Presus Mater Rsud Urut Abjad-1
Presus Mater Rsud Urut Abjad-1
DISUSUN OLEH :
1. ANISA ISTIKHOMAH S (P17212)
2. DEVI TRI WAHYUNI (P17116)
3. ERIKA SRI PURWANTI (P12224)
4. ETMA TRI ASTUTI (P17022)
5. ISNA SANITA ARDHIANI (P17078)
6. ISTANTIA PUTRI W (P17079)
7. MARITA WIDIA R (P17185)
8. MUHAMMAD HAMID I (P17188)
9. MUNAWAROH (P17187)
10. NOVIA INDAH PRATIWI (P17190)
11. NUR LITA FITRIA (P17191)
12. PEBRIANA PUJI RAHAYU (P17089)
13. PUPUT NURCAHYANTI (P17142)
14. PUTRI PRAMITA SARI (P17193)
15. RENNY SULISTYOWATI (P17143)
16. SERLINDA DELAVITA H (P17044)
17. SIGIT CAHYO PURNOMO (P17045)
18. UUD UTAMI (P17255)
19. WAHYU VIA AGREINI (P17050)
20. WINDA YUNITA SARI (P17205)
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Intranatal adalah suatu proses yang dimulai dengan adanyakontraksi
uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresifdari serviks, kelahiran
bayi, dan kelahiran plasenta, dan prosestersebut merupakan proses
alamiah(Rohani, 2011).Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir
dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai
dengankontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan
progresifpada serviks, dan diakhiri dengan pelepasan plasenta
(Varney,2009).
2. Tanda dan gejala
Sebab – sebab proses persalinan :
a. Teori keregangan
Otot rahim yang mempunyai kemampuan meregangdalam batas
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebutterjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat dimulai. Keadaanuterus yang terus membesar dan
menjadi tegangmengakibatkan iskemia otot – otot uterus.
b. Teori penurunan progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan28 minggu,
dimana terjadi penimbunan jaringan ikat,pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu. VilliKoriales mengalami perubahan – perubahan
dan produksiprogesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebihsensitif terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim mulaiberkontraksi
setelah tercapai tingkat penurunan progesterontertentu.
c. Teori oksitosin internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise parstposterior.
Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterondapat mengubah
sensitivitas otot rahim, sehingga seringterjadi kontraksi braxson hicks.
Menurunnya konsentrasiprogesteron akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapatmeningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dimulai.
d. Teori prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umurkehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua.Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkankontraksi otot rahim sehingga terjadi
persalinan. Prostaglandindianggap dapat merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
e. Teori hipotalamus – pituitary dan glandula suprarenalis
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengananensefalus sering
terjadi keterlambatan persalinan karenatidak terbentuk hipotalamus.
f. Teori berkurangnya nutrisi
Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan olehHippokrates
untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janinberkurang maka hasil
konsepsi akan segera dikeluarkan.
g. Faktor lain
Tekanan pada ganglion servikal dari pleksusfraankenhauser yang
terletak dibelakang serviks. Bila ganglionini tertekan, maka kontraksi
uterus dapat dibangkitkan.
Gejala Persalinan
1) Rasa sakit oleh adanya HIS yang datang lebih kuat, sering danteratur.
2) Keluarnya lendir bercampus darah lebih banyak, hal ini terjadikarena
robekan – robekan kecil yang terjadi pada serviks.
3) Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar, lunak dan
terdapatpembukaan.
3. Faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulangpadat, dasar
panggul, vagina, introitus (luban luar vagina).Meskipun jaringan lunak,
khususnya lapisan –lapisan ototdasar panggul ikut menunjang keluarnya
bayi, tetapi panggulibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan.
b. Passenger (janin dan plasenta)
Passenger atau janin beregerak sepanjang jalan lahirmerupakan
akibat interaksi beberapa faktor, yakni ukurankepala janin, presentasi,
letak, sikap, dan posisi janin. Karenaplasenta juga harus melewati jalan
lahir, maka ia dianggapjuga sebagai bagian dari passenger yang
menyertai janin.Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan
dalamkehamilan normal.
c. Power (kekuatan)
Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukankontraksi involunter
secara bersamaan untuk mengeluarkanjanindan plasenta dari uterus.
Kontraksi involunter disebutjuga kekuatan primer, menandai dimulainya
persalinan.Apabila serviks berdilatasi, ysaha volunter dimulai
untukmendorong, yang disebut kekuatan sekunder, dimana kekuatanini
memperbesar kekuatan kontraksi involunter.
4. Kala dalam persalinan
a. Kala I
Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap(10
cm).Proses ini berlangsung antara 18-24 jam ,terbagi dalam 2 fase yaitu:
1) Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3cm.
2) Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu :
a) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3cm
tersebutmenjadi 4cm
b) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam
pembukaanberlangsung sangat cepat dari 4cm menjadi 9cm
c) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali,
dalamwaktu 2 jam pembukaan dari 9cm menjadi lengkap
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multi gravid
punterjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase
deselerasiterjadi lebih pendek.
Mekanisme membukanya seviks berbeda antara pada
primigravidadan multigravida, pada yang pertama ostium uteri internum
akanmembuka terlebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan
menipis.Baru kemudian osteum uteri eksternum membuka. Pada
multigrvidaosteum uteri internum sudah sedikit terbuka. Osteum uteri
internum daneksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi
dalam saat yangsama.
Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir
atausudah lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika
pembukaanhampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah
sebelumpembukaan mencapai 5 cm, disebut ketuban pecah dini.
Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap. Pada
primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada
multigravida kira-kira 7 jam.
b. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2sampai
3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masukruang
panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasarpanggul,
yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengejan. Wanitamerasa pula
tekanan pada rectum dan hendak buang air besar. Kemudianperineum
mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labiamulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalamvulva
pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepalatidak
masuk lagi di luar his, dengan his dan kekuatan mengedan
maksimalkepala janin dilahirkan dengan suboksiput di bawah simfisis
dan dahi,muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar,
his mulailagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primi
gravida kalaII berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata
0,5 jam.
c. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agakdiatas
pusat. Beberapa menit kemudian uterus kontraksi lagi untukmelepas
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15
menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
d. Kala IV
Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post
partum.Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa.
Rata-rataperdarahan normal adalah 250 cc. Perdarahan persalinan yang
lebih dari500cc adalah perdarahan abnormal.
( Prawirohardjo,2010)
5. Patofisiologi dan pathway
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin ke bawah pada letak kepala, bila his sudah
cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.
Kontraksi dimulai pada salah satu cornue (tanduk) uterus kiri atau
kelenjar ke seluruh miometrium sehingga menghasilkan kontraksi yang
simetris. Fundus uteri berkontraksi lebih kuat dan lebih lama dari bagian-
bagian lain dari uterus. Bagian tengah uterus berkontraksi pada fundus uteri.
Bagian bawah uterus-uterus serviks tetap pasif atau kontraksi lemah. Setelah
kontraksi terjadi relaksasi tonus otot diluar his tidak seberapa jauh
meningkat.
Pada waktu his kemudian keluar pada keadaan semula. Tahap
persalinan:
a. Kala I yaitu pembukaan antara 4 cm dan kontraksi terjadi teratur minimal
2 kali dalam 10 menit selama 40 detik
b. Kala II yaitu untuk memastikan apakah pembukaan sudah lengkap atau
kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6cm.
c. Kala III yaitu pengeluaran aktif plasenta
d. Kala IV yaitu sejak lamanya plasenta 1 sampai dengan 2-4 jam setelah
persalianan dan keadaan itu menjadi stabil kembali.
Pathway
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan
yangbertujuan untuk mengumpulkan informasi ataudata tentang pasien agar
dapat mengidentifikasi, mengenali masalah – masalah, kebutuhan kesehatan
dan keperawatan pasienbaik mental, sosial dan lingkungan. Pengkajian
merupakan tahapawal dan landasan proses keperawatan untuk mengenal
masalahklien agar dapat memberi arah kepada tindakan keperawatan.Tahap
pengkajian terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulandata,
pengelompokkan data dan perumusan diagnosa
keperawatan(Lismidar,2013).
Beberapa pengkajian :
a. Kaji riwayat kesehatan, riwayat keluarga, riwayatobstetri dan riwayat
ginekologi.
b. Tanyakan tentang HPHT (hari pertama haid terakhir),ANC (antenatal
care), hasil laboratorium.
c. Kaji riwayat kontraksi.
d. Pengkajian persistem secara umum.
e. Pemeriksaan leopold.
f. Pemeriksaan kontraksi uterus
g. Pemeriksaan diagnostic dan laboratorium
1). Pengkajian pada kala I
a) Alasan datang
b) Kapan taksiran persalinan
c) Kapan mulai tanda – tanda persalinan
d) Tanda – tanda persalinan
e) Riwayat tanda – tanda persalinan
f) Pemeriksaan fisik : TTV ( tanda – tanda vital ), Palpasi leopold,
Ukuran panggul, Dilatasi serviks, Kontraksi atau HIS, Sekret, DJJ,
Varises
2). Pengkajian pada kala II
a) Perineum menonjol
b) Vulva dan anus menonjol
c) Kaki gemetar
d) Lelah
e) Respon emosi atau takut
f) Kontraksi uterus kuat 4- 5 selama 50 – 70 detik
g) Dilatasi 10 cm
h) Frekuensi pernafasan
i) Tekanan darah meningkat
j) Janin, bradikardi selama HIS
k) Rasa nyeri
l) Gangguan oksigen
m) Potensi trauma pada ibu dan janin
3). Pengkajian pada kala III
a) Perilaku gembira dan letih
b) Tremor kaki menggigil
c) Perdarahan pervaginam
d) Tali pusat memanjang
e) Uterus berubah bentuk menjadi bulat dan keras
f) Kehilangan darah (normal 250 – 300 ml)
g) Jalan lahir lecet dan sobek
h) Luka episiotomi
i) Hipotensi
j) Nadi lambat
4). Pengkajian pada kala IV
a) Nadi
b) Uterus
c) Lochea
d) Perineum
e) Rectum
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kala I
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis(kontraksi)
2) Kecemasan berhubungan dengan krisis situasional(proses persalinan)
b. Kala II
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosespersalinan)
c. Kala III
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik(pengeluaran
plasenta).
d. Kala IV
1 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengankehilangan
cairan aktif
2. Perencanaan keperawatan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
Kala I Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji pola nyeri (PQRST)
1) keperawatan selama ...x24jam 2 Observasi reaksi non verbal
diharapkan masalah nyeri dari ketidaknyamanan
dapat teratasi dengan kriteria 3 Ajarkan klien cara
hasil : mengontrol nyeri
1 Klien melaporkan jika mengunakantehnik relaksasi
nyeri berkurang nafas dalam
2 Dapat mengontrol nyeri 4 Monitor tanda – tanda vital
dengan non-farmakologi
3 Klien tampak nyaman
4. Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.(Setiadi,2012)
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan dimana perawat
memberikan intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap
klien. (Potter & Perry, 2009).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan
perawat untuk menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil
meningkatkan kondisi klien. (Potter & Perry,2009).
DAFTAR PUSTAKA
I. PENGKAJIAN
Tanggal dan jam pengkajian : 24 Juni 2019/ 07.30 WIB
Tanggal dan jam masuk RS : 24 Juni 2019/ 01.30 WIB
A. Identitas Pasien
1. Nama Pasien : Ny. C
2. Alamat : Gunung cilik, Sambirejo, Prambanan
3. Umur : 40 tahun
4. No.RM : 096xxx
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7. Status Perkawinan : Menikah
8. Pendidikan : SD
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.N
Alamat : Gunung cilik, Sambirejo, Prambanan
Umur : 41 Ttahun
Agama : Islam
Pendi dikan : SD
Hubungan dengan pasien : Suami
I. KALA PERSALINAN
KALA I
Diagnosa : G4P2A1
1. Mulai persalinan tanggal : 24 Juni 2019 Jam: 01.30 (mulai pembukaan 1)
