Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PURIFIKASI DALAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Limbah Cair-
B

Kelompok 1
Aditya Hegi Saputra P17333117433
Annisa Nur Wahidah P17333117401
Asysyifa Ghofuri Nurhayyi P17333117418
Dewi Untari P17333117402
Diana Fauziah P17333117424
Febi Ismail Suni P17333117408
Fenni Maulani P17333117439
Gita Wacana P17333117421
Hasri Ahsanti P17333117403
Ikfa Puspita P17333117406
Nursyifa Yuliani Putri P17333117414

PROGRAM STUDI D-IV KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat dan
karunia yang diberikan kami dapat menyelesaikantugas makalah “PURIFIKASI
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengelolaan limbah Cair-B yang diberikan oleh Bapak Bambang Yulianto, ST.,
MT. mengenai pengelolaan limbah cair.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga pembuatan makalah ini dapat berjaan lancar. Untuk
itu kami menyampaikan teima kasih kepada semua pihak yang telah berkontriusi
dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini belum sempuna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
sebagaimana semestinya.

Cimahi, 17 Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
1.4 Metode Penyusunan .................................................................................... 2

Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 3

2.1 Limbah ....................................................................................................... 3

2.2 Limbah Cair ............................................................................................... 4

2.3 Limbah Industri .......................................................................................... 5

2.4 Purifikasi .................................................................................................... 6

Bab III Pembahasan ............................................................................................. 7

Bab IV Penutup ................................................................................................... 10

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 10

4.2Saran ......................................................................................................... 10

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya jumlah industri dan peningkatan pesat jumlah penduduk di kota-


kota besar pada umumnya juga membawa dampak negatif bagi lingkungan
sekitarnya, yaitu limbah yang dihasilkan dari aktivitas industri dan masyarakat
setempat. Dengan demikian semakin banyaklah masalah pencemaran yang sulit
ditanggulangi sebagai akibat dari meningkatnya jumlah limbah cair yang masuk
kebadan air tanpa pengolahan yang sesuai dengan standar lingkungan. Sayangnya
hal ini tidak diikuti dengan ketentuan dan tindakan hukum yang tegas, dilain pihak,
pemerintah belum cukup menyediakan fasilitas dan sarana pengolahan limbah yang
memadai. Oleh karena itu teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam
memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air
limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan
dipelihara oleh masyarakat setempat.

Proses purifikasi pada air limbah sangat dibutuhkan dalam limbah industri yang
berbentuk cair yang biasanya banyak menggunakan air dalam proses produksinya.
Limbah cair industri mengandung bahan beracun dan berbahaya atau B3. Tingkat
bahaya yang dihasilkan tergantung sifat dan karakteristik dari pada limbah itu
sendiri baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu yang lama.
Dengan mengetahui sifat dan karakteristik limbah cair pada industri maka kita dapat
melakukan pencegahan, penanggulangan, dan pengelolaannya. Limbah cair yang
dihasilkan dari pabrik membawa padatan dan partikel baik terlarut maupun tidak
terlarut, bahan yang digunakan dalam proses produksi seringkali berwarna keruh
dan bertemperatur yang tinggi. Dilakukannya proses purifikasi pada air limbah
dengan bertujuan menstabilkan bahan – bahan organik yang ada dalam air limbah.
Agar effluent yang dihasilkan dalam keadaan bebas pathogen sehingga air yang
dihasilkan dapat digunakan tanpa menimbulkan resiko kesehatan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud purifikasi?
1.2.2. Apa saja tujuan dan manfaat purifikasi?
1.2.3. Apa saja macam-macam purifikasi?

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan purifikasi
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dan manfaat purifikasi
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam purifikasi

1.4 Metode Penyusunan

Dalam pembuatan makalah ini penyusun menggunakan metode pustaka yaitu


metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubung.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah

2.1.1 Definisi Limbah

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak


negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah
sisa produksi baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia. Beberapa
pengertian tentang limbah:

1. Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal


I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah
bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya.

2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah


didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan
manusia.

2.1.2 Klasifikasi Limbah

Menurut Kristanto (2004), berdasarkan nilai ekonomisnya, limbah


dibedakan menjadi limbah yang memiliki nilai ekonomis dan limbah yang
tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu
limbah dimana dengan melalui suatu proses lanjut akan memberikan suatu
nilai tambah. Limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis adalah suatu
limbah yang walaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara apapun
tidak akan memberikan nilai tambah kecuali sekedar untuk mempermudah
sistem pembuangan. Limbah jenis ini sering menimbulkan masalah
pencemaran dan kerusakan lingkungan.

3
2.1.3 Karakteristik Limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan
menjadi tiga bagian yaitu limbah cair, limbah gas dan partikel, dan limbah
padat.
2.2 Limbah Cair

2.2.1 Pengertian Limbah Cair

Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air


limbah adalah air yang membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal,
bisnis, dan industri yaitu campuran air dan padatan terlarut atau tersuspensi
dapat juga merupakan air buangan dari hasil proses yang dibuang ke dalam
lingkungan. Berdasarkan sifat fisiknya limbah dapat dikategorikan atas
limbah padat, cair, dan gas.

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara


kelestarian lingkungan. Berbagai teknik pengolahan air limbah untuk
menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini.
Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut
secara umum dapat dibagi menjadi tiga metode pengolahan, yaitu
pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara
biologi (Suharto, 2010).

2.2.2 Sumber Air Limbah

Menurut Kusnoputranto 2002, air limbah ini berasal dari berbagai


sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),
yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya
air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur
dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.

2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari


berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di

4
dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak, lemak,
garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak
menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.

3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang
berasal dari daerah: perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-
zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah
rumah tangga.

2.3 Limbah Industri

2.3.1 Pengertian Limbah Industri

Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan
yang berasal dari hasil samping suatu proses perindustrian. Limbah industri
dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan
manusia (Palar, 2004).

Limbah industri bersumber dari kegiatan industri baik karena proses


secara langsung maupun proses secara tidak langsung. Limbah yang
bersumber langsung dari kegiatan industri yaitu limbah yang terproduksi
bersamaan dengan proses produksi sedang berlangsung, dimana produk
dan limbah hadir pada saat yang sama. Sedangkan limbah tidak langsung
terproduksi sebelum proses maupun sesudah proses produksi (Ginting,
2007).

Limbah yang dihasilkan harus memenuhi standar baku mutu limbah


dan sesuai dengan baku mutu lingkungan yang berlaku bagi kondisi
lingkungan dimana kegiatan industri sedang berlangsung. Karena itu setiap
parameter harus tersedia nilainya sebelum masuk system pengolahan dan
setelah limbah keluar sistem pengolahan harus ditetapkan nilai-nnilai

5
parameter yang harus dicapai. Artinya harus diungkapkan kualitas limbah
sebelum dan sesudah limbah diolah dan apakah limbah ini memenuhi
syarat baku mutu (Ginting, 2007).

2.4 Purifikasi

Purifikasi merupakan salah satu cara untuk menjernihkan atau


memurnikan air limbah guna mendapatkan air limbah yang memenuhi
syarat. Proses ini dapat dilakukan dalam skala besar maupun skala kecil
disesuaikan dengan kebutuhannya.

Tujuan purifikasi air limbah yaitu untuk menstabilkan bahan-bahan


organik melalui proses stabilisasi, Untuk menghasilkan effluent yang
bebas dari keadaan pathogen, serta air limbah hasil pengolahan dapat
digunakan tanpa menimbulkan resiko gangguan kesehatan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

Purifikasi merupakan salah satu cara untuk menjernihkan atau memurnikan


air limbah guna mendapatkan air limbah yang memenuhi syarat. Proses ini dapat
dilakukan dalam skala besar maupun skala kecil disesuaikan dengan kebutuhannya.

Tujuan purifikasi air limbah antara lain:

1. Untuk menstabilkan bahan-bahan organic melalui proses stabilisasi. Materi organic


akan diurai oleh bakterimenjadi bahan-bahan sederhana yang tidak akan di
dekomposisi.
2. Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan pathogen.
3. Air dapat digunakkan tanpa menimbulkan resiko gangguan kesehatan

Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat
dipilih.

a. Modern sewage treatment, terdiri dari:


1. Pengolahan primer, yang meliputi screening, grift chamber, clanprimary
sedimentation.
Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau zat
warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu.
Ada dua metode utama yang dapat dilakukan yaitu pengolahan secara kimia dan
fisika.

Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara mengendapkan bahan


padatan melalui penambaahan zat kimia. Reaksi yang terjadi akan menyebabkan
berat jenis bahan padatan menjadi lebih besar daripada air. Tidak semua reaksi
dapat berlaku untuk semua senyawa kimia (terutama senyawa organic).

Pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun


pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air limbah.
pengapungan dilakukan dengan memasukkan udara ke dalam air dan menciptakan

7
gelembung gas sehingga partikel halus terbawa bersama gelembung ke permukaan
air. Sementara itu, pengendapan (tanpa penambahan bahan kimia) dilakukan
dengan memanfaatkan kolam berukuran tertentu untuk mengendapkan partikel-
partikel dari air yang mengalir diatasnya.

2. Pengolahan sekunder, yang meliputi biological treatment, secondary sedimentation,


dan klorinasi.
Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk menghilangkan
bahan organic melalui proses oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini,
banyak dipergunakkan reactor lumpur aktif dan trickling filter.
Pengolahan kedua umumnya mencakup proses biologis untuk
mengurangi bahan-bahan organic melalui mikroorganisme yang ada didalamnya.
Pada proses ini sangat dipengaruhi oleh banyak factor antara lain jumlah air limbah,
tingkat kekotoran, jenis kotoran yang ada dan sebagainya. Reaktor pengolah lumpur
aktif dan saringan penjernihan biasanya dipergunakan dalam tahap ini. Pada proses
penggunaan lumpur aktif (activated sludge), maka air limbah yang telah lama
ditambahkan pada tangki aerasi dengan tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri
secara cepat agar proses biologis dalam menguraikan bahan organic berjalan lebih
cepat.
b. Traditional sewage treatment (oxidation pond)

Kolam oksidasi merupakan saluran dengan system aliran tertutup, yaitu


melingkar dengan bentuk oval. Kolam ini merupakan modifikasi dari proses lumpur
aktif dengan menggunakan teknik yang lebih sederhana sehingga sesuai dengan
instalasi kecil/sedang (Departemen PU, 1986)

Pengolahan limbah dengan kolam oksidasi menggunakan sinar matahari


dan organisme. Kolam oksidasi terdiri dari berbagai macam tipe, ada yang aerobic,
anaerobic, dan aerobic-anaerobic. Kolam aerobic digunakan untuk pengolahan
limbah organic yang dapat larut dan effluent dari pengolahan limbah. Aerobic-
anaerobic adalah tipe yang paling sering digunakan untuk mengolah limbah
domestic dan industry. Biasanya kolam anaerobic digunakan secara seri dengan
kolam aerobic-anaerobic untuk melengkapi pengolahan. Pengolahan dengan kolam

8
oksidasi memiliki keuntungan dari segi kontruksi dan biaya operasional yang
rendah.

Cara kerjanya untuk kolam oksidasi atau Oxidation Ponds adalah sebagai
berikut:

a. Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar
matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya
dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari
sehingga tumbuh dengan subur.

b. Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh
chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 atau oksigen. Kemudian
oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat
organik yang terdapat dalam air buangan disamping itu terjadi pengendapan.

c. Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif
aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air seperti kali, danau, sungai.

c. Land treatment atau sewage farming.


Metode ini memanfaatkan sebidang tanah yang dikelilingi parit berisi air limbah
yang mengalir secara intermiten. Tanah tersebut ditanami tumbuhan semacam
kentang dan pohon buah-buahan.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Purifikasi merupakan salah satu cara untuk menjernihkan atau
memurnikan air limbah guna mendapatkan air limbah yang memenuhi
syarat. Tujuan purifikasi air limbah antara lain:

1. Untuk menstabilkan bahan-bahan organic melalui proses stabilisasi.


Materi organik akan diurai oleh bakteri menjadi bahan-bahan
sederhana yang tidak akan didekomposisi.
2. Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan pathogen.
3. Air dapat digunakkan tanpa menimbulkan resiko gangguan
kesehatan
Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat
dipilih. Yaitu :

1. Modern sewage treatment


2. Traditional sewage treatment (oxidation pond)
3. Land treatment atau sewage farming.

4.2. Saran
1. Sebaiknya proses dekomposisi bahan organik pada polutan yang
terdapat di dalam air limbah hasil proses produksi pada suatu industri
diproses terlebih dahulu, salah satunya dengan metode purifikasi ini
agar setiap air limbah yang dibuang ke badan air sudah sesuai dalam
baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak mencemari
lingkungan
2. Keseriusandari semua pihak sangat diperlukan agar limbah industri
yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan
manusia, kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang maka akan sama-
sama kita lihat bahaya apa yang akan muncul.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan


2012. Jakarta : EGC.
Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengelolaan Air Limbah. Cetakan 1.
Jakarta : UI-Press.
Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Definisi Limbah [ online [. Tersedia di:
http://eprints.polsri.ac.id/1906/3/BAB%20II.pdf
( 16 februaari 2019)

Anda mungkin juga menyukai