Uji Oksigen Terlarut Do
Uji Oksigen Terlarut Do
PENDAHULUAN
Tabel 1.2 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitas
pada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu Salinitas (%)
(oC) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
20 8,9 8,6 8,4 8,1 7.9 7,7 7,4 7,2 6,9 6,8
22 8,6 8,4 8,1 7,9 7,6 7,4 7,2 6,9 6,7 6,6
24 8,3 8,1 7,8 7,6 7,4 7,2 6,9 6,7 6,5 6,4
26 8,1 7,8 7,6 7,4 7,2 7,0 6,7 6,5 6,3 6,1
28 7,8 7,6 7,4 7,2 7,0 6,8 6,5 6,3 6,1 6,0
30 7,6 7,4 7,1 6,9 6,7 6,5 6,3 6,1 5,9 5,8
32 7,3 7,1 6,9 6,7 6,5 6,3 6,1 5,9 5,7 5,5
(Weber, 1991 dalam Hidayat, 2015:65)
Menurut Hidayat (2015:65), kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar
OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis. Kadar oksigen tidak jenuh
terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis. Kejenuhan
oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi. Contoh perhitungan persen
saturasi oksigen adalah sebagai berikut :
a. Pada suhu 5oC. Kadar oksigen yang terukur adalah 6,1 mg/L sedangkan kadar
oksigen secara teoritis adalah 12,77 mg/L, maka persen sarurasi adalah 6,1 :
12,37 = 47,77% (tidak jenuh).
𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑚𝑒
Komponen Organik+O2 +nutrien → CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi
Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku, maka kadar oksigen
pun akan menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk
menguraikan komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan
pencemaran berat pada air (Anonim, 2014).
b. Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara
keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah :
Katoda : O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda : Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Pertanyaan :
1. Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh? Jelaskan penyebabnya!
2. Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran!
3. Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya!
Jawaban :
1. Ada, hal ini disebabkan oleh faktor suhu, tekanan, dan juga ketinggian air.
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis, jumlah
oksigen terlarut cukup banyak, sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis, oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air, sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis. Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu, antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik. Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan, jika suhu sangat tinggi, maka kelarutan oksigen menurun,
begitu juga sebaliknya.
2. Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu, pH, input oksigen, jenis bahan organik, rasio karbon dan nitrogen.
Suhu : Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam, tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC),
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat.
pH : Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis.
Input oksigen : Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik. Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob. Para
perairan alami, dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan.
Jenis bahan organik : Semakin banyak limbah dalam perairan, semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
Gambar 1. Lokasi Sungai Lingkis, OKI Gambar 2. Proses Pengambilan Sampel Air
(Dokumen Pribadi, 2016) Sungai (Dokumen Pribadi, 2016)
Gambar 3. Alat yang diperlukan dalam Gambar 4. Lokasi Air Got KM 7 (Dokumen
Pengambilan Sampel, Plastik Pribadi, 2016)
Hitam, dan Botol Bekas
(Dokumen Pribadi, 2016)
Gambar 5. Proses Pengambilan Sampel Air Gambar 6. Lokasi Air PDAM Jaya Indah
Got (Dokumen Pribadi, 2016) (Dokumentasi Pribadi, 2016)