“LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN”
Disusun oleh :
Kurnia Andini (18033097)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Langkah-Langkah Penilaian” yang dibimbing oleh Ibu
Prof. Dr. Festiyed, M.S. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa
sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa
sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis
tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca
untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya
makalah yang lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendididkan dapat dilakukan melalui
sistem penilaian. Penilaian kelas digunakan untuk dapat menentukan suatu
nilai atau harga suatu objek dengan menggunakan ukuran atau kriteria. Dalam
penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek-aspek yang
berkenaan dengan pemilihan alat pemilihan, penyusunan, pengolahan, data
hasil penilaian, termasuk juga penetapan indikator, pemetaan SK, kompetensi
dasar , penetapan teknik penilaian, serta pedoman penskoran.
Sayangnya, dunia pendidikan saat ini belum secara keseluruhan tenaga
pengajarnya memahami dan bisa mengaplikasikan tentang model penilaian
kelas yang baik, sehingga menimbulkan keperihatinan yang mendalam akan
kondisi seperti ini.
Dalam makalah ini, dijelaskan tentang langkah-langkah pelaksanaan
penilaian kelas dengan maksud menambah literatur dan pembekalan bagi
calon tenaga pendidik di era mendatang sehingga diharapkan mempunyai
wawasan dan keterampilan dalam bidang penilaian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penetapan indikator pencapaian kompetensi?
2. Menjelaskan Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator Penetapan Teknik Penilaian?
3. Menjelaskan contoh alat penskoran dalam penilaian?
4. Bagaimana menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan
ketuntasan belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara penetapan indikator pencapaian kompetensi.
2. Mengetahui pemetaan standar kompetensi.
3. Mengetahui contoh alat penskoran dalam penilaian.
4
4. Mengetahui menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan
ketuntasan belajar.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya dalam penetapan indikator
pencapaian kompetensi.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang pemetaan standar kompetensi.
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Fisika.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Agama
QS Al-Kahf ayat 105
Artinya : “Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-
amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat.”
QS. Az-Zukhruf ayat 4
6
2. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
7
rencana pembelajaran dan penilaian (RPP) menjadi acuan dalam
merancang format penilaian atau penentuan metode atau teknik penilaian.
Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:
a. Mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,
b. Indkator kunci atau idikator inti yaitu indikator yang tuntutannya sama
dengan indikator indikator yng ada dalam Kompetensi dasar
(KD),hanya saja dapat diukur atau dinilai dengan ;
8
Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yng terdapat
pada KD
Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari
KD
Dinyatakan secara tertulis dalam pengemabangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanan proses pembelajaran,sehingga
kopetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik tercapai
berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran
Tandai kata kerja yang ada dalam KD tersebut dan tandai pula jenis
materi dikandung dalam KD tersebut,kata yang tertulis pada awal
KD biasanya itulah yang menunjukkan kompetensi yang harus
dijabarkan menjadi beberapa kata kerja operasional (KKO)
9
prosedur (KTSP 2006) atau jenis fakta, konseptual,prosedur dan
meta kognitif (KTSP 2013)
Susun kata kerja tersebut dan materinya mulai dari mudah ke sulit
10
batas antara perilaku yang tidak perlu dan perlu ditetapkan sebagai
indikator keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi.
b. Menentukan tahapan berpikir SK, KD dan indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) yang ingin dicapai pemetaan SK, KD dan IPK
diperlukan untuk melihat secara keseluruhan bagaimana SK dan KD
bisa dicapai. Sebagai contoh jika tahapan berpikir SK dari C3 maka
tahapan berpikir KD biasanya mulai C1, C2 sampai C3. Apabila akan
mengembangkan IPK untuk KD dengan ranah berpikir C2 maka
dimulai dengan membuat IPK dari C1 sampai akhirnya C2 yang
merupakan ranah berpikir KD.
c. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) masing-masing
KD dengan memperhatikan tahapan berpikir SK dan KD penentuan dan
pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sangatlah
perlu untuk dilakukan. Rencana pelaksanaan pembelajaran akan mudah
dibuat setelah merumuskan indikator yang terlebih dahulu dilakukan
pemetaan SK dan KD.
