PT. Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat dengan PT. ISE adalah
pecahan dari PT. KGD, pecahan PT. KGD yang lainnya antara lain adalah Indonesia
Nippon Seiki, Toyo Denso Indonesia, Shindengen Indonesia, Honda lock Indonesia, dan
Mitsuba Indonesia. PT. KGD berdiri pada tahun 1979 dan berlokasi di JL. Siliwangi
telah diakui di mata masyarakat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sertifikat ISO
9002, yaitu suatu standar sistem mutu dan jaminan mutu kepada pelanggan yang
perkembangannya yang sangat pesat, PT. KGD dipecah menjadi 6 perusahaan pada Juni
2002 yang kemudian diresmikan pada tahun 2003. Perusahaan Stanley berpusat di
negara Jepang dan sampai saat ini perusahaan Stanley telah memiliki 34 cabang
perusahaan di beberapa negara di luar Indonesia. Perusahaan Stanley yang ada di negara
Indonesia merupakan anak cabang perusahaan Stanley yang ke-24, yang kemudian di
beri nama PT. Indonesia Stanley Electric ( PT. ISE ). Beberapa cabang lainnya dari PT.
Stanley diantaranya adalah di Jerman, Perancis, Inggris, Hongaria, China, India, Taiwan
Amerika 4 perusahaan sedang di Jepang sendiri ada 11 perusahaan. PT. ISE berdiri
pada September 2001, awal pelaksanaannya Juli 2002. PT. ISE didirikan dengan modal
dasar 7,500,000 USD, dengan luas tanah 40.000 m², luas bangunan 10.000 m², jumlah
7
karyawan 480 orang dan berlokasi di JL. Bhumimas I No.17 Desa Talaga, Kecamatan
dari barat Jakarta). PT. ISE adalah perusahaan yang didirikan untuk memenuhi
diharapkan akan memperluas perindustrian mobil. Pada awalnya, PT. ISE memulai
industri moulding dan lampu yang diutamakan pada parts alat – alat penerangan
kendaraan roda 2 dan 4, dan untuk tahap berikutnya adalah perencanaan pembuatan
parts elektronik kendaraan roda 2 dan 4. Walau resminya PT. ISE baru berdiri selama
kurang lebih setengah tahun tetapi dalam waktu yang singkat PT. ISE sudah siap untuk
menjadi salah satu perusahaan yang go internasional, bahkan melebihi usaha - usahanya
yang pernah dilakukan di PT. KGD, hal ini dibuktikan dengan selain mengadopsi dari
sistem kerja dan manajemen kerja PT. KGD yang telah diakui dengan sertifikasi ISO
9002, PT. ISE juga menggunakan berbagai macam metode – metode baru untuk
dengan kualitas tinggi dan memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap customer.
Diantaranya adalah dengan menggunakan sistem produksi baru yaitu SNAP (Stanley
New Acces for higher Productivity). SNAP merupakan salah satu cara meningkatkan
produktivitas dengan mengurangi lost time dan lost mesin. Dengan adanya SNAP, PT.
ISE akan menghasilkan efektivitas yang tinggi, persaingan dan sistem produksi yang
fleksibel dengan tingkat investasi yang rendah dalam memenuhi kebutuhan konsumen,
penggunaan mesin – mesin produksi robotik yang canggih yang langsung diimpor dari
Jepang. Untuk memenuhi standar mutu industri dan menunjang pelaksanaan perbaikan
terus menerus, perusahaan juga menerapkan kaizen ( hari ini harus lebih baik dari
8
kemarin ), penggunaan checklist pada seluruh bagian PT. ISE, penerapan 2S ( Seiri dan
Seiton ) setiap hari oleh seluruh karyawan PT. ISE tanpa terkecuali untuk menjaga
kenyamanan dan kebersihan para pekerja terhadap lingkungannya, adanya standar kerja
dan instruksi kerja pada tiap stasiun kerja. Sistem produksi SNAP tersebut adalah
produksi dengan harga bersaing. Bersamaan dengan dijadikannya negara – negara Asia
sebagai pusat produksi, PT. ISE mengharapkan untuk saling mengisi dalam
memproduksi moulding dan lampu di wilayah Asia dan lebih memperkuat jaringan kerja
di Asia. Dalam produksi lampu kendaraan PT. ISE tidak menjual lampu kendaraan
tersebut secara eceran, dapat dikatakan bahwa PT. ISE merupakan subkontrak dari
Kawasaki, Yamaha, dan lain – lain. Sehingga PT. ISE hanya memproduksi lampu
jadi dari PT. ISE ada juga yang diekspor ke luar negeri, beberapa contoh diantaranya
adalah diekspor ke: Stanley Electric, Co. LTD, Thai Stanley Electric, Public Company
Ltd, Suzuki Philippines, inc, Armstrong Autoparts, SDN, BHD. Seluruh karyawan PT.
ISE dengan kesadaran diri bersama – sama mengkomitmenkan diri untuk bekerja
9
2.2 Visi dan Kebijakan
KEPEDULIAN KERJA
Dengan sikap terbuka dan fleksibel, marilah kita peduli akan tanggung jawab sosial,
<<POINT PENTING>>
inovasi
• CASH FLOW: Investasi dilakukan atas biaya sendiri, dan pengembalian atas
• QUALITY : Tidak membuat dan meloloskan produk barang NG. Teliti dan
SAMPAI SELESAI
10
¾ Kebijakan Manajemen ISE Tahun 2004 adalah:
1. Lamp Factory
Dengan penuh percaya diri dapat memberikan hasil yang baik sehingga
<Poin Penting>
• Pelaksanaan 2S – 3TEI
2. Mold Factory
<Point Penting>
stanley group
• Lead time pembuatan mold ( design Æ finishing ) lebih cepat dari mold
maker manapun
• Pelaksanaan 2S – 3TEI
11
3. Administration Division
<Point Penting>
Stanley Electric
• Pelaksanaan 2S – 3TEI
SAMPAI SELESAI
12
2.4 Struktur Organisasi Utama PT. Indonesia Stanley Electric
President
Director
Director
Manager
DivisiMould Advisor
& DiesPlant
Departemen Deputi Manager Manager Manager Manager Ekspor Manager Manager Manager Manager
Mould& Departemen General Departemen Departemen Impor,Production&Planni Purchasing, Personel Accounting Management
DiesPlant Maintenance Produksi QualityControl ngControl,Warehouse Warehouse Part & General Information
FinishedGoods Affair System
13
2.5 Struktur Organisasi Departemen General Maintenance PT. Indonesia Stanley Electric
Deputy
Manager
Ass. Manager
Section Head
Maintenance Maintenance
Machine Non Machine
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen General Maintenance PT. Indonesia Stanley Electric
14
2.6 Wewenang dan Tanggung Jawab Karyawan Departemen General
Maintenance
kegiatan apa yang dilakukan oleh pekerja dan sebagainya. Dalam hal ini, PT. Indonesia
Stanley Electric mengadopsi wewenang dan tanggung jawab dari PT. KGD yang telah
dinamakan bagian Equipment Control. Berikut ini adalah wewenang dan tanggung
Fungsi bagian :
produksi dan utility yang ada di PT. Indonesia Stanley Electric, serta milik
o Tugas Utama:
checker
personel di bawahnya
o Operasional :
Maintenance
o Lingkungan
77
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi aspek dan
lingkungan.
Maintenance:
o Tugas Utama:
Sumber air, tenaga listrik dan waste dalam jumlah, waktu dan jenis
utility
o Operasional :
o Lingkungan
79
1. Melaksanakan pengidentifikasian aspek dan dampak lingkungan
kerjanya dan melaksanakan juga bila di seksi ada hal baru yang
Berikut ini adalah proses produksi produk yang saat ini dihasilkan oleh PT.
80
Flow Chart Pros es Produks i PT . ISE s ec ara
kes eluruhan
Pros es
Plas tic
Injec tion
Pros es
Evaporating
(pengec atan)
As s embly
Delivery
KETERANGAN:
Flow chart proses poduksi di atas merupakan flow chart proses produksi
produk lampu kendaraan PT. ISE secara utuh. Jumlah mesin yang
ada juga yang memproduksi khusus lens lampu kendaraan. Pada tiap
81
keterangan tentang nama mesin, jenis material, barang yang diproduksi,
cycle time, dan alur barang. Pada tiap workstation selalu diberi
digunakan maupun untuk produk yang akan dibuat. Dan juga pada setiap
disetting ulang (terdapat standar poin yang harus di cek dan gambar part
mesin yang harus di cek). Mesin – mesin yang digunakan pada proses
dari kapasitas mesin yang paling kecil sampai kapasitas mesin yang
paling besar, setelah itu baru kemudian mesin manualnya. Untuk tiap
menggunakan mold yang berbeda – beda, oleh karena itu bila 1 jenis
oleh para teknisi sehingga dengan demikian dapat menghemat waktu dan
secara manual. Berikut ini adalah detail proses untuk proses Plastic
Injection :
82
P las tic
injec tion
P em anas an lagi
dng m enggunakan
m es in hooper
dryer
Dihanc urkan di
c rus her m ic NG / c ac at
ins peks i
m enjadi raw (buc ket m erah)
m aterial lagi
Barang jadi dari proses Plastic Injection yang masuk ke dalam proses
83
Evaporating hanya reflector lampu kendaraan, untuk lens lampu
proses pengecatan, oleh karena itu untuk lens lampu kendaraan dari
dan alat – alat yang digunakan membutuhkan tekanan udara yang stabil.
Oleh karena itu, dapat dilihat pada flow chart bahwa pada proses
pada proses under coat jika tekanan udara pada alat untuk mengecat
tidak merata, pada proses oven bila temperaturnya tidak dicek setiap saat
bila ada perubahan maka akan mengakibatkan cat tidak dapat menempel
dengan sempurna, pada proses vacuum / alat hampa udara bila operator
tidak menguncinya dengan rapat dan udara luar masuk ke alat vacuum
sesuai dengan work instruction dan point check yang ada dan setelah
selesai shift kerjanya setiap operator juga harus mengisi daily report.
dan polipropilen dipakai cat urethet PA, urethet PB, dan urethet thinner
kaleng cat sesuai tidaknya dengan yang tercantum pada kemasan kaleng
sesuai pasti ada yang kurang dalam perbandingannya, bila sudah OK baru
cat dapat dipakai pada proses under coat. Khusus untuk reflector yang
proses pemberian PP primer pada reflector yang bertujuan agar cat dapat
menempel dan mengkilat. Karena ada beberapa bahan cat yang langsung
diimpor dari Jepang contoh salah satunya adalah STM 30, maka
pemakaian dan stok cat tersebut sangat dijaga ketat karena waktu
± 1 bulan. Dan juga untuk bahan cat tertentu seperti urethet sangat cepat
tersebut maka tiap 1 kaleng cat tersebut harus habis pada 1 shift kerja,
sedang untuk jenis cat selain urethet masih dapat digunakan untuk shift
85
kerja selanjutnya, jadi tidak harus habis dalam 1 shift kerja itu juga.
diganti setiap hati; dan juga pemberian konsumsi usus ultra setiap
setengah hari untuk tiap – tiap pekerja untuk menjaga kesehatan paru –
kerja proses ruang vacuum adalah seperti sistem kerja lampu bohlam,
yang menjadi kutub positif adalah reflector dan yang menjadi kutub
negative adalah Aluminium (Al) dimana tiap kali proses diganti, pada
saat reflector dimasukkan dalam jig – jig di dalam ruang vacuum, ditutup
mengkilap. Pada saat barang – barang jadi pada area stok barang jadi
86
Proses
evaporating
Membersihkan
debu kotoran
dng electric
cleaner
NG / cacat
Crusher mic NG / cacat total inspeksi rework
bisa diperbaiki
OK
Pelapisan bodi
Proses reflector lampu dng
undercoat cat yang telah
dicampur
T emperatur antara 80 -
100 tergantung bahan
oven
material selama kurang
lebih 80 menit
NG / cacat
Crusher mic NG / cacat total inspeksi rework
bisa diperbaiki
OK
Proses hampa udara
melapisi bodi lampu
vacum
dengan Aluminium utk
refleksi selama 6 menit
NG / cacat
Crusher mic NG / cacat total inspeksi rework
bisa diperbaiki
OK
Memberikan pelindung
utk refleksi, mengg.
