V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Jelaskan maksud istilah-istilah berikut: sistem, lingkungan, sistem terbuka, sistem tertutup, dan hukum kekekalan energi.
2. Sebutkan dua contoh proses eksotermis dan contoh proses endotermis.
3. Reaksi pemecahan biasanya bersifat endotermis, sedangkan reaksi pembentukan biasanya bersifat eksotermis. Jelaskan mengapa demikian.
B. KUNCI JAWABAN
1. Arti istilah:
a. sistem: segala sesuatu yang kita amati.
b. Lingkungan: segala sesuatu di luar sistem.
c. Sistem terbuka: antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran baik energi maupun materi.
d. Sistem tertutup: antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi.
e. Hukum kekekalan energi: hukum yang berbunyi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
2. Sifat reaksi:
a. Reaksi eksotermis: reaksi dimana kalor berpindah dari sistem ke lingkungan.
b. Reaksi endotermis: reaksi dimana kalor berpindah dai lingkungan ke sistem.
3. Reaksi pemecahan merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan. Jika reaksi pemecahan bersifat endotermis maka reaksi pembentukan bersifat eksotermis.
Begitu juga sebaliknya.
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 25
3. Skor = 25
PERTEMUAN II (2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali pengertian perubahan entalpi dan cara menentukannya yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
- Mendeskripsikan hukum Hess untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi.
- Berlatih menentukan perubahan entalpi dengan menggunakan hukum Hess.
- Mendeskripsikan pengertian entalpi pembentukan standar.
- Berlatih menentukan nilai ΔH dengan data perubahan entalpipembentukan standar.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
- Guru dan siswa membuat simpulan tentang cara menentukan perubahan entalpi dengan menggunakan hukum Hess.
- Guru dan siswa membuat simpulan tentang cara menentukan perubahan entalpi dengan data perubahan entalpi pembentukan standar.
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Bagaimana bunyi hukum Hess?
2. Diketahui:
ΔHf0 CO2 = -344 kJ/mol
ΔHf0 H2O = -286 kJ/mol
ΔHf0 CH3OH = -284 kJ/mol
Perubahan entalpi pada reaksi (belum setara):
CH3OH + O2 → CO2 + H2O adalah …
3. Diketahui:
A+B
ΔH2
C+D
ΔH1 ΔH3
R+S
ΔH4
B. KUNCI JAWABAN
1. Bunyi hukum Hess: ” H tidak bergantung dari jalannya reaksi tetapi bergantung dari keadaan awal dan akhir reaksi”
2. CH3OH + 3/2O2 → CO2 + 2H2O
ΔHreaksi = ΔHfoproduk - ΔHforeaktan
= [-344 + 2(-286)] – [-284 ]
= -344 – 572 + 284
= - 632 kJ
3. Menurut Hukum Hess ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 – ΔH4
4. C2H5OH(aq) → 2C(s) + 3H2(g) + 1/2O2(g) ΔH = +50 kJ
2C(s) + 2O2(g) → 2CO2(g) ΔH = -688 kJ
3H2(g) + 3/2O2(g) → 3H2O(g) ΔH = -726 kJ
+
C2H5OH(aq) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g) ΔH = - 1364 kJ
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 25
2. Skor = 25
3. Skor = 25
4. Skor = 25
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
- Mendeskripsikan pengertian kalor pembakaran.
- Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan kalor pembakaran beberapa bahan bakar.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang percobaan menentukan kalor
pembakaran beberapa bahan bakar.
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk menyebutkan peristiwa pembakaran bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
Mendeskripsikan dampak pembakaran tidak sempurna terhadap lingkungan dan banyaknya kalor yang dihasilkan melalui diskusi kelompok.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang dampak pembakaran tidak sempurna terhadap lingkungan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil
belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
PERTEMUAN III (2 x 45 menit)
Evaluasi
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Jelaskan jenis-jenis perubahan entalpi molar!
2. Apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi pembakaran?
B. KUNCI JAWABAN
1. Jenis-jenis perubahan entalpi molar:
a. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHfo)
b. Perubahan entalpi penguraian (ΔHdo)
c. Perubahan entalpi pembakaran (ΔHco)
2. Perubahan entalpi pembakaran (ΔHco)
Yaitu perubahan entalpi pada pembakaran 1 mol senyawa.
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali pengertian kecepatan dan laju yang telah dipelajari dalam pelajaran Fisika.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
- Menuliskan ungkapan laju reaksi melalui diskusi kelas.
- Menuliskan persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi melalui diskusi kelas.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Sebanyak 1,6 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam air, sehingga volume larutan mencapai 200 mL. Hitung kemolaran larutan yang terjadi!
2. Larutan HNO3 63% massa mempunyai massa jenis 1,3 gr/mL. Jika Mr HNO3 = 63, hitung kemolaran larutan tersebut!
3. Satu mL larutan HCl 1 M ditambah air hingga larutan mencapai 100 mL. Hitung kemolaran larutan HCl yang terjadi!
4. Pada reaksi: 2 N2O5 → 4 NO2 + O2
laju reaksi berdasarkan N2O5, NO2, dan O2 berturut-turut dinyatakan sebagai V N2O5, V NO2, dan V O2, maka hubungan yang benar adalah ...
a. V O2 = 2 V NO2
b. V O2 = 4 V N2O5
c. V O2 = 1/2 V NO2
d. V O2 = 1/2 V N2O5
e. V O2 = 4 V NO2
B. KUNCI JAWABAN
gt 1000
1. M = Mrt x mL lar
1,6 1000
= x
40 200
= 0,2 M
% x x 10
2. M =
Mr
63 x 1,3 x 10
=
63
= 13 M
3. V1.M1 = V2.M2
1 mL x 1 M = 100 mL x M2
M2 = 1/100 M
= 0,01 M
4. Perhatikan koefisien reaksi N2O5 : NO2 : O2 = 2 : 4 : 1, maka:
V N2O5: V NO2: V O2 = 2: 4 : 1
V O2: V NO2 = 1 : 4
V O2 = ¼ V NO2
V O2: V N2O5 = 1 : 2
V O2 = ½ V N2O5 (d)
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 25
2. Skor = 25
3. Skor = 25
4. Skor = 25
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
Guru menilai keaktifan siswa dalam melakukan percobaan.
A. SOAL
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
2. Data reaksi antara logam Zink dengan asam klorida
No Bentuk Logam Zn Konsentrasi HCl
1. Granula 0,50 M
2. Lempeng 0,50 M
3. Serbuk 0,25 M
4. Granula 0,25 M
5. Serbuk 0,50 M
Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan berapa?
B. KUNCI JAWABAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
a. Sifat dan keadaan zat
b. Konsentrasi
c. Suhu
d. Katalis
2. Reaksi yang berlangsung paling cepat adalah reaksi no 5. laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan dan konsentrasi. Makin luas permukaan, laju reaksi makin
cepat dan makin besar konsentrasi laju reaksi juga makin cepat. Pada percobaan 5, bentuk serbuk, luas permukaannya lebih besar dibanding granula atau
lempeng dan kansentrasinya besar.
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
Menyebutkan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau
tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Apakah yang dimaksud energi aktivasi? Apa peran energi aktivasi dalam kinetika kimia (laju reaksi)?
2. Kenaikan suhu dan konsentrasi akan mempercepat laju reaksi. Bagaimana hal itu dijelaskan dengan teori tumbukan?
3. Apakah yang dimaksud frekuensi tumbukan? Apa hubungan frekuensi tumbukan dengan laju reaksi?
4. Laju reaksi tidak hanya ditentukan oleh frekuensi tumbukan, tetapi juga efektivitas tumbukan. Apa maksudnya?
B. KUNCI JAWABAN
1. Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melangsungkan terjadinya suatu reaksi. Laju reaksi dapat terjadi karena adanya tumbukan.
Tumbukan akan sempurna jika melampaui energi aktivasi.
2. Semakin tinggi konsentrasi, semakin sering partikel mengalami tumbukan. Semakin tinggi suhu, partikel semakin cepat bergerak sehingga semakin sering
mengalami tumbukan.
3. Frekuensi tumbukan adalah jumlah tumbukan yang terjadi antar molekul-molekul pereaksi. Makin tinggi frekuensi tumbukan, laju reaksi makin cepat.
4. Efektifitas tumbukan mengacu pada posisi tumbukan apakah menguntungkan atau tidak. Semakin efektif suatu tumbukan artinya posisi tumbukan
menguntungkan, maka laju reaksi akan semakin cepat.
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 25
2. Skor = 25
3. Skor = 25
4. Skor = 25
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan siswa tentang pengertian kesetimbangan kimia yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
- Merancang dan melakukan percobaan untuk mengetahui reaksi kesetimbangan melalui kerja kelompok di laboratorium.
- Mendeskripsikan pengertian tetapan kesetimbangan melalui diskusi kelas.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang percobaan mengetahui reaksi kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian
atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Apakah yang dimaksud kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen? Berikan masing-masing dua contoh.
2. Tentukan persamaan tetapan kesetimbangan (K), yang mungkin, dari proses-proses berikut.
a) 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)
b) 2CaSO4(s) 2CaO(s) + 2SO2(g) + O2(g)
c) 2CO2(g) 2CO(g) + O2(g)
d) 3O2(g) 2O3(g)
e) 2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
B. KUNCI JAWABAN
1. Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang mengandung zat-zat yang homogen (berada dalam satu fasa).
Contoh: 3O2(g) 2O3(g)
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan di mana fasa zat-zatnya terdiri dari dua fasa atau lebih.
Contoh: 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)
2. Tetapan kesetimbangan (K):
a) K = [CO2] [H2O]
b) K = [SO2]2 [O2]
[CO ][O2 ]
c) K =
CO2 2
O3 2
d) K =
O2 3
SO2 2
e) K =
O2 3
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume terhadap kesetimbangan.
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan pengaruh suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume terhadap pergeseran kesetimbangan yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
- Merancang dan melakukan percobaan melalui kerja kelompok di laboratorium.
- Menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan melalui diskusi kelompok.
- Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan asas Le Chatelier.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan hasil percobaan yang telah dilakukan tentang faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
PERTEMUAN IV ( 2 x 45 menit)
Evaluasi
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
sPerhatikan reaksi berikut :
BiCl( aq ) + H2O ( l ) BiOCl ( s ) + 2HCl ( aq ) ∆H = -a kJ
Apakah yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk yang sebesar- besarnya?
Bagaimanakah tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut diatas?
1. Pada proses pembuatan ammonia tekanan yang digunakan sangat tinggi begitu juga suhunya. Kira – kira mengapa dibuat seperti itu?
Reaksi : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ∆H = -92,4 kJ pada suhu 250C.
Suhu pada proses Haber – Bosch = 5000C dan P = 700 atm.
B. KUNCI JAWABAN
1. a. menurunkan suhu reaksi ( sebab ∆H berharga negative artinya reaksi adalah eksoterm ).
b. menurunkan tekanan ( yang berpengaruh terhadap pergeseran kesetimbangan adalah yang berfasa aqua. Penurunan tekanan akan menggeser reaksi kea rah
koefisien aqua yang besar)
c. menambah konsentrasi BiCl(aq)
d. jika yang diinginkan BiOCl maka H2O perlu dikurangi.
2. Pada suhu rendah reaksi berjalan lambat bahkan juga pada suhu 500 0C. Kalau suhu dinaikkan akan menurunkan produk. Salah satu cara adalah dengan
menaikkan tekanan untuk mengurangi reaksi balik pada suhu tinggi. Juga mengambil NH3(g) yang terbentuk segera. Pada tekanan tinggi reaksi bergeser ke arah
produk. Sebab itulah pada Proses Haber – Bosch diberlakukan teanan tinggi dan suhu tinggi.
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Sebanyak 0,8 mol HCl, 0,4 mol O2, dan 0,1 mol Cl2 dicampurkan dalam suatu wadah dan mencapai kesetimbangan sesuai reaksi berikut.
4HCl(g) + O2(g) 2H2O(g) + 2Cl2(g)
Saat setimbang diperoleh 0,3 mol Cl2.
a) Hitunglah jumlah mol zat-zat yang lain saat kesetimbangan tercapai.
b) Tuliskan rumus tetapan kesetimbangannya, Kc.
c) Hitunglah nilai tetapan kesetimbangan jika wadahnya bervolume 10 L.
2. Diketahui reaksi kesetimbangan:
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
a) Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan Kc.
b) Pada saat kesetimbangan terdapat 0,2 M PCl3, 1,5 M PCl5, dan 0,3 M Cl2 pada suhu 250 oC. Hitunglah nilai Kc.
c) Suatu kesetimbangan lain berisi 0,2 M PCl5 dan 0,1 M PCl3. Hitunglah konsentrasi kesetimbangan Cl2 jika semua konsentrasi diukur pada suhu 250 oC.
B. KUNCI JAWABAN
1. 4HCl(g) + O2(g) 2H2O(g) + 2Cl2(g)
M 0,8 0,4 0,1
R 0,6 0,15
0,2 0,25 0,3 0,3
a. mol HCl = 0,2 mol
mol O2 = 0,25 mol
mol H2O = 0,3 mol
H 2 O 2 Cl 2 2
b. Kc =
HCl 4 O2
2 2
0,3 0,2
10 10
c. Kc = 4
0,2 0,25
10 10
0,09
=
0,04 0,025 = 90
PCl3 Cl 2
2. a. Kc =
PCl5
0,2 0,3
b. Kc = = 0,04
1,5
0,1 Cl 2
c. 0,04 =
0,2
8 x 10-3 = 10-1 x Cl2
Cl2 = 8 x 10-2 M
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali pengertian asam basa menurut beberapa teori yang telah dipelajari sebelumnya.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode tanya jawab.
- Menjelaskan cara menentukan pasangan asam – basa konjugasi.
- Mendeskripsikan teori asam basa lewis
- Berlatih menentukan pasangan asam – basa konjugasi.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang persamaan cara menentukan pasangan asam – basa konjugasi
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Apa kelebihan teori asam basa Bronsted Lowry dibanding dengan konsep asam basa Arrhenius?
2. Bila diketahui reaksi berikut:
a. HCl + H2PO4 ↔ H3PO4 + Cl-
b. HCOOH + H2O ↔ HCOO- + H3O+
Dari reaksi tersebut, tentukanlah:
a. Asam dan basa konjugasinya
b. Senyawa yang bersifat asam dan senyawa yang bersifat basa
B. KUNCI JAWABAN
1. Teori asam basa bronsted lowry melengkapi kelemahan teori asam basa Arrhenius. Teori Arrhenius lemah karena tidak semua senyawa asam dan basa
menghasilkan ion H+ dan OH- jika dilarutkan dalam air. Teori basa bronsted lowry dapat menjelaskan reaksi asam basa dengan acuan adanya serah terima
proton.
2. Berdasarkan reaksi di atas:
a. Asam1: HCl dan basa1: Cl- , asam2: H3PO4 dan basa2: H2PO4
Asam1: HCOOH dan basa1: HCOO-, asam2: H3O+ dan basa2: H2O
b. Asam: HCl, H3PO4, HCOOH, dan H3O+
c. Basa: Cl-, H2PO4, HCOO-, dan H2O
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
basa lemah tidak menghasilkan ion OH- secara langsung melalui disosiasinya. Akan tetapi ion OH - dihasilkan melalui reaksi basa lemah tersebut dengan air.
Ammonia (NH3) adalah basa lemah yan bereaksi dengan air menurut reaksi:
NH3(aq) + H2O ↔ NH4+(aq) + OH-(aq)
PERTEMUAN II ( 2 x 45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit dengan metode apersepsi.
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali pengertian indikator dan cara penggunaannya. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
untuk melakukan percobaan penentuan sifat asam basa larutan.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti dilakukan selama 65 menit dengan metode praktikum.
- Menentukan sifat asam basa larutan secara kelompok.
- Menuliskan hasil percobaan dan melaporkannya.
C. KEGIATAN AKHIR
Kegiatan akhir dilakukan selama 15 menit dengan metode refleksi.
Guru dan siswa membuat simpulan tentang penentuan sifat larutan dengan menggunakan indikator.
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Tentukan sifat larutan di bawah ini: (asam, basa, atau netral)
a. NaCl d. CH3COOH
b. H2O e. H2S
c. KOH f. Ca(OH)2
2. Jelaskan perbedaan indikator universal dengan kertas lakmus!
B. KUNCI JAWABAN
1. Sifat larutan:
a. Netral d. Asam
b. Netral e. Asam
c. Basa f. Basa
2. Indikator universal lebih teliti dibanding kertas lakmus. Kertas lakmus hanya bisa menentukan sifat asam atau basa suatu larutan, tapi tidak bisa
menentukan nilai pH. Indikator universal bisa menentukan baik sifat larutan dan nilai pHnya. Tapi kertas lakmus lebih murah dibanding indikator
universal.
C. SKOR PENILAIAN
1. Skor = 50
2. Skor = 50
I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Tujuan Akademik
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
- Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa
- Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama
- Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan () dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)
- Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsetrasinya
- Menjelaskan konsep pH dalam lingkungan
3. Tujuan Nilai Karakter
- Siswa mampu berperilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya (Kerja keras)
- Siswa mampu melakukan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan (Peduli sosial)
- Siswa mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa (Tanggung jawab)
II. MATERI PEMBELAJARAN :
- pH
Derajat keasaman (pH):
p = -log pH = -log [H+] pOH = -loh [OH-]
Hubungan antara pH dan pOH : pH + pOH = 14
Asam lemah, contoh: asam cuka (CH3COOH)
CH3COOH CH3COO- + H+
Karena asam lemah terionkan sebagian, maka asam ini mempunyai harga Ka.
Rumus pencarian pH: [H+] = Ka.Ma
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku kimia SMK Kelas XI
VI. PENILAIAN
A. SOAL
1. Tentukan pH larutan di bawah ini:
a. 50 mL HCl 0,01 M
b. 20 mL H2SO4 0,02 M
c. 20 mL NH3 0,1 M (Ka = 10-5)
2. Diketahui data beberapa larutan:
Larutan pH
Air ludah 6
Air laut 6,5
Jus jeruk 2
Air seni 4
Asam cuka 3