1. A. Migrain
2. E. Sumatriptan
• Ny N 40 tahun
• Nyeri kepala sebelah à unilateral
• Nyeri kepala berdenyut à khas ke arah migraine
• Dipicu oleh berjalan dan naik tangga à dipicu
aktivitas
• Semakin sakit bila bising à fonofobia
• Diagnosis?
Kriteria Diagnosis Migrain
• Sakit kepala berlangsung 4 hingga 72 jam
• Sakit kepala disertai setidaknya 2 dari hal berikut
• Dipicu atau menyebabkan penghindaran aktivitas rutin
(berjalan dan menaiki tanga)
• Intensitas moderate atau severe
• Berdenyut
• unilateral
• Selama sakit kepala, setidaknya satu diantara hal
berikut
• Mual dan atau muntah
• Fotofobia dan fonofobia
Migrain dengan aura
• Aura
• Sensory symptom: positif e.g rasa ditusuk-tusuk; negatif
e.g rasa kebas
• Visual symptoms: positif e.g kilasan cahaya, negatif e.g
penurnan penglihatan
• Aura 5 – 60 menit dan mendahului sakit kepa
• Bisa satu aura atau beberapa aura dalam satu serangan
Tatalaksana Migrain
• Mild to moderate symptomp:
• NSAID + caffein
• Moderate to Severe symtom :
• Triptan
• Ergotamin
Pilihan lain
B. Tension type headache: nyeri kepala seperti diikat
C. Hemicrania continua: sakit kepala kronik, gejala
mirip cluster merespon terhadap indometasin
D. Cluster headache : disertai gejala injeksi mata,
lakrimasi, dan salivasi
E. Chronic daily headache: TTH yang terjadi 6 hari
atau lebih dalam satu minggu
• Ibuprofen à TTH
• Indometasin à Hemicrania
• Oksigen dosis tinggi à Cluster
• Acetaminofen à TTH
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
A. Migrain
E. Sumatriptan
3. C. BPPV
4. B. Maneuver Epley
• Perempuan
• Pusing berputar à vertigo
• Memberat jika pasien menoleh tiba-tiba kekiri, à
dipengaruhi posisi
• Tidak ada gangguan pendengaran/tinnitus à
eksklusi Meniere
• Diagnosis yang paling tepat?
Vertigo Vestibular dan Perifer
C. BPPV
E. Maneuver Epley
5. E. EEG
• Anak 9 tahun
• Sering bengong, dan tidak bisa diajak berkomunikasi
à absans dd/ parsial kompleks
• Terjatuh dari sepeda à kemungkinan karena
serangan
• Tidak ada kelemahan setelah bengong à lebih umum
pada absans
• Pemeriksaan penunjang?
Bengong pada Anak
• Daydreaming : ngelamun, dipanggil langsung nyaut
• Absans: melamun, tidak bisa diajak berkomunikasi,
langsung kembali beraktivitas
• Parsial kompleks: melamun, tidak bisa diajak
berkomunikasi, diikuti dengan paralisis sesuai
hemisfer yang terkena
Epilepsi
• Suatu keadaan neurologik yang ditandai oleh
angkitan epilepsi berulang yang timbul tanpa
PROVOKASI
• Kejang Demam -> Diprovokasi demam à BUKAN
EPILEPSI
• Px Penunjang :
• EEG iktal dengan Subdural atau depth EEG/ Long
term EEG Monitoring
• Laboratorium (berdasarkan indikasi)
Tipe-tipe Epilepsi
Kejang parsial (fokal) : Bermula SATU HEMISFER
• Sederhana : Tidak ada penurunan kesadaran.
Gejala bisa sensoris, motoris, otonom, atau psikis.
• Kompleks : Ada penurunan kesadaran (amnesia).
Gejalanya biasanya berupa bengong mendadak yang
diikuti dengan automatisme dan kebingungan pasca-
serangan.
• Kejang tonik-klonik umum sekunder : kejang parsial
yang berlanjut menjadi kejang tonik klonik umum
Kejang umum
Kejang umum : berasal dari DUA HEMISFER
E. EEG
6. D. Heparinisasi
D. Heparinisasi
7. C. 3
• Tn K, 40 tahun, kelemahan lengan kanan
• Mampu mengangkat tangan tapi tidak bisa
menahan beban
• Kekuatan motorik?
Level kekuatan motorik
C. 3
8. C. Demensia Alzheimer
9. D. Agnosia
• Wanita 70 tahun
• Tidak mengenali anak dan cucu à amnesia
• Tidak bisa mengenali objek yang disentuh à
agnosia
• Riwayat kelemahan tubuh sesisi disangkal à
Eksklusi demensia vaskular
• Diagnosis?
Demensia
• Penurunan kognitif, disertai
• Amnesia : hilang ingatan
• Apraxia : ketidakmampuan melakukan sebuah gerakan
dengan tujuan tertentu
• Agnosia : tidak mampu mengenali objek meski sistem
sensorik masih baik
• Gangguan fungsi eksekutif
• Tidak bersifat fluktuatif
• Fluktuatif à Delirium
Pengobatan
• Asetilkolinesterase inhibitor : Donepezil
• NMDA antagonist: momentine
Pilihan lain
A. Stroke berulang : belum tentu ada dementia
B. Dementia vaskular : Dementia + riwayat stroke
D. Demensia frontotemporal: disertai gejala
disinhibisi dan perubahan kepribadian
E. Demensia lewy bodies: disertai adanya halusinasi
visual
Pilihan lain
A. Aleksia : kesulitan dalam hal membaca
B. Afasia: hilang kemampuan berbicara (ekspressif
dan atau perseptif)
C. Apraksia: Tidak bisa melakukan suatu kegiatan
motorik dengan tujuan tertentu meski motorik
baik
E. Gangguan fungsi eksekutif: gagal dalam
merencanakan sebuah aktivitas
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
E. Demensia Alzheimer
D. Agnosia
10. E. Secondary generalized
epilepsy
Anak usia 12 bulan, kejang
Awalnya sebagian à satu hemssfer
Menjadi seluruh tubuh à dua hemisfer
CT Scan dan MRI normal
Kemungkinan diagnosa?
Epilepsy
• Bangkitan kejang tanpa provokasi
Dibagi menjadi 3
Idiopatik (berhubungan dengan usia awitan), apabila tidak
diketahui penyebabnya contohnya
benign childhood epilepsi with centro temporal spike;
juvenile ansence epilepsy
Cryptogenic (ada penyebab namun belum diketahui)
Lenox gastaut syndrome; infantile spasm
Simtomatik (spesifik dan nonspesifk).
bangkitan karena penyakit lain, early myoclonic
encephalophaty
Kejang secondary generalized adalah kejang yang didahului
aktifitas satu hemisfer, kemudian menjalar mengenai dua
hemisfer
Umum sekunder :
1. A berubah jadi C
2. B berubah jadi C
3. A jadi B jadi C
Pemilihan obat epilepsi
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
E. Secondary generalized
11. D. Memberikan diazepam IV
0,25 mg/kgBB
• Anak 4 tahun
• Panas tinggi
• DBD
• Dalam perawatan, pasien kejang
• Terapi farmakologis?
• Pasien dalam perawatan à sudah terpasang IV Line
à diazepam IV
• Diagnosis?
Carpal Tunnel Syndrome
Manifestasi Klinis
CTS
• Kumpulan tanda dan
• Gejala lain: kadang
gejala akibat penekanan pasien menjatuhkan
nervus medianus dalam barang yang digenggam
terowongan karpal tanpa terasa, gejala
intermiten.
(carpal tunnel)
• Gejala malam hari
• Gejala umum: biasanya cukup spesifik
kesemutan, kebas, nyeri untuk CTS terutama bila
gejala berkurang jika
pada lokasi yang menggerak-gerakkan
dipersarafi nervus tangan.
medianus (terutama pada
malam hari)
Sumber: eMedicine bagian Carpal Tunnel Syndrome
Pemeriksaan
Fisis pada CTS
Tinnel Sign
• Pemeriksaan dengan
cara perkusi ringan
pada N. medianus
• Hasil positif à sensasi
baal/kesemutan/nyeri
pada regio distribusi N.
medianus
Sumber: Urbano FL. Review of Clinical
Signs: Tinnel Sign and Phalen’s Maneuver
Pemeriksaan Fisis pada CTS
Phalen’s Maneuver
• Prosedur: pasien diminta
menekuk tangan hingga
fleksi maksimum ke arah
telapak tangan dan
mempertahankan posisi
tersebut selama sekitar 1
menit
• Hasil positif à sensasi
baal/kesemutan/nyeri
pada regio distribusi N.
medianus
Sumber: Urbano FL. Review of Clinical
Signs: Tinnel Sign and Phalen’s Maneuver
Pilihan lain
A. Tarsal tunnel syndrome :Akibat kompresi nervus tibialis à
Nyeri yang menjalar dari pergelangan kaki medial ke arah
distal
(musculus brachioradialis)
E. N. ulnaris: MCP IV-V tidak bisa fleksi, PIP dan DIP IV-V tidak
bisa ekstensi
Sumber: eMedicine
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
• Diagnosis?
Stroke
• Diagnosis?
Cerebral palsy
• Kelemahan, chronic dan non progressif akibat
kerusakan sel saraf sebelum perkembangan
sempurna dari otak (2 tahun)
• Sebab
• Prenatal : malformasi kongenital, infeksi kongenital
• Natal : trauma jalan lahir
• Post natal: trauma, infeksi, ICH
• Tipe
• Spastis/ piramidal
• Hipertoni, hiperrefleks, refleks patologis
• Ekstrapiramidal
• Gerak involunter, atetosis, distonia
Diagnosis
• Slow motor development
• Abnormal muscle tone
• Unusual posture
• Persistent infantile reflexes
B. Cerebral palsy
16. D. Multiple Sclerosis
17. C. Metilprednisolon
• Perempuan 45 tahun
• Pusing berputar dan penurunan pendengaran
• Pandangan ganda
• Nyeri di kaki tiba tiba muncul
• Peningkatan refleks fisiologis, refleks patologis
• Neuritis retrobulbar
• Diagnosa?
Multiple Sclerosis
• Penyakit autoimun tersering yang mempengaruhi
SSP
• Terjadi proses demielinisasi dari otak dan SSP
• Gejala yang muncul meliputi kelemahan otot
disertai gangguan saraf lain seperti diplopia,
dysarthria, urinary retention, konstipasi, dan
vertigo
• Tatalaksana yang ada meliputi pemberian steroid
IV pada saat serangan akut, dan pengontrol dengan
obat-obatan imunomodulator
Harrison Manual of Medicine
Pilihan Lainnya
A. GBS à Ascending paralysis dan simetris
B. ALS à Terjadi dari tangan dan lengan, sering pada
usia 50an, tanda UMN dan LMN sekaligus, slurred
speech
C. Myasthenia Gravis à Lelah pada sore hari,
wartenberg (+)
D. Meniere Disease : vertigo + penurunan
pendengaran
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
D. Multiple sclerosis
C. Metilprednisolon
18 C. Pembidaian
C. Pembidaian
19. C. Knee joint dan talotibia
joint
• Laki laki 25 tahun
• Fraktur tertutup tibia
• Menggunakan bidai
• Diagnosis pasien?
Osteomyelitis
• Inflamasi tulang akibat infeksi
• Langsung terpapar saat trauma, operasi, atau prosthese
• Penjalaran secara hematogen
• Pada anak dan IV drug user
• Organisme tersering
• Staphylococcus aureus
Hematogenous Spreading
• Anak
• Lebih sering
• Mengenai tulang panjang
• Tx : Parenteral AB diikuti Oral AB, jarang dbutuhkan
debridement
• Dewasa
• Lebih jarang
• Mengenai vertebra
Diagnosis
• Pemriksaan Darah perifer
• Penigkatn neutrofil
• Peningkatan ESR
• Radiografi : elevasi jaringan perosteal, involucrum
dan sequestrum, soft tissue swelling
• Gold standard: biopsi tulang
Pilihan lain
• A. Chronic osteomielitis à biasanya ostemielits
yang penjalaran langsung dari luka
• B. Tumor tulang à codman tringale
• C. Artritis septik à Monoartritis akibat infeksi, di
sendi seperti lutut
• D. Artritis reaktif à artritis yang dipicu oleh infeksi
ditempat lain seperti GI, genital, dan salurankemih
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
• Diagnosis : Osteoartritis
• Temuan lain?
OA RA Gout
Awitan Perlahan Perlahan Akut
Peradangan - + +
Patologi Degenerasi Pannus Tofus
Jumlah sendi Poli Poli Mono, kdg2 poli
Tipe sendi Kecil atau besar Kecil Kecil atau besar
Lokasi Pinggang, lutut, MCP, PIP, pergelangan MTP, kaki,
vertebra, CMC 1, DIP, tangan, kaki, pergelangan kaki, lutut
PIP pergelangan kaki
Temuan sendi khusus Nodus Bouchard, Deviasi ulnar, swan Kristal urat
nodus Heberden neck, boutonniere
Perubahan tulang Osteofit Osteopenia, erosi Erosi
Fitur ekstra-artikular Nodul subkutan, Tofus, bursitis
pulmonal, kardiak, olecranon, batu ginjal
splenomegali
Pemeriksaan Foto polos RF (+), anti CCP (+), Asam urat ↑
penunjang Foto polos Gold standar : kristal
urat pada aspirasi
cairan sendi
Osteoarthritis
Grading (K-L system)
Pilihan lain
B. Swanneck à Rheumaoid Artritis
C. Botunniere à Rheumatoid Artitis
D. Tofus à Gout
E. Podagra à Tofus à Gout
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
• Diagnosa?
Deformitas kaki, deformitas kongenital tersering
PF:
Kaki kecil, tibia pendek,
Hindfoot à equinus dan varus
Midfoot à cavus
Forefoot à aduksi
Tatalaksana
• Nonoperatif
• Manipulasi serial dengan metode ponseti
• Surgical pining insitu
• Operatif
Pilihan lain
A. Drop foot : kegagalan kaki dorsofleksi karena
kelemahan N. peroneus communis
B. Osteogenesis imperecta: kelaina kolagen
berdampak pada masalah penulangan. Sklera biru
dan tulang menjadi pipih
D. DDH: kelainan pada anak berupa legth
discrepancy, diperiksa dengan Barlow dan
Ortolhany
E. Dislokasi kaki: biasa terkait dengan trauma
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
B. Club Foot
24. C. Sprain ligamen talofibular
• Laki laki 19 tahun
• Nyeri maleolus setelah olahraga
• Krepitasi (-)
• Inversi disertai dengan nyeri
• Diagnosis?
Ankle Sprain
• Injuri pada talofibular ligamen
• Trauma ATFL atau CFL (calcaneofibular)
• Gejala
• Nyeri dan bengkak bagian lateral ankle
• Instabilitas
• Pemeriksaan
• Anterior drawer test à Low Ankle sprain
• Talar tilt
• Squeeze test à High ankle sprain
Pilihan lain
• Ruptur tendon achilles à bisa asimtomatik, nyeri
dan bengkak sekitar tumit, tidak bisa plantarfleksi
• Fraktur tibia fibula à krepitasi
• Dislokasi talocruralis
• Tarsal tunnel syndrom à nyeri menjalar dan APR
menurun
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
• Tatalaksana:
• Injeksi steroid
• ekstirpasi
Pilihan lain
A. Atheroma: kista sebasea berisi keratin, seperti keju
dan kadang mengandung pus
C. Ganglion : kista synovial à terbentuk di daerah
sendi
D. Veruka : infeksi HPV à kutil, permukaan verukosa,
papillomatosis
E. Abses à fluktuasi (+)
Jadi Kesimpulannya,
Jawabannya adalah
B. Lipoma
26. C. Gangguan somatisasi
• Keyword :
• Keluhan lemas, pusing, perut kembung, diare,
gatal-gatal dan nyeri dada, sejak 6 bulan lalu
• Pada saat diperiksa, tidak ada kelainan.
Diagnosis yang paling mungkin?
Gangguan Somatisasi
à banyak keluhan fisik, tapi PF tidak ada kelainan
Gangguan-Gangguan Somatoform
• Malingering
– Pura-pura sakit dengan tujuan eksternal, seperti malas
kerja atau mendapatkan narkoba à bukan penyakit
• Factitious disorder
– Pura-pura sakit karena ingin mendapat perhatian atau
perawatan, bukan karena tujuan eksternal à kelainan
psikiatri
• Penyakit psikosomatik
– Penyakit-penyakit fisik yang memiliki aspek mental (co/
hipertensi dengan stres) à pasiennya beneran sakit
Keywords :
• ketakutan yang berlebihan selama sekitar 3 bulan
terakhir
• merasa melihat keranda mayat
• mendengar kata-kata “mati kamu, mati kamu.”
• Tanda vital dalam batas normal.
Dx : skizofrenia paranoid
Tatalaksana yang tepat? antipsikotik
Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi auditorik
dimana suara mengkomentari perilaku pasien terus, atau
halusinasi auditorik dimana dua atau lebih suara
berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Tatalaksana
• Antipsikotik gen. 1: chlorpromazine, haloperidol
• Antipsikotik gen. 2: aripiprazole, clozapine, olanzapine,
risperidone
Keywords :
• Perempuan, selalu melamun dan menangis, masih
mengurus anak
• Pemeriksaan fisik dalam batas normal
Diagnosis yang paling mungkin?
1. Postpartum blues/baby blues/matrenity
blues
• gejala depresi paling ringan
• Biasa dialami oleh perempuan setelah
melahirkan antara hari ke-7 hingga 14, yang
terjadi untuk sementara (umumnya <2 minggu)
• hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan
2. Depresi postpartum
• Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan sedih,
hilangnya minat dan semangat beraktivitas, malas mengurus
anak, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, nafsu makan
menurun, merasa tidak mampu mengurus anak
• Umumnya >2 minggu
• Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh diri
3. Psikosis postpartum
• Bentuk paling berat
• Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan setan,
makhluk aneh)
• Ada keinginan untuk membunuh anaknya
Pilihan Lainnya
• A. Depresi post-partum à umumnya onset lebih
dari 2 minggu, dengan gejala yang lebih berat
• C. Skizofreniaà Tidak ada gangguan mood
• D. Psikotik post-partumà Dominan gejala psikotik
• E. Gangguan Cemasà Muncul gejala simpatis,
bukan hal yang spesifik di pasien ini
Jadi, jawabannya adalah B. Sindroma baby blues
30. B. Histrionik
Keywords :
• senang menjadi pusat perhatian
• amat memperdulikan pujian atau kritik orang lain
• Gangguan kepribadian?
Gangguan Kepribadian
• Kluster A
• Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
• Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga terhadap
orang lain
• Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku yang
aneh
Keywords :
• Anak suka makan batu, arang, kuku, dia juga suka
mencium aroma minyak tanah
Diagnosa yang tepat?
PICA
• Kebiasaan makan benda-benda yang aneh seperti
batu, cat, kertas
• Diduga berkaitan dengan kondisi defisiensi besi
• Sering pada anak, tetapi bisa terjadi juga pada
orang dewasa (sering pada orang yang sedang
menjalani diet ketat atau pada wanita hamil)
• Terapi: CBT, psikoterapi, mengobati penyebab
(misal mengobati anemia defisiensi besi)
Pilihan Lainnya
• A. Kleptomaniaà mengutil / mencuri
• B. Erotomaniaà Yakin orang lain suka dengan
dirinya
• C. Trikotilomaniaà Mencabut Rambut
• D. Agorafobiaà Takut berada di tempat ramai
Jadi, jawabannya adalah E. Pica
32. B. Litium
Keywords :
• Wanita dengan keluhan utama sulit tidur, tidak nafsu
makan dan berat badan turun 3 kg.
• sering terbangun pada malam hari dan selalu gelisah
memikirkan kecurigaan suaminya yang selingkuh, masa
depan anak semata wayangnya, keadaan ekonomi
dunia yang tidak menentu, serta kondisi global
warming à cemas terhadap hal apapun
• sudah dialami sejak tujuh bulan yang lalu, pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan
Tatalaksana yang tidak tepat diberikan?
• Gangguan cemas menyeluruh à Objek cemasnya:
menyeluruh & menetap dalam 6 bulan.
• Gangguan penyesuaian à cemas atau depresi berlebihan
terkait suatu stressor < 6 bulan. Bila stressor hilang, gejala
cemas atau depresi turut menghilang.
Jawaban lainnya
• Sertralin dan Esitalopram: SSRI, merupakan salah
satu drug of choice pada kasus gangguan cemas
menyeluruh
• Klonazepam dan Diazepam: ansiolitik, tepat
diberikan terutama pada pasien yang gejala
ansietasnya sangat mencolok (kerja cepat)
• Jadi, jawabannya adalah B. Litium
33. D. Fugue Disosiatif
Keywords :
• Pria, 19 tahun, tiba-tiba pergi dari Kota Gorontalo
ke Medan
• tidak ingat identitas awalnya dan pekerjaannya
sebelum pergi
Diagnosis yang paling tepat ?
Gangguan Disosiatif
• Amnesia disosiatif
– Hilang ingatan
• Gangguan identitas disosiatif
– Kepribadian ganda atau lebih
• Fugue disosiatif
– Tiba-tiba pergi dari rumah atau tempat kerja, dengan kesulitan
mengingat sebagian atau seluruh masa lalu. Pasien bisa
menggunakan identitas baru.
• Depersonalisasi
– Merasa dirinya bukan “dirinya” sendiri, ada yang berubah dari
dirinya
– Trans Disosiatif
– “Kesurupan”
– Derealisasi
– Merasa bahwa lingkungan tempat tinggalnya menjadi tidak
familiar, seperti “bukan rumahnya” yang biasa dia tempati
Keywords :
• pasien terlihat tidur sambil berjalan keluar dari
kamarnya
• tidak tahu alasannya berjalan keluar kamar
• tidak bermimpi apa-apa
Diagnosis yang paling mungkin?
Gangguan Tidur
PARASOMNIA
• Sleep terror: pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, tapi dia tidak mengingat ada
mimpi
• Somnambulisme: berjalan atau beraktivitas sambil tidur
BEDAKAN Narkolepsi dan hipersomnia:
Narkolepsi: Serangan kantuk mendadak yang bisa terjadi
berkali-kali dalam sehari. Namun, di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai katapleksi,
paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
Hipersomnia: sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
Keywords :
• buta mendadak setelah melihat kedua orang
tuanya bertengkar
• Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal
Diagnosis?
Gangguan Konversi
• Menurut DSM IV : gangguan dengan karakteristik
munculnya satu atau beberapa gejala neurologis
(buta, lumpuh, dll) yang tidak dapat dijelaskan
dengan penjelasan medis ataupun neurologis yang
ada.
Jawaban lainnya
• A. Gangguan faktisius à cari perhatian medis,
dengan cara membuat-buat penyakit
• B. Gangguan psikosomatis à ada keluhan fisik
akibat stressor psikis
• D. Malingering à “pura-pura” sakit demi tujuan
(misal: bolos dari kantor, bebas dari pemeriksaan
kehakiman)
• E. Hipokondriasis à yakin menidap suatu penyakit
(umumnya pasien datang dengan SATU diagnosis
jelas, dan tidak mudah digoyahkan tentang
penyakitnya)
Jadi, jawabannya adalah C. Gangguan konversi
36. C. Bipolar I, litium 3x300 mg
Keywords :
• tidak bisa tidur, tidak merasa lelah dan selalu ingin
keluar rumah sejak 2 minggu lalu
• Empat bulan lalu : tidak mau makan, tidak mau
bicara, mengurung diri di kamar dan ingin bunuh
diri.
• perempuan sesuai-usia, dandanan mencolok
dengan bedak tebal, bicara cepat dan bersemangat
Diagnosis dan terapi yang tepat?
Sumber: PPDGJ + Medscape
Gangguan Bipolar dan Siklotimia
• Bipolar I
– Minimal satu episode manik, baik dengan maupun tanpa
episode depresi mayor
– Tata laksana: lithium
• Bipolar II
– Minimal satu episode hipomania dan minimal satu
episode depresi mayor, tidak boleh ada episode mania
– Tata laksana: lithium + antidepresan
• Siklotimia
– Beberapa episode hipomania dan beberapa episode
depresi minor dalam 2 tahun terakhir
• Beda depresi mayor dan minor?
– Pada depresi mayor, aktivitas dan fungsi sehari-hari sangat
terganggu, ada suicidal idea
Sumber: PPDGJ + Medscape
Tatalaksana Bipolar
• Episode manik: lithium
• Episode campuran: asam valproat
• Episode depresi: lithium + lamotrigine/antidepresan.
Jadi, jangan beri antidepresan saja.
Keywords :
• memasukkan kawat timah melalui lubang penis
sampai kandung kemih
• sering melakukan karena nikmat
Jenis gangguan?
Pedofilia à preferensi seksual pada anak2
Fetihisme à kepuasan seksual dengan mengandalkan
benda2 tertentu sebagai objek fantasi à partner seksual
yang memakainya.
Bedakan dengan transvestisme à kepuasan seksual dengan
memakai pakaian lawan jenis untuk menghayatinya (riasan
lengkap, rambut palsu).
Masokisme à preferensi seksual untuk menjadi korban
disiksa
Sadisme à preferensi seksual untuk menjadi pelaku yang
menyiksa
Nekrofilia à preferensi seksual pada mayat.
Jawaban lainnya
• A. Sadismeà suka menyiksa
• B. Pedofilia à suka anak-anak
• C. Eksibionisme à suka memamerkan alat kelamin
• E. Fetihisme à kepuasan seksual dengan
mengandalkan benda2 tertentu yang dipakai
partner sebagai objek fantasi
Jadi, jawabannya adalah D. Masokisme
38. D. Retardasi mental berat
• Suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau
tidak lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan, sehingga mempengaruhi
tingkat kecerdasan secara menyeluruh à dapat terjadi
dengan / tanpa gangguan jiwa/fisik lainnya
• Klasifikasi menurut IQ
– Ringan/mild 50-69 à moron
– Sedang/moderate 35-49 à imbisil
– Berat/severe 20-34 à imbisil
– Sangat berat/profound < 20 à idiot
Keywords :
• anak laki-laki berusia 4 tahun
• kencingnya sedikit-sedikit
• selalu menangis setiap ingin BAK à nyeri
• PF : preputium menggembung, nyeri, edema, dan kadang
keluar cairan purulen à infeksi bakteri
• suhu 38 C à tanda infeksi
Diagnosis : balanitis
• Etiologi?
Balanitis
• Balanitis : peradangan pada glans penis; bila mencakup
foreskin dan preputium disebut balanoposthitis
• Gejala dan tanda : penile discharge, nyeri, kesulitan
retraksi foreskin, impotensi, sulit BAK, bengkak, eritem,
demam dan mual (namun jarang)
• Penyebab : DM, higienitas buruk, belum sirkumsisi,
banyak smegma à fimosis, iritasi zat kimia, obesitas,
alergi obat, infeksi candida (biasanya pada pasien DM),
streptokokus grup B dan A, N. Gonorrhoeae,
Chlamydia, HPV, gardnerella vaginalis, treponema
pallidum, trichomonas, borrelia
• Jenis : balanitis xerotica obliterans (lichen sclerosus),
zoon balanitis, reiter disease
Sumber : emedicine.medscape.com
Jawaban lainnya
• A. Infeksi fungal dan fimosis à infeksi fungal
biasanya tidak membuat demam, keluhan berupa
gatal
• B. Infeksi viral dan fimosis à infeksi virus tidak
menimbulkan nanah
• D. Hipospadia à OUE di ventral penis
• E. Epispadia à OUE di dorsum penis
Jadi, jawabannya adalah C. Infeksi bakteri dan fimosis
42. B. PSA
Keywords :
• Tn. Tyrion, 66 tahun, BAK merah merah sejak 3 hari
yang lalu.
• Nyeri saat BAK (+), penurunan BB signifikan (+)
• prostat teraba keras dan berbenjol-benjol serta ada
nyeri tekan.
Diagnosis : suspek Ca Prostat
• Apa pemeriksaan laboratorium untuk
menegakkan diagnosis?
Karsinoma prostat
• Karsinoma yang cukup sering dijumpai pada laki-
laki
• Gejala umum
• Retensi urin, tanda-tanda obstruksi à mirip BPH
• Hematuria
• Sering disertai nyeri saat berkemih à membedakan
dengan ca buli
• Nafsu makan dan berat badan turun
• RT à prostat keras, berbenjol, bisa disertai nyeri
• Pemeriksaan lab à PSA (prostate specific antigen),
normal = 4 ng/mL
Gejala retensi urin
Penyakit Demam RT Hematuria
BPH - Prostat teraba -
lunak, Pool atas
tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Prostatitis + Prostat teraba -
kenyal, pool atas
teraba, nyeri tekan
(+)
Ca prostat - Prostat teraba +
keras, dapat
berbenjol-benjol,
pool atas bisa
teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
Jawaban lainnya
• A. Ca-125 à kanker ovarium
• C. BRCA à kanker payudara
• D. CKMB à ACS
• E. AFP à hepatoma
Jadi, jawabannya adalah B. PSA
43. C. Sistitis
Keywords :
• Ny.Raisa, berusia 28 tahun, rasa tidak nyaman saat
buang air kecil
• Pasien baru menikah 2 minggu yang lalu.
• nyeri tekan pada supra simfisis (+).
• Urine : leukosit 10-15/lpb
• Diagnosis yang paling mungkin adalah...
Infeksi Saluran Kemih (1)
Definisi Manifestasi klinis
•ISK non-komplikata: sistitis
pada perempuan tidak •Sistitis: disuria, urgensi,
hamil imunokompeten frekuensi (gejala LUTS),
tanpa penyakit struktural urin keruh, NT
atau neurologik yang
mendasari suprapubik, demam (-)
•ISK komplikata: •Uretritis: mirip sistitis,
• ISK atas pada tapi ada kencing nanah
perempuan
• ISK apapun pada pria •Prostatitis: demam,
atau perempuan
hamil nyeri perineum, NT
• ISK dengan kelainan prostat pada RT
struktural atau
imunosupresi •Pielonefritis: demam
tinggi, nyeri pinggang,
mual muntah, nyeri ketok
Etiologi Tata laksana
•Non-komplikata: E. coli • Sistitis: fluorokuinolon atau
•Komplikata: E. coli, cotrimoxazole PO selama 3
enterococci, pseudomonas hari (non-komp) atau 2
•Uretritis: C. trachomatis, N. minggu (komplikata)
gonorrhoeae
• Uretritis: ceftriaxon 125 mg
IM 1x (untuk Neisseria) +
Penunjang doxycycline 2x100 mg PO
•Urinalisis: pyuria, bakteriuria atau azithromycin 1 g PO 1x
•Urinalisis penting pada wanita (untuk Chlamydia)
hamil untuk mencari
bakteriuria asimptomatik • Prostatitis: fluorokuinolon
atau cotrimoxazole PO 2-4
minggu
• Pielonefritis: ceftriaxone IV
selama 14 hari
• http://www.chemotherapie-journal.de/archiv/artikel/2011/05/388.htm
tmedweb.tulane.edu
Jawaban lainnya
• A. Pyelonefritis à ISK atas, demam, nyeri ketok
CVA
• B. Glomerulonefritis à paling sering pasca
streptokokus, BAK merah/air cola, edema,
hipertensi, azotemia
• D. Vaginitis à radang vagina, dispareunia
• E. Servisitis à radang serviks, kemerahan pada
serviks, dispareunia
Jadi, jawabannya adalah C.Sistitis
44. A. Pasang kateter foley
Keywords :
• full blast (kesan penuh) (+), prostat membesar, pool
atas tidak teraba à Retensi urin e.c BPH
• Tindakan awal?
BPH (benign prostat hyperplasia)
• Pembesaran prostat jinak • α-blocker (terazosin, doxazosin,
prazosin, tamsulosin, alfulosin,
• Keluhan sulit kencing silodosin) menyebabkan relaksasi
otot polos prostat di leher buli,
• RT à lunak, pool atas tidak kapsul prostat dan uretra pars
teraba prostatika.
• 2 kelas obat yang dapat • 5α-reductase inhibitor
diberikan (finasteride, dutasteride) bekerja
dengan mengurangi ukuran
• α-blocker kelenjar prostat.
• 5α-reductase inhibitor
• α-blocker bisa digunakan untuk
hipertensi, yang paling sering
digunakan à prazosin
• Tamsulosin = uroselektif, tidak
efektif untuk menurunkan
tekanan darah!
Medscape
Gejala retensi urin
Penyakit Demam RT Hematuria
BPH - Prostat teraba -
lunak, Pool atas
tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Prostatitis + Prostat teraba -
kenyal, pool atas
teraba, nyeri tekan
(+)
Ca prostat - Prostat teraba +
keras, dapat
berbenjol-benjol,
pool atas bisa
teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
Jawaban lainnya
• B. Pemeriksaan USG à bukan tindakan awal
• C. Pemberian diuretik à bukan tindakan awal
• D. Pemberian analgetik à suportif, tapi tidak
mengatasi full blast
• E. Lakukan Supra Pubic Puncture à bila tidak
berhasil kateter foley atau pada kasus striktur
uretra dan trauma/ruptur uretra
Jadi, jawabannya adalah A. Pasang kateter foley
45. A. Prostatitis
Keywords :
• Tn. Bayu, berusia 56 tahun
• sering kencing malam hari disertai kencing putus-putus,
kencing harus mengedan, dan merasa kencing tidak
lampias.
• RT : prostat membesar, permukaan tidak berbenjol-
benjol dan nyeri pada penekanan serta Pada
pemeriksaan urine didapatkan bakteriuria dan piuria à
tanda infeksi
• Apakah diagnosis yang paling tepat dari kasus diatas ?
Gejala retensi urin
Penyakit Demam RT Hematuria
BPH - Prostat teraba -
lunak, Pool atas
tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Prostatitis + Prostat teraba -
kenyal, pool atas
teraba, nyeri tekan
(+)
Ca prostat - Prostat teraba +
keras, dapat
berbenjol-benjol,
pool atas bisa
teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
ISK
• Infeksi pada saluran kemih, terdiri atas sistisis,
prostatitis, pyelonefritis, asimptomatik bakteriuria
à patofisiologi infeksi ascenden
• Klasifikasi:
• Uncomplicated à tanpa instrumen di saluran kemih,
tanpa abnormalitas struktural, tidak hamil dan rawat
jalan
• Complicated à all other
• Penyebab tersering à E. coli
• Pemeriksaan urinalisis à urin pancar tengah,
pungsi suprapubik atau kateter
Tatalaksana prostatitis
• Pemasangan kateter bila obstruksi
• Antibiotik dalam bentuk fluorokuinolon atau
kotrimoksazol atau ampisilin + gentamisin
• Drain abses (bila ada)
• Alpha blocker dapat dipertimbangkan untuk
mengurangi obstruksi
Jawaban lainnya
• B. Karsinoma prostat à penurunan BB signifikan,
massa berdungkul/nodul, iregular, prostat
membesar
• C. BPH à prostat membesar, pool atas tidak
teraba, permukaan licin, tidak ada demam, tidak
ada nyeri,
• D. Pielonefritis à ISK atas, demam +, nyeri ketok
CVA
• E. Striktur uretra à umumnya ada riwayat trauma
(pasca ruptur uretra), tidak bisa BAK / retensi urin
Jadi, jawabannya adalah A. Prostatitis
46. C. Uretra Posterior
Keywords :
• Tn.Usman, berusia 25 tahun, BAK merah dan nyeri
• Riwayat trauma (+)
• RT : prostat melayang.
• Organ yang mengalami masalah?
Ruptur organ
Organ Gejala
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan,
jarang terjadi, hematuria
Buli/kandung kemih Nyeri di suprapubik, hematuria
Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling sering
karena straddle injury, butterfly
hematoma
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya
disebabkan fraktur pelvis, floating
prostate
Jadi, jawabannya adalah C. Uretra posterior
47. D. Varikokel
Keywords :
• Infertil
• Sedikit nyeri pada area buah pelir hilang timbul
• perabaan seperti kantung cacing pada testis kanan
(+)
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
Varikokel
• Terjadi pada 15-20% laki-laki dan 40% pada laki-laki
infertil
• Keluhan utama à sulit mendapatkan keturunan
• Biasanya asimptomatik
• Ciri khas à bag of worm pada palpasi testis
(gambaran kantung cacing)
Hidrokel vs Varikokel
Hidrokel Varikokel
• Biasanya asimptomatik, • Asimptomatik, namun
hanya teraba testis berhubungan dengan
membesar dan tidak infertilitas dan
simetris terkadang bisa nyeri
• Testis teraba skrotal
• Tes transiluminasi (+) • Teraba kantong cacing
• Tes transiluminasi (-)
Varikokel
Jawaban lainnya
• A. Torsio testis à phren sign negatif, buah zakar
besar sebelah, nyeri akut mendadak
• B. Epididimitis à buah zakar besar sebelah, radang
epididimis, phren sign +, nyeri
• C. Hidrokel à transiluminasi positif, benjolan pada
selangkangan/skrotum isi air
• E. Omfalokel à protrusi usus dari rongga abdomen,
selaput +
Jadi, jawabannya adalah D.Varikokel
48. C. Batu asam urat
Keywords :
• pinggang kiri terasa nyeri sejak 5 hari lalu
• Nyeri dirasakan mendadak dan tidak menjalar
• nyeri ketok CVA pada pinggang kiri pasien
Dx : curiga batu ginjal
• foto polos area lumbal : tidak terlihat adanya gambaran
radioopak; ph urin 5.0 à kemungkinan batu yang bersifat
radiolusen dan asam.
• Suka makan sayur dan kacang à tinggi asam urat
Keywords :
• Tn. Ali, 20 tahun, nyeri akut mendadak pada buah
pelirnya.
• Testis asimetris
Dx : torsio testis dd epididimitis
• Tes sederhana apa yang bisa dilakukan untuk
menegakkan diagnosis?
Torsio testis
• Emergensi dalam bidang urologi
• Torsio dari korda spermatikus à penurunan suplai darah à
iskemia testis ipsilateral
• Gejala utama adalah nyeri dadakan dan akut serta sangat hebat
• Dd/ utama adalah epididimitis
• Pemeriksaan penunjang yang disarankan à USG doppler, dapat
memperlihatkan kekurangan blood supply
• PF sederhana yang bisa membantu membedakan à Phren sign
• Phren sign à (+) apabila ketika testis diangkat, nyeri berkurang
atau menghilang à suggestive epididimitis, bila (-), suggestive
torsio testis
• Tatalaksana utama à bedah detorsio
Diagnosis Banding Scrotal Pain
Jawaban lainnya
• A. Ten horn sign à pada apendisitis, penarikan
korda spermatikus menimbulkan nyeri
• B. Blumberg sign à nyeri tekan mcBurney pada
apendisitis
• D. Tes transiluminasi à membedakan hernia dan
hidrokel, hidrokel transiluminasi positif
• E. Tes phalen à pada CTS
Jadi, jawabannya adalah C. Phren sign
50. B. Gagal ginjal kronis
Keywords :
• Perempuan, 60 tahun
• Sejak 6 bulan sudah merasa air kencingnya menjadi
lebih sedikit meskipun minum air putih yang cukup.
• Lemas +, edema kedua kaki +.
• Produksi urin 50 cc dalam 24 jam
• HT tidak terkontrol positif, DM sejak 5 tahun lalu
• ureum 80, creatinin 9, proteinuri +++Hb 7,5 à anemis
à mengesankan ke penyakit ginjal kronik
• Diagnosis yang paling mungkin adalah...
Gagal Ginjal Kronis
• Definisi CKD: penurunan GFR
(<60) ≥ 3 bulan dan atau bukti
kerusakan ginjal (marker dan
imaging)
• Patofisiologi gagal ginjal kronik
• Sesak nafas dan edema à
kongesti cairan alveolus dan
jaringan interstitial
• Mual, muntah à sindrom
uremia (dibuktikan dengan
↑Ur dan Cr)
• BAK sedikit à fungsi filtrasi
ginjal rusak
• Anemia à akibat ↓ Epo
(dibuktikan dengan konjuntiva
anemis dan ↓ Hb)
Jawaban lainnya
• A. Gagal ginjal akut à umumnya ada kejadian yang
mendasari seperti diare profus, tidak ada edema
kaki
• C. Sindrom nefrotik à edema anasarka, proteinuria
masif, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia
• D. Sindrom nefritis akut à paling sering pasca
streptokokus (faringitis/impetigo), hematuria,
edema, hipertensi, azotemia
• E. Glomerulonefritis à paling sering pasca
streptokokus (faringitis/impetigo), hematuria,
edema, hipertensi, azotemia
• Jadi, jawabannya adalah B. Gagal ginjal kronis
51. D. Konjungtivitis
Keywords :
• Laki-laki, 32 tahun
• Kedua mata Merah, gatal dan berair
• Pandangan buram & nyeri à disangkal
• PF : visus ODS 6/6, injeksi konjungtiva (+), sekret (+)
Diagnosis?
Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology
Konjungtivitis
Inflamasi atau infeksi konjungtiva
Virus Adenovirus Mata berair unilateral, merah, rasa tidak Memburuk pada hari 3-5,
herpes simplex nyaman, fotofobia, edema kelopak sembuh sendiri dalam 7-14 hari
virus or mata, limfadenopati preaurikular, Air mata buatan: mencegah
varicella-zoster konjungtivitis folikular, pseudomembran kekeringan dan mengurangi
virus (+/-) inflamasi
Antiviral àherpes simplex virus
atau varicella-zoster virus
http://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida spp. can Jarang, biasanya pd pasien Antijamur topikal
cause conjunctivitis imunokompromais, pasien yg
Blastomyces memakai kortikosteroid, pasien yang
dermatitidis mendapat terapi antibiotik
Sporothrix schenckii
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg bid
trachomatis beberapa minggu/bulan, sekret for 21 hari atau
mukopurulen, lengket, sensasi benda Erythromycin 250 mg PO
asing, mata berair, kelopak mata qid 21 days
bengkak,kemosis,Folikel Antibiotik topikal
Jawaban Lain
• A. Keratitis
• Mata merah, Visus menurun, injeksi silier, nyeri (+), terdapat kelainan di
kornea tergantung etiologinya.
• B. Glaukoma Akut
• Mata merah, Visus menurun, TIO Meningkat, kornea edem, pupil dilatasi,
Nyeri (+)
• C. Glaukoma Kronis
- Mata tenang, “tunnel vision”, CDR > 0.5
• D. Konjungtivitis
• E. Uveitis Anterior
- mata merah, visus turun, pupil miosis, flare & keratik
presipitat
Jadi, Diagnosisnya adalah
D. Konjungtivitis
52. C. Trikiasis
Keywords :
• Kedua mata berair, tidak nyaman, mengganjal à 3
bulan
• PF : Visus ODS 6/6
• Bulu mata kanan kiri melengkung ke arah dalam
• Kelopak Mata Normal
Diagnosis?
TRIKIASIS
• Bulu mata yang tumbuh ke dalam à erosi korneaà ulkus
kornea
• Dapat disebabkan blefaritis dan entropion
DISTIKIASIS
• Bulu mata yang tumbuh di tempat
yang salah / adanya bulu mata
tambahan YANG sering tumbuh pada
muara kelenjar Meibom
Sumber: emedicine
• Entropion: malposisi
berupa inversi (ke arah
dalam bola mata)
margin kelopak mata
• Ektropion: malposisi
berupa eversi (ke arah
luar/menjauhi) margin
kelopak mata
LAGOFTALMUS
• Kelopak mata yang tidak dapat meutup
sempurnaàbisa karena bels palsy
(paresis N.VII)
PTOSIS
• Turunnya kelopak mata atas à kelopak sukar
diangkat, sering pada usia lanjut setelah
pembedahan intraokular, miastenia gravis, sindrom
horner, Palsi N.III, suntikan toksin botulinum
Jadi, Jawabannya Adalah
C. Trikiasis
53. B. S – 0.75D
• Keyword:
• An 9 tahun à sulit melihat jauh
• Visus ODS 6/12
• Dikoreksi dengan:
• S -0.5 à 6/9
• S -0.75 à 6/6
• S -1.00 à 6/6
• S -1.25 à 6/9
• S -1.50 à 6/9
• Koreksi kacamata yang paling tepat?
Prinsip Kekuatan lensa
• Miopia à diambil kekuatan lensa sferis negatif
terlemah yang menghasilkan visus terbaik
B. S – 0.75D
54. D. Memakai Kacamata Hitam
Keywords
• 44 tahun, nelayan
• Selaput di mata kanan
• Diagnosis = pterigium à asimptomatik
• Bagaimana edukasinya?
Pterigium
A. Insisi
56. A. Episkleritis
• Wanita 37 tahun
• Mata merah 3 hari
• Trauma (-), visus 20/20
• PF : pelebaran pembuluh darah episklera,
berkurang dengan fenilefrin
Diagnosis?
Episkleritis
• Inflamasi jaringan ikat di bawah sklera
• Sering diderita oleh orang yang berusia muda, 30-40 tahun, lebih
sering pada wanita, dan terjadi unilateral pada dua pertiga kasus.
• Sering terjadi rekuren dan sering diasosiasikan dengan penyakit
lokal atau sistemik (rosacea okular, atopi, gout, infeksi, penyakit
vaskular kolagen.
• Tanda dan Gejala:
• Mata merah, iritasi, rasa tidak nyaman pada mata
• Injeksi episklera
• Tidak ada inflamasi atau edema pada sklera
• Injeksi konjungtiva sedikit, dan tidak ada sekret
• Tatalaksana:
• Umumnya self-limited dalam 1-2 minggu.
• Jika tidak ada penyakit yang mendasari: air mata buatan tiap 4-6 jam
sampai mata tidak merah.
• Jika ada penyakit yang mendasari: pengobatan tergantung etiologi
Pilihan lain
• A. Episkleritis
• B. Skleritis à nyeri, visus dapat menurun, tidak
berkurang dengan fenilefrin
• C. Konjungtivitis à injeksi konjungtiva, visus
normal, sekret (+)
• D. Keratitis à mata merah, Visus menurun, injeksi silier,
nyeri (+), kelainan kornea tergantung etiologi.
• E. Glaukoma akut à mata merah, Visus menurun, TIO
Meningkat, kornea edem, pupil dilatasi, Nyeri (+)
Jadi jawabannya
A. Episkleritis
57. D. Hirschberg
• Dx. Strabismus
D.Hirschberg
58. B. Khiasma Optikum
• Laki-laki, 24 tahun
• Visus 6/6
• Hemianopia bitemporal
Letak Kelainan?
Pilihan Lain
• A. Nervus optikus à total blindness
• B. Khiasma optikum
• C. Traktus optikus à hemianopia homonim
• D. Radiasio optika à quadrantanopia homonim
• E. Lobus Occipital à hemianopia homonim
Jadi, jawabannya adalah
B. Khiasma Optikum
59. A. XN
• 8 tahun, penglihatan kabur saat malam hari
• PF: kulit kering, bersisik
• Mata à normal
• Diagnosis?
- Xeropthalmia : XN
Klasifikasi Xerophtalmia
• Conjunctival xerosis - Bitot’s Spot
Corneal xerosis
Tatalaksana defisiensi vitamin A:
Usia < 6 bulan : 50.000 IU
Usia 6 – 12 bulan : 100.000 IU
Usia > 12 bulan : 200.000 IU
Jawaban lainnya
A. XN
60. D. Iridotomi
• Perempuan, 50 tahun
• Nyeri mata kiri sejak 1 hari, pandangan kabur, mual
muntah
• Visus OS 3/60, injeksi +, edem kornea, TIO 45
• Mata kanan normal
• Diagnosis à glaukoma akut
Terapi definitif?
Glaukoma
• Berdasarkan perjalanan penyakit :
• Glaukoma akut : gejala akut (nyeri mata, pusing, mual muntah, mata
merah, edema kornea, dll)
• Glaukoma kronis : gejala akut tak ada, tunnel vision, CDR > 0.5
• Berdasarkan penyebab Glaukoma dibedakan menjadi:
• Glaukoma Primer
• Dewasa(Simpleks/sudut terbuka dan terutup)
• Kongenital
• Glaukoma Sekunderà komplikasi dari kondisi tertentu (Trauma,
katarak, hifema, dll)
D. Iridotomi
61. D. Glaukoma primer sudut
terbuka
Keywords
• Laki-laki, 34 tahun
• Sering tersadung ketika berjalan
• Visus normal
• kesan kehilangan penglihatan perifer (tunnel vision)
• Tekanan OD 27, OS 25 mmHg à TIO meningkat tapi tidak
setinggi glaukoma akut
• kornea, COA dan lensa à normal
Diagnosis?
Glaukoma
Diagnosis?
Retinop
ati
Hiperte
• nsi
Termasuk mata Copper wire
tenang visus
turun perlahan
• Gejala klinis
retinopati HT:
pada funduskopi
ditemukan
fenomena cotton
wool spot + av
crossing +
copper wire
Retinopati
Diabetik
Komplikasi DM pada
mata:
• Abnormalitas kornea
• Glaukoma
• Neovaskularisasi iris
• Katarak
• Retinopati diabetikà paling sering dan Pemeriksaan :
paling potensial menyebabkan kebutaan
Tanda dan gejala: • Tajam penglihatan
• Funduskopi dalam keadaan pupil dilatasi :
• Melihat titik atau floaters direk/indirek
• Penurunan tajam penglihatan • Foto Fundus
• Terdapat titik hitam di tengah lapang pandang • USG bila ada perdarahan vitreus
Tatalaksana :
• Sulit melihat dalam gelap
• Pada pemeriksaan funduskopi: cotton wool • Fotokoagulasi laser
spot, flame hemorrhages, dot-blot
hemorrhages, hard exudates
Retinopati diabetik
• Stadium
• Nonproliferatif: mikroaneurisma,
dot and blot hemorage, flame
hemorage, cotton wool spot
• Preproliferatif: NONPROLIFERATIF +
soft and hard exsudate
• Proliferatif stadium dini:
PREPROLIFERATIF +
neovaskularisasi
• Proliferatif stadium lanjut:
PROLIFERATIF DINI + perdarahan
vitreus
Jadi, jawabannya adalah
E.Retinopati Hipertensi
63. C. Air Mata Buatan
• Wanita 23 tahun
• Mata merah, nyeri (-)
• Riwayat bersin-bersin sejak 2 hari yang lalu
• Trauma (-)
• PF : gumpalan darah kuadran kanan bawah
• Dx? Perdarahan subkonjungtiva
• TX?
Perdarahan subkonjungtival
• Terkumpulnya darah di konjungtiva Beberapa penyebab yang dapat
• Keluhan (-) menyebabkan perdarahan
• Mata merah visus normal. MERAH subkonjungtiva antara lain,
MERATA 1. Spontan/idiopatik
• Terapi 2. Batuk, bersin, muntah.
• swasirna (self-limiting) à akan di 3. Hipertensi.
absorpsi ± 2 minggu
• Dapat diberikan 4. Gangguan perdarahan
• Kompres hangat 5. Gejala sisa dari operasi mata,
• Artificial tears trauma, menggosok mata
Diagnosis? Dakrioadenitis
Blefaritis
Pilihan Lain
• A. Dakriosistitis à radang pada saluran air mata.
Bedakan dengan dakrioadenitis = radang pada
kelenjar air mata.
• B. Dakrioadenitis
• C. Blefaritis à pembengkakan cenderung
menyeluruh pada palpebra
• D. Konjungtivitis à radang / infeksi konjungtiva,
mata merah visus normal
• E. Keratitis à radang / infeksi kornea, mata merah
visus turun.
Jadi jawaban yang tepat adalah
B. Dakrioadenitis
65. E. Penyumbatan kanalis
akustikus oleh serumen prop
Keywords:
• 28 tahun penurunan pendengaran
• Riwayat berenang
• Nyeri, batuk pilek, keluar cairan, nyeri tekan tragus
à tidak ada
• Sumber perdarahan:
• Epistaksis anterior: plexus kisselbach, arteri etmoidalis anterior
C. A. Sphenopalatina
67. D. Asiklovir PO 10 hari
• Keyword
• Wanita, 47 tahun
• Vesikel berkelompok pada wajah dan telinga unilateral
• Nyeri telinga dan tinitus
• Mulut mencong à Paresis N.VII
Diagnosis?
Ramsay-Hunt Syndrome
• Gambaran klinis • Terapi
• Ruam vesikuler di sekitar • Antiviral: acyclovir
mulut atau telinga 5x800mg selama 7 hari
• Facial paresis/palsy (CN • Steroid
VII]) • Vestibulosupresan
• Vertigo dan penurunan
pendengaran unilateral
• Tinnitus
• Otalgia
• Nyeri kepala
• Dysarthria
• Gait ataxia
• Demam
• Pembesaran KGB leher
Pilihan Lainnya
D. Asiklovir PO 10 hari
68. A. Hematoma aurikuler
• Keywords :
• 48 tahun bengkak daun telinga, Trauma (+)
• Hiperemis, benjolan (+) fluktuasi (+)
• Aspirasi à darah
Diagnosa?
Hematoma aurikuler
• Penyebab : trauma
• Penumpukan bekuan darah pada perikondrium
telinga
• Perlu aspirasi , bila tindakan ini tidak steril berisiko
perikondritis.
Pseudokista
KOMPLIKASI
MEDSCAPE
Pilihan lainnya
B. Pseudokista à kumpulan cairan kekuningan dalam
perikondrium, trauma (-), nyeri (-)
C. Mastoiditis à pembengkakan di mastoid
(belakang telinga)
D. Cauliflower ear à mengkerutnya daun telinga
akibat hancurnya tulang rawan (komplikasi dari
perikondritis)
E. Perikondritis à radang pada tulang rawan
Jadi diagnosa pada pasien ini
adalah
A. Hematoma Aurikuler
69. C. Cuci dengan H2O2
Keywords:
• 9 tahun, nyeri telinga dan demam sejak semalam
• Sekarang à nyeri berkurang, demam (-)
• PF : Perforasi MT sentral
• Diagnosis à OMA perforasi
Tatalaksana?
SEKILAS MATERI
• Diagnosis?
• SIRKUMSKRIPTA
– 1/3 luar à adnexa kulit (+) à furunkel
– ETIOLOGI: S.aureus
– GEJALA: nyeri (tidak ada jar. Longgar) saat menekan
perikondrium atau membuka mulut, ggn pendengaran
OE AKUT
• DIFUS
– 2/3 dalam à kulit liang telinga hiperemis dan edema
tidak jelas batasnya
KLASIFIKASI – ETIOLOGI: Pseudomonas
OTITIS EKSTERNA – GEJALA: nyeri tekan tragus, liang telinga sempit, sekret
bau
A. Rinitis vasomotor
72 D. Presbikusis
Keywords:
• Pria 66 tahun
• Kurang dapat menangkap percakapan saat suasana
ramai.
• Audiometri à tuli nada tinggi.
• Riwayat trauma, keluar cairan dari telinga à disangkal.
Diagnosis?
Presbikusis
Diagnosis:
• Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi,
• umumnya terjadi mulai usia 65 thn.
• Simetris pada telinga kiri dan kanan.
• Gejala klinik :
• berkurangnya pendengaran secara perlahan2 dan progresif.
• Telinga berdenging, pasien dapat mendengar percakapan tapi susah untuk
memahaminya à terutama di tempat bising (cocktail party deafness)
• Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga
D. Presbikusis
73. A. Benda asing
Keywords:
• Anak 3 tahun
• ingus bau busuk dan kental hanya dari lubang
hidung kanan sejak 5 hari
• demam (-)
A. Benda Asing
74. D. Otitis Media Efusi
• Keywords:
• 11 tahun, pendengaran berkurang
• Nyeri dan demam à tidak ada
• Batuk pilek berulang
• MT suram, refleks cahaya menurun
Diagnosis?
OTITIS
MEDIA EFUSI • Anamnesa
• Telinga terasa penuh, terasa ada
cairan (grebeg-grebeg
• Peradangan non bakterial mukosa • Pendengaran menurun
kavum timpani • Terdengar suara dalam telinga
sewaktu menelan atau menguap
• Ditandai terkumpulnya cairan yang
tidak purulen (serous atau mucus) • Pemeriksaan fisik :
tanpa tanda infeksi • imobilitas gendang telinga pada
penilaian otoskop pneumatik.
• Etiologi • MT terlihat lebih kusam dan
• Kegagalan fungsi tuba eustachius keruh.
• Alergi • Maleus tampak pendek, retraksi
• Otitis media yang belum sembuh dan berwarna putih kapur.
sempurna • reflek cahaya berubah atau
• Infeksi virus menghilang
• garpu tala : untuk membuktikan
adanya tuli konduksi
:
TATALAKSANA
DEKONGESTAN, ANTIBIOTIK,
MIRINGOTOMI, PIPA GROMET
• Buku THT FKUI - RSCM
• Terapi farmakologis • Terapi nonfarmakologis
• Antibiotik, • Miringotomi
• Steroid • Tube ventilasi
• Antihistamin (Grommet tube)
• Dekongestan
• Mukolitik.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorokan Kepala Leher. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005
Pilihan lainnya
• Diagnosis?
• Air bone gap: AC dan BC berbeda > 10 dB
• Mixed: Ac dan BC sama-sama turun, ada bone gap
Jadi jawabannya adalah
D. Sputum SPS
77. B. 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
• Keywords
• Konsumsi OAT 3 bulan
• Berhenti >1 tahun
• Saat ini mengeluh batuk, keringat malam, dan sesak
• BTA SPS +/+/-
• Tes cepat : tidak ada resistensi
• Pengobatan yang diberikan?
TB Paru – Tatalaksana
Paduan OAT lini pertama
• Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
• Kasus baru
• Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
• Pasien kambuh
• Pasien gagal
• Pasien putus berobat (loss to follow up)
• Kategori Anak (2RHZ/4RH)
B. 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
78. A. Abses paru
• Keywords:
• Laki2, 47 tahun
• Sesak sejak 2 minggu SMRS
• Demam +
• Batuk disertai dahak
• Lab : leukositosis
• Rontgen : kavitas pada lapang paru kanan, berdinding
tebal dan terdapat air fluid level
• Diagnosis yang tepat?
•
Abses
Bayangan bulat dinding tebal
paru
• Air fluid level.
• Jaringan infiltrat di
sekitarnya
• Paling sering di lapangan
bawah paru
• Manajemen:
• Antibiotik empiris (IV),
chest physiotherapy,
postural drainage.
• Dapat dilakukan
bronskopi maupun
pembedahan
• Medscape
• Pilihan lainnya :
B. Pneumonia à gambaran infiltrat
C. TB paru à gejala khas TB paru, gambaran kavitas,
gambaran infiltrat terutama di lobus apex
D. Bronkietasis à honeycomb appearance, sputum 3
lapis
E. Efusi pleura à sudut costophrenicus tumpul
Jadi, jawabannya adalah…..
A. Abses paru
79. B. Pneumotoraks
• Keywords
• Sesak napas mendadak sejak 3 bulan
• Riwayat TB paru
• hemitoraks kiri mengembang
• pernapasan dada kiri tertinggal, suara napas dada kiri
melemah
• perkusi dada kiri hipersonor
• X ray :gambaran hiperlusen pada lapang paru kiri.
• Diagnosis yang tepat?
Pneumotoraks
• Sering disebut kolaps paru
• Akibat penimbunan udara dalam kavum pleura (kavum pleura seharusnya
tidak terisi udara sehingga paru dapat mengembang dengan baik)
• Gambaran radiologi à
gambaran lusen
avaskuler di hemitoraks
yang sakit
Wuryantoro, Nugroho A, Saunar R. Patofisiologi kelainan toraks yang membutuhkan WSD. dalam: Manual pemasangan
WSD. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia; 2011. h. 15-25.
• Jawaban lain :
A. Emphisema à pembesaran abnormal dari
alveolus, merupakan manifestasi PPOK
C. TB kronik à riwayat batuk lama, gambaran
kavitas/fibrosis/infiltrat
D. Asma à riwayat sesak berulang, biasanya ada
pencetus, wheezing +
E. Pneumonia à biasa ada riwayat demam,
gambaran infiltrat di x -ray
Jadi, jawabannya adalah…..
B. Pneumotoraks
80. B. Salbutamol inhalasi
• Keywords:
• Laki2 35 tahun
• Sesak sejak 2 jam SMRS
• Sudah sering berulang
• Riwayat keluarga +
• RR 30x/menit
• Tatalaksana awal yang tepat?
• Anamnesis Asma:
• Gejala episodik
• Reversibel, dengan atau tanpa pengobatan
• Timbul/memburuk pada malam/dini hari
• Respons terhadap bronkodilator
• Terdapat faktor risiko yang bersifat individual
• Pemeriksaan fisis:
• PF dapat normal
• Wheezing
• Ekspirasi memanjang
B. Salbutamol inhalasi
81. C. Pirazinamid
• Keyword
• Bengkak di ibu jari kanan kanan
• Sedang program obat paru 6 bulan
• Asam urat : 12 mg/dl
• Obat yang menyebabkan kondisi tersebut?
• Pedoman TB nasional 2014
Jadi, jawabannya adalah…..
C. Pirazinamid
82. E. LABA + kortikosteroid
inhalasi
• Keywords:
• Laki2, 60 tahun
• Sesak sejak 1 tahun, sering berulang
• Riwayat perokok berat
• Barrel chest
• Ekspirasi memanjang
• Medikamentosa untuk mencega kekambuhan?
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
• Definisi: • Manifestasi Klinis:
• Hambatan aliran udara yang tidak • Sesak progresif, persisten,
memberat dengan aktivitas, berat,
sepenuhnya reversibel, progresif, sukar bernapas
berhubungan dengan respon • Batuk kronik
inflamasi paru terhadap • Batuk kronik berdahak
partikel/gas berbahaya, disertai • Riwayat faktor risiko
efek ekstraparu
• Gabungan antara obstruksi • Pemeriksaan Penunjang:
saluran napas kecil & kerusakan • Spirometri
parenkim • DPL & AGD
• Radiologi toraks
(hiperinflasi/hyperaerated lungs,
• Faktor Risiko: hiperlusens, ruang retrosternal
melebar, diafragma mendatar,
• Asap rokok, polusi udara, stres jantung pendulum)
oksidatif, genetik, tumbuh
kembang paru, sosial ekonomi
• Medscape
Pemeriksaan Radiologi
• CT scan
• Foto Thorax
• Jawaban lain:
A. Emfisema à gambaran PPOK, diafragma
mendatar, paru hiperlusen, jantung pendulum
B. Asma bronkiale à sesak hilang timbul, ada
pencetus, wheezing +
C. Bronkitis kronis à batuk +++, sputum banyak
D. Bronkopneumonia à sesak, batuk, demam,
infiltray pada x ray
Jadi, jawabannya adalah…..
E. Bronkiektasis terinfeksi
84. B. Tonsilitis folikularis
• Keywords:
• Anak, 12 tahun
• Nyeri tenggorokan 5 hari SMRS
• Tonsil T3/T3, hiperemis, tampak bintik putih multiple
• Diagnosis yang tepat?
Tonsilitis folikularis
• Terdapat detritus yang jelas,
berbentuk bintik-bintik putih multiple
B. Tonsilitis folikularis
85. B. Needle dekompresi
• Keyword:
• Sesak napas setelah kecelakaan 30 menit SMRS
• TD 80/60 HR 120x RR 30x
• Jejas pada dada kiri + krepitasi
• Hipersonor dada kiri + suara napas menghilang
• Deviasi trakea ke kanan
• Peningkatan JVP
• Tindakan selanjutnya...
• Tension pneumotoraks à udara dapat masuk ke
rongga pleura tetapi tidak dapat keluar karena adanya
“katup 1 arah” à penekanan struktur di mediastinum
(trakea, vena) à penurunan aliran balik darah ke
jantung à gangguan hemodinamik
• ATLS guideline
• Jawaban lain:
A.Perikadiocentesis à untuk kasus tamponade
jantung
C-E à tindakan yang dilakukan setelah needle
decompression dilakukan
Jadi, jawabannya adalah…..
B. Needle dekompresi
86. A. Bronkiolitis
• Keywords
• Anak, 1 tahun
• Sesak sejak 2hari lalu
• RR 50x
• Napas cuping hidung, retraksi sela iga
• Wh +/+, rh-/-
• Suhu 380C
• Diagnosis yang tepat?
Sumber : PPM IDAI jilid 1
Bronkiolitis - Pathogenesis
• Invasi virus à inflamasi à akumulasi mukus, debris
dan edema à obstruksi bronkiolus pada fase
inspirasi dan ekspirasi à ada mekanisme ‘klep’
yang menyebabkan air trapping à overinflasi dada
à ventilasi turun dan hipoksemia à frekuensi
napas naik; pada keadaan berat dapat terjadi
hiperkapnia, obstruksi total dapat menyebabkan
atelektasis
Manifestasi klinis
Bronkiolitis
• Gejala Klinis • Diagnosis
• Diawali dengan demam • PF: demam, dyspnea
subfebris dan infeksi saluran (expiratory effort), ekspirasi
nafas atas akut memanjang, mengi,
• Kemudian terjadi batuk, hipersonor (air trapping)
sesak, dan mengi • PP: foto dada AP-lateral (air
• Jarang menjadi berat trapping), AGD: hiperkarbia,
asidosis
metabolik/respiratorik
• Tata laksana:
• Oksigen
• Bronkodilator (hanya kalau
menghasilkan perbaikan)
• Antibiotik (hanya kalau ada
bukti infeksi bakterial)
• Jawaban lain
B. Bronkopneumonia à rhonki +
C. Asma bronkial à usia >2 tahun, demam -, riw
keluarga +, riwayat atopi
D. Bronkitis akut à batuk, demam, dahak banyak
E. Pneumonia à sama dengan B
Jadi, jawabannya adalah…..
A. Bronkiolitis
87. E. Faringitis akut
• Keywords:
• Sakit tenggorikan 4 hari lalu
• Demam, sulit menelan
• Faring hiperemis
• Dinding posterior faring bergranular
• Diagnosis yang paling mungkin?
Faringitis
• Merupakan peradangan pada faring
• Penyebab tersering : virus dan bakteri (group A beta-
hemolytic streptococcal); penyebab lain : GERD, post-
nasal drip, alergi dll
• Curiga adanya infeksi GAHBS, apabila ada:
• Eskudat tonsil
• Pembengkakan uvula
• Petekie pada palatum
• Limfadenopati servikal anterior
• Komplikasi GAHBS : demam rematik, abses peritonsil,
post-streptococcal glomerulonephritis, scarlet fever
• Medscape
• Diagnosis (bila curiga infeksi GAHBS)
• Throat culture
• Rapid streptococcal antigen test
• Tatalaksana
• Simptomatik
• Antibiotik bila curiga/terbukti infeksi GAHBS à efektif
untuk pencegah demam rematik bila diberikan dalam 9
hari setelah onset
• Oral Penicilin V / amoxicilin à lini pertama
• Cephalosporin
• macrolide
• Steroid à hanya pada severe or exudative pharyngitis
• Jawaban lain:
A. Laringitis akut à suara serak
B. Rinitis akut à hidung tersumbat, runny nose
C. Tonsilitis à tonsil edema, hiperemis, ada eksudat
D. Epiglotitis à odinofagia, air liur >>, thumb sign
Jadi, jawabannya adalah…..
E. Faringitis akut
88. A. Stenosis Aorta
• Keywords:
• Laki-laki, 53 tahun
• Sesak napas saat aktivitas
• Riwayat HT (-)
• Bising sistolik di ICS II kanan
A. Stenosis Aorta
89. D. Atrial fibrilasi
90. C. DC kardioversi
• Keywords
• Laki-laki, 60 tahun
• Berdebar tiba-tiba
• Keluhan pusing dan nyeri dada
• TD 80/50, nadi cepat ireguler
• Pada EKG : QRS sempit dan ireguler
No 89 à D. Atrial fibrilasi
No 90 à C. DC kardioversi
91. D. Norepinefrin
• Keywords:
• Laki2, 50 tahun
• Nyeri dada kiri
• Pusing, tidak sadarkan diri
• EKG : ST elevasi
• TD 60/40, HR 120, RR 24, akral dingin
• Obat yang diberikan?
Jenis shock
• Shock hipovolemik : kehilangan cairan intravaskular, ec
: diare, perdarahan (shock hemoragik), dll
• Shock kardiogenik : kegagalan pompa jantung, ec :
infark miokardium, gagal jantung, dll
• Shock distributif : terjadi vasodilatasi pembuluh darah,
ec : anafilaktif (shock anafilaktik), trauma medula
spinalis (shock neurogenik), infeksi sistemik (shock
sepsis), dll
• Shock obstruktif : terdapat gangguan aliran balik darah
ke jantung, ec : tamponade jantung, tension
pneumothorax, dll
Tatalaksana Utama
Jenis Syok Tatalaksana
Hipovolemik Resusitasi cairan
Kristaloid (NaCl/RL) 10- 20 ml/kgBB bolus
cepat
Septik Resusitasi cairan
Vasokonstriktor (norepinefrin/dopamin)
Antibiotik spektrum luas
Kardiogenik Obat inotropik (seperti dopamin,
dobutamin, norepinefrin)
Anafilaktik Resusitasi cairan
Epinefrin
Kortikosteroid
Jadi, jawabannya adalah…..
D. Norepinefrin
92. B. CKMB
• Keywords:
• Laki2 46 tahun
• Nyeri dada kiri menjalar ke punggung >4 jam SMRS
• EKG : ST depresi V1-4
http://heart.bmj.com/content/90/1/99/F1.larg
e.jpgamp
Jawaban lain :
A. SGOT à tidak spesifik, biasa untuk marker
penyakit hepar (pada beberapa kasus, dapat
meningkat pada kondisi infark miokardum)
C. Myoglobin à tidak spesifik
D. CRP à tidak spesifik, biasa untuk marker
infeksi/inflamasi
E. Analisa gas darah à biasa dipakai pada kondisi
gagal napas, dan penentuan asam basa
Jadi, jawabannya adalah…..
B. CKMB
93. D. Angina pektoris tidak stabil
• Keywords:
• Laki2, 61 tahun
• Nyeri dada kiri sejak 1 jam SMRS, tidak hilang dengan
istirahat
• EKG : T inv V1-3
• Enzim jantung dbn
• Diagnosis pasien tersebut?
Penyakit Jantung Koroner
• Angina pektoris stabil à nyeri terjadi saat aktivitas,
berkurang bila diberi nitrat atau istirahat, nyeri berlangsung
< 15 menit, EKG normal bila istirahat à Stress test /
Treadmill test
• Acute coronary syndrome à nyeri bisa terjadi mendadak
dan lama, tidak membaik dengan istirahat
• Unstable angina à ACS tanpa peningkatan enzim
jantung, EKG tidak spesifik
• NSTEMI à No ST elevasi, peningkatan enzim jantung
• STEMI à ST elevasi, peningkatan enzim jantung
Pathophysiology of Heart
Disease Lily
Jawaban lain:
A. STEMI à ST elevasi
B. NSTEMI à ada kenaikan enzim jantung
C. Angina pektoris stabil à nyeri terjadi saat aktivitas,
berkurang bila diberi nitrat atau istirahat, nyeri
berlangsung < 15 menit
E. Angina prinzmetal à akibat vasospasme arteri
koroner, biasa terjadi pada usia muda, dan sulit untuk
didiagnosis
Jadi, jawabannya adalah…..
B. Beta blocker
97. B. Decompensatio jantung kiri
• Keyword:
• Laki2, 67 tahun
• Sesak lama à memberat 5 hari SMRS
• HR 101x/min, RR 30x/min
• Batwing apperance
• Diagnosis pasien?
• Pedoman tatalaksana gagal jantung 2015
Manifestasi klinis ADHF
Manajemen: “LMNOP”
• L(asix) = furosemid
• M(orfin)
• Nitrat, terutama jika TD sistolik >100 mmHg
• Oksigen
• Posisi à setengah duduk/duduk
Jadi, jawabannya adalah…..
• Etiologi tersering:
• Streptokokus : viridans, enterococus
• Staphylococcus : aureus, epidermidis
• Lily textbook
Akut vs Subakut
Akut Subakut
• Demam tinggi • Demam tidak tinggi
• Murmur bisa tidak atau normal
terdengar di 1/3 pasien • Murmur di 99% pasien
• Progresif, sudden onset • Gejala lebih ringan,
gejala gagal jantung mialgia, cepat lelah,
• Etiologi tersering à tidak nafsu makan
Staphylococcus aureus • Etiologi tersering à
Streptococcus viridans
Jadi, jawabannya adalah…..
E. Streptococcus viridans
99. A. Hipertensi urgensi
• Keywords:
• Laki2, 70 tahun
• Nyeri kepala + muntah sejak 2 jam SMRS
• TD 190/105
• Pemeriksaan lain dbn
• Diagnosis yang tepat?
Dasar Teori
• Krisis hipertensi: Keadaan hipertensi yang
membutuhkan penurunan TD segera. TD sistolik >180
mmHg atau diastolik >120 mmHg.
• Hipertensi emergensi
• Adanya kerusakan organ target akut atau progresif
(jantung, otak, ginjal)à turunkan dengan obat
parenteral segera
• Hipertensi urgensi
• Peningkatan TD bermakna tanpa gejala berat atau
kerusakan organ target progresif à turunkan TD
dalam beberapa jam dengan obat oral
• JNC 7
Target Penurunan TD
• Hipertensi emergensi
• Berkurangnya MAP 25% dalam 2 jam
• Setelah itu penurunan dilanjutkan dalam 12-16 jam
hingga mendekati normal
• Hipertensi urgensi
• Penurunan bertahap dalam 24 jam
Hipertensi Urgensi
Obat Dosis Awitan
Kaptopril 6,25-50 mg oral atau sublingual 15 menit
Klonidin Awal per oral 0,15 mg, selanjutnya 0,15 mg 0,5-2 jam
tiap jam, dosis total 0,9 mg
Labetalol 100-200 mg per oral 0,5-2 jam
Furosemid 20-40 mg per oral 0,5-1 jam
HipertensiEmergensi
Obat Dosis Awitan Lama Kerja
Nicardipine Mulai dgn dosis 5mg/jam, 5-20 menit 1-4 jam
naikkan 2,5mg/jam tiap 15 menit
bila target belum tercapai
Furosemid 20-40 mg (hanya bila ada retensi 5-15 menit 2-3 jam
cairan)
Nitrogliserin Infus 5-100 mcg/menit 2-5 menit 5-10 menit
Diltiazem Bolus IV 10 mg (0,25mg/kgBB)
dilanjutkan infus 5-10 mg/jam
Klonidin 6 ampul dalam 250 ml cairan
infus, dosis titrasi
Nitropusid Infus 0,25-10 mcg/kgBB/menit Segera 1-2 menit
(maks 10 menit)
• Obat utama untuk emergensi:
nicardipine/nitroprusside. Alasan: efek cepat, TD tidak
langsung cepat drop, dapat diatur dengan infusion
pump.
A. Hipertensi urgensi
100. D. Trombosis vena
dalam/DVT
• Keywords:
• Wanita, 51 thn
• Tungkai kanan bengkak dan nyeri
• Riwayat sering pulang-pergi dengan penerbangan jangka
panjang, 4 tahun terakhir
• Tungkai hiperemis dan edema
• Diagnosis pada pasien?
CVI à peningkatan tekanan di vena, sehingga terjadi
ekstravasi cairan ke jaringan di ekstrimitas à umumnya
terjadi akibat gangguan katup vena
DVT à terbentuknya trombus di vena dalam
• Lily textbook
DVT
• Adanya trombus pada vena dalam yang menghalangi
aliran darah ke jantung
• Jika tidak ditangani, dapat terjadi emboli paru
• Gejala: nyeri, swelling, kemerahan, hangat, dan
pembesaran vena superfisial, unilateral
• Pencegahan : Heparin
• Jawaban lain
A.Gagal jantung kongestif à bengkak bilateral,
terdapat riwayat penyakit jantung
B. Flebitis superfisialis à umumnya terkait “infus”
C. Elefantiasis à limfedema akibat sumbatan cacing
filaria
E. Selulitis dd/ erisipelas à infeksi jaringan kulit
(subkutan), umumnya didahului riwayat
trauma/abrasi pada kulit superfisial yang tidak
ditatalaksana dengan baik.
Jadi, jawabannya adalah…..