Anda di halaman 1dari 26

TANTANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN BERBASIS

TEKNOLOGI DAN SYSTEM ELEKTRONIK GUNA


MENDORONG PERTUMBUHAN INOVASI
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Untung Suseno Sutarjo
Analis Kebijakan Ahli Utama
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes Akses Akses Kes masyarakat thd


diarahkan untuk masyarakat thp masyarakat yankes yang
meningkatkan yankes yang terhadap yankes berkualitas telah
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas menjangkau dan
yankes lebih telah mulai merata di seluruh
berkembang dan mantap wilayah Indonesia
meningkat

VISI:
KURATIF-REHABILITATIF MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
PROMOTIF - PREVENTIF BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kura4f bergerak ke arah promo4f, preven4f
sesuai kondisi dan kebutuhan 2
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Ketersediaan , pemerataan, dan
keterjangkauan

PEMBIAYAAN UPAYA Jaminan Keamanan, khasiat/manfaat, dan


KESEHATAN KESEHATAN
mutu serta perlindungan masyarakat

MANAJEMEN SEDIAAN
FARMASI, ALKES,
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
& INFOKES & MAKANAN
SKN

PEMBERDAYA
Penggunaan obat yang rasional
SDM
AN
KESEHATAN
MASYARAKAT

Kemandirian obat

TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN:


MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT YANG SETINGGI-
TINGGINYA

Ref: Perpres No. 72/ 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional


Revolusi Industri bidang kesehatan
9 pilar kemajuan teknologi
PENETRASI PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA
MULTIPLIER EFFECT DIGITALISASI MEDIA
BAGI PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Revolusi Industri Ke-4

Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini


Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Collaborative Marketplace Online Health Services

Smart Manufacturing Smart City Smart Appliances


Saat ini berbagai macam kebutuhan
manusia telah banyak menerapkan
dukungan internet dan dunia
digital sebagai wahana interaksi
dan transaksi
5
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat

Era Baru Industrilisasi Digital


Ancaman:
-  Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan
sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin
otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
-  Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia
akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department
of Labor report).

Peluang:
-  Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1
juta pekerjaan baru pada tahun 2025
-  Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari
tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540
miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).

8
Perubahan di bidang Farmasi

This Photo by Unknown Author is


licensed under CC BY-SA
PARADIGMA BARU PELAYANAN

KESEHATAN
•  Patient Loyalty
Service

•  Patient Satisfaction
excellent/
•  Patient Safety
Performance
KECEPATAN
PENGAMBILAN

KEPUTUSAN


Kecepatan 4ndakan Keterpaduan Corporate &

Keakuratan
Clinical
Kenyamanan
Ketepatan diagnosis (COMMUNICATION SKILL) governance



SDM MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PERAN KOMITE
Yang kompeten dan efektif MEDIS & KOMITE
KEPERAWATAN
DIMENSI MUTU
PELAYANAN KESEHATAN

7 DIMENSI meminimalisasi terjadinya kerugian (harm),


Optimalkan Sumberdaya cedera
yang ada, tanpa pemborosan MUTU dan kesalahan medis yang bisa dicegah
bahan kepada mereka yang menerima pelayanan
EFISIEN AMAN
menyediakan pelayanan kesehatan

INTEGRASI
menyediakan pelayanan yang seragam tanpa
yang berbasis bukti kepada membedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat
masyarakat tinggal, agama, sosial ekonomi

EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan
keterlambatan pemberian pelayanan menyediakan pelayanan yang sesuai
kesehatan dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-
nilai individu
TEPAT kMal
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes dan
pemberi pelayanan, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus
kehidupan
Pelayanan Farmasi dapat dibagi dalam
Pelayanan di Puskesmas atau
Pelayanan di Rumah Sakit
Dinas Kesehatan
◦ E resep, sudah banyak digunakan di ◦ E farmasi, untuk distribusi obat secara
rumah sakit, tujuan untuk benar dan cepat
mempercepat proses dan ◦ Mempercepat pengadaan obat
meningkatkan keselamatan pasien.
◦ Membeli obat lebih murah
◦ Mempercepat pasien mendapatkan
obat ◦ Distribusi obat lebih cepat dan aman
ke seluruh pelosok
◦ Riwayat pengobatan pasien
◦ Mengetahui logistic obat setiap
◦ Dapat mengetahui ED, depo,dll fasilitas kesehatan
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

HOSPITAL PATIENT
RISK CENTERED
MANAGEMENT CARE Tenaga farmasi terlibat
sebagai PPA
(Profesional Pemberi
Filosofi Asuhan)
Asuhan pasien
(Patient care) “Safety is a
fundamental
• MUTU principle of
• PATIENT patient care and
SAFETY a critical
3 Fondasi
Asuhan pasien component of
Quality
•  EBM Management.”
ETIK
•  Asuhan Medis
•  Asuhan • VBM •  Evidence Basedfor
(World Alliance
Keperawatan Medicine
Patient Safety,
•  Asuhan Gizi •  Value
ForwardBased
Programme,
16
•  Asuhan Obat MedicineWHO, 2004)
◦ Memotong jalur
◦ Lebih cepat
◦ Lebih tepat
◦ Tercatat dengan baik
◦ Terbaca dengan baik
◦ Pasien senang
◦ Antrean pendek

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Instalasi Farmasi di RS dengan e resep
◦ Riwayat pengobatan yang jelas, ada
alergi obat
◦ Pemberian obat yang tepat (decision
support- kontraindikasi dll)
◦ Dosis dan campuran yang sesuai
◦ inventori obat di rumah sakit tercatat
dengan baik
◦ Just in time
◦ Tempat kerja yang bersih dan rapih
◦ Pengadaan obat yang tepat sasaran
E - Farmasi
◦ E-resep di faskes primer
◦ Kontrol logistik di Puskesmas, obat selalu tersedia
dengan ED yang terpantau
◦ Trace and track
◦ Penyusunan rencana obat dengan baik
◦ Pembelian obat yang sesuaiKonsultasi farmasi
virtual
◦ Pengawasan obat dikaitkan dengan program
◦ Pengiriman obat ke rumah, untuk obat program
◦ Farmasi komunitas dapat dibangun
Industri obat di masa datang
◦ Precision drug,
pharmacogenomics, tidak lagi one
drug fits all
◦ New drugs new technology, patch,
tablet drpd suntikan (comfortable)
◦ Robotic industry
◦ Track and trace
◦ Big data
◦ Just in time
Percepatan Pengembangan
Industri Farmasi
(
dan Alat Kesehatan INPRES NO 6 TAHUN 2016)

Berkoordinasi dengan
Menyederhanakan
Sistem data sistem dan proses BPJS Kesehatan
dan informasi perizinan sebagai payer dan
terintegrasi IF memperluas kontrak.
Penggunaan dan alkes
produk dalam
negeri melaluie-
catalogue
Mendorong dan
mengembangkan
R&D sediaan
farmasi dan alkes

Memfasilitasi
pengembangan industri
farmasi dan alkes
Rencana aksi untuk
Pengembangan Industri Farmasi
dan alkes
Langkah-Langkah Menuju Kemandirian

STRATEG
R&D yang kolaboratif Reverse Engineering
STRATEG

Manufacturing berkualitas dan efisien

Regulasi pro pertumbuhan industri Joint Operation

I
I

ABGC forum keselarasan

Infrastruktur mendukung pertumbuhan industri


Komersialisasi Hasil Riset
SDM yang Kompeten
Pembuatan software untuk
◦ Memberikan ijin usaha secara cepat (OSS)
◦ Pengawasan post ijin
◦ Transparansi terhadap public
◦ E-farmasi untuk home care
◦ E-distribusi
◦ Interoperabilitas dengan JKN sehingga penggunaan obat
dapat dimonitor dengan baik
◦ Pembelian dan penggunaan obat dapat disinergikan
Tantangan
◦ Sulitnya perubahan mind set, kearah melayani dengan
cepat. Tidak kenal teknologi. Swasta lebih cepat dari
Pemerintah.
◦ Milenial advantage
◦ Teknologi perlu biaya, but more gain
◦ Interoperabilitas masih sulit
◦ Ada yang belum ada regulasi
◦ SDM
◦ Sistem pengawasan terlalu kaku (banyak aturan) atau tidak
lentur
Jika target tampak tidak dapat tercapai,

jangan ubah targetnya, tapi ubahlah cara

mencapainya

-CONFUSIUS-

Anda mungkin juga menyukai