Anda di halaman 1dari 22

Nama : Firda Rizqika

Nim : E0017192
Mata Kuliah : Hukum Peradilan Niaga (D)

IDENTIFIKASI PUTUSAN DI PENGADILAN NIAGA

1. PENGADILAN NIAGA JAKARTA PUSAT


Putusan Nomor 39/Pdt.Sus-Pailit/2019/PN Niaga Jkt.Pst
a) Para pihak dalam perkara yaitu :
Pemohon :
 PT. GENERAL SUPPLY & SERVICES INDONESIA
Suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Indonesia berkedudukan di
Jakarta, beralamat di K-Link Tower Lantai 21, Suite ABF, Jalan Jendral Gatot Subroto
Kav.59 Jakarta Selatan, 12950, diwakili oleh Y.Artha Triwardhana, selaku Direktur, dalam
hal ini diwakili oleh : Christina Celi Manafe, Agan R. Mahendra, Andar Reinhard
H.Panggabean, Bryan Bernadi, Husin Wiwanto, Hendy Samot Sihotang, Deborah Evelyn
Panjaitan, Tommy Togar P.Simorangkir, Rezza Adiyananda Pramono, Ridwan Ahmad
Yudhabakti, Elisabeth Tirza Hutasoit dan Kevin Silaban, para Advokat dan Konsultan
Hukum pada AFS Partnership, yang berdomisili di Gedung Menara Thamrin Lantai 14
Suite 1408, Jalan MH.Thamrin Kav.3, Jakarta 10250, berdasarkan Surat Kuasa tanggal 5
Juli 2019.
b) Duduk perkara:
Pemohon Pailit dalam surat permohonannya tertanggal 8 Juli 2019. Menyatakan beberapa
hal:
I. MENGENAI YURISDIKSI PENGADILAN NIAGA JAKARTA PADA
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI PERMOHONAN PAILIT YANG DIAJUKAN OLEH PEMOHON
PAILIT
Pemohon Pailit merupakan suatu perseroan berbentuk badan hukum, yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Jakarta Selatan, dan bergerak di bidang
perdagangan besar, yang kegiatannya diantaranya berupa impor komponen-komponen
elektrikal. Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan & PKPU menyatakan : "Putusan
atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan dan/atau dalam
Undang-Undang ini diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah
tempat”. Permohonan Pernyataan Pailit sebagaimana yang telah didaftarkan oleh Pemohon
Pailit di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat adalah TEPAT
II. PEMOHON PAILIT TELAH MEMENUHI SYARAT FORMAL PENGAJUAN
DAN PENDAFTARAN SUATU PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT.
Telah memenuhi syarat dalam Buku II Mahkamah Agung mengenai Pedoman
Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata Khusus dan Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Peningkatan Efisiensi dan Transparansi Penanganan
Perkara Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di Pengadilan.
 Pemohon Pailit selaku Debitor dalam mengajukan Permohonan Pailit a quo telah
mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Pailit sebagai mana
dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler PT. General Supply & Services
Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan, Nomor 06 tertanggal 27 Juni 2019 yang dibut
dihadapan Notaris Kristanti Suryani, SH., MKn.
 Pemohon Pailit selaku Debitor dalam mengajukan Permohonan Pailit a quo juga telah
mendapatkan surat persetujuan dari Kreditor mengenai pengusulan nama kurator dalam
Permohonan a quo
III. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT A QUO TELAH MEMENUHI
SYARAT PERNYATAAN PAILIT BERDASARKAN KETENTUAN PASAL 2
AYAT (1) jo PSAL 8 AYAT (4) UU KEPAILITAN DN PKPU
dalam menjalankan kegiatan usahanya, kondisi usaha dan keuangan dari Pemohon Pailit
telah mengalami kemunduran dan mengalami kerugian secara terus menerus sehingga
mengakibatkan Pemohon Pailit tidak dapat melakukan pembayaran utang secara tepat
waktu kepada para Kreditornya.
Tahun Total kerugian pemohon pailit
2015 USD 427,190 (empat ratus dua puluh tujuh ribu seratus
sembilan puluh dolar Amerika)

2016 USD 2,331,351 (dua juta tiga ratus tiga puluh satu ribu tiga
ratus lima puluh satu dolar Amerika)

2017 USD 2,309,722 (dua juta tiga ratus sembilan ribu tujuh ratus
dua puluh dua dolar Amerika)

2018 USD 10,975,137 (sepuluh juta sembilan ratus tujuh puluh lima
ribu seratus tiga puluh tujuh dolar Amerika)

2019 USD 966,124 (Sembilan ratus enam puluh enam ribu seratus
(sampai dengan akhir dua puluh empat dolar Amerika)
Mei)

alasan dan dasar diajukannya permohonan pailit a quo dikarenakan Pemohon Pailit tidak
dapat melakukan pembayaran lunas kepada 2 (dua) kreditur :
Nama Kreditur Alamat
PT. PRIMA MAKMUR INDONESIA Jl. Bitung Raya RT. 08 / RW. 04, Kampung
Bulakan, Kel. Bitung Jaya, Cikupa, Bitung
Jaya, Kec. Cikupa, Tangerang, Banten
15710
BORRELU WALSH LIMITED Level 17, Tower 1, Admiralty Centre, 18
Harcourt Road - Hong Kong

