Anda di halaman 1dari 3

Agar setiap program kendali mutu menjadi efektif, perlu

ada kom tertentu. Pertama, program perlu didukung oleh


administrasi tingka program kendali mutu tidak boleh
hanya menjadi latihan untuk memer berbagai peraturan
federal dan negara bagian. Komitmen institusi
sungguh-sungguh, yang dibuktikan dengan dukungan
fiskal dan sumber manusia, akan menjadi faktor penentu
dalam menentukan dan meningkatka mutu layanan.
Selain itu, walaupun organisasi harus realistis tentang
pemberian layanan, jika keperawatan berupaya untuk
mendapatkan hasil yang baik, kriteria kendali mutu yang
dikembangkan harus didorong sa tingkat optimal, bukan
tingkat minimal yang dapat diterima.
Walaupun pengendalian secara umum didefinisikan
sebagai fungsi manajemen, kendali mutu yang efektif
mengharuskan manajer memilil: keterampilan
kepemimpinan dan manajemen. Peran dan fungsi
manajemen yang ada dalan kendali mutu dijelaskan
dalam Petunjuk 18.1.
Untuk memahami kendali mutu, manajer harus familier
dengan proses dan terminologi yang digunakan dalam
aktivitas pengukuran mutu. Bab ini memperkenalkan
kendali mutu sebagai proses yang spesifik dan
sistematik. Audit disajikan sebagai alat untuk mengukur
kendali mutu. Selain itu, dampak sejarah kekuatan
eksternal pada perkembangan dan implementasi
program kendali mutu dalam organisasi kesehatan
akan dibahas. Strategi kendali mutu, misalnya
menajemen mutu total, Nursing Minimum Data Set,
Health Employer Data Information Set, kartu laporan,
pengukuran standar, dan panduan praktisi klinis
diperkenalkan
KENDALI MUTU SEBAGAI PROSES Upaya
mendefinisikan dan mengukur mutu asuhan bukan
merupakan hal baru. Faktanya, mutu layanan
kesehatan adalah gagasan yang secara umum
dicetuskan oleh Ernest Codman, serang dokter yang
pertama kali mengajukan "gagasan akhir” pada tahun
1869. Dr. Codman menyarankan agar rumah sakit
menindaklanjuti setiap pasien yang mereka rawat untuk
mengetahui keberhasilan pengobatan. Institute of
Medicine (1994, hlm. 3) mendefinisikan mutu layanan
kesehatan sebagai “derajat layanan bagi individu dan
populasi yang meningkatkan kecenderungan hasil akhir
yang diinginkan dan konsisten dengan pengetahuan
profesional terkini”. Shi dan Singh (1998, hlm. 474)
mendefinisikan seperti berikut:
2.
1. Mutu terjadi pada rangkaian kesatuan dari tidak
dapat diterima
sampai sempurna. Fokusnya adalah pada layanan
yang diberikan oleh sistem pemberi
layanan kesehatan, yang berlawanan dengan perilaku
individual. 3. Mutu dapat dievaluasi dari perspektif
individual, populasi, alau
komunitas. 4. Penekanannya adalah pada hasil akhir
kesehatan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai