PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui gambaran umum dari epidemiologi stroke.
2. Dapat mengetahui masalah dalam penyakit stroke.
3. Dapat mengetahui klasifikasi dari penyakit sroke.
4. Dapat mengetahui faktor resiko penyakit stroke.
5. Dapat mengetahui Gajala Klinik penyakit Stoke.
6. Dapat mengetahui dan perawatan pasca stroke.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanda rangsangan
+ (tidak ada) Sementara
meningen
Hemiparese ++ +++
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
1. Stroke (bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular accident, CVA) adalah suatu
kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba
terganggu.
2. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia,
masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita
Stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah
yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun
dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan
serius menetap no 1 di seluruh dunia.
3. Berdasarkan penyebabnya, stroke dibagi menjadi dua, yaitu stroke iskemik atau
stroke non-hemoragik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi karena
tersumbatnya pembuluh darah otak oleh plak (materi yang terdiri atas protein,
kalsium, dan lemak) yang menyebabkan aliran oksigen yang melalui liang arteri
terhambat. Adapun stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena perdarahan
otak akibat pecahnya pembuluh darah otak.
4. Sebagian insiden stroke terjadi karena faktor yang sesungguhnya dapat
dikendalikan. Dengan kata lain, jika faktor-faktor tersebut dieliminasi maka resiko
stroke menjadi rendah atau bahkan dapat ditiadakan. Faktor-faktor yang bisa
dikendalikan ini terdiri atas gaya hidup yang tidak sehat yang memicu terjadinya
penyakit-penyakit tertentu yang mendorong serangan otak. Mengeliminasi faktor
resiko stroke yang dapat dikendalikan tentu sangat bermakna untuk meminimalisir
kemungkinan terkena stroke
5. Gejala dan tanda seseorang terkena stroke sangat beragam dan berbeda-
beda antara satu individu dengan individu lainnya. Perbedaan ini dikarenakan
otak manusia sangat kompleks. Setiap daerah di otak mempunyai fungsi berbeda-
beda. Ada yang mengatur gerakan, pancaindera, perasaan, kognitif dan lain-lain.
Gejala dan tanda dari stroke tergantung pada daerah mana yang mengalmi
kerusakan di otak, dan juga tergantung dari apakah itu karena stroke pendarahan
atau karena stroke iskemik.
6. Untuk bisa melakukan pencegahan stroke tentu saja kita harus tahu penyebab
terjadinya stroke. Faktor risiko yang terbanyak adalah hipertensi, diabetes,
kadar kolesterol tinggi, kekakuan pembuluh darah dan penyakit jantung. Pencegahan
stroke dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat, seperti pola makan
sehat, tidak merokok, olahraga teratur, menjaga berat badan dan mengendalikan
stres. Pola pencegahan ini sesuai dengan perilaku hidup yoga, sehingga tidak
mustahil untuk dikatakan bahwa yoga bisa mencegah terjadinya stroke. Untuk
rehabilitasi pasca stroke, dapat dilakukan pranayama dan latihan asana ringan.
Menjalani pola makan sehat dan meditasi juga sangat bermanfaat.
3.2 Saran.
Mencegah lebih baik daripada mengobati.Istilah ini sudah sangat lumrah di
kalangan kita.Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya stroke, maka yang harus
kita ubah mulai sekarang adalah pola hidup dan pola makan yang sehat dan
teratur, dengan memperhatikan gizi yang seimbang. Jika kita membiasakan hidup
sehat, maka kita tidak akan mudah terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA