Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

(Sub kultur suweg)

Dosen :

Jumiatun, SP, Msi

Rudi Wardana,S.Pd,Msi

Nama : Yofta Bagus Nusantara Adji

NIM : A42170577

Golongan : A

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN

PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada
akhirnya bisa menyelesaikan laporan kultur jaringan tepat pada waktunya.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil saya susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa saya juga berharap
adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi terciptanya laporan yang
lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 5
BAB 3 METODOLOGI ............................................................................................................................... 6
3.1. Waktu dan Tempat................................................................................................................. 6
3.2. Alat dan bahan ........................................................................................................................ 6
3.3. Prosedur kerja ......................................................................................................................... 6
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................................ 7
4.1. HASIL ....................................................................................................................................... 7
4.2 PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 7
BAB 5 PENUTUP ...................................................................................................................................... 8
5.1. Kesimpulan.............................................................................................................................. 8
5.2. saran........................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kultur jaringan tanaman sebagai salah satu aplikasi dari bioteknologi tanaman merupakan
budidaya tanman yang dikerjakan secara in vitro. Kultur jaringan yang dalam bahasa
asing disebut sebagai tissue culture didefinisikan sebagai suatu teknik
menumbuhkembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan atau organ dalam
kondisi aseptik secara invitro, yang dicirikan oleh kondisi kultur yang aseptik,
penggunaan media kultur buatan dengan kondisi nutrisi lengkap dan ZPT serta kondisi
ruang kultur yang suhu dan pencahayaannya terkontrol.

Kultur jaringan tanaman akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang dibutuhkan
dapat terpenuhi. Syarat-syarat tersebut meliputi: pemilihan eksplan/ bahan tanam,
penggunaan media sesuai, keadaan yang aseptik dan pengaturan lingkungan tempat
tumbuh yang sesuai. Pemilihan eksplan perlu mendapat perhatian karena itulah yang nanti
akan menentukan kualitas bibit yang akan dihasilkan. Paling baik apabila eksplan berasal
dari jaringan yang masih muda karena sel-selnya masih aktif membelah.

Berdasarkan bagian tanaman yang dikulturkan secara lebih spesifik terdapat tipe-
tipekultur yaitu, kultur kalus, kultur suspensi sel, kultur anter, kultur akar, kultur pucuk
tunas,kultur embrio, kultur ovul, dan kultur kuncup bunga. Prinsip utama dari teknik
kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif
tanaman dengan menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat yang steril.

1.2 Tujuan

Mengetahui pertumbuhan sub kultur tanaman suweg


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Fase vegetatif tampak sebagai dedaunan bercabang-cabang dengan "batang" lunak.


Batang sejati tidak ada tetapi berupa umbi yang selalu berada di bawah permukaan tanah.
Umbi batang membentuk anakan umbi dari samping dan dapat memunculkan daun sehingga
kadang-kadang tampak seperti berumpun, umbi mengandung pati yang komposisinya
didominasi oleh mannan; warna umbi putih, sering dengan semburat warna merah jambu atau
ungu. Warna umbi ini berbeda dari iles-iles maupun walur (acung), yang warna umbinya
kuning.

Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperoleh tanaman dalam jumlah besar
dalam waktu yang relatif singkat serta bebas penyakit. Multiplikasi tanaman yang tinggi
dapat dihasilkan dari tanaman yang ditumbuhkan secara in. Perbanyakan tanaman dengan
kultur jaringan bertujuan untuk memperoleh bahan tanaman steril yang digunakan untuk
perbanyakan benih (Aisyah, 2011).

Teknik kultur jaringan didasarkan atas teori sel yang menerangkan bahwa setiap sel
tanaman merupakan unit bebas yang mampu membentuk organisme baru dengan sempurna
melalui sifat totipotensi yang dimilikinya (Sastrowijoyo dalam Husain, 2012). Manfaat dari
metode kultur jaringan ialah menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak, dengan sifat
seragam dan dalam waktu singkat. Disamping itu teknik kultur jaringan dapat memproduksi
bibit dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat, bebas patogen, identik dengan
induknya dan tidak dipengaruhi musim.

Sub kultur merupakan salah satu tahap dalam perbanyakan tanaman melalui kultur
jaringan. Prinsip dasarnya sub kultur ialah memotong, membelah dan menanam kembali
eksplan yang telah tumbuh sehingga jumlah tanaman akan bertambah banyak (Hendrayono,
1994)
BAB 3 METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Tempat berlangsungnya partikum subkultur suweg di laboratorium kultur jaringan


pada pukul 15.00-17.00 WIB di Politeknik Negeri Jember.

3.2. Alat dan bahan

3.2.1. Alat

• Laminar Air flow

• Lampu bunsen

• Petridish

• Scaple

• Gunting kultur

• Beaker glass

• Pinset

• Botol kultur

3.2.1. Bahan

• Alkohol 70%

• Kultur Tanaman suweg

• Aqadest , kloroks 5% & 10%

3.3. Prosedur kerja

1. menyiapkan kultur suweg yang sudah siap subkultur dan media kosong. Mensterilkan
batang suweg menggunakan kloroks 5 dan 10 % kemudian Aquadest

2. Mengeluarkan tanaman suweg dari botol kultur dan meletakkanya di petrdish steril.

3. Memisahkan satu persatu tanaman suweg yang tumbuh menggerombol,menggunakan


pinset dan pisau steril.

4. Menanam satu persatu suweg ke dalam media kosong yang telah disediakan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3


No. Nama Total Hidup
T.K K T.K K T.K K
1 Yofta Bagus N. A. 2 2 0
2 Septian Dani H. 2 0
3 Septianti Agita S. 2 0
4 Sofyan Rofiur R. 2 0 1 1 0 2 0
5 Qurrota A'yun R. 2 0 1 1 0 2 0
6 Devinda M. C. 2 2 2 0
7 Achmad Romadoni 1 1 1 0

4.2 PEMBAHASAN

terjadi kontaminasi tanaman tersebut dipengaruhi ketika melakukan persiapan alat


dan bahan tidak memperhatikan sterilisasi alat maupun tangan praktikan sebelum melakukan
pemindahan. Terdapat banyak mikroba yang sangat mudah menyebabkan terjadinya jamur
maupun infeksi bakteri pada tanaman khususnya tembakau.

Ada juga yang disebabkan masih tersisanya nutrisi di media lama yang masih terbawa
saat pemindahan sebab tanaman yang dilakukan tidak dibersihkan dengan air mengalir.
Sedangkan faktor dari lingkungan pH, kelembapan, cahaya, dan nutrisi yang dibutuhkan
kedua tanaman tersebut ada yang tidak sesuai. Sebab, ketika penanamannya tidak melekat
pada agar menjadikan tanaman tersebut tidak dapat optimal mendapatkan zat pengatur
tumbuh yang maksimal dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukung.
BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kultur jaringan:

1. Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro: pucuk aksilar, pucuk

adventif, embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll

2.Eksplan

Merupakan bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk


perbanyakan tanaman. Faktor eksplan yang penting adalah genotipe/varietas, umur eksplan,
letak pada cabang, dan seks (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi
eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil,endosperm,
ovari muda, anther, embrio, dan lain-lain.

3.Media Tumbuh

Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur


tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media dalam kultur jaringan, antara
lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C,
Anderson dll. Media yang sering digunakan secara luas adalah MS.

5.2. saran

Ketika melakukan teknik aseptic seharusnya praktikan benar-benar memahami


kondisi lingkungan yang kurang baik untuk pertumbuhan subkultur sehingga harus sering
melakukan sterilisasi lingkungan dan alat
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. dan Surachman, D. 2011. Teknik Sterilisasi Rimpang Jahe sebagai Bahan
Perbanyakan Tanaman Jahe Sehat Secara In Vitro. Jurnal Buletin Teknik Pertanian, 16
(1) : 34-36.

Hendrayono, D. P. S. dan A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta: Kanisius

Husain, Indriati. 2012. Induksi Protocorm pada Eksplan Bawang Putih pada Media MS
Minim Hara Makro dan Mikro yang Ditambahkan Air Kelapa. JATT. Vol: 1 (1) : 28-
32.

Anda mungkin juga menyukai