dengan mengkaji data Profil Desa atau Profil Kelurahan dan hasil analisis situasi
Peta wilayah dan batas-batas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah RW, jumlah
pencaharian/jenis pekerjaan.
DATA KESEHATAN :
Pada kasus terlihat tinggina angka karies penduduk sekitar. Hasil pemeriksaan
DMF-T menunjukkan angka D= 376, M=123, F=45 dengan jumlah penduduk 100
orang.
diselenggarakan Survai Mawas Diri, yaitu sebuah survai sederhana oleh para pemuka
masyarakat dan perangkat desa/ kelurahan, yang dibimbing oleh fasilitator dan
penyebabnya dari segi perilaku dan menggali latar belakang perilaku masyarakat,
survai ini juga bermanfaat untuk menciptakan kesadaran dan kepedulian para pemuka
PHBS. Dalam survai ini akan diidentifikasi dan dirumuskan bersama hal-hal sebagai
berikut:
sisi teknis kesehatan maupun dari sisiperilaku masyarakat. Dari sisi perilaku,
perilaku tersebut.
banyak gigi belakang yang rusak. Dan juga terlihat banyak penduduk yang terkena
4. MUSYAWARAH DESA/KELURAHAN
Mawas Diri, sehingga masih menjadi tugas fasilitator dan petugas Puskesmas untuk
diderita/dihadapi masyarakat.
tersebut.
menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan yang saat ini dan yang
5. PERENCANAAN PARTISIPATIF
Setelah diperolehnya kesepakatan dari warga desa atau kelurahan, Forum Desa
PHBS di Rumah Tangga untuk para kader kesehatan oleh petugas Puskesmas
jadwal pelaksanaannya.
jadwal pengadaan/rehabilitasinya.
Hal-hal yang dapat dilaksanakan tanpa biaya atau dengan swadaya masyarakat
dan atau bantuan dari donatur (misalnya swasta), dicantumkan dalam dokumen
selanjutnya.
6. PELAKSANAAN KEGIATAN
Puskesmas dan fasilitator mengajak Forum Desa merekrut atau memanggil kembali
kader-kader kesehatan yang ada. Selain itu, juga untuk mengupayakan sedikit dana
lain yang memerlukan dana dilakukan jika sudah tersedia dana, apakah itu dana dari
pendekatan bina suasana tentang pentingnya menyikat gigi secara benar dan juga
memberikan edukasi tentang masalah kesehatan dari efek samping dalam
Evaluasi dan pembinaan kelestarian merupakan tugas dari Kepala Desa/Lurah dan
pemerintah daerah dan pemerintah. Kehadiran fasilitator di desa dan kelurahan sudah
sangat minimal, karena perannya sudah dapat sepenuhnya digantikan oleh kader-
desa/kelurahan, sudah berjalan baik dan rutin serta terintegrasi dalam proses
Kemitraan dan dukungan sumber daya serta sarana dari pihak di luar pemerintah juga
Pada tahap ini, selain pertemuan-pertemuan berkala serta kursus- kursus penyegar
bagi para kader kesehatan, juga dikembangkan cara-cara lain untuk memelihara dan
Lomba Desa dan Kelurahan yang diselenggarakan setiap tahun secara berjenjang
Rumah Tangga, yang berjalan secara berjenjang dan terintegrasi dengan Sistem
Informasi Pembangunan Desa yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam
Negeri.