DAN BISNIS
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko adalah Proses identifikasi, pengukuran, dan evaluasi untuk menolak, memitigasi, atau
menerima risiko dalam kesuksesan. Bertanggung jawab atas risiko-risiko murni (pure risk) dan risiko-
risiko spekulatif (speculative risk) tertentu, akan tetapi tidak bertanggung jawab secara menyeluruh atas
kemungkinan kerugian karena timbulnya risiko yang terjadi di dalam perusahaan.
Tujuan manajemen risikp adalah untuk membangun dan memelihara kerangka kerja manajemen risiko
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka kerja Tata Kelola Perusahaan, guna mengelola risiko
yang dapat menghambat pencapaian tujuan Perseroan, serta mendorong manajemen agar bertindak
proaktif untuk mengurangi risiko dan mengutamakan prinsip kehati-hatian.
2. Manajemen Hazard
Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan kebangkrutan dan
kerusakan. Resiko perilaku yaitu peristiwa yang bisa menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini
ada tiga macam hazard yang harus diketahui, antara lain
a) Legal Hazard, pelanggaran atau pengabaian peraturan bisnis yang bisa menyebabkan
kebangkrutan, seperti pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan yang akhirnya
berakibat fatal
b) Physical Hazard, berupa mesin yang sudah tua dan menimbulkan resiko kerugian saat
produksi. Seperti kecelakaan pegawai karena mesin dan sebagainya.
c) Moral Hazard, sikap seorang karyawan dilingkungan kerja yang menimbulkan kerugian.
Misalnya karyawan tidak jujur dan sering korupsi uang. Atau karyawan yang tidak
melayani konsumen dengan baik sehingga berakibat buruk pada perusahaan.
Komponen dan Proses Manajemen Risiko. (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission / COSO)
8. Pemantauan (Monitoring)
Monitoring adalah komponen terakhir dalam manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan
secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana
mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang
tidak lengkap atau berlebihan.
ORGANISASI USAHA
Organisasi adalah tempat atau wadah berkumpulnya dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama
1. Lini / Garis
Bentuk struktur organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam
organisasinya. Biasanya merupakan bentuk organisasi berskala kecil dan sedikit memiliki
spesialisasi.
3. Fungsional
Disusun berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus dilaksanakan, misalnya; fungsi
pengelolaan keuangan, fungsi pemasaran, fungsi pengawasan, dan lainnya.
1. Organisasi Niaga
Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan
a) Perseroan Terbatas (PT)
Suatu persekutuan untuk menjalankan usahayang memiliki modal terdiri dari saham-
saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimiliki. Perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Pemilik
saham tidak perlu menanggung utang perusahaan tetapi dapat menerima keuntungan
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
Perseroan Terbatas ada 3
1) PT Terbuka
Menjual saham kepada masyarakat umum melalui pasar modal (Go Public) dan
setiap orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.
2) PT Tertutup
Modalnya berasal dari kelangan tertentu saja, missal dari kalangan kerabat atau
keluarga dan tidak dijual ke umum
3) PT Kosong
Perseroan terbatas yang tidak memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki
izin usaha dan izin lainnya
c) Joint Ventura
Joint Ventura / Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2
pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini
umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau
struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti
pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
d) Firma
Suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant)
tidak terbatas. Sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi
bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung
Ciri-ciri Badan Usaha Firma
1) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai
2) Perjanjian firma dapat dilakukan dihadapan notaris maupun dibawah tangan
3) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha
4) Adanya tanggung jawab resiko kerugian yang tidak terbatas
Kebaikan Badan Usaha Firma
1) Jumlah modalnya relative besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah
untuk memperluas usahanya
2) Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang
lebih besar
3) Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara
para anggota. Disamping itu semua keputusan diambil secara besama-sama
4) Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan
Keburukan Badan Usaha Firma
1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan
2) Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang.
e) Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotaka orang-orang atau badan
hokum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berasaskan kekeluargaan.
Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (UUD 1945 Pasal 33 Ayat1)
Jenis-Jenis Koperasi
1) Koperasi Simpan Pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman
2) Koperasi Konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan
menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen
3) Koperasi Produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM
dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk
anggotanya
4) Koperasi Pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk atau jasa koperasi anggotanya
5) Koperasi Jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya
f) Trust
Trust atau kepercayaan yaitu suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau
sebaliknya. Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat
tercipta dengan efektif. Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjadi ketika atasan dan
bawahan saling mengenal Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan
kepercayaan.
g) Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga,
membatasi suplai dan kompetisi
h) Holding Company
Perusahaan Induk / Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi
beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui
pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan
atau menciptakan nilai pasar perusahaan (Market Value Creation)
2. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Organisasi-organisasi itu adalah;
a) Organisasi Normatif
Pihak elit menjalankan organisasi / mengawasi anggota lebih dominan menggunakan
kekuasaan normative (persuasive). Bentuk partisipasi anggota dengan komitmen moral
b) Organisasi Utilitarian
Pihak elit mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi
anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat
perhitungkan untung rugi.
c) Organisasi Koersi
Pihak elit menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah
segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain.
(BANK MANDIRI)
1. Permasalahan
a) Penggelapan Bank Mandiri
Salah satu oknum pegawai Kantor Cabang Pembantu Rawa Lumbu Bekasi PT Bank Mandri
Tbk melakuka kerja sama illegal dengan Manajer Keuangan PT Mexdie Sekawan Utama,
Yeki Sartono mencarikan cek illegal di Bank Mandiri senilai Rp720 juta pada 5 Mei 2010
b) Pengambilan cek ini menyalahi prosedur perbankan karena otoritas adalah dua orang,
yakni Anang Syifudin dan Muhammar Fauzan serta stempel perusahaan yang harus
diterangkan
c) Namun cek ini hanya diandatangani satu orang dan itu diduga dipalsukan (Stempel palsu
dan asli berbeda denga specimen yang ada di bank)
2. Analisa
a) Kerugian yang dialami
Kerugian yang dialami adalah Kerugian Finansial, Kerugian Likuiditas, dan Kerugian
Reputasi
b) Sumber Risiko
Sumber risiko berasal dari permasalahan social. Ada sekelompok orang yang melakukan
pencurian sehingga menimbulkan kerugian besar terhadap Bank Mandiri. Oknum yang
terlibat dalam kasus pencairan cek ini secara langsung dikatakan sebagai pihak yang
bertanggung jawab atas kerugian bank. Risiko ini cenderung bisa lebih membahayakan
disbanding Risiko Fisik atau Ekonomi, karena risiko ini datangnya dari hati nurani
seseorang, maka yang harus diperbaiki adalah pihak tersebut.
c) Jenis Risiko
Risiko Spekulatif, karena risiko ini dapat memberikan dua alternative bagi pelaku
pencairan cek illegal, apabila tidak diketahui tindakan ini akan menguntungkan si pelaku,
namun disisi lain merugikan perbankan. Sebaliknya bila diketahui seperti yang telah
terjadi, maka ini akan menimbulkan kerugian bagi si pelaku kejahatan tersebut dan bank
dapat dihindarkan dari permasalahan yang lebih serius lagi
d) Pengendalian Risiko
Bank Mandiri dapat mencegah hal yang sama terjadi dengan melakukan;
1. Tata kelola resiko secara terpadu dengan pengimplementasian tanggung jawab
dan kesesuaian kompetensi masing-masing pihak yang tekait.
2. Bank Mandiri menyusun profil risiko dalam suatu Laporan Profil Risiko, dan
digunakan sebagai Laporan kepada Bank Indonesia
3. Kepatuhan para pegawai yang lebih diperhatikan
4. Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas