Penciptaan Alam Semesta Mengikut Al Quran
Penciptaan Alam Semesta Mengikut Al Quran
Sebagai umat Islam kita semua sudah sangat memahami bahwa perintah
pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw. Dari Allah SWT adalah
"Membaca" tapi kita belum menghayati betul apa yang terkandung dibalik
perintah itu, bahwasanya semua yang telah terjadi di alam semesta ini semua
ciptaan-Nya yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an.
“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia
Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
“Dan sungguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih
sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38).
Dari ayat tersebut dapat kita fahami bahwa Allah SWT menciptakan langit dan
bumi beserta seluruh isinya (alam semesta) dalam enam masa.
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big
bang”, kira-kira 13,7 juta tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah adanya radiasi
kosmik di langit yang berasal dari semua arah. Big bang adalah awal
penciptaan ruang, waktu, dan bahan. Bahan awal ialah Hidrogen. Hidrogen
menjadi bahan pembentuk bintang, dalam bahasa Al-Quran disebut dukhan.
Awan hidrogen itu berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika suhu
dukhan mencapai 20 juta darjah celcius, bermulah terjadi reaksi nuklear yang
membentuk Helium. Reaksi nuklear inilah yang menjadi sumber tenaga
bintang dengan mengikuti persamaan [E = mc2], besarnya tenaga yang
dipancarkan sebanding dengan
Seterusnya, angin bintang melalui dari dua kutub bakal bintang iaitu
protostar, tersebarr dan menghilangkan debu yang mengelilinginya.
Sehingga ,gas yang berlebihan menyerupai piring yang rata dan kemudian
membentuk planet-planet. Awan Hidrogen dan bintang-bintang terbentuk di
dalam kumpulan besar yang disebut galaksi . Di alam semesta galaksi sangat
banyak membentuk struktur filamen (untaian) dan void (rongga). Jadi, alam
semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bahagian yang
kosong dan bahagian yang terisi .
Dari ayat 31 di atas, dapat ditafsirkan bahwa di Bumi belum terdapat air
ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak
mempunyai air menjadi kepada terkandungnya air.Jadi ,hadirnya air dan
atmosfera di bumi yang menjadi syarat terciptanya kehidupan di bumi.
Jadi, di manakah air itu datang? Air dianggap berasal dari komet yang
memukul bumi apabila atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang
dibawa oleh komet kemudian bertindak balas dengan unsur-unsur di Bumi dan
membentuk wap air. Wap air ini kemudian jatuh sebagai hujan pertama. Bukti
bahawa air berasal dari komet, adalah nisbah Deuterium dan Hidrogen ke air
laut, yang sama dengan nisbah komet. Deuterium adalah unsur hidrogen yang
jisimnya lebih berat daripada hidrogen secara amnya.Kerana semua
kehidupan berasal dari air, maka setelah air dibentuk, kehidupan pertama
berupa tumbuhan bersel tunggal muncul di dalam air.
KESIMPULAN
Allah SWT melalui Al Quran hanya memberikan keterangan secara umum dan
tidak terperinci mengenai proses penciptaan alam semesta.Sehingga, sudah
cukup bagi seorang muslim untuk mengetahui prosesnya secara global saja,
tanpa perlu menggali lebih terperinci.