I. PENDAHULUAN
positif yang signifikan pada sektor ekonomi. Pembangunan perikanan pada saat
pentingnya gizi bagi keluarga mulai tumbuh. Kebutuhan ikan bagi masyarakat
sangat penting, maka sangat wajar jika usaha perikanan air tawar harus terus
memenuhi berbagai kebutuhan yang dapat meningkatkan taraf hidup petani ikan.
Usaha budidaya ikan ini memiliki keuntungan, yaitu dapat meningkatkan sumber
lapangan kerja.
dari hasil pendederan serta memperhatikan kepadatan yang optimal selama masa
dari perairan tenang di Sungai Amazon. Ikan ini dikenal juga dengan nama King
Ikan diskus aslinya berasal dari pedalaman rimba Amazon, Brazil yang
terkenal kaya akan beragam species tumbuhan dan binatang. Ikan diskus adalah
salah satu ikan hias air tawar yang banyak peminatnya. mengenai sistematikanya
Ciri morfologi ikan discus secara umum berbentuk pipih bundar seperti
cakram “disc” dengan ikan bawal. Warna dasar badannya coklat kemerahan,
terdapat garisgaris berombak yang beraneka rupa tidak teratur mulai dari dahi
sampai samping perut. Pada kepala dan badannya terpotong menjadi sembilan
garis tegak. Tiga garis di antaranya nampak jelas, sedangkan untuk enam garis
secara umum ikan discus dapat dilihat pada Gambar 1. Sesuai dengan warna
Ikan yang berbentuk seperti kue dadar ini di lengkapi dengan keindahan
warna dan bentuk tubuhnya. Jika pada umumnya ikan hias mempunyai bentuk
tubuh memanjang, diskus tidaklah demikian. Bentuk diskus unik seperti cakram
3
atau kue dadar. Warnanya sangat unik dan menarik sesuai dengan strain dan
keturunannya. Selain itu, ikan diskus termasuk dalam jenis ikan hias yang realtif
Ikan diskus termasuk ikan hias yang agak sulit untuk dibudidayakan
Hal ini membuat saya ingin lebih memahami pemijahan ikan diskus
dengan lebih efisien dan tepat serta menghasilkan benih yang berkualitas baik.
Tujuan dari praktek magang ini adalah untuk mengetahui secara langsung
dan memahami teknik pemijahan Ikan Diskus di Unit Pelaksana Teknis Daerah
tentang teknik pemijahan ikan diskus sehingga dapat menerapkan ilmu tersebut
kepada masyarakat dan bisa dijadikan bekal kedepannya dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, permasalahan yang muncul selama pemijahan dapat diketahui,
lempengan (disc) yang berdiri tegak. Antara diskus jantan dan diskus betina
mempunyai bentuk tubuh yang sedikit berbeda. Diskus jantan memiliki ciri-ciri
ujung sirip punggung dan sirip anal lancip, ovipositor (alat untuk menempelkan
telurnya) sedikit menonjol dan kelaminnya berbentuk lonjong atau elips. Diskus
betina memiliki ciri-ciri ujung sirip punggung dan sirip anal membulat, ovipositor
nila supaya berhasil dengan baik. Calon induk yang akan dipijahkan harus
memiliki kualitas genetis yang baik, yakni berasal dari induk yang terpilih.
(Khairuman, 2007).
baik. Standar awal pemeliharaan induk adalah menghasilkan larva yang sehat.
Larva yang sehat diperoleh dari induk yang dipelihara secara baik yakni mendapat
pakan yang bermutu dan memenuhi syarat sebagai pakan induk dan dipelihara
dalam wadah dengan kualitas air yang baik (Sularto et al., 2006).
induk yang sudah matang gonad atau matang telur dengan yang belum. Tujuannya
untuk mendapatkan induk-induk yang siap pijah, dimana telur bisa dibuahi dan
spermanya bisa membuahi. Kegiatan ini dilakukan setelah pematangan gonad dan
dilakukan secara teliti dan akurat berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
(Sunarma, 2007).
Induk betina yang telah matang gonad memiliki ciri-ciri yang mudah
dibedakan dengan induk ikan jantan atau induk ikan betina yang belum
dewasa.Postur tubuh induk ikan betina cenderung melebar dan pendek, perut
6
danmembuka serta berwarna merah tua, sedangkan postur tubuh induk jantan
tua,apabila bagian perut dekat lubang kelamin diurut akan mengeluarkan cairan
2.3. Pemijahan
pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang
adalah ; 1) sifat telur yang akan dipijahkan, 2) sifat ikan yang akan dipijahkan, 3)
keadaan kematangan induk ikan yang akan dipijahkan, 4) kualitas air dan cuaca,
melalui lubang mikrofil dan selanjutnya akan terjadi perubahan pada telur dalam
proses pembuahan . Setelah telur dibuahi sampai dengan menetas maka akan
terjadi proses embriologi (masa pengeraman) yaitu mulai dari satu sel, dua sel,
empat sel, delapan sel, enam belas sel, tiga puluh dua sel, enam puluh empat sel,
7
seratus dua puluh delapan sel sampai pra blastula – gastrula –neurola-embrio –
suhu , intensitas cahaya dan pengurangan oksigen dalam cangkang (Sutisna dan
Sutarmanto, 2003 ).
mulai penetasan hingga ukuran benih. Pada kegiatan ini yang terpenting adalah
menentukan jenis pakan yang cocok selama pemeliharaan. Larva yang berumur 56
hari bentuknya telah menyerupai bentuk ikan yang sebenarnya, dan telah dapat
ukuran rata-rata 1,49 mm. Panjang rata-rata kuning telur (yolk) adalah 0,86 mm.
Kemudian larva yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa kuning
telur dengan sebuah gelembung minyak (oil globule) yang berada dibagian depan
2.5. Pakan
yang tersedia dalam keadaan cukup serta sesuai dengan kondisi perairan (Asmawi,
1986).
terhadap pertumbuhan ikan, karena pakan befungsi sebagai pemasok energi untuk
2004).
8
keasaman (pH), dan salinitas. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut harus
ikan. Sumber air yang bersih adalah 1). Sumber air yang bukan berasal dari sungai
yang digunakan untuk pembuangan limbah industri, 2). Sumber air yang bukan
penyakit yang dapat menyerang ikan, 3). Sumber air yang belum terpolusi oleh
bahan berbahaya. Syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan budidaya kerapu
bebek adalah kualitas air. Kejernihan suatu perairan belum tentu memberikan
jaminan kualitas air, namun kejernihan setidaknya cukup untuk menduga kondisi
kelainan fisik atau perilaku. Kelainan tersebut dapat digunakan sebagai sasaran
diagnosa infeksi parasit. Ikan dan benih yang terinfeksi parasit biasanya berenang
terinfeksi tampak gelap (kusam dan kotor) dan terjadi kematian secara tragis.
Kematian ikan yang disebabkan oleh parasit dapat dibedakan dengan kematian
ikan yang disebabkan faktor lain, misalnya kekurangan makan. Benih ikan yang
perairan.
dapat menyerang dalam jumlah yang lebih besar dan dapat menyebabkan
kematian pada ikan. Oleh karena itu pencegahan penyakit dan penaggulangan
Praktek magang ini dilakukan pada Bulan Januari sampai pada Bulan
Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, Jalan Bunga Ganyong Kelurahan
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek magang di
UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Medan Tuntungan.
ALAT BAHAN
Seperti pH meter untuk mengukur derajat keasaman air (pH), thermometer untuk
kamera untuk dokumentasi, alat tulis untuk mencatat hasil dan keterangan yang
11
mengambil atau memindahkan telur dan larva, serok untuk memindahkan atau
mengambil larva diskus dan heater untuk menaikkan atau menurunkan suhu air
dalam akuarium.
Tuntungan.
Data yang diperoleh dari UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan
Medan berupa data primer dan data sekunder dikumpulkan dan ditabulasikan
dalam bentuk tabel serta dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran
tentang keadaan UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Medan dan
UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Medan . Selanjutnya data yang
UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Medan serta permasalahan dan
1 Jantan
2 betina
1.
