Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan
sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
ISBN ………………………………..
1. P e r e n c a n a a n d a n P e n g e l o l a a n P e r j a l a n a n W i s a t a I. Judul
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam
perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar
kelompok sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang
mengikuti rumusan tersebut.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan
buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-
kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan
alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk
itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045).
Penulis,
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II | iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1. PRASYARAT ....................................................................................... 1
2. PETUNJUK PENGGUNAAN ............................................................... 2
3. TUJUAN AKHIR .................................................................................. 2
4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ............................... 2
5. PETA KONSEP ...................................................................................
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan aktivitas yang berhubungan dengan perjalanan untuk
rekreasi, berlibur, melancong atau turisme. Turisme dipahami sebagai industri jasa,
karena dimaknai sebagai industri maka pariwisata bergerak dalam ranah pelayanan,
mulai dari pelayanan jasa transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan,
minumansampai jasa-jasa lain yang bersangkutan seperti : bank, asuransi,
keamanan dan sebagainya. Pariwisata juga menawarkan tempat istirahat, budaya,
petualangan, pengalaman baru dan berbeda lainnya. Artinya seluruh aspek
pelayanan yang dibutuhkan sepanjang perjalanan rekreatif masuk dalam kategori
pariwisata.
Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata merupakan salah satu strategi
yang digunakan oleh suatu negara maupun organisasi non pemerintah untuk
mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah tujuan wisata demi meningkatkan
perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada wisatawan.
Peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mengambil bidang paket
keahlian Usaha Perjalanan Wisata diberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
mengenai Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata (POPW) sehingga
memungkinkan mereka untuk mengambil peran yang lebih banyak lagi dalam
perkembangan industri ini.
Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif sumber belajar untuk
mengasah kompetensi yang dimiliki.
2 | Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
1. PRASYARAT
Buku Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata (POPW) Jilid 2 ini dapat
dipelajari oleh semua siswa Usaha Perjalanan Wisata yang ingin memahami lebih
jauh mengenai mata pelajaran Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata
khususnya bagi siswa kelas XI dan XII.
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata (POPW) sebagai bagian dari mata
pelajaran kelompok C3 dapat dipelajari secara tersendiri tanpa ada keharusan
menyelesaikan materi lainnya. Akan lebih baik jika siswa sudah menuntaskan materi
kepariwisataan dan materi terkait lainnya untuk mempermudah pemahaman dalam
mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mempelajari Perencanaan dan
Pengelolaan Perjalanan Wisata (POPW).
2. PETUNJUK PENGGUNAAN
3. TUJUAN AKHIR
5. PETA KONSEP
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 1
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 7
Kegiatan Individu
Setelah Anda amati gambar diatas, buatlah sebuah percakapan antara pelanggan
reservasi dengan pegawai hotel tentang pelayanan reservasi sebuah akomodasi
8 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sebelum kita membahas tentang usaha jasa pemasok pariwisata, perlu dipahami dulu
tentang penyelenggara usaha jasa pariwisata atau Biro Perjalanan Wisata.
Sebagaimana telah dijelaskan pada buku pertama Perencanaan dan pengelolaan
Perjalanan Wisata bahwa makna pariwisata sebagaimana ditegaskan dalam
Peraturan menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.PM.85/HK/MKP/2010 tentang
kepariwisataan, sektor kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk
memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja melalui usaha
jasa pariwisata.
Usaha jasa pariwisata itu sendiri penyelenggarannya dilakukan oleh Biro Perjalanan
Wisata. Yaitu usaha penyedia jasa perencanaan dan penyelenggaraan pariwisata,
termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Salah satu produk yang dihasilkan
Biro Perjalanan Wisata biasanya berupa Paket Perjalanan Wisata
Kata wisata umumnya diartikan "tour" yang pada dasar suatu perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan dengan daya
tarik wisata dan perjalanan tersebut dilakukan secara sukarela serta tidak untuk
mencari nafkah dan tinggal menetap. Sedangkan perjalanan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang belum tentu dikatakan wisata, tergantung dari
tujuan perjalanan tersebut.
Menurut Hornby As dalam buku Perencanaan Wisata oleh Suyitno (2001:8): Tour is a
journey in which a short stays are made at a member of places, and the traveller
finally return to his or her own place (wisata adalah sebuah perjalanan yang dilakukan
seseorang dan dalam perjalanannya singgah sementara waktu di beberapa tempat
dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal ia mulai melakukan perjalanan).
Paket wisata pada biro perjalanan wisata dibuat oleh seseorang yang disebut tour
planner atau perencana paket wisata. Petugas tersebut harus menguasai beberapa
aspek yang berkaitan dengan wisata tersebut, antara lain:
Definisi Penting
Daya tarik wisata yang memiliki sifat yang unik, asli, dan lokal sebagai pendorong
seseorang melakukan kegiatan wisata;
Sumber: kalimantantour.co.id
Gambar: 1.2
Pasar Terapung, Kalimantan
Sumber: Balinese.com
Gambar: 1.3
Upacara Ngaben, Bali
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 11
Forum Bertanya
Sumber: google.com
Gambar: 1.4
Fasilitas Money Changer
12 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber: google.com
Gambar: 1.5
Tempat Ibadah
.
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 13
Agar dalam pembuatan produk paket wisata memperoleh hasil yang efektif,
maka sebelumnya harus dilakukan survei terhadap jasa pemasok paket perjalanan
wisata sesuai dengan rencana yang dibuat. Sehingga diperoleh data yang akurat,
dan data tersebut perlu diperbaharui secara berkala melalui komunikasi, baik
menggunakan surat maupun alat elektronik.
Paket wisata yang sudah jadi dapat dipasarkan langsung oleh biro perjalanan
wisata itu sendiri atau melalui agen perjalanan wisata dan untuk yang terakhir ini
nantinya akan memperoleh imbalan berupa komisi penjualan paket wisata yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak.
Walaupun demikian produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun
tidak. Maksudnya ada produk jasa murni ada pula jasa yang membutuhkan produk
fisik sebagai persyaratan utama. Menurut Zeithaml dkk (1996) dalam Yazid (2001),
jasa mencakup semua aktivitas ekonomi yang keluarannya bukanlah produk atau
konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada
waktu yang sama, dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk kenyamanan,
hiburan, kecepatan, dan kesehatan yang secara prinsip bersifat intangible.
Sumber : google.com
Gambar 1.7
Air Terjun Sedudo, Jawa Timur
16 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.8
Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 17
Sumber : google.com
Gambar 1.9
Tari Tanam Padi, Jambi
Wawasan Individu
Carilah contoh dari sarana pendukung perjalanan wisata di Indonesia baik itu
transportasi, akomodasi, makanan dan minuman serta aspek hiburan melalui berbagai
sumber baik itu buku, lingkungan sekitar maupun internet. Tuliskan sumbernya bila Anda
mengutipnya dari internet. Jadikan dalam bentuk kliping.
18 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Memilih sarana transpotrasi yang benar dan tepat adalah hal yang perlu
dipertimbangkan pada saat merncanakan perjalanan. Karena salah satu
sektor biaya terbesar yang dikeluarkan oleh seorang traveller berasal dari
pos trasnportasi. Jika anda memilih untuk menggunakan sarana
transportasi yang mewah, nyaman dan cepat maka bepergian dengan
ticket kelas bisnis pesawat terbang merupakan pilihan yang tepat,
tentunya biaya yang harus dipersiapkan akan lebih besar daripada
mengunakan sarana transportasi lainnya. Menggunakan transportasi
darat seperti bus dari segi harga memang lebih murah namun
membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama.
Namun bila Anda memiliki teman perjalanan antara tiga sampai lima
orang, menyewa mobil untuk berkililing bisa dijadikan pilihan. Anda bisa
membagi biaya sewa, biaya bahan bakar dan menyetir secara bergantian.
Sumber : google.com
Gambar 1.10
Rental Mobil
20 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.11
Bus Pariwisata
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 21
Sumber : google.com
Gambar 1.12
Colt, Bandung
22 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.13
Transjakarta
Sumber : google.com
Gambar 1.14
Dokar
Sumber : google.com
Gambar 1.15
Pesawat Terbang
24 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.16
Kapal Laut
26 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Berikut ini beberapa perusahaan kapal pesiar atau fery yang biasa
ditawarkan oleh biro perjalanan umum : ASDP, Quick Silver, Mabua, dan
sebagainya.
Sumber : google.com
Gambar 1.17
Hotel
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 27
Sumber : google.com
Gambar 1.18
Gelang Bali
28 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.20
Ukiran Batu, Jawa Barat
Sumber : google.com
Gambar 1.21
Festival Kuliner Bango
Sumber : google.com
Gambar 1.22
Rendang Padang
Kekayaan
Nusantara dalam bentuk
makanan dapat juga
terlihat dari bisnis oleh
oleh di hamper semua kota
di Indonesia. Menurut
Bondan Winarno, salah
satu pengamat kuliner
terkemuka di Tanah Air,
mengatakan bahwa
Indonesia mempunyai Sumber : google.com
Gambar 1.23
budaya yang mendukung
Gabus Pucung
hal ini, yaitu kebiasaan
membawa buah tangan berupa makanan apabila berkunjung ke suatu tempat
tujuan wisata. “Pengalaman saya dalam mengunjungi kota kota di Indonesia,
rata rata mempunyai oleh oleh yang khas dari daerah tersebut, sehingga
usaha ini mempunyai potensi bisnis yang sangat besar.
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 31
Sumber : google.com
Gambar 1.24
Dodol Garut
Memang belum ada angka pasti seberapa besar bisnis oleh oleh
sebagai bagian dari industry makanan. Namun kalau pertumbuhannya dapat
disejajarkan dengan pertumbuhan industry makanan dan minuman, maka
dapat dikatakan bisnis oleh oleh masih membuka peluang yang besar.
Menurut data industri makanan dan minuman ditargetkan tumbuh 8% pada
tahun ini, pada tahun lalu industry ini tumbuh 7,22%, penjualan industry
makanan dan minuman tahun 2007 mencapai target 140,6 triliun. Angka
bisnis oleh oleh tentu jauh dari angka industry itu.
32 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Hal ini terjadi karena dari sisi permintaan, budaya Indonesia yang
menempatkan oleh-oleh sebagai sebuah kebutuhan. Sementara bagi mereka
yang berada di kota besar, kerinduan pada daerah asal juga ikut menciptakan
permintaan. Tak perlu diherankan bila selain memunculkan usaha yang
mengkhususkan diri pada produksi satu jenis oleh-oleh tertentu, ia juga
memunculkan usaha perantarannya, yakni toko-toko yang menjual aneka
oleh-oleh dari berbagai daerah.
Sumber : google.com
Gambar 1.25
Aneka Oleh-Oleh
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 33
Sumber : google.com
Gambar 1.26
Wingko Babat
berasal dari Riau, juga telah dibuat dengan berbagai aneka rasa, walaupun
tetap berbasis durian.
Sumber : google.com
Gambar 1.27
Tempe Mendoan
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 35
Sumber : google.com
Gambar 1.28
Dodol Garut Pelangi
Usaha makanan dan minuman atau lebih dikenal dengan istilah bisnis
kuliner memang tidak pernah ada matinya. Semakin hari bisnis ini semakin
banyak digeluti dan bisa berjalan lancer meskipun banyak pesaingnya. Hal ini
membuktikan bahwa konsumen atau peminat produk kuliner itu banyak. Saat
ini tidak sedikit orang yang melakukan perjalanan ditambah kebiasaan orang
yang terbiasa makan di luar rumah, baik yang belum bekeluarga ataupun
yang sudah bekeluarga atau orang yang seharian berada di tempat kerja.
Orang seperti ini biasanya akan selalu makan di luar. Usaha kuliner tetap
bisa berjalan lancar karena produk yang dijual berhubungan dengan masalah
perut yang merupakan kebutuhan pokok manusia. Usaha kuliner bisa
dijalankan dengan berbagai kelas, dari pedagang kaki lima, pedagang
keliling, warung tenda, kafe, rumah makan hingga restoran.
Sumber : google.com
Gambar 1.29
Restoran Ala Purwokerto
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 37
Modal yang dibutuh untuk usaha ini bervariasi, bisa dengan modal
kecil atau besar. Kelebihan usaha kuliner diantaranya bisa dijalankan dengan
modal kecil dan tingkat pengembalian modalnya relative cepat. Bahkan ada
usaha makanan yang hanya dalam hitungan minggu sudah kembali modal.
