Anda di halaman 1dari 3

Sifat-sifat mekanika fluida

1. Kerapatan
2. Berat Jenis
3. Gravitasi jenis
4. Hukum gas ideal
5. Kekentalan
6. Tegangan permukaan

Kerapatan

Kerapatan dalam mekanika fluida dibagi 2 yaitu


-Kerapatan massa suatu zat
-Kerapatan relative suatu benda

1.kerapatan massa zat yaitu massa dari volume sebuah zat.Untuk cairan rapatnya bisa dianggap tetap
untuk perubahan-perubahan tekanan praktis
Kerapatan suatu gas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
PVs/T
P=tekanan mutlak dalam pascal
R=tetapan gas(J/kg K)
T=suhu mutlak dalam derajat kelvin
Vs=volume spesifik persatuan massa (m^3/kg)

2.Kerapatan relative suatu benda yaitu bilangan murni yang menunjukkan perbandingan massa suatu
benda dengan massa suatu zat yang volume sama yang ditentukan sebagai standar.padatan dan cairan
menggunakan air pada4 derajat celcius sebagai standar,sedangkan untuk gas menggunakan udara
bebas yang mengandung karbon dioksida dan hydrogen pada 0 derajat celcius dan 1 tekanan
atmosfer=1,013.105 pascal

Berat Jenis

Berat jenis (g) adalah berat benda persatuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan berat suhu
benda adalah hasil kali antara rapat massa (r) dan kecepatan gravitasi (g).
.g

Dimana :
= berat jenis ( N/m3)
= rapat massa ( Kg/det2 )
g = gravitasi ( m/det^2 )
Gravitasi jenis
Grvitasi jenis sebuah fluida dilambangkan sebagai SG,yaitu sebagai perbandingan density fluida
tersebut dengan density air pada sebuah tempratur tersebut adalah 4 celcius(39,2 F) dan pada
tempratur ini kerapatan air adalah 1,94 slugs/ft^3 atau 1000 kg/m^3

Hukum gas ideal

Hukum Boyle

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, om Robert Boyle menemukan bahwa apabila suhu gas
dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, volume gas semakin berkurang.
Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, volume gas semakin bertambah .

Hukum Charles

seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama om Jacques Charles (1746-1823)


menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas. Berdasarkan hasil percobaannya, om Cale
menemukan bahwa apabila tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak gas
bertambah, volume gas pun ikut bertambah, sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume
gas juga ikut berkurang. Hubungan ini dikenal dengan julukan hukum Charles.

Gaya lussac

Joseph Gay-Lussac pun melakukan penelitian Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Jose
menemukan bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas
bertambah, suhu mutlak gas pun ikut bertambah. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas
berkurang, suhu mutlak gas pun ikut berkurang. Istilahnya, pada volume konstan, tekanan gas
berbanding lurus dengan suhu mutlak gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Gay-
Lussac.

P1/T2=P2/T2
tekanan (P) dan volume (V) sebanding dengan suhu mutlak (T). Sebaliknya, volume (V) berbanding
terbalik dengan tekanan (P).

Perbandingan 4 bisa dioprek menjadi persamaan :

Keterangan :

P1 = tekanan awal (Pa atau N/m 2)

P2 = tekanan akhir (Pa atau N/m2)

V1 = volume awal (m3)

V2 = volume akhir (m3)

T1 = suhu awal (K)

T2 = suhu akhir (K)

(Pa = pascal, N = Newton, m 2 = meter kuadrat, m3 = meter kubik, K = Kelvin)

Kekentalan

Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (τ) pada waktu bergerak atau
mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara partikel zat cair sehingga menyebabkan adanya
tegangan geser antara molekulmolekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan.
Kekentalan zat cair dapat dibedakan menjadi dua yaitu kekentalan dinamik (µ) atau
kekentalan absolute dan kekentalan kinematis (ν).
Kekentalan kinematik besarnya dipengaruhi oleh temperatur (T ), pada temperatur yang tinggi kekentalan
kenematik zat cair akan relatif kecil dan dapat diabaikan.

Tegangan permukaan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai berbagai fenomena fisik menarik terkait dengan tegangan
permukaan.contohnya yaitu naiknya minyak tanah dalam suatu sumbu kompor,naiknya air didalam tanah
,dll.sebagaimana diketahuimolekul-molekul dalam zat cair saling Tarik menarik dalam segala arah dan
menyebabkan gaya kohesidiantara molekul molekul zat cair.Gaya Tarik menarik antara molekul simbang
kecuali pada permukaan zat cair yang bersentuhan dengan gas atau zat cair lain

Anda mungkin juga menyukai