Anda di halaman 1dari 3

Etika Pemimpin dalam Manajemen Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap

pencapaian tujuan organisasi. Sutisna (1993). Sementara Soepardi (1988) mendefinisikan

kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi,

mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan

bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media

manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.

Hal tersebut menunjukan bahwa kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga hal yang saling

berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya; adanya pengikut; serta adanya situasi

kelompok tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi.

Seorang pemimpin dalam mengelola suatu lembaga, organisasi, perusahaan ataupun komunitas

memerlukan etika tertentu yang harus dipatuhi dan dimiliki. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), etika sendiri didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang

buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dalam setiap organisasi, lembaga,

komunitas maupun perusahaan, disana tentu terdapat yang namanya struktur organisasi dan

kepengurusan. Nah, dengan demikian tentu terdapat seorang pemimpin yang memiliki

tanggungjawab untuk mengatur dan mengelola perusahaan atau organisasi beserta bawahan-

bawahan yang berada dalam organisasi tersebut.

Pada umumnya, seorang pemimpin dijadikan sebagai panutan atau contoh bagi bawahan-

bawahan atau karyawan-karyawannya dalam bertindak di dalam organisasi/perusahaan. Karena

bagaimana sikap seorang pemimpin akan mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan dalam

organisasi. Oleh sebab itulah, seorang pemimpin memiliki kewajiban-kewajiban moral yang
disebut dengan etika kepemimpinan. Etika kepemimpinan tersebut merupakan nilai-nilai yang

harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat dicontoh oleh bawahan-bawahan atau

karyawan-karyawan.

Adapun prinsip-prinsip dalam etika kepemimpinan itu antara lain menjaga perasaan karyawan

atau bawahan dan pihak eksternal, memecahkan masalah dengan rendah hati, menghindari

pemaksaan kehendak dan selalu menghargai pendapat orang lain, menanggapi suatu masalah

dengan cepat dan tepat, menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki serta

mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya. Hal-hal tersebut harus dapat dilakukan

oleh seorang pemimpin jika ia ingin kepemimpinannya berjalan dengan efektif dan dijadikan

panutan karyawan atau bawahannya. Etika lain yang tak kalah penting adalah seorang pemimpin

harus bertanggungjawab, mempercayai bawahan, transparan, adil, tidak temperamental, mampu

mengevaluasi masalah, memberi contoh sikap moral yang baik, jujur, disiplin, tepat waktu dan

bijaksana.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan

baik serta dapat mencapai tujuan bersama dengan efektif, etika kepemimpinan sangat diperlukan

untuk menunjang performa sebagai seorang pimpinan di sebuah organisasi, lembaga, komunitas

ataupun perusahaan. Itulah pentingnya etika pemimpin dalam manajemen kepemimpinan.


DAFTAR PUSTAKA

Septiwanti, Bella 2018, Menjadi Pemimpin yang Beretika : Etika Kepemimpinan, Kompasiana
Beyond Blogging, diakses 3 Oktober 2019,
<https://www.kompasiana.com/bella77033/5b48a47cf1334430da730344/menjadi-pemimpin-
yang-beretika-etika-kepemimpinan (Disarikan dari berbagai sumber).

Widayanto, ardi 2012, Manajemen Kepemimpinan, Hitam and Biru Berbagi Untuk Anda, diakses
3 Oktober 2019, < http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/manajemen-kepemimpinan.html
(Disarikan dari berbagai sumber).

Kempa, Rudolf 2009, ‘Perilaku Kepemimpinan, Keterampilan Manajerial, Manajemen Konflik,


Daya Tahan Stres, dan Kinerja Guru, Jurnal Imu Pendidikan, vol. 16, no. 1, hh. 22-27.

Anda mungkin juga menyukai