utang-utang tersebut telah jatuh tempo dan memang telah dapat ditagih oleh Para Kreditor
kepada Pemohon Pailit, berdasarkan :
– Perjanjian distribusi antara PT. PMI dengan PT GSSI No. 5/POTENSPMI/
V/2018 tertanggal 1 Mei 2018
- Surat Borrelli Walsh Limited No. Ref: JK/EBB/807926 tertanggal 28
NAMUN :
Hingga pada saat Permohonan Pailit ini didaftarkan. Pemohon Pailit belum dapat
melunasi utangnya kepada Para Kreditornya yaitu PT Prima Makmur Indonesia
dan Borrelli Walsh Limited
 Pemohon Pailit telah menerima surat dari Para Kreditor tersebut yang pada pokoknya
meminta Pemohon Pailit agar segera melakukan pelunasan terhadap utang-utangnya, yaitu
sebagaimana dimaksud dalam :
– Surat Informasi Hutang Piutang General Supply & & Services Indonesia dari PT. Prima
Makmur Indonesia Nomor 097/PMI-VlSALUX/V/2019 tertanggal 12 Juni 2019
– Surat dari Borrelli Walsh Limited tertanggal 25 Juni 2019 Dengan demikian berdasarkan
penjelasan di atas maka terbukti bahwa :
PEMOHON PAILIT MEMILIKI TAGIHAN YANG TELAH JATUH TEMPO DAN
DAPAT DITAGIH OLEH PARA KREDITOR.
PEMOHON PAILIT BENAR MEMILIKI UTANG TERHADAP LEBIH DARI 1
KREDITOR DAN DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN SERTA
DINYATAKAN PAILIT OLEH PENGADILAN,
IV. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT A QUO MEMUAT FAKTA ATAU
KEADAAN YAN6 DIBUKTIKAN SECARA SEDERHANA OLEH PEMOHON
PAILIT SEHINGGA WAJIB UNTUK DIKABULKAN
Pemohon Pailit telah membuktikan secara sederhana mengenai fakta atau keadaan :
a. Terdapat 2 (dua) kreditor dari Pemohon Pailit dalam Permohonan
Pernyataan Pailit o quo, yakni :
– PT. PRIMA MAKMUR INDONESIA, beralamat di Jalan Bitung Raya RT. 08 / RW. 04,
Kampung Bulakan, Kel. Bitung Jaya, Cikupa, Bitung Jaya, Kec. Cikupa, Tangerang,
Banten 15710, dan
– BORRELLI WALSH LIMITED, beralamat Level 17, Tower 1, Admiralty Centre, 18
Harcourt Road Hong Kong
b. Terdapat utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar, yakni :
– Berdasarkan Perjanjian distribusi antara PT PMI dengan PT GSSI No. 5/POTENS-
PMI/V/2018 tertanggal 1 Mei 2018 dan tagihan (invoice) yang telah dikirimkan oleh PT
PMI serta Surat Informasi Hutang Piutang General Supply & Services Indonesia dari PT
Prima Makmur Indonesia Nomor 097/PMIVISALUX/ V/2019 tertanggal 12 Juni 2019.
- Surat Borrelli Walsh Limited No. Ref.: JK/EBB/807926 tertanggal 28 November 2018
dan Surat dari Borrelli Walsh Limited tertanggal 25 Juni 2019
berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka sudah sepatutnya Permohonan Pailit
secara sukarela ini dapat dikabulkan karena telah memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) jo. pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan &
PKPU
V. PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN
KURATOR SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 15 AYAT (1) UU
KEPAILITAN DAN PKPU
Menunjuk dan mengangkat :
- Parlin Sihombing, SE., SH., Pengurus dan Kurator, yang terdaftar di Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan
Pengurus No. AHU.AH.04.03-179 tertanggal 27 September 2016 berkedudukan dan
beralamat kantor di Kantor Hukum SPARTANS & Co., Jalan Tebet Dalam IV F, No. 88,
Jakarta Selatan, 12810; dan
– Marchelino Palit, SH., MH Pengurus dan Kurator, yang terdaftar di Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan
Pengurus No. AHU-69 AH.04.03-2018 tertanggal 18 Januari 2018 berkedudukan dan
beralamat kantor di Jalan Raya Pegangsaan Dua KM 2, Nomor 30, Pegangsaan Dua,
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250;
c) Amar Putusan
- Mengabulkan permohonan Pemohon tersebut
- Menyatakan Pemohon pailit PT.GENERAL SUPPLY & SERVICES INDONESIA,
pailit dengan segala akibat
- Menunjuk Sdr.John Tony Hutauruk, S,H.,M.H, Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas
- Mengangkat Sdr. Parlin Sihombing, S.E., S.H, dan Marchelino Palit, S.H.,M.H, sebagai
tim kurator
- Menetapkan imbalan jasa Kurator akan ditetapkan kemudian setelah Kurator selesai
menjalankan tugasnya
- Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan
sejumlah Rp.3.251.000,00 (tiga juta dua ratus lima puluh satu ribu rupiah).

2. PENGADILAN NIAGA SURABAYA


Putusan Nomor: 08/Pailit/2015/PN.NIAGA.SBY.
a) Para pihak dalam perkara yaitu:
Pemohon
 AMES LIM, Swasta, beralamat di Jalan Taman Mutiara C3/539, RT/RW. 001/005,
Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, dalam hal ini
diwakili oleh Kuasanya
1. PIETER TALAWAY , S.H., C.N., MBA ;-
2. SAIFUL FACHRUDIN , S.H , M.H ; 3. BUDI HERLAMBANG , S.H., M.H ;
4. M. CHURNIAWAN , S.H. ;
5. RONALD N TALAWAY , S.H. ;
6. WINSTON R PATTY , S.H.
7. DONNA A TIMISELA , S.H. ;
8. JHONY LOPPIES , S.H ;
Kesemuanya para Advokat pada Kantor Hukum “PIETER TALAWAY &
ASSOCIATES“ beralamat di Jalan Arjuno No. 12-C Surabaya, berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 01 Juli 2015
Termohon
 NOOR WIBOWO, Swasta, beralamat di Jalan Galaxy Bumi Permai H5 / 47 Surabaya,
selanjutnya disebut sebagai………TERMOHON I ;
 HANDOKO BUDIMAN, Swasta, beralamat di Jalan Galaxy Bumi Permai J5 / 2
Surabaya, yang selanjutnya disebut.........TERMOHON II ;
 SITI AMINAH, Swasta, beralamat di Perumahan Central Park Regency A Yani Blok D-
28 Surabaya, selanjutnya disebut..TERMOHON III ;
 TAMBAHYONG, Swasta, beralamat di Jalan Gunung Sahari Raya No. 2-A, Jakarta
Pusat, selanjutnya disebut……….TERMOHON IV
b) Duduk Perkara
Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 01 Juli 2015 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya dengan register No. 08
Pailit/2015/PN.Niaga.Sby. pada tanggal 02 Juli 2015 mengemukakan sebagai berikut :
 antara Pemohon dengan Termohon I s/d Termohon VI memiliki hubungan hukum
hutang – piutang, dimana Pemohon selaku Debitur dan Termohon I s/d Termohon IV
selaku Kreditur
 rincian hutang Pemohon yang telah jatuh tempo kepada masing-masing Termohon I s/d
Termohon IV sampai dengan diajukannya permohonan pailit ini sebagai berikut
- TERMOHON I : Hutang Pokok dan bunga sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh
milyard rupiah) ;
- TERMOHON II : Hutang Pokok dan bunga sebesar Rp. 5.940.000.000,- (lima milyard
sembilan ratus empat puluh juta rupiah)
- TERMOHON III : Hutang Pokok dan bunga sebesar Rp. 621.000.000,- (enam ratus dua
puluh satu juta rupiah)
- TERMOHON IV : Hutang Pokok dan bunga sebesar Rp. 6.700.843.500,- (enam milyard
tujuh ratus juta delapan ratus empat puluh tiga ribu lima ratus rupiah) ;
Jumlah total hutang Pemohon (hutang pokok dan bunga) yang telah jatuh tempo sampai
dengan diajukannya permohonan pailit (bulan Juni 2015) kepada Termohon I s/d
Termohon IV berjumlah Rp. 33.261.843.500,- (tiga puluh tiga milyard dua ratus enam
puluh satu juta delapan ratus empat puluh tiga ribu lima ratus rupiah)
 sampai dengan batas waktu jatuh tempo, ternyata Pemohon tidak dapat membayar
kembali kepada Termohon I s/d Termohon IV baik hutang pokok maupun bunga
 dalam pemberian hutang dari Kreditur (Termohon I s/d Termohon IV) kepada Debitur
(Pemohon), sumber uang yang didapat dari Termohon I s/d Termohon IV tersebut tidak
jelas asal perolehan uang
tersebut , untuk itu pula Pemohon perlu mengajukan permohonan pailit ini , agar tidak
terjadi permasalahan hukum lain yang menyangkut sumber perolehan uang dari Termohon
I s/d Termohon IV
 harta yang masih dimiliki Pemohon saat ini , antara lain :
- Tanah dan bangunan yang terletak di Bali senilai Rp. 18.000.000.000,- (delapan belas
milyard rupiah) ;
- Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Manukan Kulon No. 130 Surabaya, senilai
Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh milyard rupiah)
 untuk kepentingan pemberesan harta pailit diperlukan Hakim Pengawas dari Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya dan penunjukkan Kurator, untuk itu Pemohon
menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim atas penunjukkan dan pengangkatan
Hakim Pengawas maupun kantor Kurator
 sesuai dengan uraian diatas, maka permohonan pailit ini memenuhi syarat sebagaimana
yang diatur dalam Undang Undang Kepailitan, untuk itu sudah sepatutnya permohonan
pailit Pemohon untuk dapat dikabulkan
c) Amar Putusan
- Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya
- Menyatakan Pemohon James Lim (Debitur) pailit dengan segala akibat hukumnya;
- Menunjuk dan mengangkat Saudara ANNE ROSIANA, SH., MH. Hakim Niaga
- pada Pengadilan Negeri Surabaya sebagai Hakim Pengawas
- Mengangkat Balai Harta Peninggalan (BHP) sebagai Kurator dalam kepailitan ini ;
- Menetapkan imbalan jasa (Fee) Kurator akan ditetapkan kemudian setelah kurator
selesai melaksanakan tugasnya
- Membebankan Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.161.000,- (dua
juta seratus enam puluh satu ribu rupiah)

3. PENGADILAN NIAGA SEMARANG


Putusan Nomor 03/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Smg
a) Para pihak yang berperkara yaitu:
Pemohon:
 YAKUB IWAN WIDIARTO, bertindak atas nama pribadi, swasta, beralamat di Jln.
Sidomulyo II/04 RT. 009 RW. 020, Kel. Muktiharjo Kidul, Kec. Pedurungan, Kota
Semarang, selanjutnya disebut sebagai ................ Pemohon Pailit I
 JEREMY KURNIAWAN, SIAW, bertindak atas nama pribadi, swasta, beralamat di
Jln. Anggrek VII/4-A RT. 04 RW. 05, Kel. Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota
Semarang, selanjutnya disebut sebagai ............... Pemohon Pailit II
keduanya memilih domisili hukum di kantor Kuasanya bernama : VICTOR BUDI
RAHARDJO, SH., Advokat, berkantor di Jln. Tambak Mas I / CM.26, Semarang,
berdasarkan Surat Kuasa masing-masing tertanggal 7 Januari 2015, yang telah didaftarkan
di Kepniteraan Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 12 Januari 2015 dengan Nomor
Registrasi : 56/PDT/K.Kh/2015, selanjutnya disebut sebagai .................... Para Pemohon
Pailit
Termohon:
 PT RIVERSIDE INDONESIA, berkedudukan di Jl. Gajah Raya No. 28 Blok A-7,
Kelurahgan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, yang untuk selanjutnya
disebut sebagai ..... Termohon Pailit
b) Duduk Perkara
Pemohon Pailit dengan surat permohonannya tertanggal 12 Januari 2015, telah
mengajukan permohonan pailit terhadap Termohon Pailit, sebagaimana telah didaftarkan
dan dicatat di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang dalam
Register Nomor : 03/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Smg. tanggal 12 Januari 2015dengan
dalil-dalil
permohonan pernyataan pailit yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Pemohon I kenal dengan Termohon karena hubungan bisnis, dimana pada mulanya
Pemohon I sebagai supplier bahan baku mebel, dan karena pihak Termohon
bergerak di bidang usaha Finishing Mebel, membutuhkan pinjaman kepada
Pemohon I untuk menambah modal usahanya, maka Pemohon I rela memberikan
pinjaman uang tunai kepada Termohon
2. setelah Pemohon I mengetahui bahwa Termohon memiliki usaha yang berjalan
dengan baik, maka akhirnya Pemohon I memberikan uang sejumlah Rp
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) kepada Termohon dan oleh Termohon
diberikan tanda terima berupa Kwitansi dengan No. 001702 tertanggal 09 Januari
2013 dengan memberi pembagian keuntungansebesar 5 % (lima persen) per bulan
3. jumlah hutang Termohon kepada Pemohon I sebagaimana Posita angka 2 tersebut
di atas sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang telah jatuh tempo
pada tanggal 09 Januari 2014 sampai saat Permohonan Kepailitan ini diajukan di
Pengadilan Niaga Semarang tidak terbayar oleh Termohon, dengan kata lain
Termohon dalam keadaan berhenti membayar.
4. dengan adanya kejadian tersebut, maka Pemohon I secara kekeluargaan dan telah
menegur secara tertulis agar Termohon segera membayar kewajibannya tersebut,
tetapi Termohon tidak mampu mengembalikan pinjamannya tersebut sama sekali
dengan alasan Termohon masih memiliki tagihan (piutang) yang belum dibayar
oleh pihak Ketiga, sehingga Termohon tidak dapat membayar, baik hutangnya
yang telah jatuh tempo maupun ganti keuntungan yang diperjanjikan
5. karena Termohon sama sekali tidak membayar hutangnya maupun pembagian
keuntungan sebesar 5 % (lima persen) per bulan, maka Pemohon I dirugikan
sejumlah pinjaman pokok Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ditambah
pembagian keuntungan sebesar 5% x 12 bulan = Rp. 600.000.000,- (enam ratus
juta rupiah), menjadi sejumlah Rp 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta
rupiah)
6. selain mempunyai pinjaman kepada Pemohon I ternyata Termohon juga masih
mempunyai hutang kepada Pemohon II sejumlah Rp 800.000.000,- (delapan ratus
juta rupiah) dengan bukti Kwitansi tanda terima yang dikeluarkan dan
ditandatangani Termohon dengan Kwitansi No. 001749, tanggal 11 April 2013,
jatuh tempo 11 April 2014, dimana Termohon juga telah ada kesepakatan untuk
memberikan pembagian keuntungan kepada Pemohon II sebesar 5% (lima persen)
setiap bulannya, sehingga jumlah hutang Termohon kepada Pemohon II adalah Rp
800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) ditambah 5% x 12 = Rp 480.000.000,-
(empat ratus delapan puluh juta rupiah) = Rp 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus
delapan puluh juta rupiah)
7. hubungan bisnis dengan Pemohon II diawali dimana Termohon telah meminjam
uang untuk penambahan modal kerja dengan kesepakatan pembagian keuntungan
sebesar 5% (lima persen) untuk setia bulannya, dan hutang pokok maupun
pembagian keuntungan tersebut akan dikembalikan dalam tempo 1 (satu) tahun,
ialah 11 April 2014
8. karena hutang tersebut sebagaimana posita angka 7 telah jatuh tempo, dan
Termohon ternyata tidak mampu untuk membayar hutangnya tersebut baik hutang
pokok maupun pembagian keuntungan yang diperjanjikan kepada Pemohon II,
maka Pemohon II berusaha untuk menagih baik melalui telepon maupun bertemu
secara langsung, tetapi Termohon senantiasa menjanjikan kepada Pemohon II agar
sabar terlebih dahulu, tetapi sampai habis kesabaran Pemohon II janji-janji
Termohon untuk melunasi pinjamannya tersebut tidak pernah direalisasikan
9. Pemohon II telah dirugikan oleh Termohon sejumlah Rp 800.000.000,- + Rp
480.000.000,- = Rp 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus delapan puluh juta
rupiah)
10. Dengan demikian jelaslah atas kejadian ini, terdapat fakta hukum dimana
Termohon telah wanprestasi yang menimbulkan kerugian bagi Para Pemohon,
karena Termohon sekarang dalam keadaan tidak mampu membayar hutangnya,
oleh karena itu sudah seharusnya dinyatakan Pailit
11. Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, ditentukan Debitur yang
mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar lunas setidak-tidaknya
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatalan Pailit dengan
Putusan Pengadilan yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
baik atas permohonan sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih Kreditur
Para Pemohon telah dapat mendalilkan dan juga telah membuktikan adanya
minimal 2 (dua) orang Kreditur sebagaimana dipersyaratkan oleh Pasal 2 ayat
(1) Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, dan adanya piutang Para Pemohon terhadap
Termohon yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, juga adanya Debitur yaitu
pihak Termohon sehingga Permohonan Pailit layaklah dikabulkan
12. Untuk mengurus kepailitan ini, maka Para Pemohon berkepentingan yang
memriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan untuk menunjuk seoranng
Hakim Pengawas pada Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Semarang dan
mengangkat Balai harta Peninggalan Semarang sebagai Kurator agar Yang Mulia
Majelis Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang
c) Amar Putusan
- Mengabulkan Permohonan PEMOHON untuk Seluruhnya
- Menyatakan Termohon : PT. Riverside Indonesia, berkedudukan di Jl Gajah Raya No.
28 Blok A- Kelurahan Siwalan, Kecamata Gayamsari, Kota Semarang, pailit dengan
segala akibat hukumnya
- Mengangkat Sdr. SITI JAMZANAH , SH ,MH Hakim Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Semarang sebagai Hakim Pengawas
- Mengangkat Balai Harta Peninggalan Semarang sebagai Kurator Termohon Pailit
- Menetapkan imbalan jasa Kurator ditentukan kemudian berdasarkan peraturan yang
berlaku setelah Kurator selesai menjalankan tugasnya
- Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 1.611.000,- (Satu
juta enam ratus sebelas ribu rupiah)

4. PENGADILAN NIAGA MEDAN


a) Para pihak yang berperkara:
Pemohon:
PT.TRIMURTI PERKASA, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum
Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Medan, beralamat di Jalan Kapten Muslim,
Komplek Pertokoan Milenium B/25, Kelurahan Dwi Kora, Kecamatan Medan Helvetia,
Kota Medan, dalam hal ini diwakili oleh Rully Handoko Wijaya, selaku Direktur Utama,
berdasarkan Akta Notaris No. 07 tanggal 10 Juni 2013 tentang PENEGASAN
KEPUTUSAN RAPAT UMUM LAINNYA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
TERBATAS “PT. TRIMURTI PERKASA”, yang dibuat dihadapan Notaris dan PPAT
ERWIN WAHYU PURWANTORO, S.H., Notaris di Medan, yang telah diterima dan
dicatat oleh Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Nomor AHU.AH.05.10-28079 tanggal 10 Juli 2013. Memilih domisili hukum di Kantor
Advokat/Kuasa Hukumnya: Frans Sopha Mardingot Saragih, S.H., dan Togu
Chrismas Simorangkir, S.H., Para Advokat/Pengacara/Penasihat Hukum pada Kantor
Hukum FRANS SOPHA SARAGIH, S.H. & REKAN, yang berkantor di Jalan Bunga
Kantil 17 Nomor 20, Simpang Pos, Kota Medan, selaku Advokat/Kuasa Hukum dari
PEMOHON PAILIT
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 April 2018, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 16 April 2018 dengan Nomor Registrasi :
24/Penk.Niaga/2018/PN.Mdn, selanjutnya disebut PEMOHON PAILIT I;
2. HOTMAULIN SIMARE MARE, beralamat di Dusun III, Jalan Bandar Labuhan,
Gang Peston Nomor 18, Desa Dagang Kerawan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya: Frans
Sopha Mardingot Saragih, S.H., dan Togu Chrismas Simorangkir, S.H., Para
Advokat/Pengacara/Penasihat Hukum pada Kantor Hukum FRANS SOPHA SARAGIH,
S.H. & REKAN, yang berkantor di Jalan Bunga Kantil 17 Nomor 20, Simpang Pos, Kota
Medan, selaku Advokat/Kuasa. Hukum dari PEMOHON PAILIT berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 16 April 2018, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan pada tanggal 16 April 2018 dengan Nomor Registrasi :
24/Penk.Niaga/2018/PN.Mdn, selanjutnya disebut PEMOHON PAILIT II
Termohon:
PT. PRO MEKANIKA INDONUSA, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Hukum Negara Indonesia, berkedudukan di Medan, beralamat di Jalan Priuk
Nomor 38, Kelurahan Sei. Putih, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara,
dalam hal ini diwakili oleh Cipto Winner Simanjuntak, selaku Direktur Utama,
berdasarkan Akta Notaris No. 472 tanggal 16 Januari 2016 tentang AKTA PENDIRIAN
PERSEROAN TERBATAS “PT. PRO MEKANIKA INDONUSA”, yang dibuat
dihadapan Notaris dan PPAT RIFA IDA HAFNI, S.H., Notaris di Medan, yang telah
diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Nomor
AHU.AH.0007755.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 11 Pebruari 2016, dan karenanya
berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. PRO MEKANIKA INDONUSA, yang
dalam hal ini memilih domisili hukum di Kantor Advokat/Kuasa Hukumnya: Manahan,
S.H., dan Togu Chrismas Simorangkir, S.H., Advokat, Pengacara, Konsultan Hukum
dan Penasihat Hukum pada Kantor Hukum MANAHAN SEMBIRING, S.H. & REKAN,
yang berkantor di Jalan Pasar III, Gang Cempaka Nomor 11, Kecamatan Medan
Perjuangan, Kota Medan, selaku Advokat/Kuasa Hukum dari TERMOHON PAILIT
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 4 Mei 2016, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 07 Mei 2018 dengan Nomor
Registrasi 33/Penk.Niaga/2018/PN.Mdn, selanjutnya disebut TERMOHON PAILIT
b) Duduk Perkara
A. TENTANG HUBUNGAN HUKUM PARA PEMOHON PAILIT DENGAN
TERMOHON PAILIT
 Bahwa Pemohon Pailit I adalah Perseroan Terbatas yang didirikan di Indonesia
berdasarkan anggaran dasar terakhir sesuai dengan Akta No : 225,- tanggal 20 Maret 2017
dibuat dihadapan ERWIN WAHYU PURWANTORO, SH., Notaris di Medan dan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat
Keputusan Nomor : AHU-0038662.AH.01.11 TAHUN 2017, tanggal 22 Maret 2017
 Pemohon Pailit II adalah Individual atau Perorangan sebagai Pelaksana atau bagian
Pengerjaan yang mendapat bidang kerja dalam Kontraktor PT. PRO MEKANIKA
INDONUSA;
 Bahwa Termohon Pailit adalah dahulu CV. PRO MEKANIKA dan sekarang berubah
menjadi Perseroan Terbatas PT. PRO MEKANIKA INDONUSA yang didirikan di
Indonesia berdasarkan anggaran dasar sesuai dengan Akta nomor : 472 , tanggal 14 Januari
2016, dibuat dihadapan RIFA IDA HAFNI, SH., Notaris di Kabupaten Asahan dan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat
Keputusan Nomor AHU-0007755.AH.01.01.Tahun 2016, tanggal 11 Februari 2016
 Bahwa Termohon Pailit adalah perusahan Jasa dibidang Kontraktor dalam pengerjaan
Jalan maupun perawatan Jalan dan Jembatan dalam Periode Tahun 2015 sampai 2017 dan
Pemohon Pailit I merupakan Penyedia material Aspal / Hotmix , Agregat Base atas
permintaan Termohon Pailit;
B. TERMOHON PAILIT MEMILIKI UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO
DAN
DAPAT DITAGIH OLEH PARA PEMOHON PAILIT
1. UTANG TERMOHON PAILIT TERHADAP PEMOHON PAILIT I
Utang Termohon Pailit terhadap Pemohon Pailit yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
adalah sebagai berikut :
 Bahwa Termohon Pailit dahulu merupakan suatu CV. PRO MEKANIKA yang telah
mempunyai sisa hutang dagang pada periode Tahun 2015 sebesar Rp. 510. 279.850,- (lima
ratus sepuluh juta dua ratus tujuh puluh Sembilan ribu delapan ratus lima puluh rupiah)
terhadap Pemohon Pailit I berdasarkan permintaan material untuk pekerjaan Termohon
Pailit sebagaimana diuraikan dalam
Invoice SUMMARY TAGIHAN CV. PRO MEKANIKA PERIODE TAHUN 2015
 Bahwa CV. PRO MEKANIKA mengalami bentuk perubahan badan hukum menjadi
suatu Perseroan PT. PRO MEKANIKA INDONUSA, hubungan hukum antara Pemohon
Pailit I dengan Termohon Pailit masih kondusif karena permintaan Termohon Pailit berupa
aspal / hotmix atau agregat base kepada Pemohon Pailit I masih dapat terpenuhi sampai
Periode 2016;
 Bahwa berdasarkan setiap permintaan Termohon Pailit tersebut telah di penuhi
Pemohon Pailit I maka Pemohon Pailit Imenerbitkan setiap tagihan terhadap Termohon
Pailit
Dengandemikian total utang Termohon Pailit telah jatuh waktu yang dapat ditagih
adalah sebesarRp. 1. 095.221.000, - (satu milyar sembilan puluh lima juta dua ratus
dua puluh satu ribu rupiah).
 utang Termohon Pailit tersebut telah berkali – kali ditagih Pemohon Pailit I namun
alasan Termohon Pailit penuh dengan janji- janji yang tidak dapat ditepati;
 Bahwa selanjutnya melalui kuasanya Pemohon Pailit I, mengirimkan Surat Somasi I ,
No. 07 / FSS – TPHS / III / 2018, tanggal 07 Maret 2018 yang telah diterima Termohon
Pailit pada tanggal 7 Maret 2018 namun sampai batas waktu yang ditentukan belum ada
itikad baik Termohon Pailit
 Bahwa Somasi I belum mendapapatkan tanggapan maka Pemohon Pailit melalui
kuasanya kembali mengirimkan surat somasi II, No. 13 / FSS – TPHS / III / 2018, tanggal
13 Maret 2018 yang pada intinya untuk mengembalikan atau membayar utang Termohon
Pailit atas permintaan barang – barang material dan pada waktu yang ditentukan Termohon
Pailit hadir tetapi Termohon Pailit hanya berjanji untuk membayar utang terhadap
Pemohon Pailit I tetapi belum ada juga itikad Termohon Pailit untuk membayar utangnya
 Menunggu suatu janji yang tidak ditepati maka Pemohon Pailit I melalui Kuasanya
kembali mengirimkan Surat Somasi III, No. 28 / FSS - TPHS/ III / 2018, yang pada
pokoknya untuk merealisasikan hal – hal yang diperjanjikan secara lisan pada pertemuan
pada hari Jumat, 23 Maret 2018 dan pada waktu yang dibuat dalam Surat Somasi tersebut
Termohon Pailit melalui Kuasanya hadir dalam pertemuan tersebut tetapi tidak ada niat
maupun itikad baik Termohon Pailit untuk menyelesaikan atau membayarkan utangnya
terhadap Pemohon Pailit I
 Pemohon Pailit untuk mempertegas kemampuan Termohon Pailit untuk membayarkan
tagihan sebesarRp. 1. 095.221.000, - (satu milyar sembilan puluh lima juta dua ratus
dua puluh satu ribu rupiah) maka Pemohon Pailit mengirimkan Surat Peringatan bersifat
keras dan terakhir dengan No. Surat : 034 / PT.TP / IV /2018, tertanggal 10 April 2018
yang pada pokoknya menerangkan untuk membayar utang Termohon Pailit dengan batas
waktu yang ditentukan sampai dengan tanggal 13 April 2018 tetapi Termohon Pailit tidak
ada sama sekali niat maupun itikad baik untuk menyelesaikan pembayaran atas pengiriman
barang – barang material yang di mintakan Termohon Pailit tersebut
2. UTANG TERMOHON PAILIT TERHADAP PEMOHON PAILIT II
Termohon Pailit memperoleh Sub Kontrak pelaksana pekerjaan preservasi rekonsturuksi
Jl. A.H. Nasution , Jl. Industri / Gagak Hitam, Sp. Ujung Aji (wilayah Medan) Tahun
Anggaran 2017 dari PT. DUTA SUMATERA PERKASA
Bahwa Pemohon II adalah pelaksana dan sebagai penjamin atas material dan sekaligus
yang membayarkan atas material yang dipergunakan untuk pekerjaan tersebut;
Bahwa Pemohon I (i.c. PT. TRIMURTI PERKASA) adalah supplier material untuk
rekonstruksi Jalan tersebut atas permintaan Pemohon II (bukti P – 38);
Bahwa pada tanggal 4 Nopember 2017 Pemohon Pailit II menghubungi Termohon Pailit
untuk memberitahukan tagihan atau invoice yang telah dikeluarkan PT. TRIMURTI
PERKASA (i.c. Pemohon Pailit I) adalah sebesar Rp. 236.978.200 (dua ratus tiga puluh
enam juta Sembilan
ratus tujuh puluh delapan ribu dua ratus rupiah) (i.c. Pemohon Pailit I) (bukti P – 39) tetapi
tidak dapat berkomunikasi sehingga Pemohon II berniat untuk bertemu Termohon Pailit di
Kantor PT. PRO MEKANIKA INDONUSA namun karyawan yang di Kantor tersebut
tidak tahu keberadaan Direktur Utama PT. PRO MEKANIKA INDONUSA (Termohon
Pailit)
 Bahwa PT. PRO MEKANIKA INDONUSA telah tutup sehingga Para Karyawan,
pekerja pasang batu menuntut Pemohon Pailit II untuk membayar gaji karyawan dan upah
pekerja pasang batu yang belum dibayarkan Termohon Pailit serta PT. TRIMURTI
PERKASA menuntut Pemohon Pailit II sebagai penanggung jawab pembayaran untuk
membayar tagihan sebagaimana dalam Invoice permintaan material PT. PRO
MEKANIKA
 pada saat bersamaan di Tahun anggaran 2017 Pemohon II memperoleh pekerjaan dari
PT. ANUGERAH SEJATI (Bukti P – 45) dalam hal ini Pemohon II berdasarkan
kesepakatan menunjuk secara lisan Termohon Pailit (i.c. CIPTO WINNER
SIMANJUNTAK) sebagai bidang pembiayaan yang telah menerima anggaransebesar Rp.
771. 489.279,00 (tujuh ratus tujuh puluh satu juta empat ratus delapan puluh Sembilan ribu
dua ratus tujuh puluh Sembilan rupiah) dari Pemohon Pailit II untuk pekerjaan
pemeliharaan Jalan Pasar VIII Biru – Biru, Jl. Simp. Plamboyan
 tanggal 4 Nopember 2017 Pemohon II meminta kepada Staff Keuangan PT. PRO
MEKANIKA INDONUSA untuk mengeluarkan rekapitulasi pembiayaan dalam Proyek
PT. ANUGERAH SEJATI yang di Kuasakan kepada Pemohon II dan ditemukan fakta
adanya selisih biaya penerimaan dengan biaya pengeluaraan tentang biaya yang dititip
Pemohon II tersebut sebesar Rp. 771. 489.279,00 (tujuh ratus tujuh puluh satu juta empat
ratus delapan puluh Sembilan ribu dua ratus tujuh puluh Sembilan juta) dan biaya yang
dikeluarkan untuk pemeliharaan atau perawatan Jalan tersebut adalah Rp. 434.745.206
(empat ratus tiga puluh empat juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus enam
rupiah) sehingga jika dikurangkan maka selisihny adalah sebesar Rp. 336.744.073,- (tiga
ratus tiga puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu tujuh puluh tiga
rupiah) (
setelah Pemohon II mengetahui selisih tersebut yang dapat ditagih kembali oleh Pemohon
II tanpa sepengetahuan Pemohon II, PT. PRO MEKANIKA INDONUSA tidak
beraktivitas lagi serta tidak tahu keberadaan Dirut PT. PRO MEKANIKA INDONUSA
 dengan fakta diatas maka utang Termohon Pailit yang telah jatuh tempo yang dapat
ditagih adalahRp. 653.631.273,- (enam ratus lima puluh tiga juta enam ratus tiga puluh
satu ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah)
 Bahwa Pemohon Pailit II telah mengetahui PT. PRO MEKANIKA INDONUSA (i.c.
Termohon Pailit) tidak beraktivitas lagi dan tidak ada niat untuk membayar utangnya maka
sudah patut Termohon Pailit tersebut dinyatakan pailit
B. TAGIHAN PEMOHON PAILIT TELAH MEMENUHI SYARAT SEBAGAI
DASAR UNTUK MENGAJUKAN PERMOHONAN PAILIT KARENA TELAH
MEMENUHI KETENTUAN PASAL 2 AYAT (1) UNDANG – UNDANG NOMOR
37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG
dalam perkara Aquo maka permohonan Pailit yang diajukan suatu Pemohon Pailit telah
memenuhi syarat formil maupun materil pengajuan suatu permohonan pernyataan pailit
sebagaimana diatur dalam Undang – Undang Kepailitan dan PKPU sehingga sudah
sepatutnya Majelis Hakim Niaga yang terhormat untuk mengabulkan permohonan
tersebut.
Menimbang, bahwa Termohon telah mengajukan jawaban di persidangan,
yang pada pokoknya sebagai berikut:
A. Dalam Eksepsi
1. Tidak Memenuhi Syarat Yang Ditentukan Oleh Undang – Undang
Tentang Kreditur Lebih Dari Satu
2. Tidak Cermat Mengakibatkan Gugatan Kabur (obscuur libel) ;
Bahwa kelihatan para Pemohon Pailit sangat bernafsu untuk mempailitkan Termohon
Pailit, sehingga tagihan yang bukan tagihan Termohon Pailit juga dimasukan dalam
perkara in
C) Amar Putusan
- Mengabulkan Permohonan Para Pemohon PT. TRIMURTI PERKASA dan
HOTMAULIN SIMARE MARE untuk seluruhnya;
- Menyatakan Debitor PT. PRO MEKANIKA INDONUSA, yang berkedudukan di
Medan, beralamat di Jalan Priuk Nomor 38, Kelurahan Sei. Putih, Kecamatan Medan
Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara berada dalam keadaan Pailit dengan segala akibat
hukumnya;
- Menunjuk Bpk. MASRUL, SH.,M.H, Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Medan sebagai Hakim Pengawas dalam kepailitan ini ;
- Menunjuk dan mengangkat Balai Harta Peninggalan (BHP) Medan sebagai Kurator
dalam kepailitan ini;
- Menangguhkan Penentuan besarnya Biaya Pengurusan dan/ atauPemberesan Harta
Pailit dan Imbalan Jasa atau Fee Kurator setelah Kurator berakhir melaksanakan tugasnya
- Menghukum Pemohon Pailit untuk membayar biaya yang timbul dalam Permohonan
ini sebesar Rp. 1.111.000.,- (satu juta seratus sebelas ribu rupiah

5. PENGADILAN NIAGA MAKASAR


Putusan Nomor : 07/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Mks.
a) Para pihak yang berperkara
Pemohon:
 H. ANDI RAHMAN, warga negara Indonesia, NIK: 7571022812780001, Pekerjaan
Wiraswasta, beralamat di Jl. Imam Bonjol,RT/RW 002/002, Kelurahan Limba B,
Kecamatan Kota Selatan Gorontalo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, selanjutnya
disebut sebagai “PEMOHON PKPU I”;
 RIMA M. LUMANGKUN, warga negara Indonesia, NIK: 7571024102780001,
Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jl. Sun Bone, RT/RW 002/008, Kelurahan Limba B,
Kecamatan Kota Selatan Gorontalo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, selanjutnya
disebut sebagai “PEMOHON PKPU II”
memberikan kuasa kepada MARIO SODIKIM, SH, MKn, Advokat dan Konsultan Hukum
pada Kantor Hukum Sodikim & Partners beralamat di Jalan DR. Sam Ratulangi No.117 A
Makassar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Juni 2019 dan tanggal 8 Juli
2019 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Makassar.
Termohon:
 ADE WIDAGDO, perseorangan, warga negara Indonesia, beralamat di Jalan
Kalimantan K.10 Ruko Pasar Butung Toko 99, Kelurahan Butung, Kecamatan Wajo, Kota
Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON
PKPU”.
b) Duduk Perkara
Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 29 Juli 2019, terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Niaga Makassar, dibawah Register Nomor 07/Pdt.Sus-
PKPU/2019/PN.Niaga.Mks., mengemukakan hal–hal sebagai berikut:
A. TERMOHON PKPU TIDAK MEMBAYAR LUNAS UTANG YANG TELAH
JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH KEPADA PARA TERMOHON PKPU
1. PARA PEMOHON PKPU merupakan perseorangan Warga Negara Indonesia yang
tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia
2. TERMOHON PKPU merupakan perseorangan Warga Negara Indonesia yang tunduk
pada Ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia ;
3. Pada tanggal 15 Juli 2015, TERMOHON PKPU telah melakukan pinjaman uang kepada
PEMOHON PKPU I sebesar Rp. 4.500.000.000,- (empat milyar lima ratus juta rupiah)
sebagaimana kwitansi penerimaan uang tertanggal 15 Juli 2015 yang diberikan dan
ditandatangani TERMOHON PKPU;
4. TERMOHON PKPU berjanji kepada PEMOHON PKPU I akan membayar utang
sebesar Rp. 4.500.000.000,- (empat milyar lima ratus juta rupiah) kepada PEMOHON
PKPU I selambat-lambatnya tanggal 30 November 2015 ;
5. Selanjutnya pada awal bulan Januari 2016, PEMOHON PKPU I telah melakukan
penagihan kepada TERMOHON PKPU, namun TERMOHON PKPU menyatakan bahwa
belum memiliki kemampuan untuk melunasi utangnya sehingga meminta tambahan waktu
kepadaPEMOHON PKPU I ;
6. Pada tanggal 15 Mei 2016, PEMOHON PKPU I dan TERMOHON PKPU mengadakan
pertemuan untuk dan membuat Surat Pengakuan Utang tertanggal 15 Mei 2016, yang pada
pokoknya TERMOHON PKPU mengakui adanya utang kepada PEMOHON PKPU I
sebesar Rp. 4.500.000.000,- (empat milyar lima ratus juta rupiah) dan TERMOHON
PKPU juga akan memberikan bunga atas pinjaman uang tersebut sebesar Rp. 10%
(sepuluh persen) dari total pinjaman atau senilai Rp. 450.000.000 (empat ratus lima puluh
juta rupiah). Sehingga total yang akan dibayarkan oleh TERMOHON PKPU kepada
PEMOHON PKPU I adalah sebesar Rp. 4.950.000.000, -(Empat Milyar Sembilan Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah) yang akan dilunasi oleh TERMOHON PKPU selambat-
lambatnya tanggal 14 April 2017;
7. Hingga batas waktu yang telah ditentukan dalam Surat Pengakuan Utang tertanggal 15
Mei 2016 (vide Bukti P-4), TERMOHON PKPU juga tetap tidak memiliki itikad baik
untuk melakukan pelunasan utang kepada PEMOHON PKPU I;
8. kemudian PEMOHON PKPU I telah mengirimkan Surat Peringatan (Somasi) tertanggal
17 April 2017 kepada TERMOHON PKPU
9. TERMOHON PKPU juga memiliki utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
kepada PEMOHON PKPU II sebesar Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar rupiah)
berdasarkan kuitansi penerimaan uang tertanggal 27 Juli 2015 yang diberikan dan
ditandatangani TERMOHON PKPU terhadap pinjaman uang tersebut, TERMOHON
PKPU berjanji kepada PEMOHON PKPU II akan membayar utang sebesar Rp.
4.000.000.000,- (empat milyar rupiah) kepada PEMOHON PKPU II
selambat-lambatnya tanggal 25 Juni 2016;
14. Selanjutnya pada tanggal 26 Juni 2016, PEMOHON PKPU II telah melakukan
penagihan kepada TERMOHON PKPU;
15. PEMOHON PKPU II dan TERMOHON PKPU mengadakan pertemuan tertanggal 19
Februari 2017, yang pada pokoknya TERMOHON PKPU mengakui adanya utang kepada
PEMOHON PKPU II sebesar Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar rupiah) dan
TERMOHON PKPU juga akan memberikan bunga atas pinjaman uang tersebut sebesar 10
% (Sepuluh persen) dari total pinjaman uang tersebut atau senilai Rp. 400.000.000 (Empat
Ratus Juta Rupiah). Sehingga total yang akan dibayarkan oleh TERMOHON PKPU
kepada PEMOHON PKPU II adalah sebesar Rp. 4.400.000.000
16. Sampai dengan batas waktu pada Surat Pengakuan Utang tersebut berakhir,
TERMOHON PKPU juga tetap tidak memiliki itikad baik untuk melakukan pelunasan
utang kepada PEMOHON PKPU II
17. Kemudian PEMOHON PKPU II memberikan surat somasi sebanyak 3 kali kepada
TERMOHON PKPU Namun tidak dapat melunasi sampai dengan batas waktu Somasi
Ketiga berakhir dan hingga didaftarkannya Permohonan PKPU a Quo
18. berdasarkan fakta hukum dan uraian di atas, maka TERMOHON PKPU TERBUKTI
MEMPUNYAI UTANG YANG SUDAH JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH
kepada PARA PEMOHON PKPU.
B. PARA PEMOHON PKPU MEMPERKIRAKAN TERMOHON PKPU TIDAK
DAPAT MELANJUTKAN PEMBAYARAN UTANGNYA YANG TELAH JATUH
WAKTU DAN DAPAT DITAGIH SEHINGGA LAYAK DINYATAKAN DALAM
KEADAAN PKPU UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN
UTANGNYA
1. syarat pengajuan Permohonan PKPU adalah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
222 ayat (1) dan ayat (3) UU Kepailitan & PKPU
2. selain syarat tersebut, Permohonan PKPU harus dikabulkan apabila terdapat fakta
atau keadaan yang terbukti secara sederhana memenuhi syarat pengajuan
permohonan PKPU, sebagaimana uraian Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan & PKPU;
3. PARA PEMOHON PKPU memperkirakan TERMOHON PKPU tidak dapat
melanjutkan pembayaran utang. Namun demikian, PARA PEMOHON PKPU melihat
perlu untuk memberikan kesempatan kepada TERMOHON PKPU guna
memungkinkan mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya, sebagaimana uraian
Pasal 222 ayat (1) dan ayat (3) UU Kepailitan & PKPU.
C. PERMOHONAN PKPU TELAH MEMENUHI PERSYARATAN SEHINGGA
PATUT UNTUK DIKABULKAN DALAM JANGKA WAKTU 20 (DUA PULUH)
HARI SEJAK DIDAFTARKAN
dalam hal Permohonan PKPU diajukan oleh Kreditor, maka Pengadilan dalam jangka
waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal pendaftaran harus mengabulkan
Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang Sementara, sebagaimana Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan & PKPU
D. PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR
BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN MEMUTUS PERMOHONAN PKPU
A QUO
1. domisili TERMOHON PKPU adalah berada di Kota Makassar, yaitu di Jalan
Kalimantan K.10 Ruko Pasar Butung Toko 99, Kelurahan Butung, Kecamatan Wajo, Kota
Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.
2. Memperhatikan domisili TERMOHON PKPU tersebut, Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Makassar berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara PKPU a
quo, sebagaimana ketentuan Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan & PKPU
E. PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN
PENGURUS SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 225 AYAT (3) UU
KEPAILITAN & PKPU
1. sehubungan dengan pengajuan Permohonan PKPU a quo, serta guna memenuhi
ketentuan Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan & PKPU, yaitu paling lambat 20 (dua puluh)
hari sejak tanggal pendaftaran Permohonan PKPU, PARA PEMOHON PKPU mohon
kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar yang
memeriksa dan memutus perkara a quo untuk dapat mengangkat dan menunjuk Hakim
Pengawas dari hakim-hakim di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar.
2. PARA PEMOHON PKPU juga mohon kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Makassar untuk dapat mengangkat dan menunjuk Pengurus dalam
proses PKPU TERMOHON PKPU sebagai berikut:
 ANDHIKA PRADANA SIWI, SH Kurator dan Pengurus yang terdaftar pada
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Berdasarkan Surat Bukti
Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor AHU-58.AH.04.03-2019, Tertanggal 25 Maret
2019;
3. Sehubungan dengan usulan pengangkatan Saudara ANDHIKA PRADANA SIWI,
S.H., dalam proses PKPU TERMOHON PKPU, maka yang bersangkutan telah membuat
Surat Pernyataan terkait kesediaannya sebagai Pengurus dalam proses PKPU
TERMOHON PKPU dan juga menyatakan tidak mempunyai benturan kepentingan
(conflict of interest) baik dengan PARA PEMOHON PKPU maupun dengan TERMOHON
PKPU serta tidak sedang menangani perkara Kepailitan dan/atau perkara PKPU untuk 3
(tiga) atau lebih perkara
c) Amar Putusan
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap Termohon PKPU (ADE
WIDAGDO) untuk seluruhnya dengan segala akibat hukumnya;
2. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
Sementara yang diajukan oleh Pemohon selama 45 (empat puluh lima hari) hari terhitung
sejak putusan ini diucapkan Menunjuk Saudara DR. ZULKIFLI, S.H., M.H. Hakim
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar sebagai Hakim Pengawas dalam
proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara yang diajukan oleh
Pemohon PKPU terhadap Termohon PKPU;
4. Menunjuk dan mengangkat ANDHIKA PRADANA SIWI, S.H., Kurator dan Pengurus
yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia berdasarkan
Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.: AHU-58.AH.04.03-2019, tanggal
tanggal 25 Maret 2019 sebagai Pengurus dalam Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) a quo;
5. Menetapkan Hari Persidangan berikutnya pada hari Jumat, tanggal 11 Oktober 2019
bertempat di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar;
6. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Termohon PKPU dan Para Kreditor yang
dikenal dengan surat tercatat atau kurir untuk menghadap dalam sidang-sidang yang
ditentukan;
7. Menetapkan biaya pengurusan dan imbalan jasa Pengurus akan ditetapkan kemudian
setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara berakhir;
8. Menangguhkan biaya permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ini sampai
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dinyatakan selesai

Anda mungkin juga menyukai