Anda di halaman 1dari 9

RESUME AKUNTANSI INTERNASIONAL

“ PENDAHULUAN ’’

Disusun oleh:

1. Novi Lestari (16130310235)


2. Herlinda Ika Yuni (16130310265)
3. Juwita Ima Febriani P. (16130310306)
4. Binti Sholekatul L. (16130310352)
5. Rizqi Sasgia Putri (16130310312)

KELAS A-5

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS ISLAM KADIRI (UNISKA) KEDIRI
Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri Telp. (0354) 683243 - 684651 Fax. (0354) 684651
Website : uniska-kediri.ac.id | e-mail : sekretariat@uniska-kediri.ac.id

2019
PENDAHULUAN

Ada hal-hal tertentu yang sifatnya internasional, seperti ramalan cuaca, keamanan
nasional, dan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Hal-hal lainnya sekarang
sedang menumbuhkan dimensi-dimensi internasional, seperti operasi bisnis multinasional,
penelitian kanker, dan telekomunikasi. Bidang akuntansi berada ditengah-tengahnya.
Ada 3 kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi
internasional yang terus tumbuh, yaitu : (1) Faktor lingkungan, (2) Internasional dari disiplin
akuntansi, dan (3) Internasional dari profesi akuntansi.

A. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
Baik negara maju atau negara berkembang, besar atau kecil, pada belahan bumi yang
satu ataupun yang lain, semuanya mengalami hubungan internasional yang lebih erat dan
ketergantungan ekonomi yang lebih tinggi. Dengan memilah-milah dari sejumlah besar
situasi dan kejadian-kejadian yang dianggap memiliki konsekuensi internasional, kami
membuat daftar 15 faktor lingkungan yang memberikan dampak pada akuntansi.
Pemilihan atas faktor-faktor ini bersifat subyektif dan daftarnya bisa berubah dengan
berlalunya waktu.
1. Berfikir secara global. Di negara-negara seperti Swiss dan Singapore, masyarakat
tumbuh dengan orientasi internasional. Di sisi lain ini tidak terjadi di negara seperti
AS. Namun seiring dengan akan berakhirnya abad ke 20, persoalan-persoalan
internasioanal juga meningkat di AS. Status sebagai negara berhutang dan kelemahan
mata uang nasional dalam pasar uang luar negeri dengan cepat telah memperlihatkan
ketergantungan terhadap sumber-sumber moneter luar negeri. Hilangnya daya saing
internasional menyadarkan Amerika akan konsekuensi dari pergeseran pola ekonomi
global.

2. Ketergantungan Perekonomian. Perekonomian AS semakin tergantung pada


perekonomian-perekonomian lain di seluruh dunia. Selama 1980-an, surplus
perdagangan internasional AS berubah menjadi defisit perdagangan yang cukup besar.
Pengamat-pengamat ekonomi menganggap hal ini sebagai de-Amerikatisasi dari
perekonomian Amerika.

3. Pasar Modal Global. “Black Monday” pada bulan Oktober 1987 di Bursa Efek New
York memperlihatkan secara dramatis bagaimana pasar modal-pasar modal utama di
dunia saling berhubungan. Yang penting adalah sejumlah instrumen teknis yang
mengoperasikan pasar modal global. Dalam hal ini ada pasar valas dan suku bunga,
forward contract dan hegde, swap dan option ditambah sejumlah instrumen
pendukungnya.

4. Perusahaan-Perusahaan Multinasional (MNC). Salah satu peningkatan keterlibatan


MNC dalam perekonomian yang perlu dicatat adalah tajamnya peningkatan merjer
dan akuisisi secara internasional. Pertama, bahan baku diperjualbelikan secara
internasional, dan kemudian, barang-barang dan jasa-jasa memasuki perdagangan
ekspor-impor. Pada akhirnya, lini-lini produk atau divisi-divisi perusahaan akan
bergabung (merjer).

5. Operasi Internasional yang Menguntungkan. Selama bertahun-tahun perusahaan


fiber yang besar dibarat-laut pasifik, Weyerhauser, melaporkan bahwa operasi bisnis
internasionalnya lebih menguntungkan dibandingkan operasi domestiknya. Survey-
survey mengenai profitabilitas korporasi menguatkan fakta ini.

