Oleh :
A. Pendahuluan
Pembelajaran membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus
diajarkan di sekolah dasar, di samping keterampilan yang lainnya ( menulis,
menyimak, berbicara), karena keterampilan membaca mempunyai peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dalam mencari pesan
atau memahami makna di dalam bacaan. Pembelajaran membaca di sekolah dasar
menentukan keberhasilan siswa untuk memiliki keterampilan membaca
dikemudian hari yang bermula dari pengenalan huruf, membaca persuku kata, kata
hingga kalimat. Dengan demikian, pembelajaran membaca berawal dari proses
yang baik agar memperoleh hasil belajar memebaca yang baik dan benar. Setiap
orang menyadari bahwa membaca merupakan keterampilan yang penting. Kegiatan
membaca membutuhkan latihan.
Membaca membutuhkan kebiasaan. Tanpa banyak latihan atau
membiasakan membaca, maka setiap orang bisa diyakini tidak memiliki
kemampuan membaca yang baik pula. Membaca telah mendapat perhatian dan
porsi yang khusus dalam kegiatan belajar. Siswa yang kesulitan membaca tidak
sedikit dan hal ini akan berkonsekuensi terhadap sulitnya dalam memahami materi
pelajaran
Berdasarkan latar belakang diatas, di dapat rumusan masalah yaitu
bagaimana peranan keterampilan membaca untuk meningkatkan pemahaman dan
pengembangan jenis sastra anak SD yang bertujuan untuk mengetahui peraanan
keterampilan membaca dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar
sehingga dengan membaca siswa akan memahami berbagai jenis sastra- sastra anak.
B. Pembahasan
1. Pemelajaran Membaca
Menurut santosa (dalam Ismawati&Umaya 2012:50) Pada hakikatnya aktivitas
membacaterdiri dari dua bagian, yakni membaca sebagai proses dan membaca
sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental,
sebagai produk mengacu mengacu pada konsekuensi aktivitas saat membaca. Ada
beberapa aspek yang terlibat dalam proses membaca, yakni (1) aspek sensori, yaitu
kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis. (2) aspek perseptual, yaitu
kemampuan untuk mengintepretasikan apa yang terlihat sebagai simbol. (3) aspek
skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur
pengetahuan yang telah ada. (4) aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat
inferensi dan evaluasi dari materi yang dibaca, dan (5) aspek afektif, yaitu aspek
yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan
membaca. Interaksi dari kelima aspek tersebut secara harmonis akan menghasilkan
pemahaman membaca yang baik, yakni terciptanya komunikasi yang baik antara
penulis dengan pembaca.
Tujuan pembelajaran membaca di antaranya (1) menikmati keindahan yang
terkandung dalam bacaan. (2) memberikan kesempatan kepada siswa menikmati
bacaan. (3) menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan. (4) menggali
simpanan pengetahuan atau skemata siswa tentang suatu topic. (5) menghubungkan
pengetahuan baru dengan skemata siswa. (6) mencari informasi untuk pembuatan
laporan yang akan disampaikan dengan lisan atau tertulis. (7) melakukan penguatan
atau penolakan terhadap ramalan-ramalan yang dibuat siswa sebelum membaca. (8)
memberikan kesempatan kepada siswa melakukan eksperimentasi untuk meneliti
sesuatu yang dipaparkan dalam bacaan. (9) mempelajari struktur bacaan, dan (10)
menjawab pertanyaan khusus yang dikembangkan guru atau penulis bacaan.
Strategi membaca meliputi hal-hal berikut, (1) pemahaman kalimat. (2)
pola-pola organisasi paragraf, misalnya paragraf naratif biasanya digunakan untuk
cerita secara berurutan dengan plot lurus. Paragraf naratif biasanya memiliki unsur
latar (setting),tema, pemaparan sifat-sifat tokoh atau karakter, dan sebagaiannya.
Teknik pembelajaran membaca, meliputi kegiatan prabaca, bertujuan menggugah
perilaku siswa dalam menyelesaikan penelaahan bacaan. Meliputi: gambaran awal,
petunjuk untuk melakukan antisipasi, pemetaan sematik, menulis sebelum
membaca, dan drama/simulasi (creative drama) untuk meningkatkan pemahaman
sebelum cerita dibacakan. Kegiatan inti membaca, meliputi: strategi metakognitif,
cloze procedure, pertanyaan pemandu. Kegiatan pascabaca, meliputi: memperluas
kesempatan belajar, mengajukan pertanyaan, mengadakan pameran visual,
pementasan teater actual, menceritakan kembali, dan penerapan hasil membaca
1) Pemelajaran Membaca Permulaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengajaran membaca,
sebagaimana dikemukakan berikut ini: (1) peningkatan ucapan (2) kesadaran
fonetik (bunyi) (3) hubungan antar bunyi-huruf (4) kemampuan mengingat (5)
orintasi dari kiri ke kanan, dan (6) keterampilan kosa kata dan makna kata..
2) Pemelajaran Membaca Lanjut
Proses mmbaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah (1)
aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis, (2)
aspek persepyual, yaitu kemampuan untuk menginterpiretasikan apa yang
dilihat sebagai simbol, (3) aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan
berpikir, kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi yang
dipelajari, dan (4) aspel afektif.
C. Penutup
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
membaca adalah proses yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman, dan
sikap-sikap baru. Membaca juga dapat diartikan bahwa membaca itu merupakan
aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari
dalam diri pembaca dan faktor luar. Secara garis besar tujuan membaca itu luas
sifatnya karena setiap situasi membaca mempunyai tujuan tersendiri yang
bersifat spesifik.Selain itu, membaca juga dapat diartikan sebagai jenis
kemampuan manusia sebagai produk belajar dari lingkungan, dan bukan
kemampuan yang bersifat instingtif, atau naluri yang dibawa sejak lahir. Jadi,
semakin banyak dan sering seseorang membaca, maka semakin kaya pula ia
akan pengetahuan dan pengalamannya, yang berarti semakin banyak pula modal
yang dimilikinya untuk membaca. Demikian kebiasaan membaca itu
berkembang, maka sejalan dengan itu berkembang pula pengetahuan seseorang.
Daftar Pustaka