PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,
perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia.
Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya
adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti
perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam rangka mengimplementasikan
pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap
Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang
langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang
memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci
harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-
langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang disusun di RPP dapat
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa sesuai deng
an bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
1
Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tertanggal 4 Mei 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, mengatur tentang berbagai kompetensi yang ha
rus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata
pelajaran (Depdiknas, 2007). Bagi guru pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SM
A), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional,
1
berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan perencanaan
pembelajaran secara memadai.
RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk
melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk
secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena
itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa
khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari
sistem evaluasi yang seharusnya.
RPP akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan materi standar, serta
mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang
hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian pengajar dapat mempertahankan
situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah
diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa RPP atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis,
seorang pengajar akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya.
Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang
lebih rinci dibandingkan seorang pengajar yang sudah berpengalaman.
2. Rumusan Masalah
2
3. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Hal yang sangat mendasar dari RPP Kurikulum 2013 ini adalah bahwa pendekatan
pembelajaran yang hendak dikembangkan harus menggambarkan sebuah proses
pembelajaran yang lebih mengedepankan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi
4
pengetahuan dan keterampilannya. Sementara guru lebih banyak menampilkan perannya
sebagai pembimbing dan fasilitator belajar siswa.
1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai kompetensi dasar.
2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis.
3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP itu sendiri harus berisi :
1. Identitas Mata Pelajaran
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Tujuan pembelajaran
5. Materi ajar
6. Alokasi waktu
7. Metode pembelajaran
8. Kegiatan pembelajaran
9. Penilaian hasil belajar
10. Sumber belajar
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP :
1. Mencantumkan identitas
identitas RPP terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester,dan Alokasi
Waktu/ Jumlah Pertemuan
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta didik dalam
menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas
dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
5
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir‐butir uraian sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar
dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indicator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan
dengan situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari setiap indicator, dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
8. Media Pembelajaran
Media hendaknya dipilih yang sesuai dengan metode pembelajaran yang akan digunakan.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik,
sehingga akan mempermudah untuk mencapai KD yang telah ditetapkan.
9. Kegiatan Pembelajaran
2.3 Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan
pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan
untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (pemberian appersepsi).
b. Inti
6
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik
melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian
dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
Dalam menuliskan kegiatan pembelajaran ini ada dua hal yang perlu di perhatikan dalam
kegiatan pembelajaran yaitu:
Tuliskan berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh pengajar maupunpeserta didik
selama proses pembelajaran yang akan dilakukan
Tuliskan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan Tahap Pembelajaran yaitu Pendahuluan,
Penyajian, dan Penutup. Porsi terbesar adalah tahap Penyajian,yaitu antara 80-90 % dari
keseluruhan kegiatan pembelajaran. Sedangkan Pendahuluan biasanya hanya membutuhkan 5
%, dan Penutup memerlukan 10-15 % dari keseluruhan waktu yang digunakan untuk
pembelajaran.
Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi.
11. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indicator
pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.
7
Istilah standar kompetensi tidak lagi dikenal pada kurikulum 2013 , namun muncul istilah
baru yaitu Kompetensi Inti.
Kompetensi inti adalah :
1. Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan kedalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
2. Kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui
pembelajaran.
Selain harus memperhatikan Rambu-rambu Penyusunan RPP Kurikulum 2013, penyusunan
RPP juga harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP sebagai berikut :
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5. Keterkaitan dan keterpaduan
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Setelah memperhatikan Tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013 dan prinsip-prinsip
penyusunan RPP kurikulum 2013, selanjutnya seorang guru harus memperhatikan langkah-
langkah penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibagi dalam 3 (tiga)
langkah besar, Kegiatan pendahuluan, Kegiatan inti dan Kegiatan penutup dengan rincian
sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
a.Motivasi
Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan diajarkan
b.Pemberian acuan
Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari
-Ajuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar
-Pembagian kelompok belajar
-Penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan rencana langkah
langkah pembelajaran
2. Kegiatan Inti
o Proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar
8
o Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik
o Menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran dengan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilaksanakan melalui aktifitas
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta.