2.
3.
Dari Tabel 3, kita dapat mengetahui cara membedakan induk jantan dan
betina yang sudah matang gonad, berdasarkan ciri-ciri yang di perlihatkan dari
1 Jantan
2 Betina
Dari Tabel 4, maka dapat dilihat perlakuan yang diberikan kepada induk
ikan dengan jenis pakan dan dosis pakan yang diberikan, serta frekuensi
pemberian pakan yang diberikan kepada induk ikan untuk pematangan gonadnya
Dari Tabel 5, dapat diketahui oviposisi pada ikan diskus. Dimana, teknik
pemijahan Ikan Diskus adalah secara alami. Ikan diskus akan memilih
induk. Apabila telah terlihat berpasangan dengan terus berenang bersamaan maka
pasangan induk tersebut merupakan pasangan induk ikan diskus yang siap
Membedakan diskus jantan dan betina dapat dilihat dari postur tubuhnya.
Ikan diskus jantan memiliki postur tubuh yang semakin besar dengan wujud
forehead lebih kekar atau kasar, sedangkan diskus betina biasanya berukuran lebih
Untuk proses pemijahan, sebaiknya induk ditebar pada waktu pagi atau
sore hari. Caranya adalah dengan menyiapkan baskon dan menaruh ikan diskus di
Proses ini disebut aklimatisasi dan perlu dilakukan selama 10-15 menit. Dan
pojok akuarium.
Setelah 2 atau 3 hari telur akan menetas. Penghitungan jumlah total telur
yang diperoleh dari proses pemijahan dengan cara mengambil substrat paralon
adalah :
3
15
Dari Tabel 6 dapat diketahui tingkat derajat (FR) pembuahan dari telur
yang dihasilkan dari pemijahan. Fertilization Rate (FR) atau tingkat pembuahan
telur dihitung dengan menggunakan metode sampling yaitu perhitungan telur yang
paralon. Setelah 6 jam pembuahan, hitung jumlah telur sampel yang terbuahi dan
jumlah total telur sampel. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut.
Jumlah
Dari Tabel 7, dapat diketahui tingkat derajat daya tetas dari telur yang
dihasilkan dari pemijahan. Jumlah total telur yang ditetaskan dapat dihitung
dengan cara menimbang 1 gram telur sebagai sampel kemudian dihitung. Jumlah
total telur sampel kemudian dikalikan dengan total berat telur, maka akan didapat
jumlah telur yang ditetaskan. Perhitungan jumlah telur menetas dapat dilakukan
dengan cara menghitung jumlah larva yang menetas. Caranya yaitu dengan
menempatkan larva dalam wadah (100 L) dan diambil sampel dalam gelas ukur
(100 ml) lalu hitung larva. Pengambilan sampel diulang sebanyak 3 kali sehingga
16
Bedasarkan Tabel 8, dapat diketahui jumlah telur yang mampu hidup pada
saat penetasan dari telur menjadi larva ikan. Metode yang digunakan dalam
perhitungan jumlah larva ikan diskus yang menetas adalah dengan metode
sampling, caranya sama dengan perhitungan jumlah telur yang menetas pada
diskus dapat dihitung dengan rumus menurut Effendi (1979), sebagai berikut:
menetas sebelum diberi pakan alami karena larva masih memiliki cadangan
∑ TelurMenetas
Tabel 9. Jenis Pakan yang Diberikan pada Larva Ikan Diskus di UPTD
Medan Tuntungan
2 10 hari
Dari Tabel 9, dapat diketahui tentang pemberian pakan pada larva ikan
diberikan untuk larva dan jenis pakan yang cocok untuk larva ikan diskus.
berumur 14-20 hari. Setelah itu, dipindahkan untuk dibesarkan secara terpisah dari
induknya. Biasanya pada saat itu, benih ikan diskus akan hidup berada
sedikit kejutan, sang induk akan meninggalkan induknya, setelah itu benih dapat
padat tebar 10-15 ekor ikan dalam satu akuarium berukuran 100x50 cm dan tinggi
50 cm.
18
Tabel 10. Jenis Penyakit yang Menyerang Ikan Diskus di UPTD Medan
Tuntungan
menyerang ikan, jenis obat yang bisa digunakan, dosis obat yang akan diberikan
bila terserang penyakit dan cara penanggulangan yang bisa kita lakukan.
Tabel 11. Parameter Kualitas Air Bak Pemeliharaan Induk Ikan Diskus di
UPTD Medan Tuntungan
1 pH pH meter
2 DO DO meter
3 Suhu Thermometer
4 Hardness Tetrasi
5 Amoniak Spektrofotometer
19
Tabel 12. Parameter Kualitas Air Pada Bak Pemeliharaan Larva Ikan
Diskus di UPT Medan Tuntungan
1 pH pH meter
2 DO DO meter
3 Suhu Thermometer
4 Hardness Tetrasi
5 Amoniak Spektrofotometer
Berdasarkan Tabel 11 dan 12, dapat diketahui parameter kualitas air pada
berbagai wadah seperti bak pemeliharaan induk, bak pemijahan dan bak
pemeliharaan larva. Pengukuran kualitas air ini akan menentukan bahwa apakah
Data yang diperoleh dari wawancara ditabulasikan dalam tabel. Data yang
diperoleh dianalisis dan akan ditarik kesimpulan. Adapun tabel yang diperlukan
1 SLTP
2 SLTA
3 Sarjana
4 Magister
1 Teknisi
2 Pegawai
3 Tata Usaha
4 Dll
pegawai yang ada di UPT Medan. Status kepegawaian yang didata meliputi
1 Tenaga Ahli
2 Tenaga Terampil
3 Tenaga Pembantu
Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui keahlian tanaga pelaksana di UPT Medan
Dari Tabel 16, dapat diketahui berapa jumlah, bentuk, ukuran, dan luas
tambak/kolam yang ada dan perkembangannya, hal ini erat kaitannya dengan
Tabel 17. Keadaan Sarana dan Prasarana yang Ada di UPTD Medan
Tuntungan
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, C.E. 1982. Water Quality In Warm Water Fish Fand. Agriculture
Experiment Station.AuburnUniversity.Department Fisheries and Allied
Aquaculture.359 p.
Efendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Bagian I, Study Natural History. Fakultas
Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 105 hal.
Kahiruman dan Amri, Khairul. 2007. Budidaya Ikan Air Tawar Secara Intensif.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Rohadi. 1996. Studi Makan dan Habitat Ikan Baung (Mystus nemurus C.V) di
Bandung Kuring Waduk Jati Luhur Kabupaten Karawaci. Skripsi.
Fakultas Perikanan IPB. Bogor (tidak diterbitkan).
LAMPIRAN
25
Lampiran 1
ORGANISASI PRAKTEK MAGANG
NIM : 1404118263
Pekerjaan : Mahasiswa
Panam, Pekanbaru
2. Dosen Pembimbing
NIP : 196105061986032002
Universitas Riau
Lampiran 2
ANGGARAN BIAYA MAGANG
1. Biaya persiapan
a. Pengetikan proposal Rp 100.000
b. Memperbanyak proposal Rp 100.000
c. Kertas dan alat tulis Rp 50.000
Rp 250.000
2. Biaya pelaksanaan
a. Tranportasi Rp. 600.000
b. Sewa kamar selama magang Rp. 300.000
c. Konsumsi Rp. 900.000
d. Dokumentasi Rp. 100.000
Rp. 1.900.000
Lampiran 3
JADWAL PRAKTEK
jadwal praktek dari awal sampai akhir magang ini adalah sebagai berikut :
Bulan
Persiapan √ √ √
1
Pelaksanaan praktek √ √ √
2
Penyelesaian
√ √
3 Laporan √
28
Lampiran 4
OUT LINE SEMENTARA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktek Magang
1.3 Manfaat Praktek Magang
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN