Anda di halaman 1dari 29

PEMERIKSAAN KLINIS PADA ANJING

Kelompok 3

A.Nurannisa1 (C031171005), Erwin1 (C031171012), Galuh July Perwiriani1 (C031171502),


Muhammad Iqbal (C031171306), Vania Tanuatmadja1 (C031171503)
Asisten : Cristopel Tandirerung
[1]
Bagian Bedah & Radiologi. Departemen Klinik, Reproduksi & Patologi
Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)

ABSTRAK
Diagnostika klinik merupakan rangkaian pemeriksaan medik terhadap fisik hewan
hidup untuk mendapatkan kesimpulan berupa diagnosis sekaligus pemeriksaan dengan
menggunakan alat bantu diagnostika. Praktikum ini dilakukan di Klinik Hewan Pendidikan
Unhas pada tanggal 27 September 2019.Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui prosedur-
prosedur khusus dalam pemeriksaan klinis pada anjing yang membantu seorang dokter dalam
melakukan suatu diagnosa klinik. Dari Praktikum ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu
adapun cara-cara dalam mendiagnosa pasien yaitu dengan melakukan sinyalemen dan
anamnesa berdasarkan keterangan dari klien. Pemeriksaan klinis yang di lakukan meliputi
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan pemeriksaan suhu. Adapun alat-alat yang biasanya
digunakan dalam diagnosa klinik yaitu refleks hammer yang digunakan dalam membantu
pemeriksaan palpasi, stetoskop yang digunakan untuk membantu pemeriksaan aulkultasi,
timbangan untuk mengukur berat badan hewan dan thermometer yang digunakan untuk
membantu pemeriksaan suhu.

Kata Kunci :anamnesa ,anjing, sinyalemen, status present,pemeriksaanfisik

1. PENDAHULUAN
Ahli paleontology dan arkeolog telah sgenetiklainnyamengatakanbahwandomesti
menetapkan bahwa sekitar 60 juta tahun kasi anjing dimulai 18.800 – 32.100 tahun
lalu seekor mamalia kecil, sepertimusang, yang lalu di Eropabahkanada yang
hidup di wilayah yang sekarang menjadi mengatakan 12.000 – 14.000 tahun lalu
bagian dan Asia, yang disebut Miacis, anjing berasaldariserigalakecilabu-abu
genus yang menjadi nenek moyang hewan yang menghunitempat yang
yang dikenal saat ini sebagai canids: sekarangdikenalsebagai India. Namun,
anjing, jackals, serigala, danrubah. Miacis satustudi genetic yang membandingkan
tidak menghilangkan keturunan langsung, DNA anjing danserigala yang
tetapi dog like canids berevolusi menjadi mendiamidaerah yang
anjing sejati pertama, yaitu cynodictis dianggapsebagaipusatdomestikasi anjing
sekitar 30 hingga 40 juta tahun lalu. menunjukkanbahwa anjing
Cynodictis merupakan binatang berukuran danserigalamemilikigarisketurunan yang
sedang, panjangnya lebih dari tingginya berbeda (Vanacore, 2018).
dengan ekor yang panjang dan rambut Berdasarkan taksonomi
yang cukup lebat. Selama masa menurutBudiana (2008), anjing
millennium, cynodictis muncul di digolongkan dalam:
Afrikadan Eurasia. Beberapa penelirian Kingdom : Animalia
genetic telah menunjukkan bahwa serigala Phyilum : Chordata
dijinakkan 16.300 tahun yang lalu sebagai Class : Mammalia
ternak di Cina. Studi Order : Carnivora
Family : Canidae penakut, hiperaktif atau agresif atau
Genus : Canis menyerang (Widodo et al., 2011).
Pertulangan kepala anjing
2. TINJAUAN PUSTAKA terbagiatasmesaticephalic yang
2.1 Data Fisiologis Normal Anjing ditandaidengantidakpesekdanmancungsepe
Menurut Case (2013) pulse rate normal rti anjing jenis spaniel,
pada anjing saatberistirahat 60-140 denyut brachycephalicyang
per menit. Respiration ratenormalnya 10 – ditandaidenganmukapeseksepertipeking,
30 hembusan per menitdengan rata-rata 20 pug danihasaapsodandolichocephalic yang
kali hembusan. ditandaidenganciri-ciri moncong
Untuk semua anjing, rata-rata denyut panjangseperti borzoi.
jantung 42-190 denyut per menit (Lamb et Ukuranbesarkecilnya kepala
al., 2010). Suhunormalnya, rata-rata tergantungjenis anjing, yaituapple head
37,8⁰C – 39.4℃ (Goicet al., 2014). atau domed skull yang dijumpai pada
2.2 PemeriksaanFisik Anjing Chihuahua, balanced head pada anjing
2.2.1 Anamnesa gordon setter, brick shaped head pada fox
Anamnesis terrier, clear head pada belgian shepherd,
adalahsalahsatuteknikpemeriksaan yang cone shaped head pada dachshund, egg
dilakukanlewatsuatupercakapanantaraseora shaped head pada bull terrier, otter head
ngdokter atau pada border terrier, pear shaped head pada
perawatdengankliensecaralangsung untuk Bedlington terrier, ram;s head pada bull
mengetahuikondisiipasien untuk terrier, long or tapering head pada borzoi,
mendapatkan data fox like head pada chow chow,
pasienbesertapermasalahannya dansquared-off head pada French bulldog
(FebriyantidanSugiarti, 2015). (Budiana, 2008).
2.2.2 Sinyalemen 2.2.4.2 Turgor Kulit
Sinyalemenmerupakanidentitasdiri Turgor kulit pada anjing
dariseekor hewan yang sehatsangatbaik dapat dihitungdetik
merupakanpembedadari hewan (kuranglebih 2 – 3 detik)
lainnyawalaupunadakemiripansatusama setelahcubitankulitkembali ke posisi
lain (Widodoet al., 2011) datarsemula. Hal ini dapat dilhat pada
2.2.3 Status Present anjing yang
Status present merupakan suatu berposturatletisdengansedikittimbunanlem
keadaan kesehatan suatu pasien saat ini (H ak di bawahkulitnyaseperti Dobermann
et al, 2016) Pincher, Mini Pincher, GembalaJerman,
2.2.4 Kepala danLeher. Golden Retriever, bila turgor kulitseekor

Gambar 1. Mata ( Reece dan Rowe, 2017)


2.2.4.1 Ekspresi, Pertulangan, Posisi anjing jelek, berarti kandungan air di
Kepala. kulitmenurun (Widodo et al., 2011).
Ekspresiwajahdanreaksi anjing 2.2.4.3 Mata danOrbita
dengan lingkungan sekitar dapat
dinilaidengansifat anjing 2.2.4.3.1 Palpebrae
sepertiperiang/ramah, pemarah, pemurung, Palpebraepada anjing
tenang, pendiam, gampangterkejut, terdiridarilipatansuperior daninferior pada
mata. Palpebraebefungsi untuk melindungi berkurang. Pada anjing normal
bola matadari benda asing (Evans korneaberukuran 12-16 mm ventrikaldan
danLahunta, 2013). 13-17 mm horizontal, dan 0,45 – 0,55 mm
2.2.4.3.2 Cilia pusatketebalandan 0,50 – 0,65 mm
Cilia merupakanrambut yang ketebalanperifer (GelattdanGelatt, 2011).
terletak di sekitarlingkarmata. Cilia
berfungsi untuk melindungimatadaridebu.
Cilia dapat juga bertindaksebagai sensor, 2.2.4.3.7 Iris
dimanamemicumataberkedipapabilaada Iris merupakanbagian yang
benda asing yang mendekat (Amador et berwarnadarimata yang mengatur jumlah
al., 2015). cahaya yang diizinkan masuk ke mata
2.2.4.3.3 Konjungtiva + warna mukosa (Reece dan Rowe, 2017)
Konjungtivamerupakanbagian yang 2.2.4.3.8 Limbus
paling terbukadari semua selaputlendir. Limbus merupakanbagian yang
Fungsi beradaantaraskleradan iris (Reece dan
utamadarikonjungtivaadalahmencegahdesi Rowe, 2017).
kasikornea, 2.2.4.3.9 Pupil danRefleks
meningkatkanmobilitaskelopakmatadan Pupil
bola mata, merupakanbagianterdepanantarapusatproye
danmenyediakanpenghalangmikroorganis ksidari iris danberbentukmelingkar pada
medan benda asing (Gelattdan Plummer, anjing. Kontraksi pada ototsirkular dapat
2017). mengecilkankrna pupil sehinggacahaya
Membrankonjungtivaberguna yang masuk ke matalebihsedikit,
untuk memeriksamembranmukosa, dimana sedangkankontraksiotot radial
warna merahmudadianggap normal, warna memperbesarukuran pupil sehinggacahaya
pucatmenunjukkankurangnyadarah atau yang masuk ke matalebihbanyak(Reece
anemia, warna dan Rowe, 2017).
birumenunjukkankurangnyaoksigendan 2.2.4.3.10 Vasa Injectio
warna kuningdikaitkandenganikterus Vasa
(Reece dan Rowe, 2017). Injectiomerupakankondisidimanaterjadiko
2.2.4.3.4 MembraneNictitans ngestipembuluhdarah di mata (Khairunisa,
Kelopakmataketiga atau membrane 2013)
nictitansmerupakankelenjar yang 2.2.4.4 Hidungdan Sinus
terletakdiantara bola Hidung anjing terdiridarinostril
matadankelopakmatabagian medial (bisa juga disebutnares) dannasal cavity,
kantungkonjungtivayang dalam keadaan panjangnyamengikutipanjangmoncongnya.
normal tidakakanterlihattapibertumpu pada Nasal
bola mata di sudut (Maggset al., 2013). cavitydibagiolehgaristengahpartisimenjadi
2.2.4.3.5 Sklera dua bagian, satu untuk
Skleramerupakanbagian yang setiapnostril.Kebanyakan anjing
berwarnaputih pada mata, yang memilikihidungberpigmengelap, tetapiada
dimanabeberapajenis anjing juga berwarnacoklat, danmerahmuda. Di
memilikiukuransklera yang sangatkecil beberapa anjing
(Horowitz, 2009). denganhidungmerahmudaakanberwarnagel
2.2.4.3.6 Kornea ap di
Kornea anjing musimpanasdankemudiankembalicerah di
relatifberukuranbesardibandingkandengan musimdingin. Anjing juga memiliki dua
manusia, yang akanmembantu dalam sinus utama yang
penglihatan pada malamhari, karenakornea terhubungdenganronggahidung, yaitusinus
yang maxillarisdansinus frontal (Eldredgeet al.,
besarmemungkinkanlebihbanyakcahaya 2008).
masuk ke pupil selamapencahayaan yang 2.2.4.5 MulutdanRonggaMulut
2.2.4.5.1 Mukosa yaitupernapasanbagianatas yang
MenurutKhairani (2011) pada terdiridarisaluranhidung, tenggorokan,
anjing yang laring, dantrakea. Bronkusdanparu-
sehatmakamukosamulutnyaakanberwarnap parumembentuksaluranpernapasanbagianb
ink rose, teksturmukosanyalicin-mengkilat, awah. Tabungpernapasanbercabang ke
basahsertatidakadanyakerusakan. bagian yang semakinkecilsampai ke
2.2.4.5.2 Gigi Geligi alveoli. Paru-paruterdiridaribronkus,
Sebagaibinatangkarnivora, alveoli, danpembuluhdarah.
strukturgigi anjing berbedadenganmanusia. Tulangrusukdanotot-otot dada,
Gigi anjing berfungsi untuk bersamadengandiafragma, berfungsi untuk
mengoyakdanmencabik. Susunangigi memindahkanudara ke dalam
anjing yaitu 3142/3143 (Budiana, 2008). dankeluardariparu-paru (Eldredgeet al.,
2.2.4.5.3 Lidah 2008). Adapunrespiration ratenormalnya
Lidah anjing terdiridari papilla 10 – 30 hembusan per menitdengan rata-
yang terkaitdengantaste bud. rata 20 kali hembusan (Case, 2013).
Dimanapapilla pada lidah anjing
terdiridaripapilla filiform danfungiform, 2.4.10 peredarandarah
papilla circumvallate danpapilla conical Inspeksi dan palpasi jantung
(Reece dan Rowe, 2017). dilakukan untuk melihat apex beat atau
2.2.4.6 Telinga ictus cordis atau impuls jantung yang
Pendengaranmerupakansalahsatuin merupakan refleksi gerakan dinding
dera paling tajam anjing. Anjing dapat thoraks sebagai hasil dari kontraksi
mendengarsuara yang terlalulemah untuk ventricle kiri dan ujung apex menyentuh
manusiadeteksi, dan juga dapat dinding thoraks. Hasilnya adalah
mendengarsuaraberfrekuensi yang gelombang dinding thoraks terlihat kuat
lebihtinggi. Anjing dapat disisi kiri yang umumnya disebut juga
mendeteksisedikitperubahan dalam nada impuls jantung atau dorongan apexcordis.
suara yang jauhlebihbaikdarimanusia Lokasi ictus cordis ditentukan oleh besar
(Eldredgeet al., 2008) jantung (morfologis), stroke volume,
Telinga anjing bervariasi dalam waktu ejeksi dan relaksasi ventricle sampai
ukurandanbentuk, yaitutegak, bengkok, persiapan sistoli kembali (Widodo et al.,
ataupunjatuh. 2011).
Bagianluarpenutuptelingaditutupiolehramb 2.2.4.11 Abdomen dan organ
ut. Beberapaketurunan, seperti Cocker pencernaan
Spaniel Tata letak dan gambaran ukuran
danPudelmemilikibanyakrambutyang sekaligus perubahan-perubahan diantara
masuk ke kanaltelinga. Kulit di bagian regio abdomen diseragamkan yang terdiri
dalam telingaberwarnamerahmuda atas 3 (tiga) subregio horizontal dan 3
(Eldredgeet al., 2008). (tiga) subregio ventrikal, sehingga regio
2.2.4.7 Leher abdomen kiri dan regio abdomen kanan
Bentukleher pada anjing masing-masing terdapat 9 kompartemen.
terbagibeberapabentukyaitudry Subregio horizontal membagi abdomen ke
karenakulitlehermulussehinggaterlihatototn dalam kompartemen dorsal, medial dan
ya, throaty, ventral sedangkan subregio vertikal
bawahdagu/tenggorokanditumbuhisedikitb membagi abdomen ke dalam epigastrium,
ulu, dandewlap bawahdagu di mesogastriu dan hipogastrium (Widodoet
tumbuhirambutlebatsehinggabawahdaguter al., 2011)
tutupi (Budiana, 2008). 2.2.4.12 Alat urogenital danKelamin
2.2.4.8 Thorax 2.2.4.12.1 glans penis
2.2.4.8.1 Sistem Pernapasan Glands penis
Sistem pernapasan pada anjing merupakanbagianujungdari penis. Pada
terbagimenjadi dua bagian, anjing memilikikelenjarbulbus di
bagiankaudaldariglans penis. stetoskop, termometer, stopwatch,
Pembesarankelenjarbulbusdigunakan penlight, dan reflex hammer.
untuk retensi penis yang 3.2 Metode
berkepanjanganselamakoitus (Reece dan Metode praktikum berupa metode
Rowe, 2017). deskriptif analitik dimana pratikan
2.2.4.12.2. Skrotum melakukan prosedur pemeriksaan klinis
Scrotum merupakan kantung pada anjing.
pembungkus testis dan epidydymis setelah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
turun dari ruang abdomen yang terdiri atas 4.1 Hasil
beberapa lapisan, yaitu kulit, tunica dartos, Hasil (Terlampir) yang diperoleh
tunica vaginalis lamina parietalis dan setelah melakukan pemeriksaan fisik pada
tunica vaginalis lamina visceralis probandus.
(Nurhidayatet al., 2015). 4.2. Pembahasan
2.2.4.13 alatgerak 1. Pemeriksaan Klinis Pada Anjing
Ketika beristirahat dalam posisi 1.1. Sinyalemen
berdiri, extremitas menumpu atau Sinyalemen meliputi nama pasien,
menyangga berat badan, kepala, leher dan umur, jenis ras, spesies, ciri/tanda khusus,
columna vertebralis. Kekuatannya dan lain sebagainya. Perlunya pengisian
ditentukan oleh suatau bentuk atau struktur data sinyalemen di awal pemeriksaan
kaki-kaki dan posisi badan. Pada saat adalah agar kita dapat mengetahui
pengobatan apa yang cocok diberikan
berdiri sekitar 60% berat badan ditumpu
kepada pasien (dengan melihat jenis ras
oleh kaki depan dan 40% sisanya ditumpu pasien, karena ada beberapa jenis ras
oleh kaki belakang. Terdapat 3 gerakan hewan yang tidak cocok dengan
berjalan. Pertama adalah melangkah biasa pemberian obat tertentu), penyakit –
dengan tubuh ditumpu oleh ketiga kaki penyakit yang mungkin menyerang pasien
secara bergantian ketika satu kaki (dengan melihat umur, jenis ras, dan jenis
melangkah dan bergantian. Gerakan kedua kelamin. Karena lewat umur kita bisa
adalah berlari kecil atau trotting, yaitu dua melihat penyakit apa yang mungkin
kaki depan dan belakang melangkah secara menyerang hewan di usia tertentu, melalui
sinkron namun bersilangan atau diiagonal. jenis ras karena ada penyakit hewan yang
Langkah ketiga adalah gerak berjalan menyerang ras – ras tertentu, begitu pula
galop atau berderap atau loncat (Widodoet dengan jenis kelamin, ada penyakit yang
hanya bisa ditemukan dijantan dan ada
al.,2011).
yang hanya ditemukan pada betina), dan
2.2.4.14lymphonodus
lain – lain. Data sinyalemen probandus

Gambar 2. LetakLymphonodus pada Anjing (Fan et al., 2017)


antara lain :
3. Materi danMetode a. Nama: Pino
3.1 Materi b. Jenis hewan/spesies: Anjing
Praktikum pemeriksaan klinis pada c. Ras/breed : Domestik
anjing menggunakan alat antara lain d. Warna bulu: cokelat hitam putih
e. Umur: 3 bulan
f. Berat Badan: 3,96 kg h. Frekuensi nafas : 140x/menit,
g. Tanda khusus: garis putih di wajah. berdasarkan teori mengatakan bahwa
1.2.Anamnesis frekuensi nafas normal pada anjing
Anamnesis atau anamnesa atau taking yaitu 10-30/menit. Jadi, frekuensi
history adalah melihat kembali sejarah nafas hewan dalam keadaan tidak
pemeriksaan medis apa saja yang sudah normal karena hewan mengalami
pernah dilakukan pasien, mengapa pasien stress sehingga frekuensi nafasnya
di bawa ke klinik, dan lain – lain. Hal ini menjadi cepat.
bertujuan agar tidak terjadi kesalahan 2.2. Kepala dan Leher
dalam pemberian obat ataupun dalam 2.2.1 Inspeksi
penanganan pasien., selain itu dari Untuk melakukan inspeksi pada
anamnesis kita juga bisa menggali daerah kepala dan leher yang diamati
informasi mengenai keadaan pasien dari adalah adalah ekspresi kepala, ekspresi
dokter yang sebelumnya merawat pasien, kepala ini adalah seperti bagaimana
alasan seperti mengapa pasien dirujuk atau keadaan kepala pasien saat marah, tenang,
disarankan ke klinik yang berbeda dari dan lain – lain. Ekspresi kepala pasien saat
sebelumnya, atau inisiatif dari pemilik dilakukan inspeksi adalah normal dan
pasien. Data anamnesis yang diperoleh murung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
antara lain : mengetahui ekspresi wajah pasien yang
a. Belum divaksin bisa mengindikasikan predisposisi
b. Belum diberi obat cacing terhadap suatu penyakit. Misalnya
c. Terdapatbeberapainvestasipinjam di penyakit rabies, dimana raut wajah akan
kepala danpunggung. tertarik ke belakang atau raut muka
2. Status Present menjadi galak.
2.1. Keadaan umum Pertulangan kepala yang dilihat adalah
Keadaan umum ini meliputi: kompak. Terlihat dari kesimetrisan dari
a. Perawatan yang diberikan pemilik tulang-tulang kepala probandus.
kepada pasien baik, dilihat dari Posisi tegak telinga probandus yaitu
kebersihan rambut dan kulit dari merunduk. Terlihat dari arah telinga yang
pasien / hewan yang baik.. menunduk dan kesimetrisan antara telinga
b. Habitus atau tingkah laku pasien tidak kanan dan telinga kiri.
aktif, ditandai dengan pada saat Posisi kepala dari pasien yang terlihat
pemeriksaan, hewan tersebut tidak pada saat dia berjalan adalah normal dan
bergerak dan tidak merontak pada saat tegak. Jika posisi kepala miring baik ke
dilakukan handling. kanan ataupun ke kiri maka bisa dicurigai
c. Gizi yang diberikan kepada pasien adanya peradangan pada telinga bagian
baik, hal ini dilihat dari kondisi tubuh tengah atau dalam yang disebut dengan
dari probandus yang sangat ideal otitis.
diusianya yang 3 bulan. 2.2.2 Palpasi
d. Pertumbuhan badannya baik Palpasi disini adalah untuk melihat
e. Sikap berdirinya normal apakah probandus mengalami dehidrasi
f. Suhu tubuh 38,6oC, berdasarkan teori atau tidak dengan melihat turgor kulit
bahwa suhu normal ragawi anjing dengan cara menarik kulit pada bagian
yaitu 37,8oC– 39,4oC, dan menurut tengkuk leher. Hasilnya yaitu turgor kulit
teori jika suhu ragawi naik namun probandus normal. Berdasarkan teori
dalam batas ambang normal disebut bahwa turgor kulit yang baik adalah pada
subfebris. saat ditarik dan kembali dalam waktu 1-2
g. Frekuensi nadi : 72x/menit, detik.
berdasarkan teori mengatakan bahwa 2.2.3 Mata dan orbita kiri & mata dan
frekuensi normal nadi yaitu 60-160 / orbita kanan
menit. Jadi, frekuensi nadi normal. Pemeriksaan bagian mata
menggunakan penlight yaitu untuk
mengevaluasi tingkat kepekaan mata Pupil dan reflex pupil normal dan
pasien terhadap cahaya. Hasil pemeriksaan refleks cepat. Dalam pemeriksaan bagian
adalah sebagai berikut: ini yaitu kemampuan pupil untuk refleks
Palpebrae normal, maksudnya tidak mengecil (miosis) dan refleks membesar
ada lipatan-lipatan yang dapat (midrasis). Ketikake refleks pupil lambat
mengganggu fisiologi mata. Adapun berarti hewan atau pasien tersebut
palpebrae yang abnormal yaitu ektropion dehidrasi (memiliki indikasi yang sama
(pelipatan palpebrae keluar) dan entropion dengan membrane nictitans).
(pelipatan palpebare kedalam). Vasa injection normal, vasa injection
Cilia,normal, berarti cilia tidak ada ditandai dengan sklera berwarna
kelainan dan tidak mengganggu fungsi kemerahan, adanya warna kemerahan
mata. Adapun gangguan pada cilia yaitu, disebabkan vaskularisasi yang meningkat
melengkungnya cilia masuk ke bagian ke bagian mata diakibatkan adanya iritasi
dalam disebut trichiasis dan distikiasis, atau benda asing pada mata. Jadi, adanya
tumbuhnya cilia pada bagian konjungtiva. vasa injection pada mata itu tidak normal.
Conjunctiva normal menandakan 2.2.5 Hidung atau sinus – sinus
bahwa pasien dalam keadaan tidak anemia Pada pemeriksaan bagian ini dilakukan
atau kekurangan darah. Karena warna perkusi dan hasilnya yaitu bunyi resonan.
normal conjungtiva yaitu berwarna merah Hal ini mengindikasikan bahwa sinus-sinus
rose. Pada daerah ini juga bisa dalam hidung normal dan tidak ada cairan
mengevaluasi terjadinya cianosis dimana ataupun leleran.
konjungtiva berwarna biru akibat tingginya
kadar CO2 dalam darah dan juga bisa 2.2.6 Mulut dan Rongga Mulut
mengevaluasi adanya icterus dimana Pada pemeriksaan bagian ini yang
warna konjungtiva berwarna kuning. akan dievaluasi yaitu rusak / luka bibir,
Membrane nictitans normal dan tidak mukosa, gigi geligi, dan lidah. Adapun
melebar yaitu terbuka sempurna, hasilnya yaitu: rusak/luka bibir tidak ada,
menandakan dalam keadaan normal. ditandai tidak adanya luka sobekan atau
Pemeriksaan pada bagian ini untuk kesakitan pada saat dibuka rongga
mengevaluasi tingkat dehidrasi pasien. mulutnya. Kemudian mukosa mulut
Pada abnormalnya, membrane nictitans berwarna pink rose, pada bagian ini yang
akan tertutup diakibatkan kadar air pada ingin dievaluasi yaitu warnanya yang dapat
bagian tersebut kurang. mengindikasikan beberapa penyakit
2.2.4 Bola mata kiri dan kanan contohnya jika berwarna pucat berarti
Sclera jernih, dan tidak adanya anemia, jika berwarna kuning berati
kekeruhan dan adanya vasa injection, jika ikterus. Normal warna mukosa yaitu
ada vasa injection berarti dicurigai terdapat pinkrose. Selain warnanya, diperhatikan
iritasi pada bagian tersebut. pula apakah tidak terjadi ulserasi pada
Cornea normal yaitu bening, pada bagian mukosa yang disebut stomatitis.
bagian ini yang dievaluasi adanya Gigi geligi tidak normal, dimana gigi
kekeruhan, benda asing, dan ulserasi. caninus bagian bawah sedikit goyang, luka
Iris normal yaitu berwarna abu-abu, pada gusi disebut gingivitis. Lidah normal
yang menjadi perhatian utama pada yaitu tidak ada luka, yang perlu
pemeriksaan ini yaitu pelekatan iris dengan diperhatikan pada bagian ini pula yaitu
kornea yang disebut synechia anterior dan tekstur lidah gigi dimana normalnya
iris melekat pada lensa disebut synechia tekstur lidah anjing yaitu kasar disebabkan
posterior. papilla yang menyusun lidah anjing yaitu
Limbus normal yaitu batas jelas, papillae filiformis.
limbus merupakan batas antara kornea 2.2.7 Telinga
dengan sklera. Pada pemeriksaan ini, Posisi telinga pasien yaitu merunduk,
limbus pasien normal dimana batas antara baunya normal (bau serumen),
sklera dan kornea jelas. permukaannya pada bagian luar kotor yang
dikarenakan kurangnya perawatan pada 2.2.9.1.4 Perkusi
daerah tersebut. Krepitasi tidak ada, Lapangan paru – paru dari pasien saat
krepitasi yaitu terjadi bunyi kresek-kresek dilakukan perkusi adalah tidak ada
saat dilakukan pemeriksaan yang perluasan atau perubahan dan gema
menandakan keadaannya abnormal perkusinya berbunyi resonan karena tidak
(seharusnya tidak adanya bunyi yang berisi apapun didalamnya.
dihasilkan). Refleks panggilan, tidak ada 2.2.9.1.5 Auskultasi
perubahan yang artinya normal. Karena Ada 3 hal yang diamati untuk
saat dilakukan pemeriksaan, anjing auskultasi bagian thorak yaitu suara
memberikan respon cepat dengan pernafasan, suara ikutan, antara inspirasi
membalikkan kepalanya. dan ekspirasi. Untuk suara pernapasan
2.2.8 Leher yaitu normal. Untuk suara ikutan dan
Bagian yang diperiksa pada daerah Antara inspirasi dan ekspirasi yaitu tidak
leher diantaranya perototan, trachea, dan ada
esophagus yang ketiganya menunjukkan 2.2.9.2 Sistem peredaran darah
hasil yang normal. Perototan pada leher 2.2.9.2.1 Inspeksi
kokoh dan keras, trachea saat dilakukan Hal yang diperhatikan saat inspeksi untuk
palpasi dengan tekanan tidak terjadi refleks sistem peredaran darah adalah Ictus cordis,
batuk, dan pada saat pemeriksaan ictus cordis adalah kondisi dimana apex
esophagusada refleks menelan. cordis menyentuh bagian costae dan ketika
2.2.9 Thorak di inspeksi seolah terlihat costaenya
2.2.9.1 Sisem pernapasan bergerak. Hasil yang diperoleh adalah
2.2.9.1.1 Inspeksi normal yaitu tidak terlihat.
Pemeriksaan pada bagian ini untuk
melihat bagaimana bentuk rongga thorak, 2.2.9.2.2 Auskultasi
bentuk rongga thorak probandus yaitu Frekuensi denyut jantung yang diperoleh
simetris. Tipe pernapasannya adalah adalah 156x/menit. Intensitasnya cepat
costalis, dimana keadaan ini adalah dengan ritme yang bersifat ritmis, suara
keaadan yang normal pada anjing. sistole dan diastole normal, ekstrasitolik
Ritmenya untuk melihat apakah ritme dan lapangan jantung tidak ada. Sinkron
pernapasam tidak teratur (irregular) pulsus dan jantungnya yaitu tidak sinkron
ataukah teratur (reguler), hasilnya yaitu dengan nadi. Hal ini dicurigai terjadinya
penapasan anjing bersifat ritmis. emboli atau kelianan pada saat jantung
Intensitasnya yaitu dangkal, semakin memompa darah atau pengaruh stress pada
cepat hewan tersebut melakukan eskpirasi anjingnya.
maka intensitas pernapasannya tergolong 2.2.9.3 Abdomen dan Organ Pencernaan
dangkal sedangkan yang lambat yang Berkaitan
intensitasya dalam. 2.2.9.3.1 Inspeksi
Frekuensi pernapasan adalah Ukuran besar yang diperoleh saat inspeksi
150x/menit. berdasarkan teori mengatakan bagian abdomen itu tidak ada perubahan.
bahwa frekuensi nafas normal pada Bentuknya simetris, legok lapar tidak
anjingyaitu 10-30/menit. Jadi, frekuensi terlihat, tidak terlihat karena pasien tidak
nafas hewan dalam keadaan normal. dalam kondisi kurus, suara peristaltik
2.2.9.1.2 Palpasi lambung tterdengar, seharusnya normal
Ada dua hal yang dilakukan pada saat dari suara peristaltic usus terdengar 2-3
palpasi thorak yaitu menekan rongga kali.
thorak dan palpasi intercostal, diperoleh 2.2.9.3.2 Palpasi
hasil intercostalis normal, dikatakan Palpasi pada bagian epigastricus
normal karena pada saat penekanan tidak memberikan hasil yang normal,
ada refleks yang ditimbulkan berupa sakit mesogastricus saat dipalpasi terjadi
atau mengeram atau perlawanan, kesakitan yang ditunjukkan oleh pasien. Isi
begitupun untuk palpasi rongga thorak. usus halus, yaitu gas, begitupun juga
dengan usus besar, hal ini dikarenakan itupun terjadi karena kondisi pasien atau
pasien belum diberi makan saat praktikum probandus saat proses pemeriksaan juga
bagian ini berlangsung sepertinya mengalami stress karena tidak
2.2.9.3.3 Anus terbiasa dengan suasana baru, selain itu
Sekitar anus yang teramati saat praktikum ruangan yang pengap menjadi penyebab
bersih, reflek spinhtherani menunjukkan salah satu yang memicu ketidaknormalan
hasil yang normal yaitu langsung menutup pada anjing..
pada saat pemasangan termometer, tidak
terdapat pembesaran kolon. Kebersihan
daerah pernealnya bersih. DAFTAR PUSTAKA
2.2.10 Alat Gerak Amador, G.J., W. Mao., P. Demercurio.,
2.2.10.1 Inspeksi C. Montero., J. Clewis., A.
Perototan kaki normal, padat dan kokoh. Alexeev., dan D. L. Hu. 2015.
Perototan kaki belakang juga normal. Eyelashes Divert Airflow to
Spasmus otot tidak ada, tremor juga tidak Protect The Eye. J. R. Soc.
ada, sudut persendian tidak ada perubahan. Interface 12 (1) : 1 -12
2.2.10.2 Palpasi Budiana, N.S. 2008. Anjing. Jakarta
Struktur pertulangan kompak, yaitu jika :NiagaSwadaya.
dilakukan perabaan dapat di simpulkan Case.L.P. 2013. The Dog : Its Behavior,
bawah pertulangannya kompak begitu juga Nutrition, and Health. Amerika
pada kaki kiri depan, kaki kiri belakang, Serikat : Wiley-Blackwell.
kaki kanan belakang memiliki struktur Eldredge, D.M., L.D. Carlson., D.G.
yang normal yaitu kompak. Konsistensi Carlson., danJ.M.Giffin. 2008.