Usaha dibidang kuliner termasuk usaha yang mudah dijalankan,
asalkan kita memiliki kemampuan memasak dan niat yang kuat untuk
menjalankan usaha ini. Namun bagi yang tidak mahir memasak pun bisa
berkecimpung dalam usaha kuliner karena bsa merekrut beberapa karyawan
yang bertugas memasak dan melayani pembeli. Sementara itu semua
administrasi dipegang sendiri.
Sumber : google.com
Gambar 1.30
Cafe
Pada dasarnya semua jenis makanan yang kita kenal dan biasa kita
konsumsi bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Selain makanan khas
daerah kita juga bisa berbisnis makanan yang berasal dari luar negeri dimana
rasa dan komposisinya tentunya sudah disesuaikan dengan lidah orang
Indonesia.
38 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.29
Thailand Restaurant
Sumber : google.com
Gambar 1.32
Bank Swasta
40 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Sumber : google.com
Gambar 1.33
Bank Umum
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 41
1. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan
bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya
dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Pasar valuta asing adalah tempat membeli atau menukar mata uang asing
untuk keperluan internasional. Dalam perdagangan internasional diperlukan valuta
asing. valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di
negara lain. Misalnya Indonesia menggunakan mata uang rupiah, Malaysia
menggunakan mata uang Ringgit, Singapura menggunakan Dollar Singapura, dan
Amerika Serikat menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat. Karena adanya
perbedaan mata uang tersebut, maka dikenallah apa yang disebut dengan kurs (nilai
tukar). Dengan kurs nilai tukar tersebut, seseorang dapat menghitung berapa nilai
suatu barang jika dinyatakan dalam mata uang negara lainnya. Para eksportir
memperoleh valuta asing dari hasil penjualan barang ke luar negeri.
Sumber : google.com
Gambar 1.34
Money Changer
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 45
Asuransi
Sumber : google.com
Gambar 1.35
Asuransi
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 47
Kantor Pos
Kantor pos adalah
fasilitas fisik tidak bergerak
untuk melayani
penerimaan, pengumpulan,
penyortiran, transmisi, dan
pengantaran surat dan
paket pos. Kantor pos
menjual benda-benda pos
dan filateli, seperti prangko,
kartu pos, amplop, dan
perlengkapan untuk
Sumber : google.com
membungkus paket. Di Gambar 1.36
beberapa negara, kantor Kantor Pos
Definisi Penting
Ada banyak cara yang dapat digunakan oleh Anda untuk memesan jasa
pemasok pariwisata yang Anda butuhkan. Dalam melakukan pemesanan terhadap
jasa pemasok, Anda bisa melakukannya melalui:
1. Telepon
Cara yang paling mudah untuk
Anda memesan produk jasa
pemasok pariwisata yang
diinginkan adalah melalui
telephon. Anda tinggal
mengangkat telepon lalu
memencet nomor yang
dituju/diinginkan selanjutnya
Anda tinggal mengatakan jasa
pemasok yang diinginkan, namun
2. Fax
Pemesanan terhadap jasa pemasok
bisa juga melalui faxs. Dalam isi
faxs kita dapat meminta/memesan
apa yang kita inginkan dalam
bahasa yang singkat jelas dan
padat agar mudah dipahami bagi si
penerima pesan faxs tersebut.
Pastikan agar perusahaan jasa
pemasok yang kita tuju memberikan
jawaban terhadap faks kita kirim
3. Surat
Pemesanan terhadap jasa
pemasok juga bisa dilakukan
melalui surat. Jenis Surat
yang biasa digunakan
biasanya jenis surat niaga.
SMacam-macam surat niaga
antara lain surat permintaan
penawaran, surat
penawaran, surat pesanan,
surat pengiriman barang dll.
‘
Sumber : google.com
Gambar 1.39
Contoh Surat Niaga Penawaran
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 53
4. Internet
Banyak penyedia jasa saat ini menawarkan jasa pemesanan serta
informasi produk dan jasa melalui internet. Untuk itu kita juga dapat
memanfaatkan fasilitas internet dalam kegiatan pemesanan terhadap
jasa pemasok melalui media internet. Kelebihan media internet adalah
dapat mempercepat proses pemesanan secara online tentunya
dengan biaya yang lebih murah.
Sumber : pribadi
Gambar 1.40
Internet
54 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
5. Memo intern
Bukti catatan antar bagian atau manajer dengan bagian bagian lain
yang ada di lingkungan perusahaan.
Sumber : pribadi
Gambar 1.41
Memo
Sumber : pribadi
Gambar 1.42
Amadeus Garuda
Pada saat menerima pesanan dari pelanggan maka kita memerlukan data
data tentang pelanggan yang memesan. Hal ini untuk memudahkan kita
dalam berkomunikasi dengan pelanggan terhadap hal hal yang berkaitan
dengan pesanan mereka. Data tentang pelanggan bisa berupa :
1. Nama
2. Tanggal lahir
3. Alamat
4. Nomor telepon (rumah, kantor, telp. genggam)
5. Kebangsaan
6. Nomor Paspor, tanggal/tempat pengeluaran paspor, masa berlaku paspor)
7. Permintaan-permintaan khusus. Misalnya: maskapai penerbangan
tertentu, makanan tertentu.
8. Keinginan/minat khusus – berkaitan dengan hobi, olah raga, agama, gaya
hidup, dll.
56 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Pada saat Anda memesan jasa pemasok pariwisata mungkin ada beberapa
permintaan/jasa/pelayanan yang tidak tersedia, hal ini dikarena alasan-
alasan:
1. Wisata/tur sudah terpesan habis
2. Wisata/tur dibatalkan
Bila hal tersebut terjadi ada beberapa alternatif yang bisa ditawarkan kepada
pelanggan seperti :
1. Mengubah tanggal keberangkatan
2. Mengubah lama waktu tinggal
3. Mengubah susunan permintaan yang dibuat
4. Mencari penyedia pelayanan yang lain.
Yang perlu diingat adalah : Satu perubahan terhadap susunan bagian-bagian
pesanan dapat mempengaruhi bagian lainnya.
Hal ini dapat berupa konfirmasi oleh penyedia jasa/jasa pemasok pariwisata
dengan cara :
a. Memberikan nomor pesanan
b. Mengirimkan tagihan (sebagai tanda konfirmasi). Tagihan berisi data
tentang: data tentang perusahaan Anda, data pelanggan anda, program
wisata/rencana perjalanan, harga/kutipannya dan nilai bersih atau nilai
komisi
c. Tanggal pembayaran uang muka/tanggal pelunasan
d. Kondisi /persyatan khusus mengenai pesanan
e. Permintaan khusus pelanggan yanag dapat dikabulkan.
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 57
58 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Setelah mengkonfirmasi dan mencatat semua pesanan maka langkah selanjutnya adalah
menyimpan data data tersebut dengan menggunakan CRS/SRK, jika Anda mengarsipkan
data data pesanan dengan komputer maka pengarsipan dapat dilakukan dengan mudah.
Begitu satu pesanan selesai diproses, maka pesanan itu diberi nomor atau penanda lokasi
catatan. Misalnya, VSX 47P. Informasi tentang pesanan itu kemudian bisa
dilihat/dikeluarkan menurut:
a. Nama Belakang
b. Penanda Lokasi catatan
c. Tanggal keberangkatan dan Nama
d. Sistem komputer juga mempunyai semacam catatan harian atau sistem pengurutan
informasiyang dapat membantu kita mengingat hal-hal yang kita kerjakan, misalnya
memeriksa daftar tunggu suatu penerbangan, tanggal-tanggal pembayaran terakhir,
batas waktu tiketing.
e. Dengan menggunakan sistem Arsip Manual, maka arsip akan tersusun menurut
nama atau tanggal keberangkatan. Anda hendaknya terus memperbaharui dan
memonitor catatan harian anda untuk mengetahui apa yang mesti dilakukan.
Bila terjadi perubahan-perubahan terhadap pesanan harus dicatat secara tertulis (atau
dibuat catatannya dalam CRS/SRK) sehingga perubahan-perubahan itu menjadi bagian
dari catatan resmi pesanan pelanggan. Untuk sistem manual, satu catatan arsip harian
harus dibuat untuk keperluan itu.
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 59
Contoh:
Catataan arsip
Taruhlah lembaran ini selalu di bagian depan arsip.
Tanggal Catatan
Pembayaran kepada pemasok jasa harus dilakukan sesuai dengan prosedur perusahaan
yang ditetapkan pemasok. Pelanggan biasanya membayar pada biro perjalanan wisata
secara tunai 1 – 2 minggu sebelum keberangkatan. Pemasok jasa yang lain memberikan
insentif untuk pembayaran lebih cepat, misalnya diskon 10% jika pembayaran tunai
dilakukan 3 bulan sebelum keberangkatan.
Biro perjalanan wisata kemudian mentransfer pembayaran itu (setelah dikurangi dengan
komisi) kepada pemasok jasa. Perusahaan penerbangan biasanya meminta pembayaran
tunai sebelum keberangkatan, tapi ada juga pemasok jasa yang menerima pembayaran
pada saat/setelah keberangkatan. Informasi-informasi seperti ini perlu dijelaskan dan dicatat
pada saat memproses pemesanan. Begitu pembayaran dilakukan, maka tiket, voucher, dan
lain lain, dapat dikeluarkan.
60 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Petunjuk Pembayaran
Ketentuan tentang pembayaran sangat bervariasi. Beberapa produk tertentu tidak
menggunakan batas waktu pembayaran (bus, kereta), sedang produk lain minta uang muka
(misalnya, kapal pesiar) dan pembayaran akhir 1 – 2 bulan sebelum keberangkatan.
Beberapa pemasok jasa menawarkan harga khusus, untuk jasa yang langsung dibayar
lunas. Ketentuan ketentuan seperti tersebut di atas menjadi arsip pesanan pelanggan,untuk
itu sebaiknya dibuatkan neraca sebelum Anda mengeluarkan dokumen.
Contoh:
Biaya pesawat 800 komisi 10%
akomodasi 1.000 Komisi 10%
Asurnasi 200 Komisi 20%
2014
17 Okt Hyatt 1,000 100 900
2014 01520
19 Oct Ticket no 800 80 720
2014 6461379
Total 2,000 2,000 220 1,780
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 61
Contoh surat kepada jasa pemasok pariwisata jika melakukan pembayaran dengan
cek :
Dear Sir,
Re - booking number : 53712
name : C west
cruise : 4217C
departing : 21 May
Elda Theresia
Bougenvile Tours and Travel
62 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Dalam industri pariwisata selalu ada yang manjadi supply dan demand, satu sama
lain saling membutuhkan, karena dengan kedua kegiatan tersebut pariwisata bisa
terjadi. Objek yang menjadi supply dalam materi ini ialah semua unsur baik alami
maupun buatan, dimana kedudukannya sangat krusial, tanpa adanya supply dan
demant maka kegiatan pariwisata tidak dapat berjalan dengan nyaman
sebagaimana semestinya.
Oleh karena itu, penting bagi Biro Perjalanan Wisata mempunyai alur saluran
distribusi yang baik agar bisa memberikan kepuasan kepada konsumen dalam hal ini
wisatawan. Saluran distribusi merupakan bagian dari elemen pariwisata, yang
mempunyai fungsi sebagai sistem dari industri pariwisata. Sebuah saluran
distribusi pariwisata adalah sistem perantara, atau perantara, yang
memfasilitasi penjualan dan pengiriman dari jasa pariwisata dari pemasok ke
konsumen (Buhalis & Law, 2001).
Maka tugas dari Biro Pejalanan Wisata ialah mangatur keberangkatan dan
memfasilitasi konsumen dalam hal ini wisatawan supaya mendapatkan
kenyamanan dan keamanan saat melakukan perjalanan.
Fenomena tersebut menjadi menarik untuk dibahas dalam buku ini. Dimana kalau di
Indonesia tidak semua dari wisatawan atau traveller menggunakan jasa
travel agent, d a n banyak juga fungsi travel agent yang berbeda dengan
fungsi asalnya, tidak hanya menjual paket tetapi juga menjual tiket. Hal ini
merupakan komplektisitas dari tourism distribution channels yang ada di Indonesia.
Berikut ini adalah model dari tourism distribution channels yang berada di
Amerika. Studi mengenai saluran ditribusi channel berhubungan erat dengan
industri tour and travel, menurut Charles R. Geoldner dan J. R. BrentRitchie (2009)
Bagan 1.1
Tourism Distribution Channels
Direct Channel
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 65
Menurut the Society of Incentive & Travel Executives (SITE): ' A global management tool
that uses and e x c e p t i o n a l travel experience to motivate and/or
r e c o g n i z e p a r t i c i p a n t s f o r i n c r e a s e d l e v e l s o f performance in support of
organizational goals .'
