Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nurul Aulia Putri

NIM: D1011181056

Perubahan Iklim
Aktivitas manusia adalah penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Awal mulanya
semenjak awal Revolusi Industri, dimana orang-orang membakar bahan bakar fosil dan
mengubah lahan hutan menjadi pertanian. Membakar bahan bakar fosil seperti batubara,
minyak bumi, dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi. Selama bertahun-
tahun, orang-orang telah melepaskan CO2 ke atmosfer. Hal ini disebut Efek Rumah Kaca
(Greenhouse Effect) yang sering dianggap sebagai membesarnya lapisan, sehingga suhu di
bumi menjadi sangat panas dan dingin ketika musimnya tiba.

Pendinginan dari aerosol sulfat di atmosfer, mengimbangi sebagian pemanasan dari zat lain.
Beberapa gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O),
chlorofluorokarbon (CFC) dan uap air (H2O) sudah mencapai tingkat yang membahayakan
iklim bumi karena gas tersebut akan tinggal di atmosfer dalam jangka waktu yang lama.

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam kondisi cuaca yang diidentifikasi
oleh perubahan suhu, curah hujan, angin, dan indikator lainnya. Perubahan iklim bervariasi
pada setiap waktunya. Namun, keadaan jangka panjang dan suhu diatur oleh keseimbangan
antara energi yang masuk dan keluar, yang menentukan keseimbangan energi bumi. Setiap
faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat berdampak pada perubahan iklim. Faktor-
faktor yang menyebabkan perubahan iklim dibagi menjadi dua, faktor alami dan faktor
akibat aktivitas manusia.

Di dalam Laporan NASA Penilaian Kelima, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim,
sekelompok 1.300 pakar ilmiah dari seluruh dunia di bawah naungan PBB menyimpulkan
dalam 50 tahun terakhir, 95% aktivitas manusia menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di
bumi. Hal inilah yang disebut sebagai Pemanasan Global (Global Warming), diperkirakan
suhu permukaan global akan naik 0,3-1,7◦ C dalam skenario emisi terendah dan 2,6 – 4,8◦ C
dalam skenario emisi tertinggi. Karena pemanasan global, gletser mencair yang
menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Ketika permukaan air laut naik, orang-orang
yang tinggal di daerah dataran rendah akan terkena dampaknya. Peningkatan air laut banyak
menimbulkan dampak merugikan, ketika permukaan air laut naik, air akan menenggelamkan
tanaman dan menyebabkan beberapa di antaranya mati. Ketika mereka mati, hewan
kehilangan sumber makanan utamanya, dan manusia akan kehilangan dua sumber makanan,
tumbuhan dan hewan. Dengan kata lain, seluruh rantai makanan akan terpengaruh jika tidak
ada yang dilakukan oleh manusia.
Peningkatan suhu global mungkin tampak kecil, tetapi kenaikan suhu ini berarti perubahan
besar bagi iklim dunia. Karena jumlah energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu
dunia, walaupun sedikit, sangat besar. Banyak akibat yang disebabkan dari pemanasan
global, yaitu :

1. Suhu bumi menjadi lebih panas

2015 adalah tahun terpanas. Dalam beberapa tahun terakhir, rekor telah dipecahkan
untuk gelombang panas terpanjang dan Biro Meteorolgi telah memperkirakan suhu
hingga 54◦ C

2. Naiknya Permukaan Air Laut

Peningkatan suhu lautan adalah gletser dan lapisan es yang mencair. Es yang mencair
meningkatkan volume air di lautan (meningkat 3.2 mm/tahun). Temperatur yang
lebih hangat juga menghasilkan ekspansi massa air, yang menyebabkan permukaan
air laut naik, dan mengancam pulau-pulau dataran rendah dan kota-kota pesisir

3. Terjadi Kejadian Akibat Cuaca Ekstrim

Peristiwa seperti kebakaran hutan, topan, kekeringan dan banjir sudah sering terjadi
di berbagai negara

4. Lautan Memanas dan Mengasamkan

Lautan telah menyerap sebagian besar panas dan karbon dioksia (CO 2) lebih banyak
dari udara yang membuat laut menjadi lebih hangat dan lebih asam. Air yang hangat
dapat memutihkan terumbu karang dan memicu badai yang lebih kuat. Keasaman
laut yang meningkat mengancam kerang-kerangan, termasuk krustasea kecil yang
tanpanya rantai makanan di laut akan runtuh

Para ilmuwan telah membuat kemajuan dalam pengamatan, teori, dan pemodelan sistem
iklim bumi dan kemajuan ini telah memungkinkan mereka untuk memprediksi perubahan
iklim mendatang. Beberapa masalah utama tidak memungkinkan perkiraan yang tepat
tentang bagaimana suhu global akan meningkat ke depan, karena mereka tidak dapat
memprediksi berapa banyak CO2 yang akan dipancarkan oleh aktivitas manusia. Akhirnya,
dalam rentang waktu yang akan datang, semua proyeksi model menunjukkan bahwa bumi
akan terus menjadi hangat jika tidak ada perubahan teknologi atau kebijakan untuk
mengurangi tren emisi.

Perubahan aktivitas manusia sangat diperlukan untuk meminimalkan jumlah gas rumah kaca
yang mencapai atmosfer yaitu dengan meningkatkan penggunaan energi bersih seperti
angin, gelombang pasang surut, dan energi matahari. Yang dibutuhkan saat ini adalah
ekonomi rendah karbon dengan penggunaan bahan fosil yang minimal. Kemudian, perlu
dibuat produksi energi yang lebih efisien karena sistem yang digunakan saat ini sangat boros.
Lalu, tranportasi perlu didesain kembali dengan meningkatkan cara kerja sistem.

Perubahan iklim adalah tantangan besar bagi planet ini, dan membutuhkan tindakan dalam
skala besar oleh semua tingkat pemerintahan dan bisnis, tetapi ada banyak hal yang dapat
dilakukan oleh manusia untuk mengurangi konsumsi energi.

Anda mungkin juga menyukai