pertulangan memberikan hasil berupa tidak Dog Owner’s Home Veterinary
ada perubahan, reaksi saat palpasi tidak Handbook. 4th Ed. Amerika
ada perubahan, letak reaksi sakit tidak Serikat : Wiley Publishing.
terdapat rasa sakit. Panjang kaki depan Evans, H.E., danA.d.Lahunta. 2013.
kanan dan kiri dan panjang kaki belakang Miller’s Anatomy of the Dog.
kiri dan kanan juga memberikan hasil yang Missouri : Elsevier Saunders
normal, yaitu ukuran kedua kaki baik kaki Fan, F., R. Ng., dan S. Lo. 2017. Pet
depan dan belakang sama panjang. Massage [online].,diakses pada
2.2.10.2.1 Palpasi lymphonodus popliteus https://www.takcheonghealth.com
Ukurannya normal, konsistensi juga /en/what-how/5-pet-
tidak menunjukkan ada perubahan, massage.html., pada tanggal 14
lobulasi dan perlekatan/pertautan juga Oktober 2018., pukul 00.03
memberikan hasil yang sama, tidak panas, WITA.
kesimetrisan antar limphonodus kiri dan Febriyanti, Rd.I.M.,dan I. Sugiarti. 2015.
kanan, tidak ada perubahan, kestabilan AnalisisKelengkapanPengisian
pelvis, konfirmasi, dan kesimetrisan juga Data Formulir Anamnesis
dfmenunjukkan hasil tidak ada perubahan. danPemeriksaanFisikKasusBedah.
Untuk pasien (anjing) tuber ischii dan JurnalManajemenInformasiKeseh
tuber coxaenya normal. atan Indonesia 3 (1) : 31 – 37.
Goic, J.B., E.L.Reineke., danK.J.Drobatz.
KESIMPULAN 2014. Comparison of Rectal and
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat Axillaty Temperatures in Dog and
disimpulkan bahwa hewan dalam kondisi Cats. JAVMA 244 (10) : 1170 –
normal dan sehat, hal ini dapat dilihat pada 1175.
data – data pemeriksaan yang diperoleh Gelatt, K.N., dan C. E. Plummer. 2017.
pada rekam medik kebanyakan Color Atlas of Veterinary
menunjukkan keadaan normal pada pasien Ophthalmology. Inggris : Wiley-
dan hanya sebagian yang bisa dikatakan Blackwell.
tidak normal, keadaan tidak normal anjing
Gelatt, K. N., dan J.P. Gelatt. 2011. Normal Dogs. Journal of
Veterinary Ophthalmic Surgery. Veterinary Cardiology 12 (1) :
Inggris : Elsevier Saunders. 107 – 110.
H, V.D., N.Asmilia.,E.Rahmi., Meggs, D.J., P.Miller.,dan R. Ofri. 2013.
Zuraidawati., A.Sayuti., Rusli., Slatter’s Fundamentals of
danD.Masyitha. Deteksi Bilirubin Veterinary Ophthalmology.
Urine Orangutan Sumatera Missouri : Elsevier Saunders.
(Pongo abelii) Menggunakan Nurhidayat., K. Sigit., H. Setijanto., S.
Strip Test Semikuantitatif Di Agungpriyono., C. Nisa’., S.
PusatReintroduksiJantho. Novelina., danSupratikno. 2010.
JurnalMedikaVeterinaria 10 (2) : PenuntunPraktikumNeuroangiologi
112 – 114. danOrganologiVeteriner. Bogor :
Horowitz, A. 2009. Inside of a Dog : What IPB Press.
Dogs See, Smell, and Reece, W.O., danE.W.Rowe. 2017.
Know.London : Great Britain. Functional Anatomy and
Khairani, D. 2011. ProfilKesehatan Anjing Physiology of Domestic Animals
Pemburu di 5th Ed. Amerika Serikat : WILEY
KecamatanPalembayanKabupate Blackwell.
nAgamProvinsi Sumatra Barat Vanacore, C.B. 2018. Dog
[skripsi]. Bogor : IPB Press. [Online].,diakses pada
Khairunisa, T. 2013. Onset, Durasi, https://www.britannica.com/anim
danGejalaKlinisAnestesi Pada al/dog., pada tanggal 13 Oktober
Kelinci New Zealand Whit 2018., pukul 15.00 WITA.
(Oryctolaguscuniculus) Widodo, S., D. Sajuthi, C. Choliq, A.
denganKombinasiKetamin- Wijaya, R. Wulansari dan RP.
XylazinIntramuskular[skripsi]. A. Lelana. 2011. Diagnostik
Bogor : IPB Press. Klinik Hewan Kecil. Bogor : IPB
Lamb, A.P., K.M.Meurs., danR.L.Hamlin. Press.
2010. Correlation of Heart Rate to
Body Weight in Apparently

Anda mungkin juga menyukai