Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KELOMPOK PENGANTAR EKONOMIKA

MAKALAH EKONOMI MIKRO

DOSEN PENGAMPU:
Riadi Budiman,S.T.,M.T.

DI SUSUN OLEH:
1. Agus D1061181001
2. Irwan Kurniawan D1061181003

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019
DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
1. Latar Belakang Masalah .................................................................................................................... 3
2. Tujuan ............................................................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................................................. 4
EKONOMI MIKRO .......................................................................................................................................... 4
1. Ilmu Ekonomi Mikro .......................................................................................................................... 4
1. Tinjauan umum ............................................................................................................................. 4
2. Asumsi dan definisi ....................................................................................................................... 4
3. Model operasi ............................................................................................................................... 5
4.Empat Jenia Kegagalan Pasar ............................................................................................................. 6
5.Biaya peluang ..................................................................................................................................... 7
6.Penerapan Ekonomi Mikro ................................................................................................................ 7
A. Analisis Biaya Pada Ekonomi Mikro dan Manfaatnya ....................................................................... 8
A. Hukum Pemerintah dan Hukum Penawaran .................................................................................. 16
B. Pengertian Pasar dan Jenisnya Pada Ekonomi Mikro ................................................................. 20
A. Industri Dalam Pandangan Ekonomi Mikro .................................................................................... 23
BAB III .......................................................................................................................................................... 26
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 26
Kesimpulan.............................................................................................................................................. 26
Saran ....................................................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 28
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

1. Latar Belakang Masalah

Dengan adanya mata kuliah Teori Ekonomi Mikro mahasiswa akan mampu
mengembangkan suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep perekonomian pasar,
seperti pemahaman tentang hakekat dan metode pembuatan keputusan yang dilakukan
oleh konsumen, produsen, dan pemerintah, dimana harus memilih antara sumberdaya
yang terbatas, beserta seluruh kendala yang ada. Berarti menyangkut analisis cara-
cara produsen mengorganisasikan bisnis, peranan serikat pekerja dalam pasar tenaga
kerja, peranan pajak dalam pilihan-pilihan ekonomi langsung, dan dampak regulasi
pemerintah pada keputusan produksi. Mahasiswa juga diharapkan akan mampu
menerapkan konsep dasar ekonomi pada situasi-situasi yang problematik. Adapun
salah satu dari tujuan ekonomi mikro yaitu menganalisis pasar serta mekanismenya
yang membentuk harga relatif terhadap produk dan jasa, serta alokasi dari sumber
terbatas antara banyaknya penggunaan alternatif. Pembahasan tentang elastisitas
produk dalam sistem pasar juga mendapatkan perhatian dalam mikro ekonomi.
Supaya bisa mencapai hal ini para mahasiswa memerlukan metodologi dasar
dan alat analisis yang diperlukan untuk memformulasikan keputusan-keputusan
ekonomi. Pada akhirnya mahasiswa akan mampu mengembangkan pemahaman yang
lebih baik mengenai peranan ilmu ekonomi (mikro) ke dalam lingkungan sosio-politik
kita secara lebih nyata.

2. Tujuan

Diharapkan mahasiswa dapat memahami apa yang ingin dicapai dalam bahasan
kali ini, diantaranya mengerti bagaimana pola kegiatan perekonomian, juga dapat
memahami tentang permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar. Di samping itu
pula diharapkan dapat mengerti dalam hal elastisitas permintaan dan penawaran, serta
aplikasi teori permintaan dan penawarannya.
BAB II

EKONOMI MIKRO

1. Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan
hargaharga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan
harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau
produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama
(ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas
ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas
beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal
tersebut.

