Pengertian
Tetanus adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh clostridium tetani yang
menghasilkan exotiksin.
Etiologi
Clostridium tetani yang hidup anaerob
Post d’ entery
Masuk SSP
Toxin menghambat
pelepasan asetilkolin
Vasokontriksi Peningkatan
pembuluhdarah kontraksi jantung
Nyeri Kerusakan
Resiko Perubahan Sukar Tidak efektif jalan napas
kekurangan nutrisis menelan bersihan
volume cairan kurang dr jalan napas
kebutuhan
Resiko aspirasi
Pemeriksaan diagnostik
1. pemeriksaan fisik; adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada
rahang.
2. pemeriksaan darah (kalsium dan fosfat)
Terapi keperawatan
1. isolasi penderita untuk menghindari rangsangan. Ruangan perawatan harus
tenang.
2. perawatan luka dengan revanol. Betadin, H2O2.
3. bila perlu diberikan oksigen dan kadang-kadang diperlukan tindakan trakeostomi
untuk menghindari obstruksi jalan napas.
4. jika banyak sekret pada mulut akibat kejang atau penumpukan saliva maka
dibersihkan dengan pengisap lendir.
5. makanan dan minuman melalui sonde lambung. Bahan makanan yang mudah
dicerna dan cukup mengandung proteindan kalori.
Prognosa
Dipengaruhi oleh beberapa faktor
1. Masa Inkubasi
Makin panjang masa inkubasi biasanya penyakit makin ringan, sebaliknya makin
pendek masa inkubasinya penyakit makin berat. Pada umuimnya bila inkubasi kurang
dari 7 hari maka tergolong berat.
2. Umur
Makin muda umur penderita seperti pada neonatus maka prognosanya makin jelek
3. period of onset
period of onset adalah waktu antara timbulnya gejala tetanus, misalnya trismus sampai
terjadi kejang umum. Kurang dari 48 jam prognosa jelek.
4. Panas
pada tetanus, febris tidak selalu ada. Adanya hiperpiraksia maka prognosanya jelek.
5. Pengobatan
pengobatan yang terlambat prognosa jelek.
6. Ada tidaknya komplikasi
7. Frekuensi kejang
semakin seringkejang semakin jelek prognosanya.
Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan meningkatnya sekresi
atau produksi mukus.
2. Resiko aspirasi berhubungan dengan kemingkatnya sekresi, kesukaran menelan,
dan spasme otot faring.
3. Resiko injuri berhubungan dengan aktifitas kejang
4. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang
kurang.
5. Nyeri berhubungan dengan toksin dalam sel saraf dan aktifitas kejang.
6. Perubahan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesukaran
menelan dan membuka mulut dan adanya aktifitas kejang.
7. Kurangnya pengetahuan diri berhubungan dengan tirah baring dan aktifitas
kejang.
8. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kemungkinan injuri selama kejang.
Perencanaan
1. Anak akan memperlihatkan kepatenan jalan napas dan tidak terjadi aspirasi yang
ditandai dengan jalan napas bersih dan tidak ada sekresi.
2. Anak akan memperlihatkan kepatenan jalan napas dan tidak terjadi aspirasi yang
ditandai dengan jalan napas bersih dan tidak ada sekresi.
3. Anak terbebas dari injury yang ditandai dengan tidak ada injury selama kejang.
4. Anak tidak memperlihatkan kekurangan volume cairan yang ditandai dengan
membran mukosa lembab, dan turgor kulit baik.
5. Rasa nyeri berkurang yang ditandai denagan anak sedikit tenang dan tidak
menunjukkan muka yang menyeringai dan tidak gelisah.
6. Status nutrisi anak terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau sesuai
usia, dan makanan 90% dapat dikonsumsi.
7. Kebutuhan aktifitas sehari-hari dapat terpenuhi yang ditandai dengan berat badan
stabil atau tidak menunjukkan penurunan karena kebutuhan nutrisi terpenuhi,
tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada kulit, buang air
besar dan kecil dapat dibantu.
8. Orang tua dapat memahami tentang perawatan dan pengobatan serta penanganan
kejang pada anak.
9. Orang tua menunjukkan rasa cemas berkurang dan dapat mengekspresikan
perasaan tentang kondisi anak yang dialami.
Implementasi
1. Meningkatkan kepatenan jalan napas yang mencegah aspirasi.
Kaji status napas setiap 2 – 4 jam atau sesuai protokol.
Lakukan penghisapan lendir dengan hati-hati dan pasti.
Gunakan sudip lidah saat kejang.
Miringkan ke samping untuk drainage.
Pemberian oksigen sesuai program.
Pemberian sedative sesuai program.
Pertahankan kepatenan jalan napas dan bersihkan mulut.
3 Menghindari terjadinya injury pada anak
Pasang pengaman tempat tidur.
Tempatkan anak pada tempat tidur ayau pengalas yang lembut.
Hindari hal-hal yang dapat meningkatkan rangsangan jekang; suara, sinar
yang terang, sentuhan-sentuhan.
Anak harus diistirahatkan dan tempatkan pada ruang khusus.
Antisipasi prosedur-prosedur yang dapat merangsang untuk terjadinya
kejang.
Hidari benda-benda yang membahayakan.
Pasang sudip lidah pada mulut bila kejang.
Tempatkan anak dengan posisi mirng ke samping saat kejang untuk
mencegah lidah jatuh ke belakang yang dapat menyebabkan obstruksi jalan
napas.
Jangan gunakan restrain pada anak.
Catat aktivitas kejang, frekwenasi, lamanya dan faktor pencetusnya.
Pantau pernapasan selama kejang, buka baju yang dapat mengganggu saat
kejang.
Berikan antikejang dan antibiotik sesuai program.
Meningkatkan status hidrasi anak.
Kaji intake dan output
Kaji tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun, membran mukosa, dan turgor kulit
Berikan dan pertahankan intake cairan oral atau perparenteral sesuai indikasi
Monitor berat jenis urine
Pertahankan kepatenan NGT
5 Mengurangi rasa nyeri
Kaji tingkat nyeri
Pemberian anti kejang, dan penenang
Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan rangsang
Berikan suasana lingkungan yang tenang
Tempatkan pada tempat tidur yang nyaman
6 Meningkatkan status nutrisi pada anak
Pertahankan NGT untuk inyake makanan
Kaji bising usus bila perlu dan hati-hati karena sentuhan dapat
merangsang kejang
Berikan nutrisi yang tinggi kalori dan protein
Berikan nutrisi perparenteral sesuai program
Timbang berat badan sesuai protokol
7 Pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari
Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan aktifitas, makan-minum,
mengenakan pakaian. BAK dan BAB, membersihkantempat tidur, dan
kebersihan perseorangan.
Berikan makanan perparenteral bila indikasi
Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan
demonstrasikan, seperti bagaimana cara memandikan anak dan sebagainya
8 Meningkatkan pengetahuan orang tua
Jelaskan hal-hal yang dapat merangsang kejang; suara, sentuhan-sentuhan,
sinar atau lampu yang sangat terang
Jelaskan tentang penanganan kejang untuk menghindari injury seperti pasang
sudiop lidah, miringkan kepala kesamping untuk drainage
Jelaskan agar lingkungan tetap tenang
Jelaskan perawatan yang perlu dilakukan oleh orang tua pada anak, memnuhi
kebutuhan sehari-hari
9 Mengurangi rasa cemas pada orang tua
Jelaskan tentang aktifitas kejang yang terjadi pada anak
Ajarkan orang tua untuk mengekspresikan perasaanya tentang kondisi anak
Jelaskan semua prosedur yang akan dilakuan
Gunakan komunikasi dan sentuhan terapiutik
Perencanaan Pemulangan
Jelaskan perawatan yang diperlukan; pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Jelaskan pentingnya konsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Bila adagangguan mobilitas fisik ajarkan untuk ROM di rumah
Jelaskan pentingnya stimulasi tumbuh kembang seperti; kebutuhan bermain
Jelaskan obat-obat yang diberikan, efek samping, tujuan dan reaksinya
Jelaskan faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit tetanus, adanya
luka
Jelaskan pentingnya imunisasi tetanus pada anak
ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT
TROPIS/INFEKSI
{DIPHTERI, CAMPAK, TETANUS}
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM SETUDI KEPERAWATAN MALANG
2005