Jadi pada intinya incentive perusahaan Biro Perjalanan Wisata merupakan sebuah alat
manajemen global untuk memotivasi peserta suatu perusahaan untuk
meningkatkan kinerja untuk mendukung tujuan perusahaan.•
Berikut ini adalah gambaran tourism distribution channels yang berada di Indonesia.
Meskipun gambaran tersebut tidak multak terrealisasikan karena lazimnya di Indonesia, teori
yang ada pada kenyataanya tidak sejalan dengan prakteknya.
Keterangan gambar :
adalah sistem penjualan satu tahap adalah sistem penjualan langsung dari supplier
utama dengan melakukan travel service kepada wisatawan. Contohnya adalah
menjual tiket pesawat langsung kepada pelanggan melalui penjualan sendiri
dan departemen pemesanan. Keuntungan yang diperoleh dari sistem satu tahap bagi
penjual dan pembeli adalah sebagai berikut:
68 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
a. Simplicity:
c . flexibilty:
kebanyakan dari wisatawan mengikuti jadwal perjalanan dengan tempat yang biasa
mereka kunjungi. Wisatawan yang tidak memiliki jadwal perjalanan tetap memiliki
kesempatan untuk mengubah rencana perjalanan pada menit terakhir.
a. professional assistance:
Pembeli mendapatkan bantuan dari profesional yang kompeten di bidang
perjalanan dan dapat memberikan masukan pribadi dan saran, seringkali
menghemat waktu dan uang pada prosesnya.
b. multiple options:
tidak seperti sistem satu tahap, wisatawan bisa mendapatkan informasi tetang
macam-macam produk dan pelayanan melalui satu perantara. free or low cost
assistance: pada sistem dua tahap ini, menguntungkan bagi wisatawan karena
bisa menghemat uang untuk biaya-biaya akomodasi dan transpotasi,
karena Biro Perjalanan Wisata sudah memasukan biaya-biaya tersebut ke
dalam paket, dan pastinya harga lebih murah.
d . travel clubs:
berfungsi sebagai keanggotaan dari sistem dua tingkat, menyediakan fasilitas
khusus anggota dengan diskon perjalanan menguntungkan.
70 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
e. travel consolidators:
adalah perusahaan swasta yang memperoleh diskon untuk kursi yang belum
terjual dengan jumlah tertentu dan menjualnya langsung kepada masyarakat
dengan harga murah.
pada sistem ini biasanya melibatkan dua perantara, biasanya ritel travel agent dan
wholesaler atau tour operator. Sebuah maskapai penerbangan atau cruise
mungkin menyediakan paket jasa perjalanan, termasuk penginapan,
transportasi, dan ground transfer (taxi, bus, dll). Paket-paket tersebut dapat dijual
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 71
melalui wholesaler yang dapat menawarkan kepada ratusan agen perjalanan yang
telah siap untuk menjualnya kepada wisatawan individu. Sistem ini menyediakan
wisatawan dan supplier dengan manfaat yang sama dengan sistem dua tahap.
Manfaat tambahan berasal dari jasa perjalanan yang dibeli dalam jumlah besar
dengan harga diskon oleh wholesaler. Dengan sistem tahap tiga, wisatawan
pada umumnya dapat memperoleh paket perjalanan dengan harga murah
atau paket yang disesuaikan dengan keinginan wisatawan.
sistem tahap keempat mengikuti pola dari tiga tahap proses distribusi, namun
memiliki tambahan, yaitu speciality channeler, yang terlibat dalam meng-customize
paket wisata. Untuk menggambarkan distribusi sistem tahap empat, ambil kasus
sebuah kelompok universitas yang merencanakan masa studi di luar negeri di
negara asing. Kelompok tersebut pertama mungkin menyatakan minat
terhadap studi di luar negeri. Kelompok studi, termasuk fokus academic
interest , dan merekomendasikan perjalanan awal, akomodasi yang
cocok, kontak di luar negeri, dan pengaturan lainnya. Setelah konsultasi
dengan kelompok, studi di luar negeri kantor kemudian dapat menyalurkan
pembelian tur melalui ritel travel agent yang akan membuat pengaturan
penerbangan langsung secara kelompokdan tarif, pada saat yang sama,
dapat menghubungi dengan tour operator di negara asing yang spesifik
untuk menangani rincian sisa jadwal studi kelompok tersebut. Manfaat yang
diperoleh dari adanya speciality channelerialah membuat susunan acara untuk
kelompok tersebut dan memberikan rujukan berdasarkan dari profesional
untuk membangun program yang dapat memuaskan kebutuhan kelompok dan
bantuan yang tepat dan aman dalam pelayanan dari supplier terpercaya.
Travel agent
c. Cabang biro perjalanan umum adalah salah satu unit usaha biro perjalanan
umum, yang berkedudukan di wilayah yang sama dengan
kantorpusatnya, atau wilayah lain, yang melakukan kegiatan kantor pusatnya.
e. Perwakilan adalah biro perjalanan umum, agen perjalanan, badan usaha lainnya
atau perorangan, yang ditunjuk oleh suatu biro perjalanan umum yang
berkedudukan di wilayah lain untuk melakukan kegiatan yang
diwakilkan, baik secara tetap, maupun tidak tetap.Dari batasan tersebut di
atas maka diperoleh 2 pengertian, yaitu disamping agen perjalanan (travel
agent ) dijumpai istilah biro perjalanan (travel bureau) yang mempunyai kegiatan
berbeda.
Untuk memilih jasa pemasok pariwisata maka yang menjadi pertimbangan utama
adalah Kualitas Jasa pemasok, karena kualitas jasa pemasok merupakan salah
satu faktor pembentuk persepsi kepuasan pelanggan atau konsumen dari suatu
produk paket wisata. Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan
kualitas produk yang dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang
atau sumber daya yang lain.
Berikut ini merupakan beberapa definisi dari kualitas jasa, yaitu: Kualitas
jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi ini, kualitas jasa
dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono,
2005).
Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
persepsi pelanggan (Kotler, 2000). Sebagai pihak yang membeli dan
mengkonsumsi jasa, pelanggan yang menilai tingkat kualitas jasa sebuah
perusahaan. Sayangnya jasa memiliki karakteristik variability, sehingga kinerja
acapkali tidak konsisten. Hal ini menyebabkan pelanggan menggunakan isyarat
intirinsik (output dan penyampaian jasa) dan isyarat ekstrinsik (unsur-unsur
pelengkap jasa) sebagai acuan/pedoman dalam mengevaluasi kualitas jasa.
Konsekuensinya, jasa yang sama bisa dinilai secara berlainan oleh konsumen
yang berbeda.
Model kualitas layanan yang paling popular dan hingga kini banyak
dijadikan acuan dalam riset manajemen dan pemasaran jasa adalah model
SERVQUAL (singkatan dari service quality) yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985, 1988, 1990, 1993, 1994) dalam
serangkaian penelitian mereka terhadap enam sektor jasa; reparasi peralatan
rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak jauh, perbankan
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 79
Dalam pendekatan ini ditegaskan bahwa bila kinerja pada suatu atribut
(attribute performance) meningkat lebih besar dari pada harapan (expectations)
atau atribut yang bersangkutan, maka kepuasan dan kualitas jasa pun akan
meningkat, begitu pula sebaliknya (Tjiptono,2005). Menurut Parasuraman, et
al. (1988) terkait dengan model SERVQUAL, kualitas jasa didefinisikan
sebagai penilaian atau sikap global berkenaan dengan superioritas suatu jasa.
Definisi pada tiga landasan konseptual utama, yakni Kualitas jasa lebih
sukar dievaluasi konsumen dari pada kualitas barang. Persepsi terhadap kualitas
jasa merupakan hasil dari perbandingan antara harapan pelanggan dengan
kinerja aktual jasa. Evaluasi kualitas tidak hanya dilakukan atas hasil jasa,
namun juga mencakup evaluasi terhadap proses penyampaian jasa. Dalam
penelitiannya, Parasuraman, et al., (1994) dalam Nasution (2004)
mengidentifikasikan lima kesenjangan (gap) yang menyebabkan kegagalan
penyampaian jasa. Lima gap utama tersebut adalah:
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (delivery gap) Gap
ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja dalam
proses produksi dan penyampaian jasa.
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 81
5. Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan (service gap)
Gap ini berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak konsisten dengan
jasa yang diharapkan. Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur
kinerja atau prestasi perusahaan berdasarkan kriteria yang berbeda,
atau bisa juga mereka keliru menginterpretasikan kualitas jasa yang
bersangkutan.
Berikut ini merupakan diagram yang menampilkan keterkaitan antara kelima
gap utama dalam SERVQUAL.
Gambar 2.1 Model SERVQUAL (Zeithaml, et al., 1990)
82 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
e. penetapan tujuan yang ingin dicapai secara efektif (atas dasar keinginan
dan harapan para pelanggan).
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 83
dengan nilai persepsi maka konsumen akan merasa puas dan jika nilai
harapan lebih sedikit daripada nilai persepsi maka konsumen akan sangat
puas. Namun jika nilai harapan lebih besar dari nilai persepsi maka konsumen
tidak puas.
a. Bus Pariwisata
88 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 89
90 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
b. Akomodasi
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 91
c. Tempat Rekreasi
92 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
Tahukah kalian ?
Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat
syahadat) adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang
diadakan pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul awal tahun Hijrah) di
alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dulunya dipakai oleh
Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang
masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam. Pada hari pertama, upacara
diawali saat malam hari dengan iring-iringan abdi Dalem (punggawa kraton)
bersama-sama dengan dua set gamelan Jawa: Kyai Nogowilogo dan Kyai
Gunturmadu. Iring-iringan ini bermula dari pendopo Ponconiti menuju masjid
Agung di alun-alun utara dengan dikawal oleh prajurit Kraton. Kedua set gamelan
ini akan dimainkan secara bersamaan sampai dengan tanggal 11 bulan Mulud
selama 7 hari berturut-turut. Pada malam hari terakhir, kedua gamelan ini akan
dibawa pulang ke dalam Kraton.
Sumber: yogyayes.com
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 95
Uji Kreativitas
E. RANGKUMAN
F. TUGAS
Pilihlah satu perusahaan pemasok jasa wisata kemudian buatlah daftar cek list
terhadap fasilitas fasilitas yang perlu ada pada perusahaan pemasok jasa wisata
sehingga dia layak untuk digunakan sebagai salah satu komponen wisata,
lakukan tugas ini dengan berkelompok.
G. PENILAIAN DIRI
3 Mengkoordinasikan jasa-jasa
pemasok
H. UJI KOMPETENSI/ULANGAN
I. Pilihan Berganda
Berikan tanda silang (x) pada pilihan a,b,c atau d yang paling tepat !
1. Paket perjalanan wisata pada biro perjalanan wisata dibuat dan diramu oleh
seseorang yang disebut :
a. Tour planner
b. Tour Guide
c. Tour Leader
d. Tour manager
2. Fungsi dari biro perjalanan wisata dalam menjalankan tugasnya sebagai pembuat
paket perjalanan wisata disebut :
a. Tour conductor
b. Tour operator
c. Tour leader
d. Perantara
3. Standard room dengan fasilitas dua tempat tidur ukuran single, dikenal dengan istilah
:
a. Single
b. Twin
c. Double
d. Sharing
4. Seorang tour planner dalam menentukan harga paket wisata yang rasional dan
marketable, memerlukan keterampilan dalam :
a. Negosiasi harga dengan pemasok
b. Pemilihan objek wisata yang terkenal
c. Komunikasi dengan wisatawan
d. Relationship dengan tour guide
98 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester IIS
5. Usaha jasa pemasok apakah yang dibutuhkan apabila perjalanan wisata yang
diselenggarakan dalam waktu lebih dari 24 jam, dan direncanakan untuk
menggunakan usaha jasa pemasok ini sebagai tempat beristirahat ?
a. Transportasi
b. Restoran
c. Akomodasi
d. Toko cinderamata
6. Usaha jasa pemasok ini merupakan usaha jasa pemasok yang menyediakan barang
barang cinderamata yang dibawa oleh wisatawan ke rumahnya untuk kenang
kenangan sebagai tanda kalau wisatawan tersebut telah berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata. Usaha jasa pemasok apakah itu ?
a. Transportasi
b. Toko cinderamata
c. Restoran
d. Akomodasi
7. Menurut Undang‐ Undang No. 10 Tahun 1998, badan usaha ini menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak, badan usaha ini merupakan salah satu Komponen pendukung untuk
kegiatan perjalanan wisata, usaha jasa pemasok yang dimaksud adalah :
a. Bank
b. Money Changer
c. Valuta asing
d. Kantor pos
8. Tempat membeli atau menukar mata uang asing untuk keperluan internasional,
disebut:
a. Pasar Modal
b. Pasar valuta asing
c. Pasar modern
d. Pasar tradisional
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 99
9. Suatu perusahaan yang mendukung jasa pemasok dalam membuat suatu perjanjian
dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu, perusahaan tersebut dikenal
dengan sebutan :
a. Bank
b. Valuta asing
c. Asuransi
d. Rumah sakit
10. Ada banyak cara yang dapat digunakan oleh Anda untuk memesan jasa pemasok
pariwisata yang Anda butuhkan. Dalam melakukan pemesanan terhadap jasa
pemasok, Anda bisa melakukannya melalui berbagai macam media, media apakah
yang paling sering dan mudah digunakan dalam memesan jasa pemasok pariwisata
a. Faximile
b. Surat
c. Sistem reservasi computer
d. Telepon
II. Essay
Pada Kegiatan Belajar 2 ini, Anda akan mempelajari mengenai biaya wisata,
fixed cost dan variabel cost. Perhatikan Gambar berikut ini :
Sumber: pribadi
Gambar 2.1
Brosur Paket Wisata
Kegiatan Individu
Setelah Anda amati rincian biaya perjalanan dari poster diatas, identifikasi biaya-
biaya tersebut, kelompokan kedalam jenis biayanya sesuai dengan pemahaman
kalian.
104 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
a. Harga Wisata
Harga wisata merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk mengelola wisata, ditambah dengan keuntungan yang diharapkan.
Harga wisata dapat dirumuskan sebagai berikut:Keterangan:
TP = TC + SC
Keterangan :
SC = Surcharge (keuntungan)
b. Biaya Wisata
Biaya wisata adalah semua pengeluaran yang dapat dinilai dengan uang
untuk mengelola wisata. Sebagai faktor pembentuk harga wisata, biaya
wisata harus secara maksimal mencerminkan seluruh pengeluaran dalam
pengelolaan wisata.
Agar dapat menelusuri biaya yang timbul secara menyeluruh, perlu dipa-
hami jenis-jenis biaya sebagai berikut:
a) Biaya induk
Biaya induk adalah biaya yang mula-mula muncul sebagai refleksi
dari penggunaan komponen wisata.
b) Biaya ikutan
Biaya ikutan adalah biaya yang muncul sebagai faktor ikutan biaya
induk.
5. manager fee)
Forum Bertanya
Carilah sebuah iklan produk wisata (boleh dari internet/buku) yang memberikan
rincian biaya dari kegiatan wisata tersebut. Analisis isi iklan tersebut, berikan
komentar terhadap iklan tersebut, apakah memuaskan atau tidak, terjangkau
atau mahal dll.
Bab II Biaya Perjalanan Wisata | 107
Kedua jenis biaya tersebut dapat dipadukan menjadi biaya per orang
dengan dua cara, yaitu:
Keterangan:
keterangan:
Sesuai hasil survey yang telah dilakukan terhadap rencana pembuatan paket
perjalanan wisata Jakarta Bandung tour (one day tour) dengan masing-mmasing
komponen wisata sebagai berikut;
Format 1
Dibuat Oleh :
Keterangan :
1. Nama Tour
2. Jumlah peserta tour
3. Nomor urut
4. Uraian nama biaya
5. Rincian besarnya biaya
6. Jumlah tiap biaya
7. Kelompok biaya Fixed Cost (F), Variable Cost (V)
8. Catatan Khusus
9. Merinci dan menjumlah biaya tetap dan biaya berubah
10. Menghitung jumlah biaya perorang dengan menggunakan salah satu rumus TCP
11. Menghitung surcharge
12. Menghitung harga wisata per orang (nett price per person) dengan cara
menambah jumlah biaya perorang dengan surcharge
13. Mentransformasikan harga tour ke dalam satuan mata uang yang diinginkan.
Format
Nama Tour :
Jumlah Peserta:
FOC/AC :
(2) (2)
Surcharge/Mark Up (...%)
Dibulatkan
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu
produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala
macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
selain harga.
1. Memaksimalkan Laba
Wawasan Individu
Ada sebuah objek wisata alam Sungai Bawah Tanah dikawasan Jawa Tengah.
Objek wisata tersebut baru dibuka oleh pengelola daerah setempat. Melihat
antusiasme dari pengunjung yang datang merasa puas dengan pemandangan
yang disuguhkan serta fasilitas yang ditawarkan, pengelola berencana menaikan
harga tiket masuk serta sarana penunjang lainnya dengan alasan keuntungan dari
kenaikan harga tersebut dapat digunakan untuk peningkatan fasilitas keamanan
dan hiburan nantinya. Setujukah Anda dengan konsep pengelola wisata tersebut?
Berikan komentar Anda terkait keputusan pengelola menaikan harga objek wisata
tersebut.
Produk Baru
2. Harga Penetrasi
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya
tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus
kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3
(tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni:
1. Tahap Pertumbuhan
2. Tahap Kematangan
3. Tahap Penurunan
Tahukah Anda ?
Pulau Semak Daun merupakan salah satu pulau yang terletak digugusan
kepulauan Seribu. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah
kabupaten Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta sebagai daerah penangkaran
penyu sisik dengan pantai yang nyaman untuk berenang karena pantainya yang
bersih dan landai, berpasir putih, dan bebas bulu babi, terdapat pula daerah yang
bagus untuk menyelam dan snorkeling pemula dan letaknya tidak jauh dari pulau
Pramuka. Tapi jangan harap menemukan penginapan dan fasilitas yang
memadai di pulau tak berpenghuni ini. Hanya tersedia fasilitas alami yang Tuhan
ciptakan untuk kita nikmati. Camping merupakan satu-satunya cara bagi yang
ingin bermalam di sini. Namun bagi yang hanya ingin sekedar menikmati pulau
ini tanpa bermalam, kita bisa menginap di Pulau Pramuka yang letaknya tidak
jauh dari pulau Semak Daun.
Sumber: tambora.com
Sumber: masfebjalanjalan.blogspot.com
120 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
Uji Kreativitas
B. RANGKUMAN
Dalam menghitung harga paket wisata, ada faktor lain yang perlu
dipahami adalah adanya biaya yang bisa ditanggung oleh kelompok (fix
cost) dan ada yang ditanggung secara perorangan. Artinya tergantung
jumlah peserta yang mengikuti paket wisata atau biasa disebut variable
cost. Variabel-variabel ini juga menjadi pembahasan penting sehingga
tidak menimbulkan kerancuan dalam menghitung harga paket wisata.
Berdasarkan komponen-komponen biaya dan variabel yang akan
dikenakan kepada peserta paket wisata, maka keuntungan yang
diharapkan sebuah perencanaan paket wisata menjadi sessuatu yang
harus menjadi faktor dalam penetapan harga suatu paket perjalanan
wisata. Dengan kata lain bagaimana membuat paket wisata yang diminati
karena harga-nya visiable tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan.
Bab II Biaya Perjalanan Wisata | 121
C. TUGAS
D. PENILAIAN DIRI
2 Mengidentifikasi biaya-biaya
perjalanan wisata
3 Mengklasifikasi biaya-biaya
perjalanan wisata
4 Menghitung biaya-biaya
perjalanan wisata
I. Pilihan Berganda
Berikan tanda silang (x) pada pilihan a,b,c atau d yang paling tepat !
6. Dalam penghitungan harga paket perjalanan wisata, tour guides fee yang dibayar
untuk group , termasuk dalam komponen :
a. Biaya persediaan atau Saving cost
b. Biaya tetap (fixed cost)
c. Biaya tidak tetap (variable cost)
d. Additional cost
7. Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau
target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah
mungkin, hal ini dimaksudkan untuk :
a. Memaksimalkan laba
b. Mempertahankan pangsa pasar
c. Stabilisasi harga
d. Meraih pangsa pasar
8. Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula
harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya …… dalam industri-
industri tertentu.
a. Tujuan stabilisasi harga
b. Pengembalian modal usaha
c. Kelangsungan hidup perusahaan
d. Pangsa pasar
9. Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai
referensi, penetapan harga seperti ini dikenal dengan istilah :
a. Penetapan harga berdasarkan harga pesaing
b. Penetapan harga berdasarkan biaya
c. Penetapan harga berdasarkan permintaan
d. Penetapan harga berdasarkan mark up
10. Harga net selling price dari paket perjalanan wisata adalah US$ 90, agent
commission 10 %, berapa selling price untuk pelanggan/pembeli :
a. US$ 99
b. US$ 89,1
c. US$ 81
d. US$100
124 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
II. Essay
Kegiatan Individu
Suatu perjalanan wisata akan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
apabila perjalanan tersebut direncanakan dan dikelola sedemikian rupa.
Perencanaan suatu perjalanan wisata mengandung berbagai komponen-
komponen yang saling terkait satu sama lain sehingga membentuk suatu paket
wisata yang utuh. Lalu bagaimana cara membuat perencanaan produk
perjalanan wisata? Apa saja manfaat yang diperoleh dari perencanan suatu
perjalanan wisata? Mengapa hal ini penting dilakukan oleh seorang tour
planner?
1. Pengertian Perencanaan
Dari definisi diatas, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Bahwa perencanaan merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeluruh
dari suatu organisasi,dan bukan hanya merupakan suatu bagian tindakan
saja.
b. Bahwa perencanaan merupakan suatu proses kegiatan dengan beberapa
aktivitas yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
c. Bahwa perencanaan merupakan suatu hasil pemikiran dan penentuan
yang dapat dikatakan suatu putusan kebijaksanaan
d. Bahwa perencanaan merupakan suatu hal yang dikerjakan dimasa yang
akan datang, tetapi dapat ditentukan saat ini yang merupakan suatu
tindakan melalui firasat intelektual yang tinggi
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 129
Hasil yang diperoleh dari kegiatan perencanaan ini dikenal sebagai suatu
kegiatan dan suatu hasil karya merencana. Dalam hal ini tidak semua orang bisa
menjadi perencana yang handal. Seorang perencanan harus mempunyai ilmu
pengetahuan yang luas untuk menghasilkan sebuah perencanaan yang tepat
seperti yang ingin dicapai untuk maksud dan tujuan tertentu.
130 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
2. Perjalanan Wisata
Secara umum ciri utama dari suatu perjalanan wisata adalah sebagai berikut :
Paket perjalanan wisata sebagai suatu produk jasa dibuat melalui suatu
proses kegiatan yang dimulai dari merencanakan perjalanan menuju satu atau
lebih tempat persinggahan sampai kembali lagi ke tempat asal dengan
merangkaikan beberapa komponen yang diperlukan dalam perjalanan tersebut
dengan kurun waktu yang ditetapkan. Hasil dari proses pengemasan komponen
perjalanan wisata tersebut kemudian dijual kepada masyarakat melalui promosi.
Pemasaran paket perjalanan wisata dalam bentuk media (brosur, katalog,
video) merupakan suatu produk nyata yang berfungsi sebagai alat promosi dari
produk jasa layanan (intangible product) yang akan dijual kepada wisatawan.
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 133
ADALAH PAKET W ISATA YANG DISUSUN OLEH TO UR OPERATOR TANPA ME NUNGGU PERMI NTAAN CA LO N PESERT A
PERJALANAN W ISATA . D ENGAN KATA LAIN PENY USUNAN PRODUK SEPENUHNYA ATAS I NSI ATIF TOUR OPERATOR . B AI K
JUMLAH PESERTA TUR D AN BIAYA YANG AKAN D ITETAPKAN TERGANTUNG KEBIJAKAN TOUR OPERA TOR .
Penyiapan paket tour ini didasari dari riset kebutuhan konsumen dengan
memperhatikan target/sasaran pasar yang dituju. Kunci keberhasilan dari
pemasaran paket ini adalah luasnya relasi dari perusahaan terkait dan
kemahiran negosiasi harga komponen tour, sehingga didapat harga jual
yang bersaing. Harga pada Tour ini biasanya diklasifikasikan dalam
kelompok : 1- 2 pax, 3 – 5 pax, 6 – 9 pax, dan seterusnya tergantung
dari jumlah seat dalam kendaraan yang dipakai. Semakin besar
jumlah tamu/penumpang, semakin murah harga tour.
P ENJELASAN :
Forum Bertanya
Perhatikan gambar bagan ready made tour. Berikan sinopsis untuk menjelaskan
bagan tersebut berdasarkan pemahaman Anda
P ENJELASAN :
- Jawaban dan penawaran dari Biro Perjalanan tersebut oleh Tour Operator
disampaikan dan di negosiasikan dengan customer hingga tercapai
kesepakatan dan konfirmasi. (proses negosiasi ini bisa berulang-ulang
hingga tercapai kesepakatan, atau bisa juga terjadi pembatalan )
- Tour Operator mengkonfirmasi semua penawaran dari Biro
Perjalanan ( Program dan harga).
adalah tour yang diselenggarakan dengan waktu, objek dan harga yang
sudah ditentukan sesuai dengan perencanaan yang disusun oleh suatu Tour
Operator. Misalnya suatu Tour Operator menyelenggarakan tour
yang pemberangkatannya ditentukan pada waktu-waktu tertentu (misalnya
pemberangkatan tiap hari jam 8.00, atau tiap hari Minggu jam 8.00).
Penyelenggaraan tour ini tidak tergantung pada banyaknya peserta, satu orang
atau dua orang pun , tour tetap diselenggarakan karena sudah dijadwalkan
secara kontinyu. Jadi regular tour merupakan tour yang tersedia dan siap untuk
dijual, yang telah direncanakan dan dapat diselenggarakan oleh Tour Operator
yang bersangkutan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Biasanya harga
reguler tour ini relatif lebih murah dari jenis tour lainnya (private tour )., dan
biasanya peserta tour adalah secara perorangan sehingga seringkali satu
dan lain peserta tour belum saling kenal. Jadwal perjalanan (Itinerary) dari
tour ini tidak bisa dirubah dan dipastikan berangkat sesuai jadwal.
Oleh karena itu perencanaan bukanlah sekedar persiapan akan tetapi merupakan proses
kegiatan yang secara terus menerus mengikuti dan mewarnai kegiatan sampai pada
pencapaian tujuan. Perencanaan bahkan dapat dijadikan sebagai alat evaluasi yang
hasilnya diharapkan dapat digunakan untuk masukan bagi perencanaan kegiatan
selanjutnya. Proses Produksi Paket Wisata. Ditinjau dari perspektif ekonomi paket wisata
dapat dianggap sebagai suatu produk dan paket wisata merupakan gabungan atau
pengemasan dari komponen komponen wisata. Biro perjalanan wisata (BPW) atau tour
operator merencanakan komponen komponen mana saja yang akan dipilih atau dikemas
untuk memenuhi kepuasan wisatawan. Pemilihan, pengemasan dan penyusunan komponen
komponen wisata yang dilakukan oleh tour operator ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan yang diwujudkan dalam suatu produk.
Produk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, diambil, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
kebutuhan atau keinginan. Untuk menghasilkan paket wisata yang menarik disarankan oleh
Hoyle (2006 :15-16) perlu memperhatikan latar belakang wisatawan sehingga ingin
melakukan perjalanan wisata yang berencana secara matang. Maka Suyitno (2001 : 12)
menyarankan perlu kiranya mencermati proses produksinya.
Input Proses
Output
Evaluasi/umpa
Perencanaan n balik Pengawasan
Bagan 3.2 Keterkaitan antara proses produksi wisata dengan pengelolaan wisata
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 139
Secara keseluruhan proses produksi wisata mencakup komponen masukan (input, proses
(process), dan keluaran (output) yang dapat dijelaskan bahwa komponen yang dikandung
pada setiap tahapan terdiri dari masukan yang berintikan kegiatan perencanaan yaitu
kegiatan untuk merencanakan produk dan perlakuan terhadap produk tersebut, proses
berintikan kegiatan pengorganisasian dan penggerakan yaitu mengkonsolidasi, membagi
tugas dan tanggung jawab kepada tiap-tiap komponen dan faktor yang direncanakan terlibat
dalam wisata. Bentuk kegiatannya dapat berupa pemesanan tempat untuk transportasi,
kamar hotel, makanan di restoran, penerbitan guide order kepada pramuwisata yang akan
melaksanakan tugasnya dan sebagainya. Selanjutnya mewujudkan rencana tersebut dalam
kegiatan nyata berupa penyelenggaraan wisata. Dalam penyelenggaraan wisata inilah
semua aspek yang terlibat dalam kegiatan wisata akan difungsikan.
Dalam bisnis perjalanan wisata dikenal bebarapa istilah yang mempunyai arti yang sama
dengan tour yaitu:
a. Sightseeing yaitu perjalanan keliling yang dilakukan secara singkat (3-
4 jam)
b. Excursion yaitu perjalanan yang dilaksanakan kurang dari 24 jam
c. Paket wisata yaitu perjalanan yang dilaksanakan lebih dari 24 jam
sehingga peserta perjalanan memerlukan jasa akomodasi.
Perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan di pengaruhi oleh motivasi, profil
wisatawan dan kebutuhan wisatawan akan perjalanan wisata. Motivasi wisatawan dalam
melakukan perjalanan wisata biasanya di latar belakangi oleh :
a. Motivasi fisik
b. Motivasi budaya
c. Motivasi interpersonal
d. Motivasi status dan prestige
Hubungan antara kebutuhan, motivasi dan aktivitas perjalanan dapat dilihat pada penjelasan
dibawah ini :
Pencarian gagasan
Analisis data
Pencarian gagasan
3. Siapa (Who), siapa saja yang akan terlibat dalam wisata tersebut
7. Berapa banyak (How Much), berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh
wisatawan
• Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan baik
Sedangkan fokus observasi dan pengumpulan data yang wajib pada fasilitas
akomodasi adalah kelas hotel, jumlah dan macam-macam kelas kamar yang
tersedia, fasilitas-fasilitas hotel dan di dalam kamar hotel, lokasi beserta
aksesbilitasnya, pelayanan, kebersihan, makanan, sistem pembayarannya
dan harga sewa kamar. Sarana Transportasi meliputi tahun pembuatan,
jumlah armada yang dimiliki, kapasitas tempat duduk, fasilitas yang tersedia
di dalam bis, pelayanan perusahaan dan kru bis, kebersihan, pengetahuan
dan pengalaman pengemudi terhadap medan di mana perjalanan wisata
diselenggarakan, harga dan jenis bis (bis reguler atau bis pariwisata) dan
sistem pembayarannya.
Untuk toko cinderamata yang perlu dicermati adalah memiliki barang atau
makanan yang khas daerahnya, harga, fasilitas pembayaran, pelayanan,
kebersihan dan lokasi.
Analisa Data
Data yang telah diperoleh dalam kegiatan observasi diolah dan dianalisis.
Analisis data dimaksudkan untuk :
Pengujian / operasional
Evaluasi
Desain terakhir
Hasil dari evaluasi paket wisata yang telah diujikan atau dioperasionalkan
akan dipakai sebagai rujukan untuk memperbaiki kekurangan atau
kelemahan paket wisata tersebut dengan melakukan modifikasi-modifikasi.
Selanjutnya hasil dari modifikasi tersebut dijadikan desain akhir untuk segera
dipasarkan sesuai dengan pasar-pasar yang dituju.
Dalam tahap ini pula penetapan standar dan prosedur pelayanan ditentukan.
Tahapan-tahapan yang telah diulas tersebut harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh bila menginginkan paket perjalanan wisata layak untuk di
jual dan dipasarkan.
Oleh sebab itu, agar dapat menghasilkan sebuah paket perjalanan wisata
yang baik sebuah perencanaan harus dilakukan secara hati-hati dengan
mempertimbangkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi paket wisata
tersebut menjadi baik ataupun sebaliknya.
1. Rute perjalanan
Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaran atau circle route, kecuali
jika kondisi tidak memungkinkan atau karena jarak yang terlalu dekat.
2. Variasi obyek
Objek-objek yang dikunjungi secara berurutan disusun sedemikian rupa
sehingga mencerminkan variasi dan tidak monoton. Dasar pertimbangan
untuk membuat objek kunjungan itu bervariasi berdasarkan karakteristik
obyek tersebut. Sebagai contoh, bila obyek kunjungan pertama adalah
museum, maka untuk obyek kunjungan kedua dipilih obyek-obyek yang
memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya wisata alam.
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 147
yang menarik di kota Bali , akan tetapi untuk mencapai objek ini harus
melalui jalan yang kondisinya naik turun bukit serta untuk mencapai
sungai ayung, wisatawan harus jalan kaki. Objek dalam contoh ini kurang
baik jika dimasukkan dalam program untuk wisata-wisata minat umum,
karena selain melelahkan, juga kurang didukung sarana yang memadai.
Kondisi objek, dalam hal ini erat kaitannya dengan waktu-waktu yang
ditentukan (chatching time). Seperti : kesenian tari kecak di Bali. Dalam
merencanakan waktu sebaiknya biro perjalanan wisata menjabarkan
dalam tidakan-tindakan untuk mendistribusikan waktu secara cermat.
1. Saat Penyelenggaraan
Waktu menunjukkan kapan sebuah perjalanan wisata diselenggarakan.
Sehubungan dengan hal itu, kita mengenal morning tour, afternoon tour,
night tour, summer package dan lain-lain. Saat penyelenggaraan wisata
tidak selamanya dapat ditentukan oleh biro perjalanan wisata secara
penuh, sebab ada waktu-waktu untuk kegiatan wisata yang sudah
ditentukan. Waktu yang ditentukan ini lazimnya disebut catching time.
Contohnya, pertunjukan Barong di Batu Bulan-Gianyar dimulai pukul
09.30 WITA, maka pengelola wisata yang hendak memasukkan
pertunjukkan tersebut dalam acara wisata harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga wisatawan dijadwalkan tiba di tempat
pertunjukan sebelum pertunjukannya dimulai.
Untuk penempatan objek dan atraksi wisata pada penyusunan produk paket
perjalanan wisata, hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
2) Point of interest dari atraksi wisata meliputi atraksi inti dan atraksi
tambahan. Misalnya : atraksi intinya adalah Candi Borobudur, maka
atraksi tambahannya bisa memasukkan Kasongan dan Malioboro.
3) Lokasi dari atraksi wisata - Topografi - Jarak dari titik awal keberangkatan
(durasi maksimal 8 jam) - Relasi atas atraksi wisata
4) Fasilitas, pelayanan dan kondisi dari objek dan atraksi wisata
5) Biaya atraksi wisata
6) Aksesbilitas ( menyangkut waktu dan jarak / tempat ) Seperti pemaparan
di atas, agar biro perjalanan wisata dapat menjual produk paket wisata
perlu kiranya melakukan perencanaan yang terstruktur dan sistematis
sehingga paket perjalanan wisata yang dibuat mendapat tanggapan yang
positif.
Oleh sebab itu, biro perjalanan wisata harus memperhatikan proses produksi
paket wisata, melakukan tahap-tahap dalam merencanakan paket wisata
secara teliti dan tekun, perhitungan waktu secara hati-hati dan efektif serta
penempatan objek dan atraksi wisata sesuai kebutuhan wisatawan yang
menginginkan sebuah perjalanan wisata yang santai, gembira dan aman.
Memahami apa yang dilakukan oleh mereka dalam mengisi waktu luang
dengan melakukan perjalanan wisata maka tidaklah berlebihan bila dikatakan
bahwa wisata telah menjadi salah satu tumpuan harapan manusia moderen
saat ini. Kenyataan tersebut menjadikan landasan berpikir bagi orang-orang
yang bergerak di bidang usaha pariwisata untuk mewujudkan keinginan-
keinginan dari impian mereka. Atas dasar itulah maka wisata harus dikemas
sedemikian rupa untuk menarik mereka dalam melakukan perjalanan wisata.
Kemasan yang menarik tersebut sebaiknya berisikan racikan atau ramuan
yang manis agar mereka dalam membukanya dapat menikmati dan
merasakan kepuasan. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana
mengaktualisasikan landasan berpikir untuk dapat memberikan kepuasan
kepada wisatawan terhadap perjalanan wisata yang dilakukannya, sehingga
apa yang diharapkan oleh mereka pada perjalanan wisata dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
4. Obyek Wisata
Bermacam-macam jenis tujuan wisata, antara lain
Wisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)
Rekreasi (Recreation Tourism)
Wisata alam dan lingkungannya (Eco Tourism)
Wisata bahari / laut (Marine Tourism)
Wisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism), wisata ini bukan
berarti misi kebudayaan, tetapi wisatawan dating untuk menikmati
budaya.
Wisata untuk olah raga (Sport Tourism): wisata yang melibatkan
kegiatan fisik; wisatawan datang bukan hanya untuk menghadiri
atau menonton even-even olah raga, tetapi juga berpartisipasi aktif
dalam aktivitas-aktivitas oleh raga itu sendiri.
Wisata Petualangan ( Adventure Tour)., wisata untuk menjelajah
alam dengan relak dan senang nati, bukan berarti penjelajahan
untuk penelitian.
Wisata Konvensi (Convention Tourism)
Wisata tujuan pendidikan (Education Tour)
Wisata kuliner (Culinary Tour), wisata sambil menikmati makanan-
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 153
6. Budaya/Adat istiadat
Dalam memilih obyek adat istiadat/budaya, harus
memperhatikan apakah budaya yang dimaksud termasuk
sejarah pubakala dan peninggalan-peninggalannya. Adat istiadat
juga dibedakan antar adat kebiasaan sehari-hari pada suatu
golongan / suku tertentu atau adat istiadat yang menyangkut
upacara-upacara adat seperti perkawinan, khitanan, dll. Adat
istiadat sehari-hari dapat dilihat langsung tanpa merencanakan
secara khusus, tidak dibutuhkan biaya yang mahal. untuk adat
154 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
7. Tour Guide
Memillih atau menentukan siapa Tour Guide / pemandu wisata,
juga harus mempertimbangkan level dari wisatawan dan kinerja
pemandu wisata. Karena peranan pemandu wisata ( yang
seringkali berperan sebagai tour leader atau juga tour operator)
sangat mempengaruhi kesuksesan suatu perjalanan wisata. Seorang
pemandu wisata yang profesional biasanya adalah mereka yang
smart (cerdas), daya ingatnya harus kuat, harus memiliki
kemampuan beradaptasi yang tinggi, serta mampu mengambil
keputusan dalam keadaan darurat dalam perjalanan. Negosiasikan
juga berapa biaya /honor sesuai dengan market dan bahasa
yang dibutuhkan serta untuk memastikan ketersediaan
/aksesabilitas, manfaat, potensi laba
8. Restaurant / Meal
Memilih menu dan restoran, harus benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan, terutama dari sisi kebersihan dan
kenyaman, walaupun unsur “lezat” adalah subyektif, harus
“mencari info” tentang “citra” restaurant tersebut. Lokasi restaurant
juga menjadi pertimbangan. Faktor pilihan dan selera atau kebiasaan
menu makanan dari wisatawan juga harus dipertimbangkan,
tentunya harus dihindari masakan yang ekstrim rasanya ( sangat
pedas /asam dan bau khusus seperti terasi, tauco dll) kecuali
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 155
9. Cinderamata/souvenir
Peran cinderamata dalam bisnis pariwisata merupakan benda nyata
yang dapat memperkuat kesan yang didapat pada saat menikmati
jasa layanan perusahaan penyelenggara perjalanan. Cindermata akan
lebih bermakna pada waktu-waktu mendatang ( 3 – 5 atau 10
tahun kemudian) yang juga akan membantu mengingatkan
wisatawan pada citra perusahaan. Memilih cindera mata hendaknya
yang ringan, kecil, awet, aman / tidak tajam dan tentunya mewakili
daerah tujuan wisata atau seni setempat selain juga harus menarik.
Negosiasikan juga berapa komisi yang diperoleh sesuai dengan
jumlah belanja wisatawan ditempat tersebut dan untuk memastikan
ketersediaan/ aksesibilitas, manfaat, potensi laba.
Tahukah kalian ?
Gua Jatijajar adalah sebuah tempat wisata berupa gua alam yang terletak
di desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Gua ini terbentuk
dari batu kapur. Gua Jatijajar mempunyai panjang 250 meter. Lebar rata-
rata 15 meter dan tinggi rata-rata 12 meter sedangkan ketebalan langit-
langit rata-rata 10 meter, dan ketingian dari permukaan laut 50 meter. Gua
ini ditemukan oleh seorang petani yang memiliki tanah di atas Gua tersebut
yang Bernama "Jayamenawi". Pada suatu ketika Jayamenawi sedang
mengambil rumput, kemudian jatuh kesebuah lobang, ternyata lobang itu
adalah sebuah lobang ventilasi yang ada di langit-langit Gua tersebut.
Didalam goa ini juga terdapat diorama. Diorama yang di pasang dan dalam
Gua Jatijajar ada 8 (delapan) deorama, yang patung-patungnya ada 32
buah. Keseluruhannya mengisahkan cerita Legenda dari "Raden
Kamandaka - Lutung Kasarung".
Sumber: centraljavatpur.com
158 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
C. KEBIJAKSANAAN PRODUK
Kebijakasanaan produk dalam perencanaan wisata yang tidak didahului oleh
permintaan peserta, meliputi kebijakan program, harga dan kebjiaksanaan
operasional.
1. Kebjaksanaan program
Program atau acara wisata merupakan media dalam menggambarkan
keberlangsungan sebuah wisata. Dengan kata lain program adalah wujud
fisik dari sebuah rencana. Beberapa kebijaksanaan yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan program antara lain :
a. Konsekuensi progam
Rencana yang sudah dituangkan dalam acara wisata memungkinkan
adanya konsekuensi tertentu yang perlu diantisipasi. Untuk itu pengelola
wisata sebaiknya memperhitungkan hal-hal berikut :
1). Tip wisata yaitu hal-hal apa saja yang perlu disiapkan oleh peserta
wisata agar dapat mengikuti wisata sesuai dengan harapan.
2). Jaminan keselamatan peserta yang erat kaitannya dengan
asuransi perjalanan.
b. Deviasi program
1). Perubahan, baik perubahan rute, objek kunjungan maupun perubahan
komponen lainnya.
2). Pembatalan, yakni tidak dipakainya komponen tour tertentu tanpa
adanya komponen pengganti.
Kedua jenis penyimpangan ini dapat terjadi karena :
1). Permintaan peserta
2). Kehendak pengelola wisata
3). Kejadian diluar kemampuan manusia (Force Majeur)
2. Kebijaksanaan Harga
a. Validitas yaitu masa berlakunya harga tour dan cara yang akan
ditempuh jika terjadi pembatalan.
b. Kapasitas yaitu fasilitas apa saja yang termasuk dan tidak termasuk
dalam harga wisata.
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 159
3). Infant fare, harga untuk anak bayi. Besarnya adalah 10% dari
adult fare (mendapat potongan 90%) batasan usianya adalah 0-2
tahun.
Uji Kreativitas
D. RANGKUMAN
Salah satu tugas Biiro perjalanan wisata adalah bagaimana membuat paket
perjalanan wisata yang bisa memberikan kepuasan bagi pelanggan atau pengguna
jasa paket perjalanan wisata. Untuk bisa membuat paket perjalanan wisata yang
dimaksud maka dibutuhkan perencanaan yang baik.
Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeluruh dari suatu
organisasi. Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan dengan beberapa
aktivitas yang berkelanjutan dan berkesinambungan dan merupakan suatu hal yang
160 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
dikerjakan dimasa yang akan datang, tetapi dapat ditentukan saat ini. Dengan kata
lain perencanaan merupakan sarana untuk pencapaian suatu tujuan,
Oleh sebab itu biro perjalanan wisata harus memperhatikan proses produksi
paket wisata, melakukan tahap-tahap dalam merencanakan paket wisata secara teliti
dan tekun, memperhitungkan waktu secara hati-hati dan efekstif serta penempatan
objek dan atraksi wisata sesuai dengan kebutuhan wisatawan yang
mengunginginkan sebuah perjalanan wisata yang santai, gembira dan aman.
E. TUGAS
Buatlah perencanaan perjalanan wisata untuk daerah tujuan wisata di kota Anda,
berikan penjelasan secara singkat alasan kelompok Anda memilih komponen-
komponen wisata yang digunakan dalam perencanaan perjalanan wisata yang dibuat
oleh kelompok Anda.
Bab III Merencanakan Produk Perjalanan Wisata | 161
F. PENILAIAN DIRI
2 Melaksanakan langkah-langkah
pembuatan paket wisata
Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab ini.
Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi poin
tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah jenis
kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda. Lakukan latihan dalam menyusun
program kegiatan wisata (itinerary).
162 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
G. UJI KOMPETENSI/ULANGAN
7. Paket wisata yang penyusunan produk sepenuhnya atas inisiatif tour operator
merupakan pengertian
a. Tailor made tour
b. Ready made tour
c. Negotiation tour
d. Custom package tour
10. Perubahan dan pembatalan merupakan jenis dari deviasi progam. Jenis
penyimpangan ini dapat terjadi akibat
a. Ketidakpuasan peserta
b. Masa berlakunya harga tour
c. Penyusunan paket wisata yang seluruhnya atas inisiatif tour operator
d. Kehendak pengelola wisata
Bab I Jasa Pemasok Pariwisata | 1
Bab IV Membuat Paket Perjalanan Wisata (Oneday Tour) | 167
Kegiatan Individu
Berdasarkan gambar acara perjalanan wisata di atas, identifikasi hal-hal apa saja
yang dapat dilakukan selama kegiatan wisata tersebut.
168 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
Forum Bertanya
Dari keempat ciri perencanaan yang baik, manakah yang belum Anda pahami?
Carilah keterangan lebih lanjut mengenai topic yang belum Anda pahami melalui
berbagai sumber belajar yang relevan
Usaha perjalanan wisata merupakan usaha penyediaan perencanaan & atau jasa
pelayanan dan penyelenggaraan wisata. Perencanaan, Pelayanan dan
penyelenggaraan wisata tersebut diwujudkan dalam suatu bentuk produk yang
dihasilkan dan selanjutnya diperjualbelikan kepada wisatawan. Seperti halnya
dengan produk yang dihasilkan dan selanjutnya di perjual belikan kepada wisatawan
/ konsumen. Produk yang dihasilkan disebut dengan “Paket Wisata” (Package Tour).
Sebagai mana halnya dengan produk manufatur, paket wisata juga dibentuk atau
dikemas dalam berbagai bentuk dan jenis.
Demikian juga dengan variasi penggunaan jasa pemasok yang merupakan tolak
ukur dagang/bussiness. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggandaan
suatu paket wisata mempunyai suatu proses yang memerlukan penanganan yang
baik. Para pakar pariwisata memberikan batasan bahwa ”Paket Wisata” adalah suatu
kumpulan dari berbagai produk/jasa wisata yang merupakan sebagian seluruh
kebutuhan perjalanan wisata yang dipasarkan secara umum (mass product) atau
berdasarkan permintaan (optional). Dari batasan/pengertian diatas dapat
disimpulkan, bahwa paket wisata adalah merupakan produk yang akan
diperjualbelikan dengan harga tertentu kepada setiap orang yang membutuhkan
dengan memadukan segala kebutuhan dari orang yang akan melakukan perjalanan.
170 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
Paket wisata (package tour, inclusive tour) diartikan sebagai suatu perjalanan wisata
dengan satu atau lebih tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas
perjalanan tertentu dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan
harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata.
Agar paket wisata dapat memenuhi keinginan dari produk pembeli, maka disusun
dan di bentuk semenarik mungkin yang disesuaikan dengan kebutuhan, baik dari
harga, fasilitas maupun program untuk itu dalam membentuk paket wisata harus
harus diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
3. Acara/program yang menarik. Program ini harus disusun dengan menarik sesuai
dengan bentuk dan tujuan wisata yang merupakan konsumsi orang yang
melakukan perjalanan.
dengan demikian, paket wisata wisata tidak dapat diartikan hanya sekedar
tempat duduk pada transportasi ataupun makanan / minuman, walaupun
secara individual semua itu dihasilkan oleh pemilik jasa, sebagai kebutuhan
wisatawan. Penggabungan dari masing-masing untuk komponen fasilitas diatas
serta pemilihan komponen yang baik akan merupakan satu kesatuan paket yang
disediakan untuk dibeli dalam satu harga.
1. Penyediaan Fasilitas
2. Harga yang bersaing
3. Persyaratan-persyaratan meringankan/membantu
Adapun badan usaha yang perlu untuk dilakukan negosiasi antara lain :
1. Transportasi
a. Transportasi darat seperti Tourist Coach, Train, dll
b. Transportasi laut seperti Boat, Kapal Pesiar, Ferry , dll
c. Transportasi Udara seperti Airlines
2. Restoran :
3. Obyek Wisata :
Negosiasi dengan obyek perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi dari obyek
yang akan dikunjungi dan dimasukkan ke dalam penyusunan paket wisata.
a. Syarat-syarat pembayaran
Apakah memerlukan deposit ( pembayaran di muka).