1. Tinjauan umum

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta


mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro
menganalisa kegagalan pasar,yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang
efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar
persaingan sempurna. Bidangbidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro,
meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan
pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai
aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan
mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

2. Asumsi dan definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar


merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli
dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas
untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai
transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu
(baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga.
Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan
penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja
dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa
pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa
telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut “kegagalan pasar”,
yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut
pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua
orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk
membiayainya). Dalam kasus ini, ekonomi akan berusaha untuk mencari kebijakan
yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara
tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai
norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar yang
hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah
terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga
bahwa “kesejahteraan optimal” biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam
aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma
utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif,
disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi
mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan
teorinya.

3. Model operasi

Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan


rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam
asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan
dipertimbangkan:
a. Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika
average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran
maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas
keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
b. Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika
keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average
total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
c. Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada
keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi
kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena
kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus
menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap,
tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua
biaya tetapnya.
d. Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan,
perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak
memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan
yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya
variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.
Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar
dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh.
Kegagalan pasar Dalam ekonomi mikro, istilah “kegagalan pasar” tidak berarti
bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah
situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang
dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi
dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non
pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik,
pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi
saat pasar dipaksa untuk tidak melayani “kepentingan publik”, sebuah pernyataan
subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

4.Empat Jenia Kegagalan Pasar

a. Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar
dimana “sebuah” pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada
harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan
menggunakan undang-undang anti trust.
b. • Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam
akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing.” Ada eksternalitas
positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti
dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik.
Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi
udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari
pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk
memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi
mereka pada taraf yang seharusnya.
c. Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik
seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk
diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan
dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara
biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk
membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari
eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
d. • Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang
inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi
memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya
para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi
ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas
mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan sebagai mobil
pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana
pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupaka penjualan rumah
atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker
real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah
tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan
pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminartentang kesehatan tahun
1963 berjudul “ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian
Kesehatan,” di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian
menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market
for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata
dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat
sempurnakebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk
mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah “lemon”
(produk yang menyesatkan).

5.Biaya peluang

Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek
dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan,
prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang
ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama
Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai
marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari
sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi
juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang
sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah
merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang
petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya
ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari
menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan
untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu
juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika
memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang
lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh
lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan
uang untuk pembayaran cicilan rumah.

6.Penerapan Ekonomi Mikro


Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya
menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri
mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek
dagang.Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan
penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi
Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial
publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak
pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan
tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari
organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan
program asuransi kesehatan.
Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya
sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang
dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas,
dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial
Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari
pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan
kebiasaan
finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan
institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah,
geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

A. Analisis Biaya Pada Ekonomi Mikro dan Manfaatnya

Sebenarnya anda sudah memahami bahwa yang dinamakan biaya adalah beban. Namun
dalam teori ekonomi dijabarkan pengertian biaya produksi. Pengertian biaya produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-
faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang dan jasa.
Dua Jenis Biaya Produksi
Pada perusahaan terkait dalam kegiatan produksinya dikenal dengan adanya dua jenis
biaya, biaya yang terlihat dan tidak terlihat
 Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan
uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
perusahaan, termasuk juga tenaga kerja. Biaya ini bersifat terlihat.
 Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang
dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, misalnya biaya penyusutan dan perawatan
mesin produksi. Sifat dari biaya ini tidak terlihat, karena tidak pasti berapa
penyusutan yang sebenarnya (namun bisa diperkirakan).
1. Macam-Macam Biaya yang Harus Dikeluarkan Perusahaan
Untuk apa saja biaya dikeluarkan oleh perusahaan? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut sebenarnya mudah. Biaya (beban) yang dikeluarkan perusahaan adalah untuk
memastikannya agar tetap beroprasi . Adapun macam-macam pengalokasian biayanya
adalah sebagai berikut :
a. Biaya produksi => Biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk
tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik (biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan
baku maupun biaya tenaga kerja langsung).
b. Biaya administrasi => Biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian,
dan pengoperasian perusahaan.
c. Biaya pemasaran => Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memasarkan dan
mempromosikan suatu produksi
d. Biaya keuangan => Biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi
perusahaan, misalnya biaya bunga.
2. Biaya Jangka Pendek dan Panjang
Dalam jangka waktunya biaya perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya
produksi jangka pendek dan jangka panjang.
Biaya Produksi Jangka Pendek.
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat
menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Biaya
produksi ini juga dibagi menjadi dua, berdasarkan tujuan dan volume kegiatannya.
Biaya Jangka Pendek yang Sesuai dengan tujuan pembiayaannya.
3. Sesuai tujuan pembiayaannya, biaya jangka pendek dibagi menjadi dua, yaitu:
a. DIRECT COST (BIAYA LANGSUNG)
Biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses produksi
tertentu ataupun output tertentu. Contohnya ketika memproduksi tas, pastinya anda
membeli bahan, membayar upah pegawai hingga biaya overheadnya (biaya yang
tidak bisa dimasukan ke bahan baku dan upah tenaga kerja).
b. INDIRECT COST (BIAYA TIDAK LANGSUNG)
Biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses
produksi tertentu atau output tertentu. Contohnya biaya penerangan lampu ketika
membuat tas, itu sama sekali tidak bisa diidentifikasi sebagai biaya langsung (yang
terlihat) untuk memproduksi tas.
4. Biaya Jangka Pendek yang Sesuai dengan Volume Kegiatan
Sesuai volume kegiatan produksi berarti berdasarkan sedikit dan banyaknya barang
yang diproduksi. Jika pada tujuan pembiayaan untuk apa, maka pada volume kegiatan
menyangkut seberapa banyak yang akan diproduksi. Biaya jangka pendek yang sesuai
dengan volume kegiatannya terdiri dari :
a) FIXED COST / FC (BIAYA TOTAL TETAP)
Biaya yang tetap harus dikeluarkan meskipun perusahaan tidak berproduksi. Biaya
tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap. Contohnya:
gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan
lain-lain.
Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Dikarenakan Biaya total adalah penjumlahan biaya tetap dan variabel (TC = FC +
VC), maka biaya tetap dapat dihitung dari biaya total dikurangi biaya variabel (FC
= TC – VC).
Keterangan:
TC = Biaya Total (Total Cost)
FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah meskipun jumlah
produksi (Q) berubah. Jumlah produksi yang mengalami kenaikan atau penurunan,
tidak berpengaruh, karena jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.
b) VARIABLE COST / VC (BIAYA VARIABEL)
Biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya sangat tergantung jumlah barang yang
diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin
besar, begitu juga sebaliknya. Untuk mengetahui biaya variabel dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
VC = TC – FC
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan
berubahnya jumlah produksi. Jika disajikan dalam bentuk kurva, maka variable cost
ini akan menanjak ke kanan atas.
c) TOTAL COST / TC (BIAYA TOTAL)
Biaya total mudah saja anda kenali, jika sudah mengetahui kedua jenis biaya
sebelumnya. Biaya ini merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
Setidaknya bisa anda perhatikan bahwa biaya variabel merupakan unsur biaya total
karena biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki oleh biaya variabel. Semakin
besar biaya variabel maka akan berpengaruh terhadap besarnya biaya total.
Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC
memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Biaya Variabel (VC), serta
antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu sama, biaya tetap
(fixed cost).

d) AVERAGE FIXED COST (BIAYA TETAP RATA-RATA)


Biaya tetap rata-rata diperlukan untuk mengetahui alokasinya pada setiap produk.
Hal ini mudah saja tinggal membagikan jumlah biaya tetap keseluruan dengan
banyaknya barang yang diproduksi. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
AFC = FC / Q
Keterangan:
FC (TFC) = Biaya Tetap Total.
Q = Kuantitas / jumlah produk.
e) AVERAGE VARIABLE COST / AVC (BIAYA VARIABEL RATA-RATA)

Mirip dengan biaya tetap rata-rata, biaya variabel rata-rata adalah biaya variable
satuan per unit produksi.

Rumus perhitungannya:
AVC = VC/Q
keterangan:
VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas.
f) AVERAGE COST / AC (BIAYA TOTAL RATA-RATA)

Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di
bawah ini:
AC = TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC
Keterangannya:
AC = Biaya Total rata-rata
AVC = Biaya variabel rata-rata
AFC = Biaya tetap rata-rata.
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel.
Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya
dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost). Dalam jangka panjang, perusahaan
dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan.
Yang dimaksud Jangka panjang disini, yaitu jangka waktu di mana semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi
yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan.
Faktor-faktor produksi jangka panjang tersebut diantaranya faktor pasar, faktor
bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja. Karena hal itulah
biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya
rata-rata,dan biaya marginal.
1. Biaya total (jangka panjang)
Jangka panjang dalam konteks ini tidak terkait dengan waktu. Maksudnya
jangka panjang yang dikemukakan para ekonom menandai suatu proses
produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap.
Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable
atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang
memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi)
dengan cara merubahnya, baik menambah maupun mengurangi jumlah
sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan.
Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC) adalah biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan
rumus:
LTC = LVC
Keteangannya:
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
2. Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak
satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya
variabel.Maka rumusnya adalah :
LMC =∆LTC / ∆Q
Keterangannya:
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q = Perubahan Output
3. Biaya Rata – Rata
Biaya rata-rata disini adalah Biaya total di bagi jumlah output. Dapat dihitung
menggunakan rumus :
LAC = LTC / Q
Keterangannya:
LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
Hukum Permintaan dan Penawaran Serta Keseimbangannya Pada Teori
Ekonomi Mikro
A. Hukum Pemerintah dan Hukum Penawaran

Pada ekonomi mikro, keduanya, baik itu permintaan oleh konsumen (rumah tangga
konsumsi) maupun penawaran oleh puhak produsen akan suatu barang dipengaruhi oleh
harga. Keuntungan bagi konsumen adalah jika harga suatu barang semakin rendah maka
berdampak pada pengeluaran mereka yang rendah, tentu saja menurut mereka berhemat.
Sebaliknya, pada penawaran setiap perusahaan menginginkan keuntungan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran mereka.

Hukum Permintaan (Demand)

“Jika harga mengalami kenaikan (P) maka jumlah barang atau produk yang diminta (Q)
akan mengalami penurunan, dan sebaliknya, jika harga mengalami penurunan maka
jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan”. Dalam Hukum Permintaan
jumlah barang atau produk yang diminta akan berbanding terbalik dengat tingkat dari harga
barang atau produk. Kenaikan harga barang akan mengakibatkan berkurangnya jumlah
barang yang diminta.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah sebagai berikut:
Harga barang itu sendiri => Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan
terhadap barang itu bertambah.
Harga barang lain yang terkait => Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling
terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen
(pelengkap).
Tingkat pendapatan perkapita (besarnya pendapatan rata pada suatu negara) => Dapat
mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan berakibat pada daya beli makin
kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
Selera atau kebiasaan => Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau
kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
Jumlah penduduk => Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau
kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap
barang tersebut.
Perkiraan harga di masa mendatang => Jika diperkirakan bahwa harga suatu barang akan
naik (padahal bisa terjadi bisa juga tidak), cenderung mendorong masyarakat untuk
membeli lebih banyak saat ini agat menghemat belanja di masa depan.
Distribusi pendapatan => Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang
salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli
secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan => Bujukan para penjual untuk membeli
barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi
kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya. Klik
disini untuk mempelajari jenis serta bauran promosi.
Hukum Penawaran (Supply)

Kebalikan dari hukum permintaan, hukum penawaran ditentukan sebagai beriktu. ” Jika
harga tingkat mengalami kenaikan (P) maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik (Q),
dan sebaliknya, apabila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan
turun”. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus
dengan tingkat dari harga,
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut:
Harga barang itu sendiri => Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
Harga barang lain yang terkait => Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran
suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat
dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang
berkurang, atau sebaliknya.
Harga faktor produksi => Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya
akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan
mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
Biaya produksi => Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya
produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti
penawaran barang berkurang.
Teknologi produksi => Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan
menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran
barang.
Jumlah pedagang atau penjual => Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin
banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
Tujuan perusahaan => Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil
produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas
produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang
akan memberikan keuntungan maksimum.
Kebijakan pemerintah => Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor
menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga
dapat meningktakan penawaran.
Keseimbangan Pasar (Ekuilibrium)
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya
harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan
sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga.
Harga keseimbanga juga bissa diartikan harga dimana baik konsumen maupun produsen
sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual.
Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi
kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi
berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan
penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
1. Elastisitas dalam ekonomi mikro
a. Elastisitas Permintaan dan Penawaran Barang
Berbicara tentang elastisitas dapat anda bayangkan sesuatu yang elastis, mungkin
seperti tali yang terbuat dari karet (sangat elastis). Pada ekonomi mikro elastisitas
ini masih berkaitan dengan teori sebelumnya (hukum permintaan dan penawaran).
Intinya adalah harga, sejauh mana perubahan harga dapat mempengaruhi
permintaan juga penawaran. Jika harga yang berubah sangat mempengaruhi
permintaan dan penawaran maka dikatakan sangat elastis. Sebaliknya jika harga
naik atau turun berapapun tapi tidak mempengaruhi jumlah perminaannya maka
tidak bisa dikatakan elastis.
b. Permintaan Barang yang Tidak Elastis
Pada gambar diatas digambarkan bahwa harga susu yang naik tidak mempengaruhi
permintaannya. Contoh lainnya beras dan pulsa handphone bersifat sangat kaku
(tidak elastis), kenaikan dan penurunan harga seperti apapun tidak akan
berpengaruh terhadap permintaannya. Memangnya jika harga beras (sebagai
makanan pokok) naik masyarakat secara umum tidak mungkin berhenti
mengkonsumsi beras, begitu juga dengan pulsa (jikapun ada penurunan permintaan
pada suatu provider disebebkan oleh kalah menangnya persaingan, bukan dari
permintaan secara keseluruhan).
c. Permintaan Barang yang Elastis
Pada gambar dapat anda lihat permintaan pada minuman cola dimana pembeli
cenderung membelinya dengan jumlah yang banyak jika harga turun, sebaliknya
sama sekali tidak membelinya ketika harga naik. Kemudian untuk contoh lain
permintaan elastis saya ambil contoh sepeda motor, akan banjir permintaannya jika
harga turun, juga sebaliknya.
Semakin masyarakat memiliki ketrgantungan terhadap suatu barang maka sifat
permintaannya tidak elastis. Jika masyarakat tidak terlalu tergantung pada barang
tertentu maka sifatnya akan elastis. Oleh sebab itu jika suatu barang termasuk
kebutuhan primer maka cenderung tidak elastis.

d. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah angka yang mengukur perubahan relatif dalam
jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
memengaruhinya .Elastisitas permintaan sendiri terdiri dari elastisitas harga,
elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang. Berbagai macam barang berbeda
elastisitasnya di pengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi banyaknya barang
substitusi, pendapatan yang di belanjakan, maupun jangka analisis.
Dalam menaksir elastisitas permintaan ada beberapa manfaat yang di dapat oleh
perusahaan dan pemerintah. Bagi perusahaan manfaat menaksir elastisitas
permintaan yaitu dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualanya.
Bagi pemerintah mendapat manfaat dapat menjadikan alat untuk meramalkan
kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang dilaksanakan.
e. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah
barang yang ditawarkan berubah. Sama halnya dengan elastisitas permintaan,
elastisitas penawaran juga mempunyai faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya
seperti jenis produk, perubahan biaya produksi, dan jangka waktu analisis.

B. Pengertian Pasar dan Jenisnya Pada Ekonomi Mikro

Semua orang termasuk anda pastinya mengenal apa yang dinamakan pasar, tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan aktifitas jual beli pertukaran barang
dengan uang. Sedangkan pengertian pasar menurut ilmu ekonomi mikro adalah suatu
pertemuan antara orang yang menjual dan orang yang membeli suatu barang dan jasa
tertentu dengan harga tertentu.
1. Fungsi dari Pasar
Disana (pasar) adalah tempat dimana penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan
pertukaran barang, jaman dahulu mungkin sistem barter sedangkan saat ini
menggunakan suatu alat yang dinamakan uang. Agar lebih paham mengenai pasar ini
maka di sebutkan sebutkan fungsi-fungsinya.
a. Fungsi Distribusi Pasar => Pasar sebagai alat distribusi berfungsi mendekatkan
jarak anatara konsumen dan produsen dalam melakukan transaksi. Contohnya, jika
anda ingin membeli sepatu, tidak perlu pergi ke pabrik sepatu cukup pergi ke toko
sepatu terdekat saja.
b. Pasar sebagai pembentuk harga => Pasar merupakan tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli. Di pasar tersebut penjual menawarkan barang-barang atau
jasa kepada pembeli. Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa kepada pembeli.
Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari
barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah
pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar
berfungsi sebagai pembentuk harga. Jika belum paham, baca lagi hukum
permintaan dan penawaran diatas.
c. Pasar sebagai sarana promosi => Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar
menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang / jasa
tentang manfaat, keunggulan dan keunikannya pada konsumen.
2. Syarat-syarat terjadinya pasar
Coba anda renungkan sejenak mengenai ini. Pasar itu tidak selalu berbentuk fisik,
sebagai contoh dijaman serba online dimana tingkat ketergantungan masyarakat pada
internet sanggat tinggi maka dikenal dengan pasar virtual, pasar online atau apalah itu.
Jadi pasar tidak tergantung hanya pada sarana fisik saja, mediapun bisa dijadikan pasar.
Adapun syarat-syarat terjadinya pasar jika memenuhi syarat:
a) Adanya penjual.
b) Adanya pembeli.
c) Adanya barang (produk) atau jasa yang diperjualbelikan.
d) Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
e) Adanya media atau tempat untuk interaksi antafra penjual dan pembeli.
3. Bentuk dan Jenis Pasar
Pasar itu bermacam-macam jenisnya ada pasar tradisional, pasar modern, pasar malam
dan pasar minggu. Tapi bukan itu yang membedakan antara satu jenis pasar dan yang
lainnya.
Bentuk pasar menurut sifat barang dan penyerahannya.
a. Pasar Konkret (Nyata) => Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual beli secara langsung. Dalam pasar nyata
terdapat penjual, pembeli dan barang yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.
Contohnya : Pasar Induk, Pasar Inpres, Pasr Swalayan, Pasar Ikan, dan Pasar Buah.
b. Pasar Abstrak
=> Tempat transaksi atau jual beli barang, jasa, dan bahkan informasi yang tidak
dapat
dilihat secara langsung, bersifat tidak nyata atau abstrak. Pasar abstrak ini merupa
kan dampak atau imbas dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
ontohnya : Pasar Modal/Bursa Efek, Kaskus, Berniaga.com, TokoBagus.com, dan
Transaksi di Internet lainnya yang melalui media Paypal atau E-Gold.
4. Bentuk pasar menurut luas wilayah cakupan kegiatannya.
a. Pasar Setempat => Pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang
meliputi suatu daerah kecil (tertentu) tertentu.
b. Pasar Daerah => Pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota
kabupaten.
c. Pasar Nasional => Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.
d. Pasar Internasional => Pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual
dan pembelinya meliputi seluruh dunia.
5. Bentuk pasar menurut organisasinya.
a. Pasar persaingan sempurna => Pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli,
sehingga harga tidak bisa dintentukan oleh masing-masing penjual / pembeli
(terbentuk dengan sendirinya). Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
 Jumlah penjual dan pembeli banyak
 Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
 Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
 Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
 Posisi tawar konsumen kuat
 Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
 Sensitif terhadap perubahan harga
 Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar persaingan tidak sempurna => jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar dikuasai oleh satu atau beberapa penjual
saja. Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi :
c. Pasar Oligopoli => Suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat,
dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
 Harga produk yang dijual relatif sama.
 Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses.
 Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar.
 Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
d. Pasar Monopoli => Terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti perusahaan listrik negara (PLN),
perusahaan kereta api (PT.KAI), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
 Hanya terdapat satu penjual atau produsen.
 Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli.
 Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup
orang.
banyak.
 Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun
butuh.
sumber daya yang sulit didapat.
 Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan.
 Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses.
 Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat
dengan
undang-undang anti monopoli.
e. Persaingan Monopsoni => Kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat
satu pembeli
saja yang membeli produk yang dihasilkan.
f. Bentuk pasar menurut waktu penyelenggaraannya
g. Pasar Harian => pasar yang buka dan kegiatannya berlangsung setiap hari.
h. Pasar Mingguan => pasar yang berlangsung seminggu / sepekan sekali.
i. Pasar Bulanan => pasar yang berlangsung sebulan sekali.
j. Pasar Tahunan => pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini biasanya
bersifat nasional bahkan internasional.
6. menurut jenis barang yang diperjualbelikan
a. Pasar Barang Konsumsi => empat untuk memperjualbelikan barang-barang
konsumsi. Contohnya : barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan
pokok, sayur mayur, dll.
b. Pasar Barang Produksi => Tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor
produksi. Contohnya : mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.

