Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Supervisi
Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa inggris “supervision” yang
berarti pengawasan/ kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan
supervisi disebut supervisor. Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan
kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan kurikulum dalam
usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
Supervisi secara etimologi berasal dari kata "super" dan "visi" yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari
atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktifitas, kreativitas, dan
kinerja bawahan. Terdapat beberapa istilah yang hampir sama dengan
supervisi, bahkan dalam pelaksanaannya istilah-istilah tersebut sering
digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut antara lain: pengawasan,
pemeriksaan, dan inspeksi. Pengawasan mengandung arti suatu kegiatan
untuk melakukan pengamatan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk melihat bagaimana kegiatan yang
dilaksanakan telah mencapai tujuan. Inspeksi dimaksudkan untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu
pekerjaan.
Ada beberapa ahli yang telah memberikan sumbangsih pemikirannya
tentang makna supervisi, diantaranya sebagai berikut :
a. Kimball Wiles merumuskan bahwa supervisi adalah sebagai bantuan
dalam pengembangan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
b. Harold P. Adams dan Frank G.Dickey merumuskan supervisi sebagai
pelayanan/ layanan khusus dibidang pengajaran dan perbaikannya
mengenai proses belajar-mengajar termasuk segala faktor dalam situasi
itu.
c. Thomas H.Briggs dan Josep Justman merumuskan supervisi sebagai
usaha yang sistematis dan terus menerus untuk mendorong dan
mengarahkan pertumbahan diri guru yang berkembang, secara lebih
efektif dalam membantu tercapainya tujuan pendidikaan dengan murid-
murid di bawah tanggung jawabnya.
Mulyasa, (2002:135), mendefinisikan supervisi sebagai segala usaha
pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan
lainnya, untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode-metode mengajar
serta evaluasi pengajaran. Sementara dalam Petunjuk Pelaksanaan Supervisi
Pendidikan di Sekolah, supervisi diartikan sebagai bantuan yang diberikan
kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik (Depdikbud, 2001:7). Sedangkan Pidarta memandang
supervisi sebagai kegiatan membina atau membimbing guru agar bekerja
dengan betul dalam mendidik dan mengajar siswanya (Pidarta 1992:99).
1. Diantara beberapa definisi supervisi di atas terdapat beberapa kesamaan
yaitu: merupakan suatu proses pemberian bantuan, pengarahan, dan
pembinaan.
2. Pengajaran ditujukan kepada guru-guru.
3. Bukan mencari kesalahan bawahan.
4. Diberikan untuk membantu meningkatkan dan memperbaiki kemampuan
guru dalam pengajaran.
5. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
Soetopo (Masaong, 2010:3) supervisi pembelajaran sebagai usaha
menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing pertumbuhan guru-guru di
sekolah, baik secara individu maupun kelompok, dengan tenggang rasa dan
tindakan-tindakan pedagogis yang efektif sehingga mereka lebih mampu
menstimulasi dan membimbing sehingga siswa lebih mampu berpartisipasi
dalam masyarakat yang demokratis.
B. Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Masaong (2011:18), Supervisi pendidikan berfungsi untuk
memperbaiki situasi pembelajaran melalui pembinaan profesionalisme guru.
Briggs (dalam Sahertian,1986:25) menyebutkan fungsi supervisi sebagai
upaya mengkoordinir, menstimulir dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru.
Sedangkan menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah. Usaha-usaha sekolah meliputi:
a. Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran
menurut pandanga-nnya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang
bersifat individu tersebut perlu di koordinasi. Itulah fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan
atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang
tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan setiap guru ingin bertumbuh
dalam jabatan-nya. Oleh karena itu, guru selalu belajar terus
menerus, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka
berusaha meningkatkan diri agar lebih baik. untuk itu, perlu ada
koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Kepemimpinan merupakan
suatu keterampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang
terus-menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan
memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki keteram-pilan dalam
kepemimpinan disekolah.
3. Memperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotivasi guru-
guru untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui
pengalaman baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya
pengetahuan mereka.
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif. Seorang supervisi harus
bisa memberi-kan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan
instruksi atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar
mengajar.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang
diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian
secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
6. Menganalisis situuasi belajar mengajar. Tujuan dari supervisi adalah
untuk memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi
pengalaman baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
supervisi befungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu
guru agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan
mengajar.
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan
tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-
guru.

Anda mungkin juga menyukai