Anda di halaman 1dari 18

POKOK BAHASAN I : TEKNOLOGI BAHAN KAYU

(4) CABANG DAN RANTING

(3) PERCABANGAN

(2) TENGAH DAN UJUNG

(1) PANGKAL

GAMBAR BAGIAN POHON

Bagian-bagian batang dan kegunaannya :

(1) Umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu pertukangan


(2) Memiliki mata kayu, digunakan untuk industri kayu (pabrik kertas,
papan buatan dll)
(3) Khususnya untuk industri kayu
(4) Untuk kayu bakar umumnya.
I. KARAKTERISTIK KAYU

Karakteristik kayu secara umum ialah :


 Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan
simetri
radial
 Tersusun dari sel-sel dengan type bermacam-macam
 Semua kayu bersifat anisotropik
 Merupakan bahan yang bersifat higroskopik
 Dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dan terbakar.

Sb tangensial (  Jari-jari dan ti-


dak memotong Sb Longitudinal

Sb Radial (  dan memotong Sb.


Longitudinal

Sb Longitudinal melalui pusat ditengah batang

Karakteristik kayu berhubungan dengan sifat-sifat anatomi kayu dan


dibedakan : sifat Fisik, Sifat Mekanik dan Sifat Kimia

a. Sifat Fisik Kayu


 Berat Jenis Kayu berbeda-beda
 Keawetan alami kayu, Ketahanan kayu akibat
pengaruh serangga perusak kayu
 Warna Kayu tergantung dari jenis kayu
 Higroskopis
 Tekstur
 Serat Kayu ( arah serat : terpadu, berombak,
terpilin, diagonal)
 Berat kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang
tersusun
 Kekerasan
 Kesan Raba
 Nilai Dekoratif, akustik dan resonansi
b. Sifat Mekanik Kayu

 Keteguhan Tarik ( >>> sejajar arah serat )


 Keteguhan tekan/kompressi (  < // arah serat)
 Keteguhan Geser ( >>>  arah serat )
 Keteguhan Lengkung (lentur)
 Kekakuan (dinyatakan istilah modulus Elastisitas)
 Keuletan, kekerasan, keteguhan belah

c. Sifat Kimia Kayu

Komponen kimia dalam kayu sangat menentukan kegunaan sesuatu


jenis kayu, membedakan jenis kayu. Zat ekstraktif dari kayu memiliki
arti penting :
 Dapat mempengaruhi sifat keawetan, warna, bau
dan rasa suatu jenis kayu
 Dapat digunakan sebagai bahan industri
 Dapat menyulitkan dalam pengerjaan dan
merusak alat pertukangan
Zat ekstraktif mudah larut dalam pelarut seperti : eter, alkohol, bensin
dan air, banyaknya rata-rata 3-8 % dari berat kayu kering tanur.

II. TINGKAT TEGANGAN DAN REGANGAN KAYU

Tingkat tegangan dan regangan kayu ditentukan oleh mutu dan klas
kuat kayu. Kayu dibedakan atas mutu A dan mutu B untuk kayu mutu
klas kuat kayu dapat dilihat pada tabel IIA buku PKKI.
Untuk kayu mutu B maka nilai tegangan pada tabel IIA digandakan
dengan faktor 0,75 untuk masing-masing kelas kuat kayu atau dapat
juga dengan rumus korelasi sebagai berikut :

 lt = 170 g kg/cm2
 tk // =  tr // = 150 g kg/cm2
 tk  = 40 g kg/cm2
 // = 20 g kg/cm2
g = berat jenis kayu kering udara selanjutnya lihat buku PKKI

III. PENYEBAB KERUSAKAN KAYU

Secara alami
(proses tumbuh)

Faktor-2 a. Serangga
Perusak b. Jamur
Kayu Biologis c. Cacing laut

Dari luar
a. Faktor fisik
b. Faktor mekanik
Non biologis c. Faktor kimia

IV. PENGARUH KHUSUS YANG MENGURANGI KEKUATAN

Mata kayu adalah lembaga atau bagian cabang yang berada didalam
kayu dan dapat dibedakan atas :
a. Mata kayu sehat : tidak busuk, berpenampang keras, warna biasanya
lebih gelap, kukuh dan rapat pada kayu
b. Mata kayu lepas : tidak tumbuh rapat pada kayu, tidak ada gejala
busuk, pada proses pengerjaan akan terlepas.
c. Mata kayu busuk : terdapat tanda-tanda pembusukan, bagian kayunya
Lunak atau lapuk, berbeda dengan kayu bagian sekitarnya.

Pengaruh mata kayu :


(1) Mengurangi sifat keteguhan kayu
(2) Menyulitkan pengerjaan
(3) Mengurangi keindahan
(4) Menyebabkan terjadinya lembaran finir berlubang
Pecah dan Belah : Serat terpisah < 2 mm disebut Retak
Serat terpisah < 6 mm disebut Pecah
Serat terpisah > 6 mm disebut belah

Pecah busur dan pecah gelang yaitu pecah yang mengikuti arah lingkaran
tumbuh .

Hati rapuh, arah serat, jamur penyerang kayu, serangga perusak kayu,
lubang gerek dan cacing laut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

a. Cacat bontos (Hati rapuh) b. Pecah Busur


c. Cacat bentuk belimbing d. Cacat belah


.
..

..
..
:.
..

. .. .,,


;”..

e. Cacat akibat serangga f. Cacat Jamur

V. KANDUNGAN LEMBAB

Kayu bersifat higroskopis dan tergantung pada suhu dan kelembaban


udara sekelilingnya.

Wb - Wo
Banyaknya kandungan air (Ka) % = Wo X 100 %
Keadaan air dalam kayu terdiri dari :
 Air bebas  Dalam rongga sel, tidak mempengaruhi sifat, kecuali
berat, mudah keluar.
 Air terikat  Dalam dinsing sel, sulit dilepaskan, mempengaruhi
penyusutan kayu.

Tingkatan titik jenuh untuk semua jenis kayu adalah : 25 – 30 %

Penyusutan (%) = Dimensi awal – dimensi akhir x 100 %


Dimensi awal

Banyaknya air dalam kayu pada titik jenuh total ditentukan oleh :
 Volume rongga-rongga dalam kayu, yang tidak diisi oleh zat
dinding sel dan zat ekstraktif
 Berat jenis kayu (pada keadaan kering Tanur)

VI. DURASI PEMBEBANAN

Kayu dibebani dengan keadaan :


(1) Tiba-tiba disebut beban kejut
(2) Dengan jangka pendek  4 – 5 menit biasanya terjadi pada saat
pengujian
(3) Jangka waktu sedang  Setahun ( misalnya perancah )
(4) Jangka panjang > 10 tahun (bangunan)

Semakin pendek waktu pembebanan, makin besar tegangan yang


dapat didukung.
POKOK BAHASAN II
KAYU LAMINA REKATAN DAN PLYWOOD

I. KAYU LAMINA (laminated wood)


 Perekatan beberapa lapis kayu dengan arah sejajar.
 Bentuknya dapat lurus atau melengkung
 Ukurannya dapat besar seperti balok/kecil
 Perekatan dengan Polyvinyl acetat ( PVAC)

Kebaikannya :
 Menghasilkan bahan panjang dan tebal
 Dapat dibuat brntuk melengkung
 Dapat dibuat dari kayu berkwalitas rendah dan hasilnya berkwalitas
tinggi.

II. PLYWOOD (Kayu Lapis)

 Terbuat dari beberapa lapisan finir dengan jumlah ganjil


 Dipasang arah serat silang 

Tujuan Pembuatan Plywood :


 Hemat penggunaan kayu
 Memanfaatkan kayu bernilai rendah
 Menambah kekuatan
 Meningkatkan mutu

Jenis Perekat yang digunakan :


 Dari tumbuh-tumbuhan
 Dari hewan
 Sintetis

Plywood tiga lapis  Triplex (threeply)


Plywood lima lapis  5-ply
Plywood banyak lapis  Multipleks (Multiply)

Biasanya digunakan kayu lunak, ringan, kelas kuat awetnya sekitar


II-IV (meranti, keruwing, kapur, kempas, damar, mangir dll)
Perawatan :
 Disimpan secara rata (Horizontal)
 Hindari benturan, gesekan dan sebagainya
 Terlindung dari sinar matahari langsung

Standar ukuran Plywood dalam Perdagangan :


244 x 122 x 0,4 (cm )  Tripleks
244 x 122 x 0,6
244 x 122 x 0,9
213,5 x 94,5 x 0,4 (cm)  Tripleks ukuran kecil
183 x 91,5 x 0,4
244 x 122 x 1,2 (cm)  Multipleks
244 x 122 x 1,4 ; 1,5 ; 1,8; 2,4 cm

alat tekan

Pisau kupas

CARA KUPAS KAYU

Multipleks
Tripleks

a
b
a

Aturan lapisan plywood


Finir Radial
POKOK BAHASAN III
BAHAN BANGUNAN DARI BAJA

BAJA : Adalah bahan yang keserbasamaannya (homogenitasnya) tinggi.


Terdiri dari terutama (Fe) dalam bentuk keristal dan (C) serta
(Si), (Mn), (S), (P), (tembaga), (Chromium), (nikel).

PROSES PEMBUATAN BAJA :

Dalam dapur dengan


BUTIR-BUTIR BESI Temperatur tinggi

BESI KASAR pembersihan


a. Proses Bessemer
b. Proses Thomas
c. Proses Martin
d. dengan dapur elektro
e. dll
BAJA
Macam-macam Baja

BJ.34 BJ.52

BJ.37 BJ.50

BJ.41 BJ.44
SIFAT-SIFAT BAJA YANG MENGUNTUNGKAN

 Dapat menahan : Tarik, Tekan dan Lentur


 Kekuatan Tinggi
 Kemudahan Pemasangan
 Keseragaman
 Daktilitas

KEUNTUNGAN LAIN

 Dapat dilas
 Komponen-komponen strukturnya bisa dugunakan lagi untuk
keperluan lainnya
 Pemeliharaannya tidak terlalu sukar
 Elastisitas Tarik, Tekan dan Lentur

KELEMAHAN DARI BAJA

 Tidak tahan api


 Karat / Korosi
 Tidak dapat mencegah pergeseran horizontal

BENTUK-BENTUK TAMPANG BAJA

Batangan Dan Pelat

Pipa Sheet Piles


Siku-siku Kanal I

H Rel

Dalam Tabel Profil Konstruksi baja Dapat diketahui ukuran-ukuran


Dari setiap bentuk

Misalnya :
Baja bulat tulangan baja

 ½’’
 10
Diameter Berat
mm kg/m’
Inchi cm kg/cm2
10 0,620
1/2 1,27 0,997 16 1,580
¾ 1,905 2,222 22 2,980
1 2,54 3,980
1¼ 3,175 6,194
a
sama kaki
d baja siku

b tidak sama kaki

ukuran F Berat keterangan


( mm ) (cm2) kg/m’

b d

45.45.5 45 5 4,30 3,38 sama kaki


45.45.7 45 7 5,86 4,60

a b

40.60.5 40 60 5 4,79 3,76 tdk sama kaki

Harga Tegangan :

Tegangan leleh Tegangan dasar


Macam Baja ( l ) ( )

Kg/cm2 Mpa kg/cm2 MPa

BJ 34 2100 210 1400 140


37 2400 240 1600 160
41 2500 250 1666 166,6
44 2800 280 1867 186,7
50 2900 290 1933 193,3
52 3600 360 2400 240
l
 =
Fk 1,5
POKOK BAHASAN V
TEKNOLOGI BAHAN BATA

BATA : merupakan unsur bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat,
dicetak dalam bentuk balok-balok, yang telah dibakar menjadi
keras.

I. Bahan Dasar Bata

Bata dibuat dari bahan dasar tanah liat, yang bahan asalnya dari
tanah porselin yang dalam alamnya telah bercampur dengan tepung
pasir-kwarts dan tepungoxid besi (Fe2 O3) dan tepung kapur (Ca
CO3). Ciri-ciri dari banyaknya kadar axid besi atau kapur dapat
diketahui setelah tanah liat dibakar.

II. Proses Pembuatan Bata

Pembuatan bata dapat dilakukan secara sederhana (menggunakan


alat-alat yang sederhana), dapat pula memakai mesin-mesin yang
modern dan serba otomatis. Dalam pembuatan bata merah terdapat
tahap-tahap proses menurut skema sebagai berikut :

Mendapatkan bahan mentah (lempung)

Pengangkutan

Pengolahan dan penyiapan massa

Pembentukan
Pengeringan

Pembakaran
Tahapan proses pembuatan bata merah ini tahap demi tahap harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dengan upaya menghindari
hal-hal yang dapat mempengaruhi mutu bata.

III. Ukuran-ukuran bata

Berdasarkan standard, Ukuran bata merah secara umum adalah :

Panjang lebar Tebal

240 mm 115 mm 52 mm
230 mm 110 mm 50 mm

Ukuran yang lazim dalam perdagangan :

a. 10,5 x 22,5 x 4,8 cm


b. 10,5 x 22,5 x 6,7 cm
c. 11,5 x 24 x 4,8 cm
d. 11,5 x 24 x 7,5 cm

Ukuran-ukuran bata ini pula dapat disesuaikan berdasarkan atas


petunjuk teknis Standard SII yang dikeluarkan oleh Departemen
Perindustrian yang disesuaikan klasifikasi mutu.

IV. Sifat-sifat bata

a. Bata merah mempunyai kuat desak yang bervariasi berdasarkan


sifat bahan bakunya
b. Warnanya merah, merah abu-abu tergantung dari sifat bahan
dasarnya.
c. Bunyinya nyaring kalau dipukul

V. Penggunaan
Dapat dipergunakan sebagai pasangan dinding luar dari bangunan,
dan atau dijadikan pasangan dinding yang harus mendukung beban,
juga tahan terhadap pengaruh udara, hujan maupun panas.
Dapat juga digunakan sebagai pasangan fondasi bangunan gedung,
bila batu kali sukar didapat.

HAND OUT

TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

   

Anda mungkin juga menyukai