Nutrisi Pada Pasien ICU
Nutrisi Pada Pasien ICU
Disusun oleh :
2. Parenteral
Adalah infus nutrisi lengkap ke dalam aliran darah melalui perifer / pusat
akses vena untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Tunjangan nutrisi parenteral
diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik. Terdapat
kecenderungan untuk tetap memberikan nutrisi enteral walaupun parsial dan tidak
adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi parenteral pada
setiap pasien dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi enteral
secepat mungkin. Pada pasien ICU, kebutuhan dalam sehari diberikan lewat infus
secara kontinu dalam 24 jam. Monitoring terhadap faktor biokimia dan klinis
harus dilakukan secara ketat.
Indikasi untuk nutrisi parenteral:
a. Jangka pendek (<14 hari): Pankreatitis berat, Mucositis pasca kemoterapi,
Fistula entero-kutaneus, Muntah yang tidak bisa ditarik
b. Jangka panjang (> 30 hari): Penyakit usus inflamasi, Radiasi enteritis,
Malabsorpsi kronis
Larutan nutrisi intravena
a. Larutan dekstrosa: digunakan untuk memenuhi persyaratan kalori dari
pasien. Dextrose, menjadi hiper-osmolar sebaiknya diberikan melalui
saluran vena sentral.
b. Larutan asam amino: terdiri dari 50% esensial dan 50% non-essential juga
terdapat asam amino semi esensial.
c. Emulsi lipid: mengandung droplet kolesterol danfosfolipid yang
mengelilingi inti rantai panjang trigliserida. Emulsi dapat diberikan
melalui vena perifer.
d. Elektrolit, mineral, dan elemen khusus.
Komplikasi pemberian makan parenteral yang dapat terjadi meliputi Infeksi
terkait kateter, Infus terkait karbohidrat ( Hiperglikemia, hypophosphataemia, dan
lipid hati), Lipid infus terkait (Oksidasi diinduksi cedera sel), Komplikasi GI
(Atrofi mukosa dan akalkulus) dan kolesistitis.