Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN”

OLEH :
1. PEPEN AGUSTIN PUTRA (17063017)
2. NADILLA FEBRIALITA (17063041)
3. RAMA ARMADANA (17063045)
4. ISHA RANI AL FITRAH (17063091)

DOSEN PENGAMPU :
Drs. AHYANUARDI, M.T

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019

i
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin .............................................. 3

B. Analisis......................................................................................................... 4

C. Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin......................... 6

D. Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin................................................. 8

E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Angin atau PLTA................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

B. Saran ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin


meningkat. Krisis listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah
dipredikasi oleh banyak ahli energi di Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu.
Kebutuhan energi dapat meningkat secara bertahap, baik ditinjau dari
kapasitasnya, kualitasnya maupun ditinjau dari tuntutan distribusinya.
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan
dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Komsumsi listrik
Indonesia yang begitu besar akan menjadi masalah bila dalam penyediaannya
tidak sejalan dengan kebutuhan. Kebutuhan pasokan energi listrik yang terus-
menerus dan berkualitas menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh negara.
Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik ini, maka diperlukan
sebuah sumber energi baru yang mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional
yang semakin besar. Angin, sebagai sumber yang tersedia di alam dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi listrik. Angin merupakan
sumber energi yang tidak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem
perubahan energi angin akan berdampak positif terhadap lingkungan.
Hal ini dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai
angin dan pembangkit listrik tenaga angin ini. Selain itu juga perlu diketahui
proses pembangkitan listrik tenaga angin ini sehingga dapat dianalisa
kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik
lain.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga angin?
2. Bagaimana analisis pada pembangkitan listrik dengan tenaga angin?
3. Apa saja komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin?
4. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga angin?
5. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga angin?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, tujuan dari
pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga angin.
2. Mengetahui analisis pada pembangkitan listrik dengan tenaga angin.
3. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin.
4. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan tanaga
angin.
5. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit listrik tenaga
angin.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Angin
2. Memenuhi tugas mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Angin merupakan udara yang bergerak yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Adanya perbedaan suhu
udara ini karena adanya perbedaan tekanan udara di permukaan bumi. Udara
bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara yang tinggi ke daerah yang
memiliki tekanan udara yang rendah. Pada dasarnya angin yang bertiup di
permukaan bumi terjadi karena adanya penerimaan radiasi surya yang tidak
merata di permukaan bumi, sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara.
Daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari, akan memiliki suhu
yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat merubah energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang
sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang
tidak terbatas di alam.
Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System
memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini
sangat cocok sekali digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil.
Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar
motor. Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari putaran baling-
baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah
menjadi energi listrik.

3
B. Analisis
Energi angin merupakan energy alternative yang mempunyai prospek baik
karena selalu tersedia di alam, dan merupakan sumber energy yang bersih
dan terbarukan kembali. Proses pemanfaatan energy angin melalui dua
tahapan konversi yaitu:
1. Aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang
menyebabkan rotor berputar selaras dengan angin bertiup.
2. Putaran rotor dihubungkan dengan generator sehingga dapat dihasilkan
listrik.
Dengan demikian energy angin merupakan energy kinetic atau energy yang
disebabkan oleh kecepatan angin untuk dimanfaatkan memutar sudu-sudu
kincir angin. Untuk memanfaatkan energy angin menjadi energy listrik
maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung energy angin
dengan formula :
……..………(2.1)
Dimana :
E : Energi kinetik (Joule)
m : Massa udara (kg)
v : Kecepatan angin (m/det)
Untuk mendapatkan massa udara dimisalkan suatu blok udara mempunyai
penampang dengan luas A (m2), dan bergerak dengan kecepatan v (m/det),
maka massa udara adalah yang melewati suatu tempat adalah :

……………. (2.2)

Dimana :
m : Massa udara yang mengalir(kg/det)
A : Penampang (m2)
v : Kecepatan angin (m/det)

4
: Kerapatan udara (kg/m3)
Dengan persamaan (2.1) dan (2.2) dapat dihitung besar daya yang
dihasilkan dari energy angin yaitu :

……………..(2.3)
Dimana :
P : Daya yaitu energy per satuan waktu
(watt)
A : Luas penampang (m2)
v : Kecepatan angin (m/det)

: Kerapatan udara (kg/m3)

Data yang diperoleh saat pengukuran dianalisis dengan tahapan-


tahapan berikut :

1. Menghitung besar potensi energy angin dengan menggunakan


formula ;

…………….. (4.1)

2. Mengitung massa udara yang mengalir tiap detik dengan


formula ;

………………. (4.2)

3. Menghitung energy angin yang dihasilkan per satuan waktu


yaitu :

P E / Satuan waktu

(watt) …. (4.3)
4. Menghitung daya efektif dari angin yang mungkin dihasilkan oleh
suatu kincir angin dengan prediksi diameter 4 m menggunakan

5
formula :
Ea 1/2 cp..D 2 .v 3 (watt) … (4.4)

C. Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit
listrik yang menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan
utamanya.

Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :


1. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas
menyebabkan pisau- pisau untuk mengangkat dan berputar.

2. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor.

3. Pitch
untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.

4. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar
bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar.

5. low speed shaft


Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit

6. Gear Box
Gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur
generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan
rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi

7. Generator
Berfungsi mengkonversi energi putar menjadi energi listrik.

8. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam
(mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada
kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin
yang kencang.

6
9. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke
pengontrol.

10. Wind Vane


Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk
menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin

11. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah
dan tinggi, generator, kontrol dan rem.

12. High speed Shaft


Drive generator. Poros yang berhubungan langsung dengan rotor
generator.

13. Yaw Drive


Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin
sebagai perubahan arah angin.

14. Yaw Motor


Kekuatan dari drive yaw.

15. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik
lebih banyak.

16. Wind direction


Wind direction adalah turbin pertama yang disebut karena beroperasi
melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan melawan
arah angin, menghadap jauh dari angin.

17. Penyimpan energi (Battery)


Alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika
kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan
permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi.

7
D. Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari


penggabungan dari beberapa turbin angin sehingga akhirnya dapat
menghasilkan listrik. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini
yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja
berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk
menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik).
Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar
rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah
energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu
poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen.
Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator
mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya
karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Secara
sederhana proses pembangkitan listrik dengan kincir angin adalah listrik
dialirkan melalui kabel penyebaran yang dibagikan ke rumah-rumah, kantor,
sekolah, dan sebagainya. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750
kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk
perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.
Sedikit penjelasan tentang prinsip kerja:
1. Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
2. Bilah kincir angin akan memutar poros di dalam nacelle.

8
3. Poros dihubungkan ke gearbox, gearbox dihubungkan ke generator,
generator merubah energi mekanik menjadi energi lisrik.
4. Yang terhubung ke generator untuk membangkitkan energi listrik.
5. Prinsip kerja generator berlawanan dengan motor listrik. Motor listrik
membutuhkandaya listrik untuk berputar, sedangkan generator akan
menghasilkan energi listrik sesuaidengan kecepatan putaran. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator diteruskan kepanel kontrol yang
menampung dari berbagai generator.
6. Untuk kemudian dinaikkan menjadi tegangan tinggi dengan transformator
penaiktegangan (transformator step up).
7. Hal ini untuk efisiensi daya dan efisiensi biaya. Karena pada daya yang
sama,tegangan lebih tinggi cukup dengan penampang kabel yang lebih
kecil (daya= teganganx arus). Melalui sistem distribusi dengan tiang-tiang
tinggi, siap untuk men-suplaikebutuhan listrik rumah tangga dan industry.
8. Setelah sampai pada daerah tertentu, dibutuhkan transformator penurun
tegangan (transformator step down) yang disesuaikan dengan tegangan
standar untukrumah/industri.

E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Angin atau PLTA

Kelebihan Energi Angin atau PLTA


1. Sumber energi yang terbarukan. Angin merupakan salah satu energi yang
terbarukan atau tidak akan pernah habis seperti minyak bumi, itulah
mengapa angin di katakan sebagai energy terbarukan.
2. Tanpa Emisi. Energi angin merupakan energy yang ramah lingkungan dan
tidak menimbulkan emisi. Emisi ini yang berbahaya dan dapat
menimbulkan hujan asam atau gas rumah kaca.

9
3. Ramah lingkungan. Salah satu kelebihan dari penggunaan energy ini
adalah ramah lingkungan, dengan tidak mencemari lingkungan disekitar.
4. Penggunaan space yang lebih kecil. Energi ini hanya memebutuhkan
beberapa meter untuk membentuk pondasi turbin angin. Dengan space
yang lebih kecil maka sisa space nya bisa digunakan untuk keperluan
lainnya seperti pertanian.
Kelebihan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin
secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbaru.
Pengharapan sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang
berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu
tenaga angin dapat menerima dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana
penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi terhadap
lingkungan.
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang
angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi
angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin
yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.
Pengeluaran karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin
diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di
tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam
operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga
angin ini tidak menghasilkan pengeluaran yang berarti. Jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik dengan batubara, pengeluaran karbon dioksida
pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja.

10
Kekurangan energi angin atau PLTA
1. Sukar diprediksi. Angin merupakan energi alam yang sulit diprediksi dan
tidak bisa diandalkan terus-menerus.
2. Biaya yang tinggi. Pembangkit listrik Tenaga angina selalu ditempatkn
pada tempat yang jauh dari sumber beban. Namun, diperlukan biaya yang
cukup tinggi untuk membangun tempat tersebut. Dan tentu saja semua itu
membutuhkan transmisi dengan biaya yang cukup tinggi.
3. Harga Perawatan yang Tinggi. Selain pembangunan PLTA memerlukan
biaya yang tinggi, biaya perawatan turbin angina juga sangatlah tinggi.
Kenapa begitu? Karena turbin angin memiliki beberapa bagian yang sering
rusak seiring berjalannya waktu.
4. Ancaman bagi kehidupan hewan. Burung yang terbang bebas, baik itu
secara kelompok maupun individual memiliki kemungkinan untuk
tertabrak turbin angin.

Namun pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah


lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan
sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak
visual, derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

Dampak yang paling serius dikritik adalah penggunaan ladang angin


sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan
tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan
yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi
persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan
akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini

11
yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.
Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan
pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang
tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya
matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran baling-baling
menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu
pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau
frekuensi rendah. Putaran dari baling-baling turbin angin dengan frekuensi
konstan lebih mengganggu dari pada suara angin pada ranting pohon.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin
adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat
terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati baling-baling yang sedang
berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan
kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan
aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga
angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar.
Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga
dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat
mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang
pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal
lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya
kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia,
dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan
di daerah pemasangan turbin angin. Dalam operasinya, pembangkit listrik

12
tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi
baling-baling dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan
beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa
penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan
puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu
diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran
pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat
tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal
ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran
berantai yang membakar habis ratusan lahan pertanian. Kebocoran minyak
pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah
setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.

Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam


pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan
dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi
emisi gas buang.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang


menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind
turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer,
blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft, low-speed
shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw
motor, dan penyimpan energi (battery). Cara kerja dari pembangkitan listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin
angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar
sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik.
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya
yang terbarukan. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga
memiliki kekurangan, antara lain membuat lebih buruk dampak visual,
menyebabkan derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan Pada
akhir 2007 di Indonesia sudah mulai dikembangkan pembangkit listrik tenaga
angin. Sehingga pembangkit listrik tenaga angin ditargetkan mencapai 250
megawatt (MW) pada tahun 2025.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar
sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi
listrik dapat dikurangi di Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://anangsetiyowibowo.blogspot.co.id/2012/04/makalah-energi-angin-menjadi-
energi.html

http://semuaada07.blogspot.co.id/2014/04/contoh-makalah-mengenai-energi-
tenaga.html

http://diyanhidayat.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-
angin.html

http://reoramandha94.blogspot.co.id/2015/04/makalah-energi-angin.html

http://afrizalmulyana.blogspot.co.id/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-
angin.html

https://www.academia.edu/12480644/PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_ANGIN

http://news.tridinamika.com/6518/4-perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan-pembangkit-
listrik-tenaga-angin

https://docplayer.info/31889058-Makalah-pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

https://www.academia.edu/19778756/Makalah_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Angi
n

http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-
content/uploads/2012/05/21060110120046_MKP.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai