Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi

Di susun:

MUH.JURAIS (1944041032)

MUH RAFLY HIDAYAT (1944042027)

KHAIR ANNISA (1944041008)

AYU LESTARY A (1944042042)

NATASYA SALSABILAH (1944041041)

DINDA DWI PURNAMA (1944041002)

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini manfaatnya untuk kami dan para pembaca semuanya.

Makalah tentang ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah narkoba ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Makassar, 18/9/2019

PENYUSUN
Daftar Isi
Halaman Judul........................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB I Pendahuluan................................................................................................
i. Latar Belakang
ii. Rumusan Masalah
iii. Tujuan
iv. Manfaat
BAB II Pembahasan...............................................................................................
Arti dan Makna Demokrasi....................................................................................
Jenis-Jenis Demokrasi............................................................................................
Nilai-Nilai Demokrasi............................................................................................
Pendidikan Demokrasi............................................................................................
Demokrasi di Indonesia..........................................................................................
BAB III Penutup.....................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................................
Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan yang bertahan mulai dari era reformasi
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
kekurangan dan tantangan disana sini. Demokrasi saat ini merupakan suatu model
pemerintahan yang banyak diperbincangkan dan digunakan oleh negara-negara di
seluruh dunia. Banyak negara menganggap bahwa demokrasi merupakan sistem
yang paling baik untuk digunakan oleh negara dalam konteks kekinian, karena
mendasarkan segala aspek berdasarkan suara rakyat. Selain itu, demokrasi sebagai
sebuah sistem amat sarat nilai seperti (a) kemandirian, (b) toleransi terhadap
pendapat, kepentingan dan bentuk kehidupan yang berbeda, dan (c)
mengembangkan kemampuan untuk memahami budaya berselisih secara
demokratis dengan bertindak sebagai pembicara dan pendengar yang baik. Karena
itu, fokus dari sebuah masyarakat demokratis adalah adanya tanggungjawab
terhadap diri sendiri.

Demokrasi sebenarnya tidak hanya dapat dipahami sebagai prinsip


penyelenggaraan pemerintahan saja, akan tetapi lebih daripada itu terdapat
sejumlah nilai positif untuk mendukung terciptanya masyarakat yang aman,
tenteram, adil dan sejahtera. Sebagaimana kita ketahui bahwa secara filosofis
demokrasi mengedepankan suara rakyat dalam menentukan setiap kebijakan
negara. Berdasar pada filsafat demokrasi, maka segala aspek kehidupan amat
bergantung dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kehendak rakyat bukan
kehendak individu yang bertindak sebagai penguasa.

Pengejawantahan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara tidak selamanya berjalan mulus dan tanpa cela, dalam
arti bahwa selalu ada kelemahan yang melekat pada sebuah sistem yang
diciptakan dan diterapkan. Maka dari itu, perlu adanay suatu pendidikann yang
diberikan kepada masyarakat mengenai apa itu demokrasi agar nilai-nilai
demokrasi itu dapat berjalan dengan baik. Salah satu caranya adalah melalui
pendidikan demokrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Ada berapa jenis-jenis demokrasi?
3. Apa sajakah nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi?
4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
5. Bagaimana sistem pendidikan demikrasi di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi
3. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi
4. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia
5. Untuk mengetahui sistem pendidikan demokrasi di Indonesia
D. Manfaat
Pembuatan makalah mengenai demokrasi dan pendidikan
demokrasi ini di harapkan bisa memberikan pemahaman bagi kita
semua,khususnya bagi kami pelajar yang sedang melakukan
kegiatan

BAB II
PEMBAHASAN
1. Arti dan Makna Demokrasi

Demokrasi berasal dari kata Yunani, yaitu demos dan kratos. Demos artinys rakyat
dan krates berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi artinya pemerintah rakyat, yaitu
pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.

Istilah demokrasi pertama dipakai di Yunani kuno, khususnya di kota


Athena, untuk menunjukkan sistem pemerintahan yang berlaku di sana. Kota-
kota di daerah Yunani pada waktu itu merupakan kota kecil. Penduduknya tidak
begitu banyak sehingga mudah dikumpulkan oleh pemerintah dalam suatu rapat
untuk bermusyawarah. Dalam rapat itu diambil keputusan bersama mengenai
garis-garis besar kebijaksanaan pemerintah yang akan dilaksanakan dan segala
permasalahan mengenai kemasyarakatan.

Istilah demokrasi yang berarti pemerintah rakyat itu, sesudah zaman


Yunani Kuno, tidak disebut lagi. Baru setelah meletusnya Revolusi Amerit. dan
Revolusi Prancis, istilah demokrasi muncul kembali sebagai lawan sistem
pemerintahan yang absolut (monarki mutlak), yang menguasai pemerintahan di
dunia Barat sebelumnya.

Di dalam kenyataannya, demokrasi dalam arti sistem pemerintahan yang


baru ini mempunyai arti yang luas, yaitu sebagai berikut.

a) Mula-mula demokrasi berarti politik yang mencakup pengertian tentang


pengakuan hak-hak asasi manusia, seperti hak kemerdekaan pers, hak
bermusyawarah, serta hak memilih dan dipilih untuk badan-badan
perwakilan.

b) Kemudian, digunakan istilah demokrasi dalam arti luas, yang selain


meliputi sistem politik, juga mencakup sistem ekonomi dan sistem sosial.

Dengan demikian, demokrasi dalam arti luas, selain mencakup pengertian


demokrasi pemerintahan, juga meliputi demokrasi ekonomi dan sosial. Namun,
pengertian demokrasi yang paling banyak dibahas dari dahulu sampai sekarang
ialah demokrasi pemerintahan.

Landasan pokok atau gagasan dasar suatu pengakuan hakikat manusia, yaitu
bahwa pada dasarnya manusia itu mempunyai kemampuan yang sama dalam
hubungannya antara yang satu dan yang lain. Berdasarkan gagasan dasar itu, dapat
ditarik dua buah asas pemerintah demokrasi ialah pokok, yaitu:

a) Pengakuan partisipasi di dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-


wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara bebas dan rahasia;

b) Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya tindakan Pemerintah


untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

2. Jenis-Jenis Demokrasi

Pada bagian ini, Anda akan diperkenalkan lebih jauh tentang demokrasi sehingga
Anda akan lebih jelas mengenai letak kedudukan demokrasi langsung/tidak
langsung, demokrasi Pancasila, dan seterusnya.

a) Demokrasi, berdasarkan cara menyampaikan pendapat, terbagi menjadi


sebagai berikut.

1) Demokrasi langsung. Dalam demokrasi langsung, rakyat


diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
menjalankan kebijakan pemerintahan.

2) Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi


ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya
melalui pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat
keputusan politik. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil
rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

3) Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari


rakyat. Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi
langsung dengan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya
untuk duduk di dalam lembaga perwakilan rakyat, tetapi wakil
rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui
referendum dan inisiatif rakyat. Demokrasi ini antara lain
dijalankan di Swiss Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan
referendum? Referendum adalah pemungutan suara untuk
mengetahui kehendak rakyat secara langsung

Referendum dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

1) Referendum wajib Referendum ini dilakukan ketika ada perubahan


atau pembentukan norma penting dan mendasar dalam UUD
(Konstitusi) atau UU vang sangat politis. UUD atau UU tersebut yang
telah dibuat oleh lembaga perwakilan rakyat dapat dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan rakyat melalui pemungutan suara
terbanyak. Jadi referendum ini dilaksanakan untuk meminta
persetujuan rakyat terhadap hal yang dianggap sangat penting atau
mendasar.

2) Referendum tidak wajib Referendum ini dilaksanakan jika dalam


waktu tertentu setelah rancangan undang-undang diumumkan,
sejumlah rakyat mengusulkan diadakan referendum. Jika dalam waktu
tertentu tidak ada permintaan dari rakyat, rancangan undang-undang
itu dapat menjadi undang- undang yang bersifat tetap.

3) Referendum konsultatif Referendum ini hanya sebatas meminta


persetujuan saja. Karena rakvat tidak mengerti permasalahannya,
pemerintah meminta pertimbangan pada ahli bidang tertentu yang
berkaitan dengan permasalahan tersebut. prioritasnya terdiri dari

b) Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau sebagai berikut.

1) Demokrasi formal Demokrasi ini secara hukum menempatkan


semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik,
tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan
yang luas sehingga demokrasi ini disebut juga Demokrasi Liberal.

2) Demokrasi Material Demokrasi material memandang manusia


mempunyai kesamaan dalam bidang sosial-ekonomi sehingga
persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi
semacam ini dikembangkan di negara sosialis-komunis.

3) Demokrasi Campuran Demokrasi ini merupakan campuran dari


kedua demokrasi tersebut di atas. Demokrasi ini berupaya
menciptakan ke- sejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan derajat dan hak setiap orang

c) Berdasarkan prinsip ideologi, demokrasi dibagi dalam sebagai berikut:

1) Demokrasi Liberal Demokrasi ini memberikan kebebasan yang


luas pada individu. Campur tangan pemerintah diminimalkan,
bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang pemerintah terhadap
wargany dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi
(hukum dasar).

2) Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar Demokrasi ini bertujuan


menyejahterakan rakyat. Negara ya dibentuk tidak mengenal
perebedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan
dalam hukum dan politik.

d) Berdasarkan wewenang dan hubungan antaralat kelengkapan negara,


demokrasi dibagi menjadi berikut ini.

1) Demokrasi sistem parlementer Ciri-ciri pemerintahan parlementer,


antara lain sebagai berikur DPR lebih kuat dari pemerintah.

a.DPR lebih kuat dari pemerintah.

b. Menteri bertanggung jawab pada DPR.


a.Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan
politik anggota parlemen.

b. Kedudukan kepala negara sebagai simbol tidak


dapat diganggu gugat.

2) Demokrasi sistem pemisahan/pembagian kekuasaan (presidensial)


Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial
adalah sebagai berikut.

a. Negara dikepalai Presiden.

b. Kekuasaan eksekutif Presiden dijalankan berdasarkan


kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat melalui badan
perwakilan.

c. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan


memberhentikan menteri

d. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan


kepada presiden.

e. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai


lembaga negara dan tidak dapat saling membubarkan

3. Nilai – Nilai Demokrasi


Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Mengutip pendapatnya
Zamroni dalam Winarno (2007: 98), nilai-nilai demokrasi meliputi :
1) Toleransi.
Bersikap toleran artinya bersikap menenggang
(menghargai,membiarkan dan membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan,kepercayaan, kebiasaan kelakuan dan sebagainya) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. Dalam mayarakat
demokratis seorang berhak memiliki pandangannya sendiri, tetapi ia
akan memegang teguh pendiriannya itu dengan cara yang
toleranterhadap pandangan orang lain yang berbeda atau bahkan
bertentangan dengan pendirianya. Sebagai nilai, toleransi dapat
mendorong tumbuhnya sikap toleran terhadap keanekaragamaan, sikap
saling percaya dan kesediaan untuk bekerjasama antarpihak yang
berbeda-beda keyakinan, prinsip,pandangan dan kepentingan.
2) Kebebasan mengemukakan pendapat.
Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan
pendapat,pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan
fisik,psikis, atau pembatasan yang bertentangan dengan tujuan
pengaturan tentan kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum. Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di muka
umum berhak untuk mengeluarkan pikiran secara bebas dan
memperoleh perlindungan hukum. Dengan demikian, orang bebas
mengeluarkan pendapat tetapi perlu pengaturan dalam mengeluarkan
pendapat tersebut agar tidak menimbulkan konflik yang
berkepanjangan antar-anggota masyarakat.
3) Menghormati perbedaan pendapat.
Warga negara yang menyampaikan pendapatnya di muka umum
berhak untuk mengeluarkan pikiran secara bebas dan orang lain harus
bisa menghormati perbedaan pendapat orang tersebut.
4) Memahami keanekaragaman dalam masyarakat.
Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan
masyarakat yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang
memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini
dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Oleh karena itu kita
harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman
budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak
diambil oleh bangsa lain.
5) Terbuka dan komunikasi.
Demokrasi termasuk bersikap setara pada sesama warga ataupun
terbuka terhadap kritik, masukan, dan perbedaan pendapat, bukanlah
sekadar sebuah keputusan politik, apalagi kemauan pribadi perorangan
belaka. Demokrasi adalah sebuah proses panjang kebiasaan dan
pembiasaan bersama yang terus-menerus. Demokrasi pada dasarnya
adalah sebuah kepercayaan akan kebijakan orang banyak. Jauh dalam
lubuknya, lebih dari sekadar kepercayaannya akan kebebasan sebagai
fitrah manusia, demokrasi adalah haluan yang berusaha menempatkan
kesetaraan manusia di atas segalanya.
6) Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan.
Setiap manusia mempunyai hak yakni hak dasar yang dimiliki manusia
sejak lahir sebagai kodrat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
yang wajib untuk dilindungi dan dihargai oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat
dan martabat manusia. Pengakuan bahwa semua manusia memiliki
harkat dan martabat yang sama, dengan tidak membeda-bedakan baik
atas jenis kelamin, agama, suku.
7) Percaya diri.
Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap
sanggup berdiri sndiri, sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari
pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri
maupun orang lain menilai kita.sehingga kita mampu menghadapi
situasi apapun. Individu yang mempunyai rasa percaya diri adalah
mengatur dirinya sendiri,dapat mengarahkan,mengambil
inisiatif,memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri,dan
dapat melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri.
8) Tidak menggantungkan pada orang lain.
Kekuasaan yang diberikan rakyat melalui satu proses demokratis dan
dilaksanakan secara benar bersifat mengikat semua warga. Tetapi
warga tetap memiliki kewenangan untuk melakukan kontrol atas
penyelenggaraan kekuasaan. Hal ini hanya dapat tercapai apabila
semua orang yang terlibat Di dalam aksi massa itu adalah warga yang
berpikir mandiri dan serius. Rakyat yang menjadi pendukung utama
demokrasi adalah rakyat yang madani, yang mandiri dalam
pemikirannya. Dia mesti menjadi orang yang mengetahui apa yang
dilakukannya dan mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatannya.
9) Saling menghargai.
Salah satu sifat yang mesti diwujuddkan dalam kehidupan sehari-hari
ialah saling menghargai kepada sesama manusia dengan berlaku
sopan,tawadhu, tasamuh, muru‟ah (menjaga harga diri), pemaaf,
menepati janji, berlaku „adil dan lain- lain. sebagainya. Harga
menghargai ditengah pergaulan hidup, setiap anggota masyarakat
mempunyai tanggung jawab moral untuk mempertahankan dan
mewujudkan citra baik dalam masyarakat dengan menampakkan tutur
kata, sikap dan tingkah laku, cara berpakaian, cara bergaul, lebih bagus
daripada orang lain.
10) Mampu mengekang diri.
Dengan kemampuan mengekang diri, maka hidup akan lebih tertata,
dan lebih memungkinkan baginya mencapai sukses. Sebagai orang
yang mampu mengekang diri, maka ia akan: Pertama, membangun
komitmen yang kuat untuk tidak berpikir, bertindak, bersikap, dan
berperilaku yang bertentangan dengan firman Allah SWT. Kedua,
karena Allah SWT juga memerintahkan agar setiap manusia mampu
memberi manfaat optimal bagi lingkungannya, maka ia berkomitmen
untuk menjadikan pikiran,sikap, tindakan, dan perilakunya bermanfaat
optimal bagi lingkungannya. Ketiga, ia bersungguh-sungguh
mewujudkan komitmennya agar ia dapat mewujudkan komitmennya.
11) Kebersamaan.
Manusia adl makhluk sosial yang tdk bisa hidup sendiri. Manusia
membutuhkan kebersamaan dlm kehidupannya. Tuhan menciptakan
manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yang
kuat ada yang lemah ada yang kaya ada yang miskin dan seterusnya.
Demikian pula Tuhan ciptakan manusia dengan keahlian dan
kepandaian yang berbeda-beda pula. Semua itu adalah dalam rangka
saling memberi dan saling mengambil manfaat.
12) Keseimbangan
Satu hal yang juga hampir boleh dikatakan tidak dapat lepas dari diri
kita adalah kenyataan bahwa kita juga menjadi bagian dari kelompok
kemasyarakatan dimanapun lingkungan kita berada, otomatis semua
orang mempunyai fungsi dan peran sosialnya masing-masing dalam
struktur kemasyarakatan tersebut, walau sekecil apapun peranan
tersebut. Kehidupan masyarakat yang seimbang dapat dibayangka
sebagai kehidupan masyarakat yang tumbuh secara bebas dan positif,
penuh dengan variasi dan dinamikanya dalam suatu keteraturan uang
serasi dan harmonis.

4. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di


bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan
Indonesia, yaitu:
1. Demokrasi Parlementer (liberal)

Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode


pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan pada bertakunya Konstitusi Republik
Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yuridis
resmi berakhir pada tanggal 5 Juti 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembal
UUD 1945.Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan
politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahan
tidak dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan
pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik yang ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin
Mengapa lahir demokrasi terpimpin?, yaitu lahir dari keinsyafan,
kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik
demokrasi parlementer (liberal) yang melahirikan terpecahnya masyarakat, baik
dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.

Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat


mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan
ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante
tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain;

 Demokrasi terpimpin bukanlah dictator


 Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok
dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa
Indonesia
 Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala
soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi
bidang politik, ekonomi, dan social
 Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin
adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan.
 Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat
dan yang membangun diharuskan dalam demokrasi
terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak


bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indoesia.
Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan
sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan nilai-riilai Pancasila,
UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak pada presiden,
juga karena kelemahan legislative sebagai patner dan pengontrol eksekutiI serta
situasi social poltik yang tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru


Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-
hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha
Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilal-
nilal kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin
persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam menyelesaian
masalah bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social.
Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat
kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.

Mengapa lahir demokrasi Pancasila? Munculnya demokrsi Pancasila


adalah adanya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami oleh
bangsa Indonesia pada berlakunya demokrsi parlementer dan demokrasi
terpimpin. Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok doterapkan diindonesia
yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong royong.

Sejak lahirnya orde baru di Indonesia diberlakukan demokrasi Pancasila


sampai saat ini. Meskipun demojrasi ini tidak bertentangan dengan prinsip
demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang dijalankan pada masa
orde baru masih terdapat berbagai peyimpangan yang tidak ejalan dengan ciri dan
prinsip demokrasi pancasila, diantaranya:

1) Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan adil


2) Penegakkan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
3) Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri
karena para hakim adalah anggota PNS Departemen
Kehakiman
4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
5) System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah
6) Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme
7) Menteri-menteri dan Gubernur di angkat menjadi anggota
MPR
4. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
demokrasi pancasila. Namun perbedaanya terletak pada aturan pelaksanaan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi,
terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila dari masa orde
baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu :

 Pemilihan umum lebih demokratis


 Partai politik lebih mandiri
 Lembaga demokrasi lebih berfungsi
 Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara)
masing-masing bersifat otonom penuh.

Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang


dibuat be\rdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih
mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas
mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemeritah Negara Republik
Indonesia berdasarkan konstitusi.

Demokrasi pancasila hanya akan dapat dilaksanakandengan baik apabila


nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-
nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.
Catatan penting : kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman orde baru, bukan
berasal dari konsep dasar demokrasi pancasila, melainkan lebih kepada praktik
atau pelaksanaanya yang mengingkari keberadaan Demokrasi Pancasila

5. Pendidikan Demokrasi

Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh negara


dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara agar memahami,
menghayati, mengamalkan, dan mengembangkan konsep, prinsip, dan nilai
demokrasi sesuai dengan status dan eranya di masyarakat (Udin s. Winataputra,
2012).

Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga masyarakat untuk


berperilaku dan bertindak demokratis, melaui aktifitas yang menamakan pada
generasi muda akan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi.
Pengetahuan dan kesadaran akan nilai demokrasi itu meliputi tiga hal. Pertama,
kesadaran bahwa demo-krasi adalah pola kehidupan yang paling menjamin hak-
hak warga masyarakat itu sendiri, demokrasi adalah pilihan yang terbaik diantara
yang buruk tentang pola hidup bernegara. Kedua, demokrasi adalah sebuah
learning proses yang lama dan tidak sekedar meniru dari masyarakat lain. Ketiga,
kelangsunagn demikrai tergantung pada keberhasilan mentranspormasikan nilai-
nilai demokrasi pada masya-rakat (Zamroni, 2001).

Pada tahap selanjutnya, pendidikan demokrasi akan menghasilakan


masyarakat yang mendukdung sistem politik yang demokratis. Sistem politik
demokratis kan langgeng apabila di dukung oleh masyrakat demokratis, yaitu
masyarakat yang berlandasan pada nilai-nilai demokrasi serta berpastisipasi aktif
mendukung kelangsungan pemerintahan demokrasi di negaranya.

Aspek-aspek yang terkandung dalam demokrasi:


1. Formal, partisipasi rakyat dalam kehidupan bernegara dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan rakayat seprti
DPRD kabupaten atau kota, DPR RI, dan oraganisasi-
organisasi serta partai politk lainya.
2. Material, dalam demokrasi tetap menjamin tegaknya hak-hak
asasi manusia, terpeliharanya hak-hak warga negara dan
masyarakat.
3. Kaidah, kaitan negara dengan rakyat dibatasi aturan yang
terkandung dalam UUD 1954. Dengan demikian pemerintah
tidak akan berbuat sewenang-wenang terhadap rakyatnya serta
warga negaranya.
4. Tujuan, penetepan tujuan negara sangat penting karena arah
dan tutjuan demokrasi adalah untuk mencapai tujuan negara,
yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
5. Organisasi, demokrasi juga menetapakan struktur organisasi
mulai dari pusat sampai daerah-daerah.
6. Semanagat, semangat itu adalah nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi negara yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan demokrasi merupakan suatu proses untuk melaksanakan


demokrasi yang benar, sehingga sasaran yang kan dicapai adalah mengajak warga
negara, terutam mahasiswa pada umumnya untuk melaksanakan pendidikan itu
secara baik dan benar.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat (governmen of the people, by tehe people and for the
people). Hal ini merupakan pengertian demoraksi yang paling populer dari
pengertian yang ada.
Istilah demokrasi pertama kali dipakai di Yunani kuno, khusunya di
kota Arthea, untuk menunjukaan sisitem pemerintahan yang berlaku
disana. Kota-kota didaerah Yunani pada waktu itu merupakan kota kecil.
Penduduknya tidak begitu banyak sehingga mudah dikumpulakn oleh
pemerintah dalam satu rapat untuk musyawarah. Dalam rapat itu diambil
keputusan bersama mengenai garis-garis besar kebijaksanaan pemerintah
yang akan dilaksanakan dan segala permasalahan mengenai
kemasyarakatan. Demokrasi mempunyai jenis yang banyak dan juga
mempunyai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagaimana yang
saya jelaskan diatas tersebuat. Sehingga demokrasi sangatlah penting
urntuk di terapkan di indonesia sebagai wujud kesejahteraan bangsa dan
warga neganya.
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan oleh
negara dan masyarakat untuk memfaisilitasi individu warga negara agar
memahami, menhayati, mengamalkan, dan mengembangkan konsep,
prinsip, dan nilai demokrasi sesuai dengan setatus dan eranya di
masyarakat.
Di negara indonesia pernah melaksankan tiga demokrasi, diantanya
adalah demokrasi parlemnter, demokrasi pancasila terpimpin, dan
demokrasi pancasila.
B. Saran
Dari pembahsan mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi
diharapakan bagi semuanya untuk lebih memhami lebih dalam mengenai
hal ini, karena dalam pemhasan demokrasi ini banyak sekali jenis-jesnis
dan nilai yang terkandung di dalamnya sehingga, ditakutkan ada sebuah
kesalah pahaman yang akan mengakibatkan suatu hal yang fatal.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, 2011. (http://www.adipedia.com/2011/04/perkembangan-demokrasi-di-

indonesia.html?=1) diakses pada tanggal 17 September 2019

Erwin, Muhammad.2017. Pendidikan Kewarganegaraa Republik Indonesia(Edisi


Revisi). Bandung: PT. Refika Aditama.

Herdiwanto. H, Hamdayama. J. 2010. Cerdas,Kritis, dan Aktif Berwarganegara.


Jakarta:ERLANGGA

Winarno.2014. Pradigma Baru Pendidikan Kewarga Negaraan. Jakarta: PT. Bumi


Aksara.

Krisiyanto, 2009 (http://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalahperkembangan-


demokrasi-di-indonesia.html) diakses pada tanggal 18 September 2019

Wikipedia, 2013 (http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html) Diakses pada


tanggal 18 September 2019

Anda mungkin juga menyukai