Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DOWN SYNDROME
Dosen Pengampu : Sutarmi, MN

Disusun oleh:
Nama : Anggarani Cahya Saskia Putri
Kelas : 2A
Nim : P1337420417005

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Down Syndrome


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Down Syndrome
2. Penyebab Down Syndrome
3. Ciri Fisik Down Syndrome
4. Gejala Down Syndrome
5. Cara Pencegahan dan penanganan dari Down Syndrome

Sasaran : Keluarga Tn.A


Hari dan Tanggal : Sabtu, 11 agustus
Waktu Penyuluhan : 30 menit
Tempat : Kamar Mawar, RSUD BLORA

A. Tujuan
1.Tujuan Instruksional Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini,berharap keluarga Tn.A mengerti akan down syndrome
dan dapat memahami down syndrome

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah akhir penyuluhan klien dapat:
a.Menjelaskan pengertian down syndrome
b. Menjelaskan penyebab down syndrome
c. Menjelaskan ciri fisik down syndrome
d. Menjelaskan gejala down syndrome
e. Menjelaskan cara pencegahan dan penanganan dari down syndrome

B. Proses Belajar Mengajar


Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 Menit Pembukaan 1.Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan 2. Mendengarkan
salam,memperkenalkan 3. Menyetujui waktu
diri. pelaksanaan Penkes.
2.Menyampaikan topik dan
tujuan Penkes.
3.Kontrak waktu untuk
kesepakatan pelaksanaan
Penkes.
15 Menit Kegiatan Inti 1.Menjelaskan materi 1.Mendengarkan
penyuluhan 2. Bertanya
-Menjelaskan pengertian 3.Memperhatikan
persalinan
-Menyebutkan macam-
macam persalinan
-Mengevaluasi materi
kepada sasaran
-Menjelaskan persiapan ibu
hamil menghadapi
persalinan
-Mengevaluasi materi
kepada sasaran.
2.Memberikan kesepakatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti.
10 Menit Evaluasi/Penutup 1.Melakukan evaluasi 1.Menjawab pertanyaan
sumatif kepada klien 2.Mendengarkan
2.Expres feeling klien kesimpulan
3.Menyimpulkan materi 3.Menjawab salam
4.Menutup acara dengan
mengucapkan salam serta
terimakasih kepada sasaran
C. Materi : ( terlampir )
D. Metode : Ceramah,tanya jawab
E. Media : PPT
F. Sumber :
http://sichesse.blogspot.com/2012/04/makalah-sindrom-down.htm l
https://www.alodokter.com/sindrom-down
https://doktersehat.com/sindrom-down-penyebab-gejala-dan-penanganan/
G. Evaluasi :
1. Prosedur
2. Bentuk
3. Jenis
4. Butir pertanyaan
a. Jelaskan pengertian down syndrome
b. Jelaskan penyebab down syndrome
c. Jelaskan ciri fisik down syndrome
d. Jelaskan gejala dari donw syndrome
e. Jelaskan cara pencegahan down syndrome
MATERI DOWN SYNDROME

A. Pengertian Down Syndrome


Sindrom Down adalah gangguan genetika paling umum yang menyebabkan perbedaan
kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik tertentu. Sindrom Down tidak bisa disembuhkan,
namun dengan dukungan dan perhatian yang maksimal, anak-anak dengan sindrom Down
bisa tumbuh dengan bahagia.

B. Penyebab Down Syndrome


Para ahli tidak tahu penyebab pastinya, namun beberapa hal meningkatkan
kemungkinan bahwa Anda akan memiliki bayi dengan Down sindrom. Berikut ini
faktor penyebab down syndrome:
1. Anda cukup tua ketika hamil. Banyak dokter percaya bahwa risiko meningkat
untuk wanita usia 35 tahun dan lebih tua.
2. Anda memiliki saudara atau saudari yang memiliki sindrom Down.
3.Anda punya bayi lain dengan sindrom Down.
4.Jika Anda sudah memiliki bayi dengan sindrom Down dan sedang merencanakan
kehamilan lain, Anda perlu berdiskusi dengan dokter Anda tentang konseling genetik.

C. Ciri Fisik Down Syndrome


Ciri-ciri fisik anak down syndrome adalah sebagai berikut :
1. Bentuk kepala yang relatif kecil dengan bagian belakang yang tampak
mendatar (peyang)
2. Hidung kecil dan datar (pesek), hal ini mengakibatkan mereka sulit bernapas
3. Mulut yang kecil dengan lidah yang tebal dan pangkal mulut yang cenderung
dangkal yang mengakibatkan lidah sering menjulur keluar
4. Bentuk mata yang miring dan tidak punya lipatan di kelopak matanya
5. Letak telinga lebih rendah dengan ukuran telinga yang kecil, hal ini
mengakibatkan mudah terserang infeksi telinga
6. Rambut lurus, halus dan jarang mengental
7. Kulit yang kering
8. Tangan dan jari-jari yang pendek dan pada ruas kedua jari tidak ada sama
sekali, sedangkan pada orang normal memiliki tiga ruas tulang
9. Pada telapak tangan terdapat garis melintang yang disebut Simian Crease.
Garis tersebut juga terdapat di kaki mereka yaitu di antara telunjuk dan ibu jari
yang jaraknya cenderung lebih jauh dari pada kaki orang normal. Keadaan
telunjuk dan ibu jari yang berjauhan itu disebut juga sandal foot
10. Otot yang lemah (hypotomus) ; mengakibatkan pertumbuhan terganggu
(terlambat dalam proses berguling, merangkak, berjalan, berlari dan berbicara)
11. Pertumbuhan gigi geligi yang lambat dan tumbuh tak beraturan sehingga
menyulitkan pertumbuhan gigi permanen.

D. Gejala Down Syndrome


1. Anak-anak yang menderita kelainan ini umumnya lebih pendek dari anak yang
umurnya sebaya.
2. Kepandaiannya lebih rendah dari normal.
3. Lebar tengkorak kepala pendek, mata sipit dan turun, dagu kecil yang mana lidah
kelihatan menonjol keluar dan tangan lebar dengan jari-jari pendek.
4. Pada beberapa orang, mempunyai kelaianan jantung bawaan.
Juga sering ditemukan kelainan saluran pencernaan seperti atresia esofagus
(penyumbatan kerongkongan) dan atresia duodenum, jugaa memiliki resiko tinggi
menderita leukimia limfositik akut. Dengan gejala seperti itu anak dapat mengalami
komplikasi retardasi mental, kerusakan hati, bawaan, kelemahan neurosensori, infeksi
saluran nafas berulang, kelainan GI

E. Pencegahan dan Penanganan Down Syndrome


a.Pencegahan
 Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akan
sangat membantu mengurangi angka kejadian Sindrom Down.
 Dengan Biologi Molekuler, misalnya dengan “ gene targeting “ atau yang dikenal
juga sebagai “ homologous recombination “ sebuah gen dapat dinonaktifkan.
 Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui
amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan.
Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau
mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau
perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan
sindrom down lebih tinggi. Sindrom down tidak bisa dicegah, karena DS merupakan
kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlah kromosom 21
yang harusnya cuma 2 menjadi 3. Penyebabnya masih tidak diketahui pasti, yang
dapat disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk
terjadinya DS.Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan, diagnosis pasti dengan
analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin
pada plasenta) pada kehamilan 10-12 minggu) atau amniosentesis (pengambilan air
ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu.
Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang
dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain:

 Pemeriksaan fisik penderita


 Pemeriksaan kromosom
 Ultrasonografi (USG)
 Ekokardiogram (ECG)
 Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)
b.Penanganan
1. Penanganan Secara Medis
a.. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan
pendengaran dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini.
b. Penyakit jantung bawaan
c. Penglihatan : perlu evaluasi sejak dini.
d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah.
e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan
atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis atau bila
anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolit, maka perlu pemeriksaan
radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukan konsultasi neurolugis.
2. Pendidikan
a. Intervensi Dini
Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkunga
yang memadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk latihan motorik
kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar ankak
mampu mandiri sperti berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan
memberi anak kesempatan.
b. Taman Bermain
Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain
dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya.
c. Pendidikan Khusus (SLB-C)
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan kesenangan.
Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan sosial,
bekerja dengan baik dan menjali hubungan baik.
3. Penyuluhan Pada Orang Tua
1. Berikan nutrisi yang memadai
a. Lihat kemampuan anak untuk menelan
b. Beri informasi pada orang tua cara yang tepat / benar dalam memberi makanan
yang baik
c. Berikan nutrisi yang baik pada anak dengan gizi yang baik
2. Anjurkan orang tua untuk memeriksakan pendengaran dan penglihatan secara rutin
3. Gali pengertian orang tua mengenai syndrom down
a. Beri penjelasan pada orang tua tentang keadaan anaknya
b. Beri informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan syndrom down
4. Motivasi orang tua agar :
a. Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya agar anak mudah
bersosialisasi
b. Memberi keleluasaan / kebebasan pada anak unutk berekspresi
5. Berikan motivasi pada orang tua agar memberi lingkungan yang memadai pada
anak
a. Dorong partisipasi orang tua dalam memberi latihan motorik kasar dan halus serta
pentunjuk agar anak mampu berbahasa
b. Beri motivasi pada orang tua dalam memberi latihan pada anak dalam aktivitas
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai