Anda di halaman 1dari 4

Kalorimeter

Senin, 25 Oktober 2010


Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam
suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.

beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain: kalorimeter alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom.

Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan kedalam  fluida, maka benda tersebut akan
melepaskan kalor yang akan diserap oleh fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida).

Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda
sama dengan jumlah kalor yang diserap fluida.

pada percobaan ini akan diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan menggunakan kalorimeter. mula-
mula benda dapat dipanaskan dalam gelas kimia sehingga diasumsikan bahwa tempratur benda sama dengan
tempratur uap sehingga diasumsikan bahwa temperatur benda sama dengan temperatur uap. titk didih air tergantung
pada tekanan udara dan kemudian menentukan titik didih air berdasarkan tabel yang ada.

massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan :

mb . Cb . ( tb-t2 ) = ( ma . Ca + H ) ( t2 - t1 )

Dimana :

 mb     = massa benda


 Cb     = panas jenis benda
 tb     = temperatur benda mula-mula (setelah dipanaskan)
 t1     = temperatur air mula-mula
 t2     = temperatur kalorimeter saat keadaan seimbang
 ma     = massa air
 H     = harga air kalorimeter

Alat dan Bahan

Alat :
1. Neraca        
2. Kain kasar
3. Kalorimeter      
4. Lap kasar
5. Gelas kimia   
6. Kawat kasar
7. Spritus       
8. Korek api
9. Kaki Tiga

Bahan :

Air
 

Cara kerja

1.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2.    Meletakkan alat dan bahn di tempat yang datar serta nyaman
3.    Memeriksa alat dan bahan apakah ada yang rusak atau cacat
4.    Meminimalkan neraca sampai bernilai nol (0)
5.    Mengatur beban pada neraca sampai seimbang
6.    Menimbang kalorimeter + pengaduknya
7.    Mengisi air pada kalori meter 
8.    Menimbang kalorimeter yang sudah ditambah air
9.    Mengukur suhu air pada kalorimeter
10.    Menimbang gelas beker (Gelas kimia)
11.    Masukkan air pada kalorimeter ke dalam gelas kimia
12.    Mempersiapkan alat pendidih
13.    Memanaskan gelas kimia yang sudah dimasukkan air
14.    Menimbang air yang sudah mendidih
15.    Mengukur suhu air panas
16.    Memindahkan air panas kedalam kalorimeter
17.    Mengaduk air panas pada kalorimeter sebanyak 30 kali
18.    Mengukur suhu air yang telah diaduk
19.    Mencatat hasil pengamatan

 
Hasil pengamatan 
 Data
Massa air dingin (gr) Massa air panas (gr) Temperatur ( )
Kalorimeter+
(1)+air m.air mula G.kimia G.kimia+air m.air panas t1 t2
pengaduk(1) tb
27 50 61
131,7 151,1 19,4 153,4 208,2 44,8

 
Analisis Data

Adapun untuk menentukan massa air mula-mula (Mam) dan massa air setelah dipanaskan  (Map) adalah sebagai
berikut :

Mam : (Massa kalorimeter + pengaduk + air) – (massa kalorimeter + pengaduk)


Map  : (Massa gelas beker + air) – (massa gelas beker)

Dik :     massa kalorimeter + pengaduk  + air = 147,6


                massa kalorimeter + pengaduk = 132,7

Dit : Mam = massa kalorimeter+pengaduk+air–massa kalorimeter+pengaduk

 = 147,6  –  132,7
 = 14,9 gr
    Dik :    massa gelas beker + air  = 162
massa gelas beker        = 153, 3

Dit : Massa air panas = ......  ?

 massa air panas = massa gelas beker + air – massa gelas beker
            = 162 – 153,3
            = 8,7 gr

Untuk menentukan harga air kalorimeter (H) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut

H = mb  . Cb (tb – t2) = ma . Cb (t2 - tb)


                              (t2  –  t1)
Keterangan :    
 mb    = massa benda (kg)
 Cb    = panas jenis benda (J/kg.°K)
 tb    = suhu setelah dipanaskan (°K)
 t2    = suhu saat setimbang (°K)
 ma    = masa benda mula-mula (kg)
 t1    = suhu mula-mula (°K)
 H    = Harga air kalorimeter
 c    = 4200 J/kg.k

Sehingga berdasarkan data yang kami peroleh dapat diketahui sebagai berikut :

Dik :    
ma = 14,9 gr = 0,0149 kg
mb = 8,7 gr = 0,0087 kg
t1 = 27 ℃ = 27 + 273 = 300 °Kt2 = 33 ℃ = 33 + 273 = 360 °K
tb = 57 ℃ = 57 + 273 = 330 °K
Cb = 4200 J/kg.k

Dit : H ..........?

Jawab : H = mb  . Cb (tb – t2) = ma . Cb (t2 - tb) 


                (t2  –  t1)

= 0,0087 . 4200 (330 - 306) - 0,0149 . 4200 (306 - 300)


                       306 – 300

=  876,96 – 375,48     = 83,58


                6

Munculnya persentasi kesalahan dan presisi kesalahan dari literatur


kemungkinan diakibatkan adanya beberapa factor, diantaranya:
1. Keadaan lingkungan yang berubah dengan adanya kenaikan suhu dan
tekanan di lingkungan.
2. Pada saat mengukur massa baik itu m1,m2 maupun m3 neraca ohaus
pada saat tepat akan digunakan tidak tepat pada skala nol.
3. Pengukuran suhu awal air pada kalorimeter yang kurang akurat.
4. Ketika pencampuran air panas pada percobaan pertama ada kalor
yang lepas.
5. Suhu yang terlihat ketika air panas pada percobaan pertama itu di
campurkan ke dalam kalorimeter kurang tepat.
6. Pengadukan saat peleburan es terlalu kuat sehingga menghasilkan
kalor.
7. Penggunaan kalorimeter yang berulang berakibat pada pengukuran
suhu yang kurang akurat.
8. Terburu-buru saat eksperimen
9. Menutup kalorimeter yang kurang rapat memungkinkan ada kalor
yanglepas.
 
Pembahasan

Dari hasil pengamatan kami, kami mendapatkan bahwa kalor merupakan bentuk energi yaitu energi panas. oleh
karena itu pada kalor berlaku hukum setelah energi jika dua buah benda yang suhunya barlainan hukum kekelan
energi jika dua buah benda yang suhunya berlainan disentukan atau dicampur, benda yang bersuhu tinggi akan
melepaskan kalor dan benda yang bersuhu rendah akan menyerap kalor. banyaknya kalor yang dilepas sama
dengan banyaknya kalor yang diserap. pernyataan ini sesuai dengan pernyataan/azas blask yang menyatakan: Q 
lepas = Q terima.

Dimana kalor jenis merupakan perbandingan diantara kapasitas panas dengan massa benda =  c = Q/(M .  ∆t)

Dimana c  adalah kalor jenis, Q adalah jumlah kalor, adalah massa benda dan ∆t adalah perubahan suhu perubahan
suhu ini dapat dicari dengan t2 – t1. dimana suhu saat setimbang kurang dengan suhu mula – mula, kalor jenis zat
disebut dengan kalorimeter. 

Semakin tinggi suatu benda maka semakin rendah massa benda. kapasitas kalor juga disebut harga air (H) atau di
sebut juga harga air kalorimeter. harga air kalorimeter dapat ditentukan dengan persamaan rumus yang di dapat
melalui persamaan azas black yaitu

Q lepas = Q trima
mb  . Cb (tb – t2) = (ma . Ca  + H) (t2 – t1) 
ma  . Ca + H = mb . Cb (tb – t2) 
        (t2  –  t1)
H = mb  . Cb (tb – t2)  -  ma . Cb  
        (t2  –  t1)
H = mb  . Cb (tb – t2)  -  ma . Cb  (t2  –  t1)
            (t2  –  t1)
 

Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh penulis dapat menyimpulkan bahwa semakin tinggi suhu suatu
benda maka semakin rendah massa benda. kalor dapat diartikan sebagai suatu bentuk energi yang bila ditambahkan
sebuah benda akan menyebabkan kandungan energinya bertambah/temperaturnya akan naik .
10. Kesimpulaln
Kapasitas kalor kalorimeter yang didapat dari eksperimen pertama sebesar
5,168± 0,530 kal/mol°C . Nilai tersebut mendekati nilai kapasitas kalor tembaga sebesar
5.85 kal/mol°C. Sehingga pada eksperimen pertama ini memiliki persentase kesalahan
10,255% dan presisi kesalahan dari literatur sebesar 11.658%.
Kalor jenis yang didapat dari eksperimen kedua sebesar 0,085±0.016 kal/gr°C.
Nilai ini mendekati nilai kalor jenis alumunium sebesar 2.15 kal/ gr°C. Sehingga
eksperimen ini memiliki persentase kesalahan sebesar 18,823% dan presisi kesalahan
dari literatur sebesar 7,608%.
Kalor lebur didapat dari eksperimen ketiga sebesar 131,655±31,702 serta memiliki
persentase kesalahan 24,080% dan presisi kesalahan dari literature sebesar 65,022%

Anda mungkin juga menyukai