T op coat
Bahan cat RT 40 atau
RT 240
oven
NG / cacat
Crusher mic NG / cacat total inspeksi rework
bisa diperbaiki
OK
Disusun dalam lori scr
teratur lalu lori ditutup
dng plastik statis yang Masuk ke lori Area stok brg jadi
diimpor khusus dari
Jepang
bagian lamp assy. old mengerjakan tipe – tipe lampu kendaraan model
lama. Pada bagian bagian lamp assy. new dan bagian lamp assy. old
memiliki sistem kerja yang berbeda juga, pada bagian lamp assy. new
area – area kerja yang terkelompok sendiri – sendiri dan tiap selnya sudah
tiap sel mengerjakan tipe – tipe lampu kendaraaan yang berbeda – beda,
sedang pada bagian lamp assy. old menggunakan sistem conveyor, jadi 1
line produksinya. Perbedaannya yang lain, pada bagian lamp assy. old
tiap line produksi tidak ditentukan harus mengerjakan tipe – tipe lampu
dapat dikerjakan pada 1 line produksi. Pada bagian lamp assy. new dalam
menerus tanpa berhenti selama 3 shift kerja dalam satu hari dan hanya
berhenti beroperasi jika pada hari Sabtu dan Minggu tidak ada lembur
terhenti karena adanya trouble mesin, oleh karena itu seluruh mesin di
pada hari Sabtu (bila tidak ada lembur kerja) atau pada hari Minggu.
yang sifatnya ringan saja misalnya hanya mengganti oli, maka proses
89
Proses assy.
Lamp. Assy
new
Mengambil
part assy.
dari PO atau
eva
ok
Pemasangan
cord assy & Menggunakan bantuan
bulb pd. mesin air press
reflector
lampu
Cacat
inspeksi rework
dpt.diperbaiki
ok
Memebersihk
an lens yg. Menggunakan bantuan alat
akn. spray gun
dipasang
Cacat
inspeksi rework
dpt.diperbaiki
ok
Pengujian fungsi
lampu,pemberian
gasket seal pd.
Cord assy,& cap
tgl. produksi
Cacat
inspeksi rework
dpt.diperbaiki
ok
90
Proses assy.
Lamp assy. old
Mengambil
part assy.
dari PO atau
eva
ok
Pemasangan
cord assy & bulb
Menggunakan bantuan
pd. Base lamp &
mesin air press
diletakkan di
conveyor
Cacat
inspeksi rework
dpt.diperbaiki
ok
Pemasangan
gasket seal
Pemasangan
Lens dipasang pada bagian
lens pd.
kiri dan kanan
reflector
Pemasangan lens
& screw pd. bag. Pengencangan screw dng.
tengah lalu diberi menggunakan bantuan alat
captgl. electric driver
pembuatan
Cacat
inspeksi rework
dpt.diperbaiki
ok
Cek fungsi
lampu dng.
Alat error bulb
detector
Cacat
inspeksi rework
dpt.diperbaiki
ok
91
¾ Proses Produksi Produk Mould & Dies Plant
Secara garis besar, divisi mould & dies plant memiliki bussiness scope sebagai
berikut :
Kegiatan mould & dies plant dibagi 2 kategori yaitu inplan yang artinya kegiatan
yang ada didapatkan dari lokal informasi dan outplan yang artinya kegiatan yang
ada didapatkan dari approved quotation dan purchase order. Yang termasuk
& dies, modifikasi mould & dies, periodic maintenance mould & dies, renew
mould & dies, dan pembuatan new mould & dies. Disini yang akan dibahas
adalah proses pembuatan new mould & dies, yaitu sebagai berikut:
Dimulai dari kegiatan membuat drawing assembly mould / dies yang akan dibuat
tersebut disertakan juga part list dari mould / dies yang akan dibuat tersebut,
setelah itu diajukan ke pelanggan dan apabila belum disetujui oleh pelanggan
maka gambar drawing assembly tersebut akan diperbaiki lagi kemudian diajukan
lagi ke pelanggan hingga disetujui oleh pelanggan setelah itu melangkah ke tahap
selanjutnya yaitu membuat drawing part yang lebih mendetail dari mould / dies
yang akan dibuat tersebut. Kemudian setelah drawing part selesai maka material
bahan pembuat mould / dies yang akan dibuat tersebut dipersiapkan dan setelah
itu instalasi program CAM pada mesin yang akan memproduksi mould / dies
tersebut, setelah itu masuk kegiatan machining & quality control kemudian di
assembly dan masuk tahap trial mould / dies. Berikut ini akan dicontohkan tahap
machining pada pembuatan upper plate ( bagian atas ) dari sebuah mould:
92