6. Teori yang Tidak Memadai. Secara sangat sederhana, pemikiran yang mendasari
adalah bahwa paling tidak dalam jangka panjang, nilai tukar mata uang antar negara
akan merefleksikan daya beli masing-masing negara yang bersangkutan.
Tetapi perdagangan internasional menurun dan investasi internasional
booming. Kalau hal ini terus berlangsung, teori perdagangan akan menjadi semakin
kurang dapat dipraktikkan walaupun sebagian besar analisa ekonomi saat ini masih
didasarkan pada teori tersebut. Tidak ada suatu teori untuk ekonomi internasional
yang digerakkan oleh investasi internasional, melainkan oleh perdagangan
iinternasional.

7. Kompetensi Manajemen Internasional. Rekrutmen para eksekutif adalah salah satu


tren bisnis yang meningkat tajam. Agen-agen penempatan eksekutif melaporkan
bahwa klien-klien korporasi besar mereka yang mencari CFO-CFO meletakkan
kriteria pengalaman dan kompetensi internasional sebagai persyaratan dasar dalam
lebih dari 50% kasus yang ditangani.

8. Rintangan Akuntansi. Sebagian besar pengamat bisnis kontemporer yakin investasi


bisnis langsung, operasi bisnis, dan pasar modal yang mendunia saat ini bersifat riil
dan permanen. Namun, akuntansi dan pelaporan keuangan tidak mengikuti pola
tersebut, tetap berorientasi lokal, sehingga harus disesuaikan secara besar-besaran
melewati batas-batas nasional.
Untuk memecahkan “rintangan akuntansi” ini, laporan-laporan keuangan tidak
hanya diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan mata uang lain, tetapi juga seringkali
disesuaikan dan disajikan kembali untuk mencerminkan standar-standar akuntansi
yang berbeda.

9. Pendapatan dan Rasio yang Tidak Dapat Diperbandingkan. Karena sebab-sebab


yang telah dikemukakan sebelumnya, laba akuntansi Yang dilaporkan di satu negara
berbeda dengan negara lain. Jika angka-angka akuntansi diukur dan disajikan secara
berbeda maka rasio rasio keuangan yang memuat angka-angka akuntansi tidak akan
tidak dapat diperbandingkan antara satu negara dengan negara lainnya. Ambil
misalnya rasio harga/pendapatan dari perusahaan-perusahaan di Amerika Utara yang
terutama diakibatkan oleh perbedaan dalam standar akuntansi.

10. Kebutuhan akan Standar Internasional. Jika aturan-aturan akuntansi keuangan


Nasional tidak bisa memenuhi kebutuhan komunitas bisnis dan keuangan
internasional, maka standar akuntansi internasional mungkin bisa memberi jawaban.
Kebutuhan standar akuntansi internasional sangat mendesak khususnya bagi
perusahaan-perusahaan internasional yang berkewajiban memenuhi sejumlah
persyaratan berbeda secara simultan di tiap negara tempat mereka beroperasi.

11. Menara Akuntansi "Babel". Akuntansi internasional jelas memiliki kendala


bahasa. Kata "asset" dalam bahasa Perancis bisa berarti "active". Karena accounting
itu sendiri tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, orang Belanda
menggunakan kata Inggris accounting sebagai bagian dari bahasa asli mereka. Istilah-
istilah akuntansi sangat jarang bisa dimengerti secara universal.

Semua bukti yang ada menyiratkan bahwa "esperanto" akuntansi kecil


kemungkinannya. Sehingga, sekelompok kata tertentu (dari bahasa Inggris misalnya)
akan menemukan padanan internasionalnya dalam bahasa-bahasa lain, atau jika tidak,
penelitian dan pemahaman bahasa yang lebih banyak harus masuk ke bidang
akuntansi.

12. Beragamnya Pembuatan Standar. Sampai kira-kira tahun 1970, dunia sepertinya
membenci standar akuntansi keuangan formal. Di benua Eropa, grup-grup profesional
membuat rekomendasi-rekomendasi informal yang hanya memberi pengaruh kecil
dalam legislasi yang berhubungan dengan akuntansi. Di AS, Accounting Principles
Board (APB) pernah berfungsi tetapi memperoleh kritik-kritik yang keras dari pelaku
bisnis, profesional, dan politikus. Dari sudut pandang Eropa, APB dianggap "terlalu
besar, terlalu mahal dan terlalu jauh" Kemudian situasinya berubah secara tiba-tiba.
AS membentuk Financial Accounting Standard Board (FASB) EC menyetujui
sejumlah panduan akuntansi dengan cepat.

Terlepas dari itu pelaksanaannya, ISSAC harus bergulat demi kelayakan


standar-standar internasional, pemeliharaan otonomi nasional dari semua badan
pembuat standar nasional yang ada sekarang serta mengusahakan kompromi antara
standar-standar yang berbeda untuk topik tertentu. Walaupun kemajuan IASC sedang-
sedang saja, banyak yang merasa bahwa pengaruhnya akan tumbuh seiring dengan
meningkatnya tekanan tekanan pasar dari komunitas keuangan dan korporasi
internasional yang makin menginginkan pemakaian dan referensi standar-standar
IASC.

13. Ekonomi-Politik dari Akuntansi Dunia. Komite-komite kongres di AS dan komisi-


komisi parlemen di Inggris mempertanyakan seberapa baik organisasi profesi
akuntansi melayani masyarakat. Banyak pertanyaan diajukan mengenai apakah
"profesi" akuntansi telah menjadi "bisnis yang kejam".

Secara internasional, pertanyaan-pertanyaan semacam itu sama kerasnya.


Faktor-faktor ini (yang menurut kami termasuk bidang ekonomi politik) semakin
sering muncul ke permukaan. Faktor-faktor ini tampaknya pasti akan mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional lebih lanjut di masa depan.
14. "Relevance Lost" dari Akuntansi Manajerial. Dalam lingkungan internasional,
akuntansi manajemen kurang diperhatikan dibandingkan dengan akuntansi keuangan.
Data anggaran, biaya, dan kinerja mengenai perusahaan seringkali sukar diperoleh dan
daerah persaingan antar perusahaan multinasional yang berbasis di berbagai negara
memacu kerahasiaan yang disengaja ini. Namun seiring dengan perkembangan pasar
internasional, perhatian yang lebih besar terhadap akuntansi manajemen tampaknya
tidak bisa dielakan.

15. Pendidikan dan Riset. Dalam bidang akuntansi internasional, baik pendidikan
maupun riset belum berkembang. Kurikulum pendidikan akuntansi di seluruh dunia
secara tradisional masih tetap berfokus nasional, karena disitulah persyaratan ujian
profesi dan kondisi pekerjaan secara umum harus dipenuhi. Terakhir, Rizal risjad
yang mengkaji isu-isu internasional lingkupnya terbatas. Sebagian literatur yang ada
bersifat deskriptif dan tidak selalu akurat. Masih belum ada model analitis atau konsep
teoritis yang unik bagi akuntansi internasional. Namun dalam beberapa area teknis,
misalnya : konversi mata uang asing, pengakuan akuntansi atas dampak inflasi dan
konsolidasi laporan keuangan internasional -- riset yang mendalam telah dilakukan
Dan dipublikasikan. Dalam hal riset yang serius, akuntansi internasional baru mulai
"tumbuh".

B. INTERNASIONALISASI DISIPLIN AKUNTANSI

Akuntansi didefinisikan sebagai “suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan


pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai untuk membuat
pertimbangan dan keputusan-keputusan.” Definisi ini bersifat luas karena mengandung
indentifikasi informasi serta semua aspek pelaporan keuangan komprehensif. Keleluasaan
semacam ini cocok bagi tujuan-tujuan internasional.

Tiga factor kunci yang telah memainkan peranan yang menentukan dalam
internasionalisasi (bidang atau disiplin) akuntansi:

1. Spesialisasi
2. Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis akuntansi.
3. Alasan historis.

Spesialisasi Akuntansi

Sejalan dengan semakin dewasanya bidang akuntansi dan profesi akuntansi, mereka
mengalamin banyak kemiripan dengan bidang-bidang profesi lainnya seperti hukum dan
kedokteran. Hukum dan Kedokteran telah memiliki bidang-bidang spesialisasi yang berurat
akar (misalnya, sipil, criminal, hokum internasional, serta ginekologis, bedah dan urologis).
Akuntansi Internasional (atau multinasional atau transnasional) adalah salah satu bidang
keahlian yang diakui dalam bidang akuntansi, bersama-sama dengan akuntansi pemerintah,
akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan system
informasi akuntansi.
Hakekat Internasional dari Sejumlah Masalah Akuntansi yang Bersifat Teknis

Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasional, investasi asing dan transaksi-


transaksi pasar uang pasar modal internasional semuanya melibatkan pemakaian mata uang
asing. Konsolidasi laporan keuangan dari anak-anak perusahaan atau afiliasi-afiliasi diluar
negeri adalah masalah unik akuntansi lainnya. Yang behubungan dengan masalah konsolidasi
adalah penyesuaian daya beli umum dari laporan keuangan. Terakhir keseluruhan teknologi
penyusunan kembali laporan keuangan dari perangkat standard dan praktik rasional ke
standard dan praktik lain adalah masalah teknis yang unik dalam internasionalisasi akuntansi.

Alasan Historis

Seiring dengan pertumbuhannya pengaruh ekonomi AS selama pertengahan abad 20,


konsep-konsep dan praktik akuntansi AS diteruskan tidak hanya ke Jerman dan ke Jepang
tetapi juga ke negara-negara berkembang seperti Brazil, Israel, Mexico dan Filipina. Warisan
akuntansi dengan demikian bersifat internasional.

Definisi

Pada tahun 1971, Prof. Thomas R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R.
Anderson mengemukakan tiga pendekatan berbeda: 1. Sistem universal, 2. Pendekatan
deskriptif, dan informative yang mencakup semua metodedan standard dari semua negara dan
3. Praktik-praktik akuntansi dari anak-anak perusahaan yang ada di luar negeri dan
perusahaan-perusahaan Induk.

C. INTERNASIONALISAI PROFESI AKUNTANSI

Akuntan mengikuti investasi-investasi bisnis. Ini merupakan kasus ketika perdagangan


berpindah dari negara kota Italia ke Negara Hanseatic. Ada tiga kemungkinan kendala bagi
Internasional praktik akuntansi publik :

1. Regulasi dan Lisensi nasional yang ketat dari profesi


2. Perpindahan antar negara
3. Proteksionisme yang berlebihan
Pengamatan yang dilakukan oleh mantan Chairman AICPA maish relevan. William S.
Kanaga, Chairman dkk membuat penilain berikut : “ Inisiatif-inisiatif nasionalistis mengarah
pada epidemik global dari legislasi-legislasi yang restriktif, persyaratan-persyaratan lisensi
yang ketat, dan pelaksanaan aturan-aturan secara tiba-tiba yang tadinya begitu diabaikan”.
Diantara hal ini, Kanaga mencontohkan praktik-praktik restriktif di AS. Kesimpulan Kanaga
adalah bahwa komunitas investasi internasional akan menginginkn kerjasama internasional
antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa organisasi-organisasi akuntansi internsional
harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.

A. Praktik Profesional Internasional


Praktik internsional dari akuntansi terdapat 3 tingkat :
1.) Tingkat yang paling terpadu adlah perusahaan-perusahaan “Big Six” yang
berdomisili di Amerika-Inggris, yang memiliki nama tunggal diseluruh dunia.
2.) Pada tingkat kedua terdapat 8 hingga 10 perusahaan yang beroperasi global
dengan satu nama tetapi dengan basis federasi antar perusahaan-perusahaan
nasional yang dipilih.
3.) Kerjasama yang beraku pada tingkatan ketiga bersifat sangat informal dan
seringkali terbatas pada basis “jika dibutuhkan”.
Secara internasional, organisasi-organisai yang lebih kecil ini menyekutukan diri dengan
praktisi-praktisi dari negara-neara lain melalui sejumlah bentuk persetujuan korespondensi
yang ragam. Perusahaan-perusahaan koresponden jarang memiliki afiliasi organisasional
secara langsung namun setuju untuk mebantu sama lain menghormati standar kualitas dan
persyaratan-persyaratan pelaporan masing-masing.

Disamping kunjungankumjumgam pribadi pada saat-saat tertentu, kerjasma korespondensi


profesional dibantu dan diperluas oleh pertemuan-pertemuan profesional internasional.
Seringkali, pertemuan-pertemuan partner atau aadministrasi antar perusahaan internasional
atau koresponden dari perusahaan lokal bertepatan degan Kongres Akuntan Internasional atau
pertemuan-pertemuan regional asosiasi akuntansi.

Penelitian Dan Pengembangan

Terdapat pertanyaan mengenai siapa yang seharusnya melakukan riset yang dibutuhkan.
Dalam akuntansi, ada 4 group yang paling aktif berpartisipasi :

1. Asosiasi-asosiasi nasional, Institusi-institusi atau badan-badan pembuat keputusan


2. Peneliti-peneliti akademis
3. Kantor-kantor akuntan profesional
4. Perusahaan-perusahaan bisnis.
Keempat group tersebut, secara alami memfouskan usaha penelitian mereka secara
berbeda. Sementara riset-riset teknis, terapan dan proprietary merupakan aktivitas kantor-
kantor akuntan profesional, riset-riset normatif dan empiris dilakukan oleh akademis.
Riset akuntansi pada perusahaan bisnis sering berfokus pada suatu teknik tertentu.
Accounting Research Studies yang dipublikasikan ole Financial Excecutives Research
Foundation di AS adalah sebuah contoh yang baik.

Sejumah besar hasil riset yang dipublikasikan tersedia dalam bidang akuntansi
internasional kebanyakan bersifat deskriptif dan komparatif. Dalam jumlah yang terbatas,
juga terdapat penelitian empiris yang berkaitan dengan harga surat-surat berharga, efek
ekonomi, dan efek-efek perilaku.

Pemberian Ijin Profesi dan Kerjasama Keselarasan Antar Negara

Lisensi akuntan profesional merupakan hak prerogative individu yang secara hukum
dan secara internasional sangat beragam. IFAC mengoperasikan komite-komite yang tujuan
spesifisnya adalah untuk mengharmonisasikan pendidikan profesional bagi akuntan di
seluruh dunia dan untuk mendorong lebih banyak standarisasi dalam lisensi profesional.
Sebagai tambahan atas persyaratan-persyaratan pendidikan dan keahlian-keahlian khusus,
untuk memperoleh lisensi profesional biasanya harus lulus ujian profesi, memiliki komitmen
terhadap kode etik resmi profesi, dan kondisi-kondisi tambahan seperti usia minimum,
kebangsaan,, dan lama pengalaman profesional dibawah supervisi pemegang-pemegang
lisensi lainnya. Dari semua factor di atas, ujian profesi mungkin merupakan aspek yang
paling harmonis secara internasional. Walaupun memiliki struktur yang berbeda dari satu
negara dengan negara lain, sifat dan lingkupnya cukup sama.

Dukungan Pendidikan

Aktivitas-aktivits pendidikan utama yang ditujukan bagi akuntansi internasional


adalah pelatihan dan seminar yang diawarkan pada institusi-institusi pendidikan tinggi.
Pengaruh pendidikan yang luas dari media, komite relevan dari organisasi-organisasi profesi,
dan perhatian umum terhadap akuntansi internasional selama konferensi-konferensi
internasional, program-program konvensi tahunan, dan pertemuan profesional lainnya
membawa pengaruh dinamis dengan caranya sendiri. Departemen pengumpulan pajak
federal, sebagian besar badan pengatur pasar modal, dan kantor-kantor audit pemerintah
(GAO di AS), semuanya memiliki divisi internasioal dan program-program pendidikan in-
house. Di antara sejumlah manifestasi keluar yang lain, keahlian akuntansi internasional
semakin sering diungkapkan dalam resume pribadi profesioanal, selama wawancara dan pada
catatan biografis yang muncul dalam literature semuanya mengarah pada meluasnya
keprcayaan pada pendidikan bagi bisnis secra umum dan bagi akuntansi secara khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D.S., Gerhard G. Mueller, Maudy Warouw. 1997. Akuntansi Internasional
Buku 1. (Edisi ke-2). Terjemahan oleh Salemba Empat. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai