Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Komputasi

Pencarian akar-akar fungsi

Khalid Bagus Pratama Darmadi∗


Departemen Fisika, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara BLS 21, 55281, Yogyakarta, Indonesia
(Dated: 26 September 2018)
Tuntutan penyelasian persamaan akar polinomial berderajat tinggi (n¿5) simultan yang tidak
dapat diselesaikan dengan analisis analitik telah dijawab dengan kehadiran algoritma komputasi
Newton - Raphson. Newton - Raphson hanya membutuhkan formula fungsi beserta turunan dan
nilai awal sehingga akan dilakukan iterasi untuk mendapatkan nilai akar dari polinomial berderajat
tinggi. Meski Newton - Raphson hanya dapat bekerja secara efisien jika nilai awal mendekati nilai
akar, algoritma ini terbilang efisien untuk menemukan suatu nilai yang konvergen terhadap nilai
akar fungsi polinomial.

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI

A. Latar Belakang A. Motivasi dan Sejarah

Subbidang komputasi fisika memiliki motif eksplo- a. Metode Newton pada awalnya dikem-
rasi awal untuk meenemukan suatu nilai x dimana untuk bangkan untuk mencari akar suatu fungsi. Ia juga dike-
fungsi f(x) yang diberikan dapat bernilai nol. Untuk nal sebagai metode Newton-Raphson. Masalahnya bisa
polinomial dengan orde rendah, pencarian nilai nol dari diformulasikan sebagai, diberi fungsi f: R → R, mencari
suatu fungsi adalah hal yang sepele. contoh bila fungsi titik x∗ sehingga f(x∗ ) = 0.
f(x) = x - 3, maka dengan mudah dapat dideduksi bahwa
untuk membuat nilai fungsi tersebut sama dengan nol
maka nilai x haruslah 3.

Untuk fungsi polynomial kuadratik, kubik, kuartik,


akar nol masih dapat dicari dengan cara yang panjang
dan rumit. Untuk polinomial dengan derajat diatas 5,
faktanya tidak ada solusi general untuk menemukan akar
fungsi tersebut. Komputasi fisika pada awal perkemban-
gannya memikirkan tentang bagaimana mencari suatu
metode algoritma yang dapat dieksekusi perintahnya se-
cara berulang-ulang hingga dapat dtentukan akar fungsi
non-linear tersebut.[1] Metode Newton-Raphson adalah Gambar 1. Motivasi aproksimasi kuadratik
salah satu dari banyak metode yang dapat digunakan
untuk mencari nilai akar dari fungsi non-linear; yang di-
mana metode Newton-Raphson adalah subyek dari pem- Orang Babylonia pertama kali menerapkan metode
bahasan laporan ini.[1] Newton untuk menemukan akar kuadrat dari bilangan
positif S ∈ R+ . Masalahnya dapat diajukan sebagai
penyelesaian persamaan f (x) = x − S = . Mereka pun
B. Tujuan Percobaan
menyadari solusinya bisa dicapai dengan menerapkan at-
uran pembaruan iteratif:
Aturan pembaruan ini menyatu dengan akar
Tujuan diadakan praktikum komputasi ini adalah

1. Praktikan dapat memahami motif penggunaan


metode komputasi Newton-Raphson

2. Praktikan dapat mengkorelasikan bentuk analitik kuadrat S, yang ternyata menjadi kasus khusus metode
dan komputasi Newton-Raphson Newton-Raphson. Ini bisa menjadi aplikasi pertama
metode Newton-Raphson. Setelah metode Babylonia,
3. Praktikan dapat mengaplikasikan metode Newton- metode Newton formal mulai berevolusi dari Isaac New-
Raphson untuk berbagai fungsi ton (1669) untuk menemukan akar polinomial, Joseph
Raphson (1690) untuk menemukan akar polinomial,
Thomas Simpson (1740) untuk memecahkan persamaan
nonlinier umum, untuk Arthur Cayley (1879) untuk men-
∗ khalid.bagus.p.d@mail.ugm.ac.id emukan akar polinomial kompleks.[2]
2

B. Iterasi Algoritmik Newton-Raphson

a. Ingat masalah pertama adalah mencari


titik x∗ sehingga f(x∗ ) = 0, diberikan fungsi f: R →
R. Dari titik x yang acak, kita dapat menggunakan
ekspansi Taylor urutan pertama untuk secara linier
mendekati f (x):

Bagian terakhir, o(|∆x|) dapat diabaikan ketika

mendekati fungsi linear. Untuk menemukan akar dari


fungsi ini, ditetapkan pendekatan linear ke 0:

Oleh karena itu, untuk setiap iterasi, aturan pembaruan


iteratif menjadi: Gambar 2. Algoritma iterasi Newton-Raphson

III. METODE PENELITIAN


C. Pengaplikasian

a. Sebagai contoh, pertimbangkan persamaan: A. Script Komputasi

b. yang dihasilkan dari solusi persamaan


Schrödinger untuk energi spektrum partikel mekanika
kuantum dari massa m dalam sumur potensial 1-dimensi
dengan
p kedalaman V dan lebar
p L. Diketahui parameter
ε = mL E/(~) dan ρ = mL V /(~). Diberikan ρ,
ε dapat ditemukan yang kemudian dapaat memberi E.
Maka kemudian diberikan: Algoritma pun kemudian

dapat diterapkan sebagai contoh berikut yang ditulis


dalam bahasa C + +:

Gambar 3. Source code praktikum 26/09/2018


3

Gambar 4. Source code tugas no 1 26/09/2018

Gambar 6. Hasil compile tugas no 1 19/09/2018


B. Tugas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 2. Penjelasan script

Pada script praktikum; diawali dengan pena-


maan program yang adalah hal wajib. IMPLICITNONE
sendiri berfungsi sebagai penyembunyi sifat bahasa
fortran dimana ia mengasumsikan bahwa variabel
i , j , k , l , m, n sebagai bilangan bulat sedangkan yang lain-
nya sebagai bilangan real. Pendefinisian variabel yang
akan digunakan pada program dimulai dengan perintah
REAL untuk 4 variabel. Penetapan nilai awal variabel pun
kemudian dapat dilakukan. Kombinasi WRITE dan READ
sebagai perantara user dengan program untuk melakukan
penetapan nilai pada variabel yang telah terdefinisikan.
Gambar 5. Hasil compile praktikum lab 19/09/2018 Formula diperlukan untuk dapat memnafaatkan nilai-
nilai variabel yang telah ditetapkan nilainya untuk men-
dapat suatu besaran lain yang diinginkan; yang adlah
prosedur selanjutnya dari penetapan nilai variabel. Jika
nilai akhir telah selesai diproses oleh formula program,
B. Pembahasan maka kemudian akan ditampilkan kepada user, dengan
READ diakhir sebagai penahan konsol agar tidak lang-
sung menutup program. Sama halnya seperti tugas
1. Algoritma nomor 1; hanya dilakukan penggantian formula dan
penetapan variabel yan akan digunakan oleh program
Algoritma yang dterapkan pada praktikum untuk menghasilkan suatu nilai akhir yang diharapkan.
hanyalah kombinasi dari perintah WRITE. READ, Program berisi script perhitangungan nilai akar pen-
dan formula perhtungan. Sama juga halnya dengan dekatan yang akan menyampai terminalnya apabila telah
tugas nomor 1, yang hanya berisi sebagai instruksi konvergen terhadap suatu nilai tertentu dan apabila nilai
perhitungan pendekatan nilai akar ber-iterasi dimana berbentuk divergen, maka program akan berhenti setelah
hanya dibutuhkan nilai masukan variabel terkonsiderasi iterasi yang telah ditentukan. Titik nol medan dengan
dan kemudian diproses oleh algorita melalui formula 4 partikel diasumsikan dengan sisi kiri muatan dijadikan
yang telah diterapkan padanya. Algoritma yang diper- suatu superposisi sama halnya dengan sisi kanan titik nol
lukan untuk menggambar plot fungsi dalam gnuplot asumsi, maka dari itu algoritma yang sama dengan yang
adalah cukup sederhana dikarenakan hanya memuat dikerjakan dilab hanya perlu diganti formula-nya dengan
satu variabel dan operator pemangkatan tunggal. menambahkan konsiderasi 2 partikel tambahan.
4

3. Kegagalan Algoritma V. KESIMPULAN

a. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan seba-


gai berikut
1. Motif penggunaan Newton - Raphson adalah hanya
perlu menggunakan formula fungsi beserta tu-
runannya
2. Bentuk analitik hanyalah ekspansi polinomial yang
dapat dicari akarnya bila berderajat kurang dari 5,
dan untuk berderajat diatas 5 diperlukan Newton
- Raphson
Nilai tugas didapat mengalami
kesahalahan/kegagalan karena berbentuk 3. Pengaplikasian Newton - Raphson yang hanya
divergen. Prinsip superposisi oleh 4 partikel haruslah membutuhkan formula fungsi dan turunannya
diselsaikan dengan 4 persaman simultan dikarenakan adalah sangat mudah diaplkiasikan ke berbagai
terdapat 4 partikel yang berinteraksi satu sama lain persamaan yang membutuhkan aproksimasi dan
mematuhi prinsip permutasi pasangan, dan karena Perumus haruslah teliti untuk mencegah terjadinya
pengerjaannya diluar lingkup praktikum maka tidak nilai divergen.
akan diselesaikan tuntas.

[1] Titus Adrien Beu, 2015. Introduction to Numerical Pro- Physics: A Practical Introduction using C++, National
gramming, CRC Press:Romania. Technical University of Athens:Greece.
[2] Konstantinos N. Anagnostopoulos, 2016. Computaional

Anda mungkin juga menyukai