Pembayaran lunas sebelum/sesudah dipergunakan atau dengan tenggang
waktu pembayaran.
b. Sistem pembayaran
Apakah dengan pembayaran tunai, kredit atau dengan menggunakan service
voucher.
d. Sistem Pembukuan/Reservation
Berapa lama waktu yang diberkan untuk reservation, cancellation, atau
revision.
e. Cara melakukan reservation, cancellation atau revision apakah dengan telp,
fax, telex atau email.
Unsur biro perjalanan wisata dalam hal ini bertindak sebagai tour operator yaitu
perusahaan yang akan melaksanakan/mengoperasikan paket wisata didaerah
tujuan wisata. Tidak selamanya biro perjalanan wisata dapat mengoperasikan
paket wisata yang diproduksi didaerah/tujuan wisata yang dicantumkan dalam
paket perjalanan wisata. Untuk itu, pengoperasian harus diwakilkan kepada tour
operator/biro perjalanan wisata lainnya. Maka agar pelaksanaan paket wisata
yang diproduk dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, maka
perlu dilakukan negosiasi terhadap biro perjalanan/tour operator yang akan
ditunjuk sebagai wakil.
Pemilihan destinasi merupakan topik dari paket perjalanan wisata yang akan
disusun. Pemilihan ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan minat pembeli
dinegara/daerah tujuan pemasaran. Memberikan judul atau headline bagi suatu
Bab IV Membuat Paket Perjalanan Wisata (Oneday Tour) | 175
destinasi, juga perlu diperhatikan karena akan merupakan suatu daya tarik bagi
paket yang diciptakan.
Lama penyelenggaraan dari suatu paket perjalanan wisata juga harus mendapat
perhatian dari tour planer karena akan pengaruh terhadap :
b. Kenyamanan perjalanan
Yang dimaksud disini adalah memilih & menetapkan fasilitas yang akan
dipergunakan dalam pelaksanan paket tersebut. Pemilihan fasilitas disesuaikan
dengan paket & sasaran pasar serta harga yang telah dinegosiasikan. Agar dalam
pelaksanaannya fasilitas tersebut dapat tersedia sesuai dengan yang dipilih
/ditetapkan maka dilakukan pemesanan terlebih dahulu. Pemesanan dianggap
sebagai pembelian akan fasilitas dimaksud walaupun pada kenyataannya belum
dibayar.
a. seat on airlines
d. guide service
e. meals
f. transportation
g.others service
pelaksanaan . Variasi obyek wisata alam, budaya dan buatan manusia serta
dimasukkan shopping dalam satu perjalanan akan menghasilkan acara yang
menarik. Untuk menempatkan objek wisata pada paket wisata perlu diterapkan
pemilihan obyek wisata dengan menentukan hal-hal sebagai berikut :
c. Lokasi
d. Biaya masuk
e. Aksesibilitas
Suatu atraksi dapat diwujudkan menjadi atraksi wisata bila dapat memenuhi sebagai
berikut :
1. Bersifat santai
1. Taman Nasional
2. Kebun Raya
3. Kebun Binatang
4. Pusat Rehabilitasi
6. Taman Kota
7. Agro Wisata
d. Dunia fantasi
1. Universal event
2. National event
3. Local event
3. seleksi atas atraksi wisata sesuai dengan kebutuhan ( tidak semua atraksi yang
akan di ambil) butir-butir yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan
inventarisasi obyek wisata :
Itinerary ( Program Paket Wisata) merupakan refleksi dari produk paket wisata
itu sendiri serta berfungsi sebagai perekat dari elemen-elemen perjalanan wisata
untuk mencapai tujuan dari produk.
Contoh
Tahukah kalian ?
Pantainya berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat.
Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini
adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten. Sawarna
nama pantainya, berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai
macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan,
panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan
kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh
penjajah asing. Desa Wisata Sawarna merupakan titik awal Anda menjelajah
alam yang elok hingga pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
tradisionalnya yang bersahaja. Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung
Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten. Pantai indah ini jaraknya sekitar 150 km dari pusat kota
Rangkasbitung
Sumber: Wikipedia.com
180 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
Salah satu daya tarik utama untuk membeli suatu produk adalah HARGA, Pelanggan
yang cerdas pasti akan mempertimbangkan nilai lebih yang akan dia dapatkan
dibandingkan dengan nilai rupiah yang dia keluarkan. Perusahaan hendaknya
benar-benar cermat dalam bernegosiasi harga dengan pemasok dan harus ada
perjanjian yang jelas menyangkut harga yang disepakati tersebut. Bagaimana
kondisi kualitas /fasilitas yang akan didapat/dinikmati wisatawan dengan harga
tersebut, sehingga apabila wisatawan komplain kepada perusahaan, Anda
dapat melanjutkan komplain kepada pemasok terkait.
Contoh :
Harga pokok suatu produk = $ 100.00
BPW menambahkan dengan sejumlah besaran tertentu, misalnya
$ 25.00 sebagai perolehan BPW
Harga jual ( selling price) menjadi $ 125.00
Add on
(100-20) = 80
Perhatikan :
$ 100.00
Catatan :
Contoh lain :
Perhitungan :
100-5
Penjualan ( commission 5%) = $ 242.10
* Biaya lain-lain
Contoh Soal
Visit :
* National Museum
* National Munument
* Fatahillah Square
Cost Component :
Museum
- entrance fee 5000/pax 50.000
-parking fee 5000 5000
- local guide 20.000 20.000
Monas
- entrance fee 5000/pax 50.000
- parking fee 5000 5000
- local guide 20.000 20.000
Fatahillah
- entrance fee 2.500 25.000
- parking fee 5000 5000
Cara 2 :
FIX COST ( F C ) :
Biaya yang jumlahnya tidak berubah dan tidak berpengaruh dengan
berubahnya (bertambah/berkurang) jumlah penumpang/tamu.
Contoh :
VARIABLE COST ( V C) :
Biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan perubahan jumlah
penumpang/tamu.
Contoh :
Biaya makan siang di restoran = Rp. 50.000,-/orang, maka bila jumlah
tamunya berbeda ( misal 11, atau 15 atau 25 tam) , jumlah yang harus
dibayar oleh perusahaan akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah
tamunya.
Contoh lain yang masuk katagori Variable Cost : Tiket Bus/KA/Pesawat
Udara, Tiket masuk pertunjukan, dll.
TOTAL COST ( TC ) :
Jumlah semua biaya yang dikeluarkan untuk semua penumpang
Transport
Guide fee
Parking fee
Parking fee
donation
National Museum
National monument
- entrance fee
Fatahillah square
Contoh Soal :
Berikut ini adalah data biaya Jakarta Bogor Unforgetable sebagaimana telah
disusun programnya pada contoh di atas :
Sewa Kendaraan 1.600.000
Tip Pengemudi 250.000
Ongkos Parkir dan Biaya Tol 200.000
Tiket Masuk Objek :
a). Museum Gajah 10.000
b). Monas 75.000
c). Kebun Raya Bogor 25.000
Tip Pemandu Wisata 300.000
Makan Siang 150.000
Kudapan 35.000
Dari data tersebut di atas maka harga perjalanan per orang dapat dihitung sebagai
berikut :
Bab IV Membuat Paket Perjalanan Wisata (Oneday Tour) | 187
Wawasan Individu
F. KOMPLIMEN (COMPLIMENTARY)
PC = n X NP
(n-c)
Keterangan :
PC : Harga dengan komplimen (Tour Price with Complimentary)
NP : Harga Bersih (nett price)
n : Jumlah peserta (number of participants)
c : Jumlah peserta yang mendapat FOC
Perhatikan contoh Jakarta Bogor Unforgetable dimana dalam harga paket wisata
memperhitungkan 1 FOC maka penghitungan harganya adalah sebagai berikut :
Harga tour Rp. 515.625
Harga tour dengan 1 FOC :
= (20 X Rp. 515.625)
(20 – 1)
= Rp. 11.000.000
19
= Rp. 542.763
Istilah Free of Charge ( FOC) biasa ditemui dalam bidang usaha perjalanan, yang
artinya adalah pemberian bebas biaya oleh Biro Perjalanan, Hotel, Perusahaan
Penerbangan, Restoran, dan Perusahaan Perjalanan lain, oleh karena adanya
Bab IV Membuat Paket Perjalanan Wisata (Oneday Tour) | 189
Contoh sederhana :
“n” dan FOC
Contoh 2.
Anggota-anggota sebuah assosiasi perfilman akan melakukan perjalanan
wisata ke negara/kota lain selama 3 hari dengan biaya mandiri. Dalam
perjanjian tercantum bahwa jumlah rombongan adalah 17 orang (termasuk 2
orang pendamping dari pemesan), dan rombongan memerlukan 1 orang tour
leader dari perusahaan perjalanan (mulai start hingga berakhir). Biaya keseluruhan
(18 orang) selama 3 hari adalah 90 juta rupiah, sudah termasuk profit dan pajak.
Berapa biaya yang harus dibayar oleh setiap anggota assosiasi tersebut?
Catatan :
Dalam kasus ini diandaikan tidak ada pemberian FOC dari pihak supplier
Jawab :
Jumlah yang berangkat /participants (17 orang) dan dari Perusahaan
Perjalanan (1 orang Tour Leader).= 18 0rang ( n). Jumlah FOC = 3 orang
TOUR OPERATOR
AGENT COMMISSION
PERANTARA/INTERMEDIARY
CALON WISATAWAN
SP = 100 X PP
(100 – AC)
Keterangan :
SP : Harga Jual (Selling Price)
AC : Komisi Agen (Agent Commission)
PP : Harga Akhir Sebelumnya (Previous Price)
Patokan harga yang dipakai dalam penghitungan harga jual adalah hasil akhir
penghitungan harga sebelumnya. Jika penghitungan harga sebelumnya sampai pada
NP, maka harga itulah yang dipakai sebagai dasar. Namun jika penghitungan harga
sebelumnya adalah PC maka PC yang dipakai sebagai patokan.
Bab IV Membuat Paket Perjalanan Wisata (Oneday Tour) | 191
Hasil penghitungan harga tour Jakarta Bogor Unforgetable pada contoh di atas
menunjukan bahwa Nett Price (NP) sebesar Rp. 515.625 dan pada contoh
berikutnya ditemukan harga dengan komplimen (PC) sebesar RP. 542.763 Jika tour
tersebut dijual melalui agen dengan memperhitungkan komisi sebesar 10 % maka
penghitungan harga jualnya adalah sebagai berikut :
(100-10)
Dari contoh di atas, maka terbentuk harga tour dengan 25 % surcharge (Mark Up)
dan memperhitungkan 1 FOC yang dijual melalui perantara dengan memberikan
komisi sebesar 10 %, maka secara lengkap penghitungan harga tur tersebut adalah
sebagai berikut :
20 Rp. 103.125
(20-1)
Rp. 603.070
Harga Jual (selling price) dengan 10%
AC
(100 – 10)
Dibulatkan menjadi
Uji Kreativitas
Buatlah sebuah perhitungan harga wisata Study Tour Bandung (tempat wisata bebas)
untuk 20 orang siswa Jakarta Sekolah Dasar .
H. RANGKUMAN
Faktor lain yang juga penting dalam membuat perencanaan paket perjalanan
wisata adalah terkait dengan penetapan Harga jual. Harga jual dimaksud adalah
Sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan perjalanan wisata
ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan. Dalam menetapkan
tingkat laba yang diinginkan oleh perusahaan, hal yang perlu diperhatikan adalah
minat konsumen itu sendiri. Biasanya semakin murah biaya paket perjalanan wisata
dengan kualitas pelayanan yang baik maka akan banyak menarik minat konsumen.
Disamping itu kompetitor perusahaan adalah faktor lain yang juga sering dijadikan
pertimbangan dalam menetapkan harga paket perjalanan wisata.
Setelah perencanaan paket perjalanan wisata itu telah dibuat, promosi adalah
masalah yang sangat menentukan apakah paket wisata nantinya akan banyak
diminati oleh pasar atau tidak. Melalui brousur dengan itinerary (jadwal perjalanan)
akan tergambar daya tarik dan keunggulan sebuah paket perjalanan wisata.
I. TUGAS
Buatlah satu paket perjalanan wisata one day tour dengan jumlah wisatawan 15
orang, mark up 25%, tour leader dari rombongan tersebut meminta FOC satu orang
dengan agent commission 10 %. Hitunglah harga jual dari paket wisata one day tour
yang Anda buat kemudian buatkan itinerarynya dalam bentuk tabel. Lakukan tugas
ini dengan berkelompok.
194 || Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
J. PENILAIAN DIRI
Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab ini.
Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi poin
tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah jenis
kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda. Lakukan pula latihan dalam membuat
paket wisata one day tour, carilah soal-soal dari sumber belajar yang ada disekitar
Anda.
K. UJI KOMPETENSI/ULANGAN
1. Memberikan informasi secara jelas, singkat, akurat, dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, merupakan penerapan prinsip dari:
C. komunikasi vertikal
D. komunikasi horisontal
E. komunikasi efisien
Bab IV Membuat Paket Perjalanan Wisata (Oneday Tour) | 195
2. Paket Wisata yang disisipkan dalan suatu event nasional atau internasional
sebagai refreshing dan menambah wawasan wisata bagi peserta event, disebut :
A. Meeting
B. Incentive
C. Conference
D. Exhibition
E. Convention
3. Paket tour yang menggunakan transportasi dengan mengikuti schedule tetap dari
perusahaan transportasi (airline, bus, train), biasanya dikenal sebagai:
A. inclusive tour
B. intensive tour
E. inclusive transport
4. Proses layanan penjemputan wisatawan dari satu hotel kemudian di antar ke Bandar
Udara untuk check-in penerbangan, disebut …..
A. Transfer in
B. Transfer out
C. Transfer service
D. Transfer connection
E. Inter airport transfer
5. Keuntungan yang yang diperoleh dalam usaha perjalanan wisata berupa add – on
profit dan agency commision, artinya:
6. Suatu perjalanan wisata yang terdiri dari satu atau lebih kunjungan dan disusun
dari berbagai fasilitas perjalanan dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta
dijual dengan harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari
perjalanan, biasa disebut:
A. Atraksi wisata
B. Obyek wisata
C. Paket wisata
D. Ekowisata
E. Agrowisata
10. Keuntungan yang diperoleh dalam usaha perjalanan wisata berupa add – on profit
dan agency commision, artinya:
A. Mengambil keuntungan dari komisi dan menaikkan harga jual
B. Mengambil keuntungan dari menaikan harga komponen tour
C. Mengambil keuntungan dari komisi pemasok.
D. Menambah harga dasar dengan mark up dan komisi pemasok
E. Mengambil keuntungan dari agen dan komisi pemasok
DAFTAR PUSTAKA
Mayawati Nur Halim: Jangan Mati Dulu Sebelum ke Raja Ampat, Jakarta PT.
Elex Media Komputindo, 2014
Arief F. Rachman: Geografi Pariwisata Jawa dan Bali, Jakarta Media Bangsa,
2014
Hery Sucipto & Fitria Andayani: Wisata Syariah Karakter, Potensi, Prospek
dan Tantangannya, Jakarta Grafindo Books Media & Wisata Syariah
Consulting, 2014
G LOSARIUM
Wisata
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
jangka waktu sementara.
Wisatawan
orang yang melakukan wisata.
Pariwisata
merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai macam
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan
pemerintah.
Kepariwisataan
keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pengusaha
Usaha pariwisata
merupakan usaha yang menyediakan barang atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
Pengusaha pariwisata
orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata.
Industri pariwisata
kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan
barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata
Terminal
Bangunan dimana pengguna jasa penerbangan melaporkan untuk penerbangan
mereka dan sebagai tempat kedatangan penumpang.
Check in counter
Bagian dari bangunan terminal yang terletak di dalam bangunan dimana
penumpang baik sendiri atau berkelompok melaporkan untuk keberangkatannya
dengan mengecek bagasi, rekonfirmasi tempat duduk (seating), serta tiket yang
sudah konfirmasi sampai mendapatkan boarding pass termasuk pembayaran
airport tax
Bording pass
Sebuah kartu yang menandakan bahwa penumpang tersebut sudah lengkap
melakukan prosedur check in dan memiliki nomor tempat duduknya. Pada
boarding pass terdapat informasi boarding time dan gate menuju boarding lounge
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II | 201
Security gate
Sebuah area yang khusus memeriksa tas dan baranng-barang bawaan dengan
menggunakan mesin X-Ray dimana setiap penumpang harus melewati metal
detector untuk memeriksakan apakah penumpang membawa senjata api atau
hal lain yang dilarang.
Gate/Area
Bagian dari terminal dimana semua penerbangan diberangkatkan.
Waiting lounge
Tempat tunggu penumpang yang sudah melakukan proses check in untuk
menunggu boarding time. Pada beberapa airport disediakan juga boarding
lounge executive bagi para penumpang yang mempunyai kartu anggota khusus
airline tertentu.
Flight crew
Adalah Pilot, Co Pilot, teknisi penerbangan dan flight attendant
Flight attendant/Cabin crew/Sterwardess
Orang yang bertanggung jawab dalam mengurusi penumpang pada saat berada
di dalam pesawat.
Confidential Rate
Harga kamar khusus yang diberikan pihak hotel kepada suatu perusahaan atau
travel agent dimana pengguna fasilitas hotel tidak mengetahui harga tersebut
dan pembayarannya ditagihkan ke perusahaan /travel agent bersangkutan
Published Rate/Rack Rate/Normal Rate
Harga kamar yang diperuntukan kepada umum, yang merupakan harga resmi
dan tidak ada potongan (discount) sama sekali.
Discounted Rate
Harga kamar yang telah mendapat potongan (discount) dari harga normal (rack
rate)
Contract Rate
Harga kontrak, kerjasama antara hotel dengan perusahaan/travel agent
Corporate Account
Kerjasama antara pihak hotel dengan perusahaan yang dinilai mempunyai
prospek menguntungkan bagi kedua belah pihak dan perusahaan tersebut telah
disetujui fasilitas kreditnya.
Travel Agent Account
Kerjasama antara pihak hotel dengan travel agent yang dinilai punya prospek
menguntungkan bagi kedua belah pihak dan travel agent tersebut telah disetujui
fasilitas kreditnya.
Credit Facilities
Fasilitas kredit yang diberikan pihak hotel kepada perusahaan travel agent untuk
membayar tagihan bagi tamu-tamu yang menginap di hotel tersebut dalam
jangka waktu tertentu yang telah disepakati
Cash Basis
Dimana tamu/perusahaan/travel agent diharuskan membayar tunai untuk setiap
transaksi yang dilakukan di dalam hotel
202 | Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
Commisionable
Dari harga kamar yang ada masih terdapat komisi untuk perantara penjual kamar
tersebut.
FIT (Free Individual Traveller)
Tamu yang datang sendiri atau tidak dengan rombongan baik dari perusahaan /
travel agent maupun pribadi
GIT (Group Incentive Tour)
Tamu yang datang dalam jumlah banyak atau rombongan (minimal 10 orang),
biasanya merupakan group dari travel agent yang sudah termasuk tour.
Hotel Facilities
Fasilitas yang dimiliki oleh hotel dan dapat dipergunakan tamu baik Cuma-Cuma
(gratis) atau dengan membayar seperti : swimming pool , fitness center,
restaurant dan sebagainya.
Room Facilities
Fasilitas yang dapat dipakai tamu secara Cuma-Cuma yang terdapat di dalam
kamar seperti tempat tidur, televisi, hair dryer dan sebagainya.
Room Amenities
Barang-barang kelengkapan yang dapat dipergunakan oleh tamu secara Cuma-
Cuma seperti shampo, sabun, sikat gigi, dan sebagainya.
Minibar
Minuman beralkohol, snack, dan soft drink yang diletakkan dikamar hotel untuk
dinikmati tamu dan pembayarannya dilakukan pada saat check out.
Fruit Basket
Keranjang yang berisi buah-buahan segar, yang dikirim ke kamar secara Cuma-
Cuma
Fruit Platter
Sepiring buah-buahan segar dimana sebagian /seluruhnya telah dikupas dan
dikirim ke kamar secara Cuma-Cuma.
Welcome Drink
Minuman selamat datang yang diberikan secara Cuma-Cuma oleh pihak hotel.
Meals Coupon
Kupon makan (untuk group) yang harus diserahkan kepada petugas restoran
pada saat akan makan.
Day Use
Tamu yang menginap / menggunakan kamar tidak satu hari penuh
Fully Booked/Full House
Hotel dalam keadaan penuh atau semua kamar sudah dipesan.
Walk In
Tamu yang melakukan regristrasi (check in) tanpa melakukan reservasi terlebih
dahulu.
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II | 203
Go Show
Tamu yang datang tanpa melakukan kontak ke hotel terlebih dahulu untuk
menanyakan kamar bersifat untung-untungan
No Show
Tamu FIT/GIT yang memilki reservasi tetapi tidak datang sampai jam 24.00
sehingga reservasinya akan dibatalkan dan tamu akan dikenakan cancellation
fee
Waiting List
Istilah untuk FIT/GIT yang melakukan reservasi pada saat hotel sedang penuh
dan harus masuk dalam daftar tunggu bisa check in kalau ada tamu yang
membatalkan reservasi
Check In
Tamu yang melakukan registrasi atau pendaftaran sebagai pernyataan menginap
dan bertanggung jawab terhadap biaya yang timbul selama menginap di hotel.
Early Check In
Tamu yang melakukan check in lebih awal dari waktu yang telah ditentukan pada
saat reservasi.
Late Check In
Tamu yang mempunyai reservasi dan melakukan check in lewat tengah malam.
Check Out
Tamu yang menyelesaikan administrasi dan biaya selama dia menginap dan
meninggalkan hotel.
Late Check Out
Tamu yang melakukan check out lebih lambat dari waktu yang telah ditentukan
hotel. Late Check Out bisa diminta oleh tamu yang bersangkutan atas
persetujuan front office dengan atau tanpa biaya tambahan
Safety Deposit Box
Kotak untuk menyimpan barang berharga yang digunakan oleh tamu. Pada hotel-
hotel berbintang safety deposit box menjadi salah satu fasilitas yang ada dikamar
dan dapat digunakan secara Cuma-Cuma.
Luggage Down
Proses menurunkan barang/bagasi tamu dari kamar ke lobby area/bell counter,
dilakukan oleh bellboy.
Wake UP Call
Permintaan untuk dibangunkan oleh petugas hotel sesuai waktu yang diinginkan
tamu.
Vacant Room
Kamar yang kosong dan dapat dijual
Occupied Room
Kamar yang sudah terisi tamu , atau ada tamu yang terdaftar di kamar tesebut.
Room Boy
Petugas hotel dari housekeeping department yang bertugas membersihkan
kamar.
204 | Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II
Sharring Room
Tamu tinggal satu kamar berdua dan tagihannya bisa dibagi dua atau dibayar
oleh salah satu dari tamu tersebut.
Guest Rooming List
Daftar nama dan nomor kamar tamu yang sangat penting artinya bagi seorang
tour leader dan petugas hotel dalam melaksanakan tugasnya.
Dokar/Bendi
alat angkutan ini menggunakan tenaga kuda untuk menggerakkannya, banyak
ditemui di kota-kota Sumatera, Jawa dan Sulawesi, terutama di kota kabupaten
sea sick
Masalah yang kerap dialami oleh para penumpang kapal laut adalah serangan
mabuk laut
Cinderamata
sesuatu yang dibawa oleh wisatawan ke rumahnya untuk kenangan yang terkait
dengan benda tersebut
barrier to entry
Hampir tidak ada hambatan berarti untuk bisa masuk usaha ini sehingga
menyebabkan persaingan sangat ketat.
Inflasi
Usaha bank central untuk menjaga stabilitas harga mata uang
Pasar valuta asing
tempat membeli atau menukar mata uang asing untuk keperluan internasional.
kurs (nilai tukar)
perbedaan nilai mata uang antar Negara
Valuta asing
mata uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di negara lain
Hedging
tindakan tertentu untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya
perubahan kurs valuta asing dimasa yang akan datang
sistem Clearing
Proses penukaran atau pemindahan dana yang dilakukan oleh bank serta para
pedagang valuta asing dari suatu negara ke negara lain
risk transfer mechanism
suatu fungsi utama dari asuransi dimana mekanisme pengalihan/transfer resiko
yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak yaitu tertanggung kepada pihak lain
yaitu penanggung
money order
pengiriman wesel pos
distribution chanel
suatu konsep operasional yang digambarkan sebagai jalan atau jembatan yang
menyalurkan produk wisata dari pemasok kepada konsumen terakhir
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata-SMK XI Semester II | 205
Intermediaries
Mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan melalui para perantara
penjualan
Mark up
perbedaan antara biaya untuk menyediakan produk atau jasa dengan harga
jualnya
siklus kehidupan produk (Product Life Cycle)
dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan,
Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan
ready made tour
paket wisata yang disusun oleh tour operator tanpa menunggu permintaan calon
peserta perjalanan wisata
Tailor made tour
Paket wisata disiapkan atas permintaan (custom tailor made tour)