3. Kegiatan Penutup
o Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan
o Pemberian tes atau tugas dan memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan diluar kelas, dirumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Indikator: __________________
C. Tujuan Pembelajaran
9
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
1. Pertemuan Kesatu:
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
3. Pedoman penskoran
10
2 Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata
pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat
oleh kompetensi inti tiap kelas
3 Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain
(sikap dan keterampilan berbahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar…
5 Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
6 Tematik untuk kelas I-III (belum integratif) Tematik integratif untuk kelas I-III
7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai
media pembelajaran mata pelajaran lain
8 Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge
9 Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata
pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
10 SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran
wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang
studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kurikulum tidak selamanya digunakan dalam sistem pendidikan ,akan tetapi akan ada
pengembangannya dalam upaya membawa pendidikan negara menjadi lebih maju, begitu
pula dalam pengembangan silabus dan rpp.Oleh karena itu seorang guru harus memiliki
pemahaman akan dasar kependidikan agar mampu terampil dalam menciptakan silabus dan
rpp yang efektif sesuai kurikulum yang digunakan agar tujuan dari pendidikan itu dapat
tercapai.
12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar.kemdiknas.go.id/panduan/panduan_buat_rpp.pdf
http://www.edisamsuri.com/2012/01/caramembuat-rpp.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-rencana-pelaksanaan-pembelajaran.html
https://pirdauslpmp.files.wordpress.com/.../format-silabus-dan-rpp2.pdf
13
RPP KURIKULUM 2013 TINGKAT SMP MATERI SISTEM EKSKRESI BAB
8
A. KOMPETENSI INTI
B. Kompetensi dasar
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1.1 1 Mengagumi keteraturan 1.1.1
dan Menerima perbedaan ciri-ciri fisik
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang teman dikelasnya sebagai mahluk
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan ciptaan Tuhan.
14
dalam ekosistem, dan peranan
1.1.2 Menyadari akan pentingnya
manusia dalam lingkungan serta keberadaan tumbuhan dalam
mewujudkannya dalam pengamalan lingkungan sekitar untuk
ajaran agama yang dianutnya. menyediakan nutrisi yang
diperlukan oleh mahluk hidup.
1.1.3 Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
1.1.4 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
terkait dengan sistem pencernaan
makanan.
1.2 2 Menunjukkan perilaku ilmiah
1.2.1 Melakukan
(memiliki rasa ingin tahu; obyektif; pengamatan/percobaan secara
jujur; teliti; cemat; tekun; hati-hati; jujur.
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
1.2.2 Melaporkan hasil pengamatan
kreatif; inovatif dan peduli secara teliti.
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
1.2.3 Menunjukkan perilaku jujur,
hari. cermat, tekun, hati-hati, dan
tanggung jawab
1.3 3 Menghargai kerja individu dan 1.3.1 Menunjukkan kerjasama dalam
kelompok dalam aktivitas sehari- kerja kelompok.
hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan
2.3 4 Menunjukkan perilaku bijaksana2.3.1
dan Menunjukkan perilaku disiplin
bertanggung jawab dalam aktivitas dan percaya diri dalam aktivitas
sehari-hari. sehari- hari
3.8 M
5 mendeskripsikan sistem ekskresi 3.8.1
pada menjelaskan organ penyusun
manusia dan hubungannya dengan sistem ekskresi manusia.
kesehatan. 3.8.2 menjeleskan fungsi sistem
ekskresi.
3.8.3 menjeleskan proses ekresi pada
15
paru-paru mausia.
3.8.4 Menyebutkan organ-organ
pernapasan pada manusia.
4.8 6 Melakukan percobaan untuk
4.8.1 Terampil melakukan penyelidikan
menemukan zat hasil ekskresi pada zat hasil ekskresi.
paru-paru manusia.
C. Indikator
1. Siswa mampu menjelaskan organ penyusun sistem ekskresi manusia
2. Siswa mampu menjelaskan fungsi sistem ekskresi
3. Siswa mampu menjelaskan proses ekresi pada paru-paru mausia
4. Siswa mampu melakukan percobaan untuk menemukan zat hasil ekskresi pada paru-paru
manusia
5. Siswa mendata contoh kelainan dan penyakit pada system eskresi yang biasa di jumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan saling mengamati ciri-ciri fisik teman (sesama jenis), peserta didik
dapat menerima perbedaan ciri-ciri fisik teman di kelasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2. Melalui kegiatan membandingkan ciri-ciri fisik yang dimilikinya dengan ciri-ciri fisik
teman di kelasnya, peserta didik dapat menerima dengan ikhlas ciri-ciri fisik yang dimiliki
sebagai karuni Tuhan.
3. Melalui kerja kelompok, peserta didik melakukan pengamatan/percobaan secara jujur,
4. Melalui kerja kelompok, peserta didik melaporkan hasil pengamatan/ percobaan secara
teliti.
5. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan dalam proses penciptaan organ-
organ mengetahui organ penyusun sistem ekskresi manusia serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki rasa ingin tahu dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan dan berdiskusi.
7. siswa mampu menjelaskan fungsi eksresi pada manusia
8. Siswa dapat siswa dapat mengetahui proses ekskresi pada manusia.
9. siswa dapat menyebutkan kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.
16
10. Setelah mempelajari materi, siswa mengetahui dan memahami sedikit tentang bagaimana
organ penyusun sistem ekskresi manusia Dengan mandiri siswa melakukan penyelidikan
ekskresi pada manusia.
11. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menemukan zat hasil ekskresi pada paru-paru
manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Sistem ekskresi pada manusia
2. Kelaianan dan penyakit ekskresi pada manusia
3. Usaha-usaha yang di lakukan untuk menjaga kesehatan organ sistem ekskresi.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi, Tanya jawab, game
3. Model Pembelajaran : Reciprocal Learning.
H. Strategi Pembelajaran
Motivasi
3. Guru memberi motivasi belajar 3. Siswa menjawab pertanyaan
17
sisa?” kemudian diikuti pertanyaan
lagi “berupa apa saja zat sisa yang
dikeluarkan?”
Pengetahuan prasyarat :
Mengetahui bahwa manusia
mengeluarkan zat sisa.
Mengetahui zat apa saja yang
dikeluarkan oleh tubuh
manusia.
2 Kegiatan inti 1. Membagi siswa menjadi 5-6 1. Siswa mengelompokkan diri 5 menit
kelompok menjadi beberapa kelompok
dengan tidak membedakan
teman.
2. Siswa mendengarkan dan
2. Guru memperkenalkan model
memahami penjelasan guru agar
reciprocal learning dan game yang
saat melakukan kegiatan bias
akan mereka gunakan dalam
berjalan sesuai degan arahan.
proses pembelajaran sehingga
siswa mengerti apa yang akan
mereka lakukan dalam
pembelajaran tersebut. 100 menit
3. Siswa menerima LKS dari guru
3. Guru membagikan LKS kelompok, secara berkelompok.
sesuai materi masing-masing.
4. Guru membimbing siswa dalam 4. Siswa berdiskusi sesuai
mengerjakan LKS langkah-langkah model
reciprocal learning yaitu
merangkum materi, membuat
pertanyaan sesuai materi yang
diringkasnya dan memprediksi
suatu permasalahan yang ada
pada topik yang ada pada LKS.
18
kelompok lain.
19
berakhir. lagi.
11. Guru menghitung perolehan
bintang yang didapatkan masing- 12. Setiap kelompok mendegar
masing kelompok dan menentukan pengarahan dari guru dan
kelompok terbaik pada saat game mencatat kira-kira materi yang
berlangsung. belum mereka pahami pada saat
pembelajaran berlangsung.
I. PENILAIAN
Metode dan bentuk instrumen
Metode Bentuk intrumen
1. Sikap Lembar pengamatan sikap
20
2. Penilaian kognitif Tes pilihan ganda dan essay
1. Penilaian Sikap
Pedoman Observasi Sikap Jujur
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran. Berilah
tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
N Skor
Aspek Pengamatan
No. 1 2 3 4
Tidak
1 nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan/tugas
Tidak
2 melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
Mengungkapkan
3 perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
Melaporkan
4 data atau informasi apa adanya
Mengakui
5 kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor
21
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir:
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan.
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
N Melakukan
Sikap yang diamati
No. Ya Tidak
Masuk
1 kelas tepat waktu
Mengumpulkan
2 tugas tepat waktu
22
Memakai
3 seragam sesuai tata tertib
Mengerjakan
4 tugas yang diberikan
Tertib
5 dalam mengikuti pembelajaran
Mengikuti
6 praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
Membawa
7 buku tulis sesuai mata pelajaran
Membawa
8 buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 8 maka skor akhir adalah:
23
N Skor
Aspek Pengamatan
No. 1 2 3 4
1Melaksanakan tugas individu dengan baik
2Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4Mengembalikan barang yang dipinjam
5Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
2. Penilaian Kognitif
Contoh Instrumen Penilaian
1. Penilaian aspek kognitif
Teknik penilaian Bentuk Instrumen Soal
Tes tertulis Tes Pilihan ganda 1. Berikut ini adalah alat ekskresi, kecuali:
a. ginjal
b. kulit
c. hati
d. usus besar
2. Berikut ini yang termasuk hasil ekskresi yang
dikeluarakan oleh paru-paru adalah…
a. O2
24
b. garam
c. uap air
d. CO
Skor =
25
Kerjasama dalam
Bersemangat
melakukan Kebersihan dalam
Bersegera belajar dan Bersegera
eksperimen untuk melakukan
membuka buku meyimak apa yang menyiapkan alat-
No Nama siswa mengamati hasil perconbaan ekskrsi
pelajaran. disampaikan oleh alat percobaan.
ekskresi pada paru- pada paru-paru
guru.
paru
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
26
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
A. KOMPETENSI DASAR
Pertemuan Kompetensi Dasar
1-6 3.5. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
4.5. Merencanakan dan melaksanan
menggolongkan protista berdasarkan pengamatan tentang ciri-ciri dan
ciri-ciri umum kelas dan peranya dalam peran protista dalam kehidupan dan
kehidupan melalui pengamatan secara menyajikan hasil pengamatan dalam
teliti dan sistematis bentuk model/ charta/ gambar.
7 Ulangan Harian
C. INDIKATOR:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip jamur
2. Mengklasifikasikan Protista mirip jamur
3. Menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
4. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip tumbuhan
5. Mengklasifikasikan Protista mirip tumbuhan
6. Menjelaskan peranan Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
27
7. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip hewan
8. Mengklasifikasikan Protista mirip hewan
9. Menjelaskan peranan Protista mirip hewan bagi kehidupan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I:
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi, serta
mengasosiasi peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip jamur
2. Mengklasifikasikan Protista mirip jamur
Pertemuan II:
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi, serta
mengasosiasi peserta didik dapat:
3. Menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
Pertemuan III:
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi, serta
mengasosiasi peserta didik dapat:
4. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip tumbuhan
5. Mengklasifikasikan Protista mirip tumbuhan
Pertemuan IV:
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi, serta
mengasosiasi peserta didik dapat:
6. Menjelaskan peran Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
Pertemuan V:
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi, serta
mengasosiasi peserta didik dapat:
7. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip hewan
8. Mengklasifikasikan Protista mirip hewan
Pertemuan VI:
28
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi, serta
mengasosiasi peserta didik dapat:
9. Menjelaskan peran Protista mirip hewan bagi kehidupan
Pertemuan VII:
Ulangan Harian
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Berbagai gambar contoh Protista yang ada di lingkungan
2. Berbagai produk makanan yang berbahan dasar Protista
Konsep
1. Pengertian kingdom Protista
2. Ciri-ciri umum kingdom Protista
3. Ciri-ciri Protozoa
4. Ciri-ciri Alga
5. Ciri-ciri Protista mirip jamur
Prinsip
1. Anggota kingdom Protista memiliki kemiripan dengan hewan, tumbuhan, dan jamur
2. Protista dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Protozoa (Protista mirip hewan, Alga (Protista
mirip tumbuhan), dan Protista mirip Jamur
3. Protista memiliki peran penting bagi kehidupan, ada beberapa yang menguntungkan dan
ada yang merugikan.
Prosedur
1. Langkah-langkah membuat habitat Protista mirip hewan
2. Langkah-langkah melakukan pengamatan Protista
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : saintifik
2. Metode pembelajaran : pengamatan
3. Model pemnelajaran : Discovery learning
29
G. SUMBER/ MEDIA PEMBELAJARAN
1. Alat/ media : air sawah, air kolam, mikroskop, preparat Protista, kaca benda, kaca penutup,
pipet, gambar Protista
2. Sumber : Buku pegangan guru dan buku pegangan siswa
30