Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA

“LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN”

Disusun oleh :
Kurnia Andini (18033097)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Langkah-Langkah Penilaian” yang dibimbing oleh Ibu
Prof. Dr. Festiyed, M.S. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa
sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa
sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis
tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca
untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya
makalah yang lebih baik.

Padang,6 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 1
BAB II.LANDASAN TEORI .................................................................. 2
A. Landasan Agama ............................................................................... 2
B. Landasan Yuridis .............................................................................. 2
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Penilaian .......................................... 3
1. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ............................. 3
2. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator Penetapan Teknik Penilaian ......................................... 3
3. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian .............................. 3
4. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan
Belajar…………………………………………………………...3
BAB III. PEMBAHASAN ....................................................................... 20
BAB IV. PENUTUP ................................................................................. 24
A. Kesimpulan ....................................................................................... 24
B. Saran .................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 26

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendididkan dapat dilakukan melalui
sistem penilaian. Penilaian kelas digunakan untuk dapat menentukan suatu
nilai atau harga suatu objek dengan menggunakan ukuran atau kriteria. Dalam
penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek-aspek yang
berkenaan dengan pemilihan alat pemilihan, penyusunan, pengolahan, data
hasil penilaian, termasuk juga penetapan indikator, pemetaan SK, kompetensi
dasar , penetapan teknik penilaian, serta pedoman penskoran.
Sayangnya, dunia pendidikan saat ini belum secara keseluruhan tenaga
pengajarnya memahami dan bisa mengaplikasikan tentang model penilaian
kelas yang baik, sehingga menimbulkan keperihatinan yang mendalam akan
kondisi seperti ini.
Dalam makalah ini, dijelaskan tentang langkah-langkah pelaksanaan
penilaian kelas dengan maksud menambah literatur dan pembekalan bagi
calon tenaga pendidik di era mendatang sehingga diharapkan mempunyai
wawasan dan keterampilan dalam bidang penilaian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penetapan indikator pencapaian kompetensi?
2. Menjelaskan Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator Penetapan Teknik Penilaian?
3. Menjelaskan contoh alat penskoran dalam penilaian?
4. Bagaimana menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan
ketuntasan belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara penetapan indikator pencapaian kompetensi.
2. Mengetahui pemetaan standar kompetensi.
3. Mengetahui contoh alat penskoran dalam penilaian.

4
4. Mengetahui menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan
ketuntasan belajar.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya dalam penetapan indikator
pencapaian kompetensi.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang pemetaan standar kompetensi.
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Fisika.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Agama
QS Al-Kahf ayat 105

Artinya : “Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-
amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat.”
QS. Az-Zukhruf ayat 4

Artinya : “Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh


Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak
mengandung hikmah.”
B. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional

Pasal 58 ayat (1) :


“Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan. “
Pasal 58 ayat (2) :
“Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan,
dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.”

6
2. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

Pasal 1 ayat (11) :


“Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.”
Pasal 1 ayat (17) :
“Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.”
C. Langkah-langkah Penilaian
1. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran, (Mulyasa, 2007:139).
Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau
proses yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu
kompetensi dasar. Pencapaian indikator dari suatu standar kompetensi atau
kompetensi dasar menentukan pencapaian indikator dari setiap standar
kompetensi atau kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur. Misalnya: mengidentifikasi,
menyimpulkan, menyebutkan, menggambarkan, mengkontruksikan,
mengansumsikan dan lain-lain.
Setiap pencapaian indikator dikembangkan oleh seorang guru
dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan (intake) setiap
peserta didik. Standar kompetensi dapat dijabarkan menjadi beberapa
kompetensi dasar, setiap kompetensi dasar dapat dijabarkan menjadi
pencapaian indikator. Setiap penjabaran disesuaikan dengan keluasan dan
kedalaman dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pencapaian indikator yang menjadi bagian dari pengembangan silabus dan

7
rencana pembelajaran dan penilaian (RPP) menjadi acuan dalam
merancang format penilaian atau penentuan metode atau teknik penilaian.
Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:
a. Mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,

b. Mendesain kegiatan pembelajaran

c. Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Ketentuan Perumusan Indikator:


a. Indikator dirumuskan dari KD

b. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur

c. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.

d. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda

e. Hanya mengandung satu tindakan.

f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan


peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan atau daerah.

Kategori dan cara merumuskan indikator yang baik


Untuk memperoleh kompetensi yang sama dengan tuntutan kompetensi
dasar (KD) atua lebih maka guru perlu mengetahui jenjang indikator
pencapaian itu sendiri.
a. Indikator pendukung,atau ada yang menyebut indikator prasyarat yaitu
indikator tangga pertama,atau indikator yang menjembatani sehingga
dapat menuju indikator yang lebih tinggi.

b. Indkator kunci atau idikator inti yaitu indikator yang tuntutannya sama
dengan indikator indikator yng ada dalam Kompetensi dasar
(KD),hanya saja dapat diukur atau dinilai dengan ;

 Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK


(Urgensi,Keterkaitan,Relevansi,Keterpakaian)

8
 Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yng terdapat
pada KD
 Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari
KD
 Dinyatakan secara tertulis dalam pengemabangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanan proses pembelajaran,sehingga
kopetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik tercapai
berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran

c. Indikator pengayaan,adalah indikator yang disediakan untuk


memperluas pengetahuan peserta didik di atas tuntutan kompetensi
dalam KD, “ingat” KD yang adal dalam kurikulum dalam hal ini
standar isi adalah KD minimalminimal brarti paling rendah,kurangi
jangan tapi ditambah akan semakin baik.

 Indikator pengyaan tidah harus ada


 Dirumuskan apa bila potensi peserta didik memiliki kompetensi
yang lebih tinggi dan perlu peningkatan yng lebih baik dari standar
miniml KD

Nah,dengan mengetahui tingkatan indikator tersebut maka kita dapat


merumuskan indikator dengan baik dengan cara :
 Perhatian atau baca sebuah KD sesuai dengan mata pelajaran yang
kita ajaran

 Tandai kata kerja yang ada dalam KD tersebut dan tandai pula jenis
materi dikandung dalam KD tersebut,kata yang tertulis pada awal
KD biasanya itulah yang menunjukkan kompetensi yang harus
dijabarkan menjadi beberapa kata kerja operasional (KKO)

 Tentukan tingkatan kognitif kata kerja tersebut sesuai taxonomi


blom (revisi Anderson ) apakah C1,C2,C3,C4,C5,C6,dan tentukan
pula jenis materinya apakah berupa fakta,konsep,prinsip,atau

9
prosedur (KTSP 2006) atau jenis fakta, konseptual,prosedur dan
meta kognitif (KTSP 2013)

 Tuliskan kata kerja sebanyak mungkin sehingga sampai ke kata kerja


yang setara dengan kata kerja yang ada dalm KD

 Susun kata kerja tersebut dan materinya mulai dari mudah ke sulit

2. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator


Penetapan Teknik Penilaian
Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menentukan dan
memetakan SK, KD dan indikator. Setiap kompetensi dasar dapat
dikembangkan menjadi dua atau lebih indicator pencapaian hasil belajar,
hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut.
Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau
proses yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu
kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur, seperti : mengidentifikasi, menghitung,
membedakan, menyimpulkan menceritakan kembali, mempraktekkan,
mendemonstrasikan dan mendeskripsikan. Indikator pencapaian hasil
belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkembangan
dan kemampuan setiap peserta didik setiap kompetensi dasar dapat
dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar,
hal ini disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar
tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan sampai
tahapan penentuan dan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta indikator.
a. Mengidentifikasi karakteristik dan bekal kemampuan siswa
Karakter dan bekal kemampuan siswa harus terlebih dahulu
diidentifikasi oleh guru. Hal ini dilakukan untuk menentukan garis

10
batas antara perilaku yang tidak perlu dan perlu ditetapkan sebagai
indikator keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi.
b. Menentukan tahapan berpikir SK, KD dan indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) yang ingin dicapai pemetaan SK, KD dan IPK
diperlukan untuk melihat secara keseluruhan bagaimana SK dan KD
bisa dicapai. Sebagai contoh jika tahapan berpikir SK dari C3 maka
tahapan berpikir KD biasanya mulai C1, C2 sampai C3. Apabila akan
mengembangkan IPK untuk KD dengan ranah berpikir C2 maka
dimulai dengan membuat IPK dari C1 sampai akhirnya C2 yang
merupakan ranah berpikir KD.
c. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) masing-masing
KD dengan memperhatikan tahapan berpikir SK dan KD penentuan dan
pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sangatlah
perlu untuk dilakukan. Rencana pelaksanaan pembelajaran akan mudah
dibuat setelah merumuskan indikator yang terlebih dahulu dilakukan
pemetaan SK dan KD.
Beberapa manfaat yang akan didapat, yaitu:
1) Menetukan analisis materi pembelajaran
Penjabaran indikator dapat menentukan materi yang akan
dibahas dalam pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dijabarkan dalam indicator, dan
memudahkan menentukan kedalaman materi dengan memperhatikan
ranah berpikir SK, KD dan IPK-nya.
2) Menetukan kegiatan pembelajaran
Penjabaran indikator yang memudahkan penentuan materi
tentu akan berdampak pada penentuan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi tiga bagian, yaitu kegiatan
tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan Mandiri tidak
terstruktur untuk masing KD dan IPK. Kegiatan tatap muka adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta
didik, materi pembelajaran, guru dan lingkungan. Penugasan

11
terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan
atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu
penyelesaian penegasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan
percepatan. Selanjutnya adalah kegiatan Mandiri tidak terstruktur
yang merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang di desain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik yang akan
dilakukan untuk mencapai indikator berdasarkan materi yang harus
diberikan.
3) Menetukan teknik penilaian
Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap
kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk
melakukan penilaian sehingga dengan demikian penilaian yang akan
dilakukan akan sesuai dan memenuhi aspek yang ingin dicapai oleh
SK dan KD.
Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi
indikator untuk melakukan penilaian.
Contoh untuk Standar Kompetensi Presentasi Laporan
Standar Kompetensi Dasar Indikator
Kompetensi
Berbicara: Berwawancara dengan 1. Mampu membuat
Mengungkap narasumber dari daftar pokok-
berbagai informasi berbagai kalangan pokok pertanyaan
melalui wawancara dengan untuk wawancara
dan presentasi memperhatikan etika dengan
laporan berwawancara. memperhatikan

12
etika
berwawancara dan
menggunakan
kalimat yang
efektif.
2. Mampu
melakukan
wawancara
dengan
narasumber dari
berbagai kalangan
dengan
memperhatikan
etika
berwawancara.
3. Mampu
berwawancara
dengan
narasumber dari
berbagai kalangan
dengan Bahasa
yang baik dan
benar.
Sudut pandang yang digunakan dalam penetapan teknik
penilaian adalah Tingkat kemampuan akademis peserta didik,
kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik. Pada tahap awal
penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh agak rendah, namun
diharapkan semakin lama semakin meningkat, hal ini dikarenakan
kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara
berkala, misalnya melalui Ujian Nasional. Hasil penilaian ini akan
menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan

13
dengan satuan pendidikan lain (benchmarking). Melalui
pemeringkatan ini diharapkan satuan pendidikan terpadu untuk
meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria
ketuntasan pencapaian indikator semakin mendekati 100%.
Penentuan kriteria kelulusan setiap indikator juga harus disesuaikan
dengan keterampilan yang terdapat di dalam standar kompetensi.
Setelah menganalisis standar kompetensi dan menjabarkan
kompetensi dasar menjadi beberapa indicator, maka langkah
selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator
sebagai acuan untuk melakukan penilaian. Rentang presentase
kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% - 100%.
Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah
75%. Namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau
tingkat pencapaian indicator, apakah 50% 60% atau 70%.
Contoh pemetaan SK, KD, indicator kriteria ketuntasan dan
penetapan teknik penilaian:

14
Teknik Penilaian
Standar Kompetensi

Unjuk Kerja
Indikator KK

Portofolio
Kompetensi Dasar

Tertulis

Produk
Sikap
Berbicara: Berwawancara 1. Mampu 70%
Mengungkap dengan membuat daftar
berbagai narasumber pokok-pokok
informasi dari berbagai pertanyaan
melalui kalangan untuk
wawancara dan dengan wawancara
presentasi memperhatikan dengan
laporan etika memperhatikan
berwawancara etika
berwawancara
dan
menggunakan
kalimat efektif

2. Mampu 80%
melakukan
wawancara
dengan
narasumber
dari berbagai
kalangan
dengan
memperhatikan
etika
berwawancara.

3. Mampu 80%
berwawancara
dengan bahasa
yang baik dan
benar.

3. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian


Alat-alat penilaian yang digunakan guru dalam proses proses
penilaian di sekolah dapat berupa alat penilaian standar dan alat penilaian

15
buatan guru sendiri sebagian aliran perilaku perilaku berpendapat bahwa
peralatan diperlukan bukan sebagai alat penyaji, tetapi untuk penguat saja
kecuali itu juga diajukan bahwa untuk tujuan tertentu, peralatan dapat
perlu menggantikan peranan guru alat penilaian standar bersumber dari
pemerintah atau lembaga pembuat alat alat-alat penilaian, sedangkan
penilaian guru bersumber dari guru disekolah. Sebuah alat penilaian yang
sudah distandarisasikan sudah dapat disebut sebagai alat penilaian standar,
biasanya dilengkapi dengan sebuah manual.
Manual ini memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk
yang diperlukan dalam menjelaskan pelaksanaan, penskoran dan
mengadakan interpretasi baik alat penilaian standar maupun buatan guru,
keduanya memiliki kegunaan yang besar dalam penilaian proses dan hasil
belajar siswa di sekolah keunggulan alat penilaian Standar adalah teruji
keautentikannya, namun terkadang tidak diaplikasikan secara sepenuhnya
karena keadaan sekolah yang beraneka ragam, oleh karenanya alat
penilaian buatan guru dianggap lebih sesuai yang dalam pembuatannya
terjun langsung ke lapangan.
Secara umum alat dalam penilaian hasil belajar dibagi menjadi dua
kriteria, yaitu penilaian berbasis tes dan penilaian non tes. Tes pada
umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Meskipun
demikian terkadang tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai
hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik. Ada dua jenis teks yakni tes
uraian dan tes objektif.
Contoh alat penskoran dalam penilaian :
1) Penilaian dalam aspek sikap menggunakan observasi
NAMA ASPEK YANG DINILAI

Bekerja Rasa Disiplin Peduli Tanggung


Sama Ingin tahu Lingkung Jawab

16
an
ANI 4 4 3 3 4

Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut.
4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang
Skor akhir = (Skor yang didapat / Skor maksimum) x 4
Skor akhir ANI = 16/20 X 4
= 3,2 (B)
2) Penilaian keterampilan
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a). Menyusun perencanaan penilaian;
b). Mengembangkan instrumen penilaian;
c). Melaksanakan penilaian;
d). Memanfaatkan hasil penilaian; dan
e). Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100
dan deskripsi (permendikbud no.23 tahun 2016).
Contoh penilaian Keterampilan
KI : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD : Melakukan percobaan mengenai cara menggunakan alat
ukur untuk mengukur besaran yang sesuai.
Indikator : 1.Siswa mampu melakukan pengukuran pada plat besi
dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Nama siswa : Nana

17
Nis : 118
Kelas : XI

N ASPEK YANG DI NILAI NILAI


O
1 2 3 4

1 Melakukan kalibrasi mikrometer sekrup √

2 Menetukan Nst alat ukr √

3 Melakukan pengukuran pada plat √

4 Membaca hasil pengukran pada skala utama √

5 Membaca hasil pengukuran pada skla nonius √

6 Hasil Pengukuran akhir dari plat √

7 Kesimpulan √

Skornya 1-4
1=kurang 2=cukup 3=baik 4=sangat baik
Cara memberi skor:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Skor akhir = ( )x4
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

Skor= 22/28 x 4= 3,14 ( Nilainya B)


Penskoran merupakan penilaian dengan mempertimbangkan item
yang salah. Jawaban salah diperhitungkan sebagai denda untuk
mengurangi jawaban yang benar. Adapun rumus yang digunakan adalah:

18
𝑺
N=B - 𝒏−𝟏

Keterangan : N= nilai
S= jumlah jawaban salah
B= jumlah jawaban benar
N= banyak pilihan
RENTANG NILAI
NO SKOR NILAI
1 0.00 Skor ≤ 1.00 D
2 1.0 < skor ≤ 1.33 D+
3 1.33 < skor ≤ 1.67 C-
4 1.67 < skor ≤ 2.00 C
5 2.00 < Skor ≤ 2.33 C+
6 2.33 < skor ≤ 2.67 B-
7 2.67 < skor ≤ 3.00 B
8 3.00 < Skor ≤ 3.33 B+
9 3.33 < Skor ≤ 3.67 A-
10 3.67 < Skor ≤ 4.00 A

4. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar

Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran dalam bentuk


penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru.
Tujuannya adalah untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir
pembelajaran.

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk


memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik
sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan
secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik

19
kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses
pembelajaran selanjutnya.

Langkah terakhir yang dilakukan guru dalam pelaksanaan penilaian


proses serta hasil belajar dan pembelajaran adalah menentukan apakah
peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi sesuai dengan
indikator yang telah diteta[kan sebelumnya. Penilaian dilakukan pada
waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah
indikator dapat dijaring dengan beberapa soal atau tugas.

Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi


dasar (KD) ditetapkan antara 0% – 100%. Kriteria ideal untuk masing-
masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan
kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%.
Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat
kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya
dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Namun, kualitas
sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian
nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu sekolah
dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan
ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal
ini meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%.

Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau


lebih besar dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik
itu telah menuntaskan indikator itu. Apabila semua indikator telah tuntas,
dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan
demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan
mata pelajaran. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas
lebih dari 50%, peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan
mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila
nilai indikator dari suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat

20
dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila
jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari
50%, peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya.

Pelaksanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran


harus terencana dan mengikuti langkah-langkah yang bersistem, karena
proses pembelajaran yang dilaksanakan dimaksudkan untuk membantu
peserta didik berkembang secara utuh, baik dalam dimensi kognitif
maupun dalam dimensi afektif dan psikomotorik. Prinsip inilah yang
menjadi dasar perencanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran.

Pelaksanaan penilaian pembelajaran yang mendidik meliputi


penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,
penilaian produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri.

BAB III
PEMBAHASAN

Dalam satuan pendidikan terdapat Standar kompetensi, Kompetensi


dasar, hingga indikator. Indikator ini merupakan sebuah aspek yang dapat
diukur atau diberi penilaian. Indikator menunjukkan ketercapaian suatu
kompetensi dasar. Dari indicator inilah pedidik dapat menentukan atau
menilai berapa kompetensi yang dimilki oleh peserta didik.
Dalam penilaian dibutuhkan alat atau instrument untuk mengukur
kompetensi atau kemampuan yang dimilki oleh peserta didik, mulai dari
pengetahuannya, keterampilan, serta sikap dari peserta didik.
Berdasarkan silabus dari mata pelajaran fisika kita akan coba untuk
menbuat contoh alat dalam penilaian dan penskoran nilai nya diakhir.
A. Contoh Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi

21
pada bagian penetapan indikator ini , kita dapat berpedoman kepada
silabus fisika yang telah ada baik itu IPA SMP atau fisika SMA.
Kompetensi Materi pokok Indikator
Dasar

Siswa mampu:  Mengamati demonstrasi


Keseimbangan
3.1 Menerapkan dan dinamika mendorong benda dengan
konsep torsi, rotasi:
posisi gaya yang berbeda-
momen
 Momen gaya
inersia, titik beda untuk
berat, dan  Momen inersia
momentum mendefinisikanmomen gaya
 Keseimbangan
sudut pada
benda tegar
benda tegar  Mendiskusikan penerapan
(statis dan  Titik berat
dinamis) Hukum keseimbangan benda titik,
dalam benda tegar dengan
kehidupan kekekalan
sehari-hari momentum menggunakan resultan gaya
misalnya
dalam sudut pada dan momen gaya, penerapan
olahraga konsep momen inersia,
gerak rotasi
dinamika rotasi, dan
4.1 Membuat
penerapan hukum kekekalan
karya yang
momentum pada gerak rotasi
menerapkan
konsep titik  Mengolah data hasil

berat dan percobaan ke dalam grafik,

kesetimbangan menentukan persamaan

benda tega grafik, menginterpretasi data


dan grafik untuk menentukan
karakteristik keseimbangan
benda tegar

 Mempresentasikan hasil
percobaan tentang titik berat

B. Contoh Pemetaan SK,KD, Indikator

22
Pada bagian pemetaan ini berkaitan dengan penentuan kriteria
ketuntasan dari pencapaian indikator tersebut, ataiu dapat dikatakan batas
minimum penguasaan peserta didik terhadap indikator tersebut.
Kompetensi Materi Indicator Kriteria
dasar pokok ketuntas
an

Siswa mampu:  Mengamati 80%


Keseimbang
3.1 Menerapkan an dan demonstrasi
konsep torsi, dinamika
mendorong benda
momen rotasi:
inersia, titik dengan posisi
 Momen gaya
berat, dan
momentum  Momen inersia gaya yang
sudut pada
 Keseimbangan berbeda-beda
benda tegar
benda tegar
(statis dan untuk
dinamis)  Titik berat
dalam mendefinisikanm
Hukum
kehidupan omen gaya
sehari-hari kekekalan
misalnya 80%
momentum  Mendiskusikan
dalam
olahraga sudut pada penerapan
gerak rotasi keseimbangan
4.1
benda titik, benda
Membuat
tegar dengan
karya yang
menggunakan
menerapkan
resultan gaya dan
konsep titik
momen gaya,
berat dan
penerapan konsep
kesetimbang
momen inersia,
an benda
dinamika rotasi,
tega
dan penerapan
hukum kekekalan
momentum pada
gerak rotasi
85%

23
 Mengolah data
hasil percobaan
ke dalam grafik,
menentukan
persamaan grafik,
menginterpretasi
data dan grafik
untuk
menentukan
karakteristik
keseimbangan
benda tegar

Mempresentasik
an hasil
percobaan
tentang titik
berat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas / Semester : IV / 1
No SK KD Indikator KK

1 Memahami Mendeskripsikan Mengadakan 65%


daur hidup daur hidup pengamatan tahapan
beragam beberapa hewan kehidupan kupu-
jenis di lingkungan kpup. Kecoa dan
makhluk sekitar , nyamuk.
hidup . misalnya kecoa , Menyebutkan 70%
kupu-kupu dan urutan daur hidup
kucing. hewan. Misalnya :

24
No SK KD Indikator KK

kupu-kupu , nyamuk
dan kecoa secara
lengkap dan jelas.
Mendeskripsikan 65%
metamorfisis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna.
Melaporkan 60%
hasil pengamatan
terhadap daur hidup
pada kambing dan
kucing. 65%
Menyimpulkan
bahwa tidak semua
hewan mengalami
perubahan dalam
hidupnya
(metamorfosis)
berdasarkan
pengamatan.

C. Contoh Alat Dan Penskoran Dalam Penilaian

Pada bagian contoh alat dan penskoran dalam penilaian ini berkaitan
dengan menghitung nilai dari peserta didik, atau bisa dikatakan disini proses
mpenilaian berlangsung. Penilaian bisa berdasarkan aspek pengetahuannya,
keterampilannya, dan sikap dari peserta didik tersebut.
1. Penilaian aspek sikap

25
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Nama :
Kelas :
NO PERNYATAAN ALTERNATIF
YA TIDAK
1 Saya berusaha meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME agar
mendapat ridho-Nya dalam
belajar

2 Saya berusaha belajar dengan


sungguh-sungguh
3 Saya optimis bisa meraih
prestasi
4 Saya bekerja keras untuk
meraih cita-cita
5 Saya berperan aktif dalam
kegiatan sosial di sekolah dan
masyarakat

Cara menskor :
Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka
diberi skor 2, dan jika jawaban tidak maka diberi skor 1. Jumlahkan skor
dan cocokkan dengan kriteria berikut :
0-5 dikategorikan tidak positif 11-5 positif
6-10 kurang positif 16-20 sangat positif

2. Penilaian aspek pengetahuan

26
Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali Bila jarak titik api
objektifnya 50 cm, maka panjang teropong…
a. 55 cm
b. 35 cm
c. 45 cm
d. 50 cm
e. 55 cm
Cara penskoran:
penilaian dengan mempertimbangkan item yang salah. Jawaban salah
diperhitungkan sebagai denda untuk mengurangi jawaban yang benar.
Mengikuti rumus:
𝑆
𝑁 = 𝐵 − 𝑛−1

Dimana: N = nilai
S = jumlah jawaban salah
B = jumlah jawaban benar
n = banyak pilihan
3. Penilaian aspek keterampilan
Siswa mampu melakukan pengukuran pada plat besi dengan
menggunakan mikrometer sekrup.
Nama siswa : Nana
Nis : 118
Kelas : XI

N ASPEK YANG DI NILAI NILAI


O
1 2 3 4

1 Melakukan kalibrasi mikrometer sekrup √

27
2 Menetukan Nst alat ukr √

3 Melakukan pengukuran pada plat √

4 Membaca hasil pengukran pada skala utama √

5 Membaca hasil pengukuran pada skla nonius √

6 Hasil Pengukuran akhir dari plat √

7 Kesimpulan √

Skornya 1-4
1=kurang 2=cukup 3=baik 4=sangat baik
Cara memberi skor:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Skor akhir = ( )x4
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

D. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar

Pada bagian interpretasi hasil penilaian ini berkaitan dengan penentuan


lulus tidaknya peserta didik pada bagian indikator tersebut.
Mata pelajaran geografi SMA
Kompetensi Kriteria Nilai peserta
Indikator Ketuntasan
Dasar Ketuntasan didik
Menganalisis 1. Menganalisis 60% 60 Tuntas
dinamika dan keterkaitan teori 60% 59 Tidak
kecenderungan tektonik lemeng 50% 59 Tuntas
perubahan terhadap Tuntas
litosfer dan persebaran gunung

28
Kompetensi Kriteria Nilai peserta
Indikator Ketuntasan
Dasar Ketuntasan didik
pedosfer serta api, gempa bumi
dampaknya dan pembentukan
terhadap relief muka bumi
kehidupan 2. Mengidentifikasi
dimuka bumi ciri bentang lahan
sebagai akibat
proses pengikisan
dan pengendapan
3. Mengidentifikasi
degradasi lahan
dan dampaknya
terhadap kehidupan
Menganalisis 1. Mengidentifikasi 60% 61 Tuntas
atmosfer dan ciri-ciri lapisan 70% 80 Tuntas
dampaknya atmosfer dan 60% 90 Tuntas
terhadap pemanfaatannya
kehidupan di 2. Menganalisis
muka bumi unsur-unsur cuaca
dan iklim
(penyinaran, suhu,
angin, kelembaban,
awan, curah hujan)
3.
Mengklasifikasika
n berbagai tipe
iklim

BAB IV

29
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses
yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar.
2. Pencapaian indikator dari suatu standar kompetensi atau kompetensi dasar
menentukan pencapaian indikator dari setiap standar kompetensi atau
kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur.
3. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih
indicator pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan
kedalaman kompetensi dasar tersebut.
4. Contoh alat dan penskoran dalam penilaian berkaitan dengan menghitung
nilai dari peserta didik, atau bisa dikatakan disini proses penilaian
berlangsung.
5. Penilaian bisa berdasarkan aspek pengetahuannya, keterampilannya, dan
sikap dari peserta didik tersebut.

B. Saran
Sebagai seorang guru maupun calon guru sebaiknya lebih
memperhatikan teknik-teknik dalam penilaian seperti penilaian unjuk kerja,
penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,
penilaian portofolio dan penilaian diri. Agar nantinya proses belajar
mengajar yang berlangsung di kelas dapat berjalan dengan baik serta dapat
melihat bagaimana perkembangan hasil belajar peserta didiknya sehingga
nantinya seorang guru akan lebih mengetahui langkah apa yang harus
diambil untuk mengatasi siswanya berdasarkan kemampuan yang di peoleh
dari proses belajarnya.

30
DAFTAR PUSTAKA
Festiyed, 2019. Evaluasi pembelajarn fisika. Padang : Suka Bina Press.

Haryati, Mimin. 2010. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.

Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT.


Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya no.23 tahun 2016

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang


Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional


Pendidikan.

31

Anda mungkin juga menyukai