A. Industri Dalam Pandangan Ekonomi Mikro

Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang mempelajari keterkaitan
antara struktur industri, perilaku industri dan kinerja industri. Sedangkan Industri (mikro)
sendiri merupakan kumpulan perusahaan yg menghasilkan barang homogen, atau brg yg
mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat.
1. Manfaat Ekonomi Industri
Ekonomi industri juga memberikan wawasan ke dalam bagaimana perusahaan
mengatur kegiatan mereka, serta mempertimbangkan motivasi mereka. Dalam banyak
program mikro maksimalisasi keuntungan diambil seperti yang diberikan, tetapi
banyak program ekonomi industri memeriksa tujuan alternatif, seperti mencoba untuk
meningkatkan pangsa pasar. Ketika menganalisis pengambilan keputusan di tingkat
perusahaan individu dan industri, Ekonomi Industri membantu anda memahami
masalah-masalah seperti:
a. Tingkat di mana kapasitas, output dan harga ditetapkan.
b. Sejauh produk dibedakan dari satu sama lain.
c. Berapa banyak perusahaan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (R &
D).
d. Bagaimana dan mengapa perusahaan beriklan.
e. Alasan Mempelajari Ekonomi Industri
Salah satu masalah utama di bidang ekonomi industri menilai apakah pasar kompetitif.
Pasar kompetitif biasanya baik bagi konsumen (meskipun mereka mungkin tidak selalu
layak) sehingga program ekonomi industri meliputi analisis bagaimana mengukur
tingkat persaingan di pasar. Kemudian mempertimbangkan apakah peraturan yang
diperlukan, dan jika demikian bentuk itu harus mengambil. Ada lagi dimensi
internasional ini, sebagai perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara akan
menghadapi rezim peraturan yang berbeda.
2. Ada beberapa alasan penting mengapa ekonomi industri (umumnya adalah organisasi
industri) semakin penting untuk dipelajari baik di negara maju maupun di negara
sedang berkembang, dikarenakan :
a. Praktek-praktek struktur pasar yang semakin terkonsentrasi dalam kegiatan bisnis
dan telah dikenal sejak lama.
b. Semakin tinggi konsentrasi industri cenderung mengurangi persaingan antara
perusahaan yang kemudian membawa prilaku yang kurang effisien melalui
pembatasan masuk pasar).
c. Konsentrasi industri yang tinggi membawa konsentrasi kekayaan yang
melemahkan usaha-usaha pemerataan baik dilihat dari pemerataan pendapatan,
kesempatan kerja maupun kesempatan berusaha.
d. Kaitan struktur industri dengan penyelesaian masalah ekonomi membawa lebih
jauh intervensi pemerintah.
e. Kajian tentang struktur pasar, prilaku dan kinerja industri tidak terlepas dari
masalah apa yang diproduksi, bagaimana, dan untuk siapa barang tersebut di
produksi.
3. Teori Produksi Pada Ekonomi Mikro
Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor
produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan
produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan
sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha
manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau
benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contoh produksi adalah menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras,
memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh lainnya adalah
produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju,
memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi
pembuatan komputer dan sebagainya.
 Hubungan Faktor Produksi dengan Tujuannya
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat
produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang
digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi
output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi
sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
4. Teori Harga Pada Ekonomi Mikro
Teori harga pada ekonomi mikro sebenarnya sangat erat hubungannya dengan hukum
permintaan dan penawaran seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya diatas. Harga
terjadi dikarenakan adanya titik temu antara permintaan dan penawaran. Selain itu pada
ilmu ekonomi peran harga ini sangat penting sebagai penentu nilai dari sebuah barang
atau komoditas.
 Penentuan Harga
Harga sesuatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu, untuk
menganalisis mekanisme penentuan harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan, secara serentak perlulah dianalisis permintaan dan penawaran
terhadap suatu barang tertentu yang wujud di pasar. Keadaan di suatu pasar
dikatakan dalam keseimbanga atau ekuilibrium apabila jumlah yang
ditawarkan para penjual pada suatau barang tertentu adalah sama dengan
jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Dengan demikian harga
suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan dapat ditentukan dengan
melihat keadaan keseimbangan dalam suatu pasar.
 Harga dan Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu
barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya
merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: makin rendah harga suatu barang
maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin
tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut.
Mengapa bisa seperti itu? Alasan pertama, karena kenaikan harga menyebabkan
para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti
barang yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sebaliknya, apabila harga
turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama
jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga. Alasan kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil
para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para
pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang dan
terutama barang yang mengalami kenaikan harga.
 Harga dan Penawaran
Dalam hukum penawaran dinyatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang
tersebut yang ditawarkan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Ekonomi Mikro tidak terlepas dari prilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika
pasar gagal memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis
yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Secara garis besar ada empat
jenis utama penyebab kegagalan pasar yaitu monopoli, ekternalitas, barang publik, dan
k---asus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidakpastian. Dan konsep dasar
struktur pasar dalam ekonomi mikro meliputi pasar monopoli, pasar persaingan
sempurna, dan pasar persaingan tidak sempurna.
Pengertian ilmu ekonomi mikro (micro economics) adalah ilmu ekonomi yang
mengkhususkan untuk mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhannya.
Ekonomi mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang
bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana
konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam
barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum. Ekonomi
Mikro juga mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya
perusahaan, rumah tangga.
Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan
harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa selanjutnya.
Teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal,
dan Tengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan
manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi,
yang meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang
maupun jasa.
Saran

Ekonomi mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang


bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana
konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam
barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum.
Makalah Ekonomi Mikro juga mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup
kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas
barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Oleh karena itu
pemahan terhadap Ekonomi mikro sangat penting dikuasai oleh mahasiswa untuk bekal
dalam kehidupan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

· Sukirno, Sadono.2010. MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada
· http://dawamalisnaini.blogspot.co.id/2015/03/aplikasi-teori-permintaan-dan-penawaran.html
· Prof. Dr. Soeharno, TS. SU, Ekonomi Manajerial, (Yogyakarta; Andi, 2007)

Anda mungkin juga menyukai