menempel pada agregat misalnya :

1. Debu

2. Lumpur

3. Tanah liat

4. Kotoran lainnya

Persyaratan agregat halus yang bebas dari kotoran-kotoran organik menurut

Standar SK SNI S – 04 – 1989 – F :

1. Agregat Halus (pasir) :

a. Butirannya tajam, kuat dan keras.

b. Bersifat kekal, tidak pecah atau hancur karena pengaruh cuaca.

c. Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:

1) Jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur maksimum 12%.

2) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur maksimum 10%.

d. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur (bagian yang dapat melewati

ayakan 0,060 mm) lebih dari 5%. Apabila lebih dari 5% maka pasir harus

dicuci.

e. Tidak boleh mengandung zat organik, karena akan mempengaruhi mutu beton.

Bila direndam dalam larutan 3% NaOH, cairan di atas endapan tidak boleh

lebih gelap dari warna larutan pembanding.

f. Harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik, sehingga rongganya

sedikit. Mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 - 3,8 mm. Apabila diayak

PRAKTIKUM ILMU BAHAN KELOMPOK 6 2019


dengan susunan ayakan yang ditentukan, harus masuk salah satu daerah

susunan butir menurut zona 1, 2, 3 atau 4 dan harus memenuhi syarat sebagai

berikut :

1) Sisa di atas ayakan # 4,8 mm, maks. 2% dari berat.

2) Sisa di atas ayakan # 1,2 mm, maks.10% dari berat.

3) Sisa di atas ayakan # 0,30 mm, maks. 15% dari berat.

2. Agregat Kasar (kerikil) :

a. Butirannya tajam, kuat dan keras .

b. Bersifat kekal, tidak pecah atau hancur karena pengaruh cuaca.

c. Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut :

1) Jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur maksimum 12%.

2) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur maksimum 10%.

d. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur (bagian yang dapat melewati

ayakan 0,060 mm) lebih dari 1%. Apabila lebih dari 1% maka kerikil harus

dicuci.

e. Tidak boleh mengandung zat organik dan bahan alkali yang dapat merusak

beton.

f. Harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik, sehingga rongganya

sedikit. Mempunyai modulus kehalusan antara 6 – 7,10 mm dan harus

memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Sisa di atas ayakan 38 mm, harus 0% dari berat.

2) Sisa di atas ayakan 4,8 mm, 90 - 98% dari berat.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN KELOMPOK 6 2019


Persyaratan ini di buktikan juga dengan percobaan warna dengan larutan 3%

NaOH, yaitu warna cairan diatas terdaoat endapan agregat yang tidak boleh lebih

gelap dari pada warna standar ataupun pembanding-pembanding lainnya.

Agregat halus dan agregat kasar adalah salah satu material penyusun beton,

kotoran organik banyak terkandung dalam agregat halus dan agregat kasar.

Umumnya zat organik lebih banyak terdapat dalam agregat halus dari pada dalam

agregat kasar.

Agregat halus tidak boleh mengandung bahan – bahan organik terlalu banyak

yang harus dibuktikan dengan percobaan warna. Dengan larutan NaOH, agregat

halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan

tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95 %

dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan NaOH 3%

yang kemudian dicuci hingga bersih dengan airpada umur yang sama.

Kandungan zat organik mengganggu reaksi kimia dalam proses hidrasi antara air

dan semen. Kandungan zat organis ini pada umumnya terdiri dari tumbuh –

tumbuhan yang telah busuk dan muncul dalam bentuk humus.

6.1 Maksud dan Tujuan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan adanya kandungan bahan

organic pada agregat halus (pasir) alami yang aka digunakan sebagai bahan

campuran mortar atau beton.

6.2 Benda Uji


Benda uji yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah asir (alami) sebanyak

130 ml.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN KELOMPOK 6 2019


6.3 Alat – Alat yang Digunakan
1. Gelas ukur 250 ml
2. Air suling
3. Larutan NaOH 3%
4. Cawan / wadah / pan anti karat
5. Drying ovenCap. 760 ltr (110 ± 5)oC
6. Sarung tangan
7. Desicator

6.4 Cara Pengujian


Hari Pertama :
1. Mengambil benda uji dan memasukkan kedalam cawan, kemudian oven +
36 jam.
Hari Kedua :
1. Mengeluarkan benda uji dari oven, dinginkan benda uji;
2. Memasukkan benda uji ke dalam gelas ukur sebanyak + 130 ml;
3. Memasukkan larutan NaOH 3% ke dalam gelas ukur sampai ketinggian +
200 ml;
4. Kemudian, mengocok benda uji secara mendatar selama 10 menit;
5. Setelah itu, mendiamkan gelas ukur + benda uji + larutan NaOH selama +
24 jam.
Hari Ketiga :
1. Mencatat warna larutan yang terjadi dibagian atas pasir.

6.5 Data Pengamatan dan Perhitungan


6.5.1 Data Pengamatan
Tabel 6.1 Data Pengamatan Kotoran Organik (Terlampir)
6.5.2 Data Perhitungan
Dalam percobaan ini tidak dilakukan perhitungan seperti pada percobaan

yang lain. Hanya dilakukan pengamatan terhadap perubahan warna larutan.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN KELOMPOK 6 2019


6.6 Gambar Alat dan Gambar Kerja
6.6.1 Gambar Alat
Tabel 6.2 Gambar Alat Kotoran Organik (Terlampir)
6.6.2 Gambar Kerja
Tabel 6.3 Gambar Kerja Kotoran Organik (Terlampir)

6.7 Kesimpulan dan Saran


6.7.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan percobaan yang dilakukan dalam
lapangan adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1 Hasil Pengujian Kotoran Organik
Percobaan Gambar Warna Keterangan

Warna dari
Kotoran larutannya adalah
Sesuai
Organik berwarna “keruh
Sebelum kecoklatan”.

Kotoran Warna dari


Organik larutannya adalah Sesuai
Sesudah berwarna “jernih”.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di dapat hasil yang sesuai dengan

Standar SK SNI S-04-1989-F, dibuktikan dengan percobaan warna dengan

larutan 3% NaOH. Maka agregat halus tersebut dapat digunakan untuk

pencampuran beton.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN KELOMPOK 6 2019


6.7.2 Saran
Dari percobaan tersebut diperoleh beberapa saran dalam melakukan

percobaan, yaitu :

a. Dalam pengocokan larutan diperlukan kehati-hatian agar larutan di dalam

gelas ukur tidak tumpah.

b. Diusahakan tidak ada gelembung udara yang tersisa pada gelas ukur yang

telah terisi campuran agregat dan larutan.

c. Perlu diperhatikan dalam penuangan NaOH ke dalam gelas ukur.

d. Perlu diperhatikan dalam penempatan cawan di dalam oven.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN KELOMPOK 6 2019

Anda mungkin juga menyukai