Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL

SISWA SEKOLAH DASAR

Ramdhan Witarsa1, Rina Sri Mulyani Hadi2, Nurhananik3, Neneng Rini Haerani4
1witadan44@gmail.com; 2srimulyani_rina@yahoo.com ;
3nurhananikse@gmail.com ; 4rinihusein@gmail.com

1PGSD IKIP Siliwangi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia


2SDN BarosMandiri 5, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
3SDN Ciharuman, Kotawaringin, Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
4SDN BarosMandiri 4, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia

ABSTRAK

Isu-isu pokok penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan teknologi


informasi dan komunikasi terhadap kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi interaksi social siswa SD. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitan deskriptif kuantitatif dan
kajian pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan apa yang diteliti. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa gadget tidak hanya mempengaruhi pola pikir atau
perilaku orang dewasa, tetapi juga mempengaruhi perilaku anak-anak terutama
siswa SD, gadget sangat mempengaruhi perkembangan siswa SD terutama
perkembangan dalam interaksi sosial. Ketergantungan terhadap gadget pada anak
disebabkan karena lamanya durasi dalam menggunakan gadget. Bermain gadget
dengan durasi yang cukup panjang dan dilakukan setiap hari, bisa membuat anak
berkembang ke arah pribadi yang antisosial.

Kata Kunci: Gadget, Interaksi Sosial, Siswa Sekolah Dasar.

I. PENDAHULUAN dengan kebutuhan dan kantong


ekonomi penggunanya.
Perkembangan teknologi semakin Gagdet merupakan salah satu
berkembang dengan pesat sesuai bentuk nyata dari berkembangnya
dengan perkembangan zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Teknologi muncul dalamberbagai (Ipteks) pada zaman sekarang dan
macam jenis dan fitur dari teknologi mendatang. Tentunya dengan
selalu baru dari hari ke hari. berkembangnya Ipteks, hal ini sangat
Kebutuhan teknologi merupakan salah mempengaruhi pola kehidupan
satu kebutuhan penting saat ini. Hal ini manusia baik dari segi pola pikir
disebabkan karena teknologi sangat maupun perilaku. Bantuan teknologi
dibutuhkan untuk keperluan banyak seperti gadget dapat mempermudah
hal. Teknologi sangat mudah kegiatan manusia agar tidak memakan
didapatkan karena tersedia dengan waktu yang lama.Selain itu,
mudah, murah, dan dapat disesuaikan penggunaan gadget dalam kehidupan

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 9


sehari-hari tidak hanya mempengaruhi manusia, baik orang dewasa maupun
perilaku orang dewasa, anak-anak pun anak-anak. Smartphone, notebook,
tidak luput dari pengaruh penggunaan tablet dan aneka ragam bentuk gadget
gagdet dansalah satunya adalahdalam dalam kehidupan sehari-hari sangat
kemampuan interaksi sosial. mudah ditemui pada zaman sekarang.
Siswa Sekolah Dasar (SD) yang Hal seperti ini bukan menjadi hal yang
masih dikategorikan anak-anak, mewah untuk zaman sekarang, karena
menurut Beichler dan Snowman (Dwi sebagian dari siswa sudah difasilitasi
Yulianti, 2010), ia memiliki pola oleh orang tuanya sendiri agar orang
pertumbuhan dan perkembangan tua lebih leluasa untuk melakukan
dalam aspek fisik, kognitif, aktivitas tanpa harus mendampingi
sosioemosional, kreativitas, bahasa anak bermain. Anak-anak tentunya
dan komunikasi yang khusussesuai sangat senang jika memperoleh
dengan tahapan yang sedang gadget dari orang tuanya. Namun
dilaluinya.Siswa SD tanpa disadari, hal seperti ini sangat
tersebutcukuprentanakan gadget mempengaruhi kemampuan interaksi
ini.Pada masa siswa SDini hampir sosial pada anak.
seluruh potensi siswa mengalamimasa
peka untuk tumbuh dan berkembang a. RumusanMasalah
secara cepat dan Berdasarkan latar belakang yang
hebat.Perkembangan setiap siswa telah diungkapkan sebelumnya,
tidak sama karena setiap individu maka penelitian ini diarahkan untuk
memilikiperkembangan yang berbeda- menjawab permasalahan sebagai
beda. berikut: “Bagaimana gadget
Pada siswa SD, siswa mengalami mempengaruhi kemampuan
perkembangan dalam tahap interaksi social siswa SD?”
mengeksplor dan berinteraksi Permasalahan tersebut kami rinci
langsung dengan lingkungan melalui pertanyaan-pertanyaan
sekitarnya. Siswa SD biasanya penelitian sebagai berikut:
cenderung senang dengan hal-hal 1. Apakah gadget mempengaruhi
yang baru yang didapatnya melalui kemampuan interaksi social
aktivitas bermain.Tidak jarang pula siswa SD?
siswa bermain dan memuaskan rasa 2. Seberapa besargadget
penasaran mereka melalui gadget, mempengaruhi kemampuan
karena gadget merupakan halyang interaksi social siswa SD?
menarik bagi mereka apalagi ditambah b. BatasanPenelitian
dengan aplikasi game online Berdasarkan rumusan masalah
yangterdapat pada gadget,sehingga yang telah diungkapkan, maka perlu
kebanyakan dari mereka adanya batasan-batasan penelitian
menghabiskan waktu seharian untuk agar penelitian ini lebih terarah.
bermain gadget. Padahal siswa SD Batasan-batasan penelitian yang
seusia mereka harus bermain dan diberikan sebagai berikut:
berbaur dengan teman-teman 1. Penelitian ini dibatasi pada siswa
sebayanya. SD.
Tidak dapat dipungkiri, gadget 2. Subyek penelitian adalah siswa
sangat mempengaruhi kehidupan SD kelas 4.

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 10


3. Indikator yang diukur adalah 4. Tersosialisasinya program
kemampuan berinteraksi sosial penelitian kolaborasi
melalui lembar pengamatan dosendanmahasiswa PGSD IKIP
dalam bentuk uraian/deskripsi. Siliwangi Bandung melalui poster
x-banner yang bisa
c. TujuanPenelitian memperkenalkan program ini
Tujuan dari penelitian ini sebagai semakin luas lagi sebagai bentuk
berikut: hasil dari pelaksanaan program
1. Untuk memperoleh gambaran dan juga dapat melibatkan guru-
secara kuantitatif mengenai guru pada SD-SD mitra sekitar.
kemampuan berinteraksi social 5. Adanya peningkatan interaksi
siswa SD. social antar siswa, siswa dan guru
2. Untuk memperoleh alat evaluasi dalam pembelajaran.
yang tepat untuk dapat menguji
ketercapaian kemampuan aspek II. METODE PENELITIAN
interaksisosial siswa melalui
pembelajaranyang diberikan. Penelitian ini menggunakan
3. Untuk mengarahkan siswa SD metode penelitian deskriptif
dalam mendapatkan kuantitatif dan kajian pustaka.
pengetahuan dan pengalaman Penelitian deskriptif kuantitatif
lebih melalui interaksi sosial. dilakukan untuk mengetahui
gambaran apa adanya secara angka
d. Target Luaran terhadap bahan/kajian yang sedang
Target luaran yang diharapkan diteliti. Kajian pustaka yang dilakukan
pada kegiatan penelitian ini sebagai dalam penelitian ini berupaya
berikut: menginformasikan kepada pembaca
1. Tersedianya instrumen yang valid hasil-hasil penelitian lain yang
dan reliable untuk mengukur berkaitan erat dengan penelitian yang
kemampuan interaksi social siswa dilakukan, menghubungkan penelitian
SD. dengan literatur-literatur yang ada,
2. Hasil-hasil penelitian yang bisa dan mengisi celah-celah dalam
dijadikan bahan sebagai data-data penelitian-penelitian sebelumnya.
dan fakta saat kegiatan ini Geoffrey dan Airasian
dilakukan, bisa menjadi bahan mengemukakan bahwa tujuan utama
kajian lanjutan untuk bahan kajian kajian pustaka adalah untuk
penyelesaian tugas akhir menentukan apa yang telah dilakukan
(skripsi)dan bisa dipublikasikan orang yang berhubungan dengan topik
secara nasional melalui jurnal- penelitian yang akan dan sedang
jurnal pendidikan yang tersedia. dilakukan. Dengan mengkaji penelitian
3. Sebagai bahan kajian, adapun sebelumnya, dapat memberikan
program penelitian tindak lanjut alasan untuk hipotesis penelitian,
yang bisa dilakukan sebagai sekaligus menjadi indikasi
berikut: bertambahnya siswa dan pembenaran pentingnya penelitian
guru-guru dalam melakukan yang akan dilakukan. Lebih lanjut
interaksi sosial. Anderson mengemukakan bahwa
kajian pustaka dimaksudkan untuk

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 11


meringkas, menganalisis, dan e. TeknikPengumpulandanAnalisis
menafsirkan konsep dan teori yang Data
berkaitan dengan sebuah proyek Teknik pengumpulan dan analisis
penelitian. data yang dilakukan mengikuti
tahapan sebagai berikut:
a. Tahapan-tahapanPenelitian a. Memberikan skor terhadap lembar
Adapun langkah-langkah kegiatan observasi interaksi social siswa.
penelitian yang dilakukan sebagai b. Mengubah data skortersebut ke
berikut: dalam bentuk persentase.
1. Merumuskan masalah, c. Menentukan nilai rata-rata yang
mengembangkan penilaian berupa diperoleh siswa untuk masing-
esai, mengumpulkan siswa-siswa masing kategori (kelompok siswa
dan guru-guru SD yang akan tinggi, sedang, rendah) untuk
menjadi subyek penelitian. mendapatkan kedalaman hasil
2. Memberikan gambaran umum penelitian.
mengenai kegiatan penelitian yang d. Menentukan persentase jumlah
akan dilakukan. siswa pada setiap kelompok
3. Melakukan kolaborasi dengan (tinggi, sedang, rendah).
guru-guru SD dan masyarakat e. Menganalisis transkrip wawancara
sekitar dalam penentuan dari setiap kategori siswa (tinggi,
interaksisosial. sedang, rendah), untuk
4. Pelaksanaan kegiatan menjelaskan temuan-temuan
pembelajaran yang penelitian lainnya.
mengembangkaninteraksisosial. f. Penarikan kesimpulan.
5. Evaluasi kegiatan pembelajaran
yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengembangkaninteraksisosial.
a. Gadget
b. Lokasi Penelitian Gadget adalah media yang
Lokasi penelitian yang digunakan dipakai sebagai alat komunikasi
adalah SDN Baros Mandiri 5 Kota modern. Gadget semakin
Cimahi dengan jumlah subyek mempermudah kegiatan komunikasi
penelitian 70 siswa SD. manusia. Kini kegiatan komunikasi
c. Peubah yang Diamati/Diukur telah berkembang semakin lebih maju
Peubah yang diamati atau diukur dengan munculnya gadget.Gadget
dalam penelitian ini adalah adalah perangkat elektronik kecil yang
kemampuan aspek interaksisosial memiliki fungsi khusus. Diantaranya
siswa SD yang teramati pada saat smartphone seperti iphone dan
pembelajarandilakukan. blackberry, serta netbook (perpaduan
antara komputer portabel seperti
d. Model yang Digunakan notebook dan internet).Novitasari
Model yang digunakan dalam (2016) menyatakan bahwa media
penelitian ini adalahpembelajaran memungkinkan seseorang untuk
yang melakukan sebuah interaksi sosial,
mengembangkaninteraksisosialsiswa. khususnya untuk kontak sosial
maupun berkomunikasi satu dengan

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 12


yang lainnya tidaklah susah, hanya operasional formal (11 tahun ke atas).
dengan menggunakan gadget Karakteristik siswa SD merupakan
seseorang dapat berinteraksi satu individu yang memiliki tingkat
dengan lainnya. Gadget menurut perkembangan yang relatif cepat
kamus berarti perangkat elektronik merespon (menangkap) segala
kecil yang memiliki fungsi khusus. sesuatu dari berbagai aspek
Gadget merujuk pada suatu peranti perkembangan yang ada. Sedangkan
atau instrumen kecil yang memiliki karakteristik siswa SD menurut
tujuan dan fungsi praktis spesifik yang Richard D.Kellough (Kuntjojo,
berguna (Castelluccio, Michael., 2007). 2010)sebagai berikut: a) egosentris, b)
A gadget is a memiliki curiosity yang tinggi, c)
smalltechnological object (such as a makhluk sosial, d) the unique person,
device or an appliance) that has a e) kaya dengan fantasi, f) daya
particular function, but is often konsentrasi yang pendek, g) masa
thought of as a novelty. Gadgets are belajar yang paling potensial.
invariably considered to be more Wiyani (2012) mengungkap
unusually or cleverly designed than prinsip-prinsip perkembangan anak,
normal technology at the time of their meliput;. a) anak berkembang secara
invention. Gadgets are sometimes also holistik, b) perkembangan terjadi
referred to as gizmos (wikipedia.com). dalam urutan yang teratur, c)
Pada dasarnya, gadget perkembangan anak berlangsung pada
diciptakan untuk kemudahan tingkat yang beragam didalam dan
konsumen dalam menggunakan media diantara anak, d) perkembangan baru
komunikasi. Definisi komunikasi didasarkan pada perkembangan
menurut Laswell (West dan Turner, sebelumnya dan e) perkembangan
2007) adalah suatu proses yang mempunyai pengaruh yang bersifat
menjelaskan siapa, mengatakan apa, kumulatif. Sedangkan Aqib (2011)
dengan saluran apa, kepada siapa, mengutarakanprisip-prinsip
dengan akibat atau hasil apa,gadget perkembangan sebagai berikut; a)
jikadilihat melalui model komunikasi anak belajar dengan baik jika
Laswell, merupakan media dalam kebutuhan fisiknya terpenuhi, b) anak
menyampaikan pesan antara belajar secara terus menerus,
komunikator dan komunikan. Dapat membangun pemahaman hingga
disimpulkan bahwa gadget mencipta sesuatu, c) anak belajar
merupakan salah satu media untuk melalui interaksi sosial, d) motivasi
berkomunikasi dengan tujuan untuk timbul dari minat dan ketekunan, e)
mempermudah kegiatan komunikasi adanya perbedaan dan dalam gaya
manusia dalam berinteraksi sosial. belajar dan f) memulai dari yang
sederhana kekompleks, konkret ke
b. SiswaSekolahDasar abstrak, gerakan ke verbal dan dari diri
Menurut Piaget (Suyanto,2003), kesosial.
anak memiliki empat tingkat c. Interaksi Sosial
perkembangan kognitif yaitu tahapan Kata interaksi secara umum dapat
sensori motorik (0-2 tahun), pra diartikan saling berhubungan atau
operasional konkrit (2-7 tahun), saling bereaksi dan terjadi pada dua
operasional konkrit (7-11 tahun), dan orang induvidu atau lebih. Sedangkan

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 13


sosial adalah berkenaan dengan terhadap aktivitas teman-teman dan
masyarakat (Wiyono, 2007). Oleh meningkatnya keinginan yang kuat
karena itu, secara umum interaksi untuk diterima sebagai anggota suatu
sosial dapat diartikan sebagai kelompok, dan tidak puas apabila tidak
hubungan yang terjadi dalam bersama teman-temannya. Anak tidak
sekelompok induvidu yang saling lagi puas bermain sendiri dirumah atau
berhubungan baik dalam dengan saudara-saudara kandung
berkomunikasi maupun melakukan atau melakukan kegiatan-kegiatan
tindakan sosial. dengan anggota-anggota keluarga.
Interaksi sosial merupakan pula Anak ingin bersama teman-temannya
salah satu prinsip integritas kurikulum dan akan merasa kesepian serta tidak
pembelajaran yang meliputi puas bila tidak bersama teman-
keterampilan berkomunikasi, yang temannya.
bekerja sama yang dapat untuk Menurut Hurlock (1998), faktor
menumbuhkan komunikasi yang yang mempengaruhi perkembangan
harmonis antara individu dengan sosial anak yaitu :
lingkungannya (Hernawan, 2010). 1. Keluarga
Max Weber dalam Hernawan a. Hubungan antar orang tua,
(2010), menjelaskan bahwa tindakan antar saudara antar anak
interaksi sosial adalah tindakan dengan orang tua.Hubungan
seorang individu yang dapat anak dengan orangtua ataupun
mempengaruhi individu-individu saudara akan terjalin rasa kasih
lainnya dalam lingkungan sosial. sayang, dimana anak akan
Dalam bertindak atau berperilaku lebih terbuka dalam
sosial,seorang individu hendaknya melakukan interaksi karena
memperhitungkan keberadaan terjalinnya hubungan yang baik
individu lain yang ada dalam yang ditunjang oleh
lingkungannya. Hal tersebut penting komunikasi yang tepat. Peran
diperhatikan karena tindakan interaksi orang tua akan membimbing
sosial merupakan perwujudan dari sang anak untuk mengenal
hubungan atau interaksi sosial.Dapat lingkungan sekitar tempat
disimpulkan bahwa interaksi sosial tinggalnya.
adalah hubungan atau komunikasi b. Urutan anak dalam keluarga
yang dilakukan oleh dua orang atau (sulung/tengah/bungsu),
lebih dengan tujuan untuk saling urutan posisi anak dalam
mempengaruhi satu dengan yang keluarga berpengaruh pada
lainnya untuk mencapai tujuan anak misalnya sang anak
tertentu, dalam hal ini dapat diartikan merupakan anak terakhir maka
bahwa dalam interaksi sosial terdapat dipastikan sang anak selalu
dalam hubungan antar individu, bergantung pada orangtua dan
kelompok, yang merupakan hubungan saudaranya. Jika hal ini terjadi
yang dilakukan oleh manusia untuk akan berpengaruh pada tingkat
bertindak terhadap sesuatu atas dasar kemandirian anak tersebut.
makna yang dimiliki oleh manusia. c. Jumlah keluarga, pada
Perkembangan perilaku sosial dasarnya jumlah anggota yang
anak ditandai dengan adanya minat besar berbeda dengan jumlah

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 14


anggota yang sedikit, maka seorang anak selalu bergaul
perhatian, waktu dan kasih dengan siapa saja maka sang
sayang lebih banyak anak dapat menyesuaikan
tercurahkan, dimana segala lingkungan orang dewasa
bentuk aktifitas dapat ditemani dimana anak tanpa malu-malu
ataupun dibantu. Hal ini berinteraksi dengan orang
berbeda dengan anak dengan yang lebih dewasa darinya.
keluarga yang besar. c. Kemampuan untuk dapat
d. Perlakuan keluarga terhadap diterima dikelompok, anak-
anak, adanya perlakuan anak yang populer dan melihat
keluarga terhadap anak kemungkinan memperoleh
prasekolah secara langsung penerimaan kelompok lebih
mempengaruhi pribadi dan dipengaruhi kelompok, kurang
gerakan sang anak, dimana dipengaruhi keluarga
dalam keluarga tertanam rasa dibandingkan hubungan anak-
saling perhatian, tidak kasar anak yang pergaulannya
dan selalu merespon setiap dengan kelompok tidak begitu
kegiatan anak, maka dapat akrab. Anak-anak yang hanya
berpengaruh terhadap melihat adanya kesempatan
perkembangan anak yang lebih kecil untuk dapat diterima
baik dan terarah. kelompok mempunyai
e. Harapan orang tua terhadap motivasi kecil pula untuk
anak, setiap orangtua memiliki menyesuaikan diri dengan
harapan mempunyai anak yang standar kelompok.
baik, cerdas dan terarah dalam d. Keamanan karena status dalam
masa depannya. Harapan kelompok, anak-anak yang
orangtua adalah mempunyai merasa aman dalam kelompok
anak yang akan lebih bebas dalam
memilikiperkembangan sesuai mengekspresikan
dengan pertumbuhannya. ketidakcocokan mereka
Artinya, bahwa perkembangan dengan pendapat anggota
anakyang sekolah bertujuan lainnya. Sebaliknya, mereka
mempunyai arah sesuai yang merasa tidak aman akan
perkembangannya. menyesuikan diri sebaik
2. Faktor diluar keluarga mungkin dan mengikuti
a. Interaksi dengan teman anggota lainnya.
sebaya, setiap anak jika e. Tipe kelompok, pengaruh
mempunyai perkembangan kelompok berasal dari jarak
yang baik, maka secara alami sosial yaitu derajat hubungan
dapat berinteraksi dengan kasih sayang diantara para
temannya tanpa harus disuruh anggota kelompok. Pada
atau dditemani keluarga kelompok primer (antara lain
karena anak memiliki arahan keluarga atau kelompok teman
yang jelas. sebaya) ikatan hubungan
b. Hubungan dengan orang dalam kelompok lebih kuat
dewasa diluar rumah, jika dibandingkan dengan pada

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 15


kelompok sekunder(antara lain model karakteristik interaksi sosial
kelompok bermain yang dapat diartikan sebagaimodel interaksi
diorganisasikan atau sosial yang secara induvidu,secara
perkumpulan sosial) atau pada kelompok serta kelompok dengan
kelompok tertier ( antara lain kelompok. Untuk kejelasan
orang-orang yang karakteristik tersebut maka peneliti
berhubungan dengan anak akan menguraikan karakteristik
misalnya di dalam bus). interaksi sosial sebagai berikut:
3. Perbedaan keanggotaan dalam 1. Interaksi antara individu dengan
kelompok, dalam sebuah individu, interaksi ini terjadi karena
kelompok, pengaruh terbesar hubungan masing-masing personil
biasanya timbul dari pemimpin atau individu. Perwujudan dari
kelompok dan pengaruh yang interaksi ini terlihat dalam bentuk
terkecil berasal dari anggota yang komunikasi lisan atau gerak tubuh,
paling tidak populer. seperti berjabat tangan, saling
4. Kepribadiaan, anak-anak yang menegur, bercakap-cakap, atau
merasa tak mampu atau rendah saling bertengkar.
diri lebih banyak dipengaruhi oleh 2. Interaksi Antara Individu dengan
kelompok di bandingkan dengan Kelompok, bentuk interaksi ini
mereka yang memiliki terjadi antara individu dengan
kepercayaan pada diri sendiri yang kelompok. Individu memiliki
besar dan yang lebih menerima diri kepentingan untuk berinteraksi
sendiri. dengan kelompok tersebut.
5. Motif menggabungkan diri, Misalnya seorang guru memiliki
semakin kuat motif anak-anak hubungan dengan individuatau
untuk menggabungkan diri siswa di sekolah. Bentuk interaksi
(affilation motive) yaitu, keinginan semacam ini juga menunjukkan
untuk diterima, semakin rentan bahwa kepentingan seseorang
mereka terhadap pengaruh individu berhadapan dengan
anggota lainnya, terutama kepentingan kelompok.
pengaruh dari mereka yang 3. Interaksi Antara Kelompok dengan
mempunyai status tinggi dalam Kelompok, jenis interaksi ini saling
kelompok. berhadapan dalam bentuk
berkomunikasi,namun bisa juga
d. Karakteristik Interaksi Sosial ada kepentingan individu di
Menurut (Gerungan, 2010) bahwa dalamnya atau kepentingan
interaksi sosial itu memiliki individu dalam kelompok
karakteristik yang dinamis dan tidak tersebut.Ini merupakan satu
statis. Hal ini berarti bahwa kesatuan yang berhubungan
karakteritik interaksi sosial dapat dengan kepentingan individu
ditinjau dari berbagai segi sesuai dalam kelompok yang lain.
dengan ciri interaksi yang dilakukan
manusia. Artinya bahwa karakteritik e. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
interkasi akan dapat dilihat secara Menurut (Gerungan, 2010) bahwa
detail pada model interaksi yang sesuai dengan bentuk pelaksanaannya
dilakukan oleh manusia. Secara umum terdapat jenis interaksi sosial yaitu

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 16


guna dalam menjelaskan bentuk f. Hubungan antara Gadget dan
interaksi sosial tersebut akan Perkembangan Interaksi Sosial
diuraikan sebagai berikut: Siswa SD
1. Interaksi Antar status, interaksi Hasil penelitian menunjukan
antar status adalah hubungan kebanyakan gadget yang diberikan
antara dua pihak dalam individu para orang tua kepada anaknya adalah
yang berbeda dalam satu berdasarkan keinginan anaknya.
lingkungan yang bersifat formal Untuk tujuan tertentu seperti untuk
sehingga masing-masing pihak mengenalkan teknologi lebih dini atau
dapat melakukan interaksinya sekedar untuk membuat anaknya
didasarkan pada status masing- tidak bosan. Bagi orang tua yang
masing. Misalnya hubungan antara seperti ini lebih beranggapan bahwa
guru dan siswa atau siswa dengan dengan gadgetpadasiswa SD dapat
orang tua atau dengan memperluas jaringan persahabatan
keluarganya yang berbeda status. mereka karena dapat dengan mudah
2. Interaksi Antar kepentingan, dan cepat bergabung ke sosial media
interaksi antara kepentingan yang telah disediakan
merupakan hubungan antara (Nurrachmawati, 2014). Terkadang
pihak induvidu yang berorientasi juga gadget dapat dijadikan para
terhadap kepentingan dari masing- orang tua untuk mengalihkan anak-
masing pihak. Dalam hubungan anak agar tidak mengganggu
ini,masing-masing pihak saling pekerjaan oarang tuanya sehingga
memberikan solidaritasnya untuk para orang tua menyediakan fasilitas
mendukung terciptanya suatu berupa gadget untuk anaknya yang
sikap yang harmonis sehingga masih berusia SD (Widiawati &
komunikasi tersebut dapat Sugiman, 2014).
tercapai dengan baik. Pada salah satu penelitian oleh
3. Interaksi antara Keluarga, interaksi Novitasari (2016) penggunaan gadget
antar keluarga merupakan suatu pada siswa SD menyebutkan bahwa
hubungan yang terjadi antar pihak pemakaian gadget lebih
yang mempunyai hubungan darah. menyenangkan dibandingkan dengan
Pada hubungan ini,solidaritas bermain dengan teman sebayanya.
antara anggota yang relatif lebih Hal ini tak lepas oleh berbagai aplikasi
tinggi dan bentuk hubungannya permainan yang terdapat pada gadget
lebih bersifat informal. anak-anak ini, yang tentunya lebih
4. Interaksi antar menarik perhatian anak-anak ini
Persahabatan,interaksi ini dibandingkan dengan permainan-
merupakan hubungan antara dua permaian yang terdapat di lingkungan
atau lebih dimana masing-masing sekitarnya. Selain itu juga, orangtua
individu sangat mendambakan meng”iya”kan bahwa saat anak-
adanya komunikasi yang saling anaknya bermain gadget cenderung
menguntungkan untuk menjalin anak-anak ini diam di depan
suatu hubungan yang sedemikian gadgetnya masing-masing tanpa
dekat atau kekerabatan. mempedulikan dunia sekitarnya.
Secara tidak sadar, anak-anak sudah
mengalami ketergantungan

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 17


menggunakan gadget. 2. Berbicara tentang teknologi
Ketergantungan inilah yang menjadi secara terus menerus.
salah satu dampak negatif yang sangat 3. Cenderung sering membantah
berpengaruh (Prasetyo, 2013). Para suatu perintah jika itu
responder menyebutkan bahwa dalam menghalangi dirinya mengakses
penggunaan gadget kebanyakan anak gadget.
lebih menggunakannya untuk 4. Sensitif atau gampang
bermain. Dari hal kecil tersebut, anak tersinggung, menyebabkan mood
yang awalnya senang bermain dengan yang mudah berubah.
temannya dapat berubah dengan 5. Egois, sulit berbagi waktu dalam
terbiasanya diberikan gadget sebagai penggunaan gadget dengan orang
pengganti teman bermain. lain.
Kertergantungan terhadap gadget 6. Sering berbohong karena sudah
pada anak disebabkan karena lamanya tidak bisa lepas dengan
durasi dalam menggunakan gadget. gadgetnya, dengan kata lain anak
Bermain gadget dengan durasi yang akan mencari cara apapun agar
cukup panjang dan dilakukan setiap tetap bisa menggunakan
hari, bisa membuat anak berkembang gadgetnya walaupun hingga
ke arah pribadi yang antisosial. mengganggu waktu tidurnya.
Dampak yang ditimbulkan dari hal itu
sebenarnya adalah dapat membuat Dari ciri-ciri tersebut, dapat dilihat
anak lebih bersikap individualis karena ternyata penggunaan gadget pada
lama kelamaan menyebabkan lupa siswa SD dapat mengurangi interaksi
berkomunikasi dan berinteraksi sosialnya dalam kehidupan sehari-hari
terhadap lingkungan di sekitarnya baik itu dengan orang tuanya, teman
(Simamora, 2016). sebayanya, maupun dengan
Hal tersebut dapat menyebabkan masyarakat. Untuk itu, ada baiknya
interaksi sosial antara anak dengan orang tua perlu mendampingi dan
masyarakat, lingkungan membimbing anaknya saat sedang
sekitar berkurang, bahkan semakin menggunakan gadget, dan peran
luntur (Ismanto dan Onibala, 2015). orang tua dalam mendisiplinkan
Seperti yang diketahui bahwa usia SD sangat dibutuhkan agar anak tidak
merupakan usia anak dapat mengasah mengalami ketergantungan yang akan
kemampuan bersosialisasinya dengan menyebabkan dampak negatif
baik dilingkungan sosial. Namun, dari terhadap perkembangan anak
penelitian yang dilakukan terhadap terutama dengan hubugannya dengan
responder menyatakan bahwa dalam kehidupan sosial anak tersebut
penggunaan gadget selalu dibatasi (Ameliola, 2013).
durasinya dan selalu dilakukan
pengawasan sehingga hal tersebut
tidak terjadi.Menurut Maulida (2013) IV. KESIMPULAN
Tanda-tanda anak usia SD kecanduan
gadget sebagai berikut: Salah satu perkembangan
1. Kehilangan keinginan untuk teknologi yang sangat mempengaruhi
beraktivitas. pola pikir manusia adalah gadget.
Berkaitan dengan pengaruh gadget

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 18


terhadap interaksi sosial pada siswa SD sosial selain itu anak juga kurang peka
ternyata memberikan dampak negatif. dan bahkan cenderung tidak perduli
Seringnya siswa SD berinteraksi terhadap lingkungannya. Hal ini
dengan gadget dan juga dunia maya tentunya sangat membahayakan
mempengaruhi daya pikir anak perkembangan sosial pada siswa SD.
terhadap sesuatu diluar hal tersebut. Sebagai orang tua, sebaiknya mereka
Gadget juga ternyata secara efektif membimbing dan memantau serta
dapat mempengaruhi pergaulan sosial memberikan pemahaman yang baik
anak terhadap lingkungan kepada anak untuk lebih selektif dalam
terdekatnya. Selain itu, ia juga akan memilih permainan (game online)
merasa asing dengan lingkungan yang terdapat pada gadget.
sekitar karena kurangnya interaksi

DAFTAR PUSTAKA

Ameliola, N. (2013). Perkembangan Media Informasi dan


Teknologi Terhadap Anak dalam Era Globalisasi. [Online] Diakses
dari http://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2 013-0229 pada tanggal
26 Desember 2016.

Castelluccio, M. (2007). Gadget An- Essay.http://www.thefreelibrary.com/Gadgets--


an+essay.-a0170115914 diakses pada 9 Juli 2014

Cvano, O. (2013). Pengertian Gadget. [Online] diakses di


laman http://mencobacariduit.blogpot.com/2013/09/pengertian-
gadget.html / 2013/ pada 27 Desember 2016

Hurlock, B. E. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Ismanto, Y& Onibala, F. (2015). Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Tingkat


Prestasi Siswa Di Sma Negeri 9 Manado. Ejoural Keperawata Volume 3(2).
Manado: FK Unsrat Manando

Maulida, H. (2013). Menelisik Pengaruh Penggunaan Aplikasi


Gadget Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Usia Dini. Jurnal
Ilmiah Teknologi Pendidikan 2013. Semarang: FKIP Universitas
Negeri Semarang

Mukti, F. dan Yulianto, A. (2010). Dualism Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Novitasari, W. (2016). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial


Anak Usia 5-6 Tahun. Surabaya: UNS.

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 19


Nurrachmawati. (2014). Pengaruh sistem operasi mobile android pada anak
usia dini. Jurnal pengaruh system operasi mobile android pada anak usia dini.
Jurnal Pengaruh Sistem Operasi Mobile Android Pada Anak Usia
Dini. Makasar: FT Universitas Hasanuddin.

Prasetyo, E. (2013). Gadget. [Online] Diakses pada laman


http://epzna.blogspot.com/2013/08/gadget.html pada 27 Desember 2016.

Prianggoro, H. (2014). Anak dan Gadget: Yang Penting Aturan Main. [Online] Diakses
dari http://www.tabloidnakita.com/read/1/anak-dan-gadget- yangpenting-
aturan-main pada tanggal 26 Oktober 2016.

Simamora, A., SM. (2016). Persepsi Orangtua Terhadap


Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Pendidikan Dasar Di
Perumahan Bukit Kemiling Permai Kecamatan Kemiling Bandar
Lampung.Lampung: UniversitasLampung.

Soekanto, S. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

West, Richard dan Lynn Turner. (2007). Introduction Communication Theory. Analysis
and Application. New York: McGraw Hill.

Widiawati & Sugiman. (2014). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap


Daya Kembang Anak. [Online] Diakses dari
laman http://stmikglobal.ac.id/wpcontent/uploads/2014/05/ARTIKELIIS.pd
pada tanggal 26 Desember 2016

PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari 2018 20

Anda mungkin juga menyukai