Beberapa manfaat yang akan didapat, yaitu:
1) Menetukan analisis materi pembelajaran
Penjabaran indikator dapat menentukan materi yang akan
dibahas dalam pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dijabarkan dalam indicator, dan
memudahkan menentukan kedalaman materi dengan memperhatikan
ranah berpikir SK, KD dan IPK-nya.
2) Menetukan kegiatan pembelajaran
Penjabaran indikator yang memudahkan penentuan materi
tentu akan berdampak pada penentuan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi tiga bagian, yaitu kegiatan
tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan Mandiri tidak
terstruktur untuk masing KD dan IPK. Kegiatan tatap muka adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta
didik, materi pembelajaran, guru dan lingkungan. Penugasan
11
terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan
atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu
penyelesaian penegasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan
percepatan. Selanjutnya adalah kegiatan Mandiri tidak terstruktur
yang merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang di desain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik yang akan
dilakukan untuk mencapai indikator berdasarkan materi yang harus
diberikan.
3) Menetukan teknik penilaian
Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap
kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk
melakukan penilaian sehingga dengan demikian penilaian yang akan
dilakukan akan sesuai dan memenuhi aspek yang ingin dicapai oleh
SK dan KD.
Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi
indikator untuk melakukan penilaian.
Contoh untuk Standar Kompetensi Presentasi Laporan
Standar Kompetensi Dasar Indikator
Kompetensi
Berbicara: Berwawancara dengan 1. Mampu membuat
Mengungkap narasumber dari daftar pokok-
berbagai informasi berbagai kalangan pokok pertanyaan
melalui wawancara dengan untuk wawancara
dan presentasi memperhatikan etika dengan
laporan berwawancara. memperhatikan
12
etika
berwawancara dan
menggunakan
kalimat yang
efektif.
2. Mampu
melakukan
wawancara
dengan
narasumber dari
berbagai kalangan
dengan
memperhatikan
etika
berwawancara.
3. Mampu
berwawancara
dengan
narasumber dari
berbagai kalangan
dengan Bahasa
yang baik dan
benar.
Sudut pandang yang digunakan dalam penetapan teknik
penilaian adalah Tingkat kemampuan akademis peserta didik,
kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik. Pada tahap awal
penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh agak rendah, namun
diharapkan semakin lama semakin meningkat, hal ini dikarenakan
kualitas satuan pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara
berkala, misalnya melalui Ujian Nasional. Hasil penilaian ini akan
menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan
13
dengan satuan pendidikan lain (benchmarking). Melalui
pemeringkatan ini diharapkan satuan pendidikan terpadu untuk
meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria
ketuntasan pencapaian indikator semakin mendekati 100%.
Penentuan kriteria kelulusan setiap indikator juga harus disesuaikan
dengan keterampilan yang terdapat di dalam standar kompetensi.
Setelah menganalisis standar kompetensi dan menjabarkan
kompetensi dasar menjadi beberapa indicator, maka langkah
selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator
sebagai acuan untuk melakukan penilaian. Rentang presentase
kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% - 100%.
Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah
75%. Namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau
tingkat pencapaian indicator, apakah 50% 60% atau 70%.
Contoh pemetaan SK, KD, indicator kriteria ketuntasan dan
penetapan teknik penilaian:
14
Teknik Penilaian
Standar Kompetensi
Unjuk Kerja
Indikator KK
Portofolio
Kompetensi Dasar
Tertulis
Produk
Sikap
Berbicara: Berwawancara 1. Mampu 70%
Mengungkap dengan membuat daftar
berbagai narasumber pokok-pokok
informasi dari berbagai pertanyaan
melalui kalangan untuk
wawancara dan dengan wawancara
presentasi memperhatikan dengan
laporan etika memperhatikan
berwawancara etika
berwawancara
dan
menggunakan
kalimat efektif
2. Mampu 80%
melakukan
wawancara
dengan
narasumber
dari berbagai
kalangan
dengan
memperhatikan
etika
berwawancara.
3. Mampu 80%
berwawancara
dengan bahasa
yang baik dan
benar.
15
buatan guru sendiri sebagian aliran perilaku perilaku berpendapat bahwa
peralatan diperlukan bukan sebagai alat penyaji, tetapi untuk penguat saja
kecuali itu juga diajukan bahwa untuk tujuan tertentu, peralatan dapat
perlu menggantikan peranan guru alat penilaian standar bersumber dari
pemerintah atau lembaga pembuat alat alat-alat penilaian, sedangkan
penilaian guru bersumber dari guru disekolah. Sebuah alat penilaian yang
sudah distandarisasikan sudah dapat disebut sebagai alat penilaian standar,
biasanya dilengkapi dengan sebuah manual.
Manual ini memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk
yang diperlukan dalam menjelaskan pelaksanaan, penskoran dan
mengadakan interpretasi baik alat penilaian standar maupun buatan guru,
keduanya memiliki kegunaan yang besar dalam penilaian proses dan hasil
belajar siswa di sekolah keunggulan alat penilaian Standar adalah teruji
keautentikannya, namun terkadang tidak diaplikasikan secara sepenuhnya
karena keadaan sekolah yang beraneka ragam, oleh karenanya alat
penilaian buatan guru dianggap lebih sesuai yang dalam pembuatannya
terjun langsung ke lapangan.
Secara umum alat dalam penilaian hasil belajar dibagi menjadi dua
kriteria, yaitu penilaian berbasis tes dan penilaian non tes. Tes pada
umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Meskipun
demikian terkadang tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai
hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik. Ada dua jenis teks yakni tes
uraian dan tes objektif.
Contoh alat penskoran dalam penilaian :
1) Penilaian dalam aspek sikap menggunakan observasi
NAMA ASPEK YANG DINILAI
16
an
ANI 4 4 3 3 4
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut.
4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang
Skor akhir = (Skor yang didapat / Skor maksimum) x 4
Skor akhir ANI = 16/20 X 4
= 3,2 (B)
2) Penilaian keterampilan
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a). Menyusun perencanaan penilaian;
b). Mengembangkan instrumen penilaian;
c). Melaksanakan penilaian;
d). Memanfaatkan hasil penilaian; dan
e). Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100
dan deskripsi (permendikbud no.23 tahun 2016).
Contoh penilaian Keterampilan
KI : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD : Melakukan percobaan mengenai cara menggunakan alat
ukur untuk mengukur besaran yang sesuai.
Indikator : 1.Siswa mampu melakukan pengukuran pada plat besi
dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Nama siswa : Nana
17
Nis : 118
Kelas : XI
7 Kesimpulan √
Skornya 1-4
1=kurang 2=cukup 3=baik 4=sangat baik
Cara memberi skor:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Skor akhir = ( )x4
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
18
𝑺
N=B - 𝒏−𝟏
Keterangan : N= nilai
S= jumlah jawaban salah
B= jumlah jawaban benar
N= banyak pilihan
RENTANG NILAI
NO SKOR NILAI
1 0.00 Skor ≤ 1.00 D
2 1.0 < skor ≤ 1.33 D+
3 1.33 < skor ≤ 1.67 C-
4 1.67 < skor ≤ 2.00 C
5 2.00 < Skor ≤ 2.33 C+
6 2.33 < skor ≤ 2.67 B-
7 2.67 < skor ≤ 3.00 B
8 3.00 < Skor ≤ 3.33 B+
9 3.33 < Skor ≤ 3.67 A-
10 3.67 < Skor ≤ 4.00 A
19
kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses
pembelajaran selanjutnya.
20
dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila
jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari
50%, peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya.
BAB III
PEMBAHASAN
21
pada bagian penetapan indikator ini , kita dapat berpedoman kepada
silabus fisika yang telah ada baik itu IPA SMP atau fisika SMA.
Kompetensi Materi pokok Indikator
Dasar
Mempresentasikan hasil
percobaan tentang titik berat
22
Pada bagian pemetaan ini berkaitan dengan penentuan kriteria
ketuntasan dari pencapaian indikator tersebut, ataiu dapat dikatakan batas
minimum penguasaan peserta didik terhadap indikator tersebut.
Kompetensi Materi Indicator Kriteria
dasar pokok ketuntas
an
23
Mengolah data
hasil percobaan
ke dalam grafik,
menentukan
persamaan grafik,
menginterpretasi
data dan grafik
untuk
menentukan
karakteristik
keseimbangan
benda tegar
Mempresentasik
an hasil
percobaan
tentang titik
berat
24
No SK KD Indikator KK
kupu-kupu , nyamuk
dan kecoa secara
lengkap dan jelas.
Mendeskripsikan 65%
metamorfisis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna.
Melaporkan 60%
hasil pengamatan
terhadap daur hidup
pada kambing dan
kucing. 65%
Menyimpulkan
bahwa tidak semua
hewan mengalami
perubahan dalam
hidupnya
(metamorfosis)
berdasarkan
pengamatan.
Pada bagian contoh alat dan penskoran dalam penilaian ini berkaitan
dengan menghitung nilai dari peserta didik, atau bisa dikatakan disini proses
mpenilaian berlangsung. Penilaian bisa berdasarkan aspek pengetahuannya,
keterampilannya, dan sikap dari peserta didik tersebut.
1. Penilaian aspek sikap
25
Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Nama :
Kelas :
NO PERNYATAAN ALTERNATIF
YA TIDAK
1 Saya berusaha meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME agar
mendapat ridho-Nya dalam
belajar
Cara menskor :
Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka
diberi skor 2, dan jika jawaban tidak maka diberi skor 1. Jumlahkan skor
dan cocokkan dengan kriteria berikut :
0-5 dikategorikan tidak positif 11-5 positif
6-10 kurang positif 16-20 sangat positif
26
Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali Bila jarak titik api
objektifnya 50 cm, maka panjang teropong…
a. 55 cm
b. 35 cm
c. 45 cm
d. 50 cm
e. 55 cm
Cara penskoran:
penilaian dengan mempertimbangkan item yang salah. Jawaban salah
diperhitungkan sebagai denda untuk mengurangi jawaban yang benar.
Mengikuti rumus:
𝑆
𝑁 = 𝐵 − 𝑛−1
Dimana: N = nilai
S = jumlah jawaban salah
B = jumlah jawaban benar
n = banyak pilihan
3. Penilaian aspek keterampilan
Siswa mampu melakukan pengukuran pada plat besi dengan
menggunakan mikrometer sekrup.
Nama siswa : Nana
Nis : 118
Kelas : XI
27
2 Menetukan Nst alat ukr √
7 Kesimpulan √
Skornya 1-4
1=kurang 2=cukup 3=baik 4=sangat baik
Cara memberi skor:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Skor akhir = ( )x4
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
28
Kompetensi Kriteria Nilai peserta
Indikator Ketuntasan
Dasar Ketuntasan didik
pedosfer serta api, gempa bumi
dampaknya dan pembentukan
terhadap relief muka bumi
kehidupan 2. Mengidentifikasi
dimuka bumi ciri bentang lahan
sebagai akibat
proses pengikisan
dan pengendapan
3. Mengidentifikasi
degradasi lahan
dan dampaknya
terhadap kehidupan
Menganalisis 1. Mengidentifikasi 60% 61 Tuntas
atmosfer dan ciri-ciri lapisan 70% 80 Tuntas
dampaknya atmosfer dan 60% 90 Tuntas
terhadap pemanfaatannya
kehidupan di 2. Menganalisis
muka bumi unsur-unsur cuaca
dan iklim
(penyinaran, suhu,
angin, kelembaban,
awan, curah hujan)
3.
Mengklasifikasika
n berbagai tipe
iklim
BAB IV
29
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses
yang berkontribusi atau menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar.
2. Pencapaian indikator dari suatu standar kompetensi atau kompetensi dasar
menentukan pencapaian indikator dari setiap standar kompetensi atau
kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur.
3. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih
indicator pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan
kedalaman kompetensi dasar tersebut.
4. Contoh alat dan penskoran dalam penilaian berkaitan dengan menghitung
nilai dari peserta didik, atau bisa dikatakan disini proses penilaian
berlangsung.
5. Penilaian bisa berdasarkan aspek pengetahuannya, keterampilannya, dan
sikap dari peserta didik tersebut.
B. Saran
Sebagai seorang guru maupun calon guru sebaiknya lebih
memperhatikan teknik-teknik dalam penilaian seperti penilaian unjuk kerja,
penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,
penilaian portofolio dan penilaian diri. Agar nantinya proses belajar
mengajar yang berlangsung di kelas dapat berjalan dengan baik serta dapat
melihat bagaimana perkembangan hasil belajar peserta didiknya sehingga
nantinya seorang guru akan lebih mengetahui langkah apa yang harus
diambil untuk mengatasi siswanya berdasarkan kemampuan yang di peoleh
dari proses belajarnya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Festiyed, 2019. Evaluasi pembelajarn fisika. Padang : Suka Bina Press.
Haryati, Mimin. 2010. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.
31