Anda di halaman 1dari 22

Nama : Dhea Yasmin Athillah

Kelas : B
NPM : 200110180184

SENARAI
Aerasi
Tata udara tanah.

Agregat
Bongkah.

Air kapiler
Air dalam tanah dimana daya kohesi dan daya adhesi lebih kuat dari gaya gravitasi sehingga air
dapat bergerak ke atas – bawah atau ke samping.

Air tersedia
Air yang tersedia bagi tanaman selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi
kadar air pada titik layu permanen.

Anion
Ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam memperoleh satu atau lebih elektron.

Bahan induk
Bahan pemula tanah, yang tersusun dari bahan organik dan atau mineral.

Batu
Partikel mineral tanah yang berukuran lebih besar dari 76 mm.

Batuan beku
Jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

Batuan metamorfosa
Salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu
tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme,
yang berarti "perubahan bentuk".

Batuan organic
Batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme (misal batu bara).

Batuan sedimen
Batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah.

C-organik
Merupakan bahan organik yang terkandung di dalam maupun pada permukaan tanah yang
berasal dari senyawa karbon di alam.

Curah hujan – Distribusi


Perbedaan curah hujan sesuai dengan jangka waktu yang ditinjau yakni curah
hujan tahunan, curah hujan bulanan, curah hujan harian dan curah hujan perjam.

Curah hujan – Intensitas


Besarnya jumlah hujan yang turun yang dinyatakan dalam tinggi curah hujan atau
volume hujan tiap satuan waktu.

Daerah perakaran
Daerah penyerap air dan zat – zat makanan.

Debu
Zat kimia padat, yang disebabkan oleh kekuatan- kekuatan alami atau mekanis seperti
pengolahan,penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan, dan lain-lain dari
benda, baik organik maupun anorganik.

Dekomposisi bahan organic


Campuran bahan organik dengan komposisi yang kompleks mulai dari gula sederhana dan pati
hingga molekul kompleks.

Drainase
Pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari
suatu tempat.

Erosi
Peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi
angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh
gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang.

Fiksasi nitrogen
Proses alami atau industri yang menyebabkan nitrogen bebas (N2), merupakan gas yang relatif
inert dan berlimpah di udara, untuk bergabung secara kimia dengan unsur-unsur lain untuk
membentuk senyawa nitrogen yang lebih reaktif seperti amonia, nitrat, atau nitrit.

Gaya adhesi
Gaya tarik-menarik antar molekul yang tidak sejenis.

Gaya gravitasi
Gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta.

Gaya kohesi
Gaya tarik-menarik antar molekul yang sama.
Hidroponik
Budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan
pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Horizon
Lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena proses pembentukan tanah.

Humus
Bahan organik yang terdiri dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang terdekomposisi, sebagai
akibat dari akivitas mikroorganisme dan reaksi kimia yang menyebabkan bahan-bahan tersebut
hancur, dan suatu pembentukan yang terus-menerus menjadi berwarna gelap.

Hutan kornifer
Hutan yang didominasi oleh vegetasi berdaun jarum (conifer).

Hyfa
Spora yang berstruktur seperti benang.

Iklim
Kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet
lain.

Iklim – elemen
Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi perbedaan dan perubahan iklim.

Imbangan C/N
Rasio dari massa karbon terhadap massa nitrogen di suatu zat.

Immobilisasi
Suatu keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik.

Ion double layer


Lapisan ganda ion.

Kapasitas kapang
Keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan
oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi.

Kapur tanah
Kondisioner tanah untuk menurunkan derajat keasaman yang terbuat dari batuan kapur yang
telah diolah atau dihancurkan terlebih dahulu menjadi debu atau kadang disebut juga kapur
dolomit.

Kation
Ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah atom kehilangan satu atau lebih elektron
selama reaksi kimia.
Kerikil
Partikel mineral tanah yang berukuran 2 – 76 mm.

Koloid mineral
Bahan organik dan bahan mineral tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan
yang sangat tinggi persatuan berat.

Koloid organic
Humus.

Koloid tanah
Bahan mineral dan bahan organik yang sangat halus sehingga mempunyai permukaan yang
sangat luas per satuan luas, yang termasuk dalam koloid tanah adalah liat (koloid mineral) dan
humus (koloid organik).

KTK
Kapasitas Tukar Kation.

Lahan
Bentang permukaan bumi yang berupa daratan beserta faktor-faktor fisik
Lingkungannya.

Lahan bera
Sistem perladangan berpindah di mana sesudah hutan dibuka, lahan ditanami dengan tanaman
pangan selama 1-3 musim tanam dan sesudah kesuburan tanah menurun dan/atau gulma sulit
diatasi, lahan diberakan selama 5 sampai 15 tahun, lalu dibersihkan kembali dengan sistem tebas.

Lapisan induk
Horizon tanah yang membentuk atau menyusun profil tanah C dan R. Horizon C merupakan
bahan induk yang mengalami pelapukan, relatif agak lunak sehingga akar masih dapat mencapai
daerah ini, sedangkan pada horizon R belum terjadi pelapukan dan tidak dapat ditembus oleh
akar tanaman.

Lapisan olah tanah


Formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah yang secara spesifik dapat dibedakan
secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses pembentukannya.

Liat
Partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer.

Limbah – limbah organic


Jenis limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri.

Manure
Pupuk.
Micell
Koloid sangat sangat halus.

Mineral primer
Mineral yang berasal langsung dari batuan yang melapuk.

Mineral Skunder
Mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses pembentukan terjadi.

Mineralisasi
Proses penguraian humus, dan dilepasnya karbon dioksida, air, dan unsur hara.

Miselium
Masa benang yang ekstensif.

Mulsa
Material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta
menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik.

Nilai pH tanah
Logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen dalam larutan tanah.

Pasir
Bahan material butiran yang umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter.

Pengapuran
Usaha untuk menurunkan derajat keasaman yang terbuat dari batuan kapur yang telah diolah atau
dihancurkan terlebih dahulu menjadi debu atau kadang disebut juga kapur dolomit.

Pengolahan tanah minimum


Teknik konservasi tanah dimana gangguan mekanis terhadap tanah diupayakan sesedikit
mungkin.

Poreus
Tanah berpori – pori besar.

Profil tanah
Penampang vertikal yang menunjukkan susunan horizon-horizon tanah.

Pupuk kimia
Pupuk yang dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral.

Reaksi tanah
Salah satu sifat kimia tanah, reaksi tanah menunjukkan sifat keasaman dan alkalinitas tanah yang
dinyatakan dengan pH.
Regolit
Bagian atas tanah dimulai dari bagian atas batu-batuan yang telah mengalami pelapukan hingga
batuan induknya yang praktis belum mengalami pelapukan.

Segitiga tekstur tanah


Suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah.

Senyawa – senyawa yang toksik


Senyawa – senyawa yang menjadi racun.

Sistem kontur
Sistem yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu
datum/bidang acuan tertentu.

Solum tanah
Horizon tanah yang membentuk atau menyusun profil tanah horizon A, E, dan B. Horizon A
merupakan campuran antara bahan organik dan mineral, horizon ini berwarna lebih gelap
dibanding horizon di bawahnya. Horizon E merupakan horizon yang mengalami pencucian
maksimum terhadap liat, Fe, Al, dan bahan organik, horizon ini berwarna pucat. Horizon
selanjutnya di bawah horizon E adalah horizon B.

Stuktur tanah
Bentuk dari gumpalan partikel-partikel tanah yang membentuk agregat (bongkah).

Subsoil
Horizon tanah yang membentuk atau menyusun profil tanah horizon E dan C. Horizon E
merupakan horizon yang mengalami pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al, dan bahan
organik, horizon ini berwarna pucat. Horizon C merupakan bahan induk yang mengalami
pelapukan, relatif agak lunak sehingga akar masih dapat mencapai daerah ini,

Tanah
Tempat tumbuh tanaman, sebagai suatu komponen yang vital, suatu komponen
yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman.

Tanah asam
Tanah yang memiliki nilai pH kurang dari 5,5 baik terdapat pada tanah kering
maupun tanah basah.

Tanah basa
Tanah yang mempunyai pH tanah tinggi atau banyak mengandung ion OH- atau yang
mempunyai derajat kemasaman rendah.

Tanah berat
Tinggi kandungan liatnya dan partikel halus lainnya.
Tanah dewasa
Zat makanan yang terkandung di dalamnya banyak sehingga tanah ini sangat subur.

Tanah muda
Zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur.

Tanah netral
Tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) yaitu 6,5 - 7,0 dimana unsur hara dapat tersedia
secara optimal dan mikroorganisme dapat berkembang dengan maksimal.

Tanah organic
Tanah yang mempunyai bahan organic yang lebih besar dai 20% (untuk tanah berpasir), dan
lebih dari 30% (untuk tanah liat) dengan tebalnya lebih dari 40 cm.

Tanah ringan
Tanah yang rendah kandungan liatnya dan tinggi kandungan pasir dan partikel kuarsa lainnya.

Tanah tua
Zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat berkurang.

Tekstur tanah
Jumlah atau proporsi partikel tanah (liat, debu, dan pasir) dalam tanah.

Titik layu
Suatu saat akar tanaman yang tidak mampu lagi menyerap air sehingga menjadi layu dan
kelayuannya dapat disembuhkan kembali dengan penambahan air.

Titik layu permanen


Keadaan air tanah dimana akar-akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air dan tanaman
menjadi layu, dan kelayuannya tidak dapat disembuhkan lagi dengan penambahan air.

Topografi
Perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk di dalamnya kecuraman dan bentuk
lereng.

Topsoil
Horizon tanah yang membentuk atau menyusun profil tanah horizon O dan A. Horizon O dan A
merupakan daerah yang sering mengalami pencucian dan aktifitas biologi yang tinggi, pada
daerah ini memiliki kandungan hara yang paling tinggi karena akitivitas dekomposisi oleh
mikroorganisme dan permukaan yang sering kena penambahan pupuk.

Vegetasi
Istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup baik
perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan (ground cover)
yang dibentuknya.
Warna tanah
Sifat tanah yang dapat dengan mudah dilihat dan dapat menunjukkan sifat-sifat tanah terutama
sifat fisiknya.

Water holding capacity


Kapasitas memegang air.

TUGAS DAN LATIHAN


1. Apa yang dimaksud dengan tanah? Apa bedanya dengan lahan?
Jawab : Tanah memiliki pengertian yang lebih sempit dibandingkan dengan
pengertian lahan. Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik, sedangkan lahan adalah mencakup semua sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan baik di bawah, pada, maupun di atas
permukaan bidang geografis. Sehingga dengan kata lain tanah merupakan bagian
dari lahan.

2. Jelaskan fungsi utama tanah ditinjau dari sudut pandang orang pertanian!
Jawab : Menurut pandangan pertanian, tanah memiliki empat (4) fungsi utama,
yaitu sebagai:
 Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman.
 Penyedia kebutuhan primer tanaman, meliputi: air dan unsur-unsur hara.
 Penyedia kebutuhan sekunder tanaman, meliputi: zat pengatur tumbuh
(ZPT), antibiotik dan toksin anti hama; serta enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara.
 Habitat organisme tanah, baik yang menguntungkan tanaman maupun
yang merugikan tanaman.

3. Sebutkan komponen-komponen tanah? Apa yang mempengaruhi proporsi komponen


tersebut? Jelaskan?
Jawab : 4 Komponen – komponen tanah, yaitu:
 45 % Mineral
 25% Air
 25% Udara
 5% Bahan Organik
Berdasarkan pengamatan alamiah, proporsi komponen dalam tanah dipengaruhi
oleh hal-hal sebagai berikut :
 Sumber Bahan Organik – Sumber bahan organik bergantung pada tanah
tersebut, apakah tanah tersebut bervegetasi atau tidak. Apabila tanah
tersebut bervegetasi maka proporsi BOT juga tinggi, sehingga akan
mempengaruhi tingkat kesuburan dari tanah tersebut.
 Iklim – Curah hujan serta temperatur udara akan mempengaruhi
kandungan air dalam tanah. Ketika hujan turun dan tanah mengalami
evaporasi yang rendah, maka proporsi air dalam tanah akan meningkat,
begitu juga sebaliknya.
 Ukuran Partikel – Ukuran partikel dalam tanah berhubungan pada
tingkat kehalusan tanah. Apabila teksturnya halus, maka tanah akan
semakin padat sehingga pori-pori dalam tanah akan menyempit, begitu
juga sebaliknya.
 Sumber Air – Sumber air yang dimaksud adalah semakin dekat sumber
air tersebut dengan tanah maka semakin tinggi pula proporsi air yang
terkandung dalam tanah.

4. Bagaimana pengaruh bahan organik tanah terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhan
tanaman? Dan bagaimana cara mempertahankanya?
Jawab : Keberadaan bahan organik pada tanah berpengaruh terhadap sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah. Bahan organik bepengaruh baik terhadap sifat fisik
tanah seperti aerasi tanah dan agregat tanah. Selain itu akan menjamin
pertumbuhan suatu akar tanaman. Bahan organik juga berpengaruh terhadap sifat
kimia tanah. Sifat kimia tanah yang baik akan memiliki pertukaran ion yang baik
dan pH tanah yang stabil untuk pertumbuhan suatu tanaman terutama penurunan
pada pengikatan unsur hara oleh Al dan Fe. Sedangkan pengaruh bahan organik
terhadap sifat biologi tanah yang baik, yakni akan berpengaruh terhadap aktivitas
dan populasi mikrobiologi dalam tanah akan meningkat terutama mikroorganisme
pengurai dan mineralisasi bahan organik. Dengan demikian apabila keberadaan
bahan organik pada suatu tanah menurun maka tanah tersebut tidak dapat
mendukung pertumbuhan suatu tanaman sehingga akan mempengaruhi
penurunan produktivitas tanaman yang dibudidayakan.
Cara mempertahankannya yaitu:
 Memberi pupuk / pemupukan sesuai dengan jenis tanah baik pupuk
kandang maupun pupuk buatan.
 Membuat saluran irigasi untuk pengairan sawah yang jauh dari mata air.
 Membuat sengkedan untuk mencegah erosi tanah.
 Menjaga tanah dari penggunaan zat / bahan-bahan kimua yang merugikan.
 Menanami lahan yang gundul untuk membantu terjadinya erosi.
 Melakukan rotasi tanaman alias gonta-ganti jenis tanaman yang ditanam
pada suatu bidang tanah.
 Melaksanakan penghijauan dengan cara memberi humus pada tanah.
 Memelihara cacing tanah dalam tanah untuk membantu menggemburkan
tanah.
 Tidak membuang sampah sembarangan di tanah.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelapukan fisik, mekanik biologi, dan kimia!
Berikan contoh-contohnya!
Jawab : Pelapukan merupakan proses alami yang menghancurkan batuan menjadi
tanah. Jenis pelapukan yaitu:
 Pelapukan mekanik biologi: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh
makhluk hidup. Contoh: tumbuhnya lumut
 Pelapukan fisik: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan
suhu atau iklim. Contoh: perubahan cuaca
 Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh
tercampurnya batuan dengan zat - zat kimia. Contoh: tercampurnya batu
oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia

Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil


yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk
dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. batu
yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa tersebut
sering disebut pelapukan biologi.

6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah!


Jawab : Ada 5 faktor pembentuk tanah yaitu: iklim, organisme, bahan induk,
topografi, dan yang terakhir adalah waktu. Faktor-faktor pembentuk tanah
tersebut akan diuraikan secara ringkas sebagai berikut :
1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah
terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.
a. Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk.
Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung
cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.

b. Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan
pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat
menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).

2. Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)


Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam
hal:
a. Membuat proses pelapukan, baik pelapukan organik maupun
pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh
makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan
kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti
batu kapur larut oleh air.

b. Membantu proses pembentukan humus.


Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-
daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah.
Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad
renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata


terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika.
Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan
dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan
vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak
kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa
rumput.

d. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman


berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan
memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif
rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat
keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

3. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan
sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur
menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi
tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan
sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan
induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan
induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan
induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi
diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan
membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat
menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk
tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang
kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.

4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan
tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar
lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.

b. Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang
menyebabkan tanahnya menjadi asam.

5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat
pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan
menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur
hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang
sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus
berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda,
tanah dewasa, dan tanah tua.
7. Gambarkan profil tanah pada hutan hujan tropis secara lengkap! Apa manfaat mengetahui
profil tanah?
Jawab : Pada saat kita menggali lubang sampai pada ke dalaman tertentu, dan
kalau kita memperhatikan dan meneliti pinggiran tanah yang kita gali terdapat
lapisan-lapisan tanah yang berbeda-beda baik warna maupun material yang
menyusunnya. Lapisan-lapisan tersebut dapat terbentuk karena pengendapan yang
berulang-ulang dari genangan air ataupun karena proses pembentukan tanah.
Pada proses pembentukan tanah, batuan induk mengalami pelapukan
menjadi bahan induk, dan diikuti oleh proses pencampuran bahan organik di
permukaan tanah, pembentukan struktur tanah, dan pemindahan bagian- bagian
atas kebagian bawah dan terjadi proses lainnya sehingga menghasilkan horizon-
horizon tanah. Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena
proses pembentukan tanah.
Penampang vertikal yang menunjukkan susunan horizon-horizon tanah
disebut profil tanah. Ada enam horizon tanah yang membentuk atau menyusun
profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah (O), A, E, B, C, dan R. Sedangkan
horizon A, E, dan B disebut juga dengan solum tanah. Horizon O dan A disebut
dengan lapisan tanah atas (topsoil), horizon E dan C disebut lapisan tanah bawah
(subsoil), sedangakan lapisan C dan R disebut lapisan induk. Meskipun tanah
terdiri dari berbagai horizon, namun yang penting bagi tanaman adalah horizon O
– A (lapisan tanah atas), yang biasanya mempunyai ketebalan kurang 30 cm, bagi
tanaman yang mempunyai perakatan dangkal biasanya kedalamannya kurang dari
20 cm. Lapisan ini disebut juga lapisan oleh tanah. Horizon O banyak ditemukan
pada hutan-hutan yang belum terganggu, dimana merupakan horizon organik
yang terbentuk di atas lapisan tanah. Horizon A merupakan campuran antara
bahan organik dan mineral, horizon ini berwarna lebih gelap dibanding horizon di
bawahnya. Horizon O dan A merupakan daerah yang sering mengalami pencucian
dan aktifitas biologi yang tinggi, pada daerah ini memiliki kandungan hara yang
paling tinggi karena akitivitas dekomposisi oleh mikroorganisme dan permukaan
yang sering kena penambahan pupuk.
Horizon E merupakan horizon yang mengalami pencucian maksimum
terhadap liat, Fe, Al, dan bahan organik, horizon ini berwarna pucat. Horozon
selanjutnya di bawah horizon E adalah horizon B. Pada horizon ini cenderung
terakumulasinya partikel-partikel tanah yang lembut. Pada horizon A – B
merupakan daerah perakaran. Dibawahnya terdapat horizon C dan R, horizon C
merupakan bahan induk yang mengalami pelapukan, relatif agak lunak sehingga
akar masih dapat mencapai daerah ini, sedangkan pada horizon R belum terjadi
pelapukan dan tidak dapat ditembus oleh akar tanaman.
Manfaat langsung dari pengamatan mengetahui profil tanah adalah untuk:
1. Kedalaman solum tanah dapat mencerminkan atau dijadikan indikator seberapa
dalam akar dapat melakukan penetrasi, sehingga dapat mengetahui daerah
perakaran tanaman, dan dapat memilih jenis tanaman yang mempunyai sistem
perakaran cocok dengan profil tanah tersebut.
2. Kelengkapan horizon tanah dapat menggambarkan umur tanah,makin lengkap
berarti makin tua tanah tersebut.
3. Warna tanah menggambarkan sifat kimia tanah, makin gelap tanah berarti
mempunyai bahan organik yang lebih tinggi atau belum banyak mengalami
erosi, sehingga tanah tersebut relatif subur.

8. Apa yang dimaksud dengan tekstur tanah? Sebutkan 12 kelas tekstur tanah! Bagaimana
cara menentukan dengan indra perasa? Dan bagaimana dengan metode analisis di
laboratorium?
Jawab : Jumlah atau proporsi partikel tanah (liat, debu, dan pasir) dalam tanah
dikenal dengan tekstur tanah. Jumlah atau proporsi ini biasanya dalam berat yang
masing-masing telah dipisahkan dengan menggunakan metode khusus,
selanjutnya dilihat perbandingan tersebut dapat dilihat klas tekstur tanahnya
dengan menggunakan segitiga tekstur tanah.
Dua Belas Kelas Tesktur Tanah
1. Pasir (sandy)
2. Pasir berlempung (loam sandy)
3. Lempung berpasir (sandy loam)
4. Lempung (loam)
5. Lempung berdebu (silty loam)
6. Debu (silt)
7. Lempung berliat (clay loam)
8. Lembung liat berpasir (sandy clay loam)
9. Lempung liat berdebu (silty clay loam)
10. Lait berpasir (sandy clay)
11. Liat berdebu (silty clay)
12. Liat (clay)

Pada istilah non teknis pengolahan tanah sering mendengar kata ”berat”
dan ”ringan” yang merujuk pada tekstur tanah. Tanah berat adalah tinggi
kandungan liatnya dan partikel halus lainnya; sedangkan tanah ringan adakah
tanah yang rendah kandungan liatnya dan tinggi kandungan pasir dan partikel
kuarsa lainnya.
Penentuan tekstur tanah tanah bisa dilakukan di laboratorium, dan bagi
yang sudah ahli, penentuan tekstur tanah dapat menggunakan perasaan (kepekaan
indra perasa dari kulit ibu jari dan jari telunjuk). Penentuan dengan menggunakan
dengan indra perasa membutuhkan pengalaman dan kemahiran, makin peka dan
mahir, hasil yang diperoleh akan mendekati hasil penetapan di laboratorium. Hal
yang dirasakan adalah derajat kekasaran, kelicinan, dan kelengketannya dari
partikel-partikel tanah.
Penentuan tekstur tanah secara laboratorium biasanya menggunakan
metode pipet dan metode hidrometer ”Bouyoucos”. Prinsip kerjanya berdasarkan
pada kecepatan jatuhnya partikel-partikel tanah dalam air, perbedaan kecepatan
ini disebabkan perbedaan dalam ukuran, partikel yang lebih besar yang jatuh
dalam air akan lebih cepat dibandingkan dengan partikel yang kecil. Prosedur
kerja dari penentuan tekstur secara laboratorium, sebagai berikut: (1) isi labu
dengan air sebanyak 2/3, (2) tambahkan satu sendok teh ”detergent pencuci”,
detergen pencuci ini beraksi sebagai sebagai agen pemecah, pemecah agregat
tanah dalam individu partikel, (3) tambahkan tanah sampai pada level atas dari
labu. tutup labu tersebut dan kocok labu tersebut selama lima menit. Partikel pasir
akan jatuh ke bawah, dan selesai akan kurang dari 1 menit, berikutnya debu akan
jatuh sesudah pasir dan membentuk lapisan di atasnya. Sedangkan partikel liat
akan tersisa dalam tersuspensi untuk waktu yang lama.
Tekstur tanah mempunyai peranan yang penting dalam produksi tanaman,
dimana berhubungan dengan kemampuan memegang air dan aerasi tanah. Tanah-
tanah didominasi oleh parteikel pasir mempunyai pori-pori yang lebih besar dan
permukaan partikel yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah berliat. Pada
tanah berpori-pori besar (poreus), air hujan akan cepat mengalami infiltrasi dan
perkolasi, dan akar tanaman mudah dalam melakukan penetrasi, serta air dan
udara mudah untuk bersirkulasi tetapi mudah pula air untuk hilang dari tanah,
sebaliknya pada tanah liat. Tanah bertekstur halus lebih banyak terjadi reaksi
kimia dibandingkan tanah bertekstur kasar, karena partikel liat merupakan koloid
yang bermuatan listrik yang aktif sehingga menjadi tempat pertukaran anion atau
kation. Selain itu, tanah yang bertekstur debu akan mempunyai kesuburan yang
lebih baik dibandingkan dengan tanah bertekstur pasir, karena tekstur pasir
berasal dari material yang cepat melapuk, sehingga banyak unsur hara yang
dibebaskan.

9. Bagaimana pengaruh atau peranan struktur tanah terhadap produktifitas tanaman?


Sebutkan beberapa struktur tanah dan karakteristiknya!
Jawab : Struktur tanah merupakan sifat fisik yang penting karena dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara tidak langsung, yaitu berupa
perbaikan peredaran air, udara dan panas, tersedianya hara bagi tanaman,
perombahan bahan organik, dan mudah atau tidaknya akar tanaman dapat
melakukan penetrasi pada tanah yang lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik
akan membantu pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang
berstuktur jelak akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang terhambat.
Struktur tanah yang baik apa bila di dalamnya terdapat penyebaran pori-
pori yang baik, yaitu terdapatnya pori-pori di dalam tanah dan di antara agregat
tanah yang dapat diisi oleh air dan udara, dan sekaligus mantap keadaannya.
Agregat tanah yang mantap akan membuat agregat tersebut tidak mudah atau
tahan terhadap erosi, sehingga agregat tersebut tidak terisi oleh partikel-partikel
liat, pada akhirnya akan memudahkan terjadinya infiltrasi air dan sirkulasi udara
dengan baik. Tanah yang banyak mengandung bongkahan granular mempunyai
aerasi yang baik dan mempunyai kemampuan memegang air yang tinggi karena
meningkatkan volume dari permukaan pori pada permukaan tanah. Tanah berliat
mempunyai pori yang lebih besar dibandingkan tanah berpasir tetapi pori-porinya
kecil sehingga udara dan air yang melaluinya sangat sedikit. Ketika air melalui
pori tersebut, aerasi udara akan sangat terbatas. Sering dikatakan bahwa struktur
tanah yang baik ialah struktur tanah dimana terdapat perbandingan yang sama
antara padatan, air, dan udara tanah.

Menurut bentuknya struktur tanah dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
No Struktur tanah Sifat – sifat struktur tanah
1 Lempeng Sumbu vertikal lebih kecil dari sumbu
horisontal, ditemukan pada horizon E atau pada
lapisan padas liat
2 Prisma Sumbu vertikal lebih besar dari sumbu horisontal,
bagian atasnya rata, ditemukan di horison B tanah
daerah iklim kering
3 Tiang Sumbu vertikal lebih besar dari sumbu
horisontal, bagian atasnyamembulat, ditemukan
di horison B tanah daerah iklim kering
4 Gumpal bersudut Seperti kubus dengan sudut-sudut tajam. Sumbu
vertikal sama dengan sumbu horizontal,
ditemukan di horison B tanah daerah iklim basah
5 Gumpal membulat Seperti kubus dengan sudut-sudut membulat.
Sumbu vertikal sama dengan sumbu horizontal,
ditemukan di horison B tanah daerah iklim basah
6 Granuler Bulat – porous, banyak ditemukan di horizon A
7 Remah Bulat sangat porous, di horizon A

10. Jelaskan aerasi tanah yang dapat mendukung pertumbuhan optimum dari tanaman!
Jawab : Tata udara tanah disebut juga aerasi. Tanah yang aerasinya sempurna
adalah tanah yang dimana gas-gas tersedia bagi organisme yang sedang tumbuh
(khususnya tanaman tingkat tinggi) dalam jumlah yang cukup dengan
perbadingan yang wajar untuk meningkatkan proses metabolisme sampai tingkat
oprimum untuk organisme tersebut. Tanah yang mempunyai aerasi yang baik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) perbandingan bagian padatan, rongga udara, dan air harus seimbang, dan
(2) gas-gas yang ada harus dengan mudah dapat keluar masuk ke ruang tersebut.
Keadaan air mempunyai korelasi yang sangat tinggi dalam menentukan keadaan
udara di pori-pori tanah.
Apabila air ditambahkan ke tanah, maka udara akan terdorong ke luar.
Konsekwensinya, akar tanaman akan kekurangan oksigen pada waktu tanah
tergenang atau tanah terlalu basah. Untuk beberapa tanaman tergenangnya
tanaman untuk beberapa hari akan membuat tanaman mati, terutama pada saat
pertumbuhan tanaman. Untuk pertumbuhan normal tumbuhan membutuhkan
oksigen tanah harus lebih besar dari 10%, lebih diinginkan kalau mendekati 21%
(kondisi oksigen di atmosfir). Apabila oksigen berada di bawah 10%
pertumbuhan akan terhambat, dan bahkan akan mati bila kandungan udara tanah
sekitar 2%. Maka untuk pertumbuhan yang optimal bagi tanaman diperlukan
suatu tata udara dan air yang baik dan seimbang sehingga akar tanaman dengan
mudah dapat menyerap hara, air, udara dengan baik. Tata udara dan air yang baik
bagi tanaman yaitu apabila pori yang terisi air sebanyak 10%, dan pori yang terisi
dengan udara minimum 10% atau lebih.

11. Dengan mengetahui warna tanah, Apa yang dapat anda jelaskan?
Jawab : Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut.
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh
perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik,
warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan
organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah
yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe
terdapat dalam kondisi reduksi (Fe2+). Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu
tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe3+)
misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3
H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang
kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu-abu
(daerah yang tereduksi) didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning,
yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi
ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral kwarsa dapat menyebabkan warna
tanah menjadi lebih terang.
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut:
1) jenis mineral dan jumlahnya,
2) kandungan bahan organik tanah, dan
3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi.
Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat
menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan
beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna
tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organik
maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan
bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan
kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna
tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan
kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna
reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau.
Warna tanah merupakan:
 sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang,
 indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan
 indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan.
Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi
produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan
sebagai berikut: putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-
kemerahan, coklat, dan hitam.

12. Bagaimana manfaat mengetahui pH tanah bagi seorang praktisi pertanian? Jelaskan apa
yang harus diperhatikan sebelum aplikasi pengapuran? Apa manfaat dari pengapuran?
Jawab : Bagi para praktisi pertanian mengetahui nilai pH suatu tanah menjadi
sangat penting, karena dengan mengetahui pH tanah, maka akan dapat
mengetahui:
 Ketersediaan unsur-unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Unsur hara
ketersediaannya sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman tanah, setiap
unsur mempunyai pola-pola tersendiri. Umumnya unsur hara akan banyak
tersedia pada kisaran pH netral.
 Kemungkinan adanya unsur beracun bagi tanaman. Pada tanah-tanah yang
masam biasanya tinggi kandungan kadar Al dan sulfat, di samping itu unsur-
unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, dan Co) sangat mudah terlarut, sehingga
konsentrasinya tinggi dan dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman.
Pada pH yang tinggi biasanya tinggi kandungan unsur mikro Mo, dan garam-
garam yang dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman.
 Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme tanah. Bakteri akan
berkembang dengan baik pada pH yang lebih dari 5,5, sedangkan apabila
kurang dari itu perkembangannya sangat terhambat, seperti bakteri-bakteri
pengikat nitrogen. Jamur dapat hidup pada kisaran pH yang lebih lebar,
tetapi pada pH yang lebih besar dari 5,5 harus bersaing dengan bakteri.

Setelah mengetahui nilai pH dan pengaruhnya terhadap perkembangan


tanaman. Maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang praktisi
pertanian, antara lain mengubah pH tanah (menaikan atau menurunkan) menuju
pH tanah yang ideal, mempertahankan pH yang sudah ideal melalui pemilihan
pupuk kimia yang baik, dan memilih tanaman yang cocok dengan kondisi pH
tersebut.
Manfaat dan Kegunaan Kapur Pertanian :
 Meningkatkan pH tanah menjadi netral
 Meningkatkan ketersedian unsur hara dalam tanah sehingga mudah
diserap tanaman

 Menetralisir senyawa-senyawa beracun, baik organik maupun an-organik

 Meningkatkan populasi & aktivitas mikro organisme tanah yang sangat


menguntungkan terhadap ketersediaan hara tanah
 Memacu pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang lebih baik
sehingga penyerapan unsur hara menjadi optimal
 Membuat tanaman lebih hijau dan segar serta mempercepat pertumbuhan
 Meningkatkan produksi dan mutu hasil panen

13. Apa yang dimaksud dengan koloid tanah dan kapasitas tukar kation? Bagaimana
hubungan kapasitas tukar kation dengan kesuburan tanah? Apa yang terjadi kalau tanah
banyak mengandung muatan positif?
Jawab : Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik yang sangat
halus sehingga mempunyai permukaan yang sangat luas per satuan luas, yang
termasuk dalam koloid tanah adalah liat (koloid mineral) dan humus (koloid
organik). Koloid sangat sangat halus disebut dengan micell (micro sel)
umumnya bermuatan negatif. Oleh karena itu, ion-ion positif tertarik pada kolid
tersebut sehingga membentuk lapisan ganda ion (ion double layer). Bagian dalam
berupa koloid yang bermuatan negatif dan bagian luar berupa kation-kation
yang tertarik oleh partikel-partikel koloid tersebut.
Kation-kation positif di dalam tanah akan dijerap oleh kolid tanah.
Banyaknya kation yang dapat dijerap oleh kolid tanah oleh tanah per satuan
massa tanah dinamakan kapasitas tukar kation (KTK). Kation-kation yang telah
terjerap umumnya sangat susah tercuci oleh air gravitasi, tetapi dapat diganti oleh
kation lain yang terdapat di larutan tanah. Satuan dari KTK adalah mileekivalen
(me) per 100 gram atau mg per 100 gram atau bisa juga ppm. Untuk merubah dari
me/100 g ke mg per 100 g dengan cara mengalikannya dengan berat molekul
dibagi dengan valensinya.
Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia tanah yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi akan menjerap
dan menyediakan unsur hara yang lebih tinggi dibandingka n dengan KTK
rendah. Tanah dengan KTK tinggi dan didominasi oleh kation basa (Ca, Mg, K,
dan Na) dapat meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan bila didominasi oleh
kation asam (Al, H) akan mengurangi kesuburan tanah. Unsur-unsur yang
dijerap oleh koloid tanah tidak mudah tercuci olej air. Tanah-tanah dengan bahan
organik tinggi atau dengan kadar liat yang tinggi mempunyai KTK yang tinggi
daripada tanah-tanah dengan bahan organik rendah atau tanah-tanah berpasir.
Selain itu, jenis liatnya akan mempenga ruhi kandungan KTK, misal
martmarilonit mempunyai KTK yang lebih tinggi dibandingkan dengan mineral
liat kolonit.
Di dalam tanah, selain terjadi pertukaran kation juga terjadi pertukaran
anion, walaupun dalam jumlah yang sedikit. Pertukaran anion banyak
terjadipada liat amorf, liat Al, dan Fe-oksida. Adanya muatan positif pada
mineral liat silikat tersebut karena adanya patahan-patahan kristal dan akibat
pertukaran gugusan OH- oleh anion-anion lain. Sedangkan pada oksida Fe dan
Al muatan positif terjadi karena pertukaran OH- oleh anion-anion lain. Secara
umum bila tanah banyak mengandung muatan positif maka:
(a) Terjadi penjerapan anion seperti ion nitrat, ion Cl, dan lainnya,
(b) kation-kation tidakdijerap dalam tanah tetapi berada pada larutan tanah
sehingga mudah tercuci, dan
(c) fosfat dan sulfat dapat difiksasi oleh tanah, karena tanah mempunyai
kemampuan memfiksasi P dengan sangat kuat akibatnya ketersediaan
fosfat menjadi rendah.

14. Digolongan kedalam berapa bagian jasad hidup dalam tanah? Sebutkan dan Jelaskan
masing-masingnya?
Jawab : Cacing tanah
Secara umum telah diketahui dan diakui bahwa cacing tanah mempengaruhi yang
bermanfaat bagi kesuburan tanah. Cacing tanah tinggal di lubang dalam tanah dan
memakan bahan organik bisa tanaman yang hidup tetapi seseringnya
mengkonsumsi bahan yang telah mati dan hancur. Cacing tanah tidak akan
tumbuh dengan subur pada tanah yang asam, karena mereka menginginkan tanah
yang kaya kalsium untuk dicerna bersama bahan orgnik. Cacing-cacing tersebut
membawa material- material tersebut masuk ke dalam tanah, dan kotorannya
biasanya tinggal diatas permukaan tanah yang merupakan campuran bahan
organik, bahan mineral, dan kapur. Kotoran tersebut pada tanah yang baik dapat
mencapai 25 – 40 ton / ha.
Berikut ini beberapa nilai manfaat yang dihasilkan atau yang diperoleh
dari kehadiran cacing dalam tanah:

1. Membuat beberapa elemen menjadi lebih mudah tersedia melalui proses


pencernaan yang dilakukan oleh cacing tanah, terutama nitrogen.
2. Melalui aktivitasnya, bahan organik dicampurkan dengan tanah dan
didekomposisi.
3. Lorong atau terowongan yang dibuat oleh cacing meningkatkan drainase dan
aerasi tanah.
4. Cacing tanah membuat tanah tetap lembab tetapi dengan drainsae yang baik
dan tinggi dalam kandungan bahan organik.

Fauna tanah lainnya


Selain cacing tanah masih banyak fauna lain yang dapat dilihat terdapat di tanah.
Aktivitas hean-hewan tersebut penting dalam perpindahan tanah, aerasi tanah,
drainase tanah, dan pembenaman bahan organik. Mereka memakan dan
menghancurkan meterial tumbuhan dan mikroorganisme. Kehadiran mereka
umumnya tidak disukai pada pertanian dan tidak banyak diperhatikan, kecuali
hewan-hewan yang akan membahayaka n dan merusak tanaman ataupun ternak.
Mikro-organisma
Terdapat ribuan juta mikroorganisme dalam seriap gram tanah yang subur.
Diantara mereka banyak terdapat perbedaan tetapi dapat digolongkan kedalam
beberapa kelompok, antara lain:
5. Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel tungggal yang dapat dijumpai
dalam jumlah besar dan dikelompokan dalam beberapa group, diperkirakan
pada satu gram tanah dapat mempunyai bakteri lebih dari 1 milyar. Selain itu,
bakteri dapat merupakan mikroorganime yang terkecil dan hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Kebanyakan dari bakteri memakan dan
menghancurkan bahan organik. Bakteri mendapatkan energi dari karbohidrat
(seperti gula, pati, selulosa, dan sebagainya), dan melepaskan karbon diokisda
pada proses dekomposisi bahan organik. Bakteri membutuhkan nitrogen
untuk membangun protein sel. Seandainya nitrogen tidak ditemukan padan
bahan organik, mereka akan menggunakan nitrogen dari sumber lain
seperti nitrogen yang diaplikasikan sebagai pupuk. Ketika hal ini terjadi,
tanaman akan kekurang nitrogen. Makanya diperlukan pemberian nitrogen
dalam jumlah yang lebih banyak. Beberapa tipe bakteri dapat menkonversi
atau memfiksasi nitrogen di udara menjadi senyawa nitrogen yang dapat
digunakan secara langsung oleh tanaman. Fiksasi nitrogen di udara oleh bakteri
akan dibahas pada pertemuan khusus, pada beberapa minggu yang akan
datang. Tanpa bakteri tanah tidak akan dapat mendukung pertumbuhan
tanaman secara baik. Bakteri berkembang dan tumbuh baik pada kondisi tanah
yang hangat dengan aerasi yang baik, selain itu tanahnya tidak pada kondisi
yang asam.

6. Fungi atau Cendawan


Fungi juga merupakan organisme tanah yang dapat ditemukan dalam
jumlah yang cukup besar di dalam tanah (normalnya 10 – 20 juta untuk
setiap gram tanah kering) dan fungi aktif dalam mendegradas i bahan
organik. Fungi merupakan organisme dari yang bersel tunggal sampai dengan
yang multiseluler, fungi berkembang biak dengan spora yang berstruktur
seperti benang, berdinding, atau tanpa dinding. Benang- benang tersebut
secara indivisu disebut dengan hyfa, sedangkan masa benang yang ekstensif
dinamakan miselium.. Fungi dapat beradaptasi pada kisaran pH tanah yang
sangat luas, mereka dapat hidup pada tanah yang asam dan kering, ketika
bakteri dan aktinomisetes ditemukan dalam jumlah yangsangat sedikit.
Beberapa fungi dapat melakukan hubungan simbiosis mikoriza dengan
perakaran tanaman tingkat tinggi, dimana tanaman tingkat tinggi
memperoleh manfaat peningkatan absorpsi air dan unsur hara.

7. Aktinomisetes
Morfologinya di antara fungi dan bakteri, dan mempunyai karakteristik
dari masing- mas ing. Aktinomusetes aktif dalam mendekomposisi bahan
organik dan pada akhirnya melepaskan nutrie n, lebih aktif pada kondisi yang
lebih panas dan hangat dibandingkan dengan bakteri dan fungi. Aktinomisetes
sangat menghindari daerah yang asam, dan pertumbuhannya akan menurun
secara drastis pada pH di bawah 5,0.

8. Algae
Algae tanah merupakan orgnasime kecil yang sangat sederhana yang
mempunyai klorofil dan mereka dapat membangun tubuhnya dengan
menggunakan karbon dioksida dari udara dan nitrogen dari tanah.
Kehadirannya cenderung terkonsentrasi dalam beberapa centimeter kedalaman
tanah dimana cahaya mata hari dapat melakukan penetrasi. Algae dapat tumbuh
di tanah berpaya-paya (atau tergenang) dapat memecahkan karbon dioksida
dari air dan melepaskan oksigen. Proses ini penting sebagai sumber oksigen
untuk tumbuhnya seperti padi. Pada kondisi matahari yang intensif, alga hijau
dan biru dapat memfiksasi nitrogen dalam jumlah yang cukup banyak.

9. Protozoa
Protozoa berukuran sangat kecil, hewan yang bersel tunggal.
Kebanyakan dari mereka memakan bakteri dan organisma lain yang
berukuran kecil. Beberapa tipe dari protozoa mengandung klorofil dan dapat
memproduksi karbohidrat seperti hanya tumbuhan. Aktivitas mikroorganisme
dalam tanah sangat kompleks dan belum seluruhnya dipahami, tetapi kita
telah mengetahui bahwa mereka meningkatkan produktivit as tanah. Pada
umumnya, pada tanah yang lebih subur akan terdapat lebih banyak kehadiran
organisme.
15. Jelaskan kebutuhan tanah untuk produksi tanaman yang baik!
Jawab : Walaupun kelihatan beberapa tanaman pakan dapat tumbuh pada tanah
yang berpasir, berbatu, berawa, dan kondisi tanah yang lainnya. Tetapi untuk
menghasilkan tanaman pakan dengan hasil yang memuaskan, tanah yang
digunakan harus mempunyai beberapa kualifikasi, antara lain sebagai berikut:
 Tanah yang digunakan harus cocok untuk kegiatan pertanian Memang beberapa
tanaman dapat tumbuh pada berbagai tanah, tetapi untuk produksi yang baik,
tentunya diperlukan kondisi tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Misal tanaman pakan selama ini selalu mendapat tanah atau lahan yang sisa-sisa
atau tidak ditanami oleh tanaman pangan, padahal untuk produksi yang baik
harus ditumbuhkan pada tanah yang baik pula.
 Tanah yang digunakan mempunyai kemampuan untuk memegang air
Kemampuan tanah memegang air sangat penting untuk budidaya tanaman
karena air merupakan salah satu kebutuhan utama tanaman untuk berfotosintesis.
Kemampuan tanah dalam memegang air berbeda-beda, tanah liat relatif
mempunyai kemampuan memegang air yang lebih tinggi dibandingkan dengan
tanah yang berpasir. Kemampuan memegang air pada tanah berpasir dapat
ditingkatkan dengan penambahan sejumlah besar bahan organik pada periode
waktu yang sangat panjang.
 Tanah mesti seminimal mungkin dicegah dari terjadinya erosi Hilangnya tanah
karena erosi sangat berbahaya sekali dalam kegiatan pertanian, karena yang
terbawa biasanya adalah bagian tanah yang berada pada lapisan atas, padahal
lapisan tanah tersebut merupakan bagian tanah yang subur, yang banyak
mengandung unsur hara. Oleh karena itu, keberadaaanya sangat dibutuhkan
dalam proses budidaya tanaman. Sesungguhnya banyak cara yang teleh
dikembangkan oleh petani untuk menghindari hilangnya terjadinya erosi dan
dapat diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan, dari yang tradisional sampai
dengan modern, seperti sistem kontur, pengolahan tanah minimum, dan
penggunaan mulsa.
 Tanah mesti mempunyai aerasi yang sangat baik. Aerasi merupakan fungsi dari
tekstur tanah, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanah. Struktur tanah
dipengaruhi oleh jumlah bahan organik yang terdapat dalam tanah, dan
kondisinya dapat dirusak oleh pengolahan tanah yang terlalu sering, atau oleh
aliran alir pada saat basah atau hujanyang deras. Kegiatan konservasi yang baik
akan membuat peningkatan kapasitas memegang air (water holding capacity) dan
struktur tanah yang baik.
 Tanah harus dapat menyediakan unsur-unsur hara bagi tanah Kesuburan tanah
dapat terus berkurang pada tanah yang terus menerus ditanami. Pada periode
waktu yang lama, pada lahan-lahan yang diberakan, kesuburan tanahnya dapat
dikembalikan, tetapi dalam prakteknya, kesuburan tanah harus dapat dipelihara
dan dipertahankan dengan melakukan pendekatan pemupukan. Pupuk kimia,
manure, dan limbah-limbah organik dapat menyediakan unsur-unsur yang
essensial bagi tanaman.
 Tanah harus terbebas dari senyawa-senyawa yang toksik. Tanah sebisa mungkin
terbebas dari akumulasi unsur-unsur hara yang dapat dikategorikan toksik, seperti
yang telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya. Akumulasi alami dari unsur-
unsur garam seperti klorida dan sulfat dari natrium dan magnesium. Keadaan
tanah yang terlalu asam dan terlalu alkaline (basa) mempenga ruhi ketersediaan
unsur hara dibanding dengan pengaruh langsung unsur tersebut terhadap tanaman.
Pada beberapa jenis tanah, tingkat racun dari spesifik elemen dapat terjadi. Pada
daerah yang tinggi curah hujannya biasanya keracunan almunium merupakan
sesuatu yang biasa. Manajemen yang baik dan penuh kehatihatian dalam
pemupukan dan pengolahan tanah dapat meminimalkan masalah keracunan dari
unsur toksik atau pemupukan.

Anda mungkin juga menyukai