Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENGAMATAN

PERTUMBUHAN BIJI KACANG MERAH

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi


Tugas Biologi
Kelas XII IPA 3

Disusun oleh:
1. Anas Setiaji (02)
2. Benedikta Putri Heriviani (06)
3. Moh. Fajar Faisaldy (20)
4. Rizqi Muflicha Pambayun (28)

SMA NEGERI 1 KOTA TEGAL


Jalan Menteri Supeno 16 Telp. (0283) 353498 Tegal
Tahun 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan
kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi” yang diampuh oleh
Ibu Kxxxxxx,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun
Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang Merah.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa
yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu
putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang
integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas
mandiri ini.

Tegal, Juli 2013


Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara


stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan
dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang
tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji
suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena
karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya
dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga


tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah


satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang
memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang
merah, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang merah didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang
dengan media kapas kering. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada
beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan
seperti yang tercantum pada laporan ini.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang merah?
b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu di tempat
terang dan di tempat gelap ?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang diletakkan
didua tempat?

1.3. Tujuan Praktikum


a. Mengetahui pengaruh cahaya dan media kapas kering terhadap pertumbuhan biji
kacang merah
b. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda (tempat
terang dan tempat gelap)
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah di dua
tempat.

1.4. Manfaat Praktikum


Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita
lakukan yaitu sebagai berikut:

 Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan
siswa tentang faktor cahaya dan media perkecambahan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tanaman khususnya kacang merah.
 Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai
pertumbuhan biji kacang merah

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
1) Kacang Merah

Taksonomi tanaman
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Habitat tanaman
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari
pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga.
Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-
1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim
penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat
tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan
berdrainase baik dengan pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam
dengan pH serendah-rendahnya 4.4.

2) Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau


volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan
mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya
terbentuk jaringan, organ, dan individu.

3) Pertumbuhan dan Perkembangan Awal


Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio,
cadanganmakanan, dan calon daun (calon akar).

Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula


(yang akantumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah).
CadanganMakanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang
didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi
oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon
untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam
biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebutmikropil. Didekat mikropil terdapat
hilum yang menggabungkan kulitkotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air,
biji tidakdapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansibiji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem,
sangat dingin ataukering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar
tetap bertahan hidup.

 Perkembangan Embrio

Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi,


zigot mengalami rangakianpembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari
mitosis zigot akan berkembangmenjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain
menjadi bahan awaldari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakaln biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
danakhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon.
Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan
(germinasi).

Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-
sel tersebut berada dalamkondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji b
erkecambah,
kedua massa seltersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar. Per
kembangan embrioterhenti setelah mencapai tahapan tertentu,
yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang.Biji tersebut tetap,
yaitu sesuai untuk perkecambahan. Didalam biji yang matang,
endosperma akan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron)
dan massa selterdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim
amilase. Enzim tersebut dapatmengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi
gula yang dapat digunakan olehembrio.

4) Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-


komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjaditumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapatdidalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan

Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses


tersebutmeliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone
kedaerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang
masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut padaakhirnya menyeb
abkan pecahnya testa.

Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase,


dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino.Asam amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane
seldan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian menjadi
glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat
dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosadan asam
amino akan berdifusi ke embrio.

Semua proses tersebut memerlukan energi.


Biji memperoleh energy melaluipemecahan glukosa saat proses respirasi.
Pemecahan glukosa yang
berasal daritimbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari
, plumula tumbuh di
atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulaimelakukan fotosintesis.

Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses
perkecambahan dikenalperkecambahan hypogeal dan epigeal.
1. Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkanplumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas tanah. Kotiledon relativetetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri d
an jagung.
2. Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang,
akibatnya kotiledon danplumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini
misalnya terjadipada kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh
para ahliagronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.

5) Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan

Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang


nantinyadigunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat(inhibitor)
pada proses pertumbuhan,
hal ini terjadi karena cahaya dapat memacudifusi auksin kebagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang
gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.

6) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

a. Faktor Internal

 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung
oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin :untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin :untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
m traumalin :Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
n :Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga

b. Faktor Eksternal

 Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat

 Suhu / Temperatur Lingkungan


Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas
normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.

 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh
dan berkembang dengan tidak sempurna.

 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika
kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

2.2. Hipotesis
Biji kacang merah yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.

Pertumbuhan Kacang merah (pertambahan panjang/tinggi batang) kian hari akan


semakin terhambat dan lama kelamaan tanaman tersebut akan mati dikarenakan media
perkecambahan yang digunakan berupa kapas kering.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan cara bereksperimen

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Praktikum tentang “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilakukan di rumah
penulis di Jalan Sawo Gg Nangka No 39.
Waktu pratikum “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilaksanakan tepatnya pada
Jum’at 19 Juli 2013.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum


a. Alat
 Botol Plastik (2 buah)

b. Bahan
 Kacang merah
 Kapas

c. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah semalam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas bagus,
berukuran tidak terlalu kecil, dan mengkilap.
3. Masukkan kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4. Masukkan 5 biji Kacang Merah kedalam masing masing botol plastic
5. Taruh 1 botol plastic tersebut di tempat terang
6. Taruh 1 botol plastic lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap
7. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 1 minggu
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Tabel Hasil Pengamatan
 Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Gelap

Pertambaha
Panjan Jumla Tipe
n Warna
g h Perkecambaha Ket.
Panjang Daun
Batang Daun n
akar
Hari 1
(19/07/13 - - - - -
)
Batang
pucat,
Hari 2
diameter
(20/07/13 0,5 cm 0,2 cm - -
batang
)
berukuran
kecil
Hari 3 Batang
(21/07/13 1,3 cm 0,4 cm - - Mengunin
) g
Epigeal
Hari 4
Batang
(22/07/13 1,3 cm 0,4 cm - -
menguning
)
Hari 5
Diameter
(23/07/13 1,3 cm 0,4 cm - -
mengerut
)
Hari 6
Tanaman
(24/07/13 1,3 cm 0,4 cm - -
layu
)
Hari 7
Tanaman
(25/07/13 1,3 cm 0,4 cm - -
layu
)
 Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Terang

Panjang Pertambahan Jumlah Warna Tipe


Ket.
Batang Panjang akar Daun Daun Perkecambahan
Hari 1
- - - - -
(19/07/13)
Batang
berwarna
putih,
Hari 2
0,2 cm - - - diameter
(20/07/13)
berukuran
agak
besar
Hari 3 Batang
0,6 cm 0,2 cm - - Epigeal
(21/07/13) Putih
Hari 4 Batang
0,6 cm 0,2 cm - -
(22/07/13) Kuning
Diameter
Hari 5
0,6 cm 0,2 cm - - batang
(23/07/13)
menyusut
Hari 6 Tanaman
0,6 cm 0,2 cm - -
(24/07/13) layu
Hari 7 Tanaman
0,6 cm 0,2 cm - -
(25/07/13) layu

4.2. Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:

 Pertumbuhan kacang merah ditempat gelap lebih cepat.


Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.

 Pertumbuhan kacang merah ditempat terang lebih lambat.


Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat
gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah serta memiliki cukup klorofil.

 Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut dan
akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan
tanpa diberi air sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media
terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan
layu.

Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan


perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:

1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan
klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat
yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang merah tumbuh lebih
panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon
tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon
tumbuhan semakin tidak bekerja
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu
pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang merah ini tumbuh lebih
cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang baik, batang terlihat
kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.

2. Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang merah
ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk.

3. Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak adanya
air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air sangat
diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah
yang kekurangan air lambat laun akan layu.

5.2. Saran
1. Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah yang
akan ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

2. Ukurlah panjang / tinggi batang, pertambahan panjang akar dengan teliti

3. Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu
seperti hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil

DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1.
Jakarta. Esis
LAMPIRAN
 Alat

(Botol Plastik)

 Bahan

(Kacang Merah)
(Kapas)

 Langkah Kerja

(Perendaman Kacang Merah)


(Memasukkan kapas kering ke botol plastik)

(Memasukkan kacang merah ke wadah)

 Tanaman Kacang Merah Tempat Gelap


Hari 1

Hari 2
Hari 3

Hari 4
Hari 5

Hari 6
Hari 7

 Tanaman Kacang Merah Tempat Terang

Hari 1
Hari 2

Hari 3
Hari 4

Hari 5
Hari 6

Hari

Anda mungkin juga menyukai