2. Tanda dan gejala : Kontraksi dan terasa kenceng-kenceng
3. Tanda-tanda Vital : TD : 150/90 mmHg S : 36ºC
N : 80 x/menit RR : 20x/menit
4. Hasil
5. Pemeriksaan dalam : oleh bidan Jam :
u/u tenang, d/v licin, porsio tipis lunak, pembukaan
8 cm,selaput ketuban utuh, presentasi kepala, kepala
turun di Hadge III, STLD (+)
6. Keadaan Psikologis : Ibu tampak tenang karena ditunggu suami dan
keluargamya
7. Kebutuhan Khusus Klien : Pemantauan petugas kesehatan dan kebutuhan
nutrisi yang cukup
8. Tindakan : Memberi message punggung dan memberikan
minum atau makan ketika ibu tidak HIS
9. Pengobatan : Infus RL 28tpm
10. Observasi kemajuan persalinan
Tanggal/jam Kontraksi DJJ Keterangan
uterus
24/06/2019 2x/10’/15” 150x/menit TD : 150/90 mmHg
01.30 WIB N : 82x/menit
TFU : 28
RR : 20x/menit
S : 36ºC
07.45 WIB 3-4x/10’/35” 152x/menit TD : 150/100 mmHg
N : 92x/menit
RR : 24x/menit
S : 37ºC
KALA II
1. Mulai tanggal : 24 Juni 2019 Jam : 07.45 WIB
2. Lama Kala 1 : 5jam
3. Tanda & gejala : Keluar lendir darah, kenceng-kenceng, perineum
menonjol, dan vulva membuka
4. Tanda-tanda vital : TD : 150/90 mmHg S : 36ºC
N : 90x/menit RR : 24x/menit
5. Jelaskan upaya meneran : Bimbing ibu untuk meneran dengan posisi dorsal
recumbent
6. Keadaan psikososial : Ibu sudah merasa lega karena bayinya sudah lahir
7. Tindakan : Pimpin ibu untuk meneran dan pengeluaran bayi
CATATAN KELAHIRAN
1. Bayi lahir : Tanggal 24 juni 2019 jam 08.55 WIB, jenis
kelamin perempuan
2. Nilai APGAR
APGAR Score 1’ 2’ 10’
Appearance : warna kulit 1 2 2
Pulse : jantung 2 2 2
Respiration : napas 2 2 2
Actifity : otot 2 2 2
Grimace : rangsang 2 2 2
Total 9 10 10
3. Score Banding Ibu dan Bayi : Ya, IMD dilakukan segera setelah bayi
lahir
4. Lama kala II : 40 menit
5, Tanda-tanda vital : TD : 150/90 mmHg S : 36ºC
N : 90x/menit RR : 24 x/menit
6. Perinium :-
7. Pengobatan : Infus RL 28tpm
KALA III
1. Tanda & gejala : Adanya semburan darah dari jaan lahir dan
pemanjangan tali pusat
2. Plasenta lahir jam : 09.02 WIB
3. Cara lahir persalinan : Plasenta lahir spontan
4. Karakteristik plasenta : Kotiloden lengkap, warna merah segar
5. Panjang pembuluh darah : 30cm
6. Kelainan : Tidak ada
7. Perdarahan : ±300 cc, Karakteristik : segar, tidak menggumpal
8. Keadaan Psikologis : Ibu merasa lega karena plasenta sudah lahir
lengkap
9. Kebutuhan khusus klien : Tidak ada
10. Tinadakan : Manajemen aktif kala III
11. Pengobatan : - Infus RL 28tpm
- Injeksi oksitosin 1Amp
KALA IV
1. Mulai jam : 11.30 WIB
2. Tanda-tanda vital : TD : 130/90 mmHg S : 36,8ºC
N : 92x/menit RR : 24x/menit
3. Kontraksi uterus : Teraba Keras
4. Perdarahan : ±30 cc, karakteristik : segar, tidak menggumpal
5. Scor Bording Ibu dan Bayi: Ya, IMD segera setelah bayi lahir
6. Tindakan : Tidak ada penjahitan
7. Perineum : Ruptur derajat II
8. Pengobatan : Kolaborasi dengan dokter SpOG
- Infus RL 28tpm
- Amoxcilin 3x500mg
- Asam mefenamat 3x500mg
- Sulfat Ferrous 1x1
- Vitamin A 1x1
BAYI
1. Bayi lahir tanggal/jam : 24 Juni 2019 / 08.55 WIB
2. BB/PB bayi : 3123 gram / 47 cm
3. LK/LD/LILA : 34 cm / 34 cm / 10 cm
4. Karakteristik bayi : Bayi lahir langsung menangis kuat, gerak aktif,
kulit kemerahan
5. Tanda-tanda vital : N : 140x/menit
RR : 47x/menit
S : 36,5ºC
SPO2: 97%
6. Anus : Berlubang
7. Perawatan tali pusat : Tali pusat diklem dengan umbilical cord dan
dibiarkan terbuka
8. Perawatan mata : Pemberian salep mata chloramphenicol 1%
II. ANALISA DATA
Nama : Ny. C No. CM : 096xxx
Umur : 40 Tahun Diagnosa Medis : G4P2A1