Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrometer adalah salah satu alat ukur yang sangat penting dan harus dikuasai
cara pengukurannya oleh mahasiswa teknik mesin karena dalam melakukan suatu
proses pemesinan mikrometer merupakan salah satu alat ukur yang sangat
diperlukan saat pemesinan.
Praktikum metrologi industri di jurusan teknik mesin adalah sebagai salah satu
metoda pelatihan yang harus dioptimalkan baik dalam perencanaan, pelaksanaan
maupun hasilnya untuk mencapai kompetensi. Dengan adanya pratikum
mikrometer, mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui jenis-jenis mikrometer,
metoda yang di gunakan, prinsip kerja mikrometer, serta bagian-bagian yang
bertujuan agar mahasiswa bisa mengukur dengan mikrometer lebih teliti di dunia
kerja. Untuk suatu alat ukur sebelum digunakan harus dikalibrasi agar
mendapatkan hasil yang benar. Kalibrasi terhadap suatu alat ukur adalah proses
pengujian kebenaran menunjukan hasil pengukuran suatu alat ukur yang bertujuan
untuk menentukan kelayakan suatu alat ukur.

1.2 Tujuan Praktikum


 Dapat melakukan pengukuran dengan mikrometer.
 Mengetahui kerusakan – kerusakan yang terjadi pada mikrometer.
 Mengetahui cara – cara kalibrasi alat ukur mikrometer.

Dengan melaksanakan praktikum ini, diharapkan seseorang dapat


menghargai akan pentingnya Metrologi Industri. Dengan demikian apabila
telah terjun dalam masyarakat industri, seorang teknisi akan mampu
merencanakan, melaksanakan ataupun memberikan pengarahan dalam
tugasnya yang ada hubungannya dengan Metrologi Industri.
1.3 Metode Praktikum
1.3.1 Pengenalan Mikrometer

1. Dihitung diameter maksimum dan minimum menurut


toleransinya, kemudian dimasuka kedalam kolom yang tersedia
(tabel 2.1)

2. Dilakukan pengukuran diameter poros (a s.d i) pada posisi 1 dan


2, diberi tanda silang bila hasil pengukuran keluar dari daerah
toleransi.
3. Kalibrasi mikrometer (prosedur).
a. Diperiksa kedudukan nol dari mikrometer
Rapatkan sensor mikrometer sampai jam ukur menunjukan
nol Dilihat skala ukur,apabila skala mikrometer sampai jam
ukur menunjukan nol dilakukan penyetelan dengan memutar
silinder skala.
b. Diperiksa kedataran kedua permukaan sensor (mulut ukur).
Ditempelkan optical flat pada mulut ukur (hati-hati dalam
pemakaian optical flat jangan sampai permukaannya
tergores). Didekatkan pada sumber cahaya monokromatis.
Dihitung jumlah garis-garis interferensi menandakan ketidak
rataan dari mulut ukur. Pemeriksaaan ini dilakukan untuk
kedua mulut ukur (landasan tetap dan landasan gerak).
c. Pemeriksaan kesejajaran mulut ukur.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan 4 buah
optical flat dengan ukuran 22.00 mm s.d 22.37 mm.
Diselipkan optical flat diantara kedua sensor perlahan (agar
tidak tergores permukaan optical flat). Amati garis
interferensi yang ada pada sensor tetap dan sensor gerak.
Ketidak sejajaran adalah jumlah kedua interferensi tersebut
(sensor tetap dan sensor gerak).
d. Pemeriksaan kebenaran skala mikrometer dengan bantuan
blok ukur.
Untuk mmemeriksa kebenaran skala mikrometer ini
kalibrasi dilakukan bagi sepanjang kapsitas ukur dari
mikrometer. Dalam praktikum ini hanya dilakukan antara
skal 10.00 mm s.d 20.00 mm (atau ditentukan oleh asisten,
sepanjang 10 mm). Dipasangkan mikrometer pada
dudukannya atau blok ukur sesuai dengan ketinggian yang
diminta (kenaikan 1mm). Diukur tebal dari benda ukur
secara berurutan.

Gambar 1.3 Mikrometer

1.4 Lokasi Praktikum


Laboratorium Metrologi Industri Jurusan Teknik Mesin Universitas
Jenderal Achmad Yani

1.5 Sistematika Penulisan


Guna memahami lebih jalas laporan Praktikum Metrologi Industri ini,
dilakukan dengan cara mengelompokan materi menjadi beberapa sub bab
dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang,
tujuan praktikum, metode praktikum, dan lokasi praktikum.

BAB II: LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa website, yang berupa
pengertian dan definisi atau macam-macam alat ukur.

BAB III : TAHAPAN PRAKTIKUM


Bab ini berisikan skema proses dan penjelasan skema proses.

BAB IV : DATA PRAKTIKUM


Bab ini berisikan tentang data praktikum serta pembahasan-pembahasan di
tiap modulnya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitang dengan analisa
berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Mikrometer


Mikrometer merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup
adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat
ketelitian mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan
ketelitiannya yang sangat tinggi, mikrometer sekrup dapat digunakan untuk
mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas,
pisau silet, maupun kawat.
Mikrometer memang dirancang untuk pemakaian praktis ,sering dimanfaatkan
oleh operator mesin perkakas dalam pembuatan beragam komponen yang dibuat
berdasarkan acuan toleransi geometrik dari tingkat kualitas sedang sampai dengan
menengah. Jadi kecermatan sebesar 0,01 mm dianggap sesuai karena semakin
cermat alat ukur akan memerlukan kesamaan yang tingi satat pengukuran
dilangsungkan (lebih cocok dilakukan di kamar ukur atau lab ukur atau metrologi
dari pada dilakukan dipabrik dengan berbagai jenis gangguan : getaran, debu,
suhu).
Proses pengukuran dengan memakai mikrometer dilakukan oleh operator yang
belum ahli atau dilakukan di bagian produksi (lantai pabrik shop floor) biasanya
akan menghasilkan penyimpangan rambang lebih dari satu mikrometer.
Pengukuran yang menghendaki kecermatan sampai dengan 1 mikrometer atau
lebih memerlukan alat ukur yang lebih cermat. Mikrometer atau alat ukur
pembanding (komparator yang lain dan perlu di laksanakan dengan lebih seksama
Komponen terpenting dari mikrometer adalah ulir utama. Dengan memutar
silinder putar satu kali, poros ukur akan bergerak linear sepanjang satu kisar
sesuai dengan kisar (pitch) ulir utama (biasanya 0,5 mm). Meskipun ulir ini di
buat dengan teliti akan tetapi kesalahan dan penyimpangan akan selalu ada. Untuk
sepanjang ulir utama kesalahan kisar saat mur silinder putar berada pada suatu
tempat akan berbeda pada suatu tempat dengan kesalahan kisar ditempat lain.
Apabila poros ukur di gerakkan mulai dari nol sampai dengan batas akhir
,kesalahan kisar ini akan “terkumpul” atau terakumulasi sehingga menimbulkan
penyimpangan sehingga sering di sebut dengan kesalahan kumulatif. Oleh karena
itu ,untuk membatasi kesalahan kisar kumulatif, biasanya panjang ulir utama
(jarak gesekan poros ukur) dirancang hanya sampai 25 mm saja.

2.2 Bagian-Bagian Utama Mikrometer

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Mikrometer

Bagian-bagian mikrometer :
1. Rachet
Bagian ini berfungsi untuk membuat maju atau mundur spindle face sehingga
sisi benda dapat masuk antara anvil dan spindel face.
2. Thimble
Merupakan bagian dimana skala nonius berada. Banyak beberapa mikrometer
sekrup 1 putaran penuh dari timbler mewakili 0.05 mm, ada juga yang 1 putaran
penuh mewakili 1 mm tentunya hal ini tergantung dari tipenya.
3. Sleeve
Tempat dimana skala utama berada, biasanya setiap 1 baris mewakili 1 mm.
4. Lock nut
Seperti dengan namanya, bagian ini berfungsi untuk mengunci spindel agar
tidak bergeser-geser dalam melakukan pengukuran suatu benda.
5. Spindle
Merupakan silinder yang dapat digerakkan menuju anvil sedangkan untuk
permukaannya disebut anvil face.
6. Anvil
Merupakan suatu penahan yang ketika benda diletakkan diantara anvil face
dan spindle face
7. Frame
Merupakan rangka dari mikrometer. Rangka, berfungsi sebagai pegangan saat
melaakukan pengukuran.

1.3 Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup

1. Mikrometer Luar

Gambar 2.2 Mikrometer Luar

Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan cara membaca jarak
antara dua muka ukur sejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur tetap yang
terpasang pada satu sisi rangka berbentuk U, dan sebuah muka ukur lainnya yang
terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur,
dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai graduasi yang sesuai
dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang
kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.

2. Mikrometer dalam

Gambar 2.3 Mikrometer Dalam


Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak
antara dua muka ukur feris yang saling membelakangi, yaitu sebuah muka ukur
tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur lainnya yang
terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak searah dengan sumbunya, dan
dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai graduasi yang sesuai
dengan pergerakan spindel. Mikrometer sekrup dalam digunakan untuk mengukur
garis tengah dari lubang suatu benda
3. Mikrometer kedalaman

Gambar 2.4 Mikrometer Kedalaman

Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-


langkah dan slot-slot.
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM

3.1 Skema proses


1. Mikrometer 0-25 mm
2. Mikrometer 25-50 mm
3. Alat ukur yang di kalibrasi
4. Dudukan mikrometer
5. Blok ukur
6.Optical flat

3.2 Penjelasan Skema Proses


1. Mengukur benda dengan mikrometer sekrup
2. Menjepit benda) dengan cara memutar selubung luar.
3. Membaca skala utama (angka yang ada sebelum selubung luar)
4. Membaca skala nonius ( garis pada skala utama yang berhimpit pada garis
di selubung luar)
5. Menuliskan data hasil pengamatan pada tabel pengamatan
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Mikrometer

Tabel 2.1 Penggunaan Mikrometer


Diamater Toleransi Pengamat A Pengamat B
Maks Min Posisi I Posisi II Posisi I Posisi II
a - - 16,8 16,14 16,09 16,09
b - - 16,8 16,18 16,09 16,10
c - - 23,97 23,88 23,99 24
d - - 23,51 23,42 24,05 24,04
e - - 43,99 43,50 48,53 48,54
f - - 43,53 43,51 48,53 48,53
g - - 43,53 43,53 48,54 48,54
h - - 24,13 24,16 23,83 23,83
i - - 23,93 23,90 23,83 23,83

Tabel 2.1.1 Hasil Pengukuraan Mikrometer


Diameter Toleransi Pengamat A Pengamat B
Maks Min Posisi I Posisi II Posisi I Posisi II
a - - 19,94 19,92 20,27 20,28
b - - 19,95 19,92 20,30 20,29
c - - 29,85 29,83 29,85 29,95
e - - 29,36 29,34 29,93 30,04
f - - 18,34 18,35 18,32 18,34
g - - 18,33 18,33 18,32 18,34
h - - 12,33 12,31 18,35 12,54
i - - 12,48 12,46 12,82 12,81
j - - 24,18 24,20 20,05 20,06
k - - 24,17 24,17 25,07 25,08
l - - 30,12 30,11 29,87 29,88
m - - 30,67 30,66 29,88 29,87
n - - 18,59 18,57 18,16 18,17
o - - 18,58 18,56 18,15 18,16

Tabel 2.2 Kalibrasi Mikrometer


Objek Hasil Pengukuran (Pengamat A & Pengamat B)
Kedudukan Nol -
Sensor Tetap Gambar :

Kedaataran Harga = 2,56 µm

Mulut Ukur Sensor Gambar :

Gerak Harga = 1,6 µm

Ukuran Jumlah garis interferensi Ketidak


Optical Flat Landasan Landassan Sejajaran
Kesejajaran tetap gerak (µm)
Mulut Ukur 25,00 3 5 -
25,12 0 6 -
25,25 3 5 -
25,37 2 2 -

Tabel 2.3 Hasil Pengukuran Kebenaran Skala Utama Mikrometer


No. Blok ukur Kesalahan
1 1 mm 0,1 mm
2 2 mm 0 mm
3 3 mm 0,1 mm
4 4 mm 0 mm
5 5 mm 0,05 mm
6 6 mm 0 mm
7 7 mm 0,05 mm
8 8 mm 0,1 mm
9 9 mm 0,05 mm
10 10 mm 0,05 mm
Grafik 1.2 Kesalahan Kisaran Komulatif
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Category Category Category Category
1 2 3 4

Series 1 Series 2 Series 3

Catatan :
 Sumbu x, posisi blok ukur
 Sumbu y, penyimpangan (µm)

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kita melakukan pengukuran dengan
menggunakan mikrometer. Mikrometer yang digunakan adalah mikrometer
ukuran 0-25 mm dan 25-50 mm. Kemudian kita menghitung diameter
maksimum dam minimum suatu benda kerja menurut toleransinya. Dan hasil
perhitungan tersebut dicatat di dalam tabel yang telah disediakan.
Hasil pengukuran dicatat di dalam tabel dan dapat dilihat apakah ada
perbedaan antara pengamat 1 dan pengamat yang ke 2. Hasil dari percobaaan
itu ternyata ada perbedaan yang disebabkan oleh kerataan dan kebersihan
benda kerja yang membuat mulut ukur mikrometer tidak menempel dengan
baik dan juga suhu ruang yang cukup panas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum Penggunaan dan kalibrasi
mikrometer adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan mikrometer sangatlah dibutuhkan dalam dunia Industri karena
untuk mendapatkan ukuran yang mempunyai ketelitian sebesar 0,01 mm.
Sayangnya pengukuran menggunakan micro meter terbatas ukuran yang
mampu di ukur menggunakan alat ini antara 0-25 mm, 25-50 mm, dan 50-
75 mm. Hanya bisa melakukan pengukuran dengan benda yang berukuran
kecil. Hasil pengukuran Benda yang sama pada titik tertentu bisa
menghasilkan hasil yang berbeda jika dilakukan oleh dua orang yang
berbeda.
2. Pengkalibrasian mikrometer berguna untuk membuat benda memiliki
ketelitian yang tinggi. Karena dalam dunia pemesinan ketelitian yang
tinggi sangat di perlukan.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum penggunaan dan kalibrasi
mikrometer adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran harus dilakukan lebih cepat, karena pengukuran yang
dilakukan memakan waktu yang lama.
2. Pengukuran seharusnya dilakukan pada benda yang berdiameter kecil,
sehingga lebih efektif waktu.
3. Pencataan hasil pengukuran seharusnya dilakukan orang yang berbeda
agar hasil pengukuran yang di catat tidak terjadi kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai