Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila:
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh
secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di
Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu,
kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan
antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak
langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
Namun terlepas dari konflik yang mungkin terjadi, agama sangatlah penting
dalam mendukung kehidupan manusia.
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian
pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak
sesungguhnya manusia, sangatlah membutuhkan agama. Dan sangatlah
dibutuhkannya agama oleh manusia, tidak saja di masa primitif dulu sewaktu
ilmu pengetahuan belum berkembang, tetapi juga di zaman modern sekarang
sewaktu ilmu dan teknologi telah sedemikian maju.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam makalah ini akan dibahas tentang
bagaimana agama menjamin kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana agama menjamin
kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.

C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana agama
menjamin kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.

BAB II

PEMBAHASAN

1
A. Pentingnya Agama dalam Kehidupan
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian
pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak
sesungguhnya manusia, sangatlah membutuhkan agama. Dan sangatlah
dibutuhkannya agama oleh manusia, tidak saja di masa primitif dulu sewaktu
ilmu pengetahuan belum berkembang, tetapi juga di zaman modern sekarang
sewaktu ilmu dan teknologi telah sedemikian maju.
Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat
penting dalam kehidupan manusia.
1. Karena agama sumber moral.

2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.

3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala


suka maupun di kala duka.

Konsep pertama yang akan hilang pada sebuah lingkungan tak


beragama adalah konsep keluarga. Nilai-nilai yang menjaga keutuhan
keluarga seperti kesetiaan, kepatuhan, kasih-sayang dan rasa hormat akan
ditinggalkan sama sekali. Harus diingat bahwa keluarga merupakan pondasi
dari sistem kemasyarakatan. Jika tata nilai keluarga runtuh, maka masyarakat
pun akan runtuh. Bahkan bangsa dan negara pun tidak akan ada lagi, karena
seluruh nilai moral yang menyokongnya telah musnah.

Lebih jauh lagi, tak akan ada lagi rasa hormat dan kasih-sayang
terhadap orang lain. Ini mengakibatkan anarki sosial. Yang kaya membenci
yang miskin, yang miskin membenci yang kaya. Angkara murka tumbuh pada
mereka yang merasa dirintangi, hidup susah atau miskin. Atau menimbulkan
agresi terhadap bangsa lain. Karyawan bersikap agresif kepada atasannya.
Demikian pula atasan kepada bawahannya. Para bapak berpaling dari
anaknya, dan anak berpaling dari bapaknya.

2
Sebab dari pertumpahanan darah yang terus-menerus dan berita-berita
kriminalitas di surat kabar adalah ketiadaan agama. Setiap hari dapat kita
baca tentang orang-orang yang saling bunuh karena alasan yang sangat
sepele.

Orang yang mengetahui bahwa ia akan diminta pertanggungjawaban di


akhirat kelak, tidak akan melakukan pembunuhan. Dia tahu bahwa Allah
melarang manusia melakukan kejahatan. Ia selalu menghindari murka Allah
karena rasa takutnya kepadaNya.

B. Menelusuri Konsep dan Karakteristik Agama sebagai Jalan Menuju


Kebahagiaan
Kebahagiaan dalam Islam adalah kebahagiaan autentik artinya lahir dan
tumbuh dari nilai-nilai hakiki Islam dan mewujud dalam diri seseorang
hamba yang mampu menunjukkan sikap tobat (melakukan introspeksi dan
koreksi diri) untuk selalu berpegang pada nilai-nilai kebenaran ilahiah,
mensyukuri karunia Allah berupa nikmat iman, Islam, dan kehidupan, serta
menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam menjalani
kehidupan pribadi, sosial, dan profesional. Pada sisi lain, kebahagiaan itu
menjadi tidak lengkap jika tidak mewujud dalam kehidupan konkret dengan
jalan membahagiakan orang lain.
Kunci beragama berada pada fitrah manusia. Fitrah itu sesuatu yang
melekat dalam diri manusia dan telah menjadi karakter (tabiat) manusia.
Kata “fitrah”secara kebahasaan memang asal maknanya adalah suci.
Agama sebagai jalan menuju kebahagiaan :
1. Historis: beragama adalah kebutuhan yang hakiki. Kebahagiaan ditemukan
jika ada keserasian antara akal (mencari dan sampai kepada Tuhan) dan
wahyu seperti kisah nabi ibrahim as.
2. Psikologi: manusia membutuhkan ketenangan jiwa ketentraman hati dan
kebahagiaan rohani hal itu didapat jika dekat dengan Tuhan,Tuhan yang
maha suci hanya bisa didekati dengan jiwa yang suci.

3
3. Sosiologis: manusia adalah makhluk sosial. Kebahagiaan di peroleh
manakala manusia diterima dan dihargai oleh lingkungannya dan
mendekatkan diri kepada-Nya

C. Agama Menjamin Keselamatan Akhirat


QS. 19 Maryam: 71 memang kadang dijadikan rujukan oleh sebahagian
orang untuk menyimpulkan tidak adanya keselamatan di dalam Islam. Ayat
tersebut – sesuai terjemahan Al-Qur’an versi terbitan Pena – berbunyi: “Dan
tidak seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Dan itu
bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.”
Sebelumnya, perlu ditegaskan, bahwa yang dimaksud dengan
keselamatan disini adalah keselamatan dari api neraka dan bisa masuk surga.
1. Penjelasan tafsir ayat di atas dan kelanjutan ayat sesudahnya sebenarnya
sudah cukup untuk menyimpulkan adanya keselamatan di dalam Islam.
Namun masih banyak lagi ayat dan Hadits yang menjelaskan keselamatan
tersebut secara lebih tegas. Sebahagian di antaranya adalah:
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan
berbuat kebajikan bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. Al-Baqarah 25)
2. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat baik (amal shaleh)
bagi mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal” (QS. Al-
Kahfi: 107).
3. "Orang-orang yang beriman dan dan berbuat baik, kelak akan Kami
masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu
janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada
Allah ?" (An-Nisaa': 122).

Masih ada belasan ayat lagi yang menjelaskan keselamatan ini.


Sementara di dalam hadits antara lain:

1. Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ubadah bin Shamit
bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada
tuhan selain Allah Yang Esa, tidak ada sekutu baginya, dan bahwa

4
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan (bersaksi bahwa) Isa
(Yesus) adalah hamba Allah dan rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang Dia
tiupkan kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan (bersaksi bahwa) surga
dan neraka itu benar, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga
sesuai kadar amalnya."
2. Dari Anas ra, Nabi Muhmmad Saw bersabda: "Tidak seorang pun yang
bersaksi dengan ketulusan hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, melainkan Allah akan
mengharamkannya dari api neraka." (HR. Bukhari Muslim).
3. "Siapa yang mengucapkan di akhir hayatnya LAA ILAAHA
ILLALLOOH (tiada tuhan selain Allah), niscaya dia masuk surga."
Dan hadits-hadits lainnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu kebahagiaan dalam
Islam adalah kebahagiaan autentik artinya lahir dan tumbuh dari nilai-
nilai hakiki Islam dan mewujud dalam diri seseorang hamba yang

5
mampu menunjukkan sikap tobat (melakukan introspeksi dan koreksi
diri) untuk selalu berpegang pada nilai-nilai kebenaran ilahiah,
mensyukuri karunia Allah berupa nikmat iman, Islam, dan kehidupan,
serta menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam
menjalani kehidupan pribadi, sosial, dan profesional. Kemudian QS. 19
Maryam: 71 memang kadang dijadikan rujukan oleh sebahagian orang
untuk menyimpulkan tidak adanya keselamatan di dalam Islam. Ayat
tersebut – sesuai terjemahan Al-Qur’an versi terbitan Pena – berbunyi:
“Dan tidak seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya
(neraka). Dan itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah
ditetapkan.” perlu ditegaskan, bahwa yang dimaksud dengan keselamatan
disini adalah keselamatan dari api neraka dan bisa masuk surga. antaranya
adalah:
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan
berbuat kebajikan bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. Al-Baqarah 25)

B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah pentingnya mempelajari dan
menerapkan agama dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta hubungan
yang baik antar sesama manusia dan kepada lingkungan demi kebahagiaan
dunia dan keselamatan di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai