Anda di halaman 1dari 6

SIRKUMSISI

Nomor : …./SOP/
Dokumen /UPTD.PKM
BAMBULUNG
SOP No. Revisi : 00
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD YAPETSON,SKM,M.Si
PUSKESMAS
BAMBULUNG NIP. 19710625 199011 1 001
1. Pengertian Sirkumsisi adalah proses memendekan preputium sehingga glans penis
tampak terbuka, yaitu dengan cara memotong preputium penis sehingga
bagian dalam dan bagian luar preputium penis terputus dan kemudian
menjahit antara bagian proksimal preputium penis dengan bagian distal
lapisan preputium penis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
1. Terapi
Sirkumsisi dapat menjadi terapi seperti pada penyakit kondiloma
akuminata dan fimosis
2. Memudahkan pembersihan penis dan menjaga penis agar tetap bersih
3. Mencegah penyakit infeksi
4. Mencegah tumor ganas pada penis
Mencegah phymosis dan paraphymosis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bambulung Nomor ……………..
tentang......
Surat keputusan kepala puskesmas mantrijeron Nomor 003 Tahun 2015
Tentang pemberian layanan klinis.
4. Referensi Sirkumsisi berbasis kompetensi/H.M.syamsir; editor penyelaras,Herman
octavius Ong-Ed.2-jakarta :EGC,2014.
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan;
langkah-langkah  Alat :
1. Minor set/Sirkumsisi Set terdiri dari : (a) gunting dengan ujung tajam
dan tumpul, (b) pinset anatomis, (c) Klem lurus 3 buah, (d) Klem
bengkok (mosquito) 1 buah, (e) Neddle holder 1 buah, (f) Duk steril
bolong, (g) handskun steril ukuran sesuai tangan.
2. Wadah stainles untuk meletakkkan minor set (semuanya harus dalam
kondisi steril)
3. Jarum cutting ukuran kecil-sedang dan benang cat-gut plain ( lebih
baik lagi bila ada yang atraumatik)
4. Povidone iodine 10 % dituang secukupnya dalam mangkok (cawan)
khusus.
5. Spuit 3 cc dan lidocain HCL 2%, lidocain comm (campuran dengan
epinefrin) atau Pehacain serta Adrenalin yang sudah dimasukkan
dalam spuit (untuk persiapan jika syok anafilaktik). Anestesi Spray
seperti etyl kloride terkadang juga diperlukan.

 Bahan :

1. Kassa steril secukupnya


2. Plester
3. Sofratule
4. Tempat sampah
5. Meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya dan kipas
angin, pencahayaan yang baik atau headlamp.

B. Petugas yang melaksanakan;


1. satu orang atau lebih
C. Prosedur/langkah-langkah;
1. Siapkan terlebih dahulu surat persetujuan tindakan (meskipun masih
belum lazim dilakukan).Hal ini bertujuan untuk mencegah tuntutan
yang tidak wajar dikemudian hari.
2. Mencuci tangan: bersihkan tangan dengan alkohol sebelum dan
sesudah melakukan sirkumsisi.
3. Pasanglah sarung tangan steril sesuai dengan ukuran tangan.
4. Bersihkan daerah genitalia dengan povidone iodine,dimulai dari
tengah antara pubis dan umbilicus,kemudian melingkar pangkal penis
sampai ke ujung penis.
5. Lakukan pula hal yang sama dengan menggunakan alkohol 70%.
6. Daerah genitalia yang telah dibersihkan ditutup dengan duk bolong.
7. Siapkan lidokain dalam spuit dengan jarum yang tajam.
8. Periksa apakah ada udara dalam tabung spuit.
9. Raba pangkal penis, yaitu batas antara batang penis dengan kulit
abdomen.
10. Suntikkan lidokain secara subkutan sampai kulit menggelembung
2/2
untuk mengurangi rasa nyeri bila jarum terlepas dari kulit dan
6. Diagram Alir Menyiapkan alat dan
bahan dalam bak Memberi tahu maksud
Cuci Tangan
instrumen steril tindakan kepada pasien

Bersihkan daerah
genetalia dengan gunakan sarung tangan steril Mengatur posisi
povidone iodine dan
pasien
alkohol
Tutup dengan duk lobang Tutup dengan duk lobang Lakukan
penganastesian

Jahit luka Potong preputium penis

Bersihkan luka balut


Cuci tangan
dengan kasa serta beri
antibiotik

7. Hal-hal yang a. Bersihkan sisa darah pada luka dengan menggunakan natrium
perlu diper- klorida.
hatikan b. Luka yang sudah dijahit dibalut dengan kasa yang sudah diberi
salep antibiotik atau sejenisnya.
c. Pembalutan luka jangan terlalu keras atau terlalu longgar dan
jangan sampai menutupi oroficium urethrae.
d. Beri antibiotik bila perlu dan beri analgetik.
Dinasehati agar jangan sampai terkena kotoran dan ketika buang
air kecil jangan sampai mengenai kasanya.

8. Unit terkait Klinik Umum, UGD,


9. Dokumen Rekam medis

3/2
Terkait 2. Catatan tindakan
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

SIRKUMSISI

No. Dokumen :

No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal Terbit :
TILIK
Halaman :

UPTD YAPETSON,SKM,M.Si
PUSKESMAS
BAMBULUNG NIP. 19710625 199011 1 001

Unit : ………………………………………………………………

Nama Petugas : ………………………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………………………………

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
berlaku

1. Apakah petugas terlebih dahulu memberikan sapa salam


terlebih dahulu terhadap pasien
2. Apakah petugas terlebih dahulu menanyakan terlebih dahulu
maksud dan tujuan kedatangan pasien
3. Apakah petugas terlebih dahulu menjelaskan prosedur
tindakan yang akan dilakukan
4. Apakah Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan
tindakan sirkumsisi
5. Apakah Petugas melakukan cuci tangan sesudah melakukan

4/2
tindakan sirkumsisi
Jumlah

Compliance rate (CR) : ……………..%

Bambulung,…………..,…………..

Pelaksana / auditor

……………………………………...............

NIP.

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO TIMUR


DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS BAMBULUNG


Alamat : Jl. Bambulung Tuyau RT.VII RW.III Bambulung, Kec. Pematang Karau 73653
Email : UPTDpuskesmasbambulung@gmail.com
Puskesmasblg745@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BAMBULUNG

NOMOR :

TENTANG TENTANG SIRKUMSISI


KEPALA UPTD PUSKESMAS BAMBULUNG

Menimbang : a. Bahwa sirkumsisi adalah merupakan salah satu tindakan


asuhan keperawatan kepada pasien.
b. Bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, tenaga
Kesehatan wajib melaksanakan pemberian tindakan asuhan
keperawatan sirkumsisi kepada pasien.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bambulung
tentang sirkumsisi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999


tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42);

5/2
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Kesehatan

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BAMBULUNG


TENTANG SIRKUMSISI.

Pertama : Semua tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Bambulung


mempunyai kewajiban untuk melakukan upaya layanan
sirkumsisi. Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan
sirkumsisi
Kedua :
Setiap tenaga kesehatan harus memperhatikan keselamatan
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Ketiga :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Bambulung,.................................2019
Kepala UPTD Puskesmas Bambulung

Ns,NELWAN ADRIUS, S.Kep


NIP. 19750506 199603 1 004

6/2

Anda mungkin juga menyukai