Anda di halaman 1dari 7

PT.

UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

Jayapura, 11 Maret 2018


Nomor : 005/SK/UMI/III/2018
Lampiran :
Perihal : Sanggah Banding

Dengan Hormat,
Menanggapi Surat Jawaban Sanggahan Pokja 1 PPK. VIII.1 Wilayah VIII SATKER
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VIII Provinsi Papua (Paniai) Nomor 01/POKJA VIII
PANIAI/ENP-SGP.II/2018 tanggal 07 Maret 2018, maka dengan ini Kami PT. UNGGUL
MITRAPRATAMA INTERINDO melakukan Klarifikasi Secara terperinci yang kami jelaskan
sebagai berikut :

I. EVALUASI POKJA
A. Harga Penawaran Peserta (Terlampir) :
No. Nama Penyedia Harga Penawaran Harga Terkoreksi
1. PT. HEXAPILAR PERKASA Rp 41.622.798.000,00 Rp 41.622.798.000,00
2. PT. Unggul Mitrapratama Interindo Rp 46.398.700.000,00 Rp 46.398.791.000,00
3. PT. MODERN WIDYA TEHNICAL Rp 49.140.585.000,00 Rp 49.140.585.000,00
4. PT. TIGI JAYA PERMAI Rp 56.045.244.000,00 Rp 56.058.284.000,00

B. Hasil Evaluasi (Terlampir) :


 Evaluasi Administrasi :
NO. PERUSAHAAN KETERANGAN
1. PT. MODERN WIDYA TEHNICAL LULUS
2. PT. HEXAPILAR PERKASA LULUS
3. PT. Unggul Mitrapratama Interindo LULUS
4. PT. TIGI JAYA PERMAI LULUS

Evaluasi Teknis :
NO. PERUSAHAAN KETERANGAN
1. PT. MODERN WIDYA TEHNICAL LULUS
2. PT. HEXAPILAR PERKASA TIDAK LULUS
3. PT. Unggul Mitrapratama Interindo TIDAK LULUS
4. PT. TIGI JAYA PERMAI TIDAK LULUS

 PT. HEXAPILAR PERKASA Tidak Lulus Evaluasi Teknis dengan alasan :


1. Metode pelaksanaan untuk mobilisasi alat tidak dijelaskan secara rinci
sehingga diragukan bisa menyelesaikan waktu mobilisasi selama 30 hari.
 PT. Unggul Mitrapratama Interindo Tidak Lulus Evaluasi Teknis dengan alasan :
1. Timbunan Biasa dari sumber galian yaitu bahan timbunan bukan dari hasil
galian tapi quary.
2. Penghamparan timbunan menggunakan Motor Grader bukan menggunakan
Bulldozer.
 PT. TIGI JAYA PERMAI Tidak Lulus Evaluasi Teknis dengan alasan :
1. SKA untuk tenaga ahli quantity engineer atas nama Andik Santoso sudah
tidak berlaku lagi.
PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

II. SANGGAHAN PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO (Terlampir) :

III. JAWABAN SANGGAHAN (Terlampir)


(Nomor 01/POKJA VIII PANIAI/ENP-SGP.II/2018 tanggal 07 Maret 2018)

Item Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian


Metode Pelaksanaan (Urutan Kerja) Sesuai Spesifikasi Teknis Rev. 3 dan Analisa
Harga Satuan adalah :
1. Excavator menggali dan memuat ke dalam Dump Truck
2. Dump Truck mengangkat ke lapangan dengan jarak dari sumber galian ke
lapangan
3. Material diratakan dengan menggunakan MOTOR GRADER
4. Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller
5. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

A. Pokja beranggapan bahwa Timbunan yang akan digunakan berasal dari hal
galian karena dalam penawaran ditulis “ Bahan Timbunan (hasil galian)” dan
tidak ada penjelasan seperti poin 2 (diatas). Dan hanya menyebutkan alat
Dump truck saja. Tapi pokja berusaha menganalisa kembali dan Pokja bisa
menerima.

B. Dalam penawaran Metode Pelaksanaan untuk penghamparan menggunakan


Bulldozer (“Bahan timbunan dihampar dengan Bulldozer”…) dengan alasan
koefisien pengali motor grader adalah o (nol). Pokja berpendapat bahwa hal ini
tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis Rev. 3 yang seharusnya menggunakan
MOTOR GRADER untuk menghampar material (per layer). Penggunaan MOTOR
GRADER untuk membentuk aligment horizontal jalan.
Sedangkan Bulldozer tidak dapat digunakan untuk menghampar dan
membentuk badan jalan dengan kemiringan tertentu.

C. Terkait pernyataan kenapa dipaket lain PT. Unggul Mitratama Interindo


menjadi pemenang 2(dua) sedangkan di paket ini gugur padahal penawarannya
sama. Pokja hanya bisa menjelaskan lelang paket ini tidak ada hubungannya
dengan paket lain. Pokja hanya menjawab terkait paket ini Pembangunan Jalan
Enarotali – Sugapa II.

Dari Jawaban Sanggahan yang dilakukan Pokja bahwa Pokja bisa menerima sanggahan
dan Klarifikasi dari PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO untuk Alasan Poin 1
(satu), sedangkan untuk Sanggahan dan Klarifikasi PT. UNGGUL MITRAPRATAMA
INTERINDO untuk Alasan Poin 2 (dua) yaitu : “Penghamparan timbunan menggunakan
Motor Grader bukan menggunakan Bulldozer”, tidak dapat diterima Pokja dengan
alasan diatas (Lihat pada III. Jawaban Sanggahan).

IV. KLARIFIKASI ATAS JAWABAN SANGGAHAN.


A. Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian
 Penjelasan dari Pokja
Metode Pelaksanaan (Urutan Kerja) Sesuai Spesifikasi Teknis Rev. 3 dan Analisa
Harga Satuan adalah :
PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

1. Excavator menggali dan memuat ke dalam Dump Truck


2. Dump Truck mengangkat ke lapangan dengan jarak dari sumber galian ke
lapangan
3. Material diratakan dengan menggunakan MOTOR GRADER
4. Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller
5. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

 Penjelasan PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO


1. Dalam Spesifikasi Teknis Rev. 3 tidak ada uraian yang menjelaskan Metode
Pelaksanaan (urutan Kerja) yang mengharuskan Pekerjaan Penimbunan
Biasa dari Sumber Galian menggunakan Peralatan Motor Grader.
- Dengan demikian Pokja telah melakukan kesalahan dalam menganalisa
Metode Pelaksanaan PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO
menggunakan alasan tersebut diatas.
- Kami Lampirkan Spesifikasi Teknis Rev. 3, agar Pokja dapat meninjau dan
menganalisa kembali.
2. Jika Urutan Pekerjaan yang dimaksud oleh Pokja adalah Analisa Harga
Satuan yang terdapat dalam :
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 28/PRT/M/2016,
TENTANG ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM
A. BAGIAN I
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG UMUM
5. Ketentuan dan persyaratan
5.3 Harga satuan pekerjaan (HSP)
5.3.2 Pekerjaan mekanis
5.3.2.2 Urutan pekerjaan
Urutan pekerjaan tergantung pada sifat pekerjaan dan pada
umumnya adalah sebagai berikut :
a) Pekerjaan yang memerlukan bahan, alat dan tenaga kerja,
antara lain :
1) …………………………………………..
2) …………………………………………..
3) …………………………………………..
4) …………………………………………..
5) …………………………………………..
6) …………………………………………..
7) …………………………………………..
8) …………………………………………..
9) Pekerjaan timbunan :
(a) Menggali dan memuat bahan timbunan ke dalam truk
dengan alat Excavator.
(b) Untuk bahan timbunan yang distabilisasi, bahan dibawa
ke Plant untuk dicampur dengan bahan stabilisasi,
kemudian dimuat ke dalam Truck dan dibawa ke lokasi
pekerjaan. Bila tidak dilakukan stabilisasi, bahan
timbunan dibawa langsung ke lokasi pekerjaan.
(c) Menumpahkan bahan timbunan dari Dump Truck.
PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

(d) Bahan diratakan dengan Motor Grader.


(e) Pemadatan dengan Vibro Roller.
(f) Dibantu sekelompok pekerja untuk merapikan bahan,
campuran, hamparan, atau produk bahan menggunakan
alat bantu.

Jika Pokja berpedoman pada Lampiran diatas untuk menggugurkan


penawaran PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO, maka Pokja
melakukan kesalahan dalam mengevaluasi dan dapat dianggap belum
menguasai Teknis Pelaksanaan dan dapat diduga hanya mencari kesalahan
agar dapat memenangkan pihak lain. Dikarenakan :
 Pada 5.3.2.2 Urutan Pekerjaan pada Nomor 9. Pekerjaan timbunan, huruf
(d). Bahan diratakan dengan Motor Grader. Penjelasan tersebut harus
dilihat secara keseluruhan, karena :
1. Penjelasan tersebut adalah penjelasan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) Bidang Umum dan hanya merupakan penjelasan
pada umumnya, tidak menganalisa khusus item Pekerjaan
Timbunan Biasa dari Sumber Galian seperti yang Pokja sampaikan
pada Jawaban Sanggahan diatas (lihat : III. JAWABAN SANGGAHAN)

2. Penggunaan Bulldozer dalam melaksanakan Pekerjaan Timbunan


Biasa dari Sumber Galian tidak dapat dijadikan alasan untuk
menggugurkan Penawaran Kami karena pada :
 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 28/PRT/M/2016, TENTANG
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN
UMUM
5 Ketentuan dan persyaratan
5.1 Umum
Harga Satuan Pekerjaan (HSP) terdiri atas biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Biaya langsung terdiri atas upah, alat dan
bahan. Biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum dan
keuntungan. Biaya langsung masingmasing ditentukan sebagai
harga satuan dasar (HSD) untuk setiap satuan pengukuran
standar, agar hasil rumusan analisis yang diperoleh
mencerminkan harga aktual di lapangan. Biaya tidak langsung
dapat ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harga
satuan dasar yang digunakan harus sesuai dengan asumsi
pelaksanaan/penyediaan yang aktual (sesuai dengan kondisi
lapangan) dan mempertimbangkan harga setempat.
Dalam penerapannya, perhitungan harga satuan pekerjaan
harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang digunakan,
asumsi-asumsi yang secara teknis mendukung proses analisis,
penggunaan alat secara mekanis atau manual, peraturan-
peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, serta
pertimbangan teknis (engineering judgment) terhadap situasi
dan kondisi lapangan setempat.
PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

5.2.2.1.1 Jenis alat


Jenis peralatan yang dipergunakan misalnya Wheel Loader,
Backhoe-Excavator, Asphalt Mixing Plant (AMP) dan sebagainya.
Jenis alat yang diperlukan dalam suatu mata pembayaran
disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi teknis, misalnya dalam mata pembayaran Pada
umumnya satu jenis peralatan hanya mampu melaksanakan
satu jenis kegiatan pelaksanaan pekerjaan, misalnya asphalt
paving machine (asphalt finisher) fungsinya adalah untuk
menghampar campuran aspal panas atau hotmix sebagai lapisan
perkerasan jalan, namun ada juga jenis peralatan yang dapat
dan boleh dipakai untuk beberapa jenis kegiatan atau fungsi
misalnya Bulldozer, yang fungsi utamanya adalah untuk
mengupas lapisan permukaan tanah, tapi dapat juga berfungsi
sebagai pembongkar batu-batu atau akar-akar pohon di bawah
lapisan permukaan tanah serta untuk pemadatan awal pada
penimbunan tanah dan alat untuk meratakan timbunan/
hamparan batu.

3.31 metode kerja


cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan/bagian
pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi teknik yang
ditetapkan dalam dokumen lelang.

 Dokumen Pengadaan
A. Uraian Spesifikasi Teknis
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat
dilaksanakan;

 Dalam Dokumen Pengadaan tidak ada satu pasal atau uraian


yang menjelaskan secara Rinci penggunaan Alat untuk Pekerjaan
Penimbunan Biasa dari Sumber Galian dan tidak ada larangan
menggunakan Bulldozer dalam pekerjaan tersebut.

 Dalam realita pelaksanaan lapangan untuk pekerjaan timbunan


Penggunaan Bulldozer karena sangat efektif dan efisien.

 Fungsi dan bagian utama Bulldozer


Bulldozer berfungsi untuk memotong atau mengupas lapisan
permukaan dan sekaligus mendorong hasil kupasannya (maksimal 100
m), Pembersihan lapangan pekerjaan dari pepohonan, kayu-kayu dan
bonggol-bonggolnya, puing-puing bekas bangunan, dan sebagainya,
Pembukaan jalan-jalan kerja / darurat, Memelihara jalan kerja / jalan
angkut, selain itu juga dipakai untuk meratakan atau melakukan
pekerjaan penghamparan material timbunan seperti tanah maupun
agregat.
PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

Bagian-bagian utama bulldozer ini adalah :


1. Dozer blade atau pisau dozer yang terdiri dari molboard
berbentuk lengkung dengan disertai mata pisau (cutting edge),
cutting edge ini biasanya terdiri dari 3 bagian dan di-baut pada
molboard, satu buah berada ditengah dengan ukuran yang lebih
panjang dan 2 buah bearada di tepian

Sesuai dengan fungsinya serta tujuannya, ada beberapa macam


blade yang bisa dipergunakan pada Bulldozer, yang umum
dikenal adalah antara lain :

STRAIGHT DOZER
Blade jenis ini dipakai untuk pengupasan dan penggusuran tanah
biasa dan mendorong lurus. Blade ini mempunyai daya kupas atau
daya potong yang kuat.

 STRAIGHT TILT DOZER


Straight dozer yang dapat diangkat bagian sebelah kiri maupun
kanannya sehingga dapat meningkatkan hasil produksi

ANGLE DOZER
Biasa digunakan pada pekerjaan konstruksi jalan, penimbunan
samping karena posisi blade dapat dimiringkan terhadap arah
bulldozer

SEMI U-DOZER
Blade dengan lekukan pada sayap kiri dan kanan pisaunya

RAKER DOZER
Berbentuk garpu yang digunakan untuk pembersihan akar – akar,
batu – batuan, terutama digunakan pada pekerjaan pembersihan
lahan.

 Pada Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian Pekerjaan Penghamparan


menggunakan Bulldozer karena disesuaikan realisasi pelaksanaan dilapangan dan
sesuai prosedur pelaksanaan. Penggunaan Bulldozer dalam penghamparan
timbunan akan lebih efisian dan tidak berisiko dibanding menggunakan Motor
Grader.

 Sebagai referensi tambahan pekerjaan pada ruas jalan trans papua menggunakan
metode pelaksanaan seperti yang kami gunakan yaitu Penghamparan
menggunakan Bulldozer pada Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian,
Dapat dilihat beberapa video pada :
Galeri – Video yang di Publikasi oleh Kementerian PUPR (PU-net Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia) dan lihat pada link
berikut : https://www.pu.go.id/video.

 Dalam melakukan Evaluasi Teknis Pokja menggunakan Persyaratan tambahan


yaitu Metode Pelaksanaan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis Rev. 3,
persyaratan tersebut tidak terdapat dalam Dokumen Pengadaan sehingga cara
PT. UNGGUL MITRAPRATAMA INTERINDO

Evaluasi yang dilakukan Pokja telah melanggar PERPRES 70 tahun 2012 Pasal 79
yang berbunyi :
(1) Dalam melakukan evaluasi, ULP/Pejabat Pengadaan harus berpedoman pada
tata cara/kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
(2) Dalam evaluasi penawaran, ULP/Pejabat Pengadaan dan Penyadia Barang
/Jasa dilarang melakukan tindakan Post Bidding.
Penjelasan : Tindakan Post Bidding yaitu tindakan mengubah, menambah,
mengganti dan/atau mengurangi Dokumen Pengadaan dan/atau Dokumen
Penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran.

Demikian Kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terimakasih.

PT. Unggul Mitrapratama Interindo

………………………………………………………….
Direktur

Tembusan disampaikan kepada YTH :


(1) Inspektur Jenderal Kementerian PUPR;
(2) Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR;

Anda